Kepada Yth: .............................................. ........ Dibacakan pada tanggal:
REFERAT
DISTOSIA BAHU
Oleh: R. Bonifacius Bayu Erlangga Kusuma
Pembimbing : Dr. Maya Mewengkang S!. O"
#RO"RAM #E$DIDIKA$ DOKTER S#ESIA%IS I OBSTETRI & "I$EKO%O"I 'AKU%T 'AKU%TAS AS KEDOKTERA$ KEDOKTER A$ U$I(ERSITAS U $I(ERSITAS SAM RATU%A$"I MA$ADO )*+,
BAB I #E$DAHU%UA$
Distosia bahu adalah suatu keadaan darurat obstetri dengan hasil luaran yang berpotensi kurang baik. Setelah kepala lahir, pelahiran bahu dan badan tidak mudah karena impaksi bahu bayi dengan panggul ibu. iasanya distosia bahu merupakan istilah untuk menggambarkan kelahiran dengan manu!er tambahan ke"uali traksi ringan ke ba#ah untuk melahirkan bahu anterior. $nsidensi distosia bahu ber!ariasi berdasarkan berat %anin, ter%adi pada &,'( ) *,+( kelahiran dimana berat bayi antara -&& gram +&&& gram. Pada bayi dengan berat lahir +&&& gram +-&& gram, tingakt ke%adian distosia bahu meningkat men%adi -( ) /(.* $nsidensi %uga ber!ariasi tergantung pada kriteria yang digunakan untuk diagnosis.,0 Distosia bahu %uga dikaitkan dengan risiko tinggi komplikasi 1isik maupun psikologis pada ibu dan bayi baru lahir. 2omplikasi pada ibu umumnya meliputi ruptur uteri, perdarahan post partum 3**(4, dan kerusakan %aringan lunak ser!iks dan !agina 30,5(4. * Se"ara psikologis ibu mungkin mengalami depresi setelah melahirkan, sindroma stress paska trauma, dan mungkin memiliki masalah pada interaksi ibu)bayi. 2onsekuensi yang segera ter%adi pada %anin termasuk as1iksia dan aspirasi mekonium. Pada persalinan, "edera pleksus brakialis umumnya ter%adi pada +( ) *-( bayi baru lahir.* Pleksus brakialis merupakan %aringan sara1 utama yang mempersara1i ekstremitas atas, mulai dari leher, meluas ke aksila, dan bisa %uga "edera karena peregangan yang berlebihan pada leher selama proses persalinan. Sebagian besar "edera pleksus brakialis pulih dalam #aktu ' hingga * bulan. 2asus lain mungkin memerlukan operasi untuk memulihkan 1ungsinya, tetapi kurang dari *&( yang mengalami "edera permanen. 6edera pada tulang melibatkan kla!ikula, lebih %arang, melibatkan humerus. + 7eskipun usaha untuk memprediksi kasus distosia bahu se"ara bener memiliki keberhasilan yang terbatas, beberapa 1aktor risiko berhubungan dengan peningkatan ke%adian tersebut. 7akrosomia merupakan denominator umum yang
dikaitkan dengan sebagian besar laporan terkini mengenai 1aktor risiko pada ibu dan bayi untuk distosia bahu. Faktor risiko pada ibu meliputi diabetes, obesitas, dan multiparitas. Pada tahun */**, 2eller mengidenti1ikasi distosia bahu pada 8( kehamilan dengan penyulit diabetes gestasional. 9al ini penting untuk di"atat bah#a #anita diabetes dengan bayi makrosomia lebih mungkin mengalami kesulitan dalam persalinan per!aginam. 0,+ Pada tahun *//5, 7"Farland melaporkan bah#a bayi makrosomia dari ibu diabetes memiliki bahu yang lebih besar dan ter%adi penurunan rasio kepala) bahu daripada ibu non)diabetes. Perbedaan karakteristik antropometri ini dapat men%elaskan ke"enderungan untuk ter%adinya distosia bahu. ,+
BAB II TI$-AUA$ #USTAKA
).+ Definisi
Distosia bahu dide1inisikan sebagai persalinan per!aginam letak kepala yang memerlukan manu!er obstetrik tambahan setelah traksi ringan pada kepala gagal untuk melahirkan bayi. Se"ara ob%ekti1 %uga dide1inisikan sebagai perpan%angan #aktu pelahiran kepala)badan lebih dari '& detik.-
).) 'akor risiko/
..* 7akrosomia 7akrosomia dideskripsikan sebagai bayi besar, didasarkan pada berat bayi setelah lahir. 7akrosomia tidak dapat didiagnosis se"ara pasti sebelum lahir. De1inisi makrosomia menggunakan !ariasi "utt)o1 berkisar antara +&&& gram hingga -&&& gram. ayi besar memiliki kemungkinan untuk men%adi distosia bahu, tetapi men"oba menentukan bayi besar sangat sulit, seperti menggunakan manu!er eopold akan sangat tidak akurat dakam menentukan berat bayi, dan ;S< pun tidak %auh lebih baik. 8 uletin A6O< mengenai distosia bahu menyatakan bah#a sensiti!itas ;S< hanya )++( dan positi!e predi"ti!e !alue hanya 0&)++( memprediksi makrosomia.' 2ebanyakan bayi dengan berat badan lahir diatas +&&& gram yang dilahirkan per!aginam tidak mengalami distosia bahu.
.. Diabetes ayi
yang
lahir
dari ibu
yang
menderita diabetes
memiliki
kemungkinan lebih tinggi ter%adinya distosia bahu, tetapi makrosomia sangatlah susah diprediksi pada ibu diabetes seperti halnya pada pasien non diabetes.
..0 Ri#ayat Distosia ahu Sebelumnya Ri#ayat distosia bahu sebelumnya terbukti merupakan prediktor yang paling akurat untuk rekurensi distosia bahu. 9al ini dinilai "ukup masuk akal karena anatomi pel!is pada #anita "enderung tidak berubah pada saat kehamilan berikutnya. Terlebih lagi, bayi ke dua dan sela n%utnya biasanya lebih besar daripada bayi yang lahir pertama atau yang lahir sebelumnya. Risiko berulangnya ke%adian distosia bahu antara *,*( hingga *',8( berdasarkan analisis retrospekti1. The Australian 6arbohydrate $ntoleran"e Study in Pregnant =omen 3A69O$S trial4 menemukan bah#a tidak ada hubungan antara ri#ayat melahirkan bayi dengan distosia bahu dan risiko untuk berulangnya ke%adian tersebut. 5 A6O< mengungkapkan bah#a seksio sesarea pada pasien dengan ri#ayat distosia bahu pada persalinan sebelumnya masih dipertanyakan. '
..+
Etnisitas
=anita A1rika)Amerika memiliki peningkatan resiko ter%adinya distosia bahu. $ni dimungkinkan karena ke"enderungan memiliki panggul tipe android. ..- Presentasi %anin Posisi o""ipitoposterior memiliki e1ek protekti1 untuk distosia bahu, namun risiko "edera pleksus brakialis meningkat dalam persalinan dengan o""ipitoposterior yang persisten./
..' 2elainan persalinan $nsiden yang lebih tinggi distosia bahu bisa didapatkan pada persalinan kala $$ lama yang mungkin berkaitan dengan makrosomia. 2eterlambatan pada kala $$ persalinan dan lambatnya penurunan kepala pada #anita obese %uga meningkatkan peluang ter%adinya distosia bahu *&,** >uga banyak dilaporkan pada kala $ lama, partus ma"et, stimulasi oksitosin, dan persalinan per!aginam dengan tindakan.-
..8 Obesitas dan Peningkatan berat badan berlebihan eberapa penelitian melaporkan bah#a 7$ yang tinggi dan peningkatan berat badan berlebihan selama kehamilan merupakan salah satu 1aktor ter%adinya distosia bahu.
