Proposal Kepuasan Konsumen Dalam Mengunjungi Obyek Wisata Pemandian Siwarak Tito Argo Semarang.
Disusun Oleh :
********************************
ILMU EKONOMI & STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2009
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Pariwisata merupakan sektor yang sangat kompleks karena bersifat multidimensi baik fisik, social budaya, ekonomi dan politik. Pariwisata merupakan hal yang sangat kompleks dan bersifat unik, karena pariwisata bersifat multidimensi baik fisik, sosial ekonomi, politik, dan budaya. Pariwisata juga menawarkan jenis produk dan wisata yang beragam, mulai dari wisata bahari/tirta, wisata sejarah, wisata arkeologi, wisata budaya, wisata agama, wisata ziarah, wisata kesehatan, wisata wredha (orang tua), wisata remaja, wisata perkebunan (wisata agro), wisata nostalgia, wisata pendidikan/ilmiah, wisata alam, wisata petualangan, wisata dirgantara, wisata berburu, wisata belanja, dan wisata industri. Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam. (Richard Sihite, 2000:46-47) Dengan demikian pariwisata merupakan salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya, sebagai sektor yang komplek, pariwisata juga merealisasi industri-industri klasik seperti industri kerajinan tangan dan cinderamata, penginapan dan transportasi Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, baik daratan, udara maupun di perairan. Di samping itu Indonesia juga merupakan suatu negara yang memiliki keane keaneka karag ragam aman an buda budaya ya dan dan nilai nilai sejara sejarah h yang yang sanga sangatt tingg tinggi, i, hal itu terwu terwuju jud d dari dari banya banyakn knya ya peninggalan-peninggalan sejarah di berbagai tempat. Semua potensi tersebut mempunyai peranan yang sangat penting bagi pengembangan kepariwisataan, khususnya wisata alam. RUMUSAN MASALAH
Sebuah objek wisata didirikan pada umunya untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. Pihak pengelolapun menginginkan bahwa supaya konsumen yang datang sebagai objek wisata tersebut dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang cukup lama. Ini bukan tugas yang mudah perubahanperubahan yang dapat terjadi setiap saat baik perubahan pada diri konsumen seperti selera maupun aspek-aspek psikologis setelah perubahan kondisi lingkunganyang mempengaruhi aspek-aspek psikologis, social dan cultural konsumen itu sendiri. Demikian juga halnya dengan perkembangan industri hiburan dan pariwisata yang mengarah pada gejala persaingan yang melatar belakangi perlunya objek wisata Pemandian Siwarak Tirto Argo Semarang mempertahankan konsumen-konsumennya. Meskipun Pemandian Siwarak Tirto Argo selalu berusaha memperbaiki kualitas untuk meningkatkan kepuasan konsumen namun harus diakui bahwa dengan meningkatnya persaingan bidang industri hiburan dan pariwisata, tingkat persaingan dalam mempertahankan konsumen menjadi semakin tinggi
TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain : 1. Untuk menganalisis menganalisis pengaruh factor tujuan tujuan terhadap keputusan keputusan konsumen untuk memilih memilih objek wisata siwarak tirto argo sebagai tujuan wisata. 2. Untuk Untuk mengana menganalisi lisiss pengaru pengaruh h harga harga terhada terhadap p keputusa keputusan n konsume konsumen n untuk untuk memilih memilih objek wisata siwarak tirto argo sebagai tujuan wisata. 3. Untuk Untuk mengan menganalis alisis is pengaru pengaruh h lokasi lokasi terhadap terhadap keputusan keputusan konsumen konsumen untuk untuk memilih memilih objek wisata siwarak tirto argo sebagai tujuan wisata. 4. Untuk menganalisis menganalisis pengaruh pengaruh fasilitas terhadap terhadap keputusan keputusan konsumen untuk untuk memilih objek wisata siwarak tirto argo sebagai tujuan wisata. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah : 1. Sebagai masukan dan pertimbangan pertimbangan dalam mengembangkan mengembangkan dan menyempurnaka menyempurnakan n kebijakan-kebijak kebijakan-kebijakan an pemerintah pemerintah terutama terutama yang berhubungan dengan usaha-usaha usaha-usaha untuk mempertahankan dan apabila perlu meningkatkan jumlah wisatawan yang datang. 2.
