AJI PRATAMA PUTRA 15511004 ANDY BAYU SUSENO 15511044 JOHANES NICHO PARASIAN 15513069 REZA ISMAIL HASAN 15511076 REEZALI RAHARJAYA 15512006 KARTIKA AYU SAVITRY 15512012 JONATHAN FEBRIANTO 15512027 ABDUL MALIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Psikologi Warna Psikologi warna adalah studi sebagai warna sebagai penentu perilaku manusia. Seperti layaknya rasa makanan, warna mempengaruhi persepsi yang tidak jelas. Warna juga telah dipelajari sebagai alta penyembuh penyakit (mempunyai nilai terapi). Akhir Abad 19 Edwin D. Rabbit, melancarkan suatu anjuran penyembuhan penyakit dengan menggunakan warna. Doktrinnya tentang keselarasan antara warna fisik dan warna yang terpancar dari jiwa seseorang (warna psikis) telah menyebar luas. Warna memang bisa mempengaruhi seseorang, akan tetapi penting untuk diingat bahwa efek ini berbeda setiap orang. Faktor-faktor seperti jenis kelamin, usia, dan budaya dapat mempengaruhi bagaimana seorang individu memandang warna. Misalnya, laki-laki melaporkan bahwa pakaian berwarna merah membuat wanita tampak lebih menarik, sedangkan wanita menjawab bahwa warna pakaian seorang laki-laki tidak mempengaruh daya-tariknya. Psikologi warna mempelajari dan mengidentifikasi persepsi manusia terhadap warna-warni benda yang ada di alam. Suasana hati seseorang bisa pula terpengaruh dengan adanya warna yang tertangkap indera penglihatan. Untuk itu, biarkan warna bicara apa adanya. Konon warna memiliki korelasi dengan karakter seseorang. Sehingga sebuah institusi bisnis biasanya mempunyai corporate color, sebuah negara juga memiliki color of nation yang umumnya tercermin pada bendera nasional mereka. Demikian pula partai-partai politik menggunakan simbol-simbol warna untuk menunjukkan identifikasi dan eksistensi di benak para pengikutnya. Darwis Triadi, seorang fotografer terkenal di negeri ini di dalam bukunya “Color Vision” mengungkapkan bahwa: “Warna dapat menciptakan keselarasan dalam hidup. Dengan warna kita bisa menciptakan suasana teduh dan damai. Dengan warna pula kita dapat menciptakan keberingasan dan kekacauan.”
Sifat Alamiah Warna Sekitar abad 17, Isaac Newton mendemonstrasikan cahaya yang melewati prisma direfraksikan menjadi beberapa warna dengan panjang gelombang berbeda, sehingga membentuk spektrum cahaya yang visible. Berdasarkan spektrum tadi, maka persepsi warna akan tergantung pada panjang gelombang cahayanya
Dalam dimensi psikologis warna memiliki komponen sebagai berikut : - Hue(corak warna) : dimensi penghayatan visual yang berkaitan dengan panjang gelombang cahaya, dispesifikan dengan sebutan merah, hijau, biru, kuning, dsb - Brightness: intensitas cahaya - Saturation : keadaan kemurnian dan kesempurnaan corak warna Kebanyakan cahaya yang ditangkap mata merupakan gabungan dri beberapa panjang gelombang, dan panjang gelombang yang dominan menentukan corak warnanya (hue).
