LAPORAN PRAKTIKUM
Pengujian Mutu Biodiesel
NAMA NIM BIDANG PEMINATAN
: : :
MATA KULIAH TRI SEMESTER TANGGAL PRAKTIKUM TANGGAL LAPORAN DOSEN
: : : : :
RIZA JULIANTI K 4207244 PMA (PENGENDALIAN MUTU AGROINDUSTRI) PENGUJIAN MUTU 1 4 (EMPAT) 07 APRIL 2009 14 APRIL 2009 Dr. Ir. SAHIRMAN, MP
DIPLOMA 4 VEDCA JOINT PROGRAM POLITEKTIK NEGERI JEMBER BIDANG PEMINATAN PENGENDALIAN MUTU AGROINDUSTRI PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PERTANIAN JL. JANGARI KM.14 DS.SUKAJADI KEC.KARANG TENGAH CIANJUR 2009
Pengendalian Mutu Agroindustri Pengendalian D4 Vedca
Pengujian Mutu Biodiesel Dengan Parameter Bilangan Asam, Viskositas, Massa Jenis, Bilangan Iod, dan Kadar Abu.
A.
ACARA
Praktikum Praktikum Pengujian Mutu Pada Biodiesel dengan parameter parameter Bilangan Bilangan Asam, Asam, Viskositas, Massa Jenis, Bilangan Iod, dan Kadar Abu.
B.
PRINSIP
1. Anal Analis isis is Bil Bilan anga gan n Asam Asam Pelaru Pelarutan tan contoh contoh lemak/ lemak/min minyak yak dalam dalam pelaru pelarutt organi organik k terten tertentu tu (alkoh (alkohol ol netral 96%) dilanjutkan dengan penitaran dengan basa (NaOH atau KOH)
2. Viskositas (Cst) kinematic biodiesel pada suhu 40C (ASTM D 445) Viskositas kinematik diukur dengan alat viskosimeter yang telah dikalibrasi sampai volume cairan tertentu mengalir dibawah pengaruh grafitasi pada suhu suhu yang yang ditent ditentuka ukan n dimana dimana contoh contoh masih masih dapat dapat mengal mengalir ir dalam dalam pipa pipa viskosimeter kering.
3. Massa Jenis (kg/m 3 ) Pada Suhu 40C (ASTM D 1298) Pada Suhu 40C adalah perbandingan perbandingan antara massa jenis pada suhu tersebut dengan massa jenis aquadest pada suhu yang sama yang dinyatakan dalam gram/liter.
4. Bilangan Iod (SNI 01-3555-1998) Penambahan Penambahan larutan iodium iodium monoklori monoklorida da dalam campuran asam asetat asetat dan karbo karbonte ntetrak trakhlo hlorid ridaa kedala kedalam m contoh contoh.. Setelah Setelah melewa melewati ti waktu waktu tertent tertentu u dilakukan penetapan halogen yang dibebaskan dengan penambahan kalium iodide (KI). Banyaknya iod yang dibebaskan dititrasi dengan larutan standar natrium tiosulfat dan indikator kanji.
5. Kadar Abu Tersulfatkan (ASTM D 874) Mengarangakan sampel kemudian mengabukan sampel tersebut pada sushu 775C dengan penambahan beberapa tetes asam sulfat pekat.
Pengendalian Mutu Agroindustri Pengendalian D4 Vedca
C.
TUJUAN •
Mene Menent ntuk ukan an
Mutu Mutu
Biod Biodies iesel el
deng dengan an
param paramet eter er
Bila Bilang ngan an
Asam Asam,,
Viskositas, Massa Jenis, Bilangan Iod, dan Kadar Abu. dengan SNI 047182-2006
D.
TEORI DASAR
1. Mutu Produk dan Jasa Penila Penilaian ian terhad terhadap ap mutu mutu suatu suatu produk produk dan jasa jasa telah telah ada sejak sejak dahulu dahulu.. Manusia berusaha membedakan masing-masing mutu suatu produk dan jasa karena terbukti suatu produk dan jasa dapat lebih diterima dibandingkan dengan mutu produk dan jasa yang lain. Penentuan pilihan bahwa yang satu lebih dapat diterima dari yang lain berdasarkan persyaratan sifat tertentu yang dituntut dari produk yang dipilih. Persyaratan tersebut akan bersifat khas untuk setiap produk dan jasa selain adanya persyaratan yang berlaku umum. umum. Persyaratan Persyaratan tersebut dinamakan dinamakan dengan dengan persyaratan persyaratan standar mutu suatu produk dan jasa.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka mutu suatu produk dan jasa dapat didefinisikan sebagai gabungan sifat-sifat yang khas yang terdapat dalam suatu produk dan jasa dan dapat membedakan setiap satuan produk dan jasa serta mempengaruhi secara nyata penentuan derajat penerimaan konsumen terhadap produk dan jasa tersebut.
Mutu suatu produk dan jasa tidak tergantung pada salah satu sifat khas yang ada pada produk dan jasa tersebut tetapi juga tergantung pada beberapa sifat yang merupakan satu kesatuan yang dituntut kesempurnaannya dari produk yang bersangkutan. Sebagai contoh mutu tepung ikan tidak hanya ditentukan oleh kadar proteinnya saja melainkan juga ditentukan oleh kadar air, abu, lemak, serat kasar, Ca, P dan NaCl.
2. Biodiesel
Indonesia mempunyai ketergantungan yang sangat tinggi terhadap minyak bumi bumi sebaga sebagaii bahan bahan bakar. bakar. Tahun Tahun 2005 2005 Pemerin Pemerintah tah Republ Republik ik Indone Indonesia sia
Pengendalian Mutu Agroindustri Pengendalian D4 Vedca
mengeluarkan Instruksi Presiden No. 10 tahun 2005 mengenai penghematan penggunaan energi termasuk dalam hal ini penggunaan bahan bakar dan Instruksi Presiden No 1 Tahun 2006 serta Instruksi Presiden No. 5 tahun 2006 mengenai energi terbarukan. terbarukan. Berbagai Berbagai kebijakan kebijakan tersebut tersebut mendorong mendorong pada penggunaan sumber energi alternatif termasuk dalam hal ini bahan bakar biodiesel. Biodiesel dalam pengertian ilmiah berarti bahan bakar yang digunakan untuk mesin diesel yang dibuat dari sumber daya hayati.
