METAMORFOSIS METAMORFOSIS PADA BERUDU
Oleh: Nama NIM Rom Romo! o!"a "a! ! $elompo% A&i&'e!
: Firli Dwi Aprilia : B1A015142 : #I :4 : A!!i&a A(lia
)APORAN PRA$TI$UM PER$EMBAN*AN +E,AN $EMENTERIAN RISET- TE$NO)O*I- DAN PENDIDI$AN TIN**I UNI#ERSITAS .ENDERA) SOEDIRMAN FA$U)TAS BIO)O*I PUR,O$ERTO 201/
I PENDA+U)UAN A )a'ar Bela%a!"
Metamorfosis adalah proses perkembangan dari bentuk larva ke bentuk dewasanya. Selama metamorfosis, proses-proses perkembangan diaktifkan kembali oleh
hormon-hormon
spesifik
dan
keseluruhan
organisme
berubah
untuk
mempersiapkan dirinya pada model baru. Anura (katak dan toad, amfibi tak berekor), perubahan metamorfosis lebih dramatik dan hampir setiap organ menjadi objek modifikasi. erubahan-perubahan regresif menyertakan hilangnya gigi tanduk berudu dan insang internal, termasuk juga pemendekan ekor (!rotowidjoyo, "#$%). &ipe-tipe metamorfosis menurut ('asaruddin, $), yaitu * ". Metamorfosis sempurna atau yang biasa dikenal dengan sebutan holometabola melewati tahapan-tahapan pertumbuhan selayaknya, dimulai dari telur, larva, pupa, hingga dewasa. +ontoh hewan yang biasanya mengalami metamorfosis seara sempurna adalah kupu-kupu dan katak. . Metamorfosis tidak sempurna atau yang biasa dikenal dengan sebutan hemimetabola melewati tahapan pertumbuhan yang hanya melewati dua proses, yaitu proses telur menjadi nimfa dan hewan dewasa. roses metamorfosis tidak sempurna seperti ini dapat ditemukan pada serangga, seperti belalang, apung, jangkrik, dan nyamuk. raktikum metamorfosis kali ini menggunakan berudu tunas ekor yang akan bermetamorfosis menjadi katak. Menurut imball ("##), katak merupakan hewan yang paling banyak dipelajari perjalanan metamorfosisnya dibandingkan dengan hewan metamorfosis lain. erubahan drastis metamorfosis pada kelompok amfibi telah banyak diteliti sehingga banyak hal yang dapat diketahui. Metamorfosis pada katak mengalami perubahan metamorfik yang terjadi melalui tiga tahapan, antara lain, premetamorfosis, prometamorfosis dan metamorfik klimaks. B T((a!
&ujuan
praktikum
adalah
mahasiswa
dapat
mengenali
struktur
tubuh
larvaberudu berhabitat akuatik dan perubahan-perubahan yang terjadi selama metamorphosis larva amfibi menjadi katak dewasa berhabitat terestrial.
II MATERI DAN METODE A Ma'eri Alat-alat yang digunakan dalam praktikum metamorfosis pada berudu adalah
baskom untuk medium inkubasi, milimeter blok, loope (kaa pembesar), saringan, piring plastik dan label. !ahan-bahan yang diperlukan dalam praktikum metamorfosis pada berudu adalah berudu katak stadium tunas ekor (" berudu setiap kelompok), air, dan daun bayam rebus. B Me'oe
Metode yang dilakukan dalam praktikum ini adalah* ".
!erudu tunas ekor disediakan oleh asisten, kemudian berudu yang berukuran sama dan pada stadium yang sama dengan jumlah " berudu dipilih.
.
anjang total tubuh, panjang ekor, dan lebar kepala setiap berudu diukur. /okomosi, pigmentasi dari perut dan usus, serta membra depan dan belakang diamati.
%.
!erudu dipelihara pada baskom plastik yang sudah diisi air dan diberi pakan bayam rebus setiap hari sekali.
0.
