Pengertian Pemboran Pembor Pem boran an ada adalah lah sal salah ah sat satu u kegi kegiata atan n pen pentin ting g dal dalam am seb sebuah uah ind indust ustri ri per pertam tambang bangan. an. Kegiatan pemboran biasanya dilakukan sebelum diadakannya penambangan. Adapun kegiatan pengeboran antara lain : Pembor Pem boran an Geot Geotek ek adal adalah ah unt untuk uk men menent entukan ukan kar karakt akteri eristi stik k tan tanah ah dan bat batuan, uan, dal dalam am beberapa hal digunakan untuk memperoleh informasi tentang kondisi ko ndisi alami dan posisi mauka air tanah.Pemboran Kontruksi adalah untuk menetukan batas antara batuan dasar (base meaf) dan batuan diatas yang umumnya sudah mengalami deformasi pelapukan.
kt orYangMemp mpengar uhiKi ner j aPemb mbor an 2.2 Fa Kinerja suatu mesin bor dipengaruhi oleh faktor-faktor sifat batuan yang dibor, rock drillability, drillability, geometri pemboran, umur dan kondisi mesin bor, dan ketrampilan operator.
2.2.1 Sifat Batuan ifat batuan yang berpeng berpengaruh aruh pada penetr penetrasi asi dan sebaga sebagaii konsekuensi pada pemil pemilihan ihan metode pemboran yaitu : kekerasan, kekuatan, elastisitas, plastisitas, abrasi!itas, tekstur, struktur, dan karakteristik pembongkaran. ". Kekerasan Kekerasan adalah daya tahan permukaan batuan terhadap goresan. #atuan yang keras akan memerlukan energy yang besar untuk menghan$urkanya. Pada umumnya batuan yang keras mempuny mem punyai ai kek kekuata uatan n yang bes besar ar pul pulaa (%i (%ihat hat tab table le &.") &.").. Kek Kekera erasan san bat batuan uan dik diklas lasifi ifikas kasikan ikan dengan skala 'redri$h an an ohs ("**&). &. Kekuatan (strength) Kekuatan mekanik suatu batuan merupakan daya tahan batuan terhadap gaya dari luar, baik bersifat stati$ maupun dinamik. Kekuatan batuan dipengaruhi oleh komposisi mineralnya, teru te ruta tam ma ka kand ndun unga gan n ku kuar arsa sa.. #a #atu tuan an ya yang ng ku kuat at me meme merl rluk ukan an en ener ergi gi yan ang g be besa sarr un untu tuk k menghan$urkanya.
(%ampiran +abel &.") . #obot isi #erat jenis
#obot isi (density) batuan merupakan berat batuan per satuan !olume. #atuan dengan bobot isi yang besar untuk membongkarnya memerlukan energy yang besar pula. . Ke$epatan /ambat Gelombang eismik #atuan yang masif mempunyai ke$epatan rambat gelombang yang besar. Pada umumnya batuan yang mempunyai ke$epatan rambat gelombang yang besar akan mempunyai bobotisi dan kekuatan yang besar pula sehingga sangat mempengaruhi pemboran. 0. Abrasi!itas Abrasi!itas adalah sifat batuan yang dapat digores oleh batuan lain yang lebih keras. ifat ini dipengaruhi oleh kekerasan butiran batuan, bentuk butir, ukuran butir, porositas batuan, dan sifat heterogenitas batuan. 1. +ekstur +ekstur batuan dipengaruhi oleh struktur butiran mineral yang menyusun batuan tersebut. 2kuran butir mempunyai pengaruh yang sama dengan bentuk batuan, porositas batuan, dan sifatsifat batuan lainya. emua aspek ini berpengaruh dalam keberhasilan operasi pemboran. 3. 4lastisitas ifat elastisitas batuan dinyatakan dengan modulus elastisitas atau modulus 5oung (4). odulus elastisitas batuan bergantung pada komposisi mineral dan porositasnya. 2mumnya batuan dengan elastisitas yang tinggi memerlukan energi yang besar untuk menghan$urkanya. *. Plastisitas Plastisitas batuan merupakan perilaku batuan yang menyebabkan deformasi permanen setelah tegangan dikembalikan ke kondisi a6al, dimana batuan tersebut belum han$ur. ifat ini sangat dipengaruhi oleh komposisi mineral penyusunya, terutama kuarsa. #atuan yang plastisitasnya tinggi memerlukan energi yang besar untuk menghan$urkannya. 7. truktur Geologi truktur geologi seperti sesar, kekar, dan bidang perlapisan akan berpengaruh terhadap peledakan batuan. Adanya rekaha-rekahan dan rongga-rongga di dalam massa batuan akan menyebabkan terganggunya perambatan gelombang energy akibat peledakan. 8amun adanya rekahan-rekahan tersebut juga sangat menguntungkan untuk mengetahui bidang lemahnya, sehingga pemboran akan dilakukan berla6anan arah dengan bidang lemahnya.
