Menurut Aristoteles, selama manusia menjadi makhluk sosial (zoon politikon), selama itu pula ditemukan politik. Ini berarti dalam kehidupan bersama, manusia memiliki hubungan yang khusus yang diwarnai oleh adanya aturan yang mengatur. Ada kekuasaan dan wewenang yang dipegang oleh segelintir orang yang sekaligus melahirkan aturan serta aturan mana yang perlu dipelihara dan tidak, kemudian menentukan apakah seseorang mengikuti aturan atau tidak, serta menentukan sanksi serta ganjaran bagi yang mengikuti dan melanggar aturan tersebut.
Secara etimologis, politik berasal dari bahasa Yunani yaitu "polis" yang berarti kota. Orang yang mendiami polis disebut "polites" atau warga negara, sementara kata "politikos" berarti kewarganegaraan. Lalu muncul istilah "politike techne" yang berarti kemahiran politik. "Ars politica" yang berarti kemahiran tentang soal kenegaraan. "Politike epitesme" berarti ilmu politik, istilah yang saat ini banyak digunakan.
Politik memiliki banyak definisi tergantung sudut pandang si pembuat definisi. Miriam Budiardjo (1993) mendefinisikan politik sebagai berbagai macam kegiatan yang terjadi di suatu negara, yang menyangkut proses menentukan tujuan dan bagimana cara mencapai tujuan itu. Sementara itu, Hoogerwerf, mendefinisikan politik sebagai pertarungan kekuasaan. Hans Morgenthau juga mendefinisikan politik sebagai usaha mencari kekuasaan (struggle power). Sementara David Easton mengartikan politik sebagai semua aktivitas yang mempengaruhi kebijaksanaan dan cara bagaimana kebijaksanaan itu dilaksanakan.
Dengan demikian, mengikuti Miriam Budiardjo, sesungguhnya politik itu memiliki beberapa konsep pokok. Beberapa konsep pokok politik tersebut adalah : politik berkaitan dengan negara (state), kekuasaan (power), pengambilan keputusan (decision making), kebijaksanaan umum (public policy), pembagian (distribution) dan alokasi (alocation). Roger F. Soltou mengatakan ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari negara, tujuan negara dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan itu, hubungan antara negara dengan warganegara, hubungan antara negara dengan negara lain.
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi tingkah laku orang lain atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari si pemilik pengaruh. Harold D. Lasswel dan A. Kaplan mengatakan ilmu politik mempelajari pembentukan dan pembagian kekuasaan. Sementara W. A Robson mengatakan politik sebagai ilmu yang mempelajari kekuasaan dalam masyarakat yaitu hakikat, dasar, proses, ruang lingkup dan hasil-hasilnya. Fokus utamanya adalah tertuju pada perjuangan untuk mencapai dan mempertahankan kekuasaan, melaksanakan kekuasaan atau pengaruh atas orang lain atau menentang pelaksanaan kekuasaan itu.
Konsep-Konsep Politik
Politik ialah usaha-usaha yang ditempuh warga negara untuk membicarakan dan mewujudkan kebaikan bersama.
Politik ialah segala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan negara dan pemerintahan.
Politik sebagai segala kegiatan yang diarahkan untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat.
Politik sebagai kegiatan yang berkaitan dengan perumusan dan Pelaksanaan kebijakan umum.
Politik sebagai konflik dalam rangka mencari dan/atau mempertahankan sumber-sumber yang dianggap penting
Klasik
Politik sebagai suatu asosiasi warga negara yang berfungsi menyelenggarakan dan membicarakan hal ihwal yang menyangkut kebaikan bersama seluruh anggota masyarakat (Aristoteles).
Tidak adanya kejelasan mengenai patokan kepentingan umum yang disetujui untuk kebaikan bersama.
menekankan aspek filosofis (idea dan etik) daripada aspek politik
berpolitik ialah membicarakan dan merumuskan tujuan-tujuan yang hendak dicapai dan ikut serta dalam upaya mengejar tujuan bersama
metode kajian yang digunakan yaitu spekulatif-normatif.
