PROPOSAL PENELITIAN
Nama
: Muhammad Tanzili
NIM/NIMKO : 2005.0006.2394/2005.4.037.0310.1.00071 Fakultas
: Ushuluddin
Jurusan
: Tafsir Hadist
Prog. Studi
: Strata 1 (S1)
Angkatan
: 2005
Judul
:
KONSEP ADIL MENURUT QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL-MISBAH A. Latar Latar Belakang Belakang Masalah Masalah
Orie Orient ntas asii Al-Q Al-Qur ur'a 'an n adal adalah ah memban membangu gun n kebaj kebajik ikan an jala jalan n kehid kehidupa upan n manusi manusia, a, mewuju mewujudka dkan n kemasla kemaslahat hatan an umat, umat, membim membimbin bing g kejala kejalan n yang yang lurus, lurus, menuju jalan yang lebih selamat dan sahih, baik di dunia maupun di akhirat. (Zuhaili Wahbah, Wahbah, 1996: 1996 : viii). Kebajikan, kemaslahatan, serta keamanan tidak akan pernah terwujud jika nilai-nilai keadilan dan kebijaksaan terlepas dari ruh kehidupan manusia. (Iaman Ghazali Ghazali,, 2007: 2007: 146), 146), mengat mengatakan akan,, kehidupa kehidupan n rumah rumah tangga tangga harus harus dilanda dilandasi si keadilan, dan bahwa masyarakat secara keseluruhan dapat berkembang dan lestari hanya jika dilandasi prinsip persamaan dan keadilan: firman Allah Q. S. An Nisaa': 135"
َإِ ْن ي ِ َبقْر وَال ِِ َدَاِا أو ُمسك ُفى أَع َو ه ّه َاءَدش ط سَِب ي ا ق اُ اَ آ ّذا َ أ َ َ هّاّا ن ِ ا ِض رت أو وا َْت ْ ن ِ َإا وُ دَت ْ نأ َ َ ا ا َِت َ ِ ِب ىأو هّ ًا أو ِغ كُ َ
اًِ َخ نُ ََ ت َِب ن "Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biar pun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau pun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjaan" Menegakkan keadilan di atas muka bumi tidak hanya diwajibkan kepada manusia, tapi merupakan kewajiban utama Nabi yang menerima petunjuk dan syari'at Allah. Firman Allah:
دد َحا َْ َزأَو ط سِب ا َُ ن ا ز َاو َ ك ا مََ َْ َزَأو ََِب َ ََْ أ د زٌ ِ عَز ِ َق ّها ّا ِِنإ َِب ه هَ و رص َ َ ّهاَا م ََو ّ ََ ٌَو د َدش ْ َب ه "Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca neraca (keadil (keadilan) an) supaya supaya manusi manusiaa dapat dapat melaks melaksanak anakan an keadila keadilan. n. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi bagi manusi manusia, a, (supay (supayaa mereka mereka memper memperguna gunakan kan besi besi itu) itu) dan supaya supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama) Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa". (Q. S. AlHadiid: 25). Setiap tatanan kehidupan, baik dalam keluarga, masyarakat, dan dalam pemeri pemerinta ntahan, han, dari dari tiap tiap indivi individuny dunyaa harus harus tertan tertanam am sifat sifat keadila keadilan. n. Karena Karena kead keadil ilan an iala ialah h peng pengak akua uan n dan dan perl perlak akua uan n yang ang seim seimba bang ng anta antara ra hak hak dan dan
kewajiban. Hal ini dapat mengantarkan sifat saling mengerti bahwa setiap kita mempunyai hak hidup. Jadi keadilan pada pokoknya terletak pada keseimbangan atau keharmonisan antara menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Joko Tti Prasetya, (2004:134). Demikian Demikian pula, menurut Rachmat Rachmat Ramadhana, Ramadhana, (2008: 200-201), seorang yang mempunyai sifat adil akan bersikap, berbuat, dan bertindak porposional, bijak, dan adil dalam mengambil keputusan apa pun. Sebagaimana Sebaga imana firman Allah:
م َع ِرْت ن َِإو مَع ِعر أ و أ مَ َب ُمك و وء َج ْ ِن سح ن ّ أِأ كذ ْ نع َ يَ سْ ا ح َ ّهاّا إِن طس ِب م َ َب ُمك َ ك َْ إِنَو ئَئش و ورَ Mereka Mereka itu adalah adalah orangorang-ora orang ng yang yang suka suka mendeng mendengar ar berita berita bohong, bohong, banyak memakan yang haram. Jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (untuk meminta putusan), maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka, atau berpalinglah dari mereka; jika kamu berpaling dari mereka maka mereka tidak akan member memberii mudara mudaratt kepadam kepadamu u sediki sedikitt pun. Dan jika jika kamu memutu memutuska skan n perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil". (Q. S. Al-Maidah: 42) Ayat yat di atas atas menun menuntu tutt agar agar semu semuaa oran orang g dalam dalam situ situas asii yang sama sama diperlakukan dengan sama. Magnis Suseno, (1987: 81), dan keadilan hanya akan terwujud dalam kehidupan sesama apabila kita memperlakukan objek dengan cara terbaik yang sesuai dengan keadaannya. Thoha Faz, (2007: 280). Dari sekian banyak uraian di atas menjelaskan tentang keadilan yang berl berlaku aku di seki sekita tarr kehi kehidu dupan pan sesa sesama ma manus manusia ia agar agar terc tercip ipta ta suat suatu u tata tatanan nan kehidupan yang harmonis dengan tanpa ada yang merasa diperlakukan tidak adil. Lain dari pada itu. Adalah keadilan keadilan Allah terdahap segenap ciptaan-Ny ciptaan-Nya. a.
