PANDUAN PRAKTEK KLINIS ANAK
DAFTAR ISI
1. PNEUMONIA ..............................................................................................
2
2. BRONKIOLITIS ...........................................................................................
4
3. DEMAM TIFOID .......................................................................................
8
4. KEJANG DEMAM ......................................................................................
11
5. HIPERBILIRUBINEMIA ............................................................................
14
6. SEPSIS NEONATORUM ............................................................................
17
7. HIPOGLIKEMIA ........................................................................................
21
8. GASTROENTERITIS( DIARE ) AKUT ....................................................
25
1
PNEUMONIA PENGERTIAN (DEFINISI) : Pneumonia adalah penyakit peradangan yang mengenai parenchim paru.Sebagian besar disebabkan oleh mikro organisme (virus/bakteri) dan sebagian kecil oleh hal lain ( aspirasi, radiasi ) dll
ANAMNESIS : 1.
Di awali infeksi saluran nafas akut bagian atas.
2.
Batuk.
3.
Demam tinggi terus menerus.
4.
Sesak nafas
5.
Kebiruan disekitar mulut.
6.
Menggigil ( pada anak )
7.
Kejang ( pada bayi )
PEMERIKSAAN FISIK : 1.
Demam, suhu > 39 C
2.
Dispnea
3.
Takipnea
4.
Retraksi dinding dada (chest indrawing)
5.
Nafas cuping hidung, sianosis
6.
Gerakan dinding dada dapat berkurang pada daerah yang terkena.
7.
Ronkhi basah halus di lapangan paru yang terkena
KRITERIA DIAGNOSIS : 1.
Kriteria Anamnesa diatas
2.
Kriteria pemeriksaan fisik diatas
DIAGNOSIS : PNEUMONIA
2
DIAGNOSIS BANDING : 1.
Bronkiolitis
2.
Payah jantung
3.
Aspirasi benda asing
4.
Abcess paru
PEMERIKSAAN PENUNJANG 1.
Darah Lengkap
2.
Urine Lengkap
3.
Foto Dada
4.
Elektrolit ( Na< K< Cl )
1.
IVFD: sesuai umur dan berat badan.
2.
Pemberian O ksigen 1 – 2 liter/menit
3.
Obat-obatan: < 3bln : Ampisilin 100 mg/kgBB/24 jam dalam 4 dosis ditambah
TERAPI :
Gentamisin 5mg/kgbb/24 jam dalam 2 dosis. 4.
> 3bln: Sakit tidak berat : Ampisilin, 100 mg/kgBB/24 jam dalam 4 dosis atau Amoksisilin 50 – 100 mg/kgBB dlm 3 dosis atau Kloramfenikol 50-100 mg/kgBB/ dalam 4 dosis.
5.
Sakit berat ( chest indrawing ) diberikan Sefalosporin 100 mg/kgBB/24 jam dalam 2 dosis.
EDUKASI : 1.
Penjelasan perjalanan penyakit
2.
Penjelasan perawatan di rumah
PROGNOSIS : 1.
Ad vitam
: dubia ad bonam/malam
2.
Ad sanationam : dubia ad bonam/malam
3.
Ad fumgsionam : dubia ad bonam/malam 3
INDIKATOR MEDIS : 1.
Kriteria pulang perbaikan klinis
2.
Indikator : 80% pasien pulnag dalam waktu 7 hari tanpa komplikasi
KEPUSTAKAAN 1.
Pedoman Penatalaksanaan Penyakit di UPF Anak RSUP Manado Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unsrat Manado
2.
Pedoman Diagnosia dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr Soetomo Surabaya Edisi III 2008
4
BRONKIOLITIS PENGERTIAN (DEFINISI) : Bronkiolitis adalah penyakit infeksi pernafasan akut bagian bawah yang ditandai dengan adanya inflamasi pada bronkiolus
ANAMNESIS Anak < 2 thn didahului infeksi saluran nafas akut bagian atas dengan gejala : 1.
Batuk
2.
Pilek
3.
Demam sub febris
4.