Hasil Hasil penelitian penelitian ini dapat dapat dipergunak dipergunakan an sebagai sebagai bahan masuka masukan n dan pengetahua pengetahuan n untuk untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan perilaku konsumen.
2.1 TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori
Definisi Pariwisata
Pariwisa Pariwisata ta adalah adalah perjalan perjalanan an dari dari suatu suatu tempat, tempat, bersifat bersifat sementa sementara, ra, dilakuk dilakukan an perorang perorangan an maupun maupun kelomp kelompok, ok, sebagai sebagai usaha usaha untuk untuk mencari mencari keseimb keseimbang angan an atau keserasi keserasian an dan kebahag kebahagiaan iaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. Seseorang yang melakukan
perjalanan dianggap sebagai perjalanan wisata apabila bersifat sementara, sukarela karena tidak ada paksaan, dan tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah atau bayaran. Beberapa pengertian mengenai istilah pariwisata yang dikemukakan oleh beberapa ahli ekonomi diantaranya adalah Hunziker dan Kraph yang menyatakan pariwisata adalah sejumlah hubungan dan gejala-gejala yang dihasilkan dari tinggalnya orang-orang asing asalkan tinggalnya mereka itu tidak menyebabkan timbulnya tempat tinggal serta usaha-usaha yang bersifat permanent atau sementara sebagai usaha mencari pekerjaan penuh. Pariwisata merupakan komoditas yang dibutuhkan oleh setiap individu dapat meningkatkan daya kreatif, menghilangkan kejenuhan kerja, relaksasi, berbelanja, bisnis, mengetahui peninggalan bersejarah, kesehatan, dan pariwisata spiritualisme, seiring dengan meningkatnya waktu luang sebagai akibat lebih singkatnya hari kerja dan didukung oleh meningkatnya penghasilan, maka aktifitas kepariwisataan akan semakin meningkat. Hornby menyebutkan rumusan wisata sebagai sebuah perjalanan dimana seseorang dalam perjalanannya singgah sementara di beberapa tempat dan akhirnya kembali lagi ke tempat asal yang merupakan ia memulai perjalanan. Sedangkan Kodhyat merumuskan pariwisata sebagai fenomena yang ditimbulkan oleh salah satu bentuk kegiatan manusia, yaitu kegiatan yang disebut perjalanan ( travel). Perjalanan untuk memenuhi rasa ingin tahu, untuk keperluan yang bersifat rekreatif dan edukatif dikategorikan sebagai kegiatan wisata. Sedangkan menurut Spillane (1989) mendefinisikan pariwisata sebagai kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mencari kepuasan, mencari sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olah raga, menunaikan tugas, berziarah, dan lain-lain. Kemudian menurut Salah Wahab (1976) dalam Winarto dan Widowati, (2003), pariwisata adalah salah satu industri yang mampu menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal penyediaan lapangan kerja, pendapatan, tarif hidup, dan dalam mengaktifkan sector produksi lain di dalam negara penerima wisatawan. Selanjutnya dalam UU No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan menyebutkan wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari suatu kegiatan tersebut yang dilakukan sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. Wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan wisata. Menurut Burchat dan Medelik (1981), wisatawan memiliki 4 ciri utama, cirri tersebut adalah (Kohdyat,1996): 1.
Wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di berbagai tempat tujuan.
2.
Tempat Tempat tujuan tujuan wisatawa wisatawan n berbeda berbeda dari dari tempat tempat tinggal tinggal dan tempat tempat kerjanya kerjanya sehari-h sehari-hari, ari, karena itu kegiatan wisatawan tidak sama dengan kegiatan penduduk yang berdiam dan bekerja di tempat tujuan wisatawan.
3.
Wisatawan bermaksud pulang kembali dalam beberapa hari atau bulan, karena itu perjalanan bersifat sementara dan berjangka pendek.