2. Kelembagaan
Politik sebagai hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan negara.
Politik merupakan persaingan untuk membagi kekuasaan atau persaingan untuk mempengaruhi pembagian kekuasaan antarnegara maupun antar kelompok di dalam suatu negara (Max Weber).
3. Kekuasaan
Ilmu politik dirumuskan sebagai ilmu yang mempelajari hakikat, kedudukan, dan penggunaan kekuasaan dimanapun kekuasaan itu ditemukan
Ilmu politik mempelajari hal ihwal yang berkaitan dengan kekuasaan dalam masyarakat, yakni sifat, hakikat, dasar, proses-proses, ruang lingkup, dan hasil kekuasaan.
Dalam konsep ini tidak membedakan kekuasaan yang beraspek politik dari kekuasaan yang tidak beraspek politik
4. fungsionlisme
Politik sebagai kegiatan merumuskan dan melaksanakan kebijakan umum.
David Easton merumuskan politik sebagai the authoritative allication of values for a society, atau alokasi nilai-nilai secara otoritatif, berdasarkan kewenangan, dan karena itu mengikat untuk suatu masyarakat.
Lasswell menyimpulkan proses politik sebagai masalah who gets what, when, how. "Mendapatkan apa" artinya mendapatkan nilai-nilai. "kapan" berarti ukuran pengaruh yang digunakan untuk menentukan siapa yang akan mendapatkan nilai-nilai terbanyak. "bagaimana" berarti, dengan cara apa seseorang mendapatkan nilai-nilai.
Kelemahan pandangan ini adalah menempatkan pemerintah sebagai sarana dan wasit terhadap persaingan diantara berbagai kekuatan politik untuk mendapatkan nilai-nilai yang terbanyak dari kebijakan umum.
Fungsional cenderung melihat nilai-nilai secara instrumental bukan sebagai tujuan seperti yang ditekankan pandangan klasik
5. Konflik
Kegiatan untuk mempengaruhi proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan umum tiada lain sebagai upaya untuk mendapatkan dan/atau mempertahankan nilai-nilai. Dalam memperjuangkan upaya itu sering sekali terjadi perbedaan pendapat, perdebatan, persaingan, bahkan pertentangan yang bersifat fisik di antara berbagai pihak
Keputusan politik merupakan upaya penyelesaian konflik.
Kelemahan pandangan ini adalah konflik tidak semua berdimensi politik sebab, selain konflik politik terdapat pula konflik pribadi, ekonomi, agama, yang tidak selalu diselesaikan melalui proses politik
http://www.slideshare.net/Muhaemin93/konsep-konsep-politik
Etnik boleh didefinisikan sebagai sekelompok manusia yang mengamalkan budaya yang hampir seragam, termasuk adat resam, pakaian, bahasa dan kegiatan ekonomi. Konsep etnik mempunyai erti yang berkaitan rapat dengan konsep-konsep ras dan bangsa. Ras dan bangsa memberikan penekanan pada perbezaan fizikal atau sifat-sifat biologi (keturunan dan pertalian darah yang sama) antara sesama manusia. Dalam konteks masyarakat majmuk Malaysia, terdapat pelbagai kelompok etnik yang hidup berlainan tetapi di bawah sistem politik yang sama.
Etnik dapat dikelaskan melalui perbezaan budaya. Etnik sering berbeza berdasarkan ciri budaya seperti adat resam, pola keluarga, pakaian, pandangan mengenai kecantikan, orientasi politik, kegiatan ekonomi dan hiburan. Di Malaysia, orang Melayu, India, Cina, Kadazan Dusun, Melanau dan pelbagai lagi dianggap sebagai etnik. Etnik pada dasarnya bersifat etnosentrik, iaitu mengangap ciri-ciri budayanya sebagai wajar, betul dan lebih utama daripada budaya etnik lain yang dipandang rendah serta dianggap ganjil ataupun berada pada tahap rendah atau tidak bermoral.