Sesak nafas makin hebat dengan nafas dangkal dan cepat
PEMERIKSAAN FISIK 1. Demam 2. Dispnea dengan expiratory effort 3. Retraksi dinding dada 4. Nafas cepat dangkal dengan nafas cuping hidung 5. Sianosis sekitar hiudng dan mulut,gelisah 6. Auskultasi: Ronkhi basah halus nyaring pada akhir atau awal inspirasi 7. Perkusi : hipersonor
KRITERIA DIAGNOSIS : 1. Kriteria anamnesa diatas 2. Kriteria pemeriksaan fisik diatas
DIAGNOSIS : BRONKIOLITIS
DIAGNOSIS BANDING 1. Asma bronkial 2. Aspirasi benda asing 5
3. Bronkopneumonia 4. Gagal jantung 5. Miokarditis
PEMERIKSAAN PENUNJANG : 1. Darah lengkap 2. Analisa Gas Darah 3. Foto Dada
TERAPI : 1. Oksigenasi 2. IVFD, sesuai berat badan, peningkatan suhu dan status hidrasi 3. Koreksi terhadap gagngguan elektroli yang mungkin timbul 4. Antibiotik pada keadaan umu yang kurang baik, curiga infeksi sekunder. 5. Kortikosteroid : dexamethason 0,5 mg/kgbb dibagi 3-4 dosis. 6. Nebulisasi β agonis : salbutamol 0,1 mg/kgBB/dosis sehari 4- 6 kali diencerkan dgn Normal Saline. Untuk menilai kegawatan penderita dgn dyspnoe lihat skor RDAI ( terlampir )
EDUKASI : 1. Penjelasan perlanan penyakit 2. Penjelasan perawatan dirumah
PROGNOSIS Ad vitam
: dubia ad bonam/malam
Ad sanationam : dubia ad bonam/malam Ad fumgsionam : dubia ad bonam/malam
INDIKATOR MEDIS 1. Kriteria pulang: perbaikan klinis 2. Indikator :80 % pasien pulang dalam waktu 7 hari tanpa komplikasi 6
KEPUSTAKAAN 1. Pedoman Penatalaksanaan Penyakit di UPF Anak RSUP Manado. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unsrat Manado 2. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSU dr Soetomo Surabaya Edisi !!! 2008 3. Buku Ajar Respirologi Anak IDAI edisi Pertama 2008
7
DEMAM TIFOID PENGERTIAN (DEFINISI) Demam tifiod adalh penyakit infeksi akut disebabkan oleh kuman garm negatif Salmonella typhi, menyerang saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari 1 minggu, gangguan saluran pencernaan dan gangguan kesadaran.
ANAMNESIS 1.
Demam berlangsung 1- 2 minggu.
2.
Gangguan saluran cerna; mual muntah.obstipasi, diare.
3.
Gangguan kesadaran berupa delirium, apatis,somnolen, sopor bahkan koma.
PEMERIKSAAN FISIK 1.
Demam
2.
Bibir kering dan pecah-pecah
3.
Lidah tertutup selapout kotor, ujung dan tepinya kemerahan.
4.
Perut kembung disertai pembesaran hati dan limfa yang nyeri tekan.
KRITERIA DIAGNOSIS 1. Kriteria anamnesis diatas 2. Tanda klinis diatas 3. Laboratoris : Lekopenia,anesonofilia, Ig M Salmonela positip
DIAGNOSIS : DEMAM TIFOID
DIAGNOSIS BANDING 1. Infiluenza 2. Bronkitis 3. Bronkopneumonia 4. Gastroenteritis 5. Tuberkulosa 8
6. Malaria 7. Sepsis 8. I S K PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Darah lengkap 2. Urine lengkap 3. Feses lengkap 4. Ig M Salmonela TERAPI 1. IVFD sesuai umur dan berat badan 2. Diet tinggi kalori dan protein, lunak dan mudah dicerna. 3. Obat-obatan: Pilihan pertama:Kloramfenikol 50 mg/kgBB/hari ,terbagi dalam 3-4 dosis, oral atau iv selama 14 hari,Bila terdapat kontra indikasi pemberian kloramfenikol, dapat diberi Ampisilin 200 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3-4 dosis selama 21 hari. Atau Amoksisilin 100 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3-4 dosis. Pemberian oral /intravena selam 21 hari atau 4. Kotrimoksasol dengan dosis TMP 8 mg/kgBB/hari terbagi dalam 2 kali pemberian oral selam 14 hari 5. Obat pilihan kedua adalah Cephalosporin generasi III. 6. Obat pilihan ketiga adalah Meropenem. 7. Pada kasus berat, dapat diberi Ceftriaxone dengan dosis 50 mg/kgBB/kali dan diberikan 2 kali sehari atau 80 mg/kgBB/hari sekali sehari, intra vena selama 5- 7 har EDUKASI 1. Penjelasan perjalanan penyakit 2. Penjelasan perawatan dirumah 3. Menjaga higine sanitasi lingkungan tempat tinggal.
