PSIKOLOGI PENDIDIKAN
RESUME Di susun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan Dosen Pengampu : DR. H. Abdulah Handziq MA.
Di susun Oleh : Jamil Ilyas ( 064411005 )
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2009
BAB I ARTI PENTING PSIKOLOGI PENDIDIKAN I.
Psikologi, Pendidikan dan Psikologi Pendidikan Psikologi adalah ilmu tentang fenomena jiwa manusia, fenomena adalah tingkah laku yang nampak di hadapan mata atau tampak pada manusia. Pendidikan adalah Pembekalan sebuah materi tertentu kepada anak didik untuk menjadikannya lebih baik. Psikologi Pendidikan adalah Sebuah ilmu yang mempelajari fenomena kejiwaan seseorang yang berhubungan dengan pendidikan dan pembelajaran. Sedangkan sikap adalah faktor batin “ sikap yang mempelajari terhadap perilaku ataupun tingkah laku “. Bisa juga bahwa Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari perilaku individu dalam situasi Pendidikan. Psikologi Pendidikan di katakan ilmu karena di dalamnya memiliki kriteria persyratan suatu ilmu yakni: a. Ontologis, obyek dari Psikologi Pendidikan adalah perilaku individu yang terlibat langsung maupun tidak langsung dengan pendidikan seperti peserta didik, pendidik, Oarng tua peserta didik dan masyarakat Pendidikan. b. Epistemologis adalah teori – teori, konsep, prinsip-prinsip, dan dalil-dalil psikologi yang dihasilkan berdasarkan upaya sistematis melalui berbagai studi “ longitodinal “ maupun studi croos baik secara kwalitatif maupun kwantitatif. c. Aksiologis, manfaat dari Pskologi pendidikan terutama sekali berkanaan dengan pencapaian efisiensi dan avektivitas proses pendidikan. Psikologi Pendidikan dapat juga diartkan sebagai salah satu cabang psikologi yang secara khusus mengkaji perilaku individu dalam konteks pendidikan dengan tujuan untuk menemukan berbagai fakta, generalisasi dan teori-teori psikologi terkait dengan pendidikan yang di peroleh melalui metode ilmiah tertentu dalam rangka pencapaian afektifitas proses pendidikan.
II.
Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
Wilayahnya adalah Faktor yang berhubungan dengan kurikulum pembelajaran sistem pembelajaran. Metode psikologi pendidikan metode wawancara dan dokumentasi. III.
Peran Psikologi Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar. a. Belajar harus ada motivasi b. Sikap itu gambaran Motivasi. c. Belajar mengajar. Murid dan Guru sama-sama menjadi subjek yang aktif tidak hanya guru yang merespon namun harus ada timbal balik, antara Guru dan Murid. BAB II
PROSES PERKEMBANGAN DAN PROSES BELAJAR MENGAJAR 1.
Perkembangan dan Faktor Yang Mempengaruhi a. Teori Perkembangan
• Teori Perkembangan lebih berhubungan dengan faktor psikologis. •
Teori perkembangan lebih erat hubungannya dengan fisik. b. Fase Perkembangan •
Bayi ( 0-2 tahun ) Fase menangis bila tidak suka, dan tertawa bila bergembira.
•
Kanak-kanak ( 2-12 tahun ) Didominasi fungsi indra, fungsi pengamatan yang kuat.
•
Pra Remaja ( 13-15 tahun) Didominasi oleh akal pikiran
•
Remaja (15-20 tahun) Didominasi oleh sexsual yang kuat
•
Dewasa (21-40 tahun ) Didominasi oleh fungsi kehendak, pemuasan keinginan pribadi tidak dapat di paksa.
•
Usia lanjut (40 keatas )
Segala sesuatu dipikir matang-matang dan memperhitungkan resiko. c. hukum Perkembangan •
Bentuk Konvergensi Perkembangan yang dipengaruhi oleh pembawaan dan lingkungan.
•
Keperluan Belajar Perkembangan dipengaruhi oleh kebutuhan terhadap belajar.
•
Hukum perkembangan diri Meningkat karena tuntutan
naluri dalam perkembangan
diri.
Perkembangan Psikologis di pengaruhi oloeh perkembangan dirinya. •
Hukum kesatuan Fungsi psikologis tertentu akan di ikuti oleh perkembangan p-sikologi yang lain.
d. Faktor yang mempengaruhi perkembangan
2.
