Wendy Peterson case - International businessDescripción completa
The book talks about the handcraft, Black Pottery for which Nizamabad is well known. The craft has got Geographical Indication (GI) for its origin in that place.
jazz booksDescripción completa
Erik Peterson, Christ als ImperatorDescription complète
Peterson - Izvantelesna iskustva
Case Study
Full description
Oscar Peterson Boogie
ye, Owen - Pottery Technology Principles and Reconstruction
Oscar Peterson - Canadiana SuiteFull description
Algoritmo y conceptoDescripción completa
Case Background Petersen Pottery merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan furniture kamar mandi dengan bahan baku keramik, seperti closet, wastafel, dan
bathtub.
Pada tahun
1960, Petersen Pottery hanya memiliki dua pekerja operasional, kemudian saat ini berkembang menjadi 20 ahli pembuat barang terbikar (Potters) yang tersebar terse bar di dua gudang tua dan besar. Pada tahun 1980 Clive Petersen merasa perlu untuk membuat beberapa tipe formal pengendalian sistematis terkait dengan biaya - biaya yang dikeluarkan dikeluarkan perusahaan. Keramik Pabrikan “sanitary ware”, terdiri dari dua proses yaitu, “green” molding atau pencetakan dan glanzing yaitu proses untuk pendempulan agar barang yang jadi dicetak menjadi lebih mengkilap layaknya pemasangan kaca. Proses mencakup empat hari siklus pembakaran. Proses pembuatan furniture keramik kamar mandi : a. Tanah liat mentah (raw clay) di kemas dalam cetakan “olaster of paris” yang telah dikeringkan sebelum dibakar untuk menguatkan. b. Setelah melewati pengeringan dan pembakarang, furniture tersebut dilapisi dengan campuran glaze untuk memberikan pewarnaan dan karakteristik dengan penghalusan akhir. c. Furniture tersebut kemudian dibakar lagi untuk menguatkan dab memantapkan glaze tanah liat tersebut. Waktu pembakaran setiap proses adalah sebagai berikut : Green molding cycle
Glazing cycle
Driying
1 hari
1 hari
Firing
1 hari
1 hari
Cooling
2 hari
2 hari
Produk jadi dikirimkan ke berbagai grosir di sekitar East Central States Region. Pencetakan dan pembakaran keramik meskipun tidak sangat tinggi kompleksitasnya namun tetap memerlukan potter yang berpengalaman untuk memastikan kualitas produk. Karena kelebihan panas atau kelebihan waktu pembakaran dapat merusak furniturenya. Begitu pula dengan pencampuran dan aplikasi glaze juga membutuhkan kemampuan yang ahli. Hal ini dikarenakan, apabila terlalu banyak waku yang digunakan makamenyebabkan keterlambatan, sehingga menimbulkan kemacetan pada seluruh proses produksi.
Kebutuhan atas pengendalian biaya yang lebih baik seiring dengan kebutuhan atas pengendalian terkait dengan penjadwalan produksi yang lebih baik, untuk dapat memenuhi
Standard
Actual
Price Varian ce
Ketera ngan
Quantity Variance
Keterang an
Total Variance
Keterangan
Favor able Unfav orable
-1045
Favorabl e Favorabl e
-1912
Favorable
102
Unfavorable
Price
Quantity
Price
Quantity
Clay
0.95
30000
0.92
28900
-867
Glaze
0.75
6000
0.78
5900
177
Material:
-75
peningkatan permintaan, hal ini mendorong mendorong Clive Petersen untuk mengadopsi biaya biaya standar.
1. Analisa Variances untuk BulanJuni. a. Variance untuk Direct Material Price Variance Clay Glaze
c. Variance untuk Overhead VariabelOverhead Efficiency Variance = Standar Rate x (AQ-SQ) = 1.94 x (1145-1200) = -106.7 (Favorable) Variabel Overhead Spending Variance = Actual Overhead – Overhead – (AQ (AQ x Standar rate) = 2300 – 2300 – (1145 (1145 x 1.94) = 2300 – 2300 – 2221.3 2221.3 = 78.7 (Unfavorable)
Fixed Overhead Budget Variance = Actual fixed overhead – overhead – Budgeted Budgeted fixed Overhead = 3800 – 3800 – 3672 3672 = 128 (Unfavorable) Fixed Overhead Volume Variance = Budgeted Fixed Overhead – Overhead – Applied Applied fixed overhead Applied Fixed Overhead = Predetermined fixed overhead rate x Standard Quantity = (3672/1200) x 1200 = 3672 Fixed Overhead Volume Variance = Budgeted Fixed Overhead – Overhead – Applied Applied fixed overhead = 3672 -3672 = 0 (No Variance) 2. Berdasarkan perhitungan dan analisis yang dilakukan pada soal 1, terdapat variasi biaya yang unfavorable. Kesimpulan yang dapat diambil terkait dengan biaya yang dihasilkan pada bulan Juni adalah sebagai berikut : a) Dalam menentukan standard costing Petersen disarankan memperhatikan konsekuensi dari biaya yang diambil. Sebaiknya Petersen dan manajemennya tidak hanya mencari biaya terendah tanpa memperhatikan akibatnya bagi kualitas produk serta lama proses produksi. Misalnya berkaitan kualitas produk, bahan baku raw material clay seharusnya
tidak
hanya
memikirkan
harga
yang
murah
namun
juga
mempertimbangkan kualitas yang sangat berpengaruh terhadap output yang dihasilkan. Hal ini dapat memberikan dampak buruk terhadap kepuasan konsumen serta menurunkan kepercayaan terhadap kualitas produk dari konsumen. Berkaitan dengan proses produksi, harus dipertimbangkan pula akibat dari penggantian bahan baku terhadap waktu produksi. produksi. b) Pekerja Petersen tidak mengikuti sistem baru biaya standar yang dibentuk. Hal ini terbukti dalam fakta dan angka bahwa keryawan tidak puas dan tidak pernah mengerti dengan system yang baru – baru yang diterapkan sehingga membuat para pekerja tidak terbiasa dan menyebabkan waktu produksi semakin panjang. c) Dalam pengambilan keputusan seharusnya Petersen juga mempertimbangkan para potters (pembuat tembikar), karena para pembuat tembikar adalah yang paling mengetahui bagaimana proses sebenarnya. Petersen akan dapat mengambil keputusan lebih baik jika memperhatikan hal tersebut.
3. Saran yang dapat diberikan kepada Mr. Peterson Peterson terkait standard cost system yang baru yang diterapkan adalah sebagai berikut;
Penerapan suatu sistem biaya yang baru seharusnya juga dibarengi dengan sosialisasi kepada top management maupun lower management nya, terutama para potters. Sosialisali in dapat dilakukan dengan memberikan training sebagai pengenalan terhadap sistem ini sehingga potters tidak merasa bingung lagi dalam meng aplikasikan sistem biaya yang baru.
Dalam pemilihan bahan baku, segi kualitas juga harus dipertimbangkan sehingga pada saat menurunkan biaya dengan membeli bahan baku yang lebih murah, hal ini tidak akan mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan, yang juga akan berdampak pada timbulnya biaya-biaya lain.
Memperhitungkan variasi biaya-biaya yang akan menjadi favourable atau unfavourable.
Memperhitungkan akibat dari penerapan sistem biaya yang baru,kendala yang akan dihadapi dan mempertimbangkan apakah sistem baru ini akan berjalan dengan baik atau tidak.