9
PROGNOSIS 1. Ad vitam
: dubia ad bonam/malam
2. Ad sanationam : dubia ad bonam/malam 3. Ad fumgsionam : dubia ad bonam/malam INDIKATOR MEDIS 1. Kriteria pulang :perbaikan klinis 2. Indikator : 80% pasien pulang dalm waktu 7 hari tanpa komplikasi.
KEPUSTAKAAN 1. Pedoman Penatalaksanaan Penyakit di UPF Anak RSUP Manado Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unsrat Manado 1992 2. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD dr Soetomo Surabaya Edisi III, 2008 3. Buku Ajar Respirologi Anak IDAI edisi Pertama 2008
10
KEJANG DEMAM
PENGERTIAN (DEFINISI) Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi karena kenaikan suhu tubuh ( suhu rektal diatas 38º C) yang disebabkan oleh proses ektra kranium.
ANAMNESIS 1.
Adanya riwayat kejang demam pada anggota keluarga.
2.
Demam oleh karena infeksi saluran pernafaan atas, ottitis media, pneumonia, gatroenteritis dan infeksi saluran kemih.
PEMERIKSAAN FISIK 1. Demam oleh krena proses ektra kranial 2. Bentuk kejang demam ada 2 yaitu : a. Kejang demam sederhana, dengan ciri-ciri : kejang berlangsung singkat , < 15 menit kejang umum, tonik klonik umumnya berhenti sendiri tanpa gerakan fokal atau berulang dalam 24 jam. b. Kejang demam komplikata, dengan ciri-ciri : kejang lama > 15 menit kejang fokal atau parsial satu sisi atau kejang umum didahului kejang parsial berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam 3. Tidak ada kelainan neurologis
KRITERIA DIAGNOSIS 1. Kriteria anamnesis 2. Kriteria pemeriksaan fisik diatas
11
DIAGNOSIS : KEJANG DEMAM DIAGNOSIS BANDING 1. Meningitis 2. Ensefalitis 3. Abcess otak
PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Tidak Rutin 2. Untuk mencari sumber infeksi : Darah lengkap, AGD, Elektrolit 3. X ray, CT Scan, EEG ( tidak rutin )
TERAPI 1. Saat Kejang : a. Diazepam 0,3 – 0,5 mg/kgBB/dosis iv, 0,4 – 0,6 mg/kgBB/dosis/rektal supp b. Turunkan demam : antipiretik Parasetamol 10 mg/kgBB/dosis per oral, atau Ibuprofen 5- 10 mg/kgBB/dosis per oral 3-4 x/hari. c. Antibiotik : sesuai penyakit dasarnya. d. Suportip : bebaskan jalan nafas, oksigen 2. Pencegahan kejang: Kejang demam sederhana : diazepam 0,3 mg/kgBB/dosis per oral dan antipiretik saat anak demam. 3. Pencegahan Kontinu : untuk kejang komplikata dengan asam valproat 15 – 40 mg/kgBB /hari per oral dalam 2 -3 dosis
EDUKASI 1. Penjeksan perjalanan penyakit 2. Penjelasan pencegahan di rumah
12
PROGNOSIS 1. Ad vitam
: dubia ad bonam/malam
2. Ad sanationam : dubia ad bonam/malam 3. Ad fumgsionam : dubia ad bonam/malam
INDIKATOR MEDIS 1. Kriteria pulang : perbaikan klinis 2. Indikator : 80% pasien pulang dalam 5 hari tanpa komplikasi. KEPUSTAKAAN 1. Pedoman Penatalaksanaan Penyakit di UPF Anak RSUP Manado Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unsrat Manado 1992 2. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr Soetomo Surabaya Edisi III 2008 3. Buku Ajar Neurologi Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia Cetakan ke -2 Jakarta 2000
13
HIPERBILIRUBINEMIA
PENGERTIAN (DEFINISI) Hiperbilirubinemia pada neonatus adalah peningkatan kadar bilirubin serum pada neonatus,sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi tampak kekuningan.
ANAMNESIS 1. Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan, ibu DM, gawat janin, malnutrisi intra uterin, infeksi intranatal) 2. Riwayat persalinan dengan tindakan / komplikasi. 3. Riwayat ikterus/ terapi sinar/ tranfusi tukar pada bayi sebelumnya 4. Riwayat inkompatibilitas darah 5. Riwayat keluarga yang menderita anemia, pembesaran hepar dan limfa.