Hubungan Warna dan Kepribadian Seseorang Kesukaan seseorang terhadap warna menurut penelitian ilmu jiwa bias diasosiasikan dengan sifat pembawaan orangnya. Sebagai contoh seseorang menyukai warna merah akan menunjukkan bahwa orang tersebut bersifat ekstrover, pribadi yang integrative dengan dunia luar, mudah menyesuaikan diri dengan dunia, orang penuh vitalitas, lebih dikuasai oleh dorongan hatinya. Untuk penyakit mental dan penyakit jiwa, merah diasosiasikan dengan kecenderungan yang berlebih-lebihan (maniak) Faber Birren mempunyai pengalaman tentang warna kuning. Ia menghubungkanwarna kuning dengan gangguan jiwa yang ekstrem, yaitu jenius atau lemah pikiran. Selain itu warna kuning juga disukai oleh orang yang mempunyai suatu pembawaan intelektual. Dengan kata lain warna kuning adalah warna intelektual, baik hubungannya dengan intelegensia yang tinggi maupun yang kecenderugannya berlebihan. Contoh, Seniman yang berlebihan adalah Vincent van Gogh, ia mempersepsikan warna kuning pada lukisan-lukisan terkenalnya di akhir hayatnya
Vincent van Gogh
Salah satu lukisan Vincent van
Gogh Warna hijau sering menjadi pilihan orang yang mempunyai kedudukan sosial yang tinggi, mempunyai kesempatan banyak bicara, dan selera makan yang tinggi. Bagi psikoneuritik dan psikotik, hijau merupakan warna kesukaan, Orang yang menyukai warna hijau bila sedang dalam hukuman tidak akan merasa menjadi hukuman yang terasing. Sebaliknya meraka akan mencari jalan keluar dan mencari teman. Faber Birren berpendapat bahwa orang yang mempunyai sifat narsisis (mengagumi diri sendiri) pada umumnya menyukai warna biru kehijauan. Orang yang menyukai warna biru keunguan biasanya bersifat pemilih, sensitive dan diskriminatif. Secara umum cahaya terang dan warna hangat memberikan kecenderungan organisme manusia kepada aktivitas yang langsung keluar dan mengambil peranan, memperlihatkan atraksi yang merangsang. Cahaya yang lebih sejuk akan menunjukkan sikap lebih mundur, menarik diri, membawa seseorang kepada sikap instrospeksi, maka warna yang sejuk akan mundur bahkan membunuh aktivitas. Secara mutlak tentu tidak ada warna yang mempunyai nilai intrinsik, walaupun sifat pribadi seseorang dapat diteliti. Beberapa ahli menaksir sifat-sifat kepribadian seseorangdihubungkan dengan nilai simbolisnya dalam istilah tingkah laku. Asosiasi psikologis terhadap warna merupakan ikatan budaya suatu masyarakat tertentu
yang telah menjadi kesepakatan bersama. Sebagai contoh tentang nilai simbolis warna putih. Dalam kebiasaan barat, warna putih diasosiasikan sebagai suci, lugu, murni. Warna putih digunakan dalam pakaian pengantin gadis yang baru menikah sebagaimana kebiasaan di Jawa Barat. Sebaliknya di Cina warna putih adalah warna duka cita, sementara pengantin wanitanya memakai warna merah seperti di India, karena melambangkan kegairahan. Kesukaan seseorang terhadap warna menurut penelitian ilmu jiwa bisa di asosiasikan dengan sifat pembawaan orangnya. Rupanya seluruh warna spectrum telah disiapkan untuk suatu rangsangan sifat dan emosi manusia. Berikut ini adalah warna-warna yang mempunyai asosiasi dengan pribadi seseorang diambil dari buku Design in Dress oleh marian L. David : Merah
: cinta, nafsu, kekuatan, berani, primitif, menarik, bahaya dosa, pengorbanan, vitalitas
Merah jingga : Semangat, tenaga, kekuatan, pesat, hebat, gairah. Jingga
: hangat, semangat muda, ekstremis, menarik
Kuning jingga
: kebahagiaan, terbuka.
Kuning
: cerah, bijaksana, terang, bahagia, hangat, pengecut, pengkhianatan
penghormatan,
kegembiraan,
optimisme,
Kuning hijau : persahabatan, muda, kehangatan, baru, gelisah, berseri Hijau muda
: kurang pengalaman, tumbuh, cemburu, iri hati, kaya, segar, istirahat tenang
Hijau biru
: tenang, santai, diam, lembut, setia, kepercayaan
Biru
: damai, setia, konservatif, pasif terhormat, depresi, lembut, menahan diri, ikhlas.