Penggunaan biodiesel mempunyai banyak keuntungan diantaranya adalah •
Dapat mengurangi emisi/ pancaran gas yang menyebabkan pemanasan
global •
Dapa Dapatt meng mengur uran angi gi emis emisii udar udaraa bera beracu cun n dari dari knal knalpo pot, t, bers bersif ifat at
biodegradable , cocok untuk lingkungan sensitif dan mudah digunakan (Tyson, 2004) •
Karena biodiesel mempunyai efek pelumasan, penggunaaan biodiesel
akan akan menu menuru runk nkan an biay biayaa
peme pemeli liha haraa raan n
(pen (pengg ggan anti tian an filt filter er oli, oli,
pengg penggant antian ian filter filter bahan bahan bakar, bakar, pengga pengganti ntian an jumlah jumlah filter filter udara) udara) dan peningkat peningkatan an kualitas kualitas udara udara emisi emisi cerobong cerobong dilihat dilihat dari ammon ammonia, ia, free chlorine, NO2 dan Hidrolic acid (Tribudiman, 2005) •
Meningkatka Meningkatkan n kualitas kualitas emisi emisi udara udara dilihat dilihat dari parameter parameter
CO, NOx, NOx,
SOx, CO2 yang lebih rendah dari minyak petrodiesel. (Nakazono, 2001)
Indonesia mempunyai 30 spesies tanaman yang minyaknya dapat digunakan untuk biodiesel diantaranya jarak dan kelapa sawit.
Menu Menuru rutt SNI SNI 04-7 04-718 1822-20 2006 06 Biod Biodie iese sell adal adalah ah este esterr alki alkill (meta (metal, l, etil etil,, isopro isopropil pil dan sejeni sejenisny snya) a) dari dari asam-as asam-asam am lemak. lemak. Standa Standarr ini diguna digunakan kan untuk bahan baker substitusi motor diesel yaitu sebagai campuran (blening) dengan dengan bahan bahan baker baker diesel diesel pada pada kendar kendaraan aan bermot bermotor or atau atau motor motor diesel diesel lainnya. lainnya. Bahan bakar diesel yang dicampurka dicampurkan n meliputi meliputi antara lain minyak minyak sola solar, r, miny minyak ak dies diesel el dan dan miny minyak ak baka bakarr yang yang meme memenu nuhi hi pers persya yara ratan tan spesifikasi yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang.
Pengendalian Mutu Agroindustri Pengendalian D4 Vedca
E.
ALAT DAN BAHAN 1. Alat
Erlenmeyer 250mL, 150mL
•
Neraca Analitik
•
Hot plate
•
Statif
•
Piknometer
•
Pipet tetes
•
Penangas air
•
Pipet volum
•
Pendinagin
•
Pipet ukur
•
Termometer
•
Pipet filler
•
Oven
•
Buret,
•
Viskosimeter Oswald
•
Tanur/muffle
•
Erlenmeyer 500mL
2. Bahan
a. Sampel ; Biosolar (B20) Biosolar (B20) b. Bahan Kimia; •
•
NaOH
•
Alkohol Netral 95%
•
Aquadest
•
Indikator PP
•
Asam oksalat
•
Asam Sulfat Pekat
•
Kalium Iodida (KI)
•
Karbon Tetra Klorida
•
Indikator Kanji
•
Larutan Wij
Pengendalian Mutu Agroindustri D4 Vedca
F.
PROSEDUR 1. Anal Analis isis is Bila Bilang ngan an Asam Asam
Pereaksi: 1)
Laru arutkan tkan Alko Alkoho holl 95% netra netrall (alk (alkoh ohol ol 95% 95% ditam itamb bah PP
kemudi kemudian an ditamb ditambah ah NaOH NaOH 0,1N 0,1N tetes tetes demi demi tetes tetes (titras (titrasi) i) sampai sampai terbentuk warna merah muda). 2)
Indi Indika kato torr PP 0,5% 0,5% (lar (larut utan an 0,5 0,5 gram gram PP PP dala dalam m 100m 100mL L alcoh alcohol ol
95%) 3)
Laru Laruta tan n Stand Standar ar NaOH NaOH 0,1 0,1 N (memb (membua uatt larut larutan an NaOH NaOH 50% 50%
yaitu yaitu NaOH NaOH 100 gram gram dilaru dilarutka tkan n dalam dalam 100mL 100mL aquade aquadest, st, Ambil Ambil 5,26 5,26 mL laruta larutan n NaOH NaOH 50% (19N) kedalam kedalam labu labu ukur ukur 1000m 1000mL L diencerkan sampai tanda. Lakukan standarisasi Larutan NaOH 0,1 N).
Cara Kerja; 1)
Laku Lakuka kan n stand standari arisa sasi si NaOH NaOH 0,1 0,1 N. Tim Timba bang ng deng dengan an teli teliti ti 1,1 1,1
gram asam oksalat (C2H2O42H2O) BM 126 dimasukkan kedalam erlemne erlemneyer yer 250mL 250mL.. ditamb ditambahk ahkan an 25mL 25mL Aquade Aquadest. st. Setela Setelah h larut larut ditambahkan 2-3 tetes indicator PP dan dititrasi dengan NaOH yang akan distandarisasi sampai warna merah jambu. G asam oksalat x2
N NaOH
= 0.126 x mL NaOH
2)Ditimbang 2-5gram contoh dimasukkan kedalam erlenmeyer 250mL 3)Ditambahkan 50mL etanol netral 95% gojok hingga minyak larut. 4)Ditambahkan 3-5 tetes indikator PP
5)
Dititra Dititrasi si dengan dengan laruta larutan n NaOH NaOH 0,1 N hingga hingga warna merah merah muda muda tetap tetap
bertahan selama 15 detik. 6)Dilakukan penetapan blanko.
