A. Penge Pengerti rtian an Pers Persep epsi si Persep Persepsi si adalah adalah proses proses pemaham pemahaman an ataupu ataupun n pember pemberian ian makna makna atas atas suatu suatu
informasi informasi terhadap terhadap stimulus. stimulus. Stimulus Stimulus didapat didapat dari proses penginderaa penginderaan n terhadap terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak. Proses kognitif dimulai dari persepsi. B. Prinsi Prinsip p Dasar Dasar Perse Persepsi psi Bagi seorang guru, mengetahui dan menerapkan prinsip-prinsip yang bersangkut paut
dengan persepsi sangat penting, karena: Makin baik suatu obyek, orang, peristiwa atau hubungan diketahui, makin baik
obyek, obyek, orang, orang, perist peristiwa iwa atau hubungan hubungan terseb tersebut ut dapat dapat diinga diingat. t. Atau dengan dengan penjelasan lain, makin baik persepsi mengenai sesuatu, makin mudah peserta
didik belajar mengingat sesuatu tersebut Muhaimin, !""#:$%!&. 'alam 'alam pembel pembelajar ajaran, an, menghi menghinda ndari ri salah salah persep persepsi si merup merupakan akan hal yang yang harus harus dilakukan oleh seorang guru, sebab salah persepsi akan memberikan pengertian yang salah, yang akan menjadikan siswa belajar sesuatu yang keliru atau yang
tidak rele(an. )ika dalam mengajarkan sesuatu guru perlu mengganti benda yang sebenarnya dengan dengan gambar gambar atau potret dari dari benda benda tersebu tersebut, t, maka maka guru guru harus harus menget mengetahu ahuii bagaimana gambar atau potret tersebut harus dibuat agar tidak terjadi persepsi yang yang keliru keliru.. 'engan 'engan penjela penjelasan san lain dalam dalam pembela pembelajara jaran n perlu perlu diupay diupayaka akan n berbagai sumber belajar yang dapat mendekati benda sesungguhnya sehingga peserta didik memperoleh persepsi yang lebih akurat *+leming dan e(ie, $#$& dalam Muhaimin, !""#:$%/. 'alam Slameto !"$": $"-$"0& dijelaskan, bahwa ada beberapa prinsip dasar
tentang persepsi yang perlu diketahui oleh seorang guru agar ia dapat mengetahui siswanya se1ara lebih baik dan dengan demikian menjadi komunikator yang efektif: 1. Perse Persepsi psi itu itu Relatif Relatif Bukan Bukannya nya Absolu Absolutt Artinya seseorang tidak akan mampu menyerap segala sesuatu persis seperti keadaan sebenarnya. Seseorang tidak dapat menyebutkan se1ara persis berat suatu benda yang dilihatnya atau ke1epatan mobil yang sedang lewat, tetapi ia dapat se1ara se1ara relati( relati(ee menerk menerkaa berat berat berbag berbagai ai benda benda atau ke1epa ke1epatan tan mobil-m mobil-mobi obil. l. Berd Berdas asar arka kan n keny kenyat ataa aan n bahw bahwaa pers persep epsi si itu itu rela relati ti(e (e,, seor seoran ang g guru guru dapa dapatt meramalkan dengan lebih baik persepsi dari siswanya untuk pelajaran berikutnya karena guru tersebut telah mengetahui lebih dahulu persepsi yang telah dimiliki oleh siswa dari pelajaran sebelumnya.
