15
Analisis Pengaruh ROA dan ROE terhadap Prediksi Kebangkrutan Perusahaan
(tugas akhir statistik)
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Analisis Pengaruh ROA dan ROE terhadap Prediksi Kebangkrutan Perusahaan
Oleh :
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstrak
Tujuan - Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rasio keuangan, khususnya ROA (Return On Assets) dan ROE (Return on Equity) terhadap prediksi kebangkrutan perusahaan yang sudah mendaftarkan sahamnya pada Bursa Efek. Data-data perusahaan didapat dari menganalisa annual report perusahaan-perusahaan tersebut pada tahun 2011.
Metodologi Penelitian - Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah regresi logistik. Dengan menggnakan regresi logistik maka dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel tersebut (ROA dan ROE) layak untuk menganalisis prediksi kebangkrutan pada perusahaan-perusahaan yang sudah go publik.
Hasil Penelitian – Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio-rasio keuangan seperti CAR, NPL, ROA, ROE, NIM, BOPO, dan LDR dapat digunakan untuk menprediksi kebangkrutan perusahaan. Dalam kasus ini, penulis hanya menggunakan variabel ROA dan ROE. Hasil penelitian didapat dari persamaan regeresi. Apabila hasil dari persamaan tersebut kurang dari 0,05 maka variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap prediksi kebangkrutan perusahaan yaitu CAR, NIM, dan BOPO. Sedangkan ROA, ROE, NPL, dan LDR mempunyai pengaruh terhadap prediksi kebangkrutan bank.
Kata Kunci – prediksi kebangkrutan perusahaan, ROA, ROE,regresi logistik.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga dapat menyelesaikan paper yang berjudul " Analisis Pengaruh ROA dan ROE terhadap Prediksi Kebangkrutan Perusahaan". Yang merupakan tugas akhir dari mata kuliah Statistik Deskriptif.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penulisan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, penulis merasa banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya pernulis berharap semoga makalah ini memberikan manfaat kepada kita semua.
Surakarta, 26 Juni 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul 1
Abstrak 2
Kata Pengantar 3
Dafar Isi 4
BAB I Pendahuluan
Latar Belakang Masalah 5
Rumusan Masalah 5
Tujuan Penulisan 6
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Kebangkrutan 7
2.2 ROA 7
2.3 ROE 8
2.4 Pengaruh rasio ROA terhadap prediksi kebangkrutan 8
2.5 Pengaruh rasio ROE terhadap prediksi kebangkrutan 8
7. BAB III Metode Penelitian
3.1 Variabel Penelitian................................................................................................9
3.2 Sumber Data 9
3.3 Jenis Data 10
3.4 Populasi dan Sampel 10
3.5 Metode Analisis Data 10
8. BAB IV
4.1 Data ROA dan ROE perusahaan 12
4.2 Penghitungan Data menjadi Statistik Deskriptif 12
4.3 Analisis 13
9. BAB V
5.1 Kesimpulan 14
10. Daftar Pustaka 15
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Masuknya era persaingan global ke Indonesia terutama dalam bidang perekonomian, memaksa segala aspek kehidupan untuk ikut merasakan globalisasi. Pembangunan besar-besaran dalam bidang ekonomi seolah-olah menjadi tonggak pada suatu negara. Indonesia memerlukan waktu untuk mencapai kemajuan yang pesat. Salah satu yang menjadi peran serta strategis dalam menyelesaikan dan menyeimbangkan unsur dibidang pembangunan ekonomi adalah perusahaan.
Perusahaan merupakan badan usaha yang dapat membantu perekonomian di Indonesia, misalnya dengan membuka lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. Selain itu perusaan yang sudah go publik dapat membantu masyarakat umum untuk memiliki saham yang nantinya dapat menimbulkan investasi baik d dalam negeri ataupun luar negeri. Perusahaan memilik peran yang sangat penting untuk kemajuan perekonomian Indonesia.