Biru ungu
: spiritual, kelelahan, hebat, kesuraman, kematangan, sederhana, rendah hati, keterasingan, tersisih, tenang, sentosa.
Ungu
: misteri, kuat, supremasi, formal, melankolis, pendiam, agung (mulia)
Merah ungu : tekanan, intrik, drama, terpencil, penggerak, teka-teki. Coklat
: hangat, tenang, alami, bersahabat, kebersamaan, tenang, sentosa, rendah hati.
Hitam
: kuat, duka cita, resmi, kematian, keahlian, tidak menentu.
Abu-abu
: tenang
Putih
: senang- harapan, murni, lugu, bersih, spiritual, pemaaf, cinta, terang.
Menurut Darwis Triadi, fotografer, penulis buku “Color Vision” Arti Warna Merah Merah adalah warna api, mentari pagi, dan warna darah. Memberi kesan kehangatan, bahagia, keberanian, semangat, kekuatan, kegairahan, tanda peringatan (berhenti untuk traffic light)
Arti Warna Pink Pink adalah warna yang melambangkan cinta, romantisme dan eksentrik. Warna pink sering dipersepsi warna wanita atau feminim.
Arti Warna Orange (Kombinasi merah dengan kuning) Orange melambangkan keceriaan, kehangatan, persahabatan, optimisme. Warna ini memiliki daya tarik yang kuat, karena mampu merangsang pandangan mata.
Arti Warna Biru Biru adalah warna langit dan laut. Memberi kesan luas pada ruangan, kesejukan, dingin damai, dan menenangkan fikiran.
Arti Warna Kuning Kuning memberi kesan kegembiraan, terang, cerah, bersinar, ketegasan. Menstimulus pandangan mata seperti warna jingga.
Arti Warna Hijau Hijau merupakan representasi warna alam, dedaunan, kesegaran, relaksasi, harmoni, alami, sejuk, bersifat menenangkan.
Arti Warna Ungu (Perpaduan warna merah dan biru) Ungu adalah warna bangsawan, aristokrat, kekuasaan, keagungan, keindahan dan kelembutan
Arti Warna Abu-abu Kesan yang ditimbulkan warna ini adalah ketenangan, keteduhan, elegan. Warna abu-abu mudah dikombinasikan dengan berbagai macam warna lain, karena tidak bersifat kontras.
Arti Warna Hitam Hitam mengandung kesan misteri, kegelapan, independen, dramatis, juga berkesan sunyi. Hitam adalah warna tegas, solid, dan kuat.
Arti Warna Coklat Warna coklat menumbuhkan kesan tua, sederhana, kaya, dan hangat.
Arti Warna Krem Warna krem merepresentasikan kelembutan dan klasik.
Arti Warna Silver Warna ini menciptakan kesan glamour, mahal, dan kemilau sesuai dengan karakter silver atau perak.
Arti Warna Emas Warna emas memberi kesan kemakmuran, aktif, dan dinamis
Teori Persepsi Warna o
Teori Trikromatik – Teori Young-Helmholtz Teori persepsi warna yang mengajukan tiga mekanisme dalam sistem penglihatan, setiap sistem peka terhadap rentang panjang gelombang tertentu; interaksi antara ketiga sistem ini akan menghasilkan semua pengalaman warna yang kita alami.
