Penyelenggaraan Sistem Medis Modern
KELOMPOK • • • •
MUSTIKA HARDIANTI HASTA UMMI FAIZAH TAUFIK HIDAYAT
Penyelenggaraan Sistem Medis Modern Medikalisasi Demedikalisasi Konsep Iatrogenesis
Medikalisasi merupakan kondisi di mana hampir semua permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dapat diatasi secara
medis. Proses medikalisasi kehidupan sehari-hari
telah menjadikan masalah kesehatan semakin penting bagi keberadaan manusia sehingga bidang medis telah menjadi suatu institusi pengendalian sosial utama dalam masyarakat.
Menurut Zola, Gejala sehat dan sakit sering dihubung-hubungkan dengan masalah moral.
Abercrombie,
Hill,
dan
Turner
merumuskannya sebagai penempelan merek medis pada perilaku yang secara moral dan
sosial dianggap tak dikehendaki.
Demedikalisasi merupakan proses atau upaya meniadakan suatu praktik pengobatan atau perawatan medis Demedikalisasi merupakan suatu kebijakan yang dapat ditetapkan oleh pihak yang
berwenang seperti kementrian kesehatan.
Kebijakan demedikalisasi bertujuan : o Untuk mencegah pengobatan yang dapat membahayakan kesehatan o Untuk memberhentikan suatu pelayanan
medis yang dianggap bermanfaat padahal berbahaya o Sebagai larangan agar tenaga medis tidak melakukan praktik tersebut o Untuk kesejahteraan masyarakat Contoh: sunat perempuan
Medikalisasi atau pelibatan tenaga kesehatan dalam penyunatan perempuan yang dimaksudkan untuk mengurangi resiko kesehatan akibat pemotongan alat genital justru dapat meningkatkan praktik sunat perempuan yang membahayakan kesehatan reproduksi perempuan.
"Studi internasional menemukan bahwa sunat perempuan membahayakan perempuan dan bayi perempuan serta kesehatan reproduksi mereka. Bahayanya meningkat sesuai
cara yang dilakukan," kata Prof. Dr Saparinah Sadli, anggota Tim Nasional penyusun laporan analisa ujicoba penggunaan hak asasi manusia untuk kesehatan ibu dan bayi di Indonesia.
Dalam lokakarya bertajuk "Menggunakan Hak Asasi Manusia untuk Kesehatan Maternal dan Neonatal" yang diselenggarakan di Jakarta, Jumat, dijelaskan pula bahwa pemotongan atau mutilasi genital akibat praktik sunat bagi anak perempuan (umur 0-9 tahun di Indonesia-red) dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Komplikasi jangka pendek akibat pemotongan alat genital perempuan umumnya berupa perdarahan dan infeksi sedangkan komplikasi jangka panjang yang terjadi di antaranya adalah nyeri
berkepanjangan, kesulitan menstruasi, infeksi saluran kemih, inkontinensi (beser), kemandulan disfungsi seksual, kesulitan saat hamil dan bersalin serta meningkatnya resiko tertular HIV.
Guna mengatasi masalah tersebut Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan pemerintah telah mengeluarkan Surat Edaran tentang larangan medikalisasi sunat perempuan. Surat Edaran bernomor HK.00.07.1.3.104.1047a tertanggal 20 April 2006 yang ditandatangani Direktur Jendral Bina Kesehatan Masyarakat Sri Astuti Suparmanto itu menyebutkan bahwa sunat perempuan tidak bermanfaat bagi kesehatan namun justru merugikan. Namun menurut Saparinah surat edaran saja tidak cukup untuk
mencegah atau menghapus praktik medikalisasi sunat perempuan. "Karena itu kami merekomendasikan Menteri Kesehatan untuk segera menetapkan kebijakan de-medikalisasi sunat perempuan dengan meningkatkan status hukum surat edaran tersebut," katanya.
Dia juga menyarankan agar pemerintah menetapkan kebijakan untuk meniadakan praktik sunat kepada bayi
perempuan baru lahir dari paket pelayanan ibu melahirkan di klinik atau rumah sakit. "Menteri Kesehatan dan Menteri Agama juga harus menyebarluaskan intreprestasi ajaran agama yang tepat tentang sunat perempuan dan dampak
negatifnya terhadap kesehatan perempuan," demikian kata Saparinah.
