Pengertian Etika Deskriptif . Dalam menentukan baik buruknya prilaku manusia dapat dilihat dari
etika deskriptif dan etika normatif. Berikut adalah penjelasan mengenai etika deskriptif. Etika deskriptif adalah etika yang dapat dilihat secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia serta apa tujuan manusia yang sangat bernilai dalam hidup ini. Etika tersebut dapat memberikan fakta yang merupakan dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau siikap yang akan diambil. Etika deskriptif dapat juga dikatakan sebagai gambaran secara utuh tentang tingkah laku moral manusia secara universal yang dapat kita temui sehari - hari dalam kehidupan masyarakat. Yang Cakupan analisanya berisikan berisikan sejumlah indikator - indikator f akta actual yang terjadi secara apa adanya terhadap nilai dan perilaku manusia dan merupakan suatu keadaan dan realita budaya yang berkembang di masyarakat. Hal hal yang berkaitan dengan adat istiadat , kebiasaan ,anggapan – anggapan baik dan buruk tentang sesuati hal, tindakan – tindakan yang tidak boleh dilakukan dan boleh dilakukan oleh individu tertentu ; dalam kebudayaan kebudayaan dan subkultur – subkultur tertentu yang terjadi dalam suatu periode sejarah adalah merupakan kajian moralitas dalam Etika Deskriptif. Dalam Etika Deskriptif tidak memberikanin terpretasi secara tajam dan lugas, namun tidak melukiskan suatu fakta yang sedang terjadi dan berkembang dalam suatu masyarakat tertentu. Etika Deskriptif hanya membahas m embahas dan memberikan analisa penilaiannya atas kejadian tertentu. Salah satu contoh etika deskriptif adalah didalam mempelajari pendangan pandangan moral terhadap kenyataan yang terjadi di Negara yang menganut faham komunis atau ateis dimana masyarakatnya begitu permisif terhadap praktek – praktek pengguguran kandungan, namun disisi lain tontonan yang bersifat pornografi mereka memberlakukan aturan aturan secara ketat. Dalam contoh kasus tersebut kita menjadi paham dan mengerti tentang realita perilaku moral yang terjadi di negara tersebut. Dalam situasi demikian , harus kita akui bahwa bagaimanapun manusia itu pada umumnya tahu akan adanya baik dan buruk terhadap suatu hal yang tidak boleh dan boleh dilakukan. Pengetahuan tentang baik dan buruk dalam perilaku manusia, disebut kesadaran etis atau kesadaran moral. Dengandemikian dapat disimpulkan bahwa kesadaran moral yang sudah timbul dan berkembang adalah ungkapan kata hati. Tindakan manusia dalam situasi yang kongkrit tertentu berhubungan dengan kata hati yang menilai tindakan tindakan itu atas baik dan buruknya. Kata hati merupakan kesadaran moral tindakan etis yang tertentu dalam segala situasi. Selain itu contoh etika deskriptif seperti masyarakat yang mengajarkan tatakrama kepada orang yang lebih tua. Jadi Dapat disimpulkan Bahwa Etika deskriptif adalah etika yang berbicara mengenai fakta apa adanya, yakni mengenai nilai dan pola perilaku manusia sebagai suatu kenyataan yang terkait dengan situasi dan realitas konkrit yang membudaya. Ia berbicara mengenai kenyataan penghayatan nilai. Tanpa menilai dalam suatu masyarakat tentang sikap orang dalam menghadapi hidup ini, dan tentang kondisi-kondisi yang memungkinkan manusia bertindak secara etis. Etika tersebut pada dasarnya menggambarkan perbuatan dari berbagai tradisi, kebiasaan, dan kebudayaan. Pendekatan etika deskriptif lebih mencari tahu bagaimana berbagai tradisi yang mempersoalkan suatu permasalahan yang sama. Karena ia tidak pernah menyalahkan menyalah kan suatu kebudayaan yang ada.
