Armando (073.09.003)
KALTIM PRIMA COAL KPC sebelumnya dimiliki oleh British Petroleum International Ltd (BP) dan Conzinc Rio Tinto of Australia Ltd (Rio Tinto). Melalui proses akuisisi terhadap 70% saham sesuai Akta notaris no 3 tanggal 18 Oktober 2005, Perusahaan saat ini yang dimiliki oleh oleh PT. Bumi Resources Tbk sebagai pemilik mayoritas.
KALTIM PRIMA COAL
PT. Kaltim Prima Coal (PT. KPC) merupakan salah satu perusahaan ekstraktif batu bara yang terdapat di Kalimantan Timur. Perusahaan ini tergolong sebagai perusahaan yang tinggi tingkat produksinya. Produksi batubara pertahun sebesar 34 juta metrik ton/tahun berada di atas rata-rata produksi perusahaan lain di wilayah yang sama. PT. KPC memproduksi batu bara berkalori tinggi untuk pasar ekspor seperti Jepang. Sebagai perusahaan ekstraktif batu bara terbesar di Kalimantan Timur, PT. KPC menyadari bahwa tujuan perusahaan bukan hanya untuk menarik keuntungan semata tetapi secara proporsional diharapkan perusahaan mampu memberikan manfaat kepada masyarakat atas sumberdaya yang telah dimanfaatkan. Salah satu wujud sumbangsih perusahaan kepada masyarakat adalah dengan diterapkannya CSR. Dalam jangka pendek Implementasi CSR diharapkan mampu meminimalkan pressure dari masyarakat atau pihak luar lainnya, dan dalam jangka panjang mengurangi biaya operasi terutama terkait dengan keamanan, bina Iingkungan dan pengendalian polusi.
Visi dan Misi Perusahaan VISI
Produsen batubara terkemuka Indonesia untuk memenuhi kebutuhan dunia yang memberikan nilai optimal bagi semua pemangku kepentingan
MISI •
• •
• •
Memupuk budaya yang mengutamakan kesehatan, keselamatan dan lingkungan dalam segala tindakan Memelihara tata kelola perusahaan yang baik dan mempromosikan perusahaan sebagai warga yang baik Menyediakan lingkungan belajar untuk mencapai keunggulan dan meningkatkan kesejahteraan Mengoptimalkan nilai bagi semua pemangku kepentingan Menyelenggarakan praktik pengelolaan dan operasi terbaik untuk menghasilkan produk dan kinerja berkualitas tinggi secara konsisten
Struktur Organisasi PT. Kaltim Prima Coal
VISI & MISI PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Sasaran Program CSR KPC Dalam Mendukung Pemerintah Melalui 7 Program Fokus pada peningkatan ekonomi masyarakat 7 Program 1. Agribisnis 2. Kesehatan masyarakat 3. Pendidikan 4. Pengembangan UKM 5. Pembangunan infrastruktur 6. Pelestarian alam/budaya 7. Pemberdayaan SDM
Sasaran/Tujuan • Memenuhi persyaratan AMDAL • Amanat perusahaan • Memenuhi kebutuhan masyarakat (mulai dari sekitar tambang, Kutai Timur hingga Kaltim) • Menjalin hubungan masyarakat (mulai dari tingkat desa hingga pusat) • Ikut mendukung pencapaian Millennium
Development Goals (MDGs)
• Sesuai dengan arah RPT
Pemberdayaan Masyarakat
Ke Sangkulirang SEKURAU ATAS
Sungai Bengalon TEPIAN LANGSAT TEBANGAN LEMBAK Ke Muara Wahau
SEKERAT SEKURAU BAWAH SEPASO
U
MUARA BENALON
KABUPATEN KUTAI TIMUR RANTAU PULUNG Kecamatan Muara Wahau Kecamatan Kombeng
Kecamatan Sangkulirang
Kecamatan Kecamatan KecamatanSandaran Kecamatan BENGALON Kaliorang Telen Kecamatan Muara Kecamatan Bengkal SANGATTA Kecamatan Muara Ancalong
Sungai Sangatta
KOBO JAYA
SWARGA BARA
PERUMAHAN BATU PUTIH TANJUNG BARA
Selat Makassar
Kecamatan Busang
TELUK LINGGA
TAMAN NASIONAL KUTAI SANGKIMAH
TELUK LOMBOK
BONTANG
TELUK PANDAN
Titik-titik berwana MERAH adalah cakupan program pengembangan Masyarakat oleh PT Kaltim Prima Coal di Sangatta dan Bengalon
8
Kemandirian Masyarakat Kemandirian masyarakat merupakan kolaborasi antara Perusahaan, Pemerintah dan Masyarakat itu sendiri.