Konsep etnik membentuk konsep etnisiti dan etnosentrisme. Etnisiti merujuk kepada rasa kekitaan sesuatu kumpulan etnik tertentu. Hal ini bererti wujudnya satu kebudayaan atau sub budaya yang jelas yang menyatukan anggotanya dengan satu sejarah, nilai, sikap dan tingkah laku yang sama. Etnosentrisme pula merujuk kepada kepercayaan atau rasa bangga yang wujud dalam kalangan anggota sesebuah kelompok etnik bahawa budaya dan etnisiti mereka adalah jauh lebih baik dan hebat daripada kelompok lain. Etnosentrisme juga membawa makna suatu perspektif yang melihat kelompok etnik lain menerusi lensa dan kaca mata etnik sendiri.
http://safaritursina008.blogspot.com/
Uganda
Uganda sebuah negara Timur-Afrika, bersempadan dengan Sudan di utara, Kenya di timur, Tasik Victoria sebagai sempadan semulajadi dan Tanzania di selatan dan Republik Demokratik Congo di barat. Dengan penduduk seramai lebih 31 juta orang, negara ini adalah rumah lebih 40 kumpulan etnik. Oleh itu, adalah tidak menghairankan bahawa rakyat Uganda memikirkan kepelbagaian etnik apabila bercakap tentang 'pluralisme'.
Terdapat, bagaimanapun, satu baris yang penting di dalam pemikiran apabila ia datang kepada pluralisme di Uganda. Kepada ramai, 'pluralisme' merujuk pertama sekali untuk peralihan daripada sistem bukan pihak Presiden Museveni kepada sistem multi-parti pada tahun 2006. Pluralisme kemudian menunjukkan ruang yang diberikan oleh kerajaan Uganda kepada parti politik dan aktiviti mereka. Dimensi etnik pluralisme dalam satu tangan dan pluralisme politik di pihak yang lain, bersama-sama membentuk Program Pengetahuan Pluralisme yang Menggalakkan di Uganda..
Etnik, identiti dan nasionalisme di Uganda
Lebih 40 kumpulan etnik hidup di Uganda dan mereka semua berasal dari kawasan-kawasan tertentu di negara ini. Yang Baganda membentuk kumpulan terbesar, yang terdiri daripada hampir 17% daripada penduduk dan tinggal di selatan. Pada asalnya, Uganda mempunyai empat kerajaan yang dinikmati tahap tertentu autonomi di bawah penjajah British. Yang Buganda Kingdom adalah salah satu, selain daripada Kerajaan-kerajaan Bunyoro, Toro dan Ankole. Lain-lain kumpulan etnik penting adalah Ankole (8%), Iteso (8%), Basoga (8%,) Bakiga 7%, Banyarwanda (6%), Langi (6%), Bagisu (5%), Acholi (4%) , Lugbara(4%).
Tiada seorang pun daripada kumpulan-kumpulan etnik merupakan majoriti, dengan itu mengehadkan keupayaan satu kumpulan untuk mengawal orang lain. Walau bagaimanapun , konflik antara kaum berlaku , walaupun tidak pada skala yang besar. Contoh adalah pertempuran mengulangi antara Karamojong dan kumpulan lain lebih lembu. Etnik tidak memainkan peranan dalam konflik yang berlarutan di utara Uganda , di mana rintangan Tuhan Tentera Darat, diketuai oleh Joseph Kony , telah melakukan keganasan sejak tahun 1986. Konflik ini adalah , bagaimanapun, tidak semata-mata konflik antara etnik.