PEMERIKSAAN FISIK 1. Umum : keadaan umum (gangguan nafas, apnea, instabilitas suhu) 2. Khusus: dengan cara menekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna kulit dan jaringan sub kutan.. 3. Berdasarkan Kramer dibagi : I. Kepala dan leher
5,0 mg%
II. Sampai badan atas
9,0 mg%
(di atas umbilikus) III. Sampai badan bawah
11,4 mg/dl
(di bawah umbilikus) Hingga tungkai atas IV. sampai lengan,tungkai
12,4 mg/dl
Bawah lutut. V. Sampai telapak tangan dan kaki
16 mg/dl
14
KRITERIA DIAGNOSIS 1.
Anamneis
2.
Pemeriksaan fisik
3.
Pemeriksaan laboratorium.
4.
Beberapa faktor resiko terjadinya hiperbilirubinemia berat : a. Ikterus yg timbul dlm 24 jam pertama. b. Inkompatibilitas gol darah ( Coombs test positip ) c. Usia kehamilan < 38 minggu d. Penyakit hemolitik e. Ikterus/terapisinar/tranfusi tukar pada bayi sebelumnya f. Hematoma sefal, bruising. g. ASI eksklusif (bila BB turun > 12% BB lahir ) h. Ras Asia Timur, jenis kelamin laki-laki,usia Ibu <25 thn. i. Ikterus sebelum bayi dipulangkan j. Infant Diabetic Mother, Makrosomia k. Polisitemia
DIAGNOSIS : HIPERBILIRUBINEMIA
DIAGNOSIS BANDING : SEPSIS NEONATORUM
PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Bilrubin Total ( Direk dan Indirek ) 2. Golongan darah bayi dan tipe Rh-nya 3. Golongan darah Ibu dan tipe Rh-nya 4. Uji Coomb direk pada bayi 5. Hemoglobin/pemeriksaan darah lengkap 6. Sediaan hapusan darah 7. Hitung reikulosit 8. G6PD
15
TERAPI 1. Hidrasi – pemberiaan asupan 2. Foto terapi( lihat lampiran ) 3. Tranfusi tukar ( lihat lampiran )
EDUKASI 1. Penjelasan perjalanan penyakit 2. Penjelasan perawatan di rumah. PROGNOSIS 1. Ad vitam
: dubia ad bonam/malam
2. Ad sanationam : dubia ad bonam/malam 3. Ad fumgsionam : dubia ad bonam/malam
INDIKATOR MEDIS 1. Kriteria pulang : perbaikan klinis 2. Indikator : 80% pasien pulang dalam waktu 7 hari tanpa komplikasi KEPUSTAKAAN 1. Continuing Education Ilmu Kesehatan Anak no 34 Desember 2004 hal 97108. 2. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD dr Soetomo Surabaya Edisi III 2008 3. Materi Pelatihan Penatalaksanaan BBLR PERINASIA, Jakarta 2011
16
SEPSIS NEONATORUM PENGERTIAN (DEFINISI) Sepsis neonatorum merupakan sustu sinroma respons inflamasi janin disertai gejala klinis infeksi yang diakibatkan adanya kuman dalam darah pada neonatus. ANAMNESIS 1. Suhu tidak stabil. 2. Letargi 3. intoleransi minum 4. intoleransi glukosa: hiperglikemi atau hipoglikemia 5. Adanya faktor resiko: a. faktor resiko ibu •
demam intrapartum > 38º C
•
persalinan kurang bulan
•
ketubah pecah dini > 18 jam
•
asfiksia antenatal atau intra partum
•
infeksi saluran kemih ibu.
b. faktor resiko neonatal •
Kelahiran kurang bulan
•
Neonatusdgn selang endotrakea,akses vena sentral, kateter infus
•
Neonatus yang minum susu formula
PEMERIKSAAN FISIK 1. Tidak spesifik dan sering kali subtle. 2. Gawat nafas: apnea,takipnea dan sianosis. 3. Gejala gastrointestinal : mu ntah,diare,distensi abdomen,ileus dan sulit minum 4. Hippotermia (paling sering) atau hipertermia 5. Hepatomegali 6. Ikterus 7. Letargi 17
8. Irritability 9. Kejang 10. Fontanela menonjol atau penuh
KRITERIA DIAGNOSIS Pedoman untuk menegakkan diagnosis sepsis neonatorum dgn menggunakan kriteria sbb: 1. Keadaan umum •
Menurun (not doing well) malas minum (poor feeding), hiperttermia/hipotermia,sklerema,edema.
