PERPUSTAKAAN ERGONOMIS: Pendekatan Pendekatan Aspek Standard Gedung dan Mebelair Mebelair Perpustakaan
I.
Pendahuluan
Perpus Perpustak takaan aan secara secara konven konvensio sional nal adalah adalah kumpul kumpulan an buku buku atau bangunan fisik tempat buku dikumpulkan, disusun menurut sistem tertentu untuk kepentingan pemakai. Perpustakaan yang lebih dikenal pada umumnya sebaga sebagaii ruang ruang sirkul sirkulasi asi (kegia (kegiatan tan pinjam pinjam meminj meminjam am buku buku atau atau kolek koleksi) si) maupun maupun sebaga sebagaii ruang ruang referen referensi si bagi bagi pemust pemustaka aka dalam dalam mencari mencari koleks koleksii maupun maupun informasi. informasi. Pada perkembanga perkembangannya nnya perpustaka perpustakaan an merupakan merupakan suatu lembaga penyedia jasa informasi yang sebagian besar bertujuan tidak untuk mencari keuntungan atau nirlaba. Pada banyak praktik di Indonesia, karena institusi bersifat nirlaba, maka kualitas layanan kepada pemakai pemakai tidak menjadi prioritas. prioritas. Banyak Banyak aspek tidak diperhatikan diperhatikan dalam tingkat tingkat kenyamanan kenyamanannya, nya, sehing sehingga ga hendak hendaknya nya perpu perpusta stakaa kaan n yang yang ideal ideal adalah adalah perpus perpustak takaan aan yang yang menjadi menjadi tempat yang nyaman dan sehat, sehat, yang diharapkan diharapkan mampu menarik mina minatt khal khalay ayak ak untu untuk k mela melaku kuka kan n berb berbag agai ai maca macam m akti aktivi vita tass dial dialek ekti tika ka keilmuan secara lebih segar dan energik. Dalam istilah yang lebih populis mung mungki kin n diar diarah ahka kan n menu menuju ju perp perpus usta taka kaan an yang yang ergo ergono nomi mis. s. Peng Pengert ertia ian n ergonomis identik dengan upaya menciptakan situasi yang nyaman sekaligus sehat bagi para pemustaka, dalam hal ini mengarah pada pengkondisian ruang perpustakaan yang lebih menarik menurut dimensi etika maupun estetika. Oleh karena itu sangat penting bagi para pengelola perpustakaan untuk mema memaha hami mi apli aplika kasi si ergo ergono nomi mi dan dan peny penyus usun unan an stan standa darr pela pelaya yana nan n di per perpu pust stak akaa aan n untu untuk k meni mening ngka katk tkan an kual kualit itas as layan layanan an serta serta mewu mewuju judk dkan an kepuasan pemustaka. Disamping itu aspek kenyamanan ruangan, tata ruang, pen penca caha haya yaan an,,
peng pengen enda dali lian an
kebi kebisi sing ngan an
dan dan
pemi pemili liha han n
mebe mebela lair ir
di
perpustakaa perpustakaan n sangat sangat mempengaru mempengaruhi hi suasana suasana kondusif kondusif perpustaka perpustakaan an sebagai sebagai ruang publik untuk belajar dan browsing informasi. informasi. Secara teknis, intervensi intervensi ergonomi terhadap konsep perpustakaan akan memberikan suatu pembaharuan yang positif terhadap lingkungan perpustakaan, baik dalam hal infrastruktur atau stakeholder stakeholder yang terlibat, terlibat, terlebih terlebih untuk untuk para pengguna pengguna perpustakaa perpustakaan n
1
yang yang tentun tentunya ya akan akan merasa merasa lebih lebih nyama nyaman n dengan dengan sarana sarana prasar prasarana ana serta serta pelayanan yang baik. II.
Pembahasan
Perpustakaan sebagai salah satu pendukung dalam pendidikan maupun civita civitass akadem akademik, ik, tentu tentu membut membutuhk uhkan an sebuah sebuah ruanga ruangan n maupun maupun gedung gedung tersend tersendiri iri.. Sehing Sehingga ga gedung gedung perpus perpustak takaan aan merupa merupakan kan sarana sarana yang yang amat amat penti penting ng dalam dalam penyel penyeleng enggar garaan aan perpus perpustak takaan aan.. Suatu Suatu perpu perpusta stakaa kaan n bukan bukan hanya hanya menyed menyediak iakan an ruang ruang kemudi kemudian an mengis mengisii dengan dengan koleks koleksii yang yang diatur diatur berdasarkan berdasarkan suatu sistem tertentu tertentu kemudian kemudian siap dipinjamkan dipinjamkan tetapi aspek kenyamanan kenyamanan ruangan, ruangan, tata ruang, ruang, pencahayaan, pencahayaan, pengendali pengendalian an kebisingan kebisingan dan pemilihan mebelair di perpustakaan sangat mempengaruhi suasana kondusif perpustakaan yang perlu diperhatikan oleh penyelenggara pepustakaan dalam rangka mewujudkan perpustakaan yang ergonomis.