Firman Allah:
ن ْظ َ م َس ُف أ اا ك َو َئش اا مْظ َ َ ّها ّا ِنإ "Sesungguhnya Allah tidak berbuat lalim kepada manusia sedikit pun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat lalim kepada diri mereka sendiri". (Q.S. At-Taubah At-Taubah : 70). Ahmad Thoha Faz, (2007: 288-289), menafsirkan ayat di atas, bahwa setiap kejadian yang tidak menyenangkan bukan berarti Allah itu kejam, dalam bebarapa konteks dikatakan Allah sebagai "murka-Ku". Namun, sesungguhnya Dia tidak pernah berbuat curang dan garang. Kitalah yang merusak diri kita sendiri sendiri dengan menabrak menabrak hukum-hukumhukum-hukum-Nya. Nya. Murka-Nya Murka-Nya adalah keadilan-Nya keadilan-Nya.. Penyakit Penyakit yang kita derita adalah cambuk Allah di dunia untuk mendidik hamba Nya untuk bersabar (mengubah diri), dan juga kreatif mencari obat. Dari pada itu itu keadilan Tuhan pada hakekatnya manisfestasi khusus dari cinta-Nya. Dalam sejarah Islam, berkenaan dengan keadilan Allah ada satu aliran yang menyebut golongan ahl al-'adl (golongan (golongan yang mempertahank mempertahankan an keadilan keadilan Tuhan), dimana aliran ini memegang lima prinsip dasar, dan di antara salah satuny satunyaa adalah adalah tentan tentang g al-'adl (keadi (keadilan lan Tuhan) Tuhan).. Menuru Menurutny tnya, a, Allah Allah tidak tidak meny menyuka ukaii keru kerusa sakan kan dan tida tidak k pula pula menci mencipt ptak akan an perbu perbuat atan an manus manusia ia.. Dia Dia mengayomi segala kebaikan yang diperintakan, dan terlepas dari segala kejahatan yang dilarang-Nya. Dia kuasa untuk mencegah ketika manusia berbuat kejahatan. Tetap etapii Alla Allah h tida tidak k mela melaku kuka kan n hal hal itu, itu, kare karena na jika jika demi demiki kian an bera berart rtii Dia Dia menghilangkan ujian dan cobaan-Nya (dari manusia). Harahap dan Nasutioan, (2003: 7-8). Pendapat di atas senada dengan pendapat Hamka, (2003: 171), bahwa “Allah “Allah tidak tidak melakuk melakukan an aniaya aniaya terhada terhadap p hambahamba-Nya Nya walau walau sebesa sebesarr zarrah zarrah
seka sekali lipu pun”. n”. Denga Dengan n sifa sifatt keadi keadila lan n Alla Allah h ters tersebu ebutt diha dihara rapka pkan n kita kita dapat dapat meneladani, karena dengan sifat ini akan mengantarkan kepada tidak menganiaya antara sesama. Setela Setelah h menera menerangka ngkan n makna makna dan peranan peranan keadila keadilan n dalam dalam kehidu kehidupan pan manus manusia ia,, nila nilaii keadi keadila lan n sung sunggu guh h sanga sangatt menen menentu tuka kan n keha keharm rmon onis isan an suat suatu u masyarakat masyarakat dan tegaknya tegaknya suatu tatanan kehidupan yang berkeadilan berkeadilan sosial dapat mengantarkan kepada kesejahteraan masyarakat. Namun dari realita yang ada saat ini, suatu tatanan masyarakat yang utuh justru dirusak dan dinodai oleh sifat khianat dari tiap pribadi itu sendiri, sendiri, sehingga kezalim kezaliman an meraja meraja lela lela yang yang mengant mengantark arkan an manusi manusiaa kepada kepada kehancu kehancuran ran dan perpecahan antara sesama. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibnu Taimiyah "Manusia tidak pernah berselisih paham tentang pendapat bahwa akibat dari keza kezali lima man n itu itu muli mulia; a; oleh oleh kare karena na itu itu oran orang g meng mengat atak akan an bahw bahwaa Alla Allah h memenangkan Negara yang adil meskipun kafir dan tidak membantu Negara yang zalim meskipun mukmin". (Ahmadi Thaha, 2007: 127). Kita tahu bahwa kezaliman yang mendarah daging dan berkembang biak di kalangan jajaran pemerintahan Islam hususnya, bukan berarti mereka buta akan makna adil dan penerapan keadilan, akan tetapi mereka tidak dapat menundukkan dan melepaskan diri dari perbudakan dan penjara hawa nafsu mereka.
Meliha Melihatt keseme kesemeraw rawutan utan dan kekacaua kekacauan n dalam dalam tatana tatana kehidu kehidupan pan umat Islam, Islam, lahirl lahirlah ah seoran seorang g intele intelektu ktual al muslim muslim mencoba mencoba untuk untuk menghel menghelai ai dan memandu memandu manusia manusia dari dari kesesa kesesatan tan menuju menuju kebenar kebenaran an dan dari dari kesala kesalah h artian artian dalam memaknai keadilan. Dengan harapan manusia mampu membumikan nilainilai nilai keadil keadilan an dalam dalam tatana tatanan n kehidupa kehidupan n umat. umat. Sebagai Sebagaiman manaa Qurais Quraish h Shihab Shihab mengatakan, (2007: 172): bahwa,
"Ke "Kesej sejaht ahteraa eraan n sosia osiall dimu dimullai dar dari perj erjuan uangan gan mewu ewujudk judkan an dan menumbuhsuburkan aspek-aspek akidah dan etika pada diri pribadi, karena dari diri pribadi yang seimbang akan lahir lahir masyarakat masyarakat seimbang. seimbang. Masyarakat Masyarakat Islam pertama lahir dari Nabi Muhammad Saw, Saw, melalui kepribadian beliau yang sangat mengagumkan. Pribadi ini melahirkan keluarga seimbang: Khadijah, Ali bin bin Abi Thalib Thalib,, Fathim Fathimah ah Az-Zah Az-Zahra' ra',, dan lain-l lain-lain ain.. Kemudi Kemudian an lahir lahir di luar luar keluarga keluarga itu Abu Bakar Ash-Shidd Ash-Shiddiq iq r. a., dan sebagainy sebagainya, a, yang juga membentuk membentuk keluarga keluarga,, dan dan demiki demikian an seteru seterusnya, snya, sehingga sehingga pada akhirnya akhirnya terbentuk terbentuklah lah masyarakat masyarakat yang seimbang seimbang antara antara keadilan keadilan dan kesejahter kesejahteraan aan sosialnya".
Tidak Tidak pada yang demikian itu saja, Qurasih Qurasih Shihab pun memaklumatka memaklumatkan n bahwa, salah baik baik
satu sendi kehidupan kehidupan bermasyara bermasyarakat kat adalah keadilan. keadilan. Berbuat Berbuat
melebih melebihii
keadila keadilan n sepert sepertii
memaaf memaafkan kan
kepada kepada yang yang bersal bersalah ah atau atau
memberikan bantuan kepada yang malas akan dapat menggoyahkan sendi-sendi tatanan kehidupan bermasyarakat. Memang Al-Qur'an memerintahkan perbuatan adil dan kebajikan seperti firman-Nya, firman-Nya, "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan" (QS Al-Nahl: 90), karena ihsan (kebajikan) dinila dinilaii sebagai sebagai sesuat sesuatu u yang yang melebi melebihi hi keadilan. keadilan.
Namun Namun dalam kehidupan kehidupan
bermasyarakat, keadilan lebih utama daripada kedermawanan atau ihsan. Kemudian Kemudian Quraish Quraish Shihab, Shihab, (2007: 158) menambahkan menambahkan bahwa, "Keadilan "Keadilan harus ditegakkan ditegakkan di mana pun, kapan pun, dan terhadap terhadap siapa siapa pun. Bahkan, jika perlu dengan dengan kekerasan. kekerasan. Karena ia adalah salah salah satu cara untuk untuk menegakkan menegakkan keadilan". Paling tidak ada empat makna keadilan yang diungkapkan oleh para pakar agama: pertama agama: pertama:: adil dalam arti "persamaan (hak manusia)". Kedua manusia)". Kedua:: adil dalam arti arti "seimb "seimbang ang (kesei (keseimba mbanga ngan n dan kesesu kesesuaian aian bukan bukan lawan lawan kata kata keadil keadilan) an)". ". Ketiga: Ketiga: adil dalam arti "menempatkan sesuatu pada tempatnya (antara hak sesama manusia)". manusia)". Dan yang keempat : "adil yang dinisbatkan kepada Ilahi" Quraish Shihab, (2007: 152-155). Demik Demikia ian n untu untuk k mema memaham hamii makna makna kead keadil ilan an seca secara ra mend mendet etai aill dari dari
penafsiran Quraish Shihab tentang keadilan dalam tafsirnya Al-Misbah, perlu kiranya peneliti mengkaji lebih jauh lagi, sehingga diharapkan dapat mengungkap model corak penafsirannya dan interpretasi terhadap makna keadilan atau sikap adil sesama manusia. Dari ragam makna keadilan di atas maka peneliti akan mengedepankan pembasahan pembasahan tentang "keadilan manusia". Karena dengan sikap ini manusia manusia akan sadar betapa pentingnya keadilan yang dapat mengantarkan kepada ketakwaan dan tentunya akan melahirkan masyarakat yang damai sejahtera. Kata 'adl yang dalam berbagai bentuk terulang sebanyak 21 kali di 12 al-qisth. Terulang sebanyak 23 kali di 17 surat. dan kata alsurat. Kemudian al-qisth. mizan terulang sebanyak 19 kali di 13 surat. Pada ketiga kata inilah yang menjadi pembahasan peneliti. B. Rumu Rumusa san n Masa Masala lah h
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti kemudian membatasi masala masalah h ini pada pada penafs penafsira iran n Qurais Quraish h Shihab Shihab tentan tentang g adil adil (keadi (keadilan lan manusi manusia) a) dalam Tafsir Al-Misbah yang selanjutnya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, sebagai berikut: 1. Bagaim Bagaimana ana penafs penafsira iran n Quraish Quraish Shihab Shihab tentang tentang makna adil adil dalam Tafsir Al-Misbah? 2. Bagai Bagaima mana na meto metode de Qura Qurais ish h Shih Shihab ab dalam dalam mena menafs fsir irkan kan makn maknaa keadilan dalam tafsir Al-Misbah? Al-Misbah? 3. Bagaimana Bagaimana konsep konsep keadila keadilan n manusia manusia menurut menurut Quraish Quraish Shihab? Shihab? C. Tuju ujuan an Penel Peneliti itian an
Sebagaimana Sebagaimana yang dinukilkan oleh Kaelan, Kaelan, (2005:234) (2005:234) bahwa, Tujuan Tujuan
sebuah kajian atau penelitian adalah rumusan singkat dalam menjawab masalah pen penel elit itia ian. n. Oleh Oleh kare karena na itu, itu, tuju tujuan an kaji kajian an ini ini adal adalah ah diha dihara rapk pkan an dapa dapatt mendes mendeskri kripsi psikan kan penafs penafsira iran n Qurais Quraish h Shihab Shihab tentang tentang makna makna keadil keadilan. an. Tujua Tujuan n penelitian ini difomulasikan dalam bentuk pernyataan sebag ai berikut: 1. Mendeskripsikan
penafsiran
Quraish
Shihab
dalam
mengungkap makna adil dalam Tafsir Al-Misbah. 2. Mendes Mendeskri kripsi psikan kan metode metode Qurais Quraish h Shihab Shihab dalam menafsi menafsirka rkan n makna keadilan dalam tafsir Al-Misbah. Al-Misbah. 3. Mendes Mendeskri kripsi psikan kan konsep konsep keadilan keadilan manusia manusia menurut menurut Quraish Quraish Shihab D. Ke Kegun gunaa aan n Peneli Penelitia tian n
Bakker dan Zubair, (1990: 11) mengungkap bahwa, fungsi dari penelitian adal adalah, ah, sebua sebuah h form formul ulas asii atau atau jala jalan n untuk untuk menem menemuk ukan an dan dan memb member erik ikan an penafsiran yang benar. Shingga ilmu pengetahuan tidak berdiri di tempat dan surut surut kebela kebelakang kang.. Kemudi Kemudian an Kaelan, Kaelan, (2005: (2005:235 235)) menyata menyatakan kan bahwa bahwa suatu suatu peneli penelitia tian n atau atau kajian kajian harus harus memili memiliki ki nilai nilai guna baik baik secara secara prakti praktiss maupun maupun akademis. Berikut kegunaan dari penelitian ini: 1. Seca Secara ra Akad Akadem emis is:: Kajian Kajian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi informasi penting penting dan jemba jembatan tan untuk untuk mengkaj mengkajii disipl disiplin in ilmu ilmu yang yang serupa serupa terhad terhadap ap penelit penelitian ian mendatang. Kemudian, mengingat kajian ini merupakan salah satu sendi-sendi terpenting terpenting yang dapat mengantarkan mengantarkan ketakwaan dan ketakwaan ketakwaan menciptakan menciptakan kesejahteran umat manusia. Lain dari pada itu, kajian ini berfungsi untuk menamba menambah h litera literatur tur khusus khususnya nya di Perpus Perpustak takaan aan IDIA, IDIA, berkena berkenaan an dengan dengan kajian di bidang tafsir dan teologi.
2. Seca Secara ra Prak Prakti tis: s: Kiranya dengan mendeskripsikan penafsiran Quraish Shihab tentang makn maknaa
kead keadil ilan an dala dalam m
kita kitab b
tafs tafsir irny nyaa Al-M Al-Mis isba bah h
diha dihara rapk pkan an dapa dapatt
mengura mengurangi ngi kezalim kezaliman, an, membuan membuang g khiana khianat, t, kesewe kesewenan nang-w g-wenan enangan gan dan diktat diktatori orisme sme dalam dalam intera interaksi ksi dengan dengan sesama sesama manusi manusiaa yang yang lain, lain, Ahmadi Ahmadi Thaha, (2007: 127) yang dinukil dari Ibnu Taimiah. Lebih dari pada itu, dapat mengantarkan manusia kepada ketakwaan demi mencapai kesejahteraan umat. E. Alas Alasan an Pemil Pemiliha ihan n Judul Judul
Ada dua alasan mengapa peneliti memilih judul ini: 1. Alas Alasan an Obye Obyekt ktif if.. Keadilan merupakan "salah satu organ" terpenting dalam mengantarkan manusia kepada ketakwaan yang dapat melahirkan kesejahteraan umat manusia. Sebagaimana Sebagaimana Firman Allah dalam surat Al-Maaida Al-Maaidah: h: 8. " Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhada terhadap p sesuat sesuatu u kaum, kaum, mendor mendorong ong kamu kamu untuk untuk berlak berlaku u tidak tidak adil. adil. Berlak Berlaku u adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungg sesungguhny uhnyaa Allah Allah Maha Maha Mengeta Mengetahui hui apa yang yang kamu kamu kerjak kerjakan". an". Qurais Quraish h Shihab, (2007: 147-148). Disamping demikian itu, Tafsir Al-Misbah dengan, warna keindonesiaan penuli penuliss memberi memberi warna yang yang menari menarik k dan khas khas serta serta sangat sangat relevan relevan untuk memperkaya khazanah pemahana dan penghayatan umat Islam terhadap rahasia makna ayat Allah. (http://www.freelists.org/post/ppi/ppiindia (http://www.freelists.org/post/ppi/ppiindiatafsir-Al-Misbah) tafsir-Al-Misbah) Kemudia Kemudian, n, keadil keadilan an tidak tidak dapat dapat dipisa dipisahkan hkan dari dari kehidu kehidupan pan manusi manusiaa karena dalam hidupnya manusia menghadapi hal tersebut dalam tiap harinya.
Joko Tri Prssetya, (2004: 137). 2. Alas Alasan an Suy Suyek ekti tif. f. Qurais Quraish h Shihab Shihab adalah adalah salah salah satu satu mufasi mufasirr kontemp kontempore orerr yang yang banyak banyak menyumba menyumbangk ngkan an gagasa gagasan n dan pemikir pemikiran an dalam dalam berbag berbagai ai forum forum dan kajian kajian ilmiah hususnya di bidang tafsir Al-Qur'an. Kemudian dilihat dari latar belakang pendidikannya, beliau telah menspeliasasikan pendidikannya dalam ilmu Tafsir Al-Qur'an. Dan yang paling penting dari pada itu, kajian ini selaras dengan jurusan peneliti, kemudian Tafsir Al-Misbah disajikan dalam bahasa Indonesia, sehingga memungkinkan
dan
memudahkan
peneliti
untuk
mengkaji
dan
menyelasaikannya. F.
Batasan Batasan Istilah Istilah Dalam Dalam Judu Judull
1. Qur Quraish aish Shi Shiha hab b Ulama’ Ulama’ sekaligu sekaliguss mufasi mufasirr kelahi kelahiran ran Rampang Rampang,, lebih lebih tepatny tepatnyaa di Sulawe Sulawesi si Selata Selatan n yang yang bertep bertepata atan n pada pada 16 Februa Februari ri 1944. 1944. Nama Nama panjan panjang g pakar tafsir ini adalah, Prof, Dr, Muhammad Qurash Shihab, M.A. beliau cukup cukup di kenal kenal pada kalanga kalangan n ilmuah ilmuah kontem kontempor porer er,, karena karena telah telah banyak banyak menyumbangkan gagasan dan keilmuan hususnya dalam bidang Tafsir AlQur'an Qur'an.. Tafsir afsir Al-Mis Al-Misbah bah yang yang beliau beliau sajika sajikan n telah telah mengamb mengambark arkan an akan keluasa keluasan n ilmu ilmu dan pengeta pengetahuan huannya nya juga juga memper memperlih lihatk atkan an bahwa bahwa beliau beliau memang ahli dalam bidang Tafsir. lihat Shihab, (2008:5). Bahkan pada tahun 1998-20 1998-2006 06 diperc dipercaya aya sebagai sebagai Dewan Dewan Pentas Pentashih hih Al-Qur’ Al-Qur’an an Depart Departemen emen Agama RI (lihat Shihab, 2006: hal. Sampul depan). 2. Keadilan Kata adil terambil dari kata 'adala yang terdiri dari huruf 'ain, 'ain, daal ,
laam. Rangkaian huruf-huruf ini mengandung dua makna yang bertolak dan laam. belakang, yakni "lurus dan sama" dan "bengkok, berbeda". Arti Artiny nyaa keadi keadila lan n adala adalah h ketid ketidak ak berp berpih ihak akan an sese seseor orang ang kepad kepadaa seseorang yang berselisih. Lihat Sulaiman Al-Kumayi, Al-Kumayi, (2005: 242). Setida Setidakny knyaa di dalam dalam Al-Qur’a Al-Qur’an n Allah Allah menggun menggungkap gkapkan kan kata kata adil adil al-miizaan. Pada dengan macam kata al-‘adl, al-qisth, kemudian dengan kata al-miizaan. hal demikian inilah yang akan menjadi pembahasan pokok dalam peneliti ini. Pertaman: Pertaman: kata al-‘adl Kata al-‘adl terdapat dalam Al-Qur’an terdapat sebanyak 21 kali di 11 surat dengan beragam bentuknya. Yaitu dalam surat Al-Baqara: 48, 123, 282. Surat An-Nisaa’: 3, 58, 129, 135. Al-Maaidah: 8, 95, 106. Al-An’am: 70, 150. Al-‘araf: 159, 181. An-Naml: 15, 60. An-Nahl: 76, 90. Asy-Syura: 15. AlHujurat: 9. Ath-Thalaaq: 2. Kedua: Kedua: kata al-qisth Kemudian Kemudian kata Al-Qi Al-Qisth sth terdapat terdapat sebanyak sebanyak 23 kali di 17 surat. Di dalam surat Al-Baqara: 282. Al-An-‘am: 152. Al-Hujurat: 9. An-Nisaa’: 3, 127, 135. Al-Maaidah: 8, 42. Al-An’am: 152. Al-‘Araaf: 29. Al-Mumtahanah: 8. Al-‘imraan: 18, 21. Yunus: 4, 47, 54. Hud: 85. Al-israa’: 35. Al-Anbiyaa’: 47. As-Syu’araa’: 182. Ar-Rahman: 9. Al-Hadiid: 25. Al-Ahzab: 5. ketiga: kata al-miizaan Dan yang ketiga: Sedangk Sedangkan an kata kata Al-Mii Al-Miizan zan terdapa terdapatt sebany sebanyak ak 19 kali kali di 13 surat surat seperti dalam surat Al-An’am: 152. Al-‘raaf: Al-‘raaf: 8, 85. Hud: 84, 85. As-Syura: 17. Ar-Rahman: 7, 8, 9. Al-Hadiid: 25. Al-Kahfi: 105. Al-israa’: 35. As-Syu’araa’: As-Syu’araa’: 182. 182. Al-M Al-Mu’m u’min inun un:: 102, 102, 102. 102. Al-Q Al-Qaa aari ri’a ’ah: h: 6, 8. Al-M Al-Mut utaf affi fifi fin: n: 3. AlAlAnbiyaa’: 47.
2. Sekila Sekilass Tenta Tentang ng Tafs Tafsir ir Al-Mi Al-Misab sabah ah Tafsir al-Misbah. Oleh Prof. Dr. M. Quraish Shihab dan diterbitkan oleh Lentera Hati. Tafsir al-Misbah adalah sebuah tafsir Al-Qur'an lengkap 30 Juz pertama dalam kurun waktu 30 tahun terakhir yang ditulis oleh tafsir terkem terkemuka uka Indones Indonesia. ia. Warna keindo keindones nesiaa iaan n penuli penuliss member memberii warna warna yang yang mena menari rik k dan dan khas khas sert sertaa sang sangat at rele releva van n untu untuk k memp memper erka kay ya khas khasan anah ah pemahamaa dan penghayatan umat Islam terhadap rahasia makna ayat Allah SWT. Tafsir al-Misbah terdiri dari 15 Jilid, yaitu jilid 1 terdiri dari surah AlFatihah sampai dengan Al-Baqarah, Jilid 2 surah Ali-Imran sampai dengan An-Nisa, jilid 3 surah Al-Maidah, jilid 4 surah Al-An’am, jilid 5 surah AlA’raf sampai dengan At-Taubah, At-Taubah, jilid 6 surah Yunus Yunus sampai dengan Ar-Raa’d, jilid 7 surah Ibrahim sampai dengan Al-Isra, jilid 8 surah Al-Kahf sampai dengan Al-Anbiya, jilid 9 surah Al-Hajj sampai dengan Al-Furqan, jilid 10 surah Asy-Syu’ara Asy-Syu’ara sampai dengan Al-‘Ankabut, jilid 11 surah Ar-Rum sampai dengan Yasin, jilid 12 surah As-Saffat sampai dengan Az-Zukhruf, jilid 13 surah Ad-Dukhan sampai dengan de ngan Al-Waqi’ah, Al-Waqi’ah, jilid 14 surah Al-Hadad sampai dengan
Al-Mursalat,
dan
jilid
15
surah
Juz
A’mma.
(http://www.freelists.org/post/ (http://www.freelists.org/post/ppi/ppiindia-T ppi/ppiindia-Tafsir-Alafsir-Al-Misbah) Misbah) G. Kajia Kajian n Pusta Pustaka ka
Sepanjang Sepanjang pengetahuan pengetahuan penulis, penulis, penelitian penelitian cermat dan menyeluruh menyeluruh tentang tentang keadila keadilan n dalam dalam Al-Qur’ Al-Qur’an an belum belum ditemu ditemukan. kan. Pembaha Pembahasan san terkai terkaitt pernah dilakukan oleh Joko Susannto. Dengan judul “ Keadilan Shabat Dalam Periwayatan Hadis: Suatu Tinjauan Predikat Adil Sebagai Perawi Perawi”” , dalam peneli penelitia tian n terseb tersebut ut penuli penuliss menggun menggunaka akan n Analis Analisis is Teoriti eoritiss dan Kerangk Kerangkaa Konsept Konseptual ual.. Sement Sementara ara dari dari penelit penelitian ian terseb tersebut ut ia berkes berkesimp impula ulan n bahwa, bahwa, setiap para sahabat Nabi bersifat adil. Hal ini berdasarkan penelitian terhadap
keadilan para sahabat dalam periwayatan ahdist dan didukung oleh dalil-dalil Al-Qur’an dan Hadist Nabi. Joko Susanto, 2006: 77. Bila kita cermati dari hasil hasil kesimp kesimpula ulan n terseb tersebut, ut, peneli peneliti ti dapat dapat menyimp menyimpulk ulkan an bahwa, bahwa, keadil keadilan an sangat berperan penting dalam periwayatan Hadist Nabi. Dan sifat ketidak adilan dapat tertolaknya suatu periwayatan. Kemudian, Kemudian, pembicaraan pembicaraan tentang keadilan keadilan manusia manusia banyak banyak dibahas dibahas dalam beberapa buku dan literatur, seperti. Apa yang dikatakan Sulaiman AlKumayi, (2007: 242-243) bahwa, ia membagi keadilan menjadi tiga bagian. Pertama, Pertama, mengena mengenaii segala segala yang yang dilakuk dilakukan an manusi manusiaa terhada terhadap p Tuhann Tuhannya ya.. Artinya manusia harus berprilaku layaknya seorang hamba kepada tuannya, tentunya tentunya sebatas sebatas kemampuanny kemampuannya. a. Ia dituntut dituntut untuk memberikan memberikan apa yang harus diberikan kepada orang yang tepat dengan cara yang benar pula. Kedua pula. Kedua,, adalah adalah kewaji kewajiban ban yang yang harus harus dijalan dijalanii manusi manusiaa terhad terhadap ap sesama sesama manusi manusiaa lainny lainnya. a. Deng Dengan an cara cara meme memenuh nuhii semu semuaa hak-h hak-hak ak sesam sesama, a, meng menghor horma mati ti ketiga, pemi pemimp mpin in mere mereka, ka, amana amanatt dalam dalam segal segalaa hal. hal. Kemu Kemudi dian an yang yang ketiga, kewaj kewajib iban an manus manusia ia terh terhad adap ap para para lelu leluhu hurr mere mereka ka,, yait yaitu u denga dengan n cara cara menunaikan wasiat, membayar hutang dan sebagainya. Dalam pembahsan pembahsan di atas penulis penulis mengambarkan mengambarkan keadilan dari sudut pand pandang ang tasa tasawu wuf. f. Yang ang mana mana seor seoran ang g hamba hamba harus harus mene menela lada dani ni sifa sifatt Tuhanny Tuhannya. a. Sehing Sehingga ga dapat dapat menumbu menumbuhkan hkan suburk suburkan an sifat sifat keadila keadilan n dalam dalam dirinya dan tidak akan curang kepada siapa pun. Adapun Joko Tri Prasetya, (2004: 136-137) beliau meninjau keadilan Pertama, dari sisi sifat-sif sifat-sifatnya atnya dan membaginya membaginya menjadi menjadi tiga kelompok. Pertama, keadi keadila lan n lega legall atau atau keadi keadila lan n mora moral. l. Arti Artiny nya, a, seti setiap ap oran orang g henda hendakl klah ah menj menjal alank ankan an peker pekerja jaann annny nyaa menur menurut ut sifa sifatt dasa dasarny rnyaa yang yang palin paling g coco cocok k baginya. Kedua, Kedua, keadilan distributif, yaitu perlakuan sama terhadap hal-hal Ketiga, keadi yang yang sama sama dan dan seba sebali liny nya. a. Ketiga, keadila lan n komu komuta tati tif, f, yait yaitu u keadi keadila lan n
merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Kemudi Kemudian an pembah pembahasa asan n tentang tentang penafsi penafsiran ran keadil keadilan an tidak tidak sediki sedikitt ditemukan dalam kitab tafsir-tafsir. Seperti, Al-Ghazali, (2007: ) mengatakan bahwa, bahwa, keadila keadilan n harus harus ditegak ditegakkan kan dan dijali dijalin n antara antara muslim muslim dan musuh musuh mereka. Firman Allah dalam surat Al-Mumtahaanah: 8-9. “Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku “adil” terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai sebagai kawanmu kawanmu orangorang-ora orang ng yang yang memera memerangi ngi kamu karena karena agama agama dan mengusir kamu dari negerimu dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang lalim”. Al-G Al-Ghaz hazal ali, i, (200 (2007: 7: 212) 212) menaf menafsi sirk rkan an ayat ayat di atas atas,, bahwa bahwasa sany nyaa keadilan adalah tidak akan tega seorang muslim membiarkan saudara kita terpuruk dalam pendindasan dan penjajahan kaum kafir. Artinya, harus ada rasa solidaritas antara sesama muslim dan kerjasama atau tolong-menolong untuk untuk menguba mengubah h suatu suatu keadaan keadaan kepada kepada yang yang lebih lebih baik. baik. Upaya Upaya terseb tersebut ut meru merupak pakan an wuju wujud d dari dari kead keadil ilan an dan pengh penghor orma mata tan n kepad kepadaa nila nilaii-ni nila laii kemanusia. Penafsiran ini berupa perpaduan antara metode tafsir analitis dan temat tematis is.. Disi Disini ni beli beliau au menaf menafsi sirk rkan an bahwa bahwa bers bersif ifat at adil adil adal adalah ah denga dengan n merasakan setiap kesedihan dan penderitaan yang dirasa oleh orang lain. H. Metod Metodee Kajia Kajian n
1. Pendek Pendekatan atan dan Jenis Jenis Peneli Penelitia tian. n. Penelitian ini dilakukan melalui riset kepustakaan (library reserch), dengan melalui melalui pendekatan pendekatan kualitatif kualitatif,, karena objek pembahasanny pembahasannyaa terfokus terfokus
pada ayat-ayat tentang keadilan yang sumber datanya diambil dari buku-buku, literatur-literatur dan kitab-kitab tafsir yang ada hubungan langsung atau tidak langsu langsung ng dengan dengan pembahas pembahasan. an. Kemudi Kemudian an metode metode yang yang digunak digunakan an yaitu yaitu deskriptif , analitis, analitis, komparatif komparatif dan induktif induktif . Deskriptif Deskriptif analitis digunakan digunakan untuk mengungkap dan mejelaskan makna keadilan dalam Tafsir Al-Misbah. Kemudian metode komporatif digunakan untuk membandingkan persamaan dan perbandingan antara penafsiran Quraish Shihab tentang ayat-ayat yang membaha membahass tentan tentang g keadil keadilan an dengan dengan para para ulama’ ulama’ lainny lainnya. a. Gina Gina Maulan Maulana, a, (2004 (2004:: 5). 5). Dan Dan meto metode de indu indukt ktif if untuk untuk mena menari rik k suat suatu u kesi kesimp mpul ulan an dari dari pembahasan ini. 2. Sumb umber Da Data. Sumber Sumber data data penelit penelitian ian,, sebagai sebagaiman man yang yang diungk diungkap ap oleh oleh kaelan, kaelan, (2005: (2005: 148). 148). Bahwa Bahwa sumber sumber data data harus harus relevan relevan dengan dengan penelit penelitian ian yang yang dilakukan. Yang Yang dibagi menjadi sumber data primer dan skunder. Adapun, karena penelitian penelitian ini meneliti meneliti penafsiran penafsiran Quraish Shihab, Shihab, maka sepenuhnya Sumber data primernya adalah kitab Tafsir Al-Misbah dan buku-buku buku-buku yang secara langsung langsung berkaitan berkaitan dengan objek material penelitian. penelitian. Kaelan, (2005: 148), terutama Tafsir Al-Misbah. Karya ini dipilih, karena peneliti akan mengkaji penafsiran Quraish Shihab terhadap ayat-ayat yang berbicara tentang keadilan. Sedangk Sedangkan an sumber sumber data data skunder skundernya nya dipero diperoleh leh dari dari bahanbahan-baha bahan n pustaka tertulis yang berupa buku, laporan hasil penelitian, makalah, jurnal ilmiah, atau literatur-literatur lain. Kaelan, (2005: 149). Untuk hal ini peneliti Pertama:: kitab-kitab tafsir. Seperti, membanginya dalam beberapa katagori. katagori. Pertama Tafsir Al-Qur’an Majid An-Nuur : karya Teungku Muhammad Hasbi Ashafsir Ibnu Katsir Katsir : karya Al-Azhar karya Shiddieqy. Tafsir karya Ibnu Ibnu Kats Katsir ir.. Tafsir Al-Azhar Hamka. Dan tafsir Fi Fi Fizalil Qur’an, Qur’an, karya Sayyaid Kutb. Menikmati Jamuan
Allah, Allah, karya karya Muhamm Muhammad ad Al-Gha Al-Ghazal zalii yang yang terdir terdirii dari dari tiga tiga jilid. jilid. Sumber Sumber-seumber seumber data data ini dipili dipilih h karena karena akan dijadi dijadikan kan bahan bahan perband perbanding ingan an dan pendukung pendapat Quraish Shihab dalam menafsirkan ayat-ayat tentang keadilan. Kedua. Kedua. Buku-buku karya Qurasih Shihab sendiri yang berkaitan dengan pembahasan ini. Seperti. Wawasan Al-Qur’an :Tafsir Tematik Atas Pelbagai Pelbagai Persoalan Umat”. Menabur Menabur Pesan Ilahi: Al-Qur’an dan Dinamika Kehidupan Masyarakat. Kemudian Kemudian penliti penliti menggunakan menggunakan buku Metodologi Penelitian Filsafat , Metologi Penelitian Penelitian kary karya Anto Anton n Bakke Bakkerr dan dan Achma Achmad d Char Charri riss Zubai Zubair; r; Metologi Kualitatif Bidang Filsafat , karya Kaelan. Karya-karya ini digunakan sebagai buku panduan dalam penelitian ini. Dan untuk menentukan masalah ayat-ayat tentang keadilan, peneliti menggunakan Konko Konkord rdasi asi Qur'an Qur'an:: Panduan Panduan Kata Kata Dalam Dalam Mencari Mencari Ayat Qur'an karya Ali Audah, Ensiklopedi Audah, Ensiklopedi Al-Qur'an karya Wahbah Zuhaili, dkk., Fath Al-Rahmaan dan "Al-Qur'aan "Al-Qur'aan Al-Kariim Al-Kariim Ma'a Al-Tafsii Al-Tafsii" " ,edisi ,edisi IV (digital). 3. Tekni eknik k Pengum Pengumpul pulan an Data Data.. Langkah Langkah awal yang yang dilakuk dilakukan an penulis penulis dalam dalam penelit penelitian ian ini adalah adalah mengklasifikasikan ayat-ayat yang berhubungan dengan masalah penelitian, yaitu ayat-ayat yang membahas tentang keadilan, seperti yang telah peneliti sebutkan. Masalah ayat-ayat yang berhubunga tersebut sepenuhnya diambil dari kitab Tafsir Al-Misbah Al-Misbah karangan Qurasih Shihab. Langkah Langkah selanj selanjutny utnyaa adalah adalah mendes mendeskri kripsi psikan kan ayat-ay ayat-ayat at terseb tersebut ut menurut Penafsiran Quraish Shihab. Kemudian penafsiran Quraish Shihab terh terhada adap p ayat ayat-ay -ayat at keadi keadila lan n diban dibandi ding ngkan kan denga dengan n penda pendapat pat lain lain dan penafsiran para mufassir. mufassir.
4. Meto Metode de Anal Analis isis is Data Data.. Dalam penyelesaina penyelesaina penelitian penelitian ini, peneliti peneliti menggunakan menggunakan beberapa beberapa metode untuk menganalisis data yang dikumpulkan, yaitu: a. Metode Interpretasi. Dalam Dalam hal ini penelit penelitii akan akan menemuk menemukan an dan mendes mendeskri kripsi psikan kan penafsiran Quraish Shihab tentang ayat-ayat keadilan dalam Tafsri AlMisb Misbah ah..
Sehi Sehing ngga ga
pene penele leti ti
akan akan
mene menemu muka kan, n,
menu menutu turk rkan an,,
dan dan
mengungkapkan makna objek yang terkandung. Kaelan, (2005: 76) Peneli Peneliti ti berusa berusaha ha untuk untuk menela menelaah ah dan mengung mengungkap kap penafsi penafsiran ran Quraish Shihab tentang ayat-ayat keadilan dalam Tafsri Al-Misbah. Untuk itu, penulis tidak hanya memahami memahami naskah seperti seperti apa yang diungkapkan diungkapkan oleh Quraish Shihab Tetapi juga memaparkan makna yang terkandung di balik balik bahasa bahasa dalam dalam Tafsri afsri Al-Mis Al-Misbah bah tentun tentunya ya setelah setelah mengada mengadakan kan perbandingan dengan pendapat lain. b. b. Meto Metode de Desk Deskri ript ptif if Historis. Peneli Peneliti ti akan meluki melukiska skan, n, menjel menjelask askan an dan menera menerangka ngkan n latar latar belaka belakang ng Qurais Quraish h Shihab Shihab yang yang berhubu berhubungan ngan dengan: dengan: riwaya riwayatt hidup, hidup, pend pendid idik ikan an,, dan sega segala la hal yang yang berkai berkaita tan n deng dengan an perk perkemb emban anga gan n pemikiran Quraish Shihab. c. Meto Metode de Desk Deskri rips psi. i. Peneli Peneliti ti berusa berusaha ha menguak menguak secara secara teratu teraturr seluru seluruh h penafsi penafsiran ran Qura Qurais ish h Shih Shihab ab tent tentang ang ayat ayat-ay -ayat at tent tentan ang g keadi keadila lan, n, yait yaitu u denga dengan n member memberika ikan n deskri deskripsi psi mengena mengenaii metode metode penerap penerapan an yang yang dipakai dipakai oleh oleh Quraish Quraish Shihab Shihab dalam Tafsri Tafsri Al-Misbah, Al-Misbah, khususnya khususnya metode metode penafsiran penafsiran
yang dipakai oleh Quraish Shihab dalam menafsirkan ayat-ayat tentang keadilan. d. Komparasi asi. Dalam hal ini, peneliti akan mengkomparasikan antara penafsiran Qurais Quraish h Shihab Shihab dengan dengan pendapat pendapat dan penafsi penafsiran ran mufass mufassir ir lain lain yang yang berhungan dengan pembahasan tentang ayat-ayat keadilan. Dalam artian membandingkan dua pemikiran atau pendapat lebih dari satu. Kaelan, (2005, 94) e. Metod etodee Ind Induk ukttif Metode Metode ini adalah adalah suatu suatu proses proses mengamb mengambil il kesimp kesimpula ulan n setela setelah h proses pengumpulan data dan analisis data. Kaelan, (2005: 95). Yaitu melalui suatu sintesis dan penyimpulan secara induktif. I. Sist Sistem emat atik ika a Pemb Pembah ahas asan an
Peneli Penelitia tian n ini akan dikaji dikaji secara secara sistema sistematis tis dalam dalam lima bab.
Bab I,
pendahuluan, pendahuluan, meliputi: latar belakang masalah, masalah, rumusan rumusan masalah, masalah, tujuan kajian, kegunaa kegunaan n kajian kajian,, alasan alasan pemili pemilihan han judul, judul, batasa batasan n istila istilah h dalam dalam judul, judul, kajian kajian pustaka dan sistematika pembahasan. Bab II, landasan teori. Dalam bagian ini peneliti akan mengungkapkan apa sebebarnya keadilan itu dalam Al-Qur’an, pembahasan akan berkisar pada katakata yang menunjuk kepada makna keadilan. Yaitu Yaitu kata Al-‘Adl, kata Al-‘Adl, Al-Qisth, dan Aldan AlMiizaan. Miizaan. Pada bab ini pula akan diungkap apa makna keadilan tentunya setelah ayat-ayat tersebut diklasifikasikan. Bab III, peniti akan memaparkan latar belakang kehidupan Quraish Shihab dan sejarah sejarah penulisan penulisan Tafsir Tafsir Al-Misbah. Al-Misbah. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui mengetahui latar belakang kehidupan Quraish Shihab dan paparan singkat tentang Tafsir AlMisbah, Misbah, sehing sehingga ga penlit penlitii dapat dapat menguak menguak dan mengang mengangkat kat makna makna penafsi penafsiran ran
Quraish Shihab mengenai pembahasan keadilan. Bab IV, pembahasan yang meliputi: penafsiran Quraish Shihab terhadap ayat-ayat tentang keadilan, metode yang diterapkan oleh Quraish Shihab dalam menafsirkan ayat-ayat tersebut dan konsep takwil menurut Quraish Shihab dalam ayat-ayat yang membahas tentang keadilan. Bab V, berisi kesimpulan mengenai penafsiran Quraish Shihab tentang ayat-ayat keadilan dalam Tafsir Al-Misbah kemudian dilanjutkan dengan saran dari penulis. J. Dafta Daftarr Pusta Pustaka ka (Sem (Semen entar tara) a)
Al-Qur’an. Jakarta: Gema Insani. Zuhaili, Wahbah Wahbah dkk. 2007. Ensiklopedia 2007. Ensiklopedia Al-Qur’an. Insani. Da ri Tema Tema Al-Ghazali, Muhammad. Menikmati Jamuan Allah: Inti Pesan Qur’an Dari Ke Tema. Tema. Terjemahan oleh Ahmad Syaikhl dan Ervan Nurtawab. 2003. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semerta. Semerta. Al-Kumayi, Sulaiman. 2005. Kecerdasan 99: Cara Meraih Kemenangan dan Ketenangan Hidup Lewat Penerapan 99 Nama Allah. Allah. Jakarta: Hikmah. Hikmah. Maulan Maulana, a, Ahmad Ahmad Gina. Gina. 2004. 2004. ‘Ibad ‘Ibad Al-Rahm Al-Rahman an dalam dalam Al-Qur’a Al-Qur’an: n: Menurut Menurut Penafsiran Syaikh Nawawi Al-Bantani. Al-Bantani. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah. Skripsi ini tidak diterbitkan. diterbitkan. Metodologi Penelitian Penelitian Bakk Bakker er,, Anto Anton n dan dan Zubai Zubairr, Achma Achmad d Char Charri ris. s. 1990. 1990. Metodologi Filsafat . Yogyakarta: Kanisius. Rais, Dhiauddin. 2001. Teori Politik Islam. Islam. Terjemahan oleh Abdul Hayyi’ alKattani. Jakarta: Gema Insani. Insani. awasan Al-Qur’an Al-Qur’an:: Tafsir afsir Tematik ematik atas atas Pelbaga Pelbagaii Shihab Shihab,, Qurais Quraish. h. 2007. 2007. Wawasan Persoalan Umat . Jakarta: Mizan.