!erudu dipelihara selama minggu.
1.
Air baskom disipon setiap % hari sekali.
2.
Setiap minggu berudu diukur dan diamati.
3.
!erudu setiap minggu diambil fotonya pada bagian ventral dan dorsal.
III +ASI) DAN PEMBA+ASAN
A. +a&il Tael 1 Da'a pe!"(%(ra! Ber(( $elompo% 4 Romo!"a! #I !erudu ke"
& %"
5 "% "#
engukuran 4ari e-(mm) 3 / & 5 / & 2 % 3 %% 2 0 "2 2 1
"0 5 % "1
/ 2 3
% %" 3 $ 0 0 "1 1 1 1 % "1 2 2 2 % "1 2 % 3 $ "$ 3 % $ $ "0 2 % # 3 "$ 3 6 3 " 3 "$ 2 1 7ataan 2,0 "2,3 2, 3, '! * !erudu mati pada hari ke $ eterangan * & * anjang &ubuh 5 * anjang 5kor / * /ebar epala 6 * Munul &unas Membra !elakang
"1 "2 "2 % 0 "1 "$,#
2 3 3 1 3 $ 2 2 2,1
3 % % "# 1 % 1,
" " "3 "% " "% " "2,3
3 3 3 3 2 3 2 2 2,2
Tael 2 Da'a Per%ema!"a! Ber(( $elompo% 4 Romo!"a! #I Parame'er )o%omo&i U&(&
0 5kor - Spiral - 8arna 4ijau - !elum
Pe!"ama'a +ari %e3 5kor - Sudah tidak spiral -8arna 4ijau - Sudah
terpigmentasi
terpigmentasi
14 5kor &idak dapat
teramati karena badan berudu sudah hanur dan
Per'(!a&a!
-
-
berlendir -
Memra Depa! Per'(!a&a!
-
Ada (" berudu)
&idak teramati
Memra Bela%a!" Tael Fo'o Me'amor6o&i& +ari %e 0
*amar 1 Fo'o Me'amor6o&i& +ari $e 0 Ba"ia! #e!'ral a! Dor&al +ari $e
*amar 2 Fo'o Me'amor6o&i& +ari $e Ba"ia! #e!'ral a! Dor&al +ari $e 14
&idak dapat teramati karena berudu sudah hanur
B Pemaha&a!
Metamorfosis pada Amphibi mengalami perubahan metamorfik yang terjadi melalui tiga tahapan, antara lain* ".
remetamorfosis yaitu pertumbuhan larva sangat dominan.
.
rometamorfosis, pertumbuhan berlanjut dan beberapa perkembangan berubah seperti mulai munulnya membra belakang.
%.
Metamorfik klimaks, dimulainya perkembangan membra depan dan merupakan
suatu periode perubahan morfologi dan fisiologi yang luas dan dramatik (9ilbert, ). Metamorfosis amphibi dibagi seara menjadi % tahap yaitu premetamorfosis, prometamorfosis dan klimaks. &ahap premetamorphic adalah periode sampai penampilan kaki belakang, dan tahap prometamorphic adalah dari penampilan katak dengan yang forelimbs. Selanjutnya, selama tahap klimaks metamorfosis, terjadi resorpsi ekor dan insang serta paru-paru (aori, "). erubahan-perubahan ini disertai regresi ekor katak dan penyusunan kembali ara makan, sistem penernaan, sistem pernafasan, sistem ekskresi, sistem gerak dan sistem syaraf pada katak. &iga kategori perubahan ini selama metamorfosis meliputi hilangnya struktur dan jaringan larva (misalnya ekor dan insang), modifikasi struktur larva yang telah ada sebelumnya (misalnya mulut dan perut) pemrograman ulang aktivitas metabolik tingkat sel (misalnya hati) dan munulnya struktur dewasa paru paru. Struktur baru katak sebagian besar terbentuk selama periode premetamorfosis yang panjang sedangkan regresi jaringan terjadi selama periode metamorfik klimak yang pendek (!rotowidjoyo, "##). Metamorfosis katak termasuk metamorfosis sempurna. atak merupakan hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Siklus hidup katak yaitu awalnya, katak betina dewasa bertelur, kemudian telur tersebut akan menetas setelah " hari. Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi berudu. Setelah berumur hari, berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas. Setelah berumur %