Belahan yang paling menonjol adalah salah satu di antara utara dan selatan Uganda, atau di antara orang-orang dari utara dan Baganda dari selatan. Sejarah jurang ini kembali kepada zaman pra -kolonial , tetapi telah bertambah buruk di bawah pemerintahan penjajah. British merangsang kegiatan ekonomi dan politik di selatan Uganda dan terutamanya di kalangan Baganda . Mereka melabur dalam infrastruktur dan pendidikan. Selatan itu telah berkembang kaya. Yang Acholi dari utara, yang terdiri daripada 4% daripada penduduk, dihasilkan bahan-bahan mentah untuk selatan dan berkhidmat dalam tentera.
Selain daripada jurang sosio -ekonomi , kumpulan-kumpulan etnik yang berbeza dalam bagaimana mereka telah mengambil bahagian dalam pemerintahan politik negara selepas kemerdekaan pada tahun 1962. Yang Baganda secara tradisinya diserahkan pemerintah politik negara dan oleh itu sering dianggap sebagai golongan elit mendominasi.
Kerajaan berturut-turut tidak membangkitkan isu identiti kebangsaan, meninggalkan ketegangan antara kumpulan etnik untuk apa yang ia bernilai. Mereka sering leka dengan mengekalkan kedudukan mereka dan berjuang pra- pengganti mereka . Selain itu, setiap presiden seolah-olah memihak kepada kumpulan etnik tertentu , bukan dalam sendiri satu -kurangnya ini . Uganda itu bergelut dengan pemecahan atas bangsa dan tidak mempunyai rasa nasionalisme
pluralisme politik
Presiden Museveni Yowero mula berkuasa pada 1986, dibantu oleh beliau rintangan Tentera Kebangsaan (NRA). Seolah-olah untuk mengelakkan ketegangan, beliau sangat terhad aktiviti parti politik dan mencipta satu sistem bukan pihak. RPK kini dinamakan Gerakan Penentangan Kebangsaan (NRM). Hanya dalam tahun 2005, selepas satu referendum perlembagaan, Uganda ditukar kepada sistem multi-parti. Museveni lagi memenangi pilihan raya pada Februari 2006.
Pelbagai organisasi masyarakat sivil mendakwa bahawa ruang politik bagi pluralisme menurun, kerana hasrat Museveni untuk terus berkuasa
Fokus kepada program pengetahuan
Dalam fasa permulaan, Program Pengetahuan Pluralisme yang Menggalakkan di Uganda tumpuan kepada pluralisme dan sikap tidak bertoleransi atas perbezaan serantau dalam keadaan sosio-ekonomi dan hubungan dengan identiti etnik, identiti kebangsaan, dan peranan naungan. Kajian pemetaan pertama kini dalam proses dan akan disiarkan di laman web ini pada Mei 2009. Yayasan Cross-Budaya Uganda (CCFU) adalah rakan kongsi utama tempatan yang menyelia kajian. Bersama-sama dengan Hivos dan Kosmopolis, CCFU mengenal pasti isu-isu utama yang akan dihuraikan from 2009-2010
http://www.hivos.net/Hivos-Knowledge-Programme/Themes/Pluralism/Topics/Managing-ethnic-diversity/Ethnic-and-Political-Diversity-in-Uganda
India
India merupakan satu Negara yang mempunyai banyak kumpulan etnik dan agama daripada kebanyakan negara-negara lain di dunia. Terdapat lapan agama "utama", 15 jenis bahasa dan dituturkan dengan pelbagai dialek dalam 22 negeri dan sembilan wilayah kesatuan, dan sebilangan besar puak-puak dan mazhab.
Tiga konflik etnik atau agama telah berlaku sejak akhir-akhir:. Dua berlaku di negeri-negeri "Assam dan Punjab; yang lain, konflik Hindu-Muslim yang lebih terkenal, terus berpanjangan Masalah Assam terutamanya adalah etnik, masalah Punjab adalah berdasarkan konflik kedua-dua agama dan serantau, manakala masalah Hindu-Islam adalah terutamanya agama.