A. Standard Standard Gedu Gedung ng Perpusta Perpustakan kan
Gedung atau ruangan perpustakaan adalah bangunan yang sepenuhnya diperuntukkan bagi seluruh aktivitas sebuah perpustakaan. Disebut gedung apabila merupakan bangunan besar dan permanent, terpisah pergerakan manusia manusia sebagai sebagai pengguna pengguna perpustaka perpustakaan, an, daerah konsentras konsentrasii manusia, manusia, daerah konsentrasi buku/barang, dan titik-titik layanan yang diberikan oleh perpustak perpustakaan. aan. Perpustaka Perpustakaan an hendaknya hendaknya memiliki memiliki karakteristi karakteristik k sebagai sebagai berikut: •
Rasa aman
•
Pencahayaan yang baik
•
Didesain untuk mengakomodasi perabotan yang kokoh, tahan lama dan fungsional, serta memenuhi peryaratan ruang, aktivitas dan pengguna perpustakaan
•
Didesain untuk menampung jumlah maksimum pemustaka.
•
Didesain untuk mengakomodasi perubahan pada program pendidikan, program pengajaran, serta perkembangan teknologi audio, video dan data yang muncul.
2
•
Dide Didesa sain in untu untuk k memu memung ngki kink nkan an peng penggu guna naan an,, peme pemeli liha haraa raan n sert sertaa pengamanan yang sesuai menyangkut perabotan, peralatan, alat tulis kantor dan materi.
•
Dirancang dan dikelola untuk menyediakan akses yang cepat dan tepat waktu sesuai keanekaragaman koleksi secara terorganisasi.
•
Dirancang Dirancang dan dikelola dikelola sehingga sehingga secara estetis estetis agar pengguna pengguna tertarik tertarik dan kondusif dalam hiburan serta pembelajaran, dengan panduan dan tanda-tanda yang jelas serta menarik. Gambaran karakteristik diatas merupakan gambaran secara umum yang
hendaknya dimiliki perpustakaan agar mampu mewujudkan perpustakaan secara ergonomis. ergonomis. Secara terperinci terperinci akan dibahas dibahas pada sub-bab di bawah ini, antara lain: 1.
Penentuan Lokasi Perpustakaan Perpustakaan
Penentuan lokasi perpustakaan agar dapat maksimal pemanfaatannya hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut: •
Berada ditempat yang luas tanahnya memungkinkan dilakukannya perluasan
pada
masa asa
yang
akan
datang ang,
sesuai
dengan
perke perkemba mbanga ngan n perpus perpustak takaan aan,, dengan dengan memper memperhat hatika ikan n skala skala luas luas tanah dengan populasi pemustaka. •
Bera Berada da di seki sekita tarr
pusa pusatt
kegi kegiat atan an masy masyar arak akat at sepe sepert rtii
pusa pusatt
pendidikan (sekolah), pemerintahan dan tentunya pemukiman. •
Merupakan satu gedung/satu ruangan utuh yang tidak bergabung dengan ruangan lain.
•
Mudah dicapai oleh pemakai, sehingga pemustaka tidak membuang buang waktu secara sia-sia dan tenaga.
•
Cukup tenang dan aman untuk menghindari dari gangguan suara keras dan kegaduhan.
•
Masih memiliki lahan hijau disekitar gedung perpustakaan. Penting seba sebaga gaii
pen penyupl yuplai ai
udar udaraa
bers ersih
dan dan
pere pereda dam m
kebis ebisin inga gan n
(pepohonan). 2.
Bentuk Ruang Perpustakaan Perpustakaan
Pembangunan bentuk perpustakaan hendaknya memperhatikan bentuk ruang ruang yang yang paling paling efektif efektif dan ergono ergonomis mis.. Pada Pada umumny umumnyaa adalah adalah
3
ben bentu tuk k buju bujurr sang sangka kar, r, karen karenaa pali paling ng muda mudah h dan dan flek fleksi sibe bell dala dalam m pengaturan perabot atau mebelair apalagi bila rak buku yang dimiliki banyak dan lalu lintas yang ramai. Bentuk ini juga paling baik dan mudah dalam pengaturan pencahayaan/ penerangan. 3. Alokas Alokasii Gedung/ Gedung/Rua Ruanga ngan n Perpust Perpustaka akaan an
Perpus Perpustak takaan aan pada pada umumny umumnyaa minima minimall memili memiliki ki 4 (empat (empat)) macam macam ruangan diantaranya: a.
Ruang koleksi buku Ruang koleksi, merupakan ruang yang biasanya berisi rak-rak buku buku. Perlu hitungan berapa kebutuhan luas ruang yang diperlukan untu untuk k mene menemp mpata atan n rak rak dan dan dapa dapatt dise disesu suai aika kan n deng dengan an baha bahan n pustaka yang dimiliki. Perlu juga dipertimbangkan untuk tahuntahun yang akan datang ketika akan menambah jumlah rak.
b. Ruang baca Disesuaikan dengan ruang yang ada. Idealnya terpisah dari ruang koleksi dengan luas yang mencukupi. c. Ruang Ruang pengo pengolah lahan an bahan bahan pusta pustaka ka dan ruan ruang g Staf Staf Dalam Dalam rangka rangka melaku melakukan kan aktifi aktifitas tas pengad pengadaan aan dan pengol pengolaha ahan n buk buku, u, luas luas ruan ruanga gan n ini ini terg tergan antu tung ng berap berapaa juml jumlah ah peng pengel elol olaa perpustak perpustakaan aan (pustakawa (pustakawan) n) dan diperkiraka diperkirakan n setiap pustakawan pustakawan setidaknya memerlukan 2,5 m 2. d. Ruan Ruang g sirk sirkul ulas asii Ruan Ruang g
ini ini
dipe diperg rgun unak akan an untu untuk k
mela melaya yani ni pemi peminj njam aman an dan dan
pengembalian buku, ruang yang diperlukan minimal cukup untuk meletakan meja sirkulasi dan perlengkapan lainnya. Selain keempat ruangan tersebut, juga masih ada ruang lain seperti ruang ruang serial, serial, ruang ruang skrip skripsi si (perpu (perpusta stakaa kaan n pergur perguruan uan tinggi tinggi), ), ruang ruang corner, dan sebagainya sesuai tingkat perpustakaannya. 4.
Pembagian Ruang Perpustakaan Menurut Fungsi
Pemb Pembag agia ian n ruan ruang g perp perpus ustak takaa aan n dapa dapatt dila dilaku kuka kan n sesu sesuai ai deng dengan an fung fungsi siny nya. a. Apab Apabil ilaa dipe dipers rsen enta tase seka kan n dala dalam m pemb pembag agia iann nnya ya maka maka persentase untuk masing-masing ruang adalah sebagai berikut: a.
Perpustakaan dengan sistem tertutup • Areal untuk koleksi 45 % 4
• Areal untuk pengguna 25 % • Areal untuk staf 20 % • Areal untuk keperluan lain 10 % b.
Perpustakaan dengan sistem terbuka • Areal koleksi dan pengguna 70 % • Areal untuk staf 20 % • Areal untuk keperluan lain 10 % Areal koleksi antara lain: - Areal buku rujukan - Areal majalah, surat kabar/ kliping - Areal koleksi non buku Areal pengguna antara lain: - Areal peminjaman/sirkulasi - Areal baca yang bercampur dengan koleksi - Areal katalog perpustakaan - Areal fotocopy - Areal baca perorangan (carel (carel room) room) - Areal pameran Areal staf antara lain: - Areal pengadaan, pengolahan - Areal kerja pimpinan - Areal komputer pengolahan (otomasi) - Areal tata usaha/administrasi - Areal makan/istirahat - Gudang buku dan perlengkapan
5. Tata Tata Ruan Ruang g Perp Perpus usta taka kaan an
Merencanakan tata ruang harus didasari dengan hubungan antar ruang yang dipandang dari segi efisiensi, alur kerja, mutu layanan, keamanan dan pengawasan. Selain itu juga mempertimbangkan aspek ergonomis. Penempatan perabotan perpustakaan diletakkan sesuai dengan fungsi dan berdasarkan pembagian ruang diperpustakaan sebagai contoh: •
Lobi lemari penitipan barang, papan pengumuman dan pameran, kursi tamu, meja dan kursi petugas
5
•
Ruang peminjaman meja dan kursi sirkulasi, kereta buku, lemari arsip, laci-laci kartu pengguna, jika sudah otomosi maka computer, barcode reader dan kursi petugas.
•
Ruang koleksi buku rak buku baik dari satu sisi atau dua sisi, kereta buku, tangga beroda
•
Ruang baca meja kursi baca kelompok, perorangan ( studi karel) dan meja kamus
•
Ruang administrasi meja kursi petugas, lemari arsip, mesin ketik, komputer, telpon, kereta buku, lemari buku dsb.
6. Siste Sistem m Penga Pengaman manan an Perp Perpust ustaka akaan an
Keamanan perpustakaan harus diperhatikan, karena perpustakaan tidak sebata sebatass menyim menyimpan pan koleks koleksii buku buku namun namun barang barang berhar berharga ga lainya lainya.. Sistem pengamanan pengamanan mutlak mutlak diperlukan diperlukan untuk antisipasi antisipasi bila terjadi sesuatu seperti kebakaran, bencana alam, hama, dan pencurian. a.