Permasalahan yang terjadi di Indonesia sangat berpengaruh terhadap perekonomian negara, sebagai contoh adalah adanya krisis ekonomi. Akibat terjadinya krisis, maka tingkat kesehatan perusahaan banyak mengalami penurunan dan dikhawatirkan akan mengalami kebangkrutan. Misalnya banyak perusahaan yang dinyatakan pailit oleh pemerintah yang dengan kata lain likuidasi, profability, dansolvability pada perusahaan tersebut tidak ada. Kebangkrutan sangat mudah terjadi pada negara-negara yang sedang mengalami kesulitan di bidang ekonomi. Kebangkrutan diartikan sebagai kegagalan perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan untuk menghasilkan laba.
Rasio keuangan berguna bagi analisis internal untuk membantu manajemen membuat evaluasi tentang hasil-hasil operasi perusahaan, memperbaiki kesalahan, dan menghindari keadaan yang daat menyebabkan kesulitan keuangan. Suatu rasio akan bernilai apabila diperbandingkan dengan rasio yang lain.
Rumusan Masalah
Apakah rasio keuangan ROA (Return on Assets) berpengaruh terhadap prediksi keuangan perusahaan?
Apakah rasio keuangan ROE (Return on Equity) berpengaruh terhadap prediksi keuangan perusahaan?
Apakah rasio-rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksi kebangkrutan suatu perusahaan?
Tujuan Penulisan
Mengetahui pengaruh ROA terhadap prediksi keuangan perusahaan
Mengetahui pengaruh ROE terhadap prediksi keuangan perusahaan
Mengetahui apakah rasio keunagan dapat digunakan untuk memprediksi kebangkrutan sutu perusahaan
Sebagai tugas akhir mata kuliah Statistik Deskriptif
BAB II
Tinjauan Pustaka
Kebangkrutan
Adalah kegagalan perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan untuk manghasilkan laba. Kebangkrutan sering juga disebut likuidasi perusahaan atau penutupan perusahaan ataupun insolvibilitas. Kebangkrutan sebagai suatu kegagalan didefinisikan dalam beberapa pengertian, yaitu :
Kegagalan ekobnomi. Berarti bahwa perusahaan kehilangan uang atau pendapatan perusahaan tidak mampu menutupi biayanya sendiri. Tingkat laba lebih kecil dari biaya modal atau nilai sekarang dari arus kas perusahaan lebih kecil dari kewajiban.
Kegagalan Keuangan. Bermakna kesulitan dana, baik dalam arti dana dalam pengertian kas atau dalam pengertian modal kerja.
Faktor yang menyebabkan terjadinya kebangkrutan pada perusahaan adalah :
Faktor Umum, berasal dari sektor ekonomi, sosial, teknologi, dan dari sektor pemerintahan.
Faktor eksternal perusahaan, meliputi faktor pelanggan, pemasok, dan pesaing dari perusahaan lain.
Faktor Internal perusahaan, antara lain terlalu besarnya kredit yang diberikan kepada pelanggan yang menyebabkan penunggakan dalam pembayaran sampai akhirnya tidak membayar, manajemen tidak efisien yang disebabkan karena kurang adanya kemampuan dari manajemen, dan penyalahgunaan wewenang dan kecurangan yang sering dilakukan oleh karyawan ataupun manager puncak yang dapat merugikan perusahaan.
Return on Assets (ROA)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu perusahaan maka semakin baik pula kinerja perusahaan tersebut. Rumus dari ROA adalah
ROA = net incomerata-rata total assetsX 100%
Return on Equity (ROE)
ROE adalah perbandingan antara laba bersih perusahaan dengan modal sendiri suatu perusahaan. ROEmerupakan indikator yang penting bagi pemegang saham untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih yang berkaitan dengan dividen. Jika rasio ini meningkat maka laba bersih dari perusahaan yang bersangkutan akan meningkat pula, peningkatan tersebut juga mempengaruhi harga saham. Rumus dari ROE adalah
ROE = Laba bersih perusahaanmodal sendiriX 100%
Pengaruh rasio ROA terhadap prediksi kebangkrutan perusahaan
ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan atau laba secara keseluruhan. ROA berpengaruh positif terhadap prediksi kebangkrutan perusahaan yang berarti semakin tinggi rasio tinggi ROA kemungkinan perusahaan bangkrut semakin kecil.