India is a federal republic , is the world's largest democracy and national institutions , as many as 714 million voters, more than 1,000 political parties to participate in parliamentary elections, including seven national major party, 40 regional parties, as well as 980 small parties , known as the world's largest democratic elections.
- See more at: http://www.culturalsurvival.org/ourpublications/csq/article/ethnic-and-religious-conflicts-india#sthash.s9fdjVtS.dpuf
Kuasa, Pilihan Raya Politik dan Agama
Ketiga-tiga ini tidak akan secara automatik membawa kepada tindakan politik tanpa pengantaraan parti-parti politik. Pengantaraan ini tidak hanya mencerminkan bahagian sosio-ekonomi baru muncul. Kedua-dua pihak luar bandar utama, Kongres yang memerintah dan Akali Dal, parti dominasi Sikh peasanty yang kaya, telah banyak menyumbang ke arah pendalaman ini. Ulama telah mengambil perhatian watak menderita Skizofrenia politik Punjab. Ia mempunyai "sistem dua politik dan kawasan politik yang dua," satu sekular dan agama lain dan terhad kepada Sikh.
Sejak kehausan revolusi hijau di Punjab, ini adalah kali pertama yang Akalis belum berkuasa walaupun mereka mempunyai peraturan agak stabil dari 1977-1980. Kongres berkuasa kembali pada tahun 1980. Apabila Elit Akali berkuasa, mereka tidak mengambil apa-apa tuntutan sekarang dengan New Delhi di mana rakan kongsi dalam pakatan pilihan raya, Parti Janata, memerintah, tetapi tidak lama selepas Kongres saingan kembali, agitations telah dilancarkan bagi menyokong tuntutan. Implikasi kuasa seolah-olah semunasabahnya jelas: melainkan jika kuasa ekonomi dipertingkatkan Sikh golongan petani kaya dipadankan dengan kuasa politik, keamanan akan menjadi sukar untuk mengekalkan di Punjab. Sama ada kuasa politik perlu mengimbangi terhenti dalam kemakmuran ekonomi, atau insentif ekonomi yang lebih besar mesti kembali seperti yang dinyatakan dalam isu air sungai.
http://www.culturalsurvival.org/ourpublications/csq/article/ethnic-and-religious-conflicts-india#sthash.s9fdjVtS.dpuf
Tokoh tentang politik etnik
Nelson Mandela (gandhinya afrika selatan)
Mandela pejuang anti politik apartheid dijatuhi hukuman seumur hidup. Banyak orang berharap agar penghapusan politik perbedaan warna kulit hitam. Mandela seorang pejuang kemanusiaan yang luar biasa.Barang kali tidak berlebihan jika dikatakan ia adalah Gandhi-nya afrika selatan. Di tengah pemerintahan afrika selatan yang rasialis dan kadang sangat brutal, Mandela tetap menyerukan perjuagan tanpa kekerasan. Dengan cara itu justeru ia mengetarkan dan ditakuti musuh-musuhnya. Untuk menghentikan langkahnya pemerintah minoritas kulit puteh dengan politik apartheidnya, memenjarakan Mandela seumur hidup. Tapi di mana pun juga perjuagan kemanusiaan tidak pernah bias dibendung. Dan Mandela tidak anti kulit putih. Baginya semua manusia itu sama. Dalam satu siding pengadilan seorang hakim menyatakan bahawa kebebasan yang dituntut Mandela adalah untuk menaklukkan orang Eropa. 'Tidak,kami tidak anti-putih.Kami melawan supremasi putih dan kami mengutuk rasialisme tanpa peduli siapa yang melakukannya,' jawab Mandela. Dan Mandela memang tidak sekadar omong kosong. Begitu berkuasa ia segera merealisasikan ucapannya. Ketika ia memenagkan Pemilu dan menjadi Presiden Afrika Selatan, Mandela melangkah ke pemerintahan tanpa dam,tanpa sakit hati, tanpa kemerahan. Juga kepada mereka yang pernah memenjarakan dan menindas bangsanya. Mandela segera melakukan rekonsiliasi dengan lawan-lawan politiknya, termasuk para pemimpin kulit putih yang dulu begitu congkak. Mandela itu bukan saja bangsawan secara keturunan, tetapi bangsawan kemanusiaan.
