Perhitungan Kebutuhan Tulangan Balok Diperoleh data-data sebagai berikut : fc’
= 30 MPa
fy
= 400 MPa
D
= 16 mm
db
= 40 mm (selimut beton)
Ukuran balok Induk, B1 = 35 × 60 Ukuran balok anak, B2 = 30 × 55 Dengan pembebanan sebagai berikut: Beban mati: -
= 0,095 m × 2400 kg/m3
Plat 228 kg/m2
= -
= 18 kg/m2
Plafond 18
-
=
kg/m2
Water Proof
= 1 × 24 kg/m2
=
14 DL =
kg/m2 260 kg/m2
Beban hidup: -
Beban hidup plat perkantoran = 250 kg/m2 (PPIUG 1983 pasal 3.2.Ayat 1)
-
Faktor reduksi BLK LL =
= 0,9 (PPIUG 1983 pasal 3.2 Ayat 1)
250 kg/m2 × 0,9
= 225 kg/m
Data berat beban hidup, plafond, dan dinding diambil berdasarkan PPIUG 1983. Berikut adalah perhitungan tulangan balok yang terdapat pada elevasi 13,25 m gedung BPK-RI di pekanbaru. a.
Balok B1 (30×55)
Diketahui
fc’ = 30 MPa
1
2
fy
= 400 MPa
Ukuran balok 30 × 55 Dari data yang dihasilkan program SAP 2000 didapat (lihat lampiran VII):
-7305,56 kg.m
BMD:
572,42 kg.m
5402,67 kg.m 6120,69 kg 460,05 kg
SFD:
-763,38 kg -4141,39 kg 6m
Gambar 3. 1 Diagram Momen (BMD) dan Geser (SFD)
Mu-
= -7305,56 kg.m
Mu+
= +5402,67 kg.m
V+
= +6120,69 kg
V-
= -4141,39 kg
Menghitung Tulangan Balok B1 (30×550) Penutup beton (d’) = 40 mm Tinggi efektif (d) = h – d’ = 550 – 40 = 510 mm •
Tulangan Lentur tumpuan:
3
dengan menggunakan rumus persamaan kuadrat, maka didapat: ρ1 = 0,92
ρ2 = 0,0033
Batasan ρ :
karena :
ρ < ρ min, maka digunakan ρ min = 0,0035 Sehingga diperoleh :
Dipakai tulangan D16 (As = 200,96 mm2), jumlah tulangan yang diperlukan:
Kontrol Kapasitas Balok :
4
berdasarkan perhitungan tersebut struktur memenuhi syarat (
,
dengan demikian digunakan tulangan tumpuan D16 dengan seperti berikut ini: •
Tulangan Lentur Lapangan
dengan menggunakan rumus persamaan kuadrat, maka didapat: ρ1 = 1,77 ρ2 = 0,0023 karena :
ρ < ρ min, maka digunakan ρ min = 0,0035 Sehingga diperoleh :
Dipakai tulangan D16 (As = 200,96 mm2), jumlah tulangan yang diperlukan:
5
Kontrol Kapasitas Balok :
•
Tulangan Geser 6120,69 kg Gambar 3. 2 Diagram Momen (BMD) dan Geser (SFD) 460,05 kg
L = 3000 mm
Vu = -763,38 kg
Vu = 61206,90 N Vu = -4141,39 kg 3m
untuk mutu beton
3m
diperoleh nilai 0,55 Mpa (menurut
tabel 15 buku Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang). Karena nilai
, maka secara teoritis untuk balok ini tidak
diperlukan tulangan geser, akan tetapi pelaksaan dilapangan tetap digunakan tulangan geser di D10-150 untuk ¼ bagian bentang dari tumpuan b.
Balok B1 (35×60) Diketahui
fc’ = 30 MPa
6
fy = 400 MPa Dari data yang dihasilkan program SAP 2000 didapat (lihat lampiran VII):
-20112,60 kg.m
BMD:
_
-10238,39 kg.m
+ 15351,68 kg.m
+
4652,29 kg
SFD:
_
15456,21 kg
-7851,06 kg
-7885,95 kg 6m
Gambar 3. 3 Diagram Momen (BMD) dan Geser (SFD) Mu-
= -20112,60 kg.m
Mu+
= +15351,68 kg.m
V+
= +15456,21 kg
V-
= -7885,95 kg
Menghitung Tulangan Balok B1 (35×60) Penutup beton (d’) = 40 mm Tinggi efektif (d) = h – d’ = 600 – 40 = 560 mm •
Tulangan Lentur tumpuan:
7
dengan menggunakan rumus persamaan kuadrat, maka didapat: ρ1 = 1,19
ρ2 = 0,0063
Batasan ρ :
karena :
ρ min < ρ < ρ max, maka digunakan ρ = 0,0064 Sehingga diperoleh :
Dipakai tulangan D22 (As = 379,94 mm2), jumlah tulangan yang diperlukan:
Kontrol Kapasitas Balok :
8
berdasarkan perhitungan tersebut struktur memenuhi syarat (
,
dengan demikian digunakan tulangan tumpuan D16 dengan seperti berikut ini: •
Tulangan Lentur Lapangan
dengan menggunakan rumus persamaan kuadrat, maka didapat: ρ1 = 2,08 ρ2 = 0,0054 karena :
ρ min < ρ < ρ max, maka digunakan ρ = 0,0054 Sehingga diperoleh :
Dipakai tulangan D22 (As = 379,94 mm2), jumlah tulangan yang diperlukan:
9
Kontrol Kapasitas Balok :
•
Tulangan Geser 15456,21 kg
+
4652,29 kg
_
-7851,06 kg
-7885,95 kg 6m
Gambar 3. 4 Diagram Momen (BMD) dan Geser (SFD) V = 15456,21 kN
10
Jika digunakan tulangan D10 (Av =78,50 mm2), maka jarak antar sengkang adalah :
Secara teoritis
didapatkan
tulangan
sengkang D10-200,
sedangkan
pelaksanaan dilapangan digunakan tulangan D10-150 untuk tulangan geser ditumpuan (¼ panjang balok) dan D10-200 untuk penulangan geser lapangan. hasil perhitungan secara teoritis dan pelaksanaan dilapangan bisa dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3. 1 Perbandingan hasil Perhitungan dan Pelaksanaan dilapangan TIPE BALOK
TUMPUAN
LAPANGAN
TUMPUAN
PERHITUNGAN
11
PERHITUNGAN
PELAKSANAAN
B2 (30×55)
PELAKSANAAN
B1 (35×60)
3D1 6
4D1 6
2D1 6 3D1 6
4D1 6 2D1 6 D10-150 3D1 6
2D1 6 D10-150 3D1 6 4D1 6
5D1 6
2D1 6 3D1 6
2D1 6 3D1 6
5D1 6 2D1 6 3D1 6
5D2 2
3D2 2
2D1 6 4D2 2
2D1 6 3D2 2
5D2 2
D10-150
D10-200
2D1 6 D10-150 4D2 2
6D2 2
3D2 2
6D2 2
2D1 6 4D2 2
2D1 6 3D2 2
2D1 6 4D2 2