PENJELASAN ETIKA NORMATIF Secara umum etika, bisa dikelompokan dalam tiga kategori, yaitu etika deskriptif, etika normatif, dan metaetika (K. Bertens: 2005). Sedangkan menurut para penulis lain dikelompokan dikelompokan dam dua dua katagori, yaitu etika etika deskriptif dan dan etika normatif normatif saja (A. Sonny Keraf: 2005). I.1 DEFINISI DAN PENJELASAN ETIKA NORMATIF Etika normatif yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus
memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan. Etika normatif tidak berbicara lagi tentang gejala-gejala, melainkan tentang apa yang sebenarnya harus merupakan tindakan kita. Dalam etika normatif, norma-norma dinilai, dan sikap manusia ditentukan (Hamersma, 1994:24). Jadi, etika normatif berbicara mengenai pelbagai norma yang menuntun tingkah laku manusia. Etika Normatif memberi penilaian dan himbauan kepada manusia untuk bertindak sebagaimana seharusnya berdasarkan norma-norma. Ia menghimbau manusia untuk bertindak yang baik dan menghindari yang jelek. Hal yang sama juga dirumuskan Bertens (1993:18) dengan mengatakan bahwa etika normatif itu tidak deskriptif melainkan preskriptif (memerintahkan), tidak melukiskan melainkan menentukan benar-tidaknya tingkah laku atau anggapan moral. Untuk itu ia mengadakan argumentasi-argumentasi. Jadi, ia mengemukakan alasan-alasan mengapa suatu anggapan moral dapat dianggap benar atau salah. Berbeda dengan etika deskriptif yang bersifat penggambaran dan melukiskan sebuah peristiwa yang terjadi dan berkembang di masyarakat. Para ahli etika normatif dalam bahasannya tidak bertindak sebagai penonton netral saja, tetapi yang bersangkutan melibatkan diri dengan kajian penilaian tentang perilaku manusia. Penilaian baik dan buruk mengenai tindakan individu atau kelompok masyarakat tertentu dalam etika normatif selalu dikaitkan dengan norma – norma yang dapat menuntun manusia untuk bertindak secara baik dan menghindarkan hal hal yang buruk sesuai dengan kaidah dan norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat. Dalam pembahasan etika normatif, seorang ahli memberikan suatu argumentasi argumentasi yang mengemukakan latar belakang mengapa suatu perilaku dianggap baik atau buruk sisertai analisis moral yang dianggap benar dan salah yang bertumpu kepada norma – norma atau prinsip prinsip etis yang dapat dipertanggungjawabkan baik secara keilmuan maupun empiris. Para ahli memberikan penilaian objektif yang mempertimbangkan seluruh situasi dari individu atau kelompok masyarakat yang melakukan suatu tindakan didasari acuan – acuan yang meliputi kondisi fisik, psikologi, pendidikan, budaya dan sebagainya. Nilai Normatif adalah suatu hal yang preskriptif (memerintahkan) , jadi merupakan suatu hal – hal yang tidak dapat ditawar – tawar lagi karena memberlakukan suatu kondisi perilaku individu atau kelompok masyarakat didasari oleh suatu penilaian moral. BAB II PENERAPAN ETIKA NORMATIF Dalam etika normatif ini, subyek yang bersangkutan tidak bertindak sebagai penonton netral, tetapi dia melibatkan diri dengan mengemukakan penilaian tentang prilaku individu, masyarakat, dan kebudayaannya. Penilaian tersebut dibuat atas dasar norma-norma. “Martabat manusia harus dipelihara dan di hormati” dapat dianggap sebagai contoh norma tersebut. Contoh penerapan etika normatif adalah, 1. Kebiasaan minum tuak harus ditolak, karena dapat menghilangkan kesadaran manusia dan merusak organ tubuhnya. 2.
Kebiasaan prostitusi, harus ditolak, karena bertentangan dengan martabat manusia.
3. Kebiasaan menggunakan NARKOBA harus ditolak karena dapat merusak organ tubuh (menyiksa diri sendiri) 4.
Dilarang menghilangkan nyawa orang lain yang tidak bersalah
5. Menolak kebiasaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) karena dapat merugikan orang lain. 6. Menolak kebiasaan aborsi karena termasuk tindakan menghilangkan nyawa orang lain dan menyiksa diri sendiri. Berdasarkan contoh di atas dapat dirumuskan bahwa etika normatif tidak deskriptif, melainkan preskriptif (memerintahkan). Etika normatif tidak menggambarkan, tetapi menentukan benar tidaknya suatu perbuatan. Etika normatif bertujuan merumuskan prinsip-prinsip etis yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional dan dapat dipergunakan dalam praktek.
BAB III KESIMPULAN Etika normatif menjelaskan tentang norma-norma yang menjadi rujukan dalam bertindak, yaitu: penilaian dan himbauan kepada manusia tentang bagaimana harus bertindak sesuai dengan norma yang berlaku, dan berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif tidak menggambarkan, tetapi menentukan benar tidaknya suatu perbuatan. Etika normatif bertujuan merumuskan prinsip-prinsip etis yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional dan dapat dipergunakan dalam praktek. Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap