Perusahaan menjadi semakin besar karena adanaya pengembangan dan pertumbuhan usaha. Perkembangan dapat terjadi melalui pertumbuhan organic dan unorganik. Pertumbuhan organic adalah pertumbuhan perusahaan secara natural akibat peningkatan skala usaha dan pendirian usaha baru. Pertumbuhan unorganik adalah pertumbuhan perusahaan akibat akuisisi dan pembelian perusahaan yang sudah berjalan. Beberapa motivasi spesifik kombinasi bisnis adalah antara lain: a. Menjadikan entitas lebih besar b. Menghindari pengambil alihan oleh entitas lain c. Mensinergikan sumber daya yang dimiliki d. Kompensasi yang diterima manajemen terkadang dikaitkan dengan ukuran perusahaan e. Meningkatkan kebanggaan entitas.
Keuntungan Kombinasi Bisnis
Diperolehnya imbal hasil yang lebih besar kepada pemegang saham dibandingkan pada saat entitas belum melakukan kombinasi bisnis adalah salah satu keuntungan kombinasi bisnis. Keuntungan tercipta dari sinergi yang mampu dihasilkan entitas. Namun, proses kombinasi bisnis bersifat kompleks sehingga perlu kehati-hatian agar sinergi yang diharapkan dapat tercapai. Bertambahnya ukuran entitas dapat membuat pengelolaan entitas menjadi lebih birokratis dan komplek sehingga keputusan yang diambil dapat berjalan lebih lambat.
Pengembangan Bisnis
Tujuan pembentukan entitas baru biasanya untuk membuka pasar yang lebih luas atau meningkatkan jaringan produksi. Pengembangan bisnis dapat dilakukan oleh internal dan eksternal perusahaan. Dalam rangka pengembangan bisnis entitas membentuk entitas anak melalui penyetoran modal secara tunai. Aspek Etika dalam Kombinasi Bisnis
Kombinasi bisnis akan menjadikan perusahaan menjadi lebih besar sehingga struktur kepemilikannya menjadi rumit. Dalam beberapa kasus, kerumitan kepemilikan dalam satu grup usaha dimanfaatkan untuk melakukan manajemen laba yang merugikan pemegang saham dan seluruh stakeholder. Kompleksitas akuntansi kombinasi bisnis menjadikan kombinasi bisnis menjadi sangat penting yang perlu dipelajari dan dicermati. Jenis Kombinasi Bisnis
a. Strategi Bisnis Kombinasi bisnis dapat dilihat dari aspek strategi perusahaan. Pengembagan usaha dari strategi dapat dilihat sebagai: 1. Integrasi vertical adalah kombinasi bisnis dengan melakukan akuisisi entitas yang memiliki hubungan pemasok atau distribusi. Dalam integrasi ini entitas dapat melakukan akuisisi hilir dan hulu. 2. Integrasi horizontal adalah kombinasi bisnis yang melakukan akuisisi entitas yang menghasilkan produk yang sejenis. 3. Konglomerasi adalah kombinasi bisnis yang dengan melakukan akuisisi entitas yang tidak memiliki hubungan dengan entitas.
b. Bentuk Entitas Kombinasi bisnis dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Merger (statuory merger) adlah kombinasi bisnis yang dilakukan dengan menggabungkan dua atau lebih entitas, dimana entitas yang diakuisisi
dibubarkan serta semua asset dan liabilitasnya diambil alih pihak yang mengakuisisi. Dalam merger, harus ada pihak yang dibubarkan dan harus ada pihak yang masih harus berdiri. 2. Konsolidasi
(statuory
consolidation)
adalah
kombinasi
bisnis
yang
membentuk satu entitas baru yang akan mengambil alih asset dan liabilitas entitas yang bergabung. 3. Akuisisi (stock acquisition) adalah kombinasi dengan membeli kepemilikan entitas yang diakuisisi, namun entitas yang diakuisisi tetap berdiri dan hanya dikendalikan oleh entitas pengakuisisi. Bentuk akuisisi dilakukan dengan pembentukan perusahaan baru yang bertindak sebagai entitas holding.
c. Metode Akuntansi 1. Metode pooling of interest atau penyatuan kepentingan. Dalam metode ini, masing-masing piha akan menyatukan kepentingan bisnisnya sehingga tidak dilakukannya penilaian ulang asset dan liabilitas entitas yang bergabung. Dalam metode ini, pencatatannya adalah nilai buku dari entitas yang bergabung. 2. Metode purchase atau pembelian atau akuisisi. Dalam metode akuisisi, dasar pencatatan adalah nilai wajar pada tanggal akuisisi, karena nilai bisnis dianggap sebagai pembentukan entitas baru, sehingga dilakukan penilaian atas asset bersih entitas yang bergabung.