Penetapan V x T x 56,1 Bilangan Asam Asam (mg NaOH/gram NaOH/gram minyak) = M Keterangan : V ; vol volum umee NaO NaOH H yan yang g dip diper erlu luka kan n da dalam lam tit titra rassi con conto toh h (mL (mL))
T m M
; normalitas ; bobot contoh (gram) ; bob bobot ot mole moleku kull asa asam m lema lemak k yan yang g din dinya yata taka kan n sen senga gaii asa asam m ole oleat at 282 282
2. Viskositas (Cst) kinematic biodiesel pada suhu 40C (ASTM D 445) a.
panaskan
aquadest pada suhu 40 C b.
masukkan dalam tabung viskosimeter oswald c.
catat waktu yang
diperlukan untuk mencapai tanda tera d.
panaskan
biodiesel pada suhu 40C e.
Masukan dalam
tabung viskosimeter oswald f.
Catat
waktu
yang diperlukan untuk mencapai tanda tera. g.
Hitung
viskositas biodiesel dengan rumus berikut: d2 . t2 Viskositas = ŋ d1 . t1 ŋ d2 t1 d2 t2
= viskositas aquadest suhu (40C) = de densitas aq aquades suhu 40 40C (g (gr/mL) = wak waktu tu yang ang dip diper erlu luka kan n unt untu uk men meng galir alir (det (detik ik)) = den densita sitass biod iodiese iesell suh suhu u 40C 40C (gr/ (gr/m mL) = wak waktu tu yang yang dipe diperl rluk ukan an untu untuk k men menal alir ir biod biodie iese sell (de (deti tik) k)
3. Massa Jenis (kg/m3) Pada Suhu 40C (ASTM D 1298) a.
cuci
dan
bers bersih ihka kan n pikn piknom omet eter er deng dengan an aqua aquade dess dila dilanj njut utkan kan deng dengan an etan etanol ol kemudian dikeringkan dalam oven. b.
Timbang
bobot
piknometer kosong (m0) c.
Isi
piknometer
dengan dengan aquade aquadest st pada pada suhu suhu 40C sampai sampai penuh penuh (tanda (tanda tera). tera). Hindar Hindarii terbentuknya gelembung
d.
Masukkan
pik pikno nome mete terr dala dalam m pena penang ngas as air air pada pada suhu suhu 40C 40C sela selama ma 30 meni menit. t. Pastikan suhu penangas air 40C .keringkan air dipermukaan piknometer. e.
Timbang
piknometer berisi aquadest (m1) f.
Kosongkan
piknometer kemudian cuci dengan Alkohol dan keringkan g.
Isi
piknometer
dengan dengan biodie biodiesel sel suhu suhu 40C sampai sampai tanda tanda tera. tera. Hindar Hindarii terben terbentuk tuknya nya gelembung h.
Masukkan
piknometer dalam penangas air suhu 40C selama 30 menit, kemudian diangkat dan dibersihkan permukaannya dengan kertas tissue. i.
Timbang neraca
analitik (m2) j.
Tentukan massa jenis dengan rumus berikut: m2-m0 =Fx m1 – m0 F
; massa massa jenis aquadest aquadest pada ruang hampa. hampa. Massa jenis aquadest aquadest 3 pada suhu 40C = 993 kg/m
4. Bilang Bilangan an Iod Iod (SNI (SNI 01-355 01-3555-1 5-1998 998))
a.
ditimbang
dengan dengan teliti teliti sejuml sejumlah ah contoh contoh berdas berdasark arkan an bilang bilangan an iod dari dari contoh contoh tersebut kedalam erlenmeyer 500mL (tutup). Nilai bilangan iod <5 5-20 21-50
Contoh (gram) 3,00 1,00 0,4
b.
Nilai Bilangan iod 51-100 101-150 151-200
Contoh (gram) 0 ,2 0,13 0 ,1
Ditambahkan 15 mL karb karbon on tetra tetrakh khlo lorid ridaa deng dengan an meng menggu guna naka kan n gela gelass ukur ukur untu untuk k melarutkan lemak.
c.
Ditambahkan
dengan dengan tepat tepat 25mL 25mL laruta larutan n wijs wijs dengan dengan menggu menggunak nakan an pipet pipet gondok gondok kemudian erlenmeyer ditutup. d.
Disimpan
sela selama ma 1-2 1-2 jam jam dala dalam m temp tempat at ruan ruang g gela gelap. p. Untu Untuk k cont contoh oh yang yang mempunyai bilangan iod diats 50 disimpan selama 2 jam. e.
Ditambahkan
10mL larutan KI 20% dan 100mL air suling. Erlenmeyer ditutup dengan segera kemudian dikocok dan dititrasi dengan larutan thiosulfat 0,1 N dan larutan larutan kanji sebagai indikator. indikator. Bilangnan Bilangnan iod contoh contoh ditentukan ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
12,69 x T x (V1-V2) Bilangan Iod = T V1 V2 m
m ; no normalit litas larutan standar nat natrrium thiosulfat fat 0,1 N ; vol volum umee lar larut utan an tio tio 0,1 0,1 N yan yang g dip diper erlu luka kan n dal dalam am titr titras asii bla blank nko o (mL) ; vol volum umee lar larut utan an tio tio 0,1 0,1 N yan yang g dip diper erlu luka kan n dal dalam am titr titras asii con conto toh h (mL) ; bobot contoh
5. Kadar Kadar Abu Abu Tersul Tersulfat fatkan kan (AST (ASTM M D 874) 874)
a.
krus dipanaskan
pada suhu 775C selama 10menit, kemudian didinginkan sampai mendekati suhu kamar selajutnya ditimbang dengan ketelitian 0,1 mg. b.
Contoh yang ditimbang ditentukan bobotnya mengikuti rumus ; c.
Contoh dibakar
dengan api dan dijaga agar contoh terbaka merata. d.
Contoh
didinginkan pada suhu rung kemudian ditambahkan asam sulfat dengan hati-hati beberapa tetes sampaikelihatan basah kemudian dilanjutkan dilanjutkan pembakaran kembali.
e.
Contoh
dipanaskan pada furnance 775±25C dan diteruskan sampai te rjadi oksidasi sempurna. f.
Contoh
didinginkan dan ditambahkan 3 tetes air dan 10 tetes asam sulfat. Contoh dipanaskan pada furnance 775±25C selama 30 menit kemudian didinginkan sampai pada suhu ruang kemudian ditimbang dengan ketelitian timbangan 0,1mg. g.