Bahaya Kebakaran Dalam gedung perpustakaan, kemungkinan terjadi kebakaran dapat terjadi, maka diperlukan penanganan yang tepat, antara lain: •
Penemp Penempata atan n jalam jalam darura daruratt kearah kearah luar luar pada pada tempat tempat-tem -tempat pat strategis yang mudah dicapai.
•
Pemilihan bahan bangunan yang tidak mudah terbakar.
•
Penyediaaan alat-alat pemadam kebakaran
•
Alat pendeteksi kebakaran (sistem alarm)
•
Pengecekan alat yang mudah mengalami konsleting listrik
b. b. Benca encana na Alam lam Bencan Bencanaa alam alam merupa merupakan kan hal yang yang tidak tidak ddapat ddapat dihind dihindari ari oleh oleh siap siapap apun un maup maupun un gedu gedung ng apap apapun un.. Benc Bencan anaa alam alam yang yang dapa dapatt dialami perpustakaan meliputi gempa bumi, angin topan, air hujan, banji banjir, r, petir petir dan sebaga sebagainy inya. a. Hal yang yang perlu perlu dilaku dilakukan kan untuk untuk mengantisipasinya meliputi: •
Perencanaan Perencanaan ketinggian ketinggian permukaan permukaan lantai dasar lebih tinggi tinggi daripada tanah disekitar bangunan akan menjauhkan dari resiko banjir.
6
Sistem drainasi pembuanga pembuangan n air hujan jangan menimbulk menimbulkan an
•
genangan pada halaman perpustakaan. Perencanaan bangunan yang tahan gempa dengan memenuhi
•
persyaratan material yang kokoh. Memasa Memasang ng sistem sistem penang penangkal kal petir petir terutama terutama pada pada bangun bangunan an
•
bertingkat. c. Sera erangan Ha Hama Bangunan dan koleksi perpustakaan rentan terserang hama, baik karena karena pemili pemilihan han lokasi lokasi yang yang kurang kurang tepat, tepat, pemban pembangun gunan an dan perawa perawatan tan gedung gedung yang yang tidak tidak sesuai sesuai,, serta serta pembia pembiaran ran koleks koleksi. i. Penanganan yang perlu dilakukan antara lain: •
Pemilihan bangunan yang tahan hama.
•
Meng Mengur uran angi gi celah celah-ce -cela lah h keci kecill pada pada bang bangun unan an yang yang dapa dapatt dijadikan rumah tikus.
•
Memberikan suntikan anti rayap disekeliling bangunan.
d. Pencurian Maraknya Maraknya kasus kasus pencurian pencurian memerlukan memerlukan penganan penganan khusus khusus selain dari dari pihak pihak keaman keamanan an (satpa (satpam), m), perpus perpustak takaan aan hendak hendaknya nya juga juga mengantisipasinya dengan cara: •
Sistem perencanaan satu pintu keluar masuk
•
Peletakan lubang/jendela untuk ventilasi dilakukan pada tempat yang sullit dijangkau
7.
•
Pemasangan kamera CCTV (bila dirasa perlu)
•
Sistem alarm pada buku dan pintu
Penggunaan Petunjuk (Rambu-rambu)
Dalam rangka membantu pemustaka menemukan dan memanfaatkan koleksi dan fasilitas perpustakaan secara maksimal maka perlu adanya petunjuk-p petunjuk-petunju etunjuk. k. Petunjuk-p Petunjuk-petunju etunjuk k tersebut tersebut dibuat dibuat dalam bentuk bentuk tuli tulissan, an,
sim simbol bol
atau ataupu pun n
gamba ambar. r.
Cont Conto oh
petu petunj nju uk
di
dalam alam
perpustakaan seperti simbol atau tulisan “Meja Informasi”, “Harap ”, dan sebagainya. Dalam mendesain Tenang”, “Dilarang Merokok ”, petunjuk-petunjuk tersebut perlu memperhatikan hurufnya, hendaknya
7
huruf yang sederhana dan mudah dibaca dari jauh serta sesuai dengan ukuran ukuran secara secara propos proposion ional. al. Kata-ka Kata-kata ta yang yang diguna digunakan kan hendak hendaknya nya singka singkat, t, lugas, lugas, inform informasi asi secuku secukupny pnya, a, dan konsis konsisten ten.. Penemp Penempata atan n petunjuk-petunjuk perpustakaan tersebut biasanya digantung di plafon, ditempel di dinding gedung, dan ditempatkan berdiri diatas perabot perpustakaan (mebelair perpustakaan).