Pengaruh rasio ROE terhadap prediksi kebangkrutan perusahaan
ROE merupakan perbandingan antara laba bersih dengan modal sendiri. ROE adalah rasio yang berguna bagi pemegang saham dan calon investor untuk mengetahui kemampuan dalam memperoleh laba bersih. ROE berpengaruh negatif terhadap kemungkinan perusahaan bangkrut, artinya semakin kecil ROE maka probabilitas bank bangkrut semakin besar.
BAB III
Metode Penelitian
Variabel Penelitian
Variabel terikat (dependent variabel) dalam penelitian ini adalah prediksi kebangkrutan perusahaan.
Variabel bebas (independent variabel) dalam penelitian ini adalah ROA (Return on Assets) dan ROE (Return on Equity)
Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah prediksi kebangkrutan perusahaan dengan melihat perbedaan perusahaan yang bangkrut dan tidak bangkrut. Penelitian yang digunakan dalam memprediksi kebangkrutan suatu perusahaan ialah dengan poin 1 untuk perusahaan dalam kondisi bermasalah dan poin 0 untuk perusahaan yang tidak bermasalah.
Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini ialah rasio ROA dan ROE.
ROA. Gigunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam memperoleh keuntungan yang dihasilkan dari total asset perusahaan yang bersangkutan. Dengan menggunakan kriteria tertentu, misalnya
1,215% = sangat sehat
0,99 % ROA<1,215%=sehat
0,765% ROA <0,99%=cukup sehat
ROA <0,765%=tidak sehat
ROE. Merupakan perbandingan antara laba bersih dengan modal sendiri. ROE adalah rasio yang berguna bagi pemegang saham dan calon investor untuk mengetahui kemampuan dalam memperoleh laba bersih. Semakin rendah nilai rasio maka probabilitas perusahaan bangkrut akan semakin besar.
Sumber Data
Data yang dibutuhkan berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di bursa efek pada tahun 2011.
Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder untuk semua variabel yaitu ROA dan ROE. Data tersebut didapat dari penghitungan melalui annual report perusahaan yang sudah go publik.
Populasi dan Sampel
Populasi yang terdapat di dalam penelitian ini adalah perusahaan yang sahamnya sudah tercatat pada Bursa Efek pada tahun 2011. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan metode random sampling atau secara acak. Sehingga didapat sembilan (9) perusahaan dalam negeri yang dijadikan sampel. Penggunaan metode ini bertujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Nama-nama perusahaan yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah
No
Nama Perusahaan
1
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
2
PT. Central Proteinaprima Tbk
3
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
4
PT Citra Tubindo Tbk
5
PT Ciputra Development Tbk
6
PT Ciputra Property Tbk
7
PT Ciputra Surya Tbk
8
PT Citatah Tbk
9
PT Duta Anggada Realty Tbk
Metode pengumpulan data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah metode dokumentasi, dengan mengumpulkan, mencatat, kemudian mengkaji data sekunder.
Metode analisis data
Metode analisis data yang digunakan adalah regresi logistik. Ketentuan regresasi logistik adalah :
Dipengaruhi oleh lebih sedikit dibandingkan analisis diskriminan oleh ketidaksamaan varian dalam kelompok.
Regresi logistik dapat menghandel variabel independent secara mudah dimana analisis diskriminan penggunaan variabel menimbulkan masalah dengan kesamaan varian.