4.
Wisatawan melakukan perjalanan bukan untuk mencari tempat tinggal, untuk menetap di
tempat tujuan atau bekerja untuk mencari nafkah. Jenis Pariwisata
Tujuan dari wisatawan melakukan perjalanan mempengaruhi dan menentukan jenis pariwisata yang memungk memungkinka inkan n untuk untuk dikemb dikembangk angkan an di daerah daerah tujuan tujuan wisata wisata yang nantinya nantinya akan akan menarik menarik wisatawan untuk mengunjunginya. Menurut Spillane terdapat beberapa jenis pariwisata, yaitu: a) Pariwisata untuk menikmati menikmati perjalanan perjalanan ( pleasure tourism) Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang yang meninggalkan tempat tinggalnya untuk berlibur mencari udara segar yang baru, untuk mengendorkan syarafnya, untuk menikmati keindahan alam, untuk untuk menikm menikmati ati hikayat hikayat rakyat rakyat suatu suatu daerah, daerah, untuk untuk menikm menikmati ati hiburan hiburan,, dan sebagain sebagainya. ya. Jenis Jenis pariwisata ini menyangkut begitu banyak unsur yang bersifat berbeda karena pengertian utility pleasure yang berbeda sesuai karakter, cita rasa, latar belakan kehidupan, dan temperamen individu. b) Pariwisata untuk rekreasi ( recreation tourism) Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang yang menghendaki pemanfaatan hari-hari libur untuk istirahat, untuk memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohani, yang akan menyegarkan keletihan dan kelelahannya. c) Pariwisata untuk kebudayaan kebudayaan ( cultural tourism) Jenis pariwisata ini ditandai oleh rangkaian motivasi seperti keinginan untuk belajar di pusatpusat pengajaran dan riset, untuk mempelajari adat-istiadat, cara hidup masyarakat negara lain, untuk mengunjungi mengunjungi peninggalan-peni peninggalan-peninggalan nggalan bersejarah, peninggalan peradaban masa lalu dan penemuan besar masa kini, pusat-pusat kesenian dan keagamaan dan mengikuti festival seni musik, film, tater, tarian, dan sebagainya. d) Pariwisata untuk olah raga ( sport tourism) Pariwisata olah raga bagi mereka yang ingin berlatih dan mempraktikannya sendiri, seperti pendakian gunung, berburu, memancing, dan sebagainya. Untuk mengunjungi tempat wisata yang menyediakan tempat pariwisata untuk olah raga ini. e) Pariwisata untuk konvensi ( convention tourism) Jenis Jenis pariwisa pariwisata ta ini mengala mengalami mi perkemb perkembanga angan n yang luar biasa biasa dan menjadi menjadi penting penting dalam dalam sumbanganya dalam devisa negara. Banyak negara yang mulai tertarik dan menggarap jenis pariwisata ini dengan dengan banyakny banyaknyaa hotel hotel dan banguna bangunan-ba n-bangun ngunan an yang yang khusus khusus dilengk dilengkapi api untuk untuk menunja menunjang ng convention tourism.