B. Suasan Suasana a Gedung Gedung Perpus Perpustak takaan aan
Perpus Perpustak takaan aan yang yang ergono ergonomis mis perlu perlu memper memperhati hatikan kan aspek aspek suasan suasanaa gedung gedung yang meliputi meliputi pencahayaan/p pencahayaan/peneran enerangan, gan, kelembaban, kelembaban, sirkulasi sirkulasi udara, kebisingan, warna gedung dan sebagainya. 1. Pencah Pencahaya ayaan/ an/Pe Pener nerang angan an
Pencahayaan Pencahayaan yang tidak merata menyebabka menyebabkan n sakit kepala, kelelahan kelelahan dan cedera mata. Hal Itu mempengaruhi kerja tubuh yang berhubungan dengan dengan ketajaman ketajaman visual visual yang berkurang, berkurang, pengaburan pengaburan,, dan kesilauan. Area yang dengan pencahayaan buruk juga mengakibatkan suasana yang kurang mendukung (tidak nyaman), misalnya: remang-remang dan dan gela gelap p akan akan meng mengur uran angi gi koor koordi dina nasi si mata mata.. Seda Sedang ngka kan n daera daerah h berpe berpenca ncahay hayaan aan
terang terang
dan bersih bersih menjad menjadikan ikan lingku lingkunga ngan n yang yang
positif. Aspek pencahayaan tersebut dapat diukur dengan light meter , mirip dengan yang digunakan digunakan oleh fotografer. fotografer. Selain itu pencahayaan pencahayaan juga harus diatur dan hal ini dapat dilakukan dengan cara menghindari sinar matahari langsung serta memilih jenis pencahayaan yang dapat memberikan memberikan sifat dan taraf penerangan penerangan yang tepat dengan kebutuhan, kebutuhan, misalnya: - Lampu pijar: memberikan cahaya pada area setempat - Lampu tl/pl/fluorescent: memberikan cahaya yang merata - Lampu sorot: memberikan cahaya yang terfokus pada objek tertentu Seda Sedang ngka kan n pada pada sian siang g hari hari dala dalam m rangk rangkaa peng penghe hema mata tan n list listri rik, k, perpu perpusta stakaa kaan n dapat dapat memanf memanfaat aat sinar sinar mataha matahari ri namun namun tidak tidak secara secara langsung, dengan memperhatikan tingkat sinar mataharinya, misalnya dengan jendela yang cukup sehingga tidak menimbulkan efek rumah kaca.
8
2. Kelembaban
Kelemb Kelembaba aban n adalah adalah banyak banyaknya nya air yang yang terkand terkandung ung dalam dalam udara udara (din (dinya yata taka kan n dala dalam% m%). ). Kelem Kelemba baba ban n ini ini dipe dipeng ngaru aruhi hi oleh oleh aspe aspek k temp tempera eratu ture re udara udarany nya. a. Menu Menuru rutt ASHR ASHRAE AE (Ameri (America can n Soci Societ ety y of Heating, Heating, Refrigeratin Refrigerating g and Air condition conditioning ing Engineers) Engineers) temperature temperature yang nyaman untuk tubuh berkisar antara 23,9 oC – 26,7 oC, sedangkan temp tempera eratu ture re yang yang nyam nyaman an bagi bagi bany banyak ak oran orang g adal adalah ah 24,5 24,5oC dan produktiv produktivitas itas kerja mencapai mencapai tingkat tinggi tinggi pada temperature temperature sekitar 24oC- 27oC. Seda Sedang ngka kan n kead keadaa aan n dima dimana na udar udaraa sang sangat at pana panass dan dan kelembaban tinggi akan mempengaruhi sirkulasi darah dalam tubuh serta menyebabkan menyebabkan ruam dan kegelisahan kegelisahan (gerah). Perpustakaa Perpustakaan n perlu memper memperhati hatikan kan masalah masalah kelemb kelembaba aban n ini dan mengat mengatasi asinya nya dengan dengan memp memper erbai baiki ki kual kualit itas as sirk sirkul ulas asii
udara udara dan dan
peng penghi hija jaua uan n
seki sekita tar r
perpustakaan. 3. Sirk Sirkul ulas asii Udar Udara a
Sirkulasi udara dapat dipengaruhi oleh ketinggian bangunan maupun ruan ruanga gan. n. Keti Keting nggi gian an ruan ruanga gan n yang yang menc mencap apai ai 4 m meni menimb mbul ulka kan n sirkulasi udara yang baik dengan kelembapan yang cukup selain itu perpustakaan yang terletak di daerah ketinggian, tidak terasa begitu panas atau terasa sejuk. Sirkulasi udara erat kaitannya dengan masalah ventilasi maka ventilasi dalam perpustakaan harus diperhatikan. Hal itu selain bergunan bergunan untuk petugas petugas juga diperlukan diperlukan untuk bahan pustaka. pustaka. Ventilasi sendiri ada 2 yakni: a. Ven Ventila tilasi si pasif asif Merupakan ventilasi yang didapat dari alam dengan