Regresi logistik menghasilkan persamaan regresi berganda berkenaan interpretasi dan pengukuran diagnosis casewise yang tersedia untuk esidul yang diuji. Persamaan regresi logistik tersebut ialah
Y = b0 + b1ROA + b2ROE
Dimana :
Y = prediksi kebangkrutan perusahaan
B0 = konstanta
B1-b2 = koefisien regresi
ROA = Return on Assets
ROE = Return on Equity
Model regresi logistik menghasilkan nilai probabilitas. Apabila nilai peluang lebih besar dari 0,05 maka perusahaan diprediksi mengalami kebangkrutan, begitu juga sebaliknya. Langkah-langkah analisis regresi logistik :
Menilai model fit
Estimasi parameter dan interprestasinya. Dengan memasukkan semua komponen dari variabel independen. Dengan formulasi hipotesis statistik sebgai berikut :
H0 : r = 0
H0 : r 0, dimana r = 1,2,3,...,n
Kriteria :
Jika sig > , maka H0 diterima
Jika sig < , maka H0 ditolak
BAB IV
Pembahasan
Data ROA dan ROE perusahaan
Nama Perusahaan
PROFITABILITY
ROA
ROE
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
26,62%
38,23%
PT. Central Proteinaprima Tbk
-29%
-373%
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
3,34%
12,61%
PT Citra Tubindo Tbk
41%
69%
PT Ciputra Development Tbk
2,80%
6,40%
PT Ciputra Property Tbk
4%
5%
PT Ciputra Surya Tbk
4,70%
9,80%
PT Citatah Tbk
24%
100%
PT Duta Anggada Realty Tbk
160%
280%
Penghitungan Data menjadi statistik deskriptif
Berikut ini disajikan statistik deskriptif data rasio keuangan tahun 2011 sampel yang meliputi nilai minimum, nilai maksimum, mean, standard deviasi, dan variance untuk setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini
ROA (Return on Assets)
Merupakan proksi dari faktor pendapatan yang diukur melalui perbandingan antara laba sebelum pajak terhadap total assets. Berdasarkan hasil perhitungan statistik deskriptif, ROA pada tahun 2011, tabel sebagai berikut :
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Variance
ROA
11
-.29
3.34
1.2225
1.34027
1,796
Valid N (listwise)
11
ROE (Return on Equity)
Merupakan perbandingan antara laba perusahaan dengan modal sendiri. Berguna untuk investor.
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Variance
ROE
11
-3.73
9.80
3.0713
4.34745
18,900
Valid N (listwise)
11
Analisa
Variabel ROA memiliki nilai maksimum 3,34%, nilai minimum sebesar -0,29%. Nilai ROA yang menunjukkan negatif membuktikan bahwa pada periode pengamatan terdapat perusahaan yang mengalami kebangkrutan/kerugian. Sedangkan untuk variabel ROE memiliki nilai maksimum 9,80%, nilai minimum -3,73%, dan nilai rata-ratanya 3,07%. Semakin tinggi nilai ROE yang diperoleh maka akan semakin kecil pula kemungkinan perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan. Hal ini bisa dilihat dari nilai minimum yang bernilai negatif yaitu -3,73%.
Jika penelitian hasil nilai ROA yang bertanda positif maka menunjukkan semakin besar rasio ini maka akan semakin besar pula tingkat prediksi kebangkrutan suatu perusahaan. Maka perlu diambil kebijakan yaitu semakin meningkatkan kemampuan manajemen laba dalam memperoleh keuntungan.
Apabila penelitian hasil ROE menggunakan metode regresi menghasilkan hasil yang negatif maka rasio tersebut memiliki hubungan yang positif. Maka untuk mengatasi hal tersebut perusahaan perlu memperhatikan kinerja manajemen agar memperoleh laba yang tinggi dan laba bersih pun akan meningkat.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai analisis pengaruh ROA dan ROE terhadap kebangkrutan perusahaan, maka dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan tersebut dapat digunakan untuk memprediksi kebangkrutan suatu perusahaan yang kemudian penganalisan data menggunakan metode regresi. Variabilitas variabel dependen (prediksi kebangkrutan) dapat dijelaskan oleh variabel independen (ROA dan ROE).
DAFTAR PUSTAKA
http://www.emeraldinsight.com (diakses pada tanggal 27 Juni 2013)
http://id.wikipedia.org/wiki/ROA (diakses pada tanggal 30 Juni 2013)
http://id.wikipedia.org/wiki/ROE (diakses pada tanggal 30 Juni 2013)
http://id.wikipedia.org/wiki/Regresi_logistik (diakses pada tanggal 30 Juni 2013)