minggu insang berudu akan tertutup oleh kulit. Menjelang umur $ minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk kemudian membesar ketika kaki depan mulai munul. :mur " minggu, kaki depannya mulai berbentuk, ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru. Setelah pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak tersebut akan berubah menjadi katak dewasa (arker, "#23). !erdasarkan data pengamatan diperoleh ukuran tubuh rata-rata pada hari ke- adalah panjang tubuh yaitu 2,0 mm, panjang ekor yaitu "2,3 mm, dan lebar kepala yaitu 2, mm. :kuran rata-ratanya hari ke-3 yaitu panjang total 3 mm, panjang ekor "$,# mm, dan lebar kepala 2,1 mm. :kuran rata-rata tubuhnya hari ke-"0 yaitu panjang total 1, mm, panjang ekor "2,3 mm dan lebar kepala 2,2 mm. 4asil pengamatan praktikum metamorfosis yang dilakukan selama dua minggu, diperoleh hasil bahwa lebar kepala berudu pada pengamatan minggu pertama dan kedua menunjukkan ukuran kepala semakin besar. anjang tubuh berudu pada pengamatan hari ke sampai hari ke 3 menunjukkan ukuran tubuh dan panjang ekor yang semakin
memanjang.
Menurut
Sugianto
("##2)
berudu
yang
mengalami
metamorfosis ukuran tubuhnya akan semakin panjang untuk mempersiapkan diri untuk tumbuh menjadi katak dewasa sedangkan ekornya akan semakin memendek. Sedangkan pada pengamatan minggu ke "0 ukuran tubuh dan panjang ekor mengalami penurunan sedangkan pada lebar kepalanya semakin bertambah. ada pengamatan hari ke , lokomosi berudu masih tetap menggunakan ekor, bentuk ususnya sirkuler (spiral) berwarna hijau dan belum terpigmentasi. ada pengamatan hari ke 3, lokomosi masih menggunakan ekor, ususnya sudah tidak berbentuk spiral , warna hijau dan sudah terpigmentasi serta terdapat " berudu yang sudah munul tunas membra belakang, menurut ;juhanda ("#$0) metamorfosis berudu dimulai dari perkembangan membra belakang kemudian membra depan. ada hari ke "0 panjang tubuh dan panjang ekor berudu mengalami penurunan karena semua berudu kelompok kami mati pada hari ke $ sehingga parameter tidak dapat teramati, berudu mati mungkin dikarenakan pemeliharaan yang kurang baik dan terlalu banyak memberi makan (daun bayam yang telah direbus).
Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dari metamorfosis adalah adanya hormon tiroksin yang disekresi oleh kelenjar tiroid. elenjar tiroid terdapat pada pangkal tenggorokan. 4ormon tiroksin pada manusia mengendalikan laju produksi energi dan reaksi di dalam sel pada umumnya. 4ewan seperi katak, tiroksin mengontrol perubahan-perubahan pada saat terjadi proses metamorfosis (4aliday, "##0). elenjar tiroid mengeluarkan tiroksin (&0), yang diubah ke bentuk aktif lebih biologis, %,% =, 1-triiodothyronine (&%), terutama di jaringan target perifer (aori, "). ;alam proses metabolisme peranan hormon tiroid mempunyai pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan dan diferensiasi, serta mengontrol metamorfosis katak menjadi dewasa.
I# $ESIMPU)AN DAN SARAN A $e&imp(la!
!erdasarkan hasil dan pembahasan di atas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut* ". Struktur tubuh berudu berhabitat akuatik memiliki ekor, usus spiral dan ventral yang transparan . erubahan metamorfik yang teramati selama proses metamorfosis berudu menjadi katak dewasa adalah munulnya pertunasan membra belakang dan usus spiral dengan terpigmentasi.