2.2.2 Drilabilitas Batuan ( Drillability of Rock ) 9rilabilitas batuan adalah ke$epatan penetrasi rata-rata mata bor terhadap batuan. 8ilai drilabilita s ini diperoleh dari hasil pengujian terhadap toughness berbagai tipe batuan oleh ie!ers dan 'urby. asil pengujian mereka memperlihatkan kesamaan nilai penetration speed dan net penetration rate untuk tipe batuan yang sejenis.
(%ampiran +abel &.&)
2.2.3 Umur dan Kondisi Mesin Bor Alat yang sudah lama digunakan biasanya dalam kegiatan pemboran, kemampuan mesin bor akan menurun sehingga sangat berpengaruh pada ke$epatan pemboran. 2mur mata bor dan batang bor ditentukan oleh meter kedalaman yang di$apai dalam melakukan pemboran. 2ntuk menilai kondisi suatu alat dapat dilakukan dengan mengetahui empat tingkat ketersediaan alat, yaitu:
a. Ketersediaan ekanik ( Mechanical Availability, A) Ketersediaan mekanik adalah suatu $ara untuk mengetahui kondisi mekanik yang sesungguhnya dari alat yang digunakan. Kesediaan mekanik (A) menunjukkan ketersediaan alat se$ara nyata karena adanya 6aktu akibat masalah mekanik. Persamaan dari ketersediaan mekanik adalah A ; < "==> Keterangan: ? ; @umlah jam kerja alat, yaitu 6aktu yang dipergunakan oleh operator untuk melakukan kegiatan pemboran. / ; @umlah jam perbaikan, yaitu 6aktu yang dipergunakan untuk perbaikan dan 6aktu yang hilang akibat menunggu saat perbaikan termasuk juga 6aktu penyediaan suku $adang serta 6aktu pera6atan. b. Ketersediaan 'isik ( Physical Availability, PA) Ketersediaan fisik menunjukkan kesiapan alat untuk beroperasi didalam seluruh 6aktu kerja yang tersedia. Persamaan dari ketersediaan fisik adalah : PA ; < "==> Keterangan: ; @umlah jam siap yaitu jumlah jam alat yang tidak dipergunakan padahal alat tersebut siap beroperasi (?/) ; jumlah jam tersedia, yaitu jumlah seluruh jam jalanmatau jumlah jam kerja yang tersedia dimana alat dijad6alkan untuk beroperasi.
$. Penggunaan 4fektif Penggunaan efektif menunjukkan berapa persen 6aktu yang dipergunakan oleh alat untuk beroperasi pada saat alat tersebut dapat digunakan. Penggunaan efektif sebenarnya sama dengan pengertian efisiensi kerja. Persamaan dari kesediaan penggunaan efektif adalah: 42 ; < "==> d. Pemakaian Ketersediaan (Use of Availability, 2A) Ketersediaan Penggunaan menunjukkan berapa persen 6aktu yang dipergunakan oleh alat untuk beroperasi pada saat alat tersebut dapat digunakan. Penggunaan efektif 42sebenarnya sama dengan pengertian efisiensi kerja. Persamaan dari ketersediaan penggunaan adalah: 2A ; < "==> Penilaian Ketersediaan alat bor dilakukan untuk mengetahui kondisi dan kemampuan alat bor untuk menyediakan lubang ledak. Kesediaan alat dikatakan sangat baik jika persen B7=>, dikatakan sedang jika berkisar antara3=>-*=>, dikatakan buruk (ke$il) jika persen kesediaan alat C3=>.
2.2.4 Geometri Pemboran ". 9iameter %ubang ledak 'aktor-faktor yang mempengaruhi penentuan diameter lubang ledak adalah : a. olume batuan yang dibongkar b. +inggi jenjang dan konfigurasi isian $. +ingkat 'ragmentasi yang diinginkan d. esin bor yang tersedia e. Kapasitas alat muat yang akan menangani material hasil peledakan.
&. Arah %ubang ledak Pada kegiatan pemboran ada dua ma$am arah lubang ledak yaitu arah tegak dan arah miring. Pada tinggi jenjang yang sama, kedalaman lubang ledak miring D dari pemboran tegak selain itu pemboran miring penempatan posisi a6al lebih sulit karena harus menyesuaikan dengan kemiringan lubang ledak yang diren$anakan. . Kedalaman %ubang ledak
Penentuan kedalaman lubang ledak disesuaikan dengan tinggi jenjang, dimana kedalaman lubang ledakDtinggi jenjang. Kelebihan kedalaman lubang bor (subdrilling) dimaksudkan untuk memperoleh jenjang yang rata.
2.4.4. Pola emboran pola pemboran yang biasa diterapkan pada tambang terbuka biasanya menggunakan dua ma$am pola pemboran yaitu : ". pola pemboran segi empat (sEuare pattern) &. pola pemboran selang-seling (staggered) (%ampiran Gambar &.") Pola pemboran segi empat adalah pola pemboran dengan penempatan lubang-lubang tembak antara baris satu dengan baris berikutnya sejajar dan membentuk segi empat. Pola pemboran segi empat yang mana panjang burden dengan panjang spasi tidak sama besar disebut sEuare re$tangular pattern. edangkan pola pemboran selang-seling adalah pola pemboran yang penempatan lubang ledak pada baris yang berurutan tidak saling sejajar, dan untuk pola pemboran selang-seling yang mana panjang burden tidak sama dengan panjang spasi disebut staggered re$tangular pattern. #eberapa Keuntungan Pemboran iring : -
mengurangi biaya pemboran dan konsumsi handak, karena dengan burden yang besar
-
akan diperoleh jenjang yang stabil
-
mengurangi resiko timbulnya Ftoe dan Fba$kbreak #eberapa Kerugian Pemboran iring :
-
sulit melakukan pemboran miring yang akurat
-
diperlukan super!isi yang ketat #eberapa Keuntungan Pemboran ertikal :
-
Pelaksanaan pengeboran lebih mudah, $epat, dan akurat
-
2ntuk jenis batuan yang sama, asesoris bor berumur lebih panjang
-
#ahan peledak lebih sedikit
-
#iaya pengeboran lebih ke$il #eberapa Kerugian Pemboran ertikal :
-
%ereng kurang stabil terhadap getaran, perlu analisis kestabilan lereng
-
anya baik untuk batuan yang kompeten (kuat)
-
Permukaan bidang bebas sering tidak rata
(%ampiran Gambar &.&) (%ampiran Gambar &.) 'aktor 5angempengaruhi:Karakteristik Peledak +eknik
etode
#atuan (9ata Geoteknik) Karakteristik #ahan
Peledakan 9esain
:9iameter
%ubang
#or Ketinggian
@enjang Geometri Pemboran : #, , +, d truktur #atuan 'ragmentasi Kestabilan @enjang
Tekni kPel edakan Ba ha np el e da kp ad ad as a r n y ad i c i p t a k an ,d i b ua td and i p er g un ak a nu nt u kp er t a ha na n d anpe r a l a t a np er a ngo l e h mi l i t e r .De ng anb er k e mb an gn y at ek n ol og i ,b aha np el e dak j ugadi gunak anunt ukmembant uoper as ipenambangandanpek er j aant ek ni ks i pi ly ang d i k e na ld en ga nBa ha nPe l e da kKo me r s i al a t auBa ha nPe l e da k I n du s t r i Tahapan–t ahapanpembuat ant er owongan:
- Pembor an - Pengi s i anl ubangl edak - Pe mb er s i h ana t a p - Pemuat andanpengangkut an - Per s i apank egi at ans el anj ut ny a Bahan peledak
( J J. Ma no n,1 97 8) ,men gk l a s i fi k s i k a nb ah anp el e da kb er d as a r k a ns umb ere ne r g i n y a men j a di b ah anpe l e dakMek a ni s ,Ki mi ada nNu k l i r . Ba ha np el e da kk i mi aumu mn y aba ny a kd i g un ak a nu nt u kpek e r j a an p ek e r j a andi p er t a mb an ga n,k a r e nap ema k ai a nb ah anp el e da kd ar i b ah ank i mi al e bi hl u as ,mu r a h d anama nd i b an di n gk a nd en ga ns u mb erb ah anpe l e da kl a i n ny a .( R. L . As h ,1 96 2) , men gk l a s i fi k a s i k a nb ah anp el e dakk i mi abe r d as a r k a nk e c ep at a nr ea k s i n y ame nj ad i bahanpel edakk uat( h i ghe x pl os i v e )d anbahanpel edakl emah( l o we x pl os i v e ) . Bahanpel e dakk uatmemi l i k ik e cepat anr eak s iant ar a16508000me t er / de t i k ,y a ng mempu ny a is i f a td et on as i ( p el e dak a n)y a ngme ng has i l k a ng as ,t e mp er a t ur edanga y a y a n gs a ng atb es a rd anme n y e ba r k a nt e k a na npa na sd a l a mb en t u kg e l o mb an gt e k a n k e j u ts e bes a r5 0. 0 004 . 0 00 . 00 0Ps i .Sed an gk anb ah anp el e dakl e mahme mi l i k i k e c ep at anr ea k s idi b awa h1 65 0me t e r / d et i k ,me mp un y ai s i f atp emb ak a r a nd an me ng ha s i l k a npa na sd ange l o mb an gk e j u td en ga nme ng ha s i l k a nt e k a na nd i b a wa h 5 0. 0 00Ps i ,