o
Berhubungan dengan tahap pertama pemrosesan Terjadi dalam retina mata Retina memiliki tiga jenis dasar sel kerucut Masing-masing memiliki respon maksimal terhadap warna biru, hijau dan merah(masing-masingsatu) Ribuan warna yang kita lihat merupakan kombinasi aktivitas dari ketiga jenis sel kerucut ini
Teori Opponent Process Menurut Ewald Hering, ada 3 tipe reseptor cahaya, namun tiap tipe reseptor tersebut berpasangan dengan lawannya, yaitu : -putih X hitam -Merah X hijau
-biru X kuning Tiap pasangan reseptor akan berespon secara bergantian dan hanya salah satu dari keduanya (misal : merah atau hijau, biru atau kuning) Jika salah satu lebih distimulasi maka warna yang sesuai yang akan terlihat Jika keduanya distimulasi sama kuatnya /seimbang maka yang muncul warna abu-abu (gray)
o
o
Teori Ladd Franklin - Menggabungkan konsep trichromatic dan teori opponent - Menurutnya warna dasar / primitif, yaitu hitam dan putih berevolusi ke dalam diferensiasi warna yang lebih lanjut - Pertama menjadi biru dan kuning, lalu tahap berikutnya menjadi merah dan hijau The Land Effect -ditemukan oleh Edwin Land; penemu kamera polaroid, Ia mendemonstrasikan pembentukan sensasi warna terbanyak dengan hanya 2 warna primer (hitam dan putih, biasa disebut polychromatic)
Persepsi Warna Terjadi Pada Otak Gambar pertama dari retina manusia yang hidup menimbulkan kejutan tentang bagaimana kita mempersepsikan dunia. Peneliti dari Universitas Rochester telah menemukan bahwa kerucut yang sensitif terhadap warna pada retina manusia berbeda antara satu individu dengan yang lain hingga 40 kali lipat namun orang – orang terlihat mempersepsikan warna dengan cara yang sama. Penemuan dari jurnal Neuroscience mengatakan persepsi terhadap warna dikontrol lebih banyak oleh otak dibandingkan oleh mata. David Williams, profesor optik medis dan direktur dari Center for Visual Science sangat terkejut dengan hasil penelitiannya. William dan tim risetnya yang dipimpin oleh Heidi Hofer, asisten professor pada Universitas Houston, menggunakan sistem berbasis laser yang memetakan topografi dari mata bagian dalam dengan detail.
Teknologi tersebut bernama optik adaptif, biasanya digunakan oleh astronom pada teleskop untuk mengkompensasi cahaya bintang yang terlihat kabur akibat efek atmosfer. Melihat langsung retina yang hidup memungkinkan peneliti untuk menyinarkan cahaya langsung ke mata untuk melihat panjang gelombang seperti apa yang dicerminkan dan diserap oleh setiap kerucut, dan dengan warna apa kerucut tersebut responsif. Selain itu, teknik ini memungkinkan ilmuwan untuk mengambil lebih dari seribu gambar kerucut dalam satu waktu yang memberikan tampilan komposisi dan distribusi dari kerucut warna yang belum pernah terjadi sebelumnya pada mata dari manusia yang hidup dengan struktur retina yang bervariasi. Setiap subjek diminta untuk menyetel warna dari sebuah piringan cahaya untuk menghasilkan cahaya kuning murni yang tidak berwarna kuning kemerahan atau kehijauan. Hampir semua orang memilih panjang gelombang yang sama, kuning, menunjukkan konsensus yang jelas bagaimana mereka mempersepsikan kuning. Setelah Williams menatap mata mereka, dia terkejut melihat bahwa jumlah dari kerucut yang mendeteksi merah, hijau, dan kuning terkadang tersebar di seluruh retina dan kadang hampir tidak ada. Perbedaan tersebut melampau rasio 40:1, namun semua relawan rupanya melihat warna kuning yang sama. Percobaan awal menunjukkan bahwa setiap orang yang diuji memiliki pengalaman warna yang sama meskipun terdapat perbedaan yang besar dalam ujung depan sistem visual mereka. Hal ini menunjukkan suatu jenis normalisasi atau mekanisme kalibrasi otomatis yang terdapat pada otak untuk menyeimbangkan warna, tidak peduli alat yang digunakan. Pada eksperimen lainnya, William dan teman postdoctoralnya, Yasuki Yamauchi, bekerja sama dengan para peneliti dari Medical College of Wisconsin. Mereka memberikan beberapa orang lensa kontak berwarna untuk dipakai selama 4 jam sehari. Ketika memakai lensa kontak, orang – orang cenderung untuk merasakan seperti mereka tidak memakai lensa kontak tersebut, seperti ketika orang – orang memakai kacamata hitam yang cenderung untuk melihat warna secara “benar” setelah beberapa menit pemakaian. Penglihatan warna normal relawan mulai berubah setelah beberapa minggu pemakaian lensa kontak. Bahkan ketika tidak menggunakan lensa kontak, mereka mulai memilih warna kuning murni yang memiliki panjang gelombang berbeda dibanding sebelum mereka memakai lensa kontak. Seiring waktu, persepsi natural dari warna kuning dapat berubah. Hal ini membuktikan bahwa kalibrator dari persepsi warna bersifat internal dan otomatis. Eksperimen tersebut menunjukkan bahwa warna didefinisikan oleh pengalaman di dunia, dan karena kita berbagi dunia yang sama, kita memiliki definisi yang sama tentang warna.