B Sara!
Sebaiknya pada aara praktikum ini digunakan embrio ayam dan fetus menit yang masih utuh untuk memudahkan identifikasi membran ekstra embrional.
DAFTAR REFERENSI
+ampbell, '.A. 0. Biologi Jilid 3. >akarta* 5rlangga. ;juanda, &. "##". Embriologi Perbandingan. !andung* +.?. Armio.
>asin, M. "#$#. Sistematika Hewan !n"ertebrate dan #ertebrate$. Surabaya* Sinar 8ijaya. /ori, +. Satomi, ., Mihael 8., and /ouis >. 9uillette. ". &owards an :nderstanding of the 5volution of the +horioallantoi laenta* Steroid !iosynthesis and Steroid 4ormone Signaling in the +horioallantoi Membrane of an viparous 7eptile. >o%rnal Biolog& of 'eprod%ction( $3(%)*3", "B"". 'albandov, A.?. "#32. Fisiologi 'eprod%ksi )amalia dan *nggas( >akarta* :niversitas Cndonesia ress. Sheng, 9. ". rimitive and definitive erythropoiesis in the yolk saD a birdEs eye view. Jo%rnal !nternational +e"( Biol( (10) "%%-"0%. Soeminto, . Embriologi #ertebrata. urwokerto* enderal Soedirman. ?ille, +.A. 8aren, <. 8., dan >r. 7obert, 8. "##$. ,oologi *m%m. >akarta* 5rlangga. @atim, 8. "#$. 'eprod%ksi dan Embriologi. !anung* &arsito.
!adawy 9. M. "". 5ffet of thyroid stimulating hormone on the ultrastruture of the thyroid gland in the MeFian aFolotl during metamorphi limaF. >ournal of Applied harmaeutial Siene ?ol. " (0)* 2-22.
!lakery, >. "#$1. &he Siene of Animal 4usbandry. 7eston ublishing +ompany Cn.
!rotowidjoyo, M. ;. "##. Goologi ;asar. 5rlangga, >akarta.
9ilbert, S.<., H S.7. Susan. . ;evelopmental !iology. Sinaur Assaieates, Massahusetts.
4aliday, &. "##0. &he 5nylopedia of 7eptiles and Amphibians. Anarbmedia Fford, Fford.
4uet, M. "#3". &eFt !ook of
'ews !ooks /td, Surrey.
althoff, . "##2. Analysis of !iologial ;evelopment. M 9raw-4ill, Cn, :SA.
arraker, '. 5. 3. Are 5mbrioni and /arval 9reen
imball, &.8. "##. !iologi >ilid CC. 5rlangga, >akarta.
ehenik, >. A., 2. /arva 5Fperiene and /atent 5ffets-metamorphosis is not a new beginning. Ctegrative and +omparative !iology 02. % * %%-%%%.
7obert, &. "#32. ?ertebrate !iology
7osenkilde , and :ssing A. "##2. 8hat mehanisms ontrol neoteny and regulate indued metamorphosis in urodeles. Cnt. >. ;ev. !iol. ?ol. 0* 221-23%.
Snell, 7. S. "#$%. +linial 5mbriology. /ittle !rown and +o, !uston.
Soeminto. . !iologi erkembangan CCC. :niversitas >enderal Soedirman, urwokerto.
Sounders, >.8. "#$. ;evelopmental !iology. Ma Millan ublishing +o, 'ew @ork.
Sugianto.
"##2.
erkembangan
4ewan.
9adjah
Mada
:niversity
ress,
Airlangga
ress,
@ogyakarta.&urner and
!agnara.
"#32.
5ndokrinologi
:mum.
:niversitas
Surabaya.8albot, ?and. '. 4alder. "#$3. ;evelopment !iology. 7andom 4ouse, 'ew @ork.