2. Persepsi itu Selektif Seseorang hanya memperhatikan beberapa rangsangan saja dari banyak
rangsangan yang ada di sekelilingnya pada saat-saat tertentu. 2ni berarti bahwa rangsangan yang diterima akan tergantung pada apa yang pernah ia pelajari, apa yang pada suatu saat menarik perhatiannya dan ke arah mana persepsi itu mempunyai ke1enderungan. 2ni berarti bahwa ada keterbatasan dalam kemampuan seseorang dalam menerima rangsangan. Berdasarkan prinsip ini, dalam memberikan pelajaran seorang guru harus dapat memilih bagian pelajaran yang perlu diberi tekanan agar dapat perhatian dari siswa dan sementara itu harus dapat menentukan bagian pelajaran yang tidak penting sehingga dapat dihilangkan, dan agar perhatian siswa tidak terpikat pada bagian yang penting ini. Seorang guru juga harus dapat menjaga keadaan lingkungan tempat ia mengajar agar pesan yang datang dari lingkungan tersebut, seperti suara lalu lintas di luar kelas atau suara orang berbi1ara, tidak menyaingi pesan, yaitu pelajaran yang sedang ia sampaikan. Selanjutnya seorang guru juga harus menjaga agar dalam satu kali penyajian atau pelajaran, ia tidak terlalu banyak menyampaikan hal-hal baru sehingga melebihi batas kemampuan persepsi siswa. 3. Persepsi itu Mempunyai Tatanan 3rang yang menerima rangsangan tidak dengan 1ara sembarangan. 2a akan menerimanya dalam bentuk hubungan-hubungan atau kelompok-kelompok. )ika rangsangan yang datang tidak lengkap, ia akan melengkapi sendiri sehingga hubungan itu menjadi jelas. Bagi seorang guru, prinsip ini menunjukkan bahwa pelajaran yang disampaikan harus tersusun dalam tatanan yang baik. )ika butir-butir pelajaran tersebut dalam hubungan atau kelompok yang dapat dimengerti oleh siswa tersebut dan yang mengkin berbeda dengan yang dikehendaki oleh guru. 4asilnya adalah salah interpretasi atau salah pengertian.
4. Persepsi Dipengarui ole !arapan "an #esiapan $Penerima Rangsangan% 4arapan dan kesiapan penerima pesan akan menentukan pesan mana yang
akan dipilih untuk diterima, selanjutnya bagaimana pesan yang dipilih itu akan ditata dan demikian pula bagaimana pesan tersebut akan diinterpretasi. 'alam pelajaran, guru dapat menyiapkan siswanya untuk pelajaran-pelajaran selanjutnya dengan 1ara menunjukkan pada pelajaran pertama urutan-urutan
kegiatan yang harus dilakukan dalam pelajaran tersebut. )ika pada hari pertama guru mengajak berdoa sebelum pelajaran dimulai, maka dapat dipastikan bahwa pada hari-hari berikutnya siswa akan menanti guru untuk memulai dengan doa sebelum pelajaran dimulai. &. Persepsi Seseorang atau #elompok Dapat 'au Berbe"a "engan Persepsi (rang atau #elompok )ain Sekalipun Situasinya Sama Perbedaan persepsi ini dapat ditelusuri pada adanya perbedaan-perbedaan
indi(idual, perbedaan dalam kepribadian, perbedaan dalam sikap atau perbedaan dalam moti(asi. Bagi seorang guru ini berarti bahwa agar dapat diperoleh persepsi yang kurang lebih sama dengan persepsi yang dimiliki oleh kelas lain yang telah diberikan materi pelajaran serupa, guru harus menggunakan metode yang berbeda. 'engan lain perkataan dapat dikatakan bahwa tidak ada satupun metode yang akan mampu memberikan hasil yang sama pada kelas atau bahkan orang yang berbeda atau pada waktu yang berbeda. *. Bentuk+Bentuk Persepsi Persepsi se1ara umum merupakan suatu tanggapan berdasarkan suatu e(aluasi
yang ditujukan terhadap suatu obyek dan dinyatakan se1ara (erbal, s edangkan bentuk bentuk persepsi merupakan pandangan yang berdasarkan penilaian terhadap suatu obyek yang terjadi, kapan saja, dimana saja, jika stimulus mempengaruhinya. Persepsi yang meliputi proses kognitif men1akup proses penafsiran obyek, tanda dan orang dari sudut pengalaman yang bersangkutan. 3leh karena itu dalam menerima suatu stimulus kemampuan manusia sangatlah terbatas, sehingga manusia tidak mampu memproses seluruh stimulus yang ditangkapnya. Artinya meskipun sering disadari, stimulus yang akan dipersepsi selalu dipilih suatu stimulus yang mempunyai rele(ansi dan bermakna baginya. 'engan demikian dapat diketahui ada dua bentuk persepsi yaitu yang bersifat positif dan negatif. 1. Persepsi Positif Persepsi positif yaitu persepsi atau pandangan terhadap suatu obyek dan
