Penalaran Karangan secara kritis Pengertian Penalaran Penalaran induktif Penalaran Deduktif Urutan Logis: Peristiwa, ruang, alur penalaran Urutan Kepentingan
Hakikat Penalaran
Penalaran
merupakan suatu kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran. Penalaran merupakan proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan .
Ciri-ciri
Penalaran :
Adanya
suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika (penalaran merupakan suatu proses berpikir logis).
Sifat
analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu. Perasaan intuisi merupakan cara berpikir secara analitik.
Cara
berpikir masyarakat dapat dibagi menadi !" yaitu : Analitik dan #on analitik. Sedangkan ika ditinau dari hakekat usahanya" dapat dibedakan menadi : $saha aktif manusia dan apa yang diberikan.
Penalaran
%lmiah sendiri dapat dibagi menadi !" yaitu :
&eduktif yang %nduktif yang Logika
berujung pada rasionalisme berujung pada empirisme
merupakan suatu kegiatan pengkajian untuk berpikir secara shahih
Ketika
seorang peneliti mencari penyebab mengapa orang mabuk !da " peristiwa yang ditemuinya
ada
orang yang mencampur air dengan brendi dan itu menyebabkan dia mabuk
ada
yang mencampur air dengan tuak kemudian dia mabuk
ada
lagi yang mencampur air dengan whiski kemudian akhirnya dia mabuk juga
&ari
' peristia diatas" apakah kita bisa menarik kesimpulan baha air-lah yang menyebabkan orang mabuk
*ogika deduktif merupakan
cara penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat khusus #indi$idual%. &edangkan logika induktif merupakan cara penarikan kesimpulan dari kasus indi$idual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir silogisme, dua pernyataan dan sebuah kesimpulan. Dan didalam silogisme terdapat premis mayor dan premis minor.
'ontoh &emua
: makhluk punya mata # premis mayor %
&i !dam (adi,
adalah seorang makhluk # premis minor %
!dam punya mata # kesimpulan %
Penalaran
%nduktif
)engupas
masalah mulai dari bagian*bagian yang kecil, contoh*contoh, rincian* rincian kemudian diakhiri dengan menyimpulkan dalam suatu pernyataan umum.
!da
beberapa kata kunci yang sering digunakan untuk membuat kesimpulan yaitu: + adi" dengan demikian" oleh sebab itu" ternyata -.
Pola
iduktif banyak digunakan pada karya tulis ilmiah hasil penelitian.
Contoh:
peneliti sedang menyelidiki siswa A lebih pintar dari siswa B. Melalui sebuah proses pengamatan dan analisis, peneliti menemukan siswa A lebih rajin belajar, dan tidak suka membolos. Siswa B memiliki tes potensi awal yang lebih tinggi tetapi pada saat kuliah, siswa B lebih sering membolos.
Kesimpulan:
“jadi atau dengan demikian siswa yang rajin belajar dan rajin kuliah dapat memiliki prestasi belajar yang lebih tinggi dari pada siswa yang berpotensi lebih tinggi.
Pola
deduktif
merupakan
kebalikan dari pola pikir induktif. Penulis mengawali menulis dari hal* hal yang bersifat umum kemudian diikuti dengan kalimat*kalimat pendukung gagasan awal tadi. Pola ini sering digunakan dalam penulisan karya ilmiah hasil pemikiran. Penulis mengawali dengan temuan, teori dan pernyataan yang sudah umum terjadi kemudian mencari kalimat*kalimat pendukung yang menguatkan mengapa hal itu terjadi. )asih berkaitan dengan topik sebelumnya, penulis membalik dengan menulis apa yang disimpulkan dalam pola pikir induktif menjadi awal paragraph pada pola pikir deduktif.
)isalnya: siswa
yang rajin belajar lebih berpeluang untuk mendapatkan prestasi belajar yang tinggi. Siswa yang rajin belajar berpeluang lebih menguasai materi yang telah diajarkan dan lebih siap menghadapi ujian. Siswa yang tidak rajin belajar, meskipun memiliki potensi belajar yang tinggi tidak akan mampu mengerjakan ujian pada mata pelajaran yang harus dipelajari terlebih dahulu.