Program Pemberdayaan Masyarakat Kemitraan Menuju Kemandirian merupakan semangat yang selalu mewarnai semua program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan, sehingga keterlibatkan dan partisipasi masyarakat menjadi bagian penting dalam semua proses kegiatan pemberdayaan masyarakat. Kemandirian masyarakat yang terkena dampak langsung dari aktifitas Perusahaan, diwujudkan dengan memaksimalisasi semua potensi yang ada melalui 7 bidang program tersebut di atas.
Strategi CSR KPC Mendukung Program Pemerintah Kemandirian Masyarakat 2021
Peningkatan Kualitas Hidup
Meningkatnya Kualitas Kesehatan Masyarakat • • • •
•
•
Tingkat kematian ibu & anak. Gizi balita. Kebersihan lingkungan. Jumlah penderita penyakit menular (TB, HIV/Aids,dsb) Jumlah dan kualitas pelayanan kesehatan. Dll
Meningkatnya Kualitas Pendidikan Masyarakat • • •
•
Tingkat pendidikan masyarakat Jumlah tenaga trampil Jumlah dan kualitas pelayanan pendidikan. Dll
Peningkatan Ekonomi Masyarakat
Berkembangnya Kegiatan Ekonomi Agribisnis
Tersedianya Infrastruktur Dasar •
•
• •
Ketersediaan air bersih Aksesibilitas desa dan wilayah (jalan, sarana transportasi) Kecukupan penerangan. Dll
• • • • •
Jumlah luasan Jumlah pelaku Produktifitas usaha Jumlah investasi Dll
Berkembangnya Kegiatan Ekonomi Jasa & Perdagangan • • • • •
Jumlah pelaku Jumlah investasi Terbukanya lapangan pekerjaan Ragam usaha Dll
Terima Kasih
Panghargaan
Bidang Lingkungan Hidup • The First Runner up of the 2nd Tambang Award for the category of Best Mining Company in Environmental Compliance -Mei 2010 • Proper Hijau Propinsi untuk PT. KPC Site Sangatta -juni 2010 • Penghargaan Aditama Pengelolaan Lingkungan Pertambangan dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat jenderal Mineral Batubara dan Panas Bumi September 2010
Back
Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja • Penghargaan Pratama Keselamatan Tambang 2010 dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat jenderal Mineral dan Batubara • Penghargaan Program P2-HIV dan AIDS di tempat kerja dari Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia – november 2010 • Penghargaan atas bantuan dan partisipasi aktif dalam menangani bencana tsunami di Mentawai dan Gunung Merapi tahun 2010 dari Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral – Desember 2010 • Penghargaan dari Gubernur Kalimantan Timur atas partisipasi pengiriman tim rescue KPC dalam evakuasi korban bencana alam di Padang. Penghargaan ini diterima pada tahun 2010.
Back
Bidang Pembangunan Masyarakat • KSn Award Silver 2010 untuk Kategori Bidang Kelompok usaha Bersama, Sub Kategori Program Kerajinan ”Kelompok Haviera” dari Menteri Sosial Republik Indonesia September 2010 • KSn Award Silver 2010 untuk Kategori Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Kemitraan Program Produk unggulan uKM, Sub Kategori nilai Tambah ”Kerajinan Re-use Limbah Plastik Kemasan” dari Menteri Sosial Republik Indonesia – September 2010 • CSR Best Practice for MDG’s kategori Gold dari Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia – Oktober 2010 • Penghargaan atas komitmen dalam pencapaian Millenium Development Goals (MDG’s) tujuan ke-4: Reduce Child Mortality dari Metro TV dan united nation for MDGs di Asia Pasifik – Desember 2010
Back
Bidang Sumberdaya Manusia • juara I Pemilihan Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit Tingkat Kabupaten Kutai Timur • juara I Pemilihan Pekerja Teladan Tingkat Kabupaten Kutai Timur • juara III Pemilihan Perusahaan Pelaksana Hubungan Industrial Terbaik Tingkat Kabupaten Kutai Timur • juara II Pembina Pekerja Wanita Terbaik Tingkat Provinsi Kalimantan Timur
Back
Sertifikasi ISO – 14001:2004 4 Sept ‘10-24 Sept ’13 Bidang Lingkungan dari SGS OHSAS 18001:2007 27 Des ’10-27 Des ’13 Bidang K3 dari SGS
Back
Program CSR
Pembangunan Infrastruktur berbagai infrastruktur dasar yang diselesaikan mencakup: jembatan Prima yang menghubungkan Rantau Pulung dan Sangatta; jalan di Sepaso Timur, Bengalon sepanjang 1.850m; jalan penghubung SP3-SP4 di Rantau Pulung dan jalan M.Yusuf di Bengalon sepanjang 800m. Kami juga membangun infrastruktur lain berupa fasilitas pengolahan dan penyediaan air bersih, bekerja sama dengan PDAM maupun secara mandiri. Lokasi penyediaan air bersih ini adalah di Rantau Pulung, Bengalon dan Sangatta, sehingga dapat memenuhi kebutuhan tidak kurang dari 6.467 KK di Rantau Makmur, Sangatta Selatan, Sekerat, Sangatta utara dan Bengalon. Selain itu juga membangun berbagai sarana lain seperti: bangunan sarana ibadah, gedung sekolah, kantor desa, fasilitas sosial dan fasilitas umum lainnya, baik di 4 kecamatan terdekat maupun kecamatan lainnya yang berada di wilayah Kabupaten Kutai Timur.