menuju pada suatu keadaan dimana subyek yang mempersepsikan 1enderung menerima obyek yang ditangkap karena sesuai dengan pribadinya. 2. Persepsi ,egatif 5aitu persepsi atau pandangan terhadap suatu obyek dan menunjuk pada keadaan dimana subyek yang mempersepsi 1enderung menolak obyek yang ditangkap karena tidak sesuai dengan pribadinya. D. 'enis+-enis Persepsi
Proses pemahaman terhadap rangsang atau stimulus yang diperoleh oleh indera menyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa jenis. 1. Persepsi isual Persepsi (isual didapatkan dari penglihatan. Penglihatan adalah kemampuan untuk mengenali 1ahaya dan menafsirkannya, salah satu dari indra. Alat tubuh yang digunakan untuk melihat adalah mata. Banyak binatang yang indra penglihatannya tidak terlalu tajam dan menggunakan indra lain untuk mengenali lingkungannya, misalnya pendengaran untuk kelelawar. Manusia yang daya penglihatannya menurun dapat menggunakan alat bantu atau menjalani operasi lasik untuk memperbaiki penglihatannya. Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan mempengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya. Persepsi (isual merupakan topik utama dari bahasan persepsi se1ara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering dibi1arakan dalam konteks sehari-hari. 2. Persepsi au"itori Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu
telinga.
Pendengaran adalah kemampuan untuk mengenali suara. 'alam manusia dan binatang bertulang belakang, hal ini dilakukan terutama oleh sistem pendengaran yang terdiri dari telinga, syaraf-syaraf, dan otak. 6idak semua suara dapat dikenali oleh semua binatang. Beberapa spesies dapat mengenali amplitudo dan frekuensi tertentu. Manusia dapat mendengar dari !" 47 sampai !".""" 47. Bila dipaksa mendengar frekuensi yang terlalu tinggi terus menerus, sistem pendengaran dapat menjadi rusak. 3. Persepsi perabaan Persepsi perabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit. 8ulit dibagi
menjadi bagian, yaitu bagian epidermis, dermis, dan subkutis. 8ulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang9 sebagai alat peraba dengan dilengkapi berma1am reseptor yang peka terhadap berbagai rangsangan9 sebagai alat ekskresi9 serta pengatur suhu tubuh. Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan reseptor reseptor khusus. eseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. eseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. eseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis. 4. Persepsi pen/iuman Persepsi pen1iuman atau olfaktori didapatkan dari indera pen1iuman yaitu hidung. Pen1iuman, penghiduan, atau olfaksi, adalah penangkapan atau perasaan
bau. Perasaan ini dimediasi oleh sel sensor tespesialisasi pada rongga hidung (ertebrata, dan dengan analogi, sel sensor pada antena in(ertebrata. ;ntuk hewan penghirup udara, sistem olfaktori mendeteksi 7at kimia asiri atau, pada kasus sistem olfaktori aksesori, fase 1air. Pada organisme yang hidup di air, seperti ikan atau krustasea, 7at kimia terkandung pada medium air di sekitarnya. Pen1iuman, seperti halnya penge1apan, adalah suatu bentuk kemosensor.
0. aktor+faktor yang Mempengarui Persepsi
+aktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pada dasarnya dibagi menjadi ! yaitu +aktor 2nternal dan +aktor =ksternal. 1. aktor nternal
5aitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri indi(idu, yang men1akup beberapa hal antara lain:
+isiologis. 2nformasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya. 8apasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda.
Perhatian. 2ndi(idu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang
ada pada suatu obyek. =nergi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek.
Minat. Persepsi terhadap suatu obyek ber(ariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau per1eptual (igilan1e yang digerakkan untuk mempersepsi. Per1eptual
(igilan1e
merupakan
ke1enderungan
seseorang
untuk
memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat.
