PENGERTIAN KOTA MENURUT PARA AHLI
Prof. Drs. R. Bintarto : Kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan manusia dengan kepadatan penduduk yang tinggi, strata sosial yang heterogen, dan corak kehidupan yang materialistik.
Arnold Tonybee : Kota tidak hanya merupakan pemukiman khusus tetapi merupakan suatu kekomplekan yang khusus dan setiap kota menunjukkan perwujudan pribadinya masing-masing.
Max Webber : Kota adalah suatu tempat yang penghuninya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar lokal.
Louis Wirt : Kota adalah pemukiman yang relatif besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.
P.J.M. Nas ( 1979 : 28): Kota adalah suatu ciptaan peradaban umat manusia.Kota sebagai hasil dari peradabalahir dari pedesaan, tetapi kota berbeda dengan pedesaan Pedesaan sebagai “daerah yang melindungi kota.
Mumford : Kota sebagai tempat pertemuan yang berorientasi ke luar. Sebelum kota menjadi tempat pemukiman yang tetap, pada mulanya kota sebagai suatu tempat orang pulang balik untuk berjumpa secara teratur, jadi ada semacam daya tarik pada penghuni luar kota untuk kegiatan rohaniah dan perdagangan serta,kegiatan lain.
Sjoberg : Kota dilihat dari timbulnya suatu golongan spesialis non agraris dan yang berpendidikan merupakan bagian terpenting.
Aldo Rossi(1982) dalam bukunya “The architecture of the city” : Kota dipandang sebagai obyek buatan manusia dalam skala besar ( urban artifact ), dan sebuah arsitektur yaitu berupa konsentrasi elemen ‐elemen fisik spasial yang selalu tumbuh dan berkembang.
N. Daldjoni (1984: 153) dikutip dari Grunfeld, seorang berkebangsaan Belanda:
Kota adalah suatu pemukiman dengan keadatan penduduk yang lebih besar dari pada wilayah nasional, dengan struktur mata pencaharian non-agraris dan tatanan tanah yang beraneka ragam serta dengan pergedungan yang berdekatan.
Drs J.H de Goode (dalam Schoorl: modernisasi 1981: 61): Menurutnya, yang dimaksud kota cukup dengan mengajukan sejumlah ciri yang dipandang sangat menentukan watak khas tata kehidupan kota misalnya :
Peranan besar yang dipegang oleh sektor sekunder (Industri), dan tersier (jasa) dalam kehidupan ekonomi. Jumlah penduduk yang relatif besar. Heterogenitas susunan penduduknya dan Kepadatan penduduk yang relatif besar.
Childe (1950): Mendifinisikan kota dengan membuat suatu kriteria yaitu suatu konsentrasi penduduk dalam jumlah yang besar, spesialisasi pekerjaan, suatu pola ekonomi yang merata, bangunanbangunan umum yang monumental, stratifikasi sosial yang sudah berkembang, penggunaan tulisan serta ilmu perkiraan serta eksakta, seni alamiah, perdagangan luar negeri dan keanggotaan kelompok atas dasar lokasi tempat tinggal.
Hardoy (1973): Menggunakan sepuluh kriteria untuk mendifinisikan suatu kota, yaitu: Berukuran dan berpenduduk besar Bersifat permanen Mempunyai kepadatan minimum untuk zaman dan daerahnya Mempunyai struktur dan pola dasar yang dapat dikenali sebagai jalan-jalan dan ruang kota. Merupakan suatu tempat dimana orang tinggal dan bekerja Mempunyai sejumlah minimal fungsi-fungsi kota yang dapat meliputi sebuah pasar, suatu pusat pemerintahan atau politik, suatu pusat militer, suatu pusat keagamaan atau suatu pusat kegiatan intelektual lengkap dengan lembagalembaga yang besangkutan. Suatu Masyarakat yang heterogen, dan bertingkat-tingkat serta adanya perbedaan-perbedaan dalam masyarakat tesebut. Suatu pusat ekonomi perkotaan untuk zaman dan daerahnya yangmenghubungkan suatu hiterland pertanian dan mengelola bahan mentah untuk pasaran yang lebih luas. Merupakan sebuah pusat pelayanan bagi wilayah sekitarnya. Merupakan suatu pusat difusi dan mempunyai cara hidup perkotaan sesuai dengan jaman dan daerahnya.
Marbun (1979: 142): Kota adalah kelompok orang-orang dengan jumlah tertentu, hidup dan bertempat tinggal bersama dalam satu wilayah geografis, berpola hubungan rasional, ekonomi dan individualitas.
Jayadinata (1992: 84): Suatu kota dapat dicirikan dengan adanya prasarana perkotaan, seperti bangunan yang besar-besar bagi pemerintah, rumah sakit, pasar, sekolah, taman serta alun-alun yang luas dan jalan aspal yang lebarlebar, merupakan ciri suatu kota.
Dwigth Sanderson : Kota adalah tempat yan g berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih.
SMSAI ( Standart Metropolitan Statistical Area), kota memiliki beberapa kriteria sebagai berikut :
Penduduk 50.000 jiwa atau gabungan 2 kota dengan total penduduk 50.000 jiwa. Gabungan kota-kota kecil dengan masing-masing jumlah penduduknya @ 15.000 jiwa.
Menunjukkan hubungan antara aspek ekonomi dan sosial.
75 % penduduknya bekerja di sektor non pertanian.
Mayoritas penduduk bekerja di kota.
Kepadatan penduduk 150 jiwa/mil atau 375 jiwa/ha.
Ir. Sutami (1976) : Kota dipandang sebagai Koldip ( Koleksi, Distribusi, dan Produksi).
National Urban Development Strategy (NUDS) 1985 : Kota sebagai pusat pelayanan kegiataan produksi, distribusi dan jasa-jasa yang mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitarnya.
Djoko Sujarto (1992) : Kota memiliki pengertian sebagai berikut :
Demografis : Pemusatan penduduk dibandingkan daerah sekitarnya.
tinggi
dengan
kepadatan
tinggi
Sosiologis : Adanya sifat heterogen, budaya urbanisasi yang mendominasi budaya desa. Ekonomis :adanya proporsi lapangan pekerjaan yang dominan di sektor non pertanian seperti industri, pelayanan jasa, transport dan pedagang. Fisik : Dominan wilayah terbangun dan struktur binaan. Administrasi : Suatu wilayah wewenang yang dibatasi oleh suatu wilayah yuridikasi yang ditetapkan berdasatkan peraturan yang berlaku.
Bhudy Tjahyati Soegiyoko (1999) :
Kota sebagai pusat pelayanan jasa, produksi, distribusi, serta pintu gerbang atau simpul transportasi bagi kawasan permukiman dan wilayah produksi sekitarnya. Sebagai tempat tinggal sebagian besar penduduk kota, setiap tahunnya selalu bertambah jumlahnya.