IATROGENESIS
• Secara etimologis, istilah yang berarti "dibawa oleh seorang penyembuh" (iatros berarti penyembuh di Yunani); karena itu, dalam bentuk sebelumnya, bisa merujuk pada efek
baik atau buruk. • Iatrogenesis merupakan dampak negatif dari
pelayanan medis.
• Iatrogenesis adalah sebuah fenomena besar, dan risiko yang parah pada pasien. • Sebuah penelitian dilakukan pada tahun 1981 lebih dari sepertiga dari penyakit pasien di rumah sakit
universitas yang iatrogenik, hampir satu dari sepuluh orang divonis, dan dalam 2% dari pasien, kelainan iatrogenik berakhir dalam kematian. • Komplikasi yang paling kuat terkait dengan pajanan terhadap obat-obatan.
• Dalam studi lain, faktor utama yang menyebabkan masalah masalah evaluasi pasien yang tidak memadai, kurangnya pemantauan dan tindak lanjut, dan kegagalan untuk
melakukan tes yang diperlukan. • Di Amerika Negara saja, tercatat kematian per tahun (2000): 12.000Pembedahan yang tidak perlu 7.000 kesalahan pengobatan di rumah sakit 20.000-kesalahan lain di rumah sakit
80.000-infeksi di rumah sakit 106.000-non-kesalahan, efek negatif obat-obatan
Contoh iatrogenik
Kesalahan dan Kelalaian Medis Kesalahan yang dibuat saat operasi atau saat
melakukan intervensi pada pasien Pengeluaran resep atau terapi yang salah Pelaksanaan perawatan yang tidak tepat pada pasien
Adverse Drugs Event Penyebab paling umum iatrogenesis Kesalahan dalam resep/dosis tidak tepat, transkripsi, administrasi dan jadwal pemberian dosis pengobatan yang
rumit Polypharmacy meningkatkan risiko interaksi obat-obat
yang berpengaruh khususnya pada orang tua lebih dramatis
Praktisi kesehatan perlu dilatih untuk :
Memiliki pengetahuan obat farmakokinetik dan pharmacodynamics. Mengenali dan dapat membedakan ADE dari penyakit baru, sehingga pengobatan lain tidak tepat diresepkan untuk mengobati yang "baru”. Meninjau semua obat termasuk over-the-counter obatobatan.
Infeksi Nosokomial Mengacu pada suatu penyakit iatrogenik karena/atau diperoleh selama menjalani perawatan di RS. Pasien risiko tinggi termasuk: Pasien geriatri yang sekali terinfeksi, lebih mungkin mengalami hasil buruk.
Pasien sakit kritis cenderung paling sakit dan paling bermasalah dengan kekebalan tubuh. Mereka juga menjalani prosedur invasif dan lebih banyak perangkat
melalui pembuluh darah yang secara signifikan meningkatkan risiko infeksi.
Contoh umum infeksi ini adalah terkait saluran kencing, pernafasan, kulit, dan saluran pencernaan Mencuci tangan tetap satu strategi yang paling efektif untuk menghilangkan infeksi nosokomial. Edukasi awal dan berkelanjutan pada staf dan pasien/keluarga tentang risiko infeksi pasien di rumah sakit.
Pengawasan dan pengendalian infeksi berkelanjutan
Lingkungan Ciri-ciri fisik lingkungan rumah sakit dapat berkontribusi pada
peristiwa iatrogenik, terutama cedera atau kematian yang berhubungan dengan jatuh, atau peralatan cacat Bahaya lingkungan yang perlu diwaspadai: Lantai licin Peralatan2 yang tidak perlu di samping tempat tidur pasien Peralatan cacat yang tidak semestinya digunakan seperti tempat tidur rumah sakit dengan rel sisi yang tidak baik
telah menyebabkan cedera dan kematian pada pasien
Iatrogenik kemiskinan • Kemiskinan yang disebabkan oleh biaya perawatan
medis. • Dijelaskan untuk rumah tangga yang terkena bencana
pengeluaran kesehatan atau untuk kesulitan pembiayaan • Setiap tahun, di seluruh dunia, lebih dari 100.000 rumah tangga jatuh dalam kemiskinan akibat biaya perawatan kesehatan