PRE PLANNING TERAPI
AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
REMINISCENCE THERAPY
A. Latar Belakang Topik Reminiscence therapy atau life review therapy adalah suatu terapi
yang dilakukan pada lansia yang menekankan pada pengalaman masa lalu lansia. Life review therapy memiliki dampak yang positif bagi lansia. Penelitian dengan judul Group integrative reminiscence therapy on selfesteem, life satisfaction and depressive symptoms in institutionalized older veterans yang dilakukan oleh Li-Fen Wu pada tahun 2011 didapatkan bahwa
life review therapy dapat mengurangi tanda-tanda terjadinya depresi, meningkatkan harga diri dan meningkatkan kualitas hidup seorang lansia.
1
penelitian serupa berjudul The effects of group reminiscence therapy on depression, self-esteem, and affect balance of Chinese community-dwelling elderly yang dilakukan oleh Wenjuan Zhoua dkk pada tahun 2011,
didapatkan pula reminiscence therapy ini efektif terhadap penurunan depresi, peningkatan harga diri.
2
Pengkajian yang telah dilakukan pada tanggal 5 Maret 2012 di Wisma Kunthi Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo, didapatkan hasil bahwa jumlah total lanjut usia (lansia) di wisma tersebut adalah 6 lansia yang terdiri dari 4 lansia wanita dan 2 lansia laki-laki. Pengkajian kepada masing-masing lansia dilakukan melalui wawancara maupun observasi. Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan, ditemukan adanya hambatan komunikasi dalam wisma Kunthi. Didukung dari adanya keluhan dari Ny. SJ bahwa para lansia lebih banyak menghabiskan waktu di kamar, Tn. SR mengatakan jarang keluar kamar dan berkomunikasi dengan lansia lain, Ny. Sn. Jarang berkomunikasi dengan lansia lain yang tinggal satu wisma. Selain itu, dari hasil observasi menunjukkan jika para lansia sibuk dengan aktivitas mereka sendiri dan tampak jarang berkomunikasi dan
1
jarang menyapa dengan lansia lain. Tn.Sr juga tampak menghabiskan waktu di dalam kamar. Berdasarkan hasil dari pengkajian dan observasi didapatkan bahwa keadaan lansia yang berada di wisma kunthi masih kurang komunikasi yang efektif, belum ada keakraban satu sama lain, maka dari itu perlu dilakukan terapi aktivitas kelompok untuk menjalin keakraban sehingga timbul komunikasi yang efektif sesama lansia yang tinggal di Wisma Kunthi Unit Rehabilitasi Wening Wardoyo Ungaran. Terapi aktivitas kelompok yang akan dilakukan adalah Life Review Therapy yang menekankan pada pengalaman masa lalu klien atau hobi di masa lalu klien. Diharapkan dengan terapi ini dapat meningkatkan harga diri pada lansia dan akan berdampak pada interaksi yang maksimal dan komunikasi yang efektif antar sesama lansia.
B. Topik
Terapi Aktivitas Kelompok dengan tema menjalin keakraban dengan reminiscence therapy ”
“
C. Tujuan TAK 1. Umum
Tujuan dari terapi aktivitas kelompok ini adalah untuk menambah rasa keakraban maupun kekeluargaan antar kelayan. 2. Hasil
a.
Kalayan mampu meningkatkan komunikasi yang efektif dengan sesama kalayan
b.
Kelayan dapat saling tolong-menolong dalam kegiatan sehari-hari
c.
Kelayan dapat menghabiskan waktu bersama-sama misalnya bercerita bersama, menonton TV bersama, makan bersama sambil bersenda gurau.
2
D. Kriteria Peserta
Kriteria peserta dalam TAK ini antara lain : 1. Merupakan penghuni wisma Kunti Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo (lansia maupun pengasuh) 2. Mau dan mampu mengikuti TAK
E. Proses Seleksi Peserta
Proses seleksi peserta dilakukan dengan : 1. Memberi tahu penghuni wisma Kunti sehari sebelum dilakukan TAK 2. Menjelaskan tujuan TAK kepada penghuni wisma 3. Menanyakan kesediaan masing-masing kalayan untuk mengikuti TAK 4. Melakukan terapi antar kelompok kepada seluruh peserta
F.
Uraian Struktur Kegiatan
1.
Tempat Pertemuan Kegiatan dilaksanakan di ruang tamu wisma Kunti Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran
2.
3.
Hari/Tanggal Hari
: Rabu
Tanggal
: 14 Maret 2012
Waktu Kegiatan TAK dilaksanakan pukul 11.30 – 12.20 WIB
4.
Jumlah Peserta Jumlah kalayan 6 peserta
3
5.
Setting Tempat
Keterangan: Kalayan/Lansia Fasilitator Leader Observer Co-Leader
6.
Perilaku yang Ditampilkan a. Para kelayan dapat bercerita mengenai masa lalu mereka (seperti: hobi, pekerjaan, pengalaman yang menyenangkan, dsb). b. Para kelayan dapat memberikan umpan balik kepada setiap cerita kelayan. c. Para kelayan dapat saling menghargai setiap cerita yang diberikan oleh kelayan lain.
