SEKILAS
ASME BOILER & PRESSURE VESSEL CODE
DISUSUN OLEH : AGUS SUWARNO
• • • • • • • •
Pressure Vessels • Containers for fluids under pressure • Used in variety of industries – Petroleum refining – Chemical – Power – Pulp and paper – Food
HORIZONTAL VESSEL
VERTICAL TOWER
• Code ini berisi persyaratan yang wajib (mandatory), larangan serta petunjuk yang non mandatory untuk keperluan konstruksi tersebut. • Code ini tidak mengatur semua aspek yang diperlukan untuk konstruksi. • Aspek yang tidak tercantum dalam Code ini jangan dianggap sebagai larangan.
• Code ini bukanlah handbook yang mengatur semuanya, untuk selanjutnya referensi lain seperti pengalaman, pendidikan dan engineering judgement diperlukan sebagai pertimbangan dalam aplikasi dari Code tersebut.
ASME CODES untuk BOILER & PRESSURE VESSEL
UMUM • Pada March 20, 1905, terjadi ledakan boiler di pabrik sepatu di Brockton, Massachusetts, meninggal 58 orang, luka-luka 117 orang. • Tahun 1907, negara menetapkan peraturan konstruksi steam. • In 1908, negara bagian Ohio juga menetapkan aturan yang serupa dengan beberapa perubahan seperti awalnya. • Tahun 1915, terbit final draft pertama dari ASME Rules for Construction of Stationary Boilers and For Allowable Working Pressures, dan dikenal sebagai edisi 1914.
• Section I, Rules for Construction of Power Boiler. • Section II, Materials: Part A Part B Part C
– Ferrous Material spesification. – Nonferrous Material Spesification. – Specification for Welding Rods, Electrodes, and Filler Metals. Part D – Properties
• Section III, Rules for Construction of Nuclear Facility Component. • Section IV, Rules for Construction of Heating Boilers. • Section V, Nondestructive Examination. • Section VI, Recommended Rules for the Care and Operation of Heating Boilers. • Section VII, Recommended Guidelines for the Care of Power Boilers.
• Section VIII, Rules for Construction of Pressure Vessels: Division 1. Division 2- alternative rules. Division 3- alternative rules for Construction of High Pressure Vessels.
• •
Section IX, Section X,
Welding and Brazing Qualifications. Fiber-Reinforced Plastic Pressure Vessels. • Section XI, Rules for Inservice Inspection of Nuclear Power Plant Components. • Section XII, Rules for Construction and Continued Service of Transport Tanks.
ASME ISSUANCE ?
ASME Codes dilakukan perubahan/ revisi dengan ketentuan: a. b.
Setiap tiga tahun sekali dilakukan revisi total dan diterbitkan edisi baru. Pada setiap tahunnya diterbitkan addenda untuk edisi yang berlaku.
ASME Code baik edisi maupun addenda diterbitkan pada tanggaL 1 JULI dan berlaku sebagai man datory setelah 6 bulan berikutnya.
STAMP ASME
Power Boilers - Section I : • • • • • •
S Power Boilers A Power Boiler Assemblies E Electric Boilers M Miniature Boilers PP Pressure Piping V Power Boiler Safety Valves
Heating Boilers - Section IV: • • •
H Cast Iron Heating Boilers H Heating Boilers, other HLW Lined Potable Water Heaters • HV Heating Boilers Safety Valves
Pressure Vessels - Section VIII Division 1: • U Pressure Vessels • UM Miniature Vessels • UV Pressure Vessels Safety Valves • UD Pressure Vessels Rupture Discs
Pressure Vessels - Section VIII Division 2: • U2 Alternative Rules for Pressure Vessels
Pressure Vessels - Section VIII Division 3: • U3 High Pressure Vessels • UV3 Safety Valves for High Pressure Vessels
Reinforced Plastic Vessels - Section X • RP Fiber-Reinforced Plastic Pressure Vessels
Transport Tanks - Section XII : • T Transport Tanks • TV Tranport Tanks Safety Valves • TD Transport Tanks Pressure Relief Devices
Nuclear Stamps : • • •
N Nuclear Components NPT Nuclear Partials NA Nuclear Installation and Shop Assembly • NV Nuclear Safety and Safety Relief Valves • N3 Storage and Transport Containment of Nuclear Fuel
Nuclear Certificates of Accreditation : • NS Nuclear Supports • QSC Material Organization
National Board Inspection Code :
• R Repair and Alteration • VR Repair of Safety Valves
ASME Section VIII division 1, Rules for Construction of Pressure Vessels
SCOPE • Ruang lingkup untuk divisi ini adalah pressure vessel yang dipakai untuk menyimpan tekanan, baik tekanan external maupun internal. • Tekanan bisa berasal dari sumber dari luar, dari pemakaian panas baik secara langsung maupun tidak langsung atau kombinasi dari keduanya.