•
Sistem susunan saraf pusat
•
Hipotoni,iritale,kejang,letergi,tremor,fontanela cembung, high pitch cry.Sistem saluran pernafasan
•
Pernafasan tidak teratur,apnea,takipnea (>60/menit),sesak,sianosis.
2. Sistem kardiovaskuler • Takikardia (> 160x/menit),bradikardia (< 100x/menit),akral dingin,syok. 3. Sistem saluran pencernaan 4. Retensi lambung,hepatomegali, mencret,muntah,perut kembung 5. Sistem hematologi 6. Kuning,pucat,splenomegali.petekiae,purpura,perdarahan. a. Possible/suspect sepsis : bila terdapat 3 gejala klinik dari 6 kelompok gejala klinik b. Probable sepsis terdapat 3 gejala klinik dan adanya kelainan laboratorium c. Proven sepsis : terdapat 3 gejala klinik dan kultur darah yang positif.
DIAGNOSIS : SEPSIS NEONATORUM
DIAGNOSIS BANDING 18
1. Kelainan bawaan jantung, paru-paru dan organ organ lain PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Darah lengkap 2. C Reaktive protein 3. Kultur darah,urine, feses (atas inikasi) 4. Urine lengkap 5. Feses lengkap 6. 6.Foto dada
TERAPI 1. Ampisilin 200 mg/kgBB/24 jam iv 2 dosis untuk neonatus umur , 7 hari,untuk neonatus umur > 7 hari dibagi 3 dosis. Dan Aminoglikosida dosis 7,5 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis 2. Cefotaksim 50 mg /kgBB/dosis q 12 jam jika umur < 7 hari, q 8 jam jika umur > 7 hari 3. Ceftazidime 30-50 mg/kgBB/dosis q 12 jam jika umur < 7 hari, q 8jam jika umur > 7 hari 4. Bila gejala klinis memburuk dan hasil laboratorium menyokong infeksi, CRP tetap abnormal, maka diberikan Cefipime 100 mg/kgBB/hari dibeikan 2 dosis atau Meropenem 30-40 mg/kgBB/hari iv dan Amikacin 15 mg/kgB perhari iv. 5. Suportif. EDUKASI 1. Penjelasan perjalanan penyakit 2. Penjelasan perawatan di rumah
PROGNOSIS 1. Ad vitam
: dubia ad bonam/malam
2. Ad sanationam : dubia ad bonam/malam 3. Ad fumgsionam : dubia ad bonam/malam 19
INDIKATOR MEDIS 1. Kriteria pulang : perbaikan klinis 2. Indikator : 80% pasien pulang dalm waktu 14 hari tanpa komplikasi KEPUSTAKAAN 1. Paket Pelatihan Pelayanan Obstetri dab Neonatal Emergensi Komprehensif Protokol Asuhan Neonatal hal 215 -219 JNPK_KR 2. Pedoman diagnosis Dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD dr Soetomo Edisi III 2002 3. Continuing Education Ilmu Kesehatan Anak. Kapita Selekta Ilmu Kesehatan Anak No 32 Oktober 2002 hal 121- 128
20
HIPOGLIKEMIA PENGERTIAN (DEFINISI) Hipoglikemia adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa darah kurang dari 45 mg/dl.
ANAMNESIS 1. Riwayat bayi menderita asfiksia,hipotermi,hipertermi,gangguan pernafasan 2. Riwayat bayi prematur. 3. Riwayat bayi Besar untuk Masa Kehamilan.(BMK) 4. Riwayat bayi kecil untuk Masa kehamilan ( KMK) 5. Riwayat bayi dengan ibu Diabetes Melitus.. 6. Faktor resiko hipoglikemia : a. Neonatus puasa b. Neonatus dgn polisitemia c. Neonatus dgn eritroblastosis 7. Obat-obatan maternal misalnya steroid, beta simpatomimetik dan beta bloker.
PEMERIKSAAN FISIK 1. Jitteriness 2. Sianosis 3. Kejang atau termor 4. Letargi dan menyusui yang buruk 5. Apnea 6. Tangisan yang lemah atau bernada tinggi 7. Hipotermia 8. Respiratory distress sindrom
21
KRITERIA DIAGNOSIS 1. Pementaun glukosa di tempat tidur merupakan tindakan yang tepat untuk penapisan dan deteksi awal. 2. Hipoglikemia harus dikonfirmasi oleh nilai serum dari laboratorium jika memungkinkan.