cara membuat lubang angin atau jendela pada sisi dinding yang berhadapan serta sejajar dengan arah angin lokal. Luas lubang angin atau jendela diusahakan diusahakan sebanding sebanding persyaratan persyaratan dan fasilitas fasilitas ruangnya ruangnya (10 % dari dari luas luas ruang) ruang).. Bila Bila menggu menggunak nakan an ventil ventilasi asi pasif pasif sepert sepertii ini sebaik sebaiknya nya rak tidak tidak ditemp ditempatk atkan an dekat dekat jendel jendelaa demi demi keaman keamanan an koleksi dan terhindar dari sinar matahari langsung. b. b. Vent Ventil ilas asii akti aktif f Merupa Merupakan kan ventil ventilasi asi yang yang menggu menggunak nakan an sistem sistem sirkul sirkulasi asi udara udara buatan yaitu menggunakan AC (Air Conditioning). Pemakaian AC 9
menciptakan temperatur dan kelembaban ruang perpustakaan yang kontans sehingga dapat menjaga keawetan koleksi dan peralatan tert terten entu tu sepe sepert rtii kolek koleksi si lang langka ka dan dan peran perangk gkat at komp komput uter er serta serta kenyamanan pemustaka maupun pustakawan itu sendiri. 4. Kebisingan
Lokasi perpustakaan yang tidak dalam perncanaan matang seperti tepi jal jalan an,, deka dekatt pasa pasar, r, maup maupun un deka dekatt indu indust stri ri meny menyeb ebab abka kan n adan adanya ya penga pengaruh ruh kebisi kebisinga ngan n yang yang ditimb ditimbulk ulkan. an. Tingka Tingkatt kebisi kebisinga ngan n yang yang berlebihan di atas 90 desibel (dBA) dan puncak kebisingan di atas 100 desibel (dBA) menyebabkan sakit kepala dan meningkatkan tekanan darah, darah, ketega keteganga ngan n otot otot dan kelela kelelahan. han. Paparan Paparan yang yang tinggi tinggi selama selama per perio iode de wakt waktu u yang yang lama lama meny menyeb ebab abka kan n ketu ketuli lian an dan dan gang ganggu guan an audiologi lainnya. Paparan jangka pendek menyebabkan iritabilitas dan ganggu gangguan an komuni komunikas kasi. i. Permas Permasala alahan han kebisi kebisinga ngan n ini dapat dapat diatas diatasii dengan dengan adanya adanya peredam peredam kebisingan kebisingan dalam perpustaka perpustakaan, an, misalnya; misalnya; temb tembok ok yang yang dila dilapi pisi si pere pereda dam m
khu khusus, sus, pepo pepoho hona nan n
di seki sekita tar r
perpustakaan, dan lokasi perpustakaan yang agak jauh dari tepi jalan. 5.
Warna Gedung
Gedung Gedung perpus perpustak takaan aan memilik memilikii karakt karakteri eristi stik k warna warna tersend tersendiri iri dan warna pada dinding ruangan dan interior yang ada disekitar tempat kerja, sangat berpengaruh pada kemampuan mata untuk melihat obyek dan gairah minat baca pemustaka. Warna dengan intensitas yang tinggi juga akan berpengaru berpengaruh h terhadap terhadap manusia. manusia. Dinding Dinding dan langit-langi langit-langitt berwarna terang memantulkan 50 hingga 70% cahaya , warna gelap 10 hingga 20% cahaya. Dengan demikian hendaknya perpustakaan dapat menentukan warna yang sesuai dan menimbulkan gairah minat baca pemustaka
C. Mebel Mebelair air Perpu Perpusta stakaa kaan n
Mebela Mebelair ir perpus perpustak takaan aan hendak hendaknya nya meliha melihatt aspek aspek anthop anthopome ometri tri dalam dalam perab perabot ot dan perlen perlengka gkapan pan perpus perpustak takaaa aaa yang yang dihara diharapka pkan n mencip menciptaka takan n keseras keserasian ian antara antara manusi manusiaa dengan dengan sistem sistem kerja. kerja. Sehing Sehingga ga menjad menjadika ikan n 10
pustakawa pustakawan n dapat bekerja secara nyaman, nyaman, aman, dan efisien. efisien. Mebelair Mebelair perpustakaan adalah sarana pendukung yang digunakan perpustakaan agar perpustakaan berfungsi secara optimal, antara lain: 1. Meja Meja dan dan kur kursi si sirk sirkul ulas asii Meja dan kursi sirkulasi yang memiliki desian khusus dan ergonomis, biasa biasanya nya disesu disesuaik aikan an dengan dengan aktivi aktivitas tas di sirkul sirkulasi asi dan kebutu kebutuhan han perlengkapan serta melihat standard ergonomis sehingga mendukung layanan sirkulasi. 2. Meja Meja dan dan kur kursi si baca baca Meja dan kursi kursi baca baca sangat sangat dibutu dibutuhka hkan n oleh oleh perpus perpustak takaan aan dengan dengan pemil pemilihan ihan jenis jenis disesu disesuaik aikan an dari dari luas luas ruanga ruangan n perpus perpustak takaan aan.. Jarak Jarak antara meja dan kursi perlu diperhatikan, pemilihan material meja dan kursi baca tersebut