• Mempunyai tekanan 15Psig
3. Untuk sambungan flange, dibatasi sampai permukaan flange yang pertama dari sambungan flange atau baut. 4. The first sealing surface for proprietary connections or fitting.
• Pengecualian: – internal/isi dalam vessel, kecuali yang menempel langsung ke dinding shell. – Fired process heater. – Pressure container integral with machinery. – Piping system. – (lihat U-1)
ASME Section VIII division 2, Rules for Construction of Pressure Vessels
• Section VIII, Division 2,Alternative Rules • Scope identik dengan ASME VIII div.I tetapi persyaratannya berbeda: 1. 2. 3. 4. 5.
Allowable stress Stress calculations Design Quality control Fabrication and inspection
• Pemilihan divisi 1 atau divisi berdasarkan tingkat ekonomisnya
2
ASME VIII Division 3, Alternative Rules High Pressure Vessels
Division 3, Alternative Rules High Pressure Vessels • Applications over 10,000 psi • Pressure from external source, process reaction, application of heat, combination of these • Does not establish maximum pressure limits of Division 1 or 2 or minimum limits for Division 3.
CONTENT ASME SECTION VIII DIVISION 1 ?
• ASME VIII divisi 1, terdiri dari: – tiga subsection: • • •
Subsection A. Subsection B. Subsection C.
– Mandatory appendics. – Non mandatory appendics
Sub section A. • Berisi part UG. • Mencakup “ Persyaratan umum yang dapat dipakai untuk semua pressure vessel yang diatur oleh divisi ini” • Part ini berisi persyaratan umum untuk disain suatu pressure vessel,seperti persyaratan material, perhitungan disain serta bentuk yang diijinkan, fabrikasi, inspeksi dan testing, data report, name plate, stamping serta pressure relief devices.
Subsection B. • Berisi Part UW, UF, dan UB. • Mencakup persyaratan khusus yang dipakai berdasarkan metode yang digunakan dalam memfabrikasi pressure vessel: • Part UW, persyaratan untuk memfabrikasi pressure vessel dengan pengelasan / welding. • Part UF, persyaratan untuk memfabrikasi pressure vessel bila menggunakan forging. • Part UB, persyaratan untuk memfabrikasi pressure vessel dengan metode brazing.
Subsection C. • Terdiri dari Parts UCS, UNF, UHA, UCI, UCL, UCD, UHT, ULW DAN ULT. • Subsection C ini mencakup persya ratan khusus yang harus dilakukan berdasarkan jenis material yang dipergunakan dalam konstruksi pres sure vessel.
• Part UCS, persyaratan yang harus dilakukan untuk pressure vessel yang dibuat dengan menggunakan material carbon dan low alloy steel. • Part UNF, persyaratan yang harus dilakukan untuk pressure vessel yang dibuat dengan menggunakan material non ferrous. • Part UHA, persyaratan yang harus dilakukan untuk pressure vessel yang dibuat dengan menggunakan material high alloy steel.
• Part UCI, persyaratan untuk pressure vessel yang dibuat dengan menggunakan material cast iron. • Part UCL, persyaratan untuk pressure vessel yang dibuat dengan menggunakan material corrosion resistant integral cladding, weld metal overlay cladding, or with applied lining. • Part UCD, persyaratan untuk pressure vessel yang dibuat dengan menggunakan material cast ductile iron.