7.
Metode TAK Metode TAK berupa diskusi kelompok, bermain, bercerita.
8. Pengorganisasian (Pembagian tugas dan uraian tugas : Leader, Co Leader, fasilitator, Observer) a.
Leader 1) Bertugas memimpin jalannya terapi 2) Bertugas memerikan bola yang akan diputar
b.
Co Leader 1) Siap sedia mengganti leader apabila leader berhalangan atau sudah lelah. 2) Membantu leader dalam memimpin jalannya TAK.
4
3) Memanagement waktu permainan. c. Fasilitator 1) Bertugas membantu jalannya TAK 2) Memfasilitasi lansia khususnya yang mengalami penurunan pendengaran maupun penglihatan agar dapat memahami proses TAK. d.
Observer 1) Mengawasi jalannya proses TAK 2) Menyimpulkan hasil TAK setelah TAK berakhir
G. Alat yang akan Digunakan
1.
Laptop Digunakan untuk memainkan musik
2.
Speaker Digunakan untuk memperkeras suara musik yang dimainkan
3.
Bola plastic Sebagai alat yang digunakan untuk diputar ketika permainan
4.
Kursi Sebagai tempat duduk
H. Tahap Pelaksanaan TAK 1. Tahap Orientasi (5 menit)
a.
Terapis mengucapkan salam terapeutik.
b.
Menanyakan perasaan para kelayan hari ini.
c.
Terapis memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan dilakukannya TAK.
d.
Terapis membuat kontrak waktu lama bermain dengan kelayan.
e.
Terapis menjelaskan aturan permainan.
5
2. Tahap Kerja (30 menit)
a.
MP3 diputar dan musik mengalun. Sembari musik mengalun, bola plastik diputar secara mengelilingi para kelayan.
b.
MP3 dimatikan dan bola berhenti pada satu kelayan. Saat bola berhenti pada satu kelayan, para fasilitator/ leader/ co leader memancing kelayan dalam mengungkapkan perasaannya.
c.
Kelayan dapat bercerita mengenai diri mereka, seperti pekerjaan mereka dahulu, hobi mereka, dan sebagainya.
d.
Para fasilitator membantu kelayan dalam mengungkapkan perasaannya.
e.
Setelah kelayan bercerita, leader menanyakan kepada kelayan yang lain mengenai cerita yang disampaikan kelayan atau mempersilakan kelayan yang lain untuk bertanya.
f.
Setelah kelayan bercerita dan kelayan lain mengungkapkan perasaan mereka, lagu diputar lagi sampe tiap-tiap kelayan mendapat giliran untuk bercerita mengenai pengalaman masa lalu, hobi, atau apapun.
3. Tahap Hasil (15 menit)
a.
Terapis menanyakan perasaan para kelayan setelah mengikuti TAK
b.
Observer membuat kesimpulan mengenai TAK yang sudah dilakukan
c.
Observer mendiskusikan rencana tindak lanjut yang dapat dilalukan oleh para kelayan, seperti menganjurkan para kelayan untuk meningkatkan komunikasi yang efektif dan bersahabat antara satu dengan yang lain.
d.
Observer mengucapkan salam penutup.
6
I.
Evaluasi
1. Struktur a. Pre planning dibuat sesuai dengan masalah keperawatan yang ada dalam wisma Kunthi b. Topik dan tujuan TAK sesuai dengan masalah yang ada dalam wisma c. Kontrak waktu dan tempat sehari sebelum pelaksanaan pada kelayan. d. Media alat sesuai dengan kondisi para kelayan e. Materi TAK dipersiapkan dua hari sebelum TAK
2. Proses a. Peserta TAK (6 orang lansia) hadir dan duduk pada kursi sesuai setting
b. Pelakasanaan TAK berjalan sesuai tempat dan waktu yang telah ditentukan. c. Peserta (6 orang lansia) mengikuti kegiatan hingga selesai d. Peralatan lengkap tersedia e. Ada evaluasi dan kontrak lebih lanjut untuk para kelayan f.
Leader, Co Leader, Fasilitator, Observer, menjalankan masingmasing tugasnya.
3. Hasil a. TAK dilakukan 50 menit b. Semua
peserta
(6
orang
lansia)
dapat
menceritakan
pengalamannya sesuai dengan kemampuan kelayan c. Kelayan berjabat tangan setelah TAK selesai
7
DAFTAR PUSTAKA
1. Li-Fen Wu. Group integrative reminiscence therapy on self-esteem, life satisfaction and depressive symptoms in institutionalised older veterans .
Journal of Clinical Nursing [internet]. 2011; 20: 15-16(2195-2203) [cited 9 Maret2012].Availablefrom:http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.136 52702.2011.03699.x/abstract?userIsAuthenticated=false&deniedAccessCust omisedMessage 2. Wenjuan Z, Guoping H, Jing G, Qun Y, Hui F, Clarence KZ. The effects of group reminiscence therapy on depression, self-esteem, and affect balance of Chinese
community-dwelling
elderly.
Available
from
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0167494311003335
8