..5 7ultiparitas+
).0 Diagnosis
eberapa klinisi menggunakan penilaian sendiri untuk mendiagnosis distosia bahu, dan sebaguan membagi distosia bahu men%adi ringan atau berat tergantung %umlah manu!er yang digunakan untuk melahirkan bayi. 5 2linisi lain menggunakan #aktu pelahiran kepala)badan dengan a"uan lebih dari '& detik untuk mendiagnosis distosia bahu dan atau untuk mengambil tindakan berupa manu!er obstetrik.0
Salah satu gambaran yang sering ter%adi adalah turtle sign dimana bisa terlihatnya kepala %anin namun %uga bisa retraksi 3analog dengan kura)kura menarik ke dalam "angkangnya4 dan #a%ah bayi yang eritematous. $ni ter%adi ketika bahu bayi mengalami impaksi didalam panggul ibu. *
• • • •
Distosia bahu %uga dapat dikenali bila didapatkan keadaan : 2epala bayi telah lahir, tetapi bahu tertahan dan tidak dapat dilahirkan 2epala bayi telah lahir, tetapi tetap menekan !ul!a dengan ken"ang Dagu tertarik dan menekan perineum Traksi pada kepala bayi tidak berhasil melahirkan bahu yang tetap berada di kranial sim1isis pubis meskipun dengan usaha maksimal dan gerakan yang benar.*0
)., #enanganan+,
Dalam penanganan distosia bahu diusahakan untuk menghindari: a. Pull
: 7enarik atau traksi kepala ? leher terlalu kuat atau ke
lateral, akan meningkatkan resiko "edera pleksus brakialis. b. Push : 7elakukan dorongan pada 1undus, karena tidak akan membantu ketika bahu benar)benar mengalami impaksi dan meningkatkan risiko ruptur uteri. ". Panic : Panik. Semua penanganan dilakukan melalui manu!er sistematis dan setiap penolong harus tenang agar dapat mendengar dan mengerti ketika ada permintaan bantuan dan dapat dengan %elas memimpin ibu untuk kapan menge%an dan kapan tidak menge%an. d. Pivot : 9iper1leksi kepala dengan os. 6o""ygeus sebagai poros. *+
7engingat distosia bahu tidak dapat diprediksi, tenaga medis harus selalu siap menghadapi kemungkinan
distosia bahu pada setiap
kelahiran.Oleh karena itu, prosedur standar harus diketahui semua tenaga medis. >embatan keledai 3 Mnemonic) AAR7ER telah dikembangkan untuk membantu dalam ketepatan mana%emen distosia bahu.
A sk for help Lift / hyperflexed Legs
Anterior shoulder disimpaction Rotation of the posterior shoulder M anual removal posterior arm
pisiotomy E Roll over onto “all fours” 14,1 a. A sk for help ) 7eminta bantuan Diperlukan suatu sistem untuk memanggil bantuan pada keadaan darurat •
•
•
sehingga peralatan dan personel dibutuhkan siap sedia. Diperlukan penolong tambahan untuk melakukan manu!er 7"Roberts dan penekanan suprapubik. 7enyiapkan penolong untuk resusitasi neonatus.
b. Lift / hyperflexed Legs ! 2aki hiper1leksi 3manu!er 7"Roberts4 *+,*Singkirkan bantal atau penahan dari bgaian belakang ibu dan membantu •
•
ibu untuk berpindah ke posisi yang datar. Disiapkan masing)masing satu penolong di setiap sisi kaki ibu untuk
•
membantu hyper1leksi kaki dan sekaligus mengabduksi panggul. Distosia bahu biasanya dapat dilepaskan dengan hanya menggunakan manu!er ini.