• Part UHT, persyaratan pressure vessel yang dibuat dengan menggunakan material ferritic steels, with tensile properties enhanced by heat treatment. • Part ULW, persyaratan untuk pressure vessel yang dibuat dengan menggunakan material yang berlapis-lapis (layer construction). • Part ULT, persyaratan untuk pressure vessel yang dibuat dengan menggunakan material higher allowable stresses at low temperature.
Mandatory appendics. • Berisi pokok-pokok bahasan khusus yang tidak dicakup dimanapun dalam divisi tsb, tetapi persyaratan tersebut akan menjadi wajib/mandatory bila pokok bahasan yang dimaksud dipakai sebagai acuan dalam konstruksi bejana tekan sesuai divisi ini. • Diidentifikasi dalam Appendic 1 s/d 34
Non mandatory appendics. • Berisi informasi dan usulan praktek yang baik. • Diidentifikasi dengan Appendics A ~JJ
• Vessel boleh didisain dan difabfrikasi dengan menggunakan kombinasi dari metode fabrikasi dan juga material yang dicakup dalam Codes tsb. Penggunaan kombinasi metode harus memenuhi persyaratan dari masing masing metode.
TANGGUNG JAWAB • Manufaktur vessel atau komponennya yang akan di marking dengan Codes Symbol bertanggung jawab untuk memenuhi semua persyaratan yang disyaratkan oleh Code. • Harus mengadakan/ mengundang Authorized Inspector untuk melakukan review /inspeksi pekerjaan.
REFERENCED STANDARD • ASME juga mengacu standard lain dalam operasionalnya. • Standard yand di acu ada dalm tabel U-3
UNIT OF MEASUREMENT • U.S. Customary, S.I, atau satuan lainnya boleh dipergunakan untuk mendemonstraskan kecukupannya terhadap persyaratan, seperti material, disain, fabrikasi, pengujian, inspeksi, pemeriksaan, sertifikasi serta overpressure protection. • Satu single unit/satuan harus dipergunakan pada semua aspek dari disain, kecuali tidak layak atau tidak praktis. • Bila komponent dibuat di tempat berbeda dan mempunyai unit berbeda, maka unit lokal tsb bisa dipakai terhadap komponen tersebut.
PERSYARATAN ASME STAMP • Perusahaan harus mempunyai QC system seperti yang disyaratkan: – Untuk ASME VIII divisi I, QC system mengacu ke Appendic 10. – Untuk ASME VIII divisi 2, QC system mengacu ke Annex 2E
• Dilakukan audit oleh ASME team leader dan dinyatakan lulus audit.
AUTHORIZED INSPECTOR 1. Adalah Inspector yang bekerja atas nama ASME. 2. Inspector tersebut berasal dari Authorized Inspection Agency (AIA). 3. Inspector tersebut tidak boleh bekerja atas nama Manufacturer. 4. Diperlukan apabila pressure vessel yang dibuat akan ditandai dengan symbol ASME .
5. Inspector mempunyai kewenangan memperoleh akses masuk ke semua area yang diperlukan untuk memastikan penerapan sesuai Quality Sistem yang ditetapkan. 6. Manufactur harus menunjuk Authorized Inspector untuk memonitor pekerjaan ASME stamp produk yang disyaratkan.
TUGAS A.I. 1. Verifikasi validitas Sertifikat Authorisasi dari ASME dan penerapannya sesuai QCS. 2. Verifikasi design Kalkulasi. 3. Verifikasi material yang digunakan. 4. Verifikasi kualifikasi WPS/PQR. 5. Verifikasi kualifikasi Welder/Welding operator. 6. Verifikasi heat treatment, termasuk PWHT. 7. Verifikasi perbaikan pada cacat material.
8. Verifikasi defect pada lasan sudah diperbaiki dan acceptble. 9. Verifikasi NDE, impact test dan pengujian lainnya sudah dilakukan sesuai persyaratan. 10. Melakukan inspeksi visual di Pressure Vesselnya dan memastikan identifikasi material telah di transfer. 11. Melakukan inspeksi ke Pressure vessel untuk memastikan tidak ada defect pada material atau dimensinya.
12. Melakukan inspeksi /witness hydrostatic test. 13. Verifikasi stamp logo ASME terpasang pada vessel termasuk name platenya. 14. Menanda tangani sertifikat inspeksi pada MDR.