Aspek Ekonomis Pariwisata
Pariwisata dalah salah satu dari industri yang mampu menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal kesempatan kerja, pendapatan, taraf hidup dan dalam mengaktifkan sektor produksi lain di daerah penerima penerima wisatawan. Dikatakan begitu, karena jenis industri ini memiliki memiliki mata rantai kegiatan yang panjang. Aktivitas industri pariwisata mampu menggerakkan kegiatan-kegiatan terkait, menggerakkan industri-industri lain bahkan merambah pada sektor-sektor lain seperti sektor pertanian, peternakan, perkebunan, kerajinan rakyat, dan sebagainya. Dengan begitu, Pariwisata memainkan peran penting sebagai pemicu pertumbuhan yang berimbang karena kompleksnya hakekat industri pariwisata. Pertumbuhan berimbang ini tidak lain terlaksana oleh munculnya produksi usaha baru (inovasi) dan perluasannya. Selain itu, pariwisata juga memegang peran utama dalam hal kebijaksanaan kesempatan kerja, dikarenakan oleh permintaan pariwisata cenderung berkembang luas dalam jangka panjang. Potensi pariwisata yang baik dan berdaya saing tinggi pada suatu negara dapat dijadikan sebagai kegiatan ekonomi yang mampu meningkatkan likuiditas keuangan negara. Lebih jauh dalam UU No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan pada butir B menyebutkan bahwa kepariwisataan mempunyai peran penting untuk memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja, medorong pembangunan daerah, memperbesar pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat serta memupuk rasa cinta tanah air, memperkaya kebudayaan nasional dan memantapkan pembinaannya dalam rangka memperkokoh jati diri bangsa dan mempererat persahabatan antar bangsa. Industri pariwisata memiliki sifat khusus. Menururt Spillane (1989), sifat tersebut adalah: a. Produk wisata tidak dapat dipindahkan karena orang tidak dapat membawa produk wisata
pada wisatawa wisatawan, n, tetapi tetapi wisatawa wisatawan n itu sendiri sendiri yang harus harus mengunj mengunjungi ungi,, mengala mengalami mi dan datang menikmati produk wisata tersebut. b. Produk dan konsumsi terjadi pada waktu yang bersamaan. Tanpa wisatawan yang sedang
menggunakan jasa wisata itu tidak akan terjadi kegiatan produksi wisata. c. Pariwisa Pariwisata ta tidak tidak mempun mempunyai yai standar standar ukuran ukuran yang yang obyekti obyektiff karena karena pariwisa pariwisata ta memilik memilikii
berbagai ragam jenis pariwisata. d. Wisatawan tidak dapat mencicipi, mengetahui, ataupun menguji produk itu sebelumnya
karena wisatawan hanya melihat dari brosur ataupun alat promosi lainnya. e. Produk Produk wisata wisata mengand mengandung ung resiko resiko tinggi tinggi karena karena memerlu memerlukan kan modal modal besar, besar, sedangka sedangkan n
permintaannya sangat peka dan rentan terhadap situasi ekonomi, politik, sikap masyarakat, kesenangan wisata dan sebagainya.
Kepuasan Konsumen
Pengertian Kepuasan Konsumen menurut Mowen dan Michael (2002) adalah sebagai keseluruhan sikap yang ditunjukkan konsumen atas barang atau jasa setelah mereka memperoleh atau
menggunakannya. Perilaku konsumen ( customer behavior ) merupakan kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut ( Darmamesta dan Handoko, 2000). Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan : pendekatan nilai guna (utility) kardinal dan pendekatan nilai guna ordinal. Dalam pendekatan niali guna kardinal dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif. Berdasarkan kepada pemisalan ini, dan dengan anggapan bahwa konsumen akan memaksimumkan kepuasan yang dapat dicapainya, diterangkan bagaimana seseorang akan menentukan konsumsinya ke atas berbagai jenis barang yang terdapat di pasar. Dalam pendekatan nilai guna ordinal, manfaat atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsi barang-barang tidak dikuantifikasi. Tingkah laku seorang konsumen untuk memilih barang-barang yang akan memaksimumkan kepuasannya ditunjukkan dengan bantuan kurva kepuasan sama, yaitu kurva yang menggambarkan gabungan barang yang akan memberikan nilai guna (kepuasan yang sama) (Sadono Sukirno; 2005).
Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen konsumen dapat diartikan diartikan sebagai kegiatan kegiatan individu secara langsung langsung terlibat dalam mendapatkan serta menggunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut ( Basu Swastha, 1992 ). Perilaku konsumen ( customer behavior ) merupakan kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut ( Darmamesta dan Handoko, 2000). Perilaku konsumen ( consumer behavior ) sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian disekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka ( J. Paul Peter da Jerry C. Olsen, 1999 ). Paling tidak ada 3 definisi dari pengertian tersebut yaitu : 1. perilaku konsumen adalah dinamis, 2.