Pekerjaan
tersebut diulangi sampai perbedaan bobot 1 mg = 0,001 gram. h.
Untuk contoh
yang diprediksi mengandung abu sulfat 0,02% b/b atau kurang maka perlu blanko. i.
Penentuan abu
sulfat blanko dilakukan dengan cara penambahan 1mL asam sulfat pada krus yang sudah diketahui bobotnya kemudian panaskan sampai terbakar dan selanjutnya diabukan dalam furnance 775±25C selama 30 menit. j.
Kemudian
dinginkan sampai dengan suhu ruang. Selanjutnya dilakukan pekerjaan seperti diatas. Bobot abu sulfat contoh dikoreksi dengan blanko.
Perhitungan kadar abu sulfat = (w/W x 100%)
G.
W
; bobot contoh
w
; bobot abu sulfat
DATA HA HASIL PE PENGAMATAN
Sampel: Biosolar B20
Tabel data Pengamatan No.
Jenis Sampel
Jenis Pengujian
1 2
Bilangan Asam Viskositas (C (Cst) ki kinematic tic bi biodiese esel
3
pada suhu 40C (ASTM D 445) Massa Jenis (kg/m3) Pada Suhu 40C
4 5
(ASTM D 1298) Bilangan Iod (SNI 01-3555-1998) Kadar Ab Abu Te Tersulfatkan (A (ASTM D
B 20 20 (B (Biosolar)
B 10 100 (B (Biodiesel)
1,026
2 ,1
1,5954
2,44 Cst
836,6246
869,4901
8,9719
27,055
0,26
874)
H.
PERHITUNGAN
1. Analisis Bilangan Asam a. Standarisasi larutan NaOH gram as asam ok oksalat
= 0, 0,1014 gra gram m
mL titar NaOH
= 18,8 mL
Normalitas NaOH
= g Asam Oksalat x 2 = 0,126 x mL NaOH
0,1014 x 2 = 0,126 x 18,8 =
0,0856 N
b. Bilangan Asam 1) mL sample = 3,5135 3,5135 V sample = 1,2mL V blanko = 0,15 mL N NaOH = 0,0856 N
V x T x 56,1 Bilangan Asam (mg NaOH/gram minyak) = m ((1,2 – 0,15)x 0,0856 x 40) = 3,5135 =
2) m = 3,1612 V sample = 1,1 mL V blanko = 0,15 mL Bil. Asam =
V x N x 40 M
(1,1 – 0,15) x 0,0856 x 40) = 3,1612 =
1,02897 1,02325 + 1,02897
Rata-rata = 2
2. Viskositas
1,02325
d2 . t2 Viskositas = ŋ d1 . t1 ŋ d2 t1 d2 t2
= viskositas aquadest suhu (40C) = de densitas aq aquades suhu 40 40C (g (gr/mL) = wak waktu tu yang ang dip diper erlu luka kan n unt untu uk men meng galir alir (det (detik ik)) = den densita sitass biod iodiese iesell suh suhu u 40C 40C (gr/ (gr/m mL) = wak waktu tu yang yang dipe diperl rluk ukan an untu untuk k men menal alir ir biod biodie iese sell (de (deti tik) k) d2 . t2
Viskositas = ŋ d1 . t1
0,82888 . 57 = 0,658 . 0,983368 . 20 = 1,58
3. Massa Jenis Kode Piknometer 1
M0 33,9725
M1 58,5567
M2 54,6947
Massa Jenis 836,6246
2
33,1739
57,7541
53,8738
(Kg/m3)
4. Bilangan Iod a. Standarisai Larutan Thiosulfat g KIO3
= 0,1472 gram
mL titar Thio
= 42,25 mL
g KIO3 Normalitas Thiosulfat = 0,03567 x mL thio =
0,1472 0,03567 x 42,25
= b. Perhitungan 1). T
; 0,0977 0,0977 N
V1 ; 21,5 mL
0,0977 N
V2 ; 18,55 mL m ; 0,4042 gram
12,69 x T x (V1 – V2) Bilangan Iod = m
12,69 x 0,0977 x (21,5 – 18,55) = 0,4042 =
2). T
9,0486
; 0,0977 0,0977 N
V1 ; 21,5 mL V2 ; 18,6 mL m ; 0,4082 gram 12,69 x T x (V1 – V2) Bilangan Iod = m 12,69 x 0,0977 x (21,5 – 18,6) = 0,4082 =
8,8952
9,0486 + 8,8952 Rata-rata =
= 8,9719 2
5. Kadar abu tersulfatkan a. W sampel ; 0,5099 gram W cawan ; 20,3521 gram W cawan + abu abu ; 20,3534 20,3534 gram W cawan abu – W cawan Kadar Abu Tersulfatkan =
100% W sampel 20,3534 – 20,3521
= 0,5099 =
0,255 %
b. W sampel ; 0,5286 gram W cawan ; 30,1677 gram W cawan + abu abu ; 30,1691 30,1691 gram
W cawan abu – W cawan Kadar Abu Tersulfatkan =
100% W sampel 30,1691 – 30,1677
= 0,5286 =
0,265 %
0,255 +
Rata-Rata
=
0,265 = 0,26 %
2
I.
PEMBAHASAN
Penguj Pengujian ian bertuj bertujuan uan untuk untuk mengur menguraik aikan an suatu suatu kesatu kesatuan an bahan bahan menjad menjadii unsurunsurunsurnya atau untuk menentukan komposisi kesatuan bahan tersebut. Dalam memilih prose prosedur dur yang yang tepat tepat tentun tentunya ya tidak tidak lepas lepas dari dari tujuan tujuan penguj pengujian ian.. Misaln Misalnya ya dalam dalam pengawasan pengawasan proses, selayaknya selayaknya dipilih dipilih prosedur prosedur pengujian yang cepat dan hemat sehing sehingga ga dapat dapat dipero diperoleh leh data data dengan dengan segera segera meskip meskipun un mungki mungkin n ketepa ketepatan tan dan kecermatan prosedur tersebut rendah
Contoh yang dianalisis mutunya pada praktik penguian mutu mutu Biodie Biodiesel sel (Biodi (Biodiese esell dalam dalam penger pengertia tian n ilmiah ilmiah berarti bahan bakar yang digunakan untuk mesin diesel yang yang dibuat dibuat dari dari sumber sumber daya daya hayati hayati)) adalah adalah contoh contoh
Biosolar, Biosolar adalah biodiesel yang mengalami penambahan solar dan tentu saja kualt kualtas asny nyaa bera berada da diba dibawa wah h biod biodie iese sel. l. Hal Hal ini ini dapa dapatt dili diliha hatt deng dengan an jelas jelas dari dari perbandingan warna antara keduanya, dimana biosolar memiliki warna yang relatif lebih keruh (oranye) dibandingan biosolar yang bening (kuning). Dalam melakukan pen pengu guji jian an ini ini Cont Contoh oh atau atau cupl cuplik ikan an yang yang diam diambi bill untu untuk k diuj diujii haru haruss bers bersifa ifatt representatif artinya mewakili sifat keseluruhan bahan. Yang paling ideal tentunya apabila keseluruhan bahan diuji. Akan tetapi hal ini tidak praktis, boros dan tidak perlu.
Selama menunggu saat pengujian, kemungkinan besar contoh yang telah diambil akan mengalami perubahan-perubahan. Oleh karena itu untuk bahan (atau komponen) yang mudah mudah mengal mengalami ami peruba perubahan han harus harus diusah diusahaka akan n untuk untuk segera segera dipeng dipenguji ujian an atau didahuluka didahulukan n dari bahan lain yang lebih stabil. Perubahan-p Perubahan-perubah erubahan an yang mungkin mungkin terjadi selama menunggu menunggu saat pengujian pengujian misalnya Perubahan Perubahan kimiawi, Perubahan Perubahan biokimiawi atau enzimatis, Perubahan yang disebabkan karena adanya kontaminasi mikrobiologis, Perubahan fisis dan Perubahan mekanis.
Namun demikian tidak selalu contoh harus diperlakukan menurut cara-cara tersebut diatas, tergantung dari sifat bahannya sendiri. Bagi contoh yang cukup stabil, tanpa adan adanya ya perl perlak akua uan n apap apapun un (mun (mungk gkin in seke sekeda darr menj menjag agaa dari dari kont kontam amin inas asii atau atau pen peng goto otoran ran)
tela telah h
mema memad dai, ai,
term termas asu uk
denga engan n
samp ample
yang ang
diuji iuji
yaitu aitu
biodiesel/biosolar, sample ini merupakan sample yang awet, terutama apabila tempat pemyimpanannya berada di tempat yang aman dan jauh dari sumber kontaminasi. Setelah mendapatkan mendapatkan contoh contoh yang representatif, representatif, bahan contoh tersebut tersebut umumnya umumnya perlu dipersiapkan dipersiapkan sebelum diuji. Dalam hal ini untuk untuk mencegah mencegah kontamina kontaminasi si maka penga pengambi mbilan lan contoh contoh biosol biosolar ar tidak tidak langsu langsung ng diambi diambill dari dari tempat tempatnya nya kan tetapi tetapi diambil dengan cara memindahkan sebagian isi yang diperlukn (tidak berlebihan) kedalam wadah lainnya misalnya beaker glass untuk kemudian baru dapat diambil sampelnya dengan menggunakan pipet Volum, pipet ukur ataupun pipet tetes.
Pengujian Bilangan Asam Pada Pada pengu pengujian jian bilang bilangan an asam asam bertuj bertujuan uan untuk untuk menget mengetahu ahuii nilai nilai asam asam pada pada sampel sampel.. Dalam Dalam penguj pengujian ian ini dilaku dilakukan kan terlebi terlebih h dahulu dahulu standa standaris risasi asi terhad terhadap ap NaOH, hal ini dilakukan untuk mendapatkan nilai Normalitas dari NaOH yang
akan digunakan untuk penitaran (titrasi) dengan cara menimbang dengan teliti 1,1 gram gram asam asam oksa oksala latt (C2H (C2H2O 2O42 42H2 H2O) O) deng dengan an BM 126 126 dima dimasu sukk kkan an keda kedala lam m erlemneyer 250mL. ditambahkan 25mL Aquadest. Setelah larut ditambahkan 2-3 tete tetess indi indica cato torr PP yang yang berf berfun ungs gsii seba sebaga gaii penu penuju juk k akhi akhirr titr titras asi, i, sete setelah lah itu itu Diti Ditimb mban ang g
2-5g 2-5gra ram m
cont contoh oh
dima dimasu sukk kkan an
keda kedala lam m
erle erlenm nmey eyer er
250m 250mL, L,
Ditambahkan 50mL etanol netral 95% gojok hingga minyak larut. Ditambahkan 3-5 tetes indikator PP dan Dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N hingga warna merah muda tetap bertahan selama 15 detik. Setelah itu Dilakukan penetapan blankonya
Pengujian Viskositas Pengujian Viskositas Viskositas (Kekentalan) adalah salah satu sifat reologi yang amat penting pada banyak produk pangan. Sifat kental penting perananya baik dalam uji mutu dan standarisasi mutu maupun juga dalam pengendalian proses selama pengolahan. Dalam pengujian mutu kekentalan dapat diukur secara fisis dengan instrument atau secara organoleptik oleh penguji mutu atau panelis. Instrument fisik yang digunakan untu mengukur mengukur kekentalan secara umum disebut viskosimeter. viskosimeter. Dikenal banya banyak k jenis jenis viskos viskosime imeter ter yang yang sagnat sagnat spesif spesifik ik untuk untuk jenis jenis produk produk pangan pangan tertentu. Pene Peneta tapa pan n keke kekent ntala alan n laru laruta tan n atau atau caira cairan n digu diguna naka kan n visk viskos osim imet eter er dan dan ada ada beberapa viskosimeter yaitu; 1. visk viskos osim imet eter er Oswa Oswald ld 2. visk viskos osim imet eter er stro strome mer r 3. viskos viskosime imeter ter PVF Brookf Brookfiel ield d 4. visk viskos osim imet eter er “Ubb “Ubbel elhd hde” e”
Dalam hal ni digunakan alat viskosimeter Oswald yang menggunakan prinsipada kecepa kecepatan tan aliran aliran bahan bahan pada pada suatu suatu pipa pipa kapile kapiler. r. Satuan Satuan dari dari visko viskosim simete eterr ini adalah sentipoise.
Langkah Langkah pertama pertama yang harus dilakukan dilakukan adalah memanaskan memanaskan aquadest pada suhu 40 C kemudian masukkan dalam tabung viskosimeter oswald dan catat waktu yang diperlukan untuk mencapai tanda tera. Setelah itu panaskan sampel biosolar pada suhu 40C dan Masukan dalam tabung viskosimeter oswald lalu Catat waktu
yang diperlukan diperlukan untuk mencapai mencapai tanda tera. Baru setelah setelah itu didapatkan didapatkan nilainya nilainya dengan cara Hitung viskositas biosolar.
Untuk Untuk produk produk terten tertentu tu termasu termasuk k biosol biosolar/ ar/bio biodie diesel sel kekent kekentala alan n juga juga pentin penting g sebagai petunjuk zat-zat tertentu. Kekentalan juga penting sebagai petunjuk untuk menyatakan kemurnian cairan minyak biosolar. Kekentalan juga dapat digunakan sebagai sebagai petunjuk petunjuk adanya adanya kerusakan kerusakan penyimpangan penyimpangan atau penurunan mutu pada beberapa produk, suatu Produk jika kekentalannya menurun atau disebut menjadi encer maka memberikan petunjuk adanya kerusakan atau penyimpangan mutu. Lawan dari kental adalah encer yaitu sifat mudah mengalir. Mengalir adalah suatu prosses dimana tiap-tiap partikel atau molekul dalam benda itu bergerak pada arah yang yang sama sama.. Prod Produk uk diny dinyat atak akan an kent kental al apab apabil ilaa nila nilaii keke kekent ntal alan anny nyaa ting tinggi gi,, sebaliknya jika nilai kekentalannya rendah disebut encer. Jadi pengertian kental dan encer ditentuksn oleh nilai atau tingkat kekentalnnya.
Pengujian Massa Jenis Pada pengujian ini dilakukan dengan cara mencuci dan membersihkan piknometer dengan aquades agar tidak terkontaminasi sumber pengotor dari alat dilanjutkan deng dengan an etan etanol ol kemu kemudi dian an dike dikerin ringk gkan an dala dalam m oven oven (air (air akan akan memp mempen enga garu ruhi hi pengujian massa jenis karena masa jenis air relatif lebih kecil dibanding sampel bosol bosolar). ar). Timban Timbang g bobot bobot piknom piknometer eter koson kosong g (m0) (m0) setelah setelah itu Isi piknom piknometer eter dengan aquadest pada suhu 40C sampai penuh (tanda tera). Hindari terbentuknya gelembung karena gelembung akan membuat pengujian tidak valid. Masukkan piknometer dalam penangas air pada suhu 40C selama 30 menit. Pastikan suhu penan penangas gas air 40C dan kering keringkan kan air diperm dipermuka ukaan an piknom piknometer eter.. Lalu Lalu Timban Timbang g piknometer berisi aquadest (m1) Kosongkan piknometer kemudian cuci dengan Alkohol Alkohol dan keringkan Isi piknometer piknometer dengan sampel biosolar suhu 40C sampai sampai tand tandaa tera. tera. Hind Hindar arii terb terben entu tukn knya ya gelem gelembu bung ng Masu Masukk kkan an pikn piknom omet eter er dalam dalam penan penangas gas air suhu suhu 40C selama selama 30 menit, menit, kemudi kemudian an diangk diangkat at dan dibers dibersihk ihkan an permukaannya dengan kertas tissue. Dan meimbang pada neraca analitik (m2) baru setelah itu ditentukan massa jenisnya.
Bilangan Iod Penentuan bilangan iod dilakukan dengan cara menambahkan dengan tepat 25mL larutan wijs dengan menggunakan pipet gondok kemudian erlenmeyer ditutup.
Erlenmeyer Erlenmeyer tersebut Disimpan Disimpan selama 1-2 jam dalam tempat tempat ruang gelap. Untuk contoh yang mempunyai bilangan iod diatas 50 disimpan selama 2 jam. Setelah itu ditambahkan 10mL larutan KI 20% dan 100mL air suling. Erlenmeyer ditutup dengan segera kemudian dikocok dan dititrasi dengan larutan thiosulfat 0,1 N dan larutan kanji sebagai indikator. Setelah itu Bilangan iod contoh ditentukan dengan rumus yang ditentukan sesuai prosedur. Setelah itu dilakukan Penambahan larutan iodium iodium monokl monoklori orida da dalam dalam campur campuran an asam asam asetat asetat dan karbon karbontet tetrak rakhlo hlorida rida kedalam contoh. Setelah melewati waktu tertentu dilakukan penetapan halogen yang dibebaskan dengan penambahan kalium iodide (KI). Banyaknya iod yang dibebaskan dibebaskan dititrasi dititrasi dengan dengan larutan larutan standar standar natrium natrium tiosulfat tiosulfat dan indikator indikator kanji. kanji. Ditambahkan 15 mL karbon tetrakhlorida dengan menggunakan gelas ukur untuk melarutkan lemak.
