menjelaskan bagaimana motor listrik dan motor bakar serta perbedaan motor listrik dan motor bakar sebagai sumber tenaga listrik
Full description
motor listrik dan rangkaian kontrolnyaDeskripsi lengkap
hasil praktikum karakteristik motor DC seriFull description
Motor Listrik
Perawatan Dan Perbaikan Motor ListrikDeskripsi lengkap
Perawatan Dan Perbaikan Motor ListrikFull description
Semua yang berkaitan tentang Motor Listrik
Deskripsi lengkap
Semua yang berkaitan tentang Motor ListrikDeskripsi lengkap
sistem untuk mengatur kecepatan motor DC jenis shunt
Materi Kelistrikan PertanianDeskripsi lengkap
Kontaktor dan PHBFull description
proteksi motor listrik
teori mesin dan motor listrik
fisdasFull description
Makalah motor listrikDeskripsi lengkap
Materi Kelistrikan PertanianFull description
07/09/2015
PELATIHAN MOTOR PROTECTION, CONTROL AND MAINTENANCE
MOTOR CONTROL AND STARTING MUHAMAD ALI, MT
PENDAHULUAN Definisi • • • • •
Start-Stop Motor Proteksi motor Kontrol kecepatan motor Karakteristik torsi asut Gerakan Motor (Running)
1
07/09/2015
KEUNTUNGAN KONTROL MOTOR • Ukuran kabel yang lebih kecil • Konsumsi daya yang lebih kecil • Stasiun daya dapat ditempatkan pada area yang berjauhan dari peralatan operasi motor.
PERALATAN KONTROL MOTOR • Adalah istilah umum untuk semua alat yang kontak-kontak output-nya dapat menghidupkan (dengan memberi tegangan) dan mematikan (dengan memutuskan tegangan) kontaktor pada rangkaian listrik.
2
07/09/2015
ALAT KONTROL MOTOR
Stopping Motor
3
07/09/2015
Starting Motor
Kontaktor dan Relay • Kontaktor dan relai adalah alat yang dihidupkan (switched on) dan dimatikan (switched off) • Kontaktor dan relai adalah alat yang berfungsi untuk mengontrol perlengkapan dari jarak jauh seperti rangkaian motor dan lampu yang berdaya besar dan peralatan lainnya.
4
07/09/2015
Kriteria Pemilihan Kontaktor • • • • • •
Tegangan kerja Jumlah kontak penghubung/pemutus Frekuensi catu daya Jam kerja Arus kerja Rating beban
Kontak Daya & Kontak Kontrol • Kontak daya berukuran besar dan digunakan untuk melayani arus besar (beban) • Kontak kontrol berukuran kecil dan digunakan untuk melayani arus kecil (rangkaian kontrol)
5
07/09/2015
Seal in Kontak • Seal-in contact biasanya berupa kontak normally open dari rangkaian kontrol yang berfungsi sebagai alat atau jembatan dan diparalelkan dengan tombol start tetapi secara fisik berada dalam kontaktor dan relai.
Rangkaian Kontrol Motor Listrik • Rangkaian Kontrol Motor Dua Kabel • Rangkaian Kontrol Motor Tiga Kabel
6
07/09/2015
Rangkaian Kontrol Motor 2 Kabel
Rangkaian Kontrol Motor 3 Kabel
7
07/09/2015
Rangkaian Jogging Motor
Rangkaian Timer • On-delay • Off-delay • Digunakan dalam rangkaian kontrol untuk melakukan kontrol secara terus menerus
8
07/09/2015
On Delay Timer • Siklus On-delay timing dimulai saat pemberian tegangan pada kumparan timer
Normally Open
Normally Closed
Rangkaian Timer Wye Delta
9
07/09/2015
Rangkaian Timer 3 Motor
Siklus off-delay timing dimulai ketika kumparan timer dimatikan (tidak ada tegangan)
Normally Open
Normally Closed
10
07/09/2015
Rangkaian Off Delay Timing
Rangkaian Interlock • Interlock elektris Menggunakan kontak-kontak dan atau to mbol tambahan • Interlock mekanis Menggunakan berbagai alat mekanis
11
07/09/2015
Rangkaian Interlock
Rangkaian Interlock
12
07/09/2015
Pengasutan Motor • Pada saat motor listrik dihubungkan secara langsung pada suplai arus, (direct on-line) sehingga tegangan penuh langsung mengalir, maka motor akan menarik arus lebih besar dari pada arus nominal yang dibutuhkannya. • Arus asut ini juga akan mengakibatkan daya torsi asut akan lebih besar pada saat asut, sehingga bisa merusak beban atau mesin yang digerakan motor.