hal tersebut adalah melibatkan interaksi pengaruh dan kognisi perilaku dan kejadian sekitar dan
3. hal tersebut melibatkan pertukaran.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen merupakan tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang berhubungan dengan proses pengambilan keutusan dalam mendapatkan dan menggunakan barang atau jasa. Model Perilaku Konsumen Banyak perilaku yang mempengaruhi perilaku konsumen dan kecenderungannya untuk saling berinteraksi.Model perilaku konsumen dikembangkan sebagai usaha untuk memahaminya
Salah satu model perilaku konsumen adalah model dari Engel, dkk (1990).Model perilaku konsumen tersebut terbagi ke dalam empat hal yaitu: a. Stimulu Stimulus, s, yang yang merupak merupakan an masukan masukan untuk konsumen konsumen dari dari pemasar pemasar untuk mempengar mempengaruhi uhi reaksi konsumen. Stimulus ini dapat berupa produk, harga, promosi, dan distribusi. b. Proses Proses informa informasi, si, merupak merupakan an tahap tahap dimana dimana konsume konsumen n melakuk melakukan an pemrose pemrosesan san informas informasii suatu produk yang diberikan lingkungan eksternalnya. c. Proses pengambilan pengambilan keputusan, keputusan, yang mengiden mengidentifikasika tifikasikan n proses dari identifikasi identifikasi masalah sampai pemecahannya,yang terbagi dalam lima tahapan, yaitu: pengenalan masalah (Problem recognition), penelusuran informasi (information search), evaluasi (alternative evaluation), pilihan (choice), dan hasil ( outcomes).
d. Pengaruh lingkungan lingkungan eksternal, eksternal, terbagi terbagi dalam dua bagian bagian yaitu :pengaruh :pengaruh lingkungan lingkungan yang meliput meliputii kebuday kebudayaan, aan, kelas kelas sosial, sosial, pengaruh pengaruh individu individu,, keluarga keluarga,, dan situasi. situasi. Sedangk Sedangkan an perbedaan-perbedaan individu mencakup sumberdaya yang dimiliki konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup serta demografi. Pengertian Tujuan
Tujuan disini dimaksudkan adalah motivasi konsumen untuk mengunjugi obyek wisata siwarak tirto argo. Motivasi tersebut meliputi untuk tujuan wisata atau rekreasi, olahraga ,maupun yang lain Pengertian Harga Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan layanan (Basuswastha,1993). Dalam hal ini harga yang dimaksud adalah biaya masuk kedalam obyek wisata obyek wisata siwarak tirto argo Pengertian Lokasi Strategi lokasi adalah salah satu determinan paling penting dalam perilaku konsumen. Dalam hal ini semakin jauh dari pusat kota, sebuah obyek wisata akan semakin diminati, sebab menelaah kegunaan dari pengadaan obyek wisata tersebut adalah untuk hiburan. Pengertian Fasilitas Fasilitas yang dimaksud adalah seberapa menarik dan menyenangkannya sebuah obyek yang dijadikan sebagai tempat pariwisata, dalam hal ini adalah obyek wisata siwarak tirto argo
Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Khoirotun tahun 2003 berjudul Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku konsumen dalam memilih bengkel resmi sepeda motor honda.Penelitian ini dilakukan
terhadap
100
orang
responden
dengan
menggunakan
empat
variabel,
yaitu:
Pelayanan,Fasilitas,Harga,lokasi. Dari hasil uji Validitas didapatkan hasil bahwa keempat variabel valid.Sedangkan dari hasil uji Reliabilitas, keempat variabel tersebut berstatus reliable.sedang, dari hasil analisis regresi linear berganda diketahui bahwa ada pengaruh bersama-sama keempat variabel terhadap keputusan pembelian. Fitria Perdana Sari (2003) melakukan penelitian berjudul analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli konsumen di ABSAH swalayan terpadu semarang.penelitian ini dilakukan oleh 100 orang responden. Dari hasil uji validitas dan reliabilitas diketahui bahwa keempat variabel yaitu harga,pelayanan,lokasi,keragaman barang,adalah valid dan handal. Berdasarkan analisis regresi linear berganda diketahui bahwa keempat variabel tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli konsumen. Dari kedua penelitian terdahulu diatas berhubungan dengan penelitian sekarang dalam hal perumusan masalah dan analisis data yang digunakan. Namun, ada perbedaan pada obyek yang diteliti. Obyek penelitian kali ini adalah menggunakan obyek pariwisata dengan studi kasus tempat wisata tirto argo
Kerangka Pemikiran
Variabel-variabel Variabel-variabel yang digunakan digunakan dalam pemikiran pemikiran penelitian “Analisis Kepuasan Kepuasan Konsumen Dalam Mengunjungi Obyek Wisata Pemandian Siwarak Tito Argo Semarang.”, adalah antara lain variable tujuan , variable harga, variable lokasi, dan variable fasilitas. Yang dapat dijabarkan sebagai berikut.