Gambar di atas menunjukan kemampuan jangkauan mata melihat pada meja meja baca baca deng dengan an pedo pedoma man n aspe aspek k ergo ergono nomi mis. s. Maka Maka hend hendak akny nyaa perpustaakan menyediakan area meja sesuai gambar di atas. 3. Meja Meja dan dan kur kursi si kerj kerjaa Meja Meja dan kurs kursii kerj kerjaa tid tidak beg begitu itu banyak dibutuhkan oleh perpustakaan, namun demikian meja kerja ini sangat penting. penting. Segala Segala aktivitas aktivitas perpustakaa perpustakaan n dikend dikendalik alikan an dari dari meja meja kerja. kerja. Dalam Dalam pelak pelaksan sanaan aan pemaka pemakaaian aian yang yang perlu perlu diperhatikan adalah postur tubuh ketika beker bekerja, ja, karena karena akan akan mempen mempengar garuhi uhi 11
kondis kondisii tubuh. tubuh. Gambar Gambar di sampin samping g dengan dengan memper memperhat hatika ikan n aspek aspek ergonomis maka postur yang ideal sesuai dengan gambar tersebut. 4. Meja Meja atau atau rak rak atla atlass dan dan kam kamus us Meja Meja atau atau rak atlas atlas dan dan kamu kamuss yang yang dapa dapatt dima dimanf nfaat aatka kan n untu untuk k menempatkan surat kabar yang dilengkapi dengan alat penjepit (stick). 5. Rak Buku Rak buku merupakan hal vital dalam perpustaka perpustakaan, an, dimana 1 rak (1 sisi, 5 susun, lebar 100 cm) dapat memuat ± 115-165 buku eksemplar buku (tergantung tebal buku) dan jarak antar rak idealnya 137-147 cm. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gamb Gambar ar di atas atas sela selain in memp memper erhi hitu tung ngka kan n jara jarak k anta antarr rak rak juga juga dipe diperh rhit itun ungk gkan an jara jarak k keti ketika ka kere kereta ta buku buku meli melint ntas asii dan dan keti ketika ka pustakawan pustakawan melakukan melakukan shelving sehi sehing ngga ga antar antaraa pemu pemust stak akaa dan dan pustakawan memiliki ruang gerak yang memadai. 6. Lemar emarii kat katal alo og Lemari Lemari katalo katalog g atau disebu disebutt juga juga kabine kabinett katalo katalog g yang yang diguna digunakan kan untuk untuk menyim menyimpan pan kartu kartu katalo katalog. g. Biasan Biasanya ya masih masih diguna digunakan kan pada pada per perpu pust stak akaa aan n
yang yang
belu belum m
terter-ot otom omas asi. i.
Lema Lemari ri
kata katalo log g
yang yang
memperhitun memperhitungkan gkan aspek ergonomis akan menghitung menghitung tinggi lemari kata katalo log g dan dan bera beratt laci laci katal katalog og sehi sehing ngga ga meng menghi hind ndar arii cedera cedera dan dan memudahkan pemustaka. 7. Lema Lemari ri mul multi ti medi mediaa Lemari multi media biasa digunakan untuk menyimpan koleksi dalam bentuk multi media seperti kaset, CD ROM, mikrofilm. Bentuk lemari 12
ini ini berv bervari arias asii sehi sehing ngga ga hend hendak akny nyaa perp perpus ustak takaa aan n memi memili lih h sesu sesuai ai kebutuhan dan menimbang aspek ergonomisnya. 8. Lema emari arsip Lemari arsip digunakan untuk arsip perpustakaan yang berupa data siswa yang menjadi anggota perpustakaan, data siswa yang meminjam koleksi perpustakaan dan data koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah. Lemari arsip yang baik adalah yang ringan ketika ditarik dan ting tinggi giny nyaa sesu sesuai ai post postur ur pust pustak akaw awan an sert sertaa meli meliha hatt resi resiko ko yang yang ditimbulkan. 9.
Laci penitipan tas atau locker Laci penitipan tas atau locker dapat dimanfaatkan untuk menitipkan tas, tas, jake jakett dan dan baran barang g yang yang tida tidak k dipe diperk rken enan anka kan n masu masuk k ke dala dalam m ruangan ruangan perpustakaa perpustakaan. n. Locker Locker yang baik mempertimb mempertimbangkan angkan jarak antar locker yang satu dengan locker yang lain sehingga penggunanya memilik memilikii ruang ruang gerak gerak cukup, cukup, terutam terutamaa ketika ketika jongko jongkok k dan kondis kondisii ruang locker ramai.
10. Kereta Kereta buku buku Kereta buku biasanya sangat dibutuhkan di perpustakaan aan
sekolah
yang
besar.
Keguna Kegunaany anyaa adalah adalah untuk untuk mengan mengangku gkutt bu buku-b ku-bu uku
yan yang
dikem ikemb balik alikan an
oleh oleh
pemustaka dari meja sirkulasi ke rak buku. Bentuk Bentuk dari dari kereta kereta buku buku ini bermac bermacamammaca macam, m, sala salah h satu satu cont contoh ohny nyaa
adal adalah ah
gamb gambar ar di samp sampin ing. g. Kere Kereta ta buku buku yang yang memperhatikan aspek ergonomis akan memperhitungkan beban buku dan kemampuan pustakawan, kereta buku yang ringan biasanya beroda empat dan dengan rangka besi ringan. 11. Papan display display Papa Papan n disp display lay adala adalah h suat suatu u papa papan n yang yang dapa dapatt digu diguna naka kan n untu untuk k memper memperliha lihatka tkan n inform informasi asi buku buku baru. baru. Usahak Usahakan an papan papan displa display y ini memperhitungkan aspek ergonomi dengan melihat postur pemustaka maupun maupun pustakawan pustakawan.. Kaca yang dipakai hendaknya hendaknya tebal sehingga sehingga tidak membahayakan ketika menerima tekananan. 13
14
III.
Penutup
Perpustakaa Perpustakaan n yang memiliki berbagai fungsi dan manfaat manfaat tentu selalu memper memperhati hatikan kan aspek aspek pelaya pelayanan nan dan kepuas kepuasan an pemaka pemakai. i. Pelaya Pelayanan nan dan kepu kepuas asaa aan n pema pemaka kaii sela selalu lu iden identi tik k deng dengan an laya layana nan n prim primaa yang yang sela selalu lu dipromosikan perpustakaan. Namun, tidak hanya mempromosikan mengenai layanan layanan primanya primanya itu saja, perpustakaan perpustakaan kedepanny kedepannyaa akan memperhatikan memperhatikan aspe aspek k ergo ergono nomi mi.. Aspe Aspek k yang yang sang sangat at meme mement ntin ingk gkan an keny kenyam aman anan an anta antar r berbagai lini dan menjadi cikal bakal perpsutakaan yang memenuhi standard per perpu pust stak akaa aan n ergo ergono nomi mis, s, mula mulaii dari dari stan standa dard rd gedu gedung ng hing hingga ga mebe mebelai lair r perpustakaa perpustakaannya. nnya. Sehingga aspek ergonomis ergonomis tersebut tersebut memiliki memiliki peran vital dalam dunia perpustakaan dan dapat sebagai salah satu standard kenyamanan perpustakaan. Dengan demikian perpustakaan diharapkan selalu melihat aspek ergonomi ini dan melakukan penerapan pada perpustakaan manapun.
15
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2009. Ergonomi. ( http://www.depkes.go.id/downloads/Ergonomi.PDF http://www.depkes.go.id/downloads/Ergonomi.PDF). ). Diunduh 12 April 2011, Pukul 17:00. Arlinah IR. 1997. Perencanaan dan Perancanagan Gedung serta Perabot Perpustakaan. Perpusda Jatim. Surabaya. Darmono. 2001. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Grasindo. Jakarta. Kosasih. 2009. Tata Ruang, Perabot, dan Perlengkapan Perpustakaan Sekolah. (http://library.um.ac.id/images/stories/pustakawan/karsasih/Tata%20Ruang, %20Perabot%20Dan%20Perlengkapan.pdf ). ). Diunduh 12 April 2011, Pukul 17:02.
Priyanto, Sugeng. 2010. Kajian Perencanaan dan Desain UPT Perpustakaan Undip Berdasar Teori Faulkner-Browns Ten Commandments. (http://staff.undip.ac.id/perpus/sugeng/2010/08/03/kajian-perencanaan-dandesain-upt-perpustakaan-undip-berdasar-teori-faulkner-browns-tencommandments.pdf ). ). Diunduh 12 April 2011, Pukul 17:30. Qalyubi, Syihabuddin. 2007. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi-Fakultas Adab. Yogyakarta Village, Judy. 2010. Ergonomic Design Guidelines For Libraries. (http://www.esao.on.ca/clients/libraries/ERGONOMIC%20DESIGN %20GUIDELINES%20FOR%20LIBRARIES%20final.pdf ). ). Diunduh 12 April 2011, Pukul 17:07. Yusuf, Pawit M., 2005. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Ke ncana Prenada Media Group. Jakarta.
16