Fungsi Pengasutan Motor • Untuk melakukan start dan stop terhadap motor • Untuk melindungi motor dari overload dan overheating • Untuk memisahkan motor pada saat rusak dan pada saat dilakukan perawatan • Untuk mengunci (interlocking) operasi motor sehingga bisa selaras dengan operasi lain dari motor tersebut dan dengan operasi dari motor motor lainnya.
13
07/09/2015
Fungsi Pengasutan Motor • Untuk membalik arah putaran motor • Untuk mengontrol kecepatan secara manual maupun otomatis • Untuk mengontrol torsi asut dan torsi akselerasi • Sebagai alat pengereman motor • Untuk membatasi arus asut sehingga bisa memperkecil gangguan-gangguan terhadap pemakaian arus lain dari tegangan tersebut.
Jenis Pengasutan Motor • • • • • • •
Direct-on-line (DOL) Wye-Delta Autotransformer Tahanan Primer (Primary Resistance) Tahanan Sekunder (Secondary Resistance) Soft starting Frekuensi Variabel (VSD)
14
07/09/2015
Jenis Pengasutan Motor • • • • • • •
Direct-on-line (DOL) Wye-Delta Autotransformer Tahanan Primer (Primary Resistance) Tahanan Sekunder (Secondary Resistance) Soft starting Frekuensi Variabel (VSD)
Direct On Line (DOL) • Metode ini biasa juga disebut full-voltage star ter karena tegangan yang dimasukkan pada motor adalah tegangan yang sesuai dengan tegangan nominal dari motor • PengasutDOL ini digunakan bila power supply yang tersedia cukup besar dan pengaruh torsi awal tidak membahayakan beban yang digerakkan.
15
07/09/2015
Direct On Line (DOL)
Direct On Line (DOL)
16
07/09/2015
Kegunaan Direct On Line (DOL) • Pengasut DOL merupakan pilihan yang sederhana, yang memerlukan perawatan ringan dan memiliki torsi asut yang tinggi. • Pengasut ini digunakan bila torsi asut yang tinggi tidak akan menyebabkan kerusakan pada beban dan bila sistem daya keseluruhan tidak terpengaruh secara salah oleh tuntutan yang tinggi dari motor yaitu, sampai tujuh kali lipat arus beban penuh.
Direct On Line (DOL) Kelebihan • Efektifitas biaya awal • Rangkaian dan cara kerja yang sederhana Kelemahan • Hanya bisa dipakai bagi motor yang berukuran kecil bila ukuran suplai membutuhkan pemakaiannya • Arus dan torsi maksimum pada saat start
17
07/09/2015
Pengasutan Wye Delta • Motor dihubungkan star (Υ) untuk startingnya setelah putaran mencapai full speed lalu koneksi motor dihubungkan delta (Δ) • Arus dan torque pada hubungan star (Υ) akan sama dengan 1/3 x arus delta
Pengasutan Wye Delta
18
07/09/2015
Pengasutan Wye Delta
Rangkaian Pengasutan Wye Delta
19
07/09/2015
Karakteristik Pengasutan Wye Delta
Karakteristik Pengasutan Wye Delta
20
07/09/2015
Penggunaan Pengasutan Wye Delta • Pengasut wye-delta digunakan bila adanya kebutuhan terhadap waktu akselerasi yang panjang dan asut yang berkeseringan. • Aplikasi praktis khusus tersebut mencakup beban kelembaman yang tinggi seperti pada unit AC Senstrifugal
Karakteristik Pengasutan Wye Delta
21
07/09/2015
Pengasutan Dengan Autotrafo • Motor dihubungkan dengan sebuah autotranformer 3 phase yang memiliki banyak tapping • Untuk memindahkan tapping auto transformer digunakan “starting contactor”. • Waktu perpindahnya diatur dengan menggunakan timer. • Arus start dan torsi nya akan turun sebanding dengan penurunan tegangan pada saat start.
Pengasutan Dengan Autotrafo
22
07/09/2015
Pengasutan Dengan Autotrafo
Pengasutan Dengan Autotrafo
23
07/09/2015
Penggunaan Pengasutan Autotrafo • Sebuah pengasut autotransformer secara khusus cocok untuk motor-motor berdaya tinggi. • Pengasut ini menyediakan torsi asut yang tinggi dengan puncak arus yang lebih rendah. • Aplikasi praktis mencakup unit-unit refrigasi berjenis lebih besar dan kompresorkompresor udara dimana motor harus diasut berlawanan dengan tekanan utama substansi yang berat.