Peningkatan Kesehatan masyarakat melaksanakan berbagai program peningkatan kesehatan masyarakat sebagai partisipasi Perusahaan dalam mendukung penanggulangan penyakit menular, meningkatkan gizi dan kualitas kesehatan masyarakat serta meningkatkan kesadaran penjagaan kesehatan di masyarakat. Beberapa program yang dilakukan mencakup: • Program pencegahan penyakit menular seperti HIV/ AIDS, TBC dan Demam Berdarah. • Penyuhan kesehatan untuk masyarakat dan peningkatan kesehatan gizi anak balita dan usia sekolah • Bantuan kesehatan & pengobatan, seperti pelaksanaan operasi bibir sumbing, pengobatan lukabakar, sunatan massal dan pengobatan gratis. • Donor darah dengan melibatkan karyawan dan kontraktor Perusahaan.
Pendidikan dan pelatihan untuk masyarakat untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan masyarakat sekitar tambang, kami melaksanakan berbagai program pendidikan dan pelatihan, mencakup: • Bantuan beasiswa untuk pendidikan tingkat SMP, SMA, S1, S2 dan S3. • Pendidikan kewirausahaan siswa dan penyelenggaraaan ingkatan kesehatan masyarakat sebagai partisipasi Perusahaan uji Kompetensi Sekolah Menengah Kejuruan. • Pelatihan guru dan pemberian insentif guru di sekolah terpencil. • Pelatihan operator dan mekanik.
Pengembangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM)
Upaya pengembangan KuKM melalui pelaksanaan berbagai program terkait, mencakup: • Pelatihan, pendampingan dan pengembangan pelaku usaha uKM. • Pelaksanaan Program AKu BISA, yakni pemberdayaan masyarakat lokal yang putus sekolah melalui pemberian latihan ketrampilan dasar. • Pemberdayaan kontraktor lokal melalui partisipasi kontraktor lokal dalam pembangunan infrastruktur disertai penerapan standar keamanaan dan pelatihan peningkatan kompetensi.
Pengembangan agribisnis Mendorong tumbuhnya usaha masyarakat setempat yang berbasis pertanian dengan produkproduk mencakup: jeruk, kakao, nilam, durian, sayuran, sagu, padi, dan sebagainya, melalui pelaksanaan program Gerdabangagri. Melalui program ini kami mendukung upaya peningkatan pengetahuan, ketrampilan pengolahan
Program Pelestarian Alam dan Budaya Beberapa program dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat desa untuk menjaga pelestarian alam dan mengembangkan keanearagaman budaya setempat. Beberapa program yang kami laksanakan diantaranya mencakup: •Program Gerak Bersemi dan Kampung Bersemi. Melalui program ini, kami mendukung kegiatan pengelolaan sampah berbasis komunitas, sehingga sampah rumah tangga dapat diolah dan dimanfaatkan dengan prinsip 3R (Reduce, Re-use dan Recycle) yang memberikan manfaat ekonomi. •Program BPPuTK (Bumi Pelatihan dan Percontohan usaha Tani Konservasi) Melalui program ini kami turut mendukung penyediaan fasilitas edu-ekowisata yakni dalam hal pengolahan sampah, energy dari biogas, pupuk dan pestisida dan sebagainya yang ramah lingkungan bagi pelajar, mahasiswa serta masyarakat sekitar dengan tujuan meningkatkan keperdulian lingkungan, sehingga masyarakat memiliki tempat untuk belajar, mengajar sekaligus berwisata. •Pelestarian Hutan di Taman nasional Kutai dan Hutan •Lindung Wehea Kami mendukung keberadaan taman wisata maupun hutan lindung dengan menyediakan fasilitas penginapan bagi pengunjung dan peneliti di Hutan Lindung Wehea sehingga menumbuhkan usaha ekowisata serta meningkatkan kunjungan dan kepedulian masyarakat tentang fungsi hutan dan upaya pelestariannya.