= Hubungan secara Parsial = Hubungan secara simultan Dimana :
Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah antara lain : 1
Varia Variabe bell tujuan tujuan didug didugaa memi memilik likii hubun hubungan gan posit positif if dan penga pengaruh ruh signif signifika ikan n terha terhada dap p keputusan konsumen dalam memilih obyek wisata siwarak tirto argo
2
Varia Variabe bell harga harga diduga diduga memil memiliki iki hubu hubunga ngan n negat negative ive dan dan penga pengaru ruh h signi signifik fikan an terha terhada dap p keputusan konsumen dalam memilih obyek wisata siwarak tirto argo
3
Variabe Variabell lokasi lokasi diduga diduga memilik memilikii hubunga hubungan n positif positif dan pengaru pengaruh h signifik signifikan an terhada terhadap p keputusan konsumen dalam memilih obyek wisata siwarak tirto argo
4
Variabe Variabell fasilita fasilitass diduga diduga memiliki memiliki hubungan hubungan positif dan pengaruh pengaruh signifika signifikan n terhada terhadap p keputusan konsumen dalam memilih obyek wisata swarak tirto argo
3.1 Metode Penelitian
Variabel Penelitian Definisi Operasional
Variabel penelitian dalam penelitian definisi operasional antara lain : a. Variabel independen (bebas) Yaitu variabel yang mempengaruhi dan penyebab hal lain terjadi. Dalam penelitian ini yang menjadi variable independen adalah: X1: Tujuan X2: Harga X3: Lokasi X4: Fasilitas b Variabel dependen (tidak bebas), yaitu variabel yang situasi dan kondisinya tergantung
atau dipengaruhi oleh variabel independen. Dan variable dependen dalam penelitian ini adalah keputusan konsumen dalam memelih objek wisata. Sedang definisi operasional dari variabel adalah sebagai berikut: 1. Tuju Tujuan an Adalah motivasi konsumen dalam berkunjung ke siwarak tirto argo. Dalam berekreasi ataupun untuk tujuan lain. 2. Harg Hargaa Adalah Adalah jumlah uang yang yang ditagihk ditagihkan an untuk untuk sebuah sebuah jasa yang ditawark ditawarkan. an. Dalam Dalam hal ini konsumen akan memperoleh keuntungan dari pelayanan objek wisata yang ditawarkan. 3. Loka Lokasi si Loka Lokasi si siwar siwarak ak tirto tirto argo argo adala adalah h temp tempat at untuk untuk memp memper erole oleh h hibura hiburan. n. Faktor Faktor-fa -fakto ktorr yang yang dipertimbangkan antara lain kenyamanan objek wisata tersebut dan juga seberapa jauh jarak antar tempat tinggal dan area objek wisata 4. Fasil Fasilit itas as Adalah berupa atribut dari fisik objek wisata tersebut dalam hal ini siwarak tirto argo dan juga segala sesuatu yang membuat konsumen datang, memudahkan konsumen merasa nyaman.
Penentuan Sample
Sample dalam penelitian ini adalah populasi yang memiliki karakteristik hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi. (Djarwanto Ps dan Pangestu Subagyo,1998). Jumlah sample yang diambil sebanyak 110 orang. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor waktu dan tenaga.