Kada Abu Tersulfatkan Kadar Kadar abu tersulf tersulfatk atkan an merupa merupakan kan penguj pengujian ian yang yang menuju menujukan kan bahwa bahwa sample sample kotor atau tidak yang terlarut dalam sulfat. Pengujian ini dilakukan dengan cara pada krus dipanaskan pada suhu 775C selama 10menit, kemudian didinginkan sampai mendekati suhu kamar selajutnya ditimbang dengan ketelitian 0,1 mg. Contoh biosolar yang ditimbang ditentukan bobotnya mengikuti rumus yang yang telah telah ditent ditentuka ukan n sesuai sesuai prosed prosedur. ur. Contoh Contoh dibaka dibakarr dengan dengan api dan dijaga dijaga agar agar contoh terbakar merata bila tidak terbakar mrata maka pembakaran tidak akan sempurna. Contoh biosolar didinginkan pada suhu ruang kemudian ditambahkan asam sulfat sulfat dengan hati-hati hati-hati beberapa beberapa tetes sampai sampai kelihatan basah basah kemudian kemudian dilanjutkan dilanjutkan pembakaran kembali. Contoh Contoh dipanaskan dipanaskan pada furnance furnance 775±25C 775±25C untuk mendapatkan abunya sehingga diteruskan sampai terjadi oksidasi sempurna. Contoh biosolar yang menjadi abu didinginkan dan ditambahkan 3 tetes air dan 10 tetes asam sulfat. Contoh dipanaskan pada furnance 775±25C selama 30 menit kemudi kemudian an diding didingink inkan an sampai sampai pada pada suhu suhu ruang ruang kemudi kemudian an ditimb ditimbang ang dengan dengan ketelitian timbangan 0,1mg. Pekerjaan tersebut diulangi sampai perbedaan bobot 1 mg = 0,001 gram. Untuk contoh yang diprediksi mengandung abu sulfat 0,02% b/b atau kurang maka perlu blanko. Penentuan abu sulfat blanko dilakukan dengan cara penambahan 1mL asam sulfat pada krus yang sudah diketahui bobotnya kemudian panaskan sampai terbakar dan selanjutnya diabukan dalam furnance 775±25 775±25C C selama selama 30 menit. menit. Kemudi Kemudian an dingin dinginkan kan sampai sampai dengan dengan suhu suhu ruang. ruang.
Selanjutnya dilakukan pekerjaan seperti diatas. Bobot abu sulfat contoh dikoreksi dengan blanko yang dibuat.
No.
Jenis Sampel
Jenis Pengujian
B 20 (Biosolar)
1 2
Bilangan Asam Viskositas (Cst) ki kinematic tic bi biodiesel
3
pada suhu 40C (ASTM D 445) Massa Jenis (kg/m3) Pada Suhu 40C
4 5
(ASTM D 1298) Bilangan Iod (SNI 01-3555-1998) Kadar Ab Abu Te Tersulfatkan (A (ASTM D 874)
1,026 1,5954 836,6246 8,9719 0,26
Dari data dapat dibandingkan dengan syarat mutu SNI Biodisel yaitu pada bilangan asam pada sampel memiliki nilai 1,026 mg/KOH/g, viskositas 1,5954 cSt, Massa Jenis 836,6246 kg/m 3 , Bilangan Iod 8,9719 %, dan kadar Abu tersulfatkan 0,26 %. Keselu Keseluruh ruhan an nilai nilai ini diband dibanding ingkan kan dengan dengan persya persyarat ratan an mutu mutu SNI (Standa (Standar r Nasional Indonesia merupakan standar mutu yang diterapkan di Indonesia) yang berlaku di Indonesia, berikut inia dalah daftar persyaratan mutu bagi biodiesel Persyaratan Mutu Syarat mutu biodiesel ester alkil menurut SNI 04-7182-2006. Parameter Massa jenis pada 40 °C Viskositas kinematik pada 40 °C Angka setana 4. TiTit TiTitik ik nyal nyalaa (mang (mangko kok k tertu tertutu tup) p) 5. TiTitik kabut 6. Korosi le lempeng te tembaga (3 (3 ja jam pada 50°C) 7. Residu karbon • Dalam contoh asli, atau • Dalam 10% ampas distilasi 8. Air dan sedimen 9. Temperatur distilasi 90% 10. Abu tersulfatkan 11. Belerang
1. 2. 3.
12.
Fosfor
13. 14. 15. 16. 17.
Angka asam Gliserol bebas Gliserol total Kadar ester alkil Angka iodium
Satuan kg/m3 mm2/s (cSt)
C °C °
Nilai 850 – 890 2,3 – 6,0 Min 51 Min 100 Min 18 Maks no 3
%-massa Maks 0,05 Maks 0,30 %-vol °C %-massa ppm-m (mg/kg) ppm-m (mg/kg) mg-NaOH/g %-massa %-massa %-massa %-massa
Maks 0,05* Maks 360 Maks 0,02 Maks 100 Maks 10 Maks 0,8 Maks 0,02 Maks 0,24 Min 96,5 Maks 0,02
Parameter Uji Halphen
18.
Satuan
Nilai Negatif
Setelah dibandingkan maka dapat diketahui bahwa sample Biosolar B20 yang dianalisis dianalisis beberapa parameter tersebut tersebut belum memenuhi memenuhi persyaratan persyaratan mutu untuk untuk biodiesel. Hal ini mungkijn dikarenakan sample yang diuji merupakan sample niodiesel niodiesel yang ditambahkan ditambahkan solar sehingga kualitasnya kualitasnya kurang kurang susuai susuai dengan dengan persyatan mutu yang ditentukan
Berdasarkan sifat-sifat bahan atau komponen bahan yang spesifik, meskipun suatu bahan mungkin bersifat sangat spesifik (khusus) terhadap suatu perlakuan tertentu, namun bahan tersebut pada umumnya masih akan terpengaruh dan berperilaku lain terhadap perlakuan yang lain. Dengan demikian untuk penentuan suatu bahan tert terten entu tu yang yang baga bagaim iman anaa spes spesifi ifikn knya ya-pu -pun n masi masih h dapa dapatt ditem ditempu puh h bebe beberap rapaa prose prosedur dur.. Dan karena karena setiap setiap prosedur prosedur penguji pengujian an memilik memilikii kekhasan kekhasan tertent tertentu u
bese besert rta a
kele kelema maha han n
dan dan
keku kekuat atan anny nya a
send sendir irii-se send ndir irii
maka
demi
untuk tuk
keserag keseragama aman n (kons (konsist istens ensi) i) maka maka untuk untuk keperlu keperluan an terten tertentu tu harus harus dipili dipilih h satu satu prosedur yang sama. Dalam laporan, cara pengujian yang dipakai dicantumkan atau bahkan disertakan prosedur kerjanya.
Dari referensi referensi prosedur prosedur pengujian yang ideal sebaiknya memenuhi memenuhi syarat-syara syarat-syaratt penting berikut ini: sahih, tepat, cermat, cepat, hemat, selamat, dapat diulang, khusus, andal dan mantap. 1.
Pros Prosed edur ur peng penguj ujia ian n yang ang idea ideall haru haruss sahih ahih (val (valid id)) untu untuk k meng engukur ukur
bes besar aran an
tert terten entu tu..
Pros Prosed edur ur
peng penguj ujia ian n
ters terseb ebut ut
sahi sahih h
apab apabil ilaa
dala dalam m
perancangan perancangannya nya didasari didasari oleh dasar-dasar dasar-dasar ilmiah yang menurut menurut logika logika sesuai untuk pengukuran yang dimaksud oleh prosedur. 2.
Prosedu edur pen pengujian harus rus
memi emiliki nilai ketepa epatan yang tin tinggi.
Ketepa Ketepatan tan (akura (akurasi) si) menunj menunjukk ukkan an tingka tingkatt kebena kebenaran ran angkaangka-ang angka ka yang yang dihasi dihasilka lkan n oleh oleh prosed prosedur ur terseb tersebut. ut. Ketepa Ketepatan tan suatu suatu prosed prosedur ur dapat dapat juga juga diartikan bahwa tingkat kesalahannya sekecil mungkin.
3.
Pros Prosed edur ur pen penguji gujian an yan yang baik aik juga juga memil emilik ikii nila nilaii kecer ecerma mata tan n yang ang
tinggi. Kecermatan (presisi) ini berhubungan dengan daya ukur suatu cara pengujian. 4.
Seba Sebaik ikny nyaa sua suatu tu pros prosed edur ur juga juga cepat cepat,, arti artiny nyaa dap dapat at meng mengha hasi silk lkan an suatu suatu
angka akhir dalam waktu yang pendek atau relatif hemat dalam penggunaan waktu. 5.
Pros Prosed edur ur jug jugaa sebai sebaikn knya ya hem hemat at,, tanpa tanpa har harus us men mengg ggun unak akan an bah bahan an,, alat alat,,
biaya atau keterampilan yang rumit, sulit dan mahal untuk mendapatkannya. 6.
Suat Suatu u pro prosedu sedurr jug juga sebai ebaikn knya ya mem memilik ilikii ting tingka katt kesel eselam amat atan an yang yang
tinggi tinggi sehing sehingga ga tidak tidak menyeb menyebabk abkan an cedera cedera atau atau ganggu gangguan an keseha kesehatan tan bagi bagi pelaksananya, baik dalam waktu pendek maupun dalam waktu jangka panjang. 7.
Prosedur
pengujian
seharusnya
memiliki
nilai
keterulangan
(reprodusib (reprodusibilitas) ilitas),, yaitu cara pengujian pengujian tersebut harus dapat dipakai untuk untuk menent menentuka ukan n satu satu hal yang yang sama sama berula berulangng-ula ulang ng dengan dengan hasil hasil yang yang secara secara statistik tidak berbeda. 8.
Mem Memilik ilikii sifa sifatt khusu hususs (spes spesif ifik ik), ), arti artiny nyaa pro prosedu sedurr ters terseb ebut ut khus khusu us
berlaku untuk pengukuran hal yang lain. 9.
Dapat diandalk alkan (reliabil abiliitas) sehingga prosedur tersebut dapat
dilaksanakan dilaksanakan dalam kondisi kondisi yang tidak terlalu menuntut menuntut kondisi kondisi yang sangat sangat tepat. 10. 10.
Pros Prosed edur ur seba sebaik ikny nyaa juga juga manta mantap p (stab (stabil il)) sehing sehingga ga dapa dapatt dilak dilaksa sana naka kan n
dalam tahapan waktu yang wajar (cukup santai) sehingga tidak harus dituntut tahapa tahapan n waktu waktu yang yang eksak eksak dan kalau kalau keadaa keadaan n memaks memaksa, a, penyel penyeleng enggar garaan aan prosedur tersebut dapat dilanjutkan pada waktu lain (ditunda).
Persyaratan prosedur tersebut di atas apabila dipenuhi semua akan menghasilkan suatu prosedur pengujian yang dapat dikatakan sempurna. Na mun demikian jarang sekali sekali ada prosedur prosedur yang sempurna. sempurna. Semua prosedur prosedur tertentu yang memang memang sulit sulit diran iranca can ng,
karen arenaa
sifat ifat
bah bahan
yang yang
akan akan
dipen ipeng gujia ujian n
meman emang g
tid tidak
memungkin memungkinkan, kan, dapat hanya mampu memenuhi memenuhi beberapa beberapa persyaratan persyaratan di atas. Prosedur tersebut terpaksa diterima dan dipergunakan karena tidak ada pilihan
lain. Namun demikian, syarat pertama yaitu kesahihan atau validitas harus tetap terpenuhi.
J.
KESIMPULAN
Setelah melakukan analisis terhadap Sampel biosolar dengan parameter tertentu didapat data yang akan dibandingkan dengan syarat mutu SNI Biodisel SNI 047182-2006. yaitu bilangan asam pada sampel memiliki nilai 1,026 mg/KOH/g, viskositas 1,5954 cSt, Massa Jenis 836,6246 kg/m 3 , Bilangan Iod 8,9719 %, dan kadar Abu tersulfatkan 0,26 %. Setelah dibandingakan maka disimpukan bahwa sample sample biodie biodiesel sel yang yang dianal dianalisi isiss memili memiliki ki mutu mutu yang yang tidak tidak sesuai sesuai demnga demngan n persyaratan mutu yang berlaku, sehingga kualitasnya dikatakan kurang baik. Hal tersebut dapat dikarenakan kontaminasi tinggi pada sample, prosedur pengujian yang belum sempurna, penguji yang kurang kompeten ataupun dapat disebabkan karena sample telah mengalami penambahan solar.
K.
DAFTAR PUSTAKA
Sahi Sahirm rman an.. Modu Modull PJJ PJJ Peng Penguj ujia ian n Mutu Mutu 1. 2008 2008 . Dipl Diplom oma a IV PPPP PPPPTK TK VEDCA Cianjur.
SNI 04-7182-2006 : Biodiesel http:// id.wikipedia.org/wiki/biodiesel