@Perubahan yang ter%adi pada panggul
c. Anterior shoulder disimpaction ! Disimpksi bahu depan *+,*Tekanan Su!ra!u1is 2 3 Mazzanti manoeuvre) ahu bayi yang ter%epit didorong men%auh dari midline ibu, ditekan pada •
• •
• •
atas sim1isis pubis ibu. Penekanan pada suprapubis menggunakan tumit telapak tangan. Tekanan suprapubik ini dilakukan untuk mendorong bahu posterior bayi agar dapat dikeluarkan dari %alan lahir >angan melakukan penekanan pada 1undus. Pada kombinasi dengan manu!er 7"Roberts, penekanan suprapubis dapat melahirkan bayi pada /*( kasus.
Rubin manoeuvre •
Adduksi dari bahu depan dengan melakukan penekanan pada bagian belakang bahu. ahu ditekan didekatkan ke dada, atau tekanan dilakukan
• •
pada skapula bagian bahu depan. Pikirkan tindakan episiotomi. Tidak boleh menekan 1undus
d. Rotation of the posterior shoulder "ood#s scre$ manoeuvre*+,*-
Digunakan %ari untuk menekan bagian depan bahu belakang dan memutarnya hingga *5&& atau obliue, dapat diulang %ika diperlukan. 7anu!er ini pada dasarnya untuk merotasi bahu posterior ke posisi anterior. Pada prateknya, manu!er disimpaksi anterior dan manu!er #ood dapat dilakukan se"ara simultan dan berulang.
e. M anual removal posterior arm 7engeluarkan lengan posterior se"ara
manual*+,*iasanya lengan 1leksi pada siku. >ika tidak, tekanan pada 1ossa antekubiti dapat membantu 1leksi lengan. Tangan bayi dipegang dan disapukan mele#ati dada dan dilahirkan. 7anu!er ini dapat menyebabkan 1raktur humerus, tetapi tidak menyebabkan kerusakan sara1 permanen.
f.
E pisiotomy *+,*Prosedur ini se"ara tidak langsung membantu penanganan distosia
bahu, dengan memungkinkan penolong untuk meletakkan tangan penolong ke dalam !agina untuk melakukan manu!er lainnya.
g. Roll over onto “all fours” *+,*7engubah ibu ke posisi Ball 1oursC meningkatkan dimensi pel!is
dan memungkinkan posisi %anin bergeser, dengan ini diharapkan ter%adi disimpaksi bahu. Dengan tekanan ringan pada bahu posterior, bahu anterior mungkin men%adi semakin terimpaksi 3dengan gra!itasi4, tetapi akan membantu membebaskan bahu posterior. Selain itu, posisi ini memungkinkan akses yang mudah ke bahu posterior untuk manu!er rotasi atau mengeluarkan lengan posterior se"ara manual. *+
>ika "ara)"ara tersebut diatas telah di"oba berulang kali namun tidak berhasil, ada "ara)"ara lain yang diusulkan, yaitu*' a. 7ematahkan tulang kla!ikula bayi
b. Sim1isiotomi ". a!anelli manoeu!re ) "ephali" repla"ement 7anu!er ini membalikkan gerakan kardinal persalinan dan dilakukan seksio sesarea.
