rangkaian motor star delta Rangkaian Motor Star Delta Star delta adalah sebuah sistem starting motor yang paling banyak dipergunakan untuk starting motor listrik. Dengan menggunakan star delta starter Lonjakan arus listrik yang terlalu tinggi bisa dihindarkan. cara kerjanya adalah saat start awal motor tidak dikenakan tegangan penuh hanya 0.58 dengan cara dihubung bintang / star. Setelah motor berputar dan arus sudah mulai turun dengan menggunakan timer arus dipindahkan menjadi segitiga / delta sehingga tegangan dan arus yang mengalir ke motor penuh.
Dengan melihat amper meter yang biasanya terlihat di panel listrik, ada perbedaan yang significant antara arus yang di pakai pada waktu start dinamo motor jika memakai rangkaian start biasa dengan rangkaian delta. Metode starting star-delta dapat mengurangi arus starting pada waktu dinamo motor akan start. Seperti apakah / bagaimana gambaran perhitungannya atau rumusan fisika nya ????? ok saya coba gambarkan Berikut adalah gambar rangkaian hubung star (Y) serta diagram phasor tegangannya :
(a) Hubung Star pada rangkaian listrik
(b) Diagram Phasor tegangan
Pada gambar di atas, tegangan E AB, EBC dan ECA merupakan tegangan line dimana :
EAB = EAN + E NB = EAN - EBN EBC = EBN + E NC = EBN – ECN ECA = ECN + E NA = ECN – EAN
Gambar b memperlihatkan diagram phasor di mana dapat dilihat bahwa tegangan phase E AN, EBN dan ECN memiliki magnitude yang sama namun terpisah satu sama lain sebesar 120º. Tegangan line E AB merupakan penjumlahan dari vector E AN dan – E BN begitupun dengan tegangan line E BC dan ECA dan juga terpisah 120º satu dengan yang lainnya.
E AB =
EBC =
ECA =
2
E AN cos
30º
Sedangkan arus yang mengalir dapat dihitung dengan persamaan :
IA = IB = IC = I ph(Ia, I b, Ic) (magnitude)
Dari persamaan di atas, dapat dilihat bahwa arus yang mengalir pada belitan motor ( Ia) sama dengan arus yang masuk ( I A). dan diagram phasornya dapat dilihat pada gambar berikut :
Mari kita bandingkan dengan hubungan arus dan tegangan pada rangkaian listrik hubung delta seperti gambar berikut :
(a) Hubung Delta pada rangkaian listrik
(b) Phasor arus dan tegangan
Tegangan phase a (belitan a) = tegangan line = VCA Sementara arus dalam rangkaian dapat dihitung dengan persamaan :
dan arus line ( IA,IB,IC)
IA = Iab – Ica IB = I bc - Iab IC = Ica - I bc
bisa diperoleh dengan menerapkan hukum Kirchhoff's
Dari persamaan di atas, dapat dilihat bahwa magnitude arus yang mengalir pada line (I
A) adalah
√3 kali
magnitude arus phasa I ph.
berikut perbandingan arus line yang mengalir pada kedua metode hubung di atas :
Dalam transformasi dari rangkaian star ke delta (atau sebaliknya) maka nilai Z adalah :
Zdelta sama dengan 3 kali Zstar , dan Zstar sama dengan Zdelta dibagi 3 Jadi, kesimpulan dari pembahasan di atas adalah bahwa metode starter star-delta dapat mengurangi konsumsi arus yang dibutuhkan oleh motor untuk starting. Dari
rumusan
di
atas,
bagaimana
aplikasi
pemakaiannya
??
Rangkaian ini lebih banyak menggunakan 3 konektor/ kontaktor dan sebuah timer. Timer sendiri berfungsi untuk mensetting waktu perubahan antara rangkaian star ke rangkaian delta, waktunya
biasa sekitar 15 – 60 detik. Sedangkan TOL (Termal Over load Relay) berfungsi apabila rangkaian kelebihan beban maka TOL akan memotong rangkaian sehingga motor dapat berhenti. Dengan menggunakan rangkaian star delta, sesuai dengan teori di atas maka starter lonjakan arus listrik yang terlalu tinggi bisa di hindarkan. (bayangkan dengan pemakaian daya yang besar misalnya 15 HP atau kurang lebih 37 kW jika tidak memakai rangkaian ini bisa terjadi lonjakan arus kurang lebih 100 Ampere dengan tegangan 380 Volt.) Cara kerja rangkaian star delta adalah saat start awal tidak akan di kenakan tegangan penuh dengan cara di hubung ke star. Setelah motor berputar dan arus sudah mulai turun dengan menggunakan timer, arus akan di pindahkan secara otomatis menjadi delta sehingga tegangan dan arus yang mengalir ke motor menjadi penuh.
Berikut ini adalah Rangkaian Star Delta yang menggunakan rangkaian kontrol untuk motor AC induksi 3 fasa
Dari rangkaian di atas di jelaskan, PB ON adalah komponen yang di gunakan untuk menghidupkan
rangkaian, sedangkan PB1 adalah komponen yang di gunakan untuk mematikan rangkaian. Cara kerja rangkaian ini adalah ketika tombol PB ON di tekan, maka K1, T1 dan K3 akan hidup. Tombol K1-NO di gunakan untuk mengunci, sehingga K1, T1 dan K3 akan tetap hidup meskipun PBON di matikan. Sistem kerja ini di sebut dengan konfigurasi Star. Selanjutnya T1 akan secara otomatis menghitung nilai timer yang mencapai target. Ketika K1 mencapai target, maka tombol T1-NO akan hidup. Dengan demikian, K3 akan mati dan K2 akan hidup dan sistem motor ini di sebut dengan konfigurasi Delta. Kontak K2-NC dan K3-NC berfungsi sebagai interclock, yang dapat memastikan bahwa konektor star dan konektor delta akan aktif secara bergantian.