Gangguan Dalam Persepsi Warna o o
Umumnya merupakan kelainan genetik yang terkait sex (sex linked), diturunkan secara resesif Ada 3 bentuk yang utama :
o
-Anomalous trichromatic -Dichromatism -Monochromatism Secara klinis : -buta warna total ( monochromatic) -buta warna parsial: anomalous trichromatic, dichromatic Anamalous Trichromatic Buta warna yang umum, disebabkan berkurangnya jumlah salah satu tipe sel kerucut ( fotopigmen). Membutuhkan proporsi yang berbeda dari ke-3 warna primer untuk dapat melihat spektrum warna secara normal. Ada 3 jenis : -Protanomaly : kekurangan reseptor warna merah, sehingga kesulitan dalam membedakan warna merah-hijau -Deuteranomaly : kekurangan reseptor warna hijau, sehingga kesulitan dalam membedakan warna merah-hijau -Tritanomaly : sangat jarang, kesulitan membedakan warna biru-kuning Monochromatism Dikenal sebagai buta warna total, karena dua atau ke-3 jenis sel kerucut hilang. Tidak ada respon kromatis, dan biasanya menderita juga gangguan fungsi visual yang lain Kesulitan membedakan warna-warna, yang nampak hanya hitam-putih saja
Memori Warna - Efek dari pengalaman sebelumnya tentang warna disebut memori warna (Hering, 1964) - Warna yang kita lihat secara konsisten pada objek dicamkan dan tak terhapuskan dalam memori kita , sehingga menjadi sifat yang tetap dari memori image (Hering, 1964) - Demonstrasi memori warna menggunakan fenomena afterimage (white & Montgomery, 1976) : Bendera Amerika dibuat warna bintangnya hitam, latarnya oranye, dan garis-garisnya biru-hijau. Kemudian OP disuruh melihatnya, dan hasilnya adalah : OP mempersepsi warna garis-garisnya lebih merah dari fenomena afterimage sebenarnya. - Jadi memori warna mempengaruhi afterimage, atau dengan kata lain afterimage pada objek yang terkenal (familiar) dipengaruhi oleh warna objek tersebut sebagaimana normalnya.
Contoh-contoh Persepsi Warna White’s Illusion
Garis abu-abu pada gambar dibawah ini sebenarnya memiliki warna abu-abu yang sama Grey vs Blue Stripes
Perhatikan titik di kanan-bawah, garis abu-abu pada kotak jingga akan berwarna biru Checker Shadow Illusion
Warna abu-abu pada A dan B sebenarnya sama Full Color Illusion
Perhatikan titik hitam ditengah-tengah gambar. Setelah beberapa saat, gambar akan terlihat berwarna.
Coba lihat tempat lain selain titik hitam, Anda akan melihat ternyata gambar tersebut berwarna hitam-putih Contoh-contoh Penerapan Persepsi Warna Persepsi warna dapat memberikan keuntungan untuk tujuan tertentu. Masingmasing warna memberikan persepsi yang berbeda-beda, oleh karena itu dalam memilih warna untuk keperluan tertentu perlu lebih diperhatikan sehingga menghasilkan efek yang diharapkan. Warna dapat diterapkan pada sendi-sendi kehidupan. Pada branding produk, tempat tinggal, poster, jalan raya, dsb. Telah disebutkan bahwa salah satu contoh penerapan persepsi warna adalah pada branding sebuah produk. Contoh branding produk adalah pada restoran. McDonalds, PizzaHut, KFC, Wendy’s, dsb. menerapkan dominan warna merah pada restoran dan kemasannya. Merah dipilih oleh banyak restoran karena dengan warna tersebut dapat membangkitkan nafsu makan. Para calon konsumen yang melihat restoranrestoran tersebut akan merasa nafsu untuk makan dan membeli makanan di restoran tersebut, sehingga warna merah dalam hal ini dapat membantu tujuan komersial pada bidang makanan.