Jenis Data yang Digunakan
Data adalah sesuatu yang diketahui atau dianggap mempunyai sifat bisa memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan (J. Supranto,1990). Data yang digunakan adalah data primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya, yaitu jawaban dari para responden penelitian. Data yang digunakan adalah: a. Identita Identitass responde responden n b. Tanggapan Tanggapan responden tentang tentang tujuan, tujuan, harga, lokasi dan fasilitas fasilitas terhadap terhadap keputusan memilih memilih siwarak tirto argo sebagai tempat pariwisata.
Metode Pengumpulan Data
Tekhnik pengumpulan data primer dalam pengumpulan data ini adalah (J. Supranto,1990): a. Kuisio Kuisione nerr Merupakan tekhnik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan lembaran kuesioner atau daftar pertanyaan yang bersifat tertutup yaitu jawaban alternatif yang telah disediakan kecuali daftar pertanyaan mengenai identitas responden yang bersifat terbuka. b. Wawan Wawanca cara ra Yaitu pengumpulan data dengan tekhnik tanya jawab langsung dengan responden yang diarahkan pada materi materi yang dibahas, dibahas, untuk untuk mempero memperoleh leh informa informasi si yang relevan relevan dengan dengan penelit penelitian. ian. Tekhni Tekhnik k ini dilakukan terhadap pimpinan perusahaan maupun yang berkaitan dengan materi yang di bahas tersebut.
Metode Analisis Data
Metode Metode analisis analisis data yang yang digunaka digunakan n dalam dalam penelit penelitian ian ini meliput meliputii analisi analisiss kualitat kualitatif if dan kuantitatif, penjelasan dari kedua analisis tersebut adalah sebagai berikut: a. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif ini didasarkan atas hasil jawaban responden dengan menggunakan tabulasi data. Setelah melalui proses analisis kualitatif, maka akan dapat dianalisis secara kuantitatif, sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian. b. Analisis Kuantitatif
Merupaka Merupakan n analisi analisiss yang berupa berupa angka-a angka-angka ngka sehingga sehingga dapat dapat diukur diukur dan dihitung dihitung.. Dalam Dalam analisa analisa kuantita kuantitatif tif dimaksu dimaksudka dkan n untuk untuk memper memperhitu hitungka ngkan n atau atau memperk memperkirak irakan an besarnya besarnya pengaruh pengaruh secara kuantitatif dari perubahan suatu atau beberapa kejadian terhadap kejadian lainnya (J. Supranto,1990). Adapun tes yang dipengaruhi adalah: 1. Analisis Analisis Validitas Validitas dan Reabili Reabilitas tas
Uji Validita Validitass digunak digunakan an untuk untuk menguku mengukurr sah atau atau valid valid tidaknya tidaknya suatu kuesione kuesioner. r. Suatu Suatu kuesioner dikatakan valid jika v hitung (untuk v tiap butir dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation) lebih besar daripada v table dan sebaliknya jika v hitung lebih kecil dari v table maka
kuesioner tersebut tidak valid (Imam Ghozali, 2001). Uji Realibitas alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indicator dari variable. Suatu kuesioner dikatakan realibel atau handal jika nilai Croanboach Alpha > 0,60 (Imam Ghozali). 2. Uji Asumsi Asumsi Klasik Klasik
Hasil perhitungan regtresi sebelum digunakan untuk analisis akan diuji normalitas, problem autokorelasi, autokorelasi, multikolinearitas multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. heteroskedastisitas. Hasil regresi variable amatan akan diuji sebagai berikut (singgih Santoso): 1)
