FONDASI PENDIDIKAN
Oleh: Fahrudin
14405244024
Pendidikan Geografi B FIS UNY
Pendidikan secara umum didefinisikan sebagai sebuah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya di masyarakat. Dari definisi itu terlihat bahwa pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran terhadap manusia secara terus menerus, agar sang manusia itu menjadi pribadi yang kamil (sempurna) lahir dan bathin (Sudarsono dalam Soedijarto, 2008). Menurut Kihajar Dewantara, pendidikan adalah dengan melakukan keisnyafan, ditujukan kearah keselamatan dan kebahagian manusia, tidak hanya bersifat laku pembangunan tetapi sering merupakan perjuangan pula. Pendidikan berarti memelihara hidup tumbuh kearah kemajuan, tidak boleh melanjutkan keadaan kemarin menurut alam kemarin, serta pendidikan adalah usaha kebudayan berasas keadaban, yakni memajukan hidup agar mempertinggi derajat kemanusian(Yayasan Taman Siswa, 2011)
Kemajuan suatu bangsa sangan ditentukan oleh kualitas pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan sebagai sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa memiliki peranan yang sangat strategis. Pendidikan berkontribusi dalam mengembangkan sumber daya manusia yang bermutu, dengan indicator berkualifikasi ahli terampil, kreatif, inovatif, serta memiliki attitude (sikap dan perilaku) yang positif (Suparno dalam Soedijarto, 2008).
Oleh karena itu, perlu adanya perumusan dari sistem fondasi pendidikan itu sendiri, yang berfungsi sebagai pedoman masyarakat untuk mengembang pendidikan. Fondasi pendidikan adalah sebagai dasar dan arah untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah di cita-citakan. Fondasi pendidikan merupakan suatu yang memberikan dasar atau landasan terhadap penyelenggaraan sistem pendidikan yang dilakukan masyarakat yang memuat nilai-nilai positif yang diyakini kebenarannya oleh penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan dapat berjalan sesuai dengan harapan.
Kedudukan fondasi pendidikan terhadap penyelenggaraan pendidikan dimasyarakat adalah sebagai dasar atau landasan yang menjadi sandaran bagaimana pendidikan di selenggarakan dan kearah mana pendidikan hendak di bawah. Peran fondasi pendidikan bagi pengembangan pendidikan dan ilmu pendidikan yaitu berperan memberikan modal, arah, dan memberikan rambu-rambu dan garis-garis batas agar penyelenggaraan pendidikan di masyarakat tidak menyimpan dari nilai-nilai yang di harapkan. Wujud-wujud pendidikan meliputi aspek-aspek kehidupan masyarakat meliputi aspek social, budaya ideology, politik, hukum, keamanan iptek, yang semuanya baik secara langsung dan tidak langsung, yang mempengaruhi dinamika penyelenggaraan pendidikan.
Dasar pendidikan suatu Negara tidak terlepas dari falsafah dan pandangan hidup bangsa tersebut, semisalnya di Negara Indonesia mengacu pada Pancasila dan UUD 1945. Landasan pendidikan yang di selenggarakan oleh suatu masyarakat berdasarkan landasan sosiologis, historis kultural, dan psikologi tertentuh. Jadi ada landasan pendidikan yang perlu di perhatikan yaitu landasan filosofis, sosilogis, kultural, historis dan landasan psikologis bahkan landasan ilmiah dan teknologi (Umar Tirtahardja dan La Sulo, 1994 dalam Dwi Siswoyo, dkk, 2008). Berbagai pengertian landasan tersebut sebagai berikut:
Landasan filosofis berkaitan dengan kajian mengenai makna terdalam atau hakikat pendidikan, mengapa pendidikan dapat dilakukan dan atau diberikan oleh dan kepada manusia, apa yang seharusnya tujuan pendidikan. Filsafat sebagai kajian khusus formal seperti logika, epistemology etika, estetika, teologi, metafisika, filsafat ilmu, filsafat pendidikan dan lain-lain yang dipakai sebagai landasan pendidikan dan sangan besar pengaruhnya bagi pendidikan.
Landasan sosiologis pembahasannya mengenai dimensi-dimensi kemanusiaan sebagai mahluk social. Sebagai mahkluk social maka manusia selalu hidup berkelompok dalam suatu wilayah tertentuh yang relative dalam waktu lama. Akibatnya, masing-masing kelompok mempunyai karakterisitik berbeda-beda.
Landasan kultural menganai setiap manusia selalu menjadi anggota masyarakat, dan ia menjadi pendukung kebudayaan tertentuh. Kebudayaan adalah keseluruhan hasil cipta rasa dan karya manusia.
Landasan historis berkaitan kehidupan manusia mempunyai sejarah yang panjang sehingga manusia, tidak mampu melacak titik awal kapan mulainya kehidupan ini. Semua ini menunjukan bahwa pendidikan tidak dapat lepas dari landasan historis.
Landasan psikologis merupakan salah satu landasan pendidikan yang penting. Pada umumnya pendidikan yang berkaitan dengan pemahaman dan penghayatan akan perkembangan manusia, khususnya dalam proses belajar mengajar. Jadi pemahaman peserta didik yang berkaitan aspek kejiwaan merupakan kunci keberhasilan pendidikan.
Landasan ilmiah teknologi mempunyai hubungan yang erat. Iptek merupakan salah satu materi pengajaran sebagai bagian dari pendidikan. Jadi, peran pendidikan dalam pewarisan dan pengembangan IPTEK sangat penting.
Landasan politik sebagai cita-cita yang harus diperjuangkan melalui pendidikan, dimaksudkan agar tujuan dan cita-cita suatu bangsa dapat tercapai.
Landasan ekonomi, pendidikan dapat dipandang sebagai human investment karena dengan pendidikan maka manusia terdidik dapat menjadi modal bagi pembangunan.
Landasan Yuridis, pendidikan perlu diatur dalam regulasi yang berlaku dimasyarakat, bangsa dan Negara.
Hubungan landasan pendidikan terhadap Kajian ilmu pendidikan geografi sangat penting sekali karena berkaitan dengan karakteristik masyarakat yang terbentuk dalam suatu bangsa dan Negara sesuai kondisi geografisnya. Hal ini akan mempengaruhi penerapan pendidikan yang disesuaikan dengan segalah tingkah laku masyarakat yang membentuk kebudayaannya sendiri. Sebagai contoh antara daerah pesisir dan pegunungan, kebudayaan dan karakteristik masyarakatnya akan berbeda baik tingkah laku dan interaksi dalam masyarakat. Pedoman pembentukan fondasi pendidikan harus melihat aspek keilmuan geografian. Pendidikan-pendidikan yang akan ditanamkan agar sesuai dengan dengan kebudayaan, hubungan social, politik yang berkembang pada masyarakat dimasing-masing wilayah. Senada dengan itu, proses kajiannya keilmuan geografi menyangkut keterkaitan hubungan manusia dengan alamnya, dengan didasari pendekatan yang dipergunakan di kalangan geografi dalam menganalisis segala permasalah social yaitu pendekatan keruangan, kewilayaan dan ekologi. Sehingga dalam menganalisis masyarakatnya tidak hanya pada satu aspek social, akan tetapi rungan geografisnya pun akan menjadi pembahasan yang dibersertakan dengan kondisi masyarakatnya.
Daftar pustaka
Dwi Siswono, dkk. 2008. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta; UNY Press.
Kihajar Dewanatara, 2011. Pendidikan. Yogyakarta; Yayasan Taman Siswa.
Soedijarto,2008. Landasan dan Arah Pendidikan Nasional Kita. Jakarta; Kompas.