Logo McDonald’s
PizzaHut memberikan dominan warna merah Warna hitam, putih, silver dan emas (gold) banyak dipilih untuk produk-produk yang akan dijual pada masyarakat kelas atas. Sebagai contoh Chanel, Prada dan Michael Kors memilih warna hitam pada simbol brand untuk memberikan kesan keeleganan dan kepuasan dalam memiliki. Chanel, Prada dsb. menjual produk-produk semacam baju, tas dsb. yang harganya sangat tinggi. Selain itu, Apple, perusahaan ternama yang memproduksi gadget berharga mahal dari rata-rata, juga memilih warnawarna diantara hitam, putih, silver dan emas untuk diterapkan pada produkproduknya. Alhasil, produk Apple dicap banyak orang sebagai produk yang mewah dan elegan.
Iphone Apple berwarna emas
Iklan Prada berdominan warna hitam Selain penggunaan warna untuk tujuan komersial, penerapan persepsi warna dapat dilakukan dalam bentuk-bentuk lainnya. Contoh yang cukup menarik adalah penghematan penggunaan penghangat ruangan. Penerapan warna seperti oranye, merah dan kuning memberikan rasa hangat pada ruangan, sehingga orang akan merasa temperature pada ruangan tersebut lebih hangat. Penerapan warna tersebut sangat cocok untuk lingkungan beriklim dingin. Sedangkan warna seperti biru, hijau dan ungu muda memberikan rasa lebih dingin. Memilih warna baju juga perlu diperhatikan. Warna baju dapat memberikan pengaruh yang berkesan pada orang lain. Salah satu contoh adalah pemilihan warna baju saat kencan pertama (first date) atau saat wawancara (interview). Dalam kegiatan tersebut dibutuhkan penampilan yang mengesankan. Warna baju hitam banyak dipilih untuk memberikan kesan percaya diri dan meyakinkan.
Warna baju hitam yang memberikan kesan percaya diri
Fenomena Persepsi Warna
Penjelasan Ilmiah Kehebohan Warna Gaun “Putih Emas atau Biru Hitam” Trending sosmed #TheDress kias meluas dan terus menimbulkan pertanyaan besar, kenapa antara satu orang dan lainnya bisa berbeda melihat warna yang tampak pada gaun tersebut? Perdebatan soal warna yang bahkan dibahas media-media mainstream dunia tersebut juga melibatkan artis-artis internasional.
Tagar #TheDress menjadi trending setelah pemilik akun Tumblr bernama Swiked pada Rabu (26/2/2015) mengajukan pertanyaan sederhana: apa warna dari baju ini? dengan menautkan sebuah gambar gaun dua warna. Pengguna media sosial dan internet ternyata punya persepsi berbeda dengan warna gaun tersebut. Ada yang menyebut warnanya putih emas, namun ada pula yang menyebut biru hitam.