•
Nativisme ( pembawaan )
•
Empirisme ( lingkungan )
•
Konvergensi ( pembawaan lingkungan )
Perkembangan dalam kegiatan belajar mengajar a. Proses perkembangan sosisl dan moral Perkembangan sosial secara naluri hidup lebih dipengaruhi oleh orang lain semakin tinggi perkembangan sosial seseorang akan semakin tinggi pula perkembangan moral. b. Ranah kognitif ( penalaran ) Menggunakan pendekatan belajar yang mungkin memungkinkan para siswa menaruh perhatian pada pemahaman yang mendalam. c. Ranah afektif ( keagamaan ) Strateginya meyakini arti pentingnya isi pelajaran dan penyerapan pesanpesan moral yang terkandung di dalamnya. d. Ranah psikomotorik ( ketrampilan ) Starategi praktek.
BAB III PENGENALAN TENTANG ANAK DIDIK DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN 1. Pentingnya pengenalan tentang anak didik Dalam hakekat islam anak yaitu amanah anak memiliki keterkaitan realitas empiris sensual dan transendental. a. Empiris Sosial psikologis Dapat i ukur dan di amati secara indrawi b. Empiris Transendental Anak mengandung unsur rohaniah Guru harus tahu hakekat anak. a. Anak pada hakekatnya baik, apabila ada yang tidak baik berarti ada faktor yang membentur b.
Struktur kejiwaan anak •
Nafs Mutmainah ( baik )
•
Nafs Lawwamah ( Realitas )
•
Nafs Amarah (Iiafsu)
c. Kebutuhan pokok anak
d.
•
Kebutuhan fisiologis “ belajar tidak boleh difresis”
•
Kebutuhan kejiwaan
•
Kebutuhan kasih sayang
•
Kebutuhan akan penghargaan terhadap anak
•
Kebuuhan rohani Anak didik tidak boleh diukur dengan kemampuan pendidik.
2. Pengenalan tentang Perbedaan Individu anak a. Self konsep, Konsep pemikiran tentang diri sendiri, Konsep diri yang baik, yaitu menilai di rinya secara baik. Self konsep bisa berkembang oleh
•
Pengalaman sekolah ( pendidikan ) yang mendukung. Semakin tinggi pendidikan self konsep semakin baik.
•
Perkembangan fisik.
•
Lingkungan “ Anak dari lingkungan preman self konsepnya tidak baik”
b. Locus of control” tanggung jawab” •
Individu melihat hubungan antara tingkah laku dan akibatnya .
•
Locus of control ada dua dimensi: Pertama. Internal, Anak melakukan perbuatan-perbuatan itu syah menjadi tanggung jawabnya”. Kedua. Eksternal “ Anak mencari kambing hitam dan lari dari tanggung jawab, melemparkan tanggung jawab pada orang lain”.
c. Kecemasan anak didik •
Setiap anak didik mempunyai keadaan emosional yang berbeda-beda
•
Pendidik harus memotivasi merasionalisasi terhadap kecemasan anak.
d. Motivasi hasi belajar •
Hanya karena ingin lulus “ biasa-biasa saja”
•
Ingin lebih baik dari sebelumnya “ motivasi tinggi” BAB IV ASPEK PSIKIS ANAK DIDIK DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN
1. Aspek Ruhaniah Sebagai “Inne Potensial” Potensi dalam Potensi dalam islam yaitu : Nafs potensial, Nafs Lawwamah, Nafs mutmainah. Ketiga potensi diatas harus diterapkan secara proporsional akan melahirkan sifat-sifat terpuji. Ciri-ciri akal: •
Akal mampu membedakan citra
•
Akal mampu menyerap ilmu pengetahuan, sehingga tahu baik dan buruk.
•
Mampu menyerap pengalaman
•
Mampu mengetahui akibat dari sesuatu hubungan dengan lous of control. Bila potensi akal di kembangkan maka manusia akan mulia.
2. Pentingnya Aspek Ruhaniah dalam Psikologi Pendidikan Karena mempunyai aspek psikis yang berpengaruh terhadap tingkah laku dan aktifitas belajar. Fungsi psikis a. Fungsi kognitf uhaniah Fungsi penalaran yang berbasis ruhaniah agar kognitif dapat bersifat transendental. b. Fungsi kognitif kalbiah Memaksimalkan penalaran yang berbasis kesaran rasa kejujuran kasih sayang dan sebagainya. C. Fungsi afektif ruhaniah Memaksimalkan fungsi rasa yang berbasis keyakinan spritual pertimbangan ruhaniah. Pentingnya manfaat dalam psikologi pendidikan agar manusia memaksimalkan penalaran yang berbasis ruhaniah dan keyakinan spiritual sehingga menghasilkan manis yang cerdas rasa dan spiritual. BAB V GURU DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR MENGAJAR 1. Karakteristik Kepribadian Guru Ideal •
Sang guru harus fleksibel
•
Memandang siswa sebagai teman
•
Menyajikan materi yang dibutuhkan siswa
•
Karakteristik kepribadian guru mampu memahami perasaan siswa
2. Kompetensi profesionalisme guru •
Seorang guru harus memiliki kompetensi kognitif
•
Kompetensi afektif berhubungan dengan rasa memiliki kecerdasan emosi
•
Kompetensi psikomotorik ( kecakapan fisik )
3. Guru dalam proses belajar mengajar •
Suka membantu dalam pekrjaan sekolah, memberi tugas yang jelas tentang pelajaran dan tegas menggunakan contoh
•
Gembira riang mempunyai rasa humor dapat menghargai lelucon
•
Manusia biasa, suka berteman dengan murid menganggap dirinya bagian dari kelas
•
Mempunyai minat terhadap murid dan memahami murid
•
Membangkitkan minat untuk pelajaran agar menyenangkan
•
Dapat mengendalikan kelas
•
Adil tidak mempunyai anak emas
4. konsep dasar dalam proses belajar mengajar Kegiatan terpadu antara siwa dan guru sebagai pengajar guru di katakn berhasil manakala kita mampu merubah anak yang bodoh menjadi pintar. 5. Sasaran kegiatan proses belajar mengajar •
Pengembangan siswa yang berilmu, beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa
•
Pengembangan pribadi siswa sebagai individu yang berahlak mulia
6. strategi perencanaan proses belajar mengajar •
Seorang guru harus spesifikasi outputnya
•
Memilih pendekatan dalm proses belajar mengajar yang cocok
•
Menetapkan kriteria yang digunakan untuk evaluasi proses belajar mengajar
7. strategi pelaksanaan proses belajar mengajar •
Disesuaikan dengan pokok pembahasan
•
Disesuaikan dengan kemampuan siswa
•
Disesuaikan dengan tujauan pembelajaran
8. Faktor yang mempengaruhi •
Karakteristik guru
•
Karakteristik siswa
•
Karakteristik kelompok
•
Kepemimpinan kelompok
•
Lingkungan
9. Fungsi dan posisi guru dalam proses belajar mengajar •
Fungsi guru sebagai perancang pengajaran menentukan bahan pengajaran atau silabus
•
Fungsi guru sebagai pengelola pengajaran, bukti konkrit atau bentuk kegiatan penciptaan situasi dalam pembelajaran dan pengelolaan kelas. Posisi guru mempunyai hak otoritas atas ilmu pengetahuan yang diajarkan dan tidak boleh melenceng dari ilmu yang lain. BAB VI
TINJAUAN PSIKOLOGIS TENTANG HEREDITAS DAN LINGKUNGAN 1. Masalah Hereditas dan Lingkungan Hereditas merupakan penentu kepribadian seseorang, hal ini didasarkan atas kepemimpinan antar diri anak dan orang tua yang terdapat kesamaan baik fisik maupun psikisnya, di samping itu lingkungan juga merupakan faktor yang berperan dalam menentukan pembentukan kepribadian anak, penganut dalam aliran
ini
berpendapat
bahwa
perkembangan
anak
tergantung
pada
lingkungannya. Sedang pembawaan tidak berpengaruh sama sekali dalam membentuk kepribadian anak. Pengalaman yang diperoleh oleh anak dalam kehidupan sehari-hari di dapat dari dunia sekitarnya yang berupa stimulanstimulan ini berasal dari dalam bebas di ciptakan oleh orang dewasa dalam program pendidikan. Pendidikan islam mengakui bahwa hereditas dan lingkungan sangat berperan dalam pembentukan kepribadian anak. Keduanya bersama merupakan ciri pribadi seseorang yang membedakan satu individu dengan individu yang lainnya. Dan arah pembentukan kepribadian anak adalah terbentuknya kepribadian muslim, pembentukan kepribadian ini harus dilakukan sejak anak masih kecil denagn membiasakan prilaku yang baik. 2. Pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap perkembangan anak didik
Perkembangan anak-anak dalam semua bagiannya dipengruhi oleh abilitas mereka untuk membangun dan memelihara sebuah hubungan primer yang positif secara konsisten dengan orang-orang dewasa dan anak-anak yang ain. Hubungan-hubungan primer ini berawal dalam keluarga tetapi kemudian meluas seiring berjalannya waktu termasuk, guru-guru, anak-anak dan anggota-anggota komunitas. Oleh karena itu , praketk-praktek yang sesuai dengan tahapan perkembangan seharusnya memperhatikan dengan baik kebutuhan fisik sosial dan emosional sebagai halnya perkembangan intelektual. BAB VII TEORI PSIKOLOGI BELAJAR 1. Arti penting belajar Sesungguhnya belajar adalah ungkapan-ungkapan yang menunjuk aktifitas yang menghasilkan perubahan-perubahan tingkah laku dan pengalaman. Menurut Clifford T.morgan belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil pengalaman yang lalu. 2. Tujuan belajar •
Agar memiliki pengetahuan yang khusus yang sebelumnya belum di mengerti.
•
Lebih bisa mempunyai kemampuan untuk menerapkan suatu stas aksi
•
Dapat memiliki pengetahuan yang lebih luas dan tajam
•
Bekal menghadapi dunia modern
3. Prinsip Belajar • Kematangan jasmani dan rohani • Memiliki kesiapan • Memahami tujuan • Memiliki kesungguhan • Harus ada ulangan dan latihan 4. Teori Psikologi Belajar
a) Teori belajar psikologi behavioristik Tngkah laku belajar lebih dikendalikan reward (ganjaran) penguatan dari lingkungan. •
Teori xonixionisme (jaringan) Belajar dimaknai sebagai hasil dari hubungan antar stimulus dengan respon
•
Plaste Conditioning (pengkondisian kelas) Di biasakan untuk aktifitas di kelas dalam arti belajar bertanya, berdialog untuk nilai hasil yang memungkinkan.
b) Teori belajar psikologi kognitif ( lebih menekankan ukuran penalaran dan lebih banyak dipengaruhi oleh proses kognitif) c) Teori belajar psiklogi Humanistik Proses belajar tidak hanya dipengaruhi oleh faktor eksternal tetapi juga dipengaruhi oleh faktor internal d) Teori belajar psikologis sufistik Di pandang dari sudut ibadah. BAB VIII KARAKTERISTIK DAN MANIFESTASI PRILAKU BELAJAR 1. Karakteristik Prilaku belajar a. ketika belajar harus ada perubahan internasiaonal “ perubahan yang di sadari” b. Ada perubahan positif dan aktif “dari tak bisa menjadi bisa” c. Perubahan afektif dan fungsional afektif hasil fungsional ilmu bisa difungskan untuk obyek-obyek belajar yang inten. 2. Manifestasi perwujudan Prilaku belajar •
Perubahan Kebiasaan
•
Perubahan ketrampilan
•
Perubahan Pengamatan
•
Perubahan Berfikir
•
Perubahan Sikap
•
Perubahan Apresiasi “ penghargaan Terhdap obyek belajar”
•
Perubahan tingkah laku afektif” yang berhubungan dengan perasaan” setelah belajar ada perubahan tingkah laku yang berhubungan denan perasaan. BAB IX EFEKTIFITAS DAN PENDEKATAN BELAJAR
1. . Efektifitas belajar Salah satu dari beberapa sistem terbaik untk membantu pasanagan mahsiswa belajar dengan lebih efektif adalah learning cell yang dikembangkan oleh gold scimid dari ‘Swiss federal Institut of Thehnology”. Learning cell atau mahasiswa berpasangan menunjuk pada suatu bentuk berpasangan dimana mahasiswa bertanya dan menjawab pertanyaan secara bergantian berdasarkan pada materi bacaan yang sama. 2. bagaian pendekatan a. spesifikasi isi pokok “ specification of content” b. Pengumpulan dan penyaringan data tentang siswa “ Assintent of entering behaviors” c. Penentu cara pendekatan, metode dan tehnik mengajar “ determation of strategi” d. Spesifikasi Tujuan pengalaman e. Penglompokan Siswa “ organisation of groups” f. Penyediaan waktu “location of Time” g. Pengaturan ruangan “allocation of space” h. Pemilikan media “allocation of recouses” i. Evaluasi “Evaluation Of Performance” j. Analisa Umpan Balik “ Analysis of feed back” 3. Faktor Yang Mempengaruhi efektiftas •
Siswa telah mempersiapkan materi secara matang
•
Siwa memahami dan merangkum materi yang akan di sampaikan