Mandela kecil mulai sadar akan ketidakadilan terhadap kulit hitam ketika ia memasuki sekolah misi. Buku sejarah di sekolah hanya memperkenalkan pahlawan orang kkulitp utih. Orang- orang hitam dilukis sebagai orang biadab dan pencuri ternak. Tapi di rumah Mandela terdapat pengetahuan lebih bantak dari di sekolah seputar penindasan terhadap orang-orang hitam. Menapaki usia muda, mulai sadar betul perlunya perjuangan melawan politik anti ras hitam. Tahun 1950 ketika terjadi pemogokan buruh di mana-mana , Mandela terpilih menjadi ketua liga peuda. Bersama tokoh liga lainya ia mencanagkan perjuagan 'non-violent' untuk pemerintah yang rasialis, bersenjata ,dan penuh kekerasan. Perjuagan tersebut tentu tidak mudah.
Kegiatan Mandela di bidang politik semakin dahsyat dan mengantarkannya menjadi wakil ketua kongres nasional afrika (ANC) yang dipimpin Albert Lutuli (1952) ,kesannya, Mandela ditangkap bersama dengan tokoh-tokoh hitam lainnya. Tapi ia dibebaskan dan dikembali berjuang dengan semangat yang lebih berkobar. Tahun 1960 Mandela ditangkap lagi berdarsarkan undang-undang darurat.Ia dituduh sebagai otak berbagai tindak kekerasan yang terjadii Tahun 1964 Mandela dijatuhi hukuman seumur hidup. Tahun 19881 Mandela dipindahkan dari pulau Rubben ke penjara Pallsmor tidak jauh dari Cape Town. Tahun 1990 Nelson Mandela dibebaskan kembali berjuang di kancah politik,memenagkkan Pemuli, 1994, dan terpilih menjadi presiden kulit hitam pertama dalam sejarah Afrika Selatan.
Mandela melangkah ke istana tanpa kesombongan dan eforia. Beliau tidak menyimpan dendam kepada sesiapa pun, juga kepada orang-orang yang menghukumnya secara tidak adil. Bagi Mandela bumi Afrika Selatan adalah milik semua warga negara, baik yang puteh mahupun yang hitam. Orang kemudian melihat orang besar afrika selatan, atau orang besar afrik, bahkan orang besar dunia ini lebih dari seorang tokoh kemanusiaan lebih dari sekadar tokoh politik. Dan Nelson Rolihlala Mandela akan dikenang sepanjang masa, terutama oleh rakyat Afrika Selatan, seluruh Afrika, dan mungkin dunia. Ia tidak saja berjuang untuk Afrika Selatan tetapi juga untuk kemanusiaan.
Tun Dr.Mahathir Mohamad
Dr Mahathir telah bergiat aktif dalam politik sejak 1945 yang mana beliau mengambil bahagian dalam kempen menentang Malayan Union. Apabila UMNO ditubuhkan pada 1946, beliau adalah salah seorang yang pertama mendaftarkan diri sebagai ahli. Sebagai Pengerusi Parti Negeri Kedah, dan Pengerusi Jawatankuasa Politik, beliau dengan tidak sengajanya menimbulkan perasaan marah di golongan yang mempunyai perkaitan dengan Perdana Menteri Tunku Abdul Rahman apabila beliau membentangkan kriteria-kriteria kelayakan dalam pemilihan calon untuk pilihan raya umum 1959. Berasa sakit hati atas penuduhan bahawa beliau hendak memilihkan calon-calon yang rapat dengannya, Dr Mahathir enggan mengambil bahagian dalam pilihan raya tersebut.