DIAGNOSIS : HIPOGLIKEMIA
DIAGNOSIS BANDING 1. Insufisiensi adrenal 2. Kelainan jantung 3. Gagal ginjal 4. Penyakit susunan saraf pusat 5. Sepsis 6. Asfiksia
PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Analisa gula darah TERAPI 1. Monitor: Pada hari pertama untuk bayi yg beresiko (BBLR, BMK, bayi dgn ibu DM ): •
periksa kadar glukosa saat bayi datang / umur 3 jam
•
Ulangi tiap 6 jam selama 24 jam atau sampai pemeriksaan glukosa normal dalam 2 x pemeriksaan
•
kadar glukosa < 45 mg/dl atau gejala ppositip tangani hipoglikemia
2. Penangan hipoglikemia dengan gejala: •
Bolus glukosa 10% 2 ml/kgBB pelan-pelan dgn kecepatan 1ml/menit
•
Pasang IV Dextrose 10% sesuai kebutuhan (infus glukusa 6-8 mg/kg/menit). 22
•
Periksa glukosa darah pada : 1 jam setelah bolus dan tiap 3 jam.
•
Bila kadar glukosa masih< 25 mg/dl, dengan atau tanpa gejala, ulangi seperti diatas.
•
Bila kadar glukosa > 45 mg/dl dalam 2 kali pemeriksaan, maka: IV diteruskan Perksa kadar glukosa tiap 12 jam Bila kadar glukosa turun, ulangi bolus dextrose 10% 2 ml/kgBB Bila bayi sudah tidak mendapat IV, periksa tiap 12 jam, bila 2 kali pemeriksaan kadar glukosa dalam batas normal, pengukuran dihentikan.
3. Bila hipoglikemia persiten (hipoglikemia lebih dari 7 hari) •
Kosultasi endokrin.
•
Terpai kortikosteroid hydrokortison 5 mg/kg/hari atau prednison 2 mg/kg/hari per oral
EDUKASI 1. Penjelasan perjalanan penyakit 2. Penjelasan perawatan di rumah
PROGNOSIS 1. Ad vitam
: dubia ad bonam/malam
2. Ad sanationam : dubia ad bonam/malam 3. Ad fumgsionam : dubia ad bonam/malam
INDIKATOR MEDIS 1. Kriteria pulang : perbaikan klinis, 2. Indikator : 80% pasien pulnag dalam waktu 3 hari tanpa komplikasi
23
KEPUSTAKAAN 1. Materi Pelatihan Penatalaksanaan BBLR untuk Pelayanan kesehatn Level I-II Perinasisa…Jakarta 2011. 2. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD dr
Soetomo Surabaya Edisi III 2008...
24
GASTROENTERITIS( DIARE ) AKUT
PENGERTIAN (DEFINISI) Diare adalah defekasi encer lebih dari 3 x sehari, dengan/tanpa darah dan atau disertai lendir dalam tinja
ANAMNESIS 1. Defekasi lebih dari 3 x sehari. 2. diare encer, tanpa/dsertai darah dan lendir. 3. disertai atau tanpa panas badan 4. mual ,muntah 5. perut kembung 6. 6berat badan turun.
PEMERIKSAAN FISIK 1. Suhu badan meningkat 2. Cengeng, gelisah 3. UUB cekung 4. Mata cowong dan air mata berkurang 5. Bising usus meningkat 6. Turgor kulit menurun 7. Kembung
KRITERIA DIAGNOSIS 1. Kriteria anamnesa 2. Pemeriksaan fisik
25
DIAGNOSIS 1. Diare tanpa dehidrasi 2. Diare dehidrasi ringan (rasa haus dan oliguria ringan ) 3. Diare dehidrasi sedang (no 2 + turgor kulit turun,UUB cekung, Mata cekung ) 4. Diare dehidrasi berat (no 3 + somnolen,sopor.koma dan pernafasan Kussmaul, renjatan)
DIAGNOSIS BANDING Diare kronik
PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Darah lengkap 2. Elektrolit 3. Fese lengkap
TERAPI TANPA DEHIDRASI
EDUKASI 1. Penjelasan perjalanan penyakit 2. Penjelasan perawatan di rumah
PROGNOSIS 1. Ad vitam
: dubia ad bonam/malam
2. Ad sanationam : dubia ad bonam/malam 3. Ad fumgsionam : dubia ad bonam/malam
26
27