Penggunaan Pengasutan Autotrafo
24
07/09/2015
Penggunaan Resistansi Primer • Metode ini menggunakan “Resistor” yang dipasang seri pada setiap phase motor dan di paralel dengan main-contact running contactor. • Besarnya resitor yang dipasang tergantung pada impedansi motor. • Pada saat start tegangan yang masuk ke stator motor akan dibatasi oleh “resistor” yang terpasang sebesar “I x R” volt.
Penggunaan Resistansi Primer • Arus start yang akan timbul akan sebanding dengan rasio “impedans motor terhadap impedans motor + resistor”
25
07/09/2015
Penggunaan Resistansi Primer
Penggunaan Resistansi Primer
26
07/09/2015
Penggunaan Resistansi Primer
Penggunaan Pengasutan Resistansi Primer • Pengasut resistansi primer terbatas untuk motor-motor yang menggerakkan beban deng an torsi asut (start) yang rendah. • Aplikasi jenis ini ditemui pada fan, blower, dan pompa air.
27
07/09/2015
Pengasutan Resistansi Primer
Pengasutan Resistansi Sekunder
28
07/09/2015
Pengasutan Resistansi Sekunder
Pengasutan Resistansi Sekunder
29
07/09/2015
Pengasutan Resistansi Sekunder • Pengasut resistansi sekunder hanya digunakan pada motor motor rotor lilit secara khusus sesua i untuk beban berkelembaman tinggi seperti press, drop fogging hammer (palu tempa) dan guillotine
Pengasutan Softstar • Prinsip dasar pengasutan soft starting adalah dengan merubah bentuk gelombang tegangan input lalu mengubah ukuran RMS untuk motor • Hal ini dilakukan dengan cara merubah suplai arus bolak-balik menjadi arus searah. • Arus searah tersebut selanjutnya dirubah lagi menjadi arus bolak-balik dengan sebuah inverter (alat pembalik arah) pada kecepatan tinggi.
30
07/09/2015
Pengasutan Softstar
Pengasutan Softstar • Ramping merupakan pelaksanaan kontrol terhadap arus selama pengasutan (ramp up) dan selama pelaksanaan stop (ramp down). • Pengasut soft starting dapat diprogram untuk mengkontrol dan memonitor waktu pelaksanaan start dan stop yang sesuai dengan aplikasi aplikasi tertentu.
31
07/09/2015
Pengasutan Softstar
Pengasutan Softstar • Pengasut Soft Starting bisa diatur untuk bisa mengakomodasi berbagaibeban. • Pengasut Soft Starting bisa diatur untuk menghadapi beban berkelembaman tinggi yang membutuhkan waktu acceleration ramp yang panjang. • Pengasut ini dapat juga diatur untuk menggerakkan motor dengan teganga n yang terkurangi selama periode waktu tertentu. • Sewaktu kecepatan dan torsi membentuk (built up) dan kemudian ramp up mencapai tegangan alir penuh.
32
07/09/2015
Pengasutan Softstar
Pengasutan Softstar • Kegunaan • Pengasut soft starting digunakan bila adanya keharusan akan acceleration yang mulus
33
07/09/2015
Pengasutan Frekuensi Variabel • Pengaturan motor induksi dapat dilakukan dengan cara mengubah-ubah nilai frekuensi jala-jala. • Hanya saja untuk menjaga keseimbangan kerapatan fluks, perubahan frekuensi harus dilakukan bersamaan dengan perubahan tegangan. • Cara pengaturan frekuensi dengan menggunakan suatu peralatan elektronika.
Pengasutan Frekuensi Variabel
34
07/09/2015
Pengasutan Frekuensi Variabel
Pengasutan Frekuensi Variabel Gelombang Frekuensi Variabel • Gelombang tegangan output dari inverter berbentuk pulse amplitude modulation (PAM) ataupun pulse width modulation
35
07/09/2015
Pengasutan Frekuensi Variabel
Pengasutan Frekuensi Variabel
36
07/09/2015
Pengasutan Frekuensi Variabel Aplikasi • Industri Pertambangan : pompa dan conveyor • Industri Tekstil : mesin pintal dan mesin rajut • Mesin Perkakas (Machine Tools) Machine Freis (milling machine), mesin gerinda, mesin bor dan mesin bubut. • Industri Makanan : Mesin pengemas, conveyors dan mixer. • Aplikasi lainnya