Pada Pilihan Raya Ketiga dalam tahun 1964, Dr Mahathir dipilih sebagai Ahli Parlimen Kota Setar selepas menewaskan calon Parti Islam Se-Malaysia (PAS) dengan majoriti sebanyak 60.2%. Beliau menjadi ahli Majlis Tertinggi UMNO pada tahun 1965. Dalam Pilihan Raya 1969, beliau ditewaskan oleh calon PAS, Haji Yusoff Rawa, dengan cuma 989 undi sahaja, selepas beliau mengumumkan bahawa beliau tidak memerlukan undi-undi orang Cina untuk mencapai kerusinya.
Berikutan peristiwa 13 Mei 1969, Dr Mahathir dipecat daripada keahliannya dalam Majlis Tertinggi UMNO pada 12 Julai, selepas pengedaran umum suratnya kepada Tunku Abdul Rahman. Dalam suratnya, beliau telah mengkritik cara pentadbiran Tunku. Pada 26 September 1969, Dr Mahathir juga dipecat keahliannya dalam UMNO.
Semasa di luar parti, Tun Dr Mahathir mengarang buku "Dilema Melayu" (The Malay Dilemma). Buku kontroversi itu, yang mendedah dan menganalisis perwatakan orang Melayu telah diharamkan pada tahun 1970 dan pengharamannya hanya ditarik balik selepas Tun Dr Mahathir menjadi Perdana Menteri 18 tahun kemudiannya[13]
Apabila Tun Abdul Razak menjadi Perdana Menteri, Tun Dr Mahathir masuk semula ke dalam UMNO pada 7 Mac 1972 dan dilantik sebagai senator pada tahun 1973. Beliau bertanding di Kubang Pasu pada pilihan raya umum 1974, yang mana beliau menang tanpa bertanding. Selepas pilihan raya, Dr Mahathir dilantik sebagai Menteri Pelajaran dalam kabinet Tun Abdul Razak. Beliau memenangi salah satu daripada tiga kerusi naib presiden UMNO pada tahun 1975. Pada 1976, Perdana Menteri Tun Abdul Razak meninggal dunia secara mengejut dan penggantinya DatukHussein Onn melantik Dr Mahathir sebagai timbalannya, sambil masih mengekalkan portfolio pendidikan yang disandangnya. Tidak lama selepas itu Tun Dr Mahathir menjadi Menteri Perdagangan dan Perindustrian.
Pada pertengahan 1981, Perdana Menteri Malaysia iaitu Datuk Hussein Onn mengumumkan persaraannya dan menamakan Dr Mahathir sebagai penggantinya. Pada 10 Julai, 1981 Dr Mahathir menjadi Perdana Menteri Malaysia yang keempat, dan lapan hari selepas itu sebagai Menteri Pertahanan. Pada 31 Oktober, 2003, Dr Mahathir bersara dan menamakan timbalannya, Datuk Seri Abdullah Badawi sebagai penggantinya.
Dr Mahathir dianugerahkan Darjah Kebesaran Seri Maharaja Mangku Negara yang membawa gelaran Tun. Beliau turut dinobatkan sebagai "Bapa Pemodenan Malaysia" kerana berjaya membangunkan Malaysia menjadi sebuah Negara industri baru yang disegani di kalangan negara-negara membangun. Tempoh 22 tahun sebagai Perdana Menteri menjadikan beliau sebagai pemimpin kedua paling lama yang memegang jawatan tersebut di Asia Tenggara selepas Presiden Suharto dari Indonesia.
http://sumbanganpemimpin.blogspot.com/2013/05/tundr-mahathir-bin-mohamad-pada-10.html
http://www.scribd.com/doc/19763905/Folio-tentang-Mahathir-Bin-Mohammad
http://www.kabinet.gov.my/index.php/en/pelbagai/bekas-perdana-menteri-malaysia.html
file:///C:/Users/7user/Downloads/0807%20(2).pdf