Swiked belakangan menyadari postingannya ternyata mengundang perdebatan luas di seantero bumi. Swiked akhirnya meng-upload lagi foto gaun tersebut setelah
dikenakan di badan. Swiked meyakinkan bahwa gaun tersebut berwarna biru-hitam seperti terlihat pada foto paling kanan diatas. Walaupun begitu, masih banyak yang percaya bahwa warna gaun tersebut adalah seperti perpsepsi penglihatan mereka masing-masing. Lalu adalah penjelasan ilmiah warna gaun “Putih Emas atau Biru Hitam” ini? Penjelasan ilmiah soal perbedaan persepsi warna yang dilihat seseorang sudah ada sejak tahun 2009 lalu. Jay Neitz, ilmuwan dari University of Washington Amerika, telah meneliti bagaimana otak manusia memproses cahaya yang berada di luar mata. Menurut Jay seperti dikutip dari Wired, cara sel-sel saraf di otak memproses cahaya yang terhubung ke korteks visual (bagian terbesar dalam otak manusia) melalui saraf optik menimbulkan perbedaan persepsi warna tersebut. Mereka yang lebih sering menggunakan otak kiri, maka warna gaun yang Anda lihat adalah putih dan emas. Dan sebaliknya jika bagi pengguna otak kanan, warna gaun tersebut terlihat biru dan hitam. Otak kiri terbiasa memproses warna-warna terang seperti putih dan emas. Karena mereka yang terbiasa bekerja dengan otak kiri, maka neuron neuron yang berasal dari saraf optik terhubung ke belahan otak kiri. Orang dengan dominan otak kiri lebih menggunakan logika dalam berpikir, unggul dalam perhitungan dan bahasa, serta lebih mudah mengingat lirik lagu daripada nadanya. Fenomena “Feeling Blue” Jakarta, CNN Indonesia -- Perasaan sedih dan galau ternyata tidak hanya memengaruhi suasana hati, tapi juga cara kerja otak Anda. Menurut sebuah studi baru-baru ini, kesedihan dapat mengubah persepsi otak tentang warna. Studi yang telah dipublikasikan dalam Psychological Science tersebut meneliti persepsi 200 mahasiswa terhadap warna setelah mereka menyaksikan video klip yang sedih dan lucu. Pada tes pertamanya, 127 mahasiswa dibagi menjadi dua kelompok, di mana satu kelompok menonton video sedih dan kelompok lain menonton video lucu. Kemudian, para peneliti menguji kemampuan mereka untuk mengidentifikasi warna.
Alhasil, studi itu menemukan bahwa mahasiswa yang telah menonton video sedih, tidak dapat mengidentifikasi warna secara akurat, dibandingkan dengan kelompok yang lain. Tes serupa juga dilakukan pada 130 orang mahasiswa. Separuh dari mereka diminta untuk menonton video 'netral' dan sisanya menonton video sedih. Hasil serupa pun muncul: para mahasiswa yang menonton video sedih tidak bisa mengidentifikasi warna secara akurat. "Hasil kami menunjukkan bahwa emosi dan suasana hati dapat berdampak pada cara pandang kita melihat dunia," kata Christopher Thorsenson, seorang peneliti psikologi dari University of Rochester, yang memimpin studi, seperti dilansir dari laman Independent. "Penelitian kami memajukan studi tentang persepsi dengan menunjukkan bahwa kesedihan dapat menganggu proses visual yang terlibat dalam persepsi warna," katanya. Studi ini dibangun atas penelitian sebelumnya yang telah menghubungkan keadaan tertekan dengan penurunan kemampuan untuk melihat warna, yang juga dikenal sebagai sensitivitas kontras visual.
REFERENSI
Jenna Burger. 11 November 2015. http://www.jennaburger.com/2012/02/how-coloraffects-the-way-we-live/. Amy Morin. 11 November 2015. http://www.forbes.com/sites/amymorin/2014/02/04/how-to-use-color-psychology-togive-your-business-an-edge/ 11 November 2015. http://www.buytshirtsonline.co.uk/colour-perception/. 15 November 2015. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195505161981011MUSYAFAK_ASSYARI/Pengembangan_Interaksi_Autis/Pengantar_Hambatan.pdf 15 November 2015. http://mangkoko.com/ruang_baca/psikologi-warna-biarkanwarna-berbicara 16 November 2015. http://ocw.upj.ac.id/files/Slide-PSI-103-Psikologi-Umum-IISensasi-dan-Persepsi.pdf 16 November 2015. http://brainden.com/color-illusions.htm#prettyPhoto 18 November 2015. http://distractify.com/old-school/2015/02/22/mind-blowingoptical-illusions-1197825445 28 November 2015. http://www.rochester.edu/news/show.php?id=2299