Hidup. Jakarta: Pustaka Panjimas. Hamka. 1994. Falsafah 1994. Falsafah Hidup. ---------1990. Tasauf Modern. Modern. Jakarta: Pustaka Panjimas. Al-Qardawi, Yusuf. 2005. Aqidah 2005. Aqidah Salaf dan Khalaf . Terjeman oleh Arif Munandar Riswanto. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. Al-Kautsar. Konsep p Perbuat Perbuatan an Manusi Manusia a Menurut Menurut Al-Qur’a Al-Qur’an. n. Rahman, Jalaluddin. Jalaluddin. 1992. Konse Jakarta: Bulan Bintang. Kaelan Kaelan.. 2005. 2005. Metode Metode Peneli Penelitia tian n Kualit Kualitati atiff Bidang Bidang Filsaf Filsafat at . Yogyakarta: ogyakarta: Paradigma. Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatatif . Bandung: Remaja Rosdakarya. Susanto, Ali Adi Joko. 2006. 2 006. Keadilan Keadilan Sahabat Dalam Periwayatan Hadis: Suatu Tinja injaua uan n Pred Predik ikat at Adil Adil Seba Sebaga gaii Peri Periwa waya yat t ”. ” . Jakar Jakarta ta:U :UIN IN Syar Syarif if Hidayatullah. Skripsi ini tidak diterbitkan. Nas Nasut utio ion, n, Haru Harun. n. 2008. 2008. Teologi eologi Isla Islam: m: Alir Aliranan-Al Alir iran an,, Perbandingan. Perbandingan. Jakarta: UI-Press.
Seja Sejara rah h
Anal Analis isa a
Al-Ban Al-Banjar jari, i, Racmat Racmat Ramadha Ramadhaan. an. Memb Membac aca a Kepri Kepribad badia ian n Musl Muslim im Seper Seperti ti Membaca Al-Qur’an . 2004. Malang: Pustaka Zamzam. Toha, Ahmad Faz. 2007. Titik Ba: Paradigm Revolusioner Dalam Kehidupan Dan Pembelajaran. Pembelajaran. Bandung: Mizan. Prasetya, Joko Tri dkk. 2004. Ilmu 2004. Ilmu Budaya Dasar . Jakarta: Rineka Cipta. Etika Politi Politik: k: Prinsi Prinsip-Pr p-Prins insip ip Moral Moral Dasar Dasar Suse Suseno no,, Franz Franz Magni Magnis. s. 1987. 1987. Etika Kenegaraan Modern. Modern. Jakarta: Gramedia. Gramedia. Yusuf. M. Yunan. 2003. Corak Pemikiran Kalam Tafsir Al-Azhar: Sebuah Telaah
Atas Pemikiran Hamka Dalam Teologi Islam. Islam. Jakarta: Permadani. Thaha, Ahmadi. Ahmadi. 2007. Ibnu 2007. Ibnu Taimiah: Sejarah Hidup Dan Pemikiran. Pemikiran. Surabaya: Surabaya: PT Bina Ilmu.
Lampiran I I. Sistematika Laporan Penelitian BAGIAN AWAL
Halaman Sampul Halam Judul Halaman Persetujuan Halaman Pengesahan Halaman Motto Halaman Persembahan Kata Pengantar Daftar Isi Dafatar Table Table (Jika ada) Daftar Gambar (Jika ada) Daftar Lampiran Daftar Lampiran
BAGIAN INTI
BAB I
: PENDAHULUAN A. B. C. D. E. F. G.
Latar Latar Belakan Belakang g Masa Masalah lah Rumu Rumusa san n Masa Masala lah h Tujua ujuan n Kaji Kajian an Kegu Keguna naan an Kaji Kajian an Alas Alasan an Pemi Pemili lihan han Jud Judul ul Metod etodee Kaj Kajian ian Bata atasan Istilah Dalam Judul
H. Siste Sistemat matika ika Penuli Penulisan san BAB II
:KATA-KATA ADIL DALAM TAFSIR AL-MISBAH A. Klas Klasif ifik ikas asii Ayatyat-A Ayat yat tent tentan ang g keadi keadila lan n dalam dalam Tafsir Al-Misbah 1. A l-‘ Ad l 2 . A lqis th 3 . A lMi iza an B. Keadil Keadilan an Menur Menurut ut Mufa Mufass ssir ir C. Konsep Keadilan Keadilan Menurut Menurut Quraish Quraish Shihab
BAB III
:KULTUR KESEJARAHAN DAN TAFSIR AL-MISBAH
QURAISH
SHIHAB
A. Latar Latar Belakan Belakang g Kult Kultur ur B. Latar Latar Belakan Belakang g Pend Pendidi idikan kan C. Pera Peran n Qura Qurais ish h Shih Shihab ab dalam dalam Kanca Kanca Inte Intele lekt ktua uall Muslim
D. KaryaKarya-Kary Karyaa Quraish Quraish Shih Shihab ab BAB IV
: PEMBAHASAN A. Pena Penafs fsir iran an Qura Qurais ish h Shih Shihab ab terh terhad adap ap Ayat-A at-Ayat keadilan 1. Al -‘ A dl 2. Al Q is th 3. Al M ii za a n B. Metode Metode Quraish Quraish Shihab Dalam Dalam Menafsir Menafsirkan kan Ayat Ayat-Ayat keadilan C. Konsep Konsep Keadilan Keadilan Menurut Menurut Qurais Quraish h Shihab Shihab
BAB V
: PENUTUP A. Kesi Kesimp mpul ulan an B. Saran
BAGIAN AKHIR
Daftar Pustaka Lampiran-lampiran