Pada
pola kronologi
opik
ditulis berdasarkan urut*urutan peristiwa yang terjadi. Pola kronologi sering digunakan dalam cerita sejarah, biografi, atau reportase yang menceritakan kembali urutan terjadinya suatu peristiwa. 'ontoh: misalnya seorang jurnalis akan melaporkan urutan kejadian kecelakan pesawat udara, rangkaian upacara adat dan reka ulang pembunuhan. !gar pembaca mudah mengikuti jalan pikiran dari penulis, maka sebaiknya penulis memaparkan peristiwa tersebut berdasarkan kronologis waktu.
Pola
kronologi dapat menjadi pola utama dalam karya ilmiah berbentuk laporan kegiatan P/, laporan pengembangan dan laporan penelitian tindakan. Dalam bentuk laporan ini, secara kronologis penulis melaporkan kegiatan mulai dari persiapan0perencanaan kegiatan, proses0pelaksanaan kegiatan, hasil dan e$aluasi kegiatan.
Pola
pendapat dan alasan
dipakai
apabila penulis mengemukakan pendapatnya sendiri tentang topik yang sedang ditulisnya, lalu menunjukkan alasan pemikiran yang mendorong ke arah pernyataan pendapat itu.
Pola
ini banyak diterapkan pada karya ilmiah hasil pemikiran. Penulis tidak menggunakan referensi tetapi berdasarkan hasil pemikirannya dia memberi argumen*argumen yang rasional terhadap pernyataannya.
Pola
pendapat dan alasan banyak dihasilkan oleh pejabat, tokoh masyarakat atau public figure. Pernyataan pendapat biasanya disampaikan pada saat mereka diwawancarai. Jurnalis melaporkan kembali hasil wawancara tersebut dalam bentuk karya tulis.
Pada
pola kronologi
topik
ditulis berdasarkan urut*urutan peristiwa yang terjadi. Pola kronologi sering digunakan dalam cerita sejarah, biografi, atau reportase yang menceritakan kembali urutan terjadinya suatu peristiwa.
'ontoh:
&eorang jurnalis akan melaporkan urutan kejadian kecelakan pesawat udara, rangkaian upacara adat dan reka ulang pembunuhan. !gar pembaca mudah mengikuti jalan pikiran dari penulis, maka sebaiknya penulis memaparkan peristiwa tersebut berdasarkan kronologis waktu.
Pola
kronologi dapat menjadi pola utama dalam karya ilmiah berbentuk laporan kegiatan P/, laporan pengembangan dan laporan penelitian tindakan. Dalam bentuk laporan ini, secara kronologis penulis melaporkan kegiatan mulai dari persiapan0perencanaan kegiatan, proses0pelaksanaan kegiatan, hasil dan e$aluasi kegiatan.
Pola
pembandingan
digunakan
jika penulis ingin membandingkan dua aspek atau lebih dari suatu topik dan menunjukkan persamaan dan perbedaannya.
Pola
ini diikuti apabila penulis mempunyai beberapa alternatif untuk mengatasi sebuah permasalahan yang diangkat dalam topik tulisan. 'ontoh misalnya penulis akan membandingkan antara usaha penurunan berat badan menggunakan cara diet atau olah raga. Penulis memaparkan kelebihan dan kekurangan masing*masing cara tersebut kemudian memberi rekomendasi kepada pembaca untuk memilih cara yang terbaik. !pabila kedua cara tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama kuatnya, penulis biasanya mengambil jalan tengah yaitu menggabungkan dua cara yang diajukan tersebut kemudian mengatur cara penerapannya masing*masing.
Dalam
suatu karya tulis ilmiah, penulis pada umumnya menggabungkan beberapa pola penulisan yang dianggap perlu. Pola*pola penyusanan karya ilmiah di atas dapat dikombinasikan satu dengan yang lain sesuai dengan kebutuhan untuk menghadirkan sebuah tulisan yang kaya ide.