8ebutuhan yang searah. +aktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang indi(idu men1ari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.
Pengalaman dan ingatan. Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas.
Suasana hati. 8eadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang dapat mempengaruhi
bagaimana
seseorang
dalam
menerima,
bereaksi
dan
mengingat. 2. aktor 0ksternal
Merupakan karakteristik dari lingkungan dan obyek-obyek yang terlibat didalamnya. =lemen-elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap
dunia
sekitarnya
dan
mempengaruhi
bagaimana
seseoarang
merasakannya atau menerimanya. Sementara itu faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi adalah:
;kuran dan penempatan dari obyek atau stimulus. +aktor ini menyatakan bahwa semakin besrnya hubungan suatu obyek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi indi(idu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek indi(idu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.
>arna dari obyek-obyek. 3byek-obyek yang mempunyai 1ahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami to be per1ei(ed& dibandingkan dengan yang sedikit.
8eunikan dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar yang penampilannya dengan latarbelakang dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan indi(idu yang lain akan banyak menarik perhatian.
2ntensitas dan kekuatan dari stimulus. Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila lebih sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. 8ekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi persepsi.
Motion atau gerakan. 2ndi(idu akan banyak memberikan perhatian terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam.
aktor lain
+aktor yang sangat dominan adalah faktor ekspektansi dari si penerima informasi sendiri. =kspektansi ini memberikan kerangka berpikir atau perceptual set atau mental settertentu yang menyiapkan seseorang untuk mempersepsi dengan 1ara tertentu. Mental set ini dipengaruhi oleh beberapa hal. $. 8etersediaan informasi sebelumnya9 ketiadaan informasi ketika seseorang menerima stimulus yang baru bagi dirinya akan menyebabkan keka1auan dalam mempersepsi. 3leh karena itu, dalam bidang pendidikan misalnya, ada materi pelajaran yang harus terlebih dahulu disampaikan sebelum materi tertentu. Seseorang yang datang di tengah-tengah diskusi, mungkin akan menangkap hal yang tidak tepat, lebih karena ia tidak memiliki informasi yang sama dengan peserta diskusi lainnya. 2nformasi juga dapat menjadi 1ues untuk mempersepsikan sesuatu. !. 8ebutuhan9 seseorang akan 1enderung mempersepsikan sesuatu berdasarkan kebutuhannya saat itu. ?ontoh sederhana, seseorang akan lebih peka men1ium bau masakan ketika lapar daripada orang lain yang baru saja makan. . Pengalaman masa lalu9 sebagai hasil dari proses belajar, pengalaman akan sangat mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsikan sesuatu. Pengalaman yang menyakitkan ditipu oleh mantan pa1ar, akan mengarahkan seseorang untuk mempersepsikan orang lain yang mendekatinya dengan ke1urigaan tertentu. ?ontoh lain yang lebih ekstrim, ada orang yang tidak bisa melihat warna merah *dia melihatnya sebagai warna gelap, entah hitam atau abu-abu tua/ karena pernah menyaksikan pembunuhan. 'i sisi lain, ketika seseorang memiliki pengalaman
yang baik dengan bos, dia akan 1enderung mempersepsikan bosnya itu sebagai orang baik, walaupun semua anak buahnya yang lain tidak senang dengan si bos. +aktor psikologis lain yang juga penting dalam persepsi adalah berturutturut: emosi, impresi dan konteks. a. =mosi9 akan mempengaruhi seseorang dalam menerima dan mengolah informasi pada suatu saat, karena sebagian energi dan perhatiannya *menjadi figure/ adalah emosinya tersebut. Seseorang yang sedang tertekan karena baru bertengkar dengan pa1ar dan mengalami kema1etan, mungkin akan mempersepsikan lelu1on temannya sebagai penghinaan. b. 2mpresi9 stimulus yang salient @ menonjol, akan lebih dahulu mempengaruhi persepsi seseorang. ambar yang besar, warna kontras, atau suara yang kuat dengan pit1htertentu, akan lebih menarik seseorang untuk memperhatikan dan menjadi fokus dari persepsinya. Seseorang yang memperkenalkan diri dengan sopan dan berpenampilan menarik, akan lebih mudah dipersepsikan se1ara positif, dan persepsi ini akan mempengaruhi bagaimana ia dipandang selanjutnya. 1. 8onteks9 walaupun faktor ini disebutkan terakhir, tapi tidak berarti kurang penting, malah mungkin yang paling penting. 8onteks bisa se1ara sosial, budaya atau lingkungan fisik. 8onteks memberikan ground yang sangat menentukan bagaimana
figure dipandang.