Sedangkan
Royal
6ollege
o1
Obstetri"ians
and
memperkenalkan mnemoni" HE%#ERR : H E % # E R R
6all 1or Help E!aluate 1or episiotomy %egs 3the 7"Roberts manoeu!re4 Suprapubi" #ressure Enter manoeu!res 3internal rotation4 R emo!e the posterior arm R oll the #oman ? rotate onto all 1oursG
Pen%abaran dari 9EPERR mnemoni" Royal 6ollege o1 Obstetri"ians and
sakrum,
meningkatkan diameter dari pintu
ba#ah
panggul, dan
melepaskan tekanan pada bahu depan. 7anu!er 7"Roberts berhubungan dengan morbiditas yang sangat rendah dan memiliki tingkat keberhasilan lebih dari +& (, dimana meningkat hingga lebih dari -& ( ketika penekanan suprapubis %uga dilakukan. -. E!aluasi apakah diperlukan tindakan
episiotomi,
dimana
dapat
meningkatkan ruang untuk manipulasi dan akses ke bayi tanpa melukai perineum dan dinding !agina.'. 7elakukan traksi ringan pada kepala %anin ke arah aIis longitudinal badan %anin, bukan traksi kuat ke ba#ah dimana dapat menyebabkan "edera "er!i"al. 8. 7anu!er
Rubin
dapat
digunakan,
dimana
penolong
harus
bisa
mengidenti1ikasi bahu belakang dari pemeriksaan dalam. 2emudian bahu belakang didorong ke arah dada %anin, dan memutar bahu depan men%auhi sim1isis pubis. 7anu!er ini mengurangi diameter bi)sa"romial. 5. 7anu!er =oods"re# bisa dilakukan untuk memutar badan %anin sehingga bahu belakang men%adi bahu depan. 7anu!er ini akan membuat bahu abduksi, tetapi tetap dapat membuat %anin berputar hingga men"apai diameter yang "ukup untuk lahir. *5 /. 7elahirkan lengan belakang dan
bahu
dapat
dilakukan
dengan
memasukkan tangan penolong ke dalam ruang ke"il yang dibentuk oleh "ekungan sakrum sehingga penolong dapat mem1leksikan lengan posterior pada siku dan kemudian menyapu lengan ba#ah melalui dada %anin. Sekali lengan belakang berhasil diba#a ke ba#ah, terdapat ruang dan bahu depan melun"ur di belakang sim1isis pubis sehingga dapat dilahirkan. *&. Apabila semua manu!er tersebut gagal, penolong sebaiknya mempertimbangkan menggunakan manu!er 'avanelli sebagai %alan untuk melahirkan bayi hidup. -,*5 Royal 6ollege o1 Obstetri"ians and
=aktu lahirnya kepala Arah kepala =aktu lahirnya badan %anin
) 2ondisi dari %anin 3AP
.-.0
SETEA9 D$STOS$A A9; *+ a. $ngat risiko yang ter%adi pada ibu, laserasi dan perdarahan post partum. b. Eksplorasi laserasi dan trauma. ". akukan mana%emen akti1 kala $$$. d. Pastikan resusitasi neonatus yang adekuat, dan "atat semua mana%emen yang dilakukan.
BAB III KESIM#U%A$
•
Sebagian besar kasus distosia bahu tidak dapat diramalkan atau di"egah karena tidak ada metode yang akurat untuk mengidenti1ikasi komplikasi ini, bahkan sebagian besar kasus ter%adi tanpa adanya suatu 1aktor resiko.
•
Seksio
sesarea
elekti1
yang
didasarkan
atas
ke"urigaan
makrosomia bukan merupakan strategi yang beralasan.
adanya
•
Seksio sesarea elekti1 dapat dibenarkan pada #anita non)diabetik dengan perkiraan berat lahir %anin lebih dari -&&& g atau #anita diabetik yang berat lahir %aninnya diperkirakan akan melebihi +-&& g.
•
ila distosia bahu ter%adi, %angan panik, %angan menarik, %angan mendorong dan %angan memutar kepala bayi dengan menggunakan leher atau kepala bayi.
•
Penanganan distosia bahu menggunakan mnemoni" AAR7ER.
DA'TAR #USTAKA
*. aIley E. <.,
-. Royal 6ollege o1 Obstetri"ian and Reprod 7ed &&&L +-: 0*8)&. 5. Obstet ournal o1 Prenatal 7edi"ine &*&L+304:0-)+. **. 6lu!er 6. A., 9o1meyr <. >. &&/. Shoulder dysto"ia: An update and re!ie# o1 ne# te"hