1.1 1.1
PENG ENGER ERTI TIAN AN AGGR GGREGA EGAT
Agregat terdiri dari pasir, gravel, batu pecah, slag atau material lain dari bahan mineral alami atau buatan. Agregat merupakan bagian terbesar dari camp campur uran an aspa aspal. l. Mate Materi rial al agr agregat egat yang yang digu diguna naka kan n untu untuk k konst onstru ruks ksii perkerasan jalan tugas utamanya untuk menahan beban lalu lintas. Agregat dari bahan batuan pada umumnya masih diolah lagi dengan mesin pemecah pemecah batu (stone stone crushe crusher r ) sehin sehingg gga a dida didapa patk tkan an ukur ukuran an seba sebaga gaim iman ana a dikehe dikehenda ndaki ki dalam dalam campur campuran. an. Agar Agar dapat dapat diguna digunakan kan sebaga sebagaii campur campuran an aspal, agregat harus lolos dari berbagai uji yang telah ditetapkan. Agregat adalah suatu bahan yang keras dan kaku yang digunakan sebagai bahan campuran dan berupa berbagai jenis butiran atau pecahan, termasuk didalamnya antara lain: pasir, kerikil, agregat pecah, terak dapur tinggi dan debu agregat. Banyaknya agregat dalam campuran aspal pada umumnya berkisar antara 9! sampai dengan 9"! terhadap total berat campuran atau #! sampai dengan $"! terhadap volume campuran aspal. Sifat Agregat
%i&at agregat merupakan salah satu &aktor penentu kemampuan perkerasan jalan memikul beban lalu lintas dan daya tahan terhadap cuaca. 'ang menentukan kualitas agregat sebagai material perkerasan jalan adalah: •
gradasi
•
kebersihan
•
kekerasan
•
ketahanan agregat
•
bentuk butir
•
tekstur permukaan
•
porositas
•
kemampuan untuk menyerap air
•
berat jenis, da
•
daya kelekatan terhadap aspal.
%i&at agregat tersebut sangat dipengaruhi oleh jenis batuannya.
ara arakt kteri erist stik ik bagi bagian an luar luar agr agregat, egat, teru teruta tama ma bent bentuk uk parti partike kell dan dan teks tekstu turr permukaan memegang peranan penting terhadap si&at beton segar dan yang sudah mengeras. Menurut B% $* : +art : 9#", bentuk partikel agregat dapat dibedakan atas:
•
ounded
•
-rregular
•
laky
•
Angular
•
/longgated
•
lakyy 0 /longgated
Klasikasi Agregat •
•
•
•
Agregat ingan adalah agregat yang dalam keadaan kering dan gembur mempunyai berat kg1m2 atau kurang. Agregat 3alus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi 4alami4 bantuan atau pasir yang dihasilkan oleh inustri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar ", mm. Agregat asar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari bantuan atau berupabatu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir ntara "56 mm. Agregat asar, adalah agregat dengan ukuran butiran butiran lebih lebih besar besar dari dari saringan saringan 7o.$$ (*,28 mm) Bahan +engisi (ller), adalah bagian dari agregat halus yang minimum #"! lolos saringan no. 2 (,8 mm)
Jenis Agregat berdasarkan proses pengolahanna Ala!.
Agregat yang dapat dipergunakan sebagaimana bentuknya di alam atau dengan sedikit proses pengolahan. Agregat ini terbentuk melalui proses erosi dan degradasi. Bentuk partikel dari agregat alam ditentukan proses pembentukannya.
•
Agregat
•
Agregat !elal"i proses pengolahan . igunung;gunung atau dibukit;
bukit, dan sungai;sungai sering ditemui agregat yang masih berbentuk batu gunung, dan ukuran yang besar;besar sehingga diperlukan proses
pengolahan terlebih dahulu sebelum dapat digunakan sebagai agregat konstruksi jalan. •
Agregat #"atan. Agregat yang yang merupakan merupakan mineral
ller1pengisi (partikel dengan ukuran < ,#" mm), diperoleh dari hasil sampingan pabrik;pabrik semen atau mesin pemecah batu.
•
Peng"$ian Agregat Peng"$ian Agregat Kasar
Agregat kasar yang digunakan adalah dari batu alam yang didapat dari mesin pemecah batu di alikuto, endal. %pesikasi yang digunakan adalah menggunakan spesikasi B-7A MA=A. +engujian laboratorium untuk agregat kasar yang digunakan dalam campuran adalah: =radasi (A%>M ?528568) •
•
•
Specifc Gravity (A%>M ? *#5##)
Absorbsi Air (A%>M ? *#5##)
Peng"$ian Agregat %al"s
•
Agregat halus yang digunakan adalah pasir dan batu pecah alam yang diperoleh dari mesin pemecah batu. @ntuk pasir maka yang digunakan adalah pasir Muntilan, sedangkan batu pecah berasal dari alikuto, endal. +engujian agregat halus yang digunakan dalam campuran adalah: Specifc Gravity (A%>M ? *$5#9)
•
Absorbsi Air (A%>M ? *$5#9)
Peng"$ian #ahan Pengisi &Filler '
•
Bahan pengisi yang digunakan dalam penelitian ini dari jenis kapur padam. Bahan pengisi ini berbentuk bubuk ( powder ), yang dibeli dari toko bahan bangunan dalam kantong kg. Bahan pengisi harus lolos saringan 7o. * (,#" mm), dan besarnya pemakaian berdasarkan spesikasi gradasi berkisar 6!58!. +engujian terhadap bahan pengisi adalah: Specifc Gravity (A%>M ? $$566)
1.( ASPA) Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersi&at melekat (adhesive), berarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal sering juga disebut bitumen merupakan bahan pengikat pada campuran beraspal yang diman&aatkan sebagai lapis permukaan lapis perkerasan lentur. Aspal berasal dari aspal alam (aspal buton atau aspal minyak
(aspal yang berasal dari minyak bumi). Berdasarkan konsistensinya, aspal dapat diklasikasikan menjadi aspal padat, dan aspal cair. Aspal atau bitumen adalah suatu cairan kental yang merupakan senyaa hidrokarbon dengan sedikit mengandung sul&ur, oksigen, dan klor. Aspal sebagai bahan pengikat dalam perkerasan lentur mempunyai si&at viskoelastis. Aspal akan bersi&at padat pada suhu ruang, dan bersi&at cair bila dipanaskan. Aspal merupakan bahan yang sangat kompleks, dan secara kimia belum dikarakterisasi dengan baik. andungan utama aspal adalah senyaa karbon jenuh, dan tak jenuh, ali&atik, dan aromatic yang mempunyai atom karbon sampai " per molekul. Atom5atom selain hidrogen, dan karbon yang juga menyusun aspal adalah nitrogen, oksigen, belerang, dan beberapa atom lain. %ecara kuantitati&, biasanya $! massa aspal adalah karbon, ! hydrogen, 8! belerang, dan sisanya oksigen, dan nitrogen, serta sejumlah renik besi, nikel, dan vanadium. %enyaa5senyaa ini sering dikelaskan atas aspalten (yang massa molekulnya kecil), dan malten (yang massa molekulnya besar). Biasanya aspal mengandung " sampai *"! aspalten. %ebagian besar senyaa di aspal adalah senyaa polar.
*enisi Aspal
Material berarna hitam atau coklat tua. +ada temperatur ruang berbentuk padat sampai agak padat, jika dianaskan sampai temperatur tentu dapat menjadi lunak 1 cair sehingga dapat membungkus partikel agregat pada aktu pembuatan campuran aspal beton atau sapat masuk kedalam pori5pori yang ada pada penyemprotan1 penyiraman pada perkerasan macadam atau pelaburan. Cika temperatur mulai turun. Aspal akan mengeras dan mengikat agregat pada tempatnya (si&at >ermoplastis) •
•
•
•
•
3idrocarbon adalah bahan dasar utama dari aspal yang umumnya disebut bitumen. %ehingga aspal sering juga disebut bitumen, Aspal merupakan salah satu material konstruksi perkerasan lentur . Aspal merupakan komponen kecil . @mumnya 6 D ! dari berat campuran. >etapi merupakan komponen yang relati& mahal Aspal umumnya berasal dari salah satu hasil destilasi minyak bumi (Aspal Minyak) dan bahan alami (aspal Alam), Aspal minyak (Aspal cemen) bersi&at mengikat agregat pada campuran aspal beton dan memberikan lapisan kedap air. %erta tahan terhadap pengaruh asam, Basa dan garam, %i&at aspal akan berubah akibat panas dan umur, aspal akan menjadi kaku dan rapuh dan akhirnya daya adhesinya terhadap partikal agregat akan berkurang.
Jenis Aspal #erdasarkan +ara !endapatkanna Aspal Ala! , Aspal Gunung (Rock Asphalt)
eE : Aspal +. Buton - Aspal Danau (Lake Asphalt)
eE : Aspal BermudeF, >rinidad Aspal ala! ada yang diperoleh di gunung5gunung seperti aspal di pulau buton, dan ada pula yang diperoleh di pulau >rinidad berupa aspal danau. Aspal alam terbesar di dunia terdapat di >rinidad, berupa aspal danau. -ndonesia memiliki aspal alam yaitu di +ulau Buton, yang terkenal dengan nama Asbuton (Aspal +ulau Buton). +enggunaan asbuton sebagai salah satu material perkerasan jalan telah dimulai sejak tahun 9*, alaupun masih bersi&at konvensional. Asbuton merupakan batu yang mengandung aspal. Asbuton merupakan material yang ditemukan begitu saja di alam, maka kadar bitumen yang dikandungnya sangat bervariasi dari rendah sampai tinggi. +roduk asbuton dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu :) +roduk asbuton yang masih mengandung material ller, seperti asbuton kasar,asbuton halus,asbuton mikro, dan butonite mastik asphalt.*) +roduk asbuton yang telah dimurnikan menjadi aspal murni melalui proses ekstrasi atau proses kimiai Aspal
#"atan
, Aspal
Merupakan hasil destilasio minyak bumi Berdasarkan jenis bahan dasarnya •
Asphaltic base crude oil
•
Bahan dasar dominan aspaltic
•
+aran base crude oil
•
Bahan dasar dominan paran
•
MiEed base crude oil
•
Bahan dasar campuran asphaltic dan paran
Berdasarkan bentuknya •
Aspal keras-panas &Asphalt +e!en'
aspal yang digunakan dalam keadaan panas dan cair, pada suhu ruang berbentuk padat G) Aspal keras pada suhu ruang (*" D 2 ?) berbentuk padat
inyak
G) Aspal keras dibedakan berdasarkan nilai penetrasi (tingkat kekerasannya) G) Aspal keras yang biasa digunakan : 5 A? +en 61", yaitu aspal keras dgn penetrasi antara 6 D " 5 A? pen 81#, yaitu aspal keras dgn penetrasi antara 8 D #9 5 A? pen $1, yaitu aspal keras dengan penetrasi antara $ D 5 A? pen *12, yaitu aspal keras dengan penetrasi antara *52 G) Aspal dengan penetrasi rendah digunakan di daerah bercuaca panas, volume lalu lintas tinggi. G) Aspal dengan penetrasi tinggi digunakan untuk daerah bercuaca dingin, lalu lintas rendah. G) i -ndonesia umumnya digunakan aspal penetrasi 81# dan $1. •
Aspal dingin - air &"t #a+k Asphalt'
aspal yang digunakan dalam keadaan dingin dan cair, pada suhu ruang berbentuk cair G) Aspal cair merupakan campuran aspal keras dengan bahan pencair dari hasil penyulingan minyak bumi G) +ada suhu ruang berbentuk cair G) Berdasarkan bahan pencairnya dan kemudahan penguapan bahan pelarutnya, aspal cair dibedakan atas : . ? (apid curing cut back ) Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan bensin (premium), ? merupakan curback asphal yang paling cepat menguap. ? cut back asphalt dugunakan sebagai: 5 >ack coat (Hapis perekat) 5 +rime ?oat (Hapis resap pengikat) *. M? (Medium ?uring cut back) Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan minyak tanah (erosine). M? merupakan cutback aspal yang kecepatan menguapnya sedang. 2. %? (%lo ?uring cut back) Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan solar, %? merupakan cut back asphal yang paling lama menguap. %? ?ut back asphalt digunakan sebagai: 5 +rime coat 5 ust laying (lapis pengikat debu) ?ut back aspal dibedakan berdasarkan nilai viscositas pada suhu 8 (makin kental) eE : ? 2 D 8 M? 2 D 8 %? 2 D 8 ? # D 6 M? # D 6 %? # 5 6 •
Aspal e!"lsi &e!"lsion asphalt'
aspal yang disediakan dalam bentuk emulsi dandigunakan dalam kondisi dingin dan cair G) Aspal emulsi adlah suatu campuran aspal dengan air dan bahan pengemulsi
G) /mulsi&er agent merupakan ion bermuatan listrik (/lektrolit), (I) ?ation J (5) Annion G) /mulsi&er agent ber&ungsi sebagai stabilisator G) +artikel aspal melayang5layang dalam air karena partikel aspal diberi muatan listrik.
G) Berdasarkan muatan listriknya, aspal emulsi dapat dibedakan atas J . ationik, disebut juga aspal emulsi asam, merupakan aspal emulsi yang bermuatan arus listrik posiri& *. Anionik, disebut juga aspal emulsi alkali, merupakan aspal emulsi yang bermuatan negati& 2. 7onionik, merupakan aspal emulsi yang tidak mengalami ionisasi, berarti tidak mengantarkan listrik. G) 'ang umum digunakan sebagai bahan perkerasan jalan adalah aspal emulsi
anionik dan kationik. G) Berdasarkan kecepatan pengerasannya aspal emulsi dibedakan atas 5 apid %etting (%), aspal yang mengandung sedikit bahan pengemulsi sehingga pengikatan cepat terjadi. igunakan untuk !ack "oat
5 Medium %etting (M%), igunakan untuk %eal ?oat 5 %lo %eeting (%%), jenis aspal emulsi yang paling lambat menguap, igunakan %ebagai +rime coat •
Aspal #"ton
Aspal buton merupakan aspal alam yang berasal dari pulau buton, -ndonesia. Aspal ini merupakan campuran antara bitumen dengan bahan mineral lainnya dalam bentuk bantuan. arena aspal buton merupakan bahan alam maka kadar bitumennya bervariasi dari rendah sampai tinggi. Berdasarkan kadar bitumennya aspal buton dibedakan atas B, B2, B*, B*", dan B2 (Aspal Buotn B adalah aspal buton dengan kadar bitumen rata5rata !) Peng"$ian Aspal A. JENIS PENG/JIAN
+engujian +enetrasi Aspal +engujian penetrasi aspal adalah suatu pengujian yang di gunakan untuk menentukan nilai penetrasi pada aspal sehingga dapat diketahui mutunya. +engujian penetrasi aspal ini menggunakan alat yang bernama penetration test# alat inilah yang akan membantu kita untuk menentukan seberapa besar penetrasi aspal yang di uji. +engujian ini dilakukan di Haboratorium Bahan Bangunan Curusan >eknik %ipil dan +erencanaan @niversitas 7egeri 'ogyakarta. #. KAJIAN TE0RI
Aspal merupakan bahan pengikat agregat yang mutu dan jumlahnya sangat menentukan keberhasilan suatu campuran beraspal yang merupakan bahan jalan. %alah satu jenis pengujian dalam menentukan persyaratan mutu aspal adalah penetrasi aspal yang merupakan si&at rheologi aspal yaitu kekerasan aspal (RS$% &'-*'-+,,+) +emeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan penetrasi bitumen keras atau lembek (solid atau se.i solid) dengan memasukkan jarum penetrasi ukuran tertentu,beban dan aktu tertentu kedalam bitumen pada suhu tertentu ( /uku panduan praktiku. bahan lapis keras# Laboratoriu. 0niversitas Ga1ah ada)
!eknik
!ransportasi
3asil pengujian ini selanjutnya dapat digunakan dalam hal pengendalian mutu aspal atau tar untuk keperluan pembangunan, peningkatan atau pemeliharaan jalan. +engujian penetrasi ini sangat dipengaruhi oleh &aktor berat
beban total, ukuran sudut dan kehalusan permukaan jarum, temperatur dan aktu. Kleh karena itu perlu disusun dengan rinci ukuran, persyaratan dan batasan peralatan, aktu dan beban yang digunakan dalam penentuan penetrasi aspal (RS$% &'-*'-+,,+) Aspal keras1panas ( Aspalt ce.ent , A? ), adalah aspal yang digunakan dalam keadaan cair dan panas. Aspal ini berbentuk padat pada keadaan penyimpanan ( termperatur ruang). i -ndonesia, aspal semen biasanya dibedakan berdasarkan nilai penetrasinya yaitu: . A? pen 61", yaitu A? dengan penetrasi antara 65". *. A? pen 81#, yaitu Ac dengan penetrasi antara 85#. 2. A? pen $"1, yaitu aspal dengan penertrasi antara $"5. 6. A? pen *1", yaitu A? dengan penetrasi antara *5". ". A? pen *12, yaitu A? dengan penetrasi antara *52. Aspal semen dengan penetrasi rendah digunakan di daerah bercuaca panas atau lalu lintas dengan volume tinggi, sedangkan aspal semen dengan penetrasi tinggi digunakan untuk daerah bercuaca dingin atau lalu lintas volume rendah. i -ndonesia umumnya dipergunakan aspal semen dengan penetrasi 81# dan $"5 . A)AT *AN #A%AN
Alat dan bahan yang digunakan dalam +ratikum +engujian +enetrasi Aspal adalah sebagai berikut: 1. Alat
Alat yang digunakan meliputi: a. ?aan ?aan merupakan alat yang digunakan sebagai tempat bahan pengujian. ?aan terbuat dari logam atau gelas yang berbentuk silinder dengan dasar yang rata dan berukuran sebagai berikut : )
@ntuk pengujian penetrasi di baah *: a) iameter, "" mm b) >inggi bagian dalam, 2" mm *) @ntuk pengujian penetrasi antara * dan 2": a) iameter, "" D #" mm b) >inggi bagian dalam, 6" 5# mm 2) @ntuk pengujian penetrasi antara 2" dan ": a) iameter, "" mm b) >inggi bagian dalam, # mm b. >ermometer >ermometer digunakan sebagai alat pengukur suhu. >ermometer harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: ) >ermometer harus dikalibrasi dengan maksimum kesalahan skala tidak melebihi ,L? atau dapat juga digunakan pembagian skala termometer lain yang sama ketelitiannya dan kepekaannya. *) >ermometer harus sesuai dengan %7- 9586*5* %pesikasi %tandar >ermometer.
c. 2enetro.eter 2enetro.eter ber&ungsi sebagai pengukur penetrasi aspal. 2enetro.eter harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: ) Alat penetro.eter yang dapat melepas pemegang jarum untuk bergerak secara
vertikal tanpa gesekan dan dapat menunjukkan kedalaman masuknya jarum ke dalam benda uji sampai , mm terdekat. *) Berat pemegang jarum 6#," gram ," gram. Berat total pemegang jarum beserta jarum " gram ," gram. +emegang jarum harus mudah dilepas dari penetro.eter untuk keperluan pengecekan berat. 2) 2enetro.eter harus dilengkapi dengan waterpass untuk memastikan posisi jarum dan pemegang jarum tegak (9L) ke permukaan. 6) Berat beban " gram ," gram dan gram ," gram sehingga dapat digunakan untuk mengukur penetrasi dengan berat total gram atau * gram sesuai dengan kondisi pengujian yang diinginkan. d. Carum penetrasi Carum penetrasi merupakan bagian dari penetro.eter yang ber&ungsi sebagi alat untuk menentukan nilai penetrasi pada aspal. Carum penetrasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut: ) 3arus terbuat dari stainless steel dan dari bahan yang kuat, Grade 665? atau yang setara, 3? "6 sampai 8. *) Carum standar memiliki panjang sekitar " mm sedangkan jarum panjang memiliki panjangsekitar 8 mm (*,6 in). 2) iameter jarum antara , mm sampai dengan ,* mm. 6) @jung jarum berupa kerucut terpancung dengan sudut antara $,#N dan 9,#L. ") @jung jarum harus terletak satu garis dengan sumbu badan jarum. 8) +erbedaan total antara ujung jarum dengan permukaan yang lurus tidak boleh melebihi,* mm. #) iameter ujung kerucut terpancung ,6 mm sampai ,8 mm dan terpusat terhadap sumbu jarum. $) @jung jarum harus runcing, tajam dan halus. 9) +anjang bagian jarum standar yang tampak harus antara 6 sampai 6" mm sedangkan untuk jarum panjang antara " mm 5 "" mm (,9# D *,# in). ) Berat jarum harus *," gram ," gram. ) Carum penetrasi yang akan digunakan untuk pengujian mutu aspal harus memenuhi kriteria tersebut di atas disertai dengan hasil pengujian dari pihak yang berenang. g. Baskom Baskom merupakan alat yang ber&ungsi sebagai tempat merendam aspal agar suhu aspal turun. h. Stop 3atch. Stop watch digunakan sebagai alat untuk mengatur aktu. (. #ahan
Bahan yang digunakan dalam +engujian +enetrasi Aspal adalah sebagai berikut: a. Aspal Aspal adalah bahan hidro karbon yang bersi&at melekat ( adhesive), berarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal sering juga disebut bitumen merupakan bahan pengikat pada campuran beraspal yang diman&aatkan sebagai lapis permukaan lapis perkerasan lentur. ungsi aspal dibedakan menjadi dua yaitu: ) ungsi umum : a) Bahan pengikat, memberikan ikatan yang kuat antara aspal dan agregat dan antara aspal itu sendiri. b) Bahan pengisi, mengisi rongga antara butir5butir agregat dan pori5pori yang ada dari agregat itu sendiri. *) ungsi husus : Aspal ber&ungsi sebagai bahan yang akan diuji.
b. /s Batu /s batu hendaknya dipersiapkan terlebih dahulu sebelum pengujian dimulai. i dalam pengujian ini es batu ber&ungsi sebagai bahan untuk mendinginkan aspal. *. )ANGKA% KERJA
Hangkah kerja yang dilakukan dalam +raktikum +engujian Aspal adalah sebagai berikut: . Alat dan bahan dipersiapkan. *. /s batu dihancurkan dan dimasukan kedalam baskom kemudian ditambah air secukupnya. 2. Aspal dimasukan kedalam baskom hingga suhunya turun dan sesuai dengan suhu yang telah ditetapkan. 6. %uhu aspal diukur dengan menggunakan termometer sebelum dilakukan pengujian penetrasi. ". Carum penetrasi diperiksa dan dibersihkan agar tidak ada kotoran yang menempel. 8. +emberat " gram diletakkan diatas jarum sehingga diperoleh beban seberat ( ,) gram. #. Carum diturunkan secara perlahan5lahan sehingga jarum menyentuh permukaan benda uji. emudian Angka pada arloji diatur pada posisi , sehingga jarum petuunjuk akan berhimpit.
$. Carum dilepaskan dan dengaserentak stopatch di jalankan selama jangka aktu ( " , ) detik. 9. Arloji penetrometer diputar dan angka penetrasi dibaca dengan melihat jarum petunjuk. Bacaan dibulatkan hingga angka , mm terdekat. .Carum di lepaskan dari pemengang jarum dan alat penetrasi disiapkan untuk pekerjaan berikutnya. .%uhu pada aspal diukur kembali sebelum dilakukan pengujian berikutnya. *.+ekerjaan " sampai dengan diatas diulangi lagi hingga 6 kali dan dengan benda uji yang sama pemeriksaan setiap titik ditentukan dengan jarak tiap titik dari tepi diding lebih dari cm. 1. PENGERTIAN A2P/RAN ASPA) *AN AGREGAT
)
Cenis ?ampuran onstruksi perkerasan jalan lentur merupakan campuran antara aspal dengan agregat. ?ampuran aspal dan agregat ini lebih dikenal dengan campuran beraspal dan juga campuran beton aspal. Aspal dalam campuran bersi&at sebagai perekat dan pengisi, sedangkan agregat ber&ungsi sebagai tulangan struktur perkerasan. Agak sulit untuk melakukan klasikasi yangcukup tegas terhadap jenis D jenis aspal 1 campuran yang ada. >idak sedikit campuran terkait perkerasannya sdan juga jenis campuran yang tergantung pada &ungsinya. Beberapa jenis campuran dapat diklasikasikan sebagai berikut : a Berdasarkan &ungsi campuran pada struktur perkerasan Hapisan pondasi Hapisan permukaan Hapisan aus Hapiosan tertutup b Berdaskan kemampuan mendistribusikan beban ?ampuran yang memiliki nilai struktural ?ampuran yang tidak memiliki nilai struktural c Berdasarkan metode konstruksinya Metode segregasi Metode pracampur, yang terbagi atas campuran panas ( 3ot MiE ), campuran hangat ( Oarm MiE ) dan campuran dingin ( ?old MiE ). Berikut beberapa jenis campuran yang cukup dikenal di -ndonesia: a. Hapen ( Hapis +enetrasi Makadam ) ?ampuran antara agregat dan aspal yang terdiri dari agregat pokok dan agregat pengunci dengan gradasi terbuka dan seragam yang diikat dengan aspal dengan cara disemprotkan diatas dan dipadatkan lapis demi lapis. Biasa digunakan sebagai lapis pondasi dan lapis permukaan. Cika digunakan sebagai lapis permukaan, maka perlu diberi lapisan penutup, yang merupakan leburanb aspal dengan agregat penutup.
?ampuran ini mempunyai si&at kurang kedapair, kekuatan utama terletak pada si&at saling interlocking antara batuan pokok dengan batuan pengunci, memiliki nilai struktural, cukup kenyal dan memiliki permukaan yang kasar. apat digunakan untuk perkerasan lama dan baru serta lalu lintas ringan dan sedang. ?ampuran ini termasuk jenis segresi, yaitu proses pencampuran dilakukan pada saat pengahamparan. b.
Hatastirn ( Hapis >ipis Aspal +asir ) ?ampuran yamng memiliki 1 terdiri dari aspal dan pasir bergradasi menerus yang dicampurkan pada suhu minimum *P ? dan dipadatkan pada suhu minimum *P ? dan dipadatkan pada suhu 9P ? 5 P ?. Ber&ungsi sebagai lapis penutup, lapisan aus memberikan permukaan jalan yang rata dan licin. ?ampuran ini merupakan bentuk campuran pra campur dengan campuran panas.
c.
Buras ( Heburan Aspal ) ?ampuran yang terdiri dari aspal leburan pasir dengan ukuran maksimum 21$, ber&ungsi sebagai lapisan penutup menjaga permukaan agar tidak berdebu, kedap air, tidak licin dan mencegah lepasnya butir halus, termasuk konstruksi segresi.
d.
Burtu (Heburan Aspal %atu Hapis ) ?ampuran ini sama dengan buras,tetapi leburan ini satu lapis agregat bergradasi seragam dengan tebal maksimum * mm. Ber&ungsi menjaga permukaan agar tidak berdebu, mencegah air masuk dan memperbaiki tekstur permukaan, digunakan pada jalan yang belum atau sudah beraspal yang sudah stabil, mulai retak atau mengalami degradasi dan dapat digunakan sampai lalu lintas berat.
e.
Burda ( Heburan Aspal ua Hapis ) Burda ini merupakan pQengembangan dari Burtu, dimana lapisan aspal ditaburi dan dikerjakan * kali secara berurutan dengan tebal maksimal 2" mm. Ber&ungsi memebuat permukaan tidak berdebu, mencegh masuknya air dan memperbaiki tekstur permukaan perkerasan. igunakan pada jalan ytang telah atau belum beraspal dan jalan tersebut telah stabil dan rata mulai retak atau degradasi dan dapat digunakan sampai lalu lintas berat.
&.
Hasbutag ( ?ampuran Asbuton ingin ) ?ampuran yang terdiri atas campuran agregat asbuton dan bahan peremaja yang tercampur, diaduk, diperam, dihamparkan dan dipadatkan dalam keadaan dingin ( tanpa pemanasan ). ?ampuran ini merupakan jenis yang meman&aatkan langsung aspal, yaitu aspal dari pulau buton ( yang disebut Asbuton ).
g.
Hatasbum ( Hapis >ipis Asbuton Murni )
-ni merupakan pengembangan dan meman&aatkan aspal alam asbuton melakukan ekstraksi untuk mendapatkan aspal murni dari alam atau batuan asbuton. igunakan pada jalan raya telah nRberaspal yang telah stabil dan rata serta mulai retak dan mengalami. h.
Haston ( Hapis Aspal beton ) ?ampuran aspal dengan agregat bergradasi menerus dengan campuran 1 yang dicampurkan pada suhu minimum "P ?, dihamparkan pada suhu minimum P ?. Ber&ungsi sebagai pelindung 1 pendukung lalu lintas, pelindung lapisan dibaahnya dari cuaca dan air, lapisan aus dan menyediakan permukaan jalan rata dan tidak licin.
i.
Haston atas ( Hapisan Aspal +ondasi Atas ) ?ampuran ini adalah penggunaan Haston sebagai lapisan pondasi dan campuran ini terdiri dari campuran agregat dan aspal dengan perbandingan tertentu dan di ?ampur pada suhu 9P ? 5 *P ? dan dipadatkan dalam keadaan panas. Ber&ungsi sebagai lapisan perkerasan dan meneruskan beban kekonstruksi dibaahnya.
j.
Haston Baah ( Hapisan Aspal Beton +ondasi Baah ) ?ampuran ini terdiri dari campuran agregat dan aspal yang dicampur pada suhu minimum $P ? 5 *P ? dan dipadatkan pada suhu minimum $P ?. Ber&ungsi sebagai perkerasan yang menruskan beban padsa konstruksi dibaahnya. ipasang pada tanah dasar yang telah stabil dan untuk mempercepat peningkatan jalan secara keseluruhan, terutama pada konstruksi bertahap.
k.
Hataston ( Hapis >ipis Aspal Beton ) ?ampuran ini menggunakan agregat bergradasi timpang, aspal dan ller yang dicampur pada suhu tertentu, tergantung pada nilai penetrasi aspal yang digunakan dan dipadatkan pada suhu minimal 6$P ?. >ebal padatnya antara *," cm D 2 cm.
l.
3ot olled Aspalt 3A ?ampuran ini adalah tipe campuran yang menggunakan agregat bergradasi senjang. ?ampuran ini menggunakan sedikit agregat berukuran sedang ( *,28 m D mm ) dan matriks material halus dan aspal serta sedikit agregat kasar ( biasanya ukuran normal 6 mm ).
m.
%tone Mastis Aspalt ( %MA ) ?ampuran %MA bergradasi kasar, seperti aspal +orous tetapi rongganya terisi mortar agregat halus1ller1aspal. 3asilnya adalah suatu campuran bergradasi senjang dengan ketahanan terhadap air dan memiliki durabilitas tinggi. ari sekian banyak tipe5tipe campuran aspal dan agregat yang paling umum campuran aspal beton ( Asphatic ?oncrete) yang dikenal dg A? atau laston dan campuran hot olled Asphalt (3A)
A? merupakan susunan gradasi yang continue dari mutu material mutu tinggi yang dicampur panas. Agregat yang lebih kecil mengisi ruang antar agregat yang lebih besar, membenttuk struktur granular yang padat dengan void yang sangat kecil 3A adalah sand base miEture yang padat, kedap dan bergradasi timpang, karena ada ukuran ada ukuran butir yang tidak terdapat dalam campuran. %edangkan ukuran agregat halus cukup banyak, maka agregat kasar seolah5olah mengambang.
+erbandingan si&at5sidat yang penting antara A? dan 3A 7o ?ampuran A? ?ampuran 3A . edap air edap air * leksibilitas rendah leksibilitas >inggi 2 eaetan kurang eaetan tinggi 6 atiSue resistance baik atiSue resistance baik " %ensiti& thd Tariasi campuran urang sensiti& 8 +ola +emadatan sangat sukar Mudah +emadatan # ontrol terhadap T-M tinggi. T-M tidak begitu kritis $ 7ilai struktur tinggi (kekuatan 7ilai kekuatan struktur rendah 9 struktur ) 7ilai kekerasan rendah 7ilai kekerasan tinggi =radasi timbang =radasi menerus apat dihampar dalam Hapisan tipis. Hapisan harus tebal *)
inerja campuran aspal dan agregat ?ampuran aspal dan agregat untuk perkerasan jalan yang biasanya disebut sebagai aspal beton merupakan suatu bahan lapis perkerasan jalan yang terdiri dari campuran agregat kasar, agregat sedang dan agregat halus serta bahan mineral lainnya sebagai pengisi 1 ller dengan aspal sebagai bahan pengukat dalam perbandingan yang proporsional dan teliti serta diatur dalam perencanaan campuran. >ahapan yang perlu diketahui dalam perencanaan campuran beraspal adalah : Melakukan pemeriksaan terhadap aspal yang akan dipakai. +emeriksaan viskositas dan berat jenis aspal. Tiskositas diperlukan untuk menentukuan suhu campuran maupun suhu pemadatan. Melakukan spesikasi gradasi agregat yang akan dipakai yaitu suatu besan persentase agregat yang leat suatu saringan dengan ukuran tertentu. Melakukan pemeriksaan mutu agregat yang akan dipakai. Menentukan kombinasi beberapa &raksi agregat sehingga mendapatkan gradasi campuran yang memenuhi spesikasi yang ditentukan karena pada umumnya agregat yang akan dipakai terdiri dari beberapa &raksi.
Cika mutu bahan sudah terpenuhi dan harga viskositas dari aspal serta kombinasi &raksi sudah diketahui, kemudian dibuat campuran agregat dengan berbagai kadar aspal selanjutnya dilakukan percobaan marshall guna menentukan Uo dan stabilitas campuran beraspal. %yarat D syarat utama aspal beton yang bermutu baik adalah : . ?ampuran harus mempunyai nilai stabilitas yang cukup yaitu harus sanggup menahan beban lalulintas tanpa terjadinya de&ormasi dalam bentuk jejak roda ( utting ) atau rusak bergelombang akibat dorongan beban roda kendaraan ( +ushing ) *. ?ampuran tidak boleh retak D retak artinya harus mampu menahan lendutan ( erection ) yang mungkin timbul terhadap lapisan hamparan atau permukaan tanpa mengalami kerusakan. 2. ?ampuran harus dapat bertahan lama ( urable) artinya tidak rusak atau aus dibaah beban lalulintas dan kondisi cuaca.
6.
?ampuran harus cukup kekerasannya ( %kid esistance ) dan harus tetap seperti sedemikian selama masa pelayanannya. ". 3arus cukup ekonomis dalam artian murah namun kuat. %i&at5si&at penting yang harus dimiliki oleh suatu campuran agregat adalah . %tabilitas %tabilitas yaitu kemapuan campuran aspal sebagai bahan perkerasan untuk menahan de&ormasi akibat beban lalu lintas tanpa terjkadi perubahan seperti gelombang, alur ataupun Bleeding. ebutuhan akan stabilitas sejalan denagn jumlah lalu lintas dan beban kendaraan yang leat. ekuatan atau stabilitas ini diharapkan dari si&at paling kuno ( -nterkocking ) antar agregat penyusunnya, kelekatan yang disumbangakan oeh aspal dan adanya mortar.
5 5 5 5 5 *.
engan demikian stabilitas yang tinggi dapat diperoleh denang cara mengusahakan : Agregat dengan gradasi yang rapat ( ense =raded ) Agregat dengan permukaan kasar Agregat berbentuk kubus Aspal dengan penetrasi rendah Aspal dengan jumlah yang mencukupi untuk ikatan antar butir urabilitas urabilitas adalah ketahanan suatu campuran terhadap disintegrasi karena beban lalu lintas dan berbagai &aktor lingkungan ( cuaca, air dan perubahan suhu ). Makin besar besar potensi terhadap berbagai agregat, makin besar durabilitasnya. Aspal menyelimuti agregat dalam bentuk lm aspal untuk melindungi dari air, sehingga air tidak dapat masuk kedalam agregat. Aspal juga mengisi rongga udara, sehingga rongga udara berkurang dan menghindari terjadinya proses oksidasi yang dapat menyebkan aspal menjadi
rapuh dan getas. 7amun ada batasan minimum rongga udara terisi aspal untuk menghindari terjadinya Bleeding. urabilatas dapat menurun disebabkan oleh : a &aktor eksternal : @dara, panas, air1uap air ( oksidasi ) b &aktor internal : Aspal, agregat ( kehancuran secara mekanis ) aktor yang mempengaruhi durabilitas aspal beton adalah : a. T-M (Toid in Mineral MiEture ) atau rongga dalam campuran kecil sehingga lapis kedap air dan udara tidak masuk kedalam campuran yang menyebabkan terjadinya oksidasi dan aspal menjadi rapuh 1 getas b. TA (void in mineral agregat ) atau rongga dalam agregat, dalam suatu campuran aspal yang telah dipadatkan termasuk didlam nya rongga yang terdidri aspal e&ekti&. Cika TMA besar maka lm aspal dapat dibuat tebal. @ntuk memaksimalkan durabilitas dilakukan dengan cara : ?ampuran aspal beton mempunyai kandungan aspal yang cukup untuk menyelimuti semua agregat. Aspal yang cukup untuk mengisi ruang udara diantara agregat ( edap air ) lo ( kelelehan ) perubahan bentuk platis suatu campuran yang terjadi akibat beban sampai batas runtuh yang dinyatakan dalam mm atau , V TB ( Toid lled ith bitumen ) rongga terisi aspal, bagian dari rongga volume didalam agregat (TMA ) yang terisi aspal e&ekti& dinyatakan dl dalam ! TMA etahanan diharapkan meningkat dengan adanya proteksi aspal terhadap agregat yang makin besar.untuk memaksimumkan durabilitas dilakukan dengan cara : a campuran aspal beton mempunyai kandungan aspal yang cukup menyelimuti semua partikel agregat. b Aspal yang cukup untuk mengisi ruang udar diantara agregat. 2. leksibilitas leksibilitas adalah campuran beraspal sebagai bahan perkerasan menahan lendutan tanpa terjadi retak dan perubahan volume. leksibilitas suatu campuran dapat diperoleh dengan : a +enggunaan agergat bergradasi senjang sehingga memperoleh TMA ynag besar b +enggunaan aspal lunak (penetrasi yang tinggi) c +enggunaan aspal yang cukup banyak ,sehingga diperoleh T-M ynag kecil @ntuk memaksimalkan Ueksibilitas, harus digunakan dengan gradasi terbuka ( Kpen =roded ), karena itu harus kompromi dengan stabilitas campuran, dimana campuran yang menggunakan agregat bergradasi terbuka yang stabil dibandingkan dengan campuran yang menggunakan bergradasi rapat. leksibilitas suatu campuran beraspal dapat dinilai dengan menggunakan rasioantara stabilitas Marshall dengan kelelehan ( lo ), yang
dikenal dengan nama Marshall Wuestient. %emakin besar MW semakin kaku campuran dan sebaliknya 6.
edap air emampuan permukaan perkerasan untuk menahan rembesan air kedalam perkerasan, permukaan perkerasan dapat kedap air, dilakukan dengan cara : a Menggunakan gradasi tepat b Manambah kadar aspal c 8. ekerasan (skid esistence ) Adalah kemampuan permukaan lapis keras untuk menghindari kendaraan yang melalui diatasnya agar tidak terjadi bleding 1 sleping ( tergenlincir ) keluar saat permukaan basah, nilai kerekatan yang tinggi dapat diperoleh dengan cara : a Menggunakan agregat yang miknoteklstur tinggi dan nilai abrasi rendah. b Membuat kondisi permukaan mempunyai mikroteksture tinggi misalnya dengan menambah V hippingV
#. elemahan ( atiSue resistence ) Adalah kemampuan pekerasan untuk mendukung beban (load resistance ) ari beban lalu lintas tanpa mengalami retak. 7ilai atiSue resistence dapat dinaikan dengan cara : a Memperingat kadar aspal b Mempertebal lapis permukaan c Memperkecil rongga terhadap campuran
Beberapa cara menentukan kadar aspal dalam campuran : . Metode Huas permukaan a. ?ara ?ali&ornia + X ," a I ,28 b I ,# c I ? imana : + X +ersentase aspal dalam campuran dalam perbandingan berat s X +ersentase agregat tertahan Y mm b X +ersentase agregat lolos Y mm tertahan Y * mm c X +ersentase agregat yang lolos Y * mm b.
?ara Myoming + X ,2 ( ," a I ,28 b I ,# c )
c.
?ara lain menurut persamaa + X %ZZ> imana : + X +ersentase aspal yang diperlukan % X aktor koreksi, karena butiran berbeda % X *,8" 1 @ X aktor koreksi karena diperlukan untuk menyelubungi seluruh
Huas permukaan butiran *.
+ercobaan Haboratorium +ercobaan Marshall +ercobaan 3ven +arameter ?ampuran ensity %tabilitas lo T-M TMA MW TA ?A -+
%7-
B%
A-
%7- X %tandar 7asional -ndonesia B% X British %tandar AX Aspalt -nstitute 2. adar aspal optimum dengan metode marshall Beberapa persyaratan teknis dan ekonomis sebagai berikut : a ?ukup jumlah aspal untuk menjamin keaetan pekerasan . b ?ukup stabilitas sehingga dapat menerima beban lalu lintas tanpa mengalami dan terjadinya perubahan bentuk ( de&ormation ) c ?ukup rongga dalam total campuran untuk memungkinkan tambahan pemadatan dilapangna akibat beban lalu lintas. d ?ukup Ueksibel sehingga memungkinkan perubahan bentuk tanpa terjadi retakan. ungsi aspal dalam campuran adalah sebagai perekat ( hinder ) dan pengisi (ller ). engan &ungsi ini maka jumlah aspal dalam campurannya terlalu sedikit akan mengakibatkan kurang ber&ungsinya si&at perekat dan pengisi yang akan mengakibatkan berkurangnya ikatan antara agregat ( -nterlocking ) dan massa dan masuknya air dalam rongga. %edangkan jumlah air yang berlebihan akan menyebabkan Bleeding yang dengan gesekan ban roda kendaraan memprcepat pengelupasan dari agregat dan aspal dari agregat sehingga terjadi lubang dan berkurangnya ikatan antar agregat. +ada umunya, prosedur perencanaan dan pengaasan campuran aspal dan agregat dengan metode Marshall. +roses perencanaan dimulai memilih spesikasi ( %pek ) campuran, yaitu gradasi yang harus dignakan serta jenis aspal. +roses selanjutnya adalah pembuatan benda uji yang diikuti oleh pemadatan. isarankan paling sedikit " variasi kadar aspal, dan aspal setiap kadar aspal
tersebut dibuat 2 benda uji pemadatan benda uji dalam hal ini menggunakan metode Marshall, dinyatakan dalam jumlah tumbukan yang diketahui kenaikan pada uji tersebut. Cumlah tumbukan didasarkan pada dalam jumlah tumbukan. %ebelum pengujian Marshall >est, terlebih dahulu dilakukan pengujian berat isi dan berat jenis untuk dapat menghitung kandungan rongga dalam aspal. >abel : riteria perencanaan campuran aspal beton ( Bina Marga ) Halu lintas berat Halu lintas Halu lintas ringan ( * E #" tumbukan sedang ( * E 2" %i&at ?ampuran ) (*E" tumbukan ) tumbukan ) Min Maks Min Maks Min Maks %tabilitas ( kg ) "" 5 6" 5 2" 5 eleleahan (mm)
*
6
*
6,"
*
"
%tabilitas ( kg1mm )
*
2"
*
2"
*
2
ongga udara campuran (!) -ndeks perenadaman (!)
2
"
2
"
2
"
#"
5
#"
5
#"
5
%ebelum melakukan pengujian marshall terlebih dahulu dilakukan pengujian berat isi dan berat isi dan berat jenis untuk menghitung kandungan rongga didalam campuran untuk penggambaran, kurva marshall sebaiknya kalau manual menggunakan mistar yang lentur ( Ueksible ), jangan pakai yang kaku. euntungan dari metode Marshall : apat digunakan untuk campuran perencanaan pada kondisi yang berbeda D beda dengan cara sederhana. Bahan D bahan yang digunakan akan dapat dipertimbangkan sekalipun dibaah mutu standar. +emeriksaan tersebut dapat dilakukan untuk mengontrol sesuatu yang direncanakan erugian Metode Marshall : +emeriksaan yang dapat dilakukan untuk satu jenis campuran. >idak dapat digunakan setiap umum pada setiap campuran. Alat D alat labor yang digunakan harus dengan ketelitian dan ditangani tenaga ahli. >empertaur percobaan releti& tinggi.
.
Adapun langkah D langkah metode Marshall : a X ! aspal
*. 2. 6. ". 8. #. $.
b X ! aspal terhadap campuran c X berat setelah dicetak d X berat benda uji dalam keadaan jenuh e X berat benda uji dalam air & X berat jenis ( d5c) g X Berat jenis benda uji ( & D c ) epadatan agregat yang dipadatkan ( %n )
1.3 PENGERTIAN #ET0N
Beton adalah suatu material yang terdiri dari campuran semen, air, agregat (kasar dan halus) dan bahan tambahan bila diperlukan. Beton yang banyak dipakai pada saat ini yaitu beton normal. Beton normal ialah beton yang mempunyai berat isi **D*" kg1m[ dengan menggunakan agregat alam yang dipecah atau tanpa dipecah. Beton normal dengan kualitas yang baik yaitu beton yang mampu menahan kuat desak1hancur yang diberi beban berupa tekanan dengan dipengaruhi oleh bahan5bahan pembentuk, kemudahan pengerjaan ( workability ), &aktor air semen (.a.s) dan Fat tambahan ( ad.i4ture) bila diperlukan (Alam, dkk). Beton merupakan bahan dari campuran antara 2ortland ce.ent , agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil), air dengan tambahan adanya rongga5 rongga udara. ?ampuran bahan5bahan pembentuk beton harus ditetapkan sedimikian rupa, sehingga menghasilkan beton basah yang mudah dikerjakan, memenuhi kekuatan tekan rencana setelah mengeras dan cukup ekonomis (%utikno, *2:). %ecara proporsi komposisi unsur pembentuk beton adalah: Tabel 1 @nsur Beton Agregat asar I Agregat 3alus ( 8 ! 5 $ ! ) +ortland ?ement : # ! 5 " ! @dara
a. b. c. d. e. &. g. h. (.
Air ( 6 ! 5 * ! )
:!5$!
Mutu beton ditentukan oleh banyak &aktor antara lain (%utikno, *2:*): aktor Air %emen (A%). +erbandingan bahan5bahannya. Mutu bahan5bahannya. %usunan butiran agregat yang dipakai. @kuran maksimum agregat yang dipakai. Bentuk butiran agregat. ondisi pada saat mengerjakan. ondisi pada saat pengerasan. Ke"nt"ngan dan Ker"gian #eton
Beton semakin tahun semakin banyak digunakan baik di negara maju maupun di negara yang sedang berkembang, sebagai contoh pada tahun 9#8 di Amerika %erikat di produksi beton juta1tahun, di ?anada juta ton per tahun, sedang di -ndonesia pada tahun 9$" diproduksi 6 juta ton. %ampai saat ini produksi semen ( portland ce.ent ) terus ditingkatkan seperti kita ketahui produksi semen pada tahun 99$ mencapai #.*". ton per tahun (%utikno, *2:*). euntungan dari beton antara lain (%utikno, *2:*): . Mudah dicetak artinya beton segar dapat mudah diangkut maupun dicetak dalam bentuk apapun dan ukuran berapapun tergantung dari keinginan. *. /konomis artinya bahan5bahan dasar dari bahan lokal kecuali 2ortland ce.ent , hanya daerah5daerah tertentu sulit mendapatkan pasir maupun kerikil. an cetakan dapat digunakan berulang5ulang sehimgga secara ekonomis menjadi murah. 2. Aet dan tahan lama artinya beton termasuk berkekuatan tinggi, serta mempunyai si&at tahan terhadap perkaratan dan pembusukan oleh kondisi lingkungan. Bila dibuat secara baik kuat tekannya sama dengan batu alam. 6. >ahan api artinya tahan terhadap kebakaran, sehingga biaya peraatan termasuk rendah. ". /nergi e\sien artinya beton kuat tekannya tinggi mengakibatkan jika dikombinasikan dengan baja tulangan dapat dikatakan mampu dibuat strukutur berat. Beton dan baja boleh dikatakan mempunyai koesien muai hampir sama. 8. apat dicor ditempat artinya beton segar dapat dipompakan sehingga memungkinkan untuk dituang pada tempat5tempat yang posisinya sangat sulit. Cuga dapat disemprotkan pada permukaan beton yang lama untuk menyambungkan dengan beton baru (di grouting). #. Bentuknya indah artinya dapat dibuat model sesuka hati menurut selera yang menghendakinya. erugian dari beton antara lain (%utikno, *2:*): . Beton mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga mudah retak. Kleh karena itu perlu diberi baja tulangan. *. Beton segar mengerut pada saat pengeringan dan beton keras mengembang jika basah, sehingga perlu diadakan dilatasi pada beton yang panjang untuk memberi tempat untuk kembang susut beton. 2. Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki air dan air membaa kandungan garam dapat merusak beton. 6. Beton bersi&at getas sehingga harus dihitung dengan teliti agar setelah digabungkan dengan baja tulangan dapat bersi&at kokoh terutama pada perhitungan bangunantahan gempa.
A.
#ahan Pen"s"n #eton
Portland Cement
2ortland "e.ent (+?) atau semen adalah bahan yang bertindak sebagai
bahan pengikat agregat, jika dicampur dengan air semen menjadi pasta. engan proses aktu dan panas, reaksi kimia akibat campuran air dan semen menghasilkan si&at perkerasan pasta semen. +enemu semen ( 2ortland "e.ent ) adalah Coseph Aspdin di tahun $*6, seorang tukang batu kebangsaan -nggris. inamakan semen +ortland, karena aalnya semen dihasilkan mempunyai arna serupa dengan tanah liat alam di +ulau +ortland. %emen portland dibuat melalui beberapa langkah, sehingga sangat halus dan memiliki si&at adhesi& maupun kohesi&. %emen diperoleh dengan membakar karbonat atau batu gamping dan argillaceous (yang mengandung aluminia) dengan perbandingan tertentu. Bahan tersebut dicampur dan dibakar dengan suhu 6P ?5"P ? dan menjadi klinker. %etelah itu didinginkan dan dihaluskan sampai seperti bubuk. Halu ditambahkan gips atau kalsium sul&at (?a%K6) kiraDkira *D6 ! persen sebagai bahan pengontrol aktu pengikatan. Bahan tambah lain kadang ditambahkan pula untuk membentuk semen khusus misalnya kalsium klorida untuk menjadikan semmen yang cepat mengeras. %emen biasanya dikemas dalam kantong 6 kg1 " kg (%utikno, *2:*). Menurut %-- 25$ semen portland dibagi menjadi lima jenis, sebagai berikut: Cenis : %emen untuk penggunaan umum, tidak memerlukan persyaratan khusus. Cenis -: %emen untuk beton tahan sul&at dan mempunyai panas hidrasi sedang. Cenis --: %emen untuk beton dengan kekuatan aal tinggi (cepat mengeras). Cenis -T : %emen untuk beton yang memerlukan panas hidrasi rendah. Cenis T : %emen untuk beton yang sangat tahan terhadap sul&at.
*.
Agregat Kasar dan Agregat %al"s
Agregat kasar yang digunakan dalam %?? dibatasi kurang lebih hanya "! dari total volume beton. 3al ini dilakukan agar blok5blok yang terjadi ketika aliran beton meleati tulangan baja dapat ditekan seminimal mungkin. Blok5blok ini terjadi karena si&at viskositas yang tinggi dari aliran beton segar sehingga agregat5agregat kasar saling bersinggungan. Akibat terjadinya saling kontak antara agregat kasar maka aliran beton sangat lambat maka beton akan terkumpul di satu tempat sehingga mengurangi tingkat workability dari beton. +embatasan jumlah agregat kasar dilakukan agar kemampuan aliran beton meleati tulangan lebih maksimal. emikian pula yang terjadi dengan agregat halus sehingga jumlah agregat halus dalam mortar dibatasi kurang lebih 6! dari total volume mortar (Tanda dan enny, *6).
%elain dari segi jumlah, ukuran dari agregat kasar juga harus dibatasi. Batasan untuk ukuran agregat kasar adalah maksimum * mm. 3al ini dilakukan untuk menghindari segregasi pada saat aliran beton meleati struktur dengan tulangan yang rapat. 2.
Air
Air merupakan bahan yang diperlukan untuk proses reaksi kimia, dengan semen untuk pembentukan pasta semen. Air juga digunakan untuk pelumas antara butiran dalam agregat agar mudah dikerjakan dan dipadatkan. Air dalam campuran beton menyebabkan terjadinya proses hidrasi dengan semen. Cumlah air yang berlebihan akan menurunkan kekuatan beton. 7amun air yang terlalu sedikit akan menyebabkan proses pencampuran yang tidak merata. Air yang dipergunakan harus memenuhi syarat sebagai berikut: >idak mengandung lumpur dan benda melayang lainnya yang lebih dari * gram perliter. * >idak mengandung garam atau asam yang dapat merusak beton, Fat organik dan sebaginya lebih dari " gram per liter. 2 >idak mengandung klorida (?l) lebih dari gram per liter. 6. >idak mengandung senyaa sul&at lebih dari gram per liter. 6.
Bahan Ta!bah *enisi #ahan Ta!bah
imaksud bahan tambah adalah selain bahan5bahan pembentuk beton (semen, air dan agregat) yang digunakan untuk memperbaiki dan menambah si&at beton sesuai dengan si&at beton. Bahan tambah yang digunakan dalam beton menjadi * yaitu (Mulyono, *":*): . Bahan >ambah imia ("he.ical Ad.i4ture) "he.ical Ad.i4ture adalah bahan tambahan cairan kimia yang ditambahkan untuk mengendalikan aktu pengerasan, mempercepat atau memperlambat, mereduksi kebutuhan air dan menambah kemudahan pengerjaan beton. Menurut standar A%>M. ?.696 (99": .*"6) jenis dan denisi bahan tambah kimia sebagai berikut: a. >ipe A V Oater5educing AdmiEtureV 5 Mengurangi air. b. >ipe B ]etarding AdmiEtureV D Menghambat pengikatan beton. c. >ipe ? ]Accelerating AdmiEtureV D Mempercepat pengikatan. d. >ipe ]Oater educing and etarding AdmiEtureV D Mengurangi air dan menghambat pengikatan. e. >ipe / ]Oater educing and Accelerating AdmiEtureV D Mengurangi air dan mempercepat pengikatan. &. >ipe ]Oater reducing, 3igh ange AdmiEtureV D superplaticiFer
g. >ipe = ]Oater educing, 3igh ange etarding AdmiEtureV D superplaticiFer dan menghambat pengikatan. *.
Bahan >ambah Mineral (additive) yaitu bahan tambahan merupakan padat yang dihaluskan yang ditambahkan untuk memperbaiki si&at beton agar beton mudah dikerjakan dan kekuatannya serta keaetannya meningkat. Bahan tambahan mineral ini misalnya pu55olan# slag , 6y as dari batu bara, abu sekam, silica 7u.e bahan produksi sampingan silica, 7erro silicon Beberapa keuntungan penggunaan bahan tambah mineral antara lain (?ain, 996: "5"$): a. Memperbaiki kinerja orkability. b. Mengurangi panas hidrasi. c. Mengurangi biaya pengerjaan beton. d. Mempertinggi daya tahan terhadap serangan reaksi alkali5silika. e. Mempertinggi usia beton. &. Mempertinggi kekuatan tekan beton. g. Mempertinggi keaetan beton. h. Mengurangi penyusutan. i. Mengurangi porositas dan daya serap air dalam beton.
/JI K/AT TEKAN #ET0N 2AKS/* *AN T/J/AN
Menerangkan prosedur pemeriksaan kuat tekan beton. Membuat beton sesuai dengan rancangan beton yang diingikan. PERA)ATAN *AN #A%AN
+eralatan . Mesin tekan *. >ongkat pemada 2. ?etakan beton 6. Mistar ". >imbangan kapasitas * kg Bahan Adukan beton untuk benda uji harus diambil langsung dari mesin pengaduk dengan menggunakan peralatan yang tidak menyerap air, adukan beton harus diaduk lagi sebelum dimasukan dalam cetakan.
PR0SE*/R PER0#AAN
+embuatan benda uji :
. -si cetakan dengan adukan beton dalam 2 lapis, setiap lapis berisi kira5kira 12 isi cetakan. %etiap lapis dipadatkan dengan tongkat pemadat sebanyak *" kali secara merata. *. atakan permukaan beton. 2. Biarkan beton dalam cetakan selama *6 jam dan letakkan pada tempat yang bebas getaranserta ditutup dengan bahan yang kedap air. 6. %etelah *6 jam, bukalah cetakan dan keluarkan benda uji. ". endam benda uji dalam bak yang berisi air agar proses peraatan (curring) beton berlangsung dengan baik, maka peredam dilakukan sampai batas aktu pengujian kuat tekan beton. +enekanan benda uji : . Ambil benda uji dari bak perendam dan lap dengan menggunakan lap lembab. *. >entukan berat dan ukuran benda uji.Perhatikan , Cika benda ujinya berbentuk silinder, sebelum benda uji tersebut ditekan harus diberi lapisan mortal 1 semen dipermukaan atas dan baah setebal 6 mm untuk meratakan permukaan bidang tekan. 2. Hetakkan benda uji pada mesin penekan secara sentris. 6. Calankan mesin penekan dengan penambahan beban terutama berkisar antara * 5 6 kg1cm *.