+okus
pada figure yang
sama,
tetapi
dalam ground yang berbeda, mungkin akan memberikan makna yang berbeda.
. Proses Persepsi Alport dalam Marat, $$& proses persepsi merupakan suatu proses kognitif
yang dipengaruhi
oleh pengalaman,
1akrawala, dan
pengetahuan
indi(idu.
Pengalaman dan proses belajar akan memberikan bentuk dan struktur bagi objek yang ditangkap pan1a indera, sedangkan pengetahuan dan 1akrawala akan memberikan arti terhadap objek yang ditangkap indi(idu, dan akhirnya komponen indi(idu akan berperan dalam menentukan tersedianya jawaban yang berupa sikap dan tingkah laku indi(idu terhadap objek yang ada. >algito dalam 4amka, !""!& menyatakan bahwa terjadinya persepsi merupakan suatu yang terjadi dalam tahap-tahap berikut:
$. 6ahap pertama, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses kealaman atau proses fisik, merupakan proses ditangkapnya suatu stimulus oleh alat indera manusia. !. 6ahap kedua, merupakan tahap yang dikenal dengan proses fisiologis, merupakan proses diteruskannya stimulus yang diterima oleh reseptor alat indera& melalui saraf-saraf sensoris. . 6ahap ketiga, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses psikologik, merupakan proses timbulnya kesadaran indi(idu tentang stimulus yang diterima reseptor. %. 6ahap ke empat, merupakan hasil yang diperoleh dari proses persepsi yaitu berupa tanggapan dan perilaku. Berdasarkan pendapat para ahli yang telah dikemukakan, bahwa proses persepsi melalui tiga tahap, yaitu: $. 6ahap penerimaan stimulus, baik stimulus fisik maupun stimulus sosial melalui alat indera manusia, yang dalam proses ini men1akup pula pengenalan dan pengumpulan informasi tentang stimulus yang ada. !. 6ahap pengolahan stimulus sosial melalui proses seleksi serta pengorganisasian informasi. . 6ahap perubahan stimulus yang diterima indi(idu dalam menanggapi lingkungan melalui proses kognisi yang dipengaruhi oleh pengalaman, 1akrawala, serta pengetahuan indi(idu.
. ungsi Persepsi Penelitian tentang persepsi men1akup dua fungsi utama sistem persepsi, yaitu
lokalisasi atau menentukan letak suatu objek, dan pengnalan, ,menentukan jenus objek tersebut Artkinson et al., t.t&. lokalisasi dan pengenalan dilakukan oleh daerah korteks yang berbeda. penelitian persepsi juga menggurusi 1ara sistem perseptual mempertahankan bentuk objek tetap konstan, walaupun 1itra bayangan& objek diretina. Menurut Artkonson dan kwan kawanya, untuk melokalisasi menentukan lokasi&,
kita
terlebih
dahulu
harus
menyegregasikan
objek
kemudian
mengorganisasikan objek menjadi kelompok. Pengenalan suatu benda mengharuskan penggolongnya dalam kategori dan pendasarannya terutama pada bentuk benda. 'alam stadium awal pengenalan, sistem (isual menggunakan informasi diretina untuk mendeskripsikan objek dalam pengertian 1iri, seperti garis dan sudut9 sel yang mendeteeksi 1iri tersebut detektor 1iri& telah ditemukan di korteks (isual. 'alam stadium lanjut, pengenalan, sistem
men1o1okkan deskripsi bentuk yang disimpan dimemori untuk ditemukan yang paling 1o1ok.