Uji norma normali litas tas denga dengan n grafi grafik k distr distrib ibusi usi norm normaa PP – Plot Plot denga dengan n dasar dasar peng pengam ambi bilan lan keputusan. a. Jika data menyebar disekitar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika Jika data data meny menyeb ebar ar jauh jauh dari dari garis garis diago diagona nal, l, dan dan atau atau tidak tidak meng mengiku ikuti ti arah arah garis garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3. Uji multikolinearitas multikolinearitas dengan Tolerance dan VIF, analisis dengan keputusan bebas :
a. Mempuny Mempunyai ai nilai nilai Variance Inflation Factor (VIF) di sekitar 1 b. Mempunyai Mempunyai angka angka Tolerance Tolerance mendekati mendekati 1. 4. Uji heteroskedastisitas heteroskedastisitas dengan grafik scatter plot, dengan pengambilan keputusan :
a. Jika ada pola tertentu tertentu,, seperti seperti titik – titik yang ada membentu membentuk k suatu suatu pola tertentu tertentu yang teratur teratur
(bergelo (bergelomba mbang, ng,
meleba melebar, r,
kemudi kemudian an
menyem menyempit) pit),,
maka maka
telah telah
terjadi terjadi
heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola pola yang jelas, serta serta titik – titik yang menyebar menyebar di atas atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 5. Analisis Analisis Regresi Regresi Berganda Berganda
Tekhnik Tekhnik analisi analisiss dengan dengan menggun menggunaka akan n regresi regresi bergand bergandaa ini digunaka digunakan n untuk untuk menguku mengukurr tingkat tingkat
pengaruh dari masing – masing variable bebas terhadap variable terikat. Persamaan umum regresi berganda adalah : Dimana :
Y : Keputusan Mengunjungi Obyek Wisata X1 : Tujuan X2 : Harga X3 : Lokasi X4 : Fasilitas 6. Penguji Pengujian an Hipotesi Hipotesiss a. Uji signifikasi signifikasi secara simultan simultan F – test = dimaksudkan untuk menguji signifikasi koefisien regresi berganda. Dengan rumus : F=
R2 /k
Dimana : R² = Koefisien determinasi K = Jumlah koefisien N = Banyaknya data Kriteria pengujian : Dengan derajat kebebasan = (n – k – 1) Tingkat keyakinan = 95% Perumusan hipotesis stastistik yaitu :
Ho : Bj = 0 ; tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara harga, kualitas, barang, pelayanan, dan promosi terhadap keputusan pembelian. Ha : Bj ≠ 0 ; terdapat pengaruh yang signifikan antara harga, kualitas, barang, pelayanan dan promosi terhadap keputusan pembelian. Kriteria pengujian hipotesis :
Ho diterima, Ha ditolak apabila F hitung
≤
F table
Ha diterima, Ho ditolak apabila F hitung > F table b. Uji signifikasi signifikasi terhadap terhadap koefisien koefisien regresi parsial parsial b1, b2, b2, b3 dan b4 dengan dengan T test. test. t test dimaksudkan untuk uji signifikasi koefisien regresi parsial dengan menggunakan rumus sebagai
berikut : − β
b
t=
sb
Dimana : b
= Koef Koefis isie ien n regr regres esii untu untuk k samp sampel el
Β
= Koefisien regresi untuk polulasi
sb
= standa standarr devia deviasi si untuk untuk distri distribus busii b.
Dengan menggunakan derajat kebebasan (n-k) dan tingkat keyakinan 95% maka criteria pengujian sebagai berikut : •
Ho:b1=b2=b3=b4=0 ; Tidak ada pengaruh yang signifikan antara tujuan, harga, lokasi, dan fasilitas terhadap keputusan untuk mengunjungi objek wisata.
•
Ho:b1≠b2≠b3≠b4≠0 ; Terdapat pengaruh yang signifikan antara tujuan, harga, lokasi, fasilitas terhadap keputusan untuk mengunjungi objek wisata.
DAFTAR PUSTAKA
Basu Swastha dan T. Hani Handoko, 1987. Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen, BPFE, Yogyakarta Engel, F James, 1994, Perilaku Konsumen, Binarupa Aksara, Jakarta Hair, dkk, 1998, Multivariate Data Analysis, Fifty Edition, Prenice-Hall International, Inc Yoeti Oka A., 2008, Ekonomi Pariwisata Introduksi, Informasi, dan Implementasi, KOMPAS, Jakarta