ISO 26000
Kelahiran ISO 26000 sebagai Guidance CSR Pada bulan September 2004, ISO (International Organization for Standardization) sebagai induk organisasi standarisasi internasional, berinisiatif mengundang berbagai pihak untuk membentuk tim (working group) yang membidani lahirnya panduan dan standarisasi untuk tanggung jawab sosial yang diberi nama ISO 26000: Guidance Standard on Social Responsibility. • Pengaturan untuk kegiatan ISO dalam tanggungjawab sosial terletak pada pemahaman umum bahwa SR adalah sangat penting untuk kelanjutan suatu organisasi. Pemahaman tersebut tercermin pada dua sidang, yaitu Rio Earth Summit on the Environment tahun 1992 dan World Summit on Sustainable Development (WSSD) tahun 2002 yang diselenggarakan di Afrika Selatan. • Pembentukan ISO 26000 ini diawali ketika pada tahun 2001 badan ISO meminta ISO on Consumer Policy atau COPOLCO merundingkan penyusunan standar Corporate Social Responsibility. Selanjutnya badan ISO tersebut mengadopsi laporan COPOLCO mengenai pembentukan Strategic Advisory Group on Social Responsibility pada tahun 2002. Pada bulan Juni 2004 diadakan pre-conference dan conference bagi negara-negara berkembang, selanjutnya di tahun 2004 bulan Oktober, New York Item Proposal atau NWIP diedarkan kepada seluruh negara anggota, kemudian dilakukan voting pada bulan Januari 2005, dimana 29 negara menyatakan setuju, sedangkan 4 negara tidak. Dalam hal ini terjadi perkembangan dalam penyusunan tersebut, dari CSR atau Corporate Social Responsibility menjadi SR atau Social Responsibility saja. Perubahan ini, menurut komite bayangan dari Indonesia, disebabkan karena pedoman ISO 26000 diperuntukan bukan hanya bagi korporasi tetapi bagi semua bentuk organisasi, baik swasta maupun publik.
Back
Memahami ISO 26000 ISO 26000 menyediakan standar pedoman yang bersifat sukarela mengenai tanggung tanggung jawab sosial suatu institusi yang mencakup semua sektor badan publik ataupun badan privat baik di negara berkembang maupun negara maju. Dengan Iso 26000 ini akan memberikan tambahan nilai terhadap aktivitas tanggung jawab sosial yang berkembang saat ini dengan cara: 1) mengembangkan suatu konsensus terhadap pengertian tanggung jawab sosial dan isunya 2) menyediakan pedoman tentang penterjemahan prinsip-prinsip menjadi kegiatan-kegiatan yang efektif 3) memilah praktek-praktek terbaik yang sudah berkembang dan disebarluaskan untuk kebaikan komunitas atau masyarakat internasional. Back
•
•
Apabila hendak menganut pemahaman yang digunakan oleh para ahli yang menggodok ISO 26000 Guidance Standard on Social responsibility yang secara konsisten mengembangkan tanggung jawab sosial maka masalah SR akan mencakup 7 isu pokok yaitu: 1. Pengembangan Masyarakat 2. Konsumen 3. Praktek Kegiatan Institusi yang Sehat 4. Lingkungan 5. Ketenagakerjaan 6. Hak asasi manusia 7. Organizational Governance (governance organisasi) ISO 26000 menerjemahkan tanggung jawab sosial sebagai tanggung jawab suatu organisasi atas dampak dari keputusan dan aktivitasnya terhadap masyarakat dan lingkungan, melalui perilaku yang transparan dan etis, yang: • Konsisten dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat • Memperhatikan kepentingan dari para stakeholder • sesuai hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma-norma internasional • Terintegrasi di seluruh aktivitas organisasi, dalam pengertian ini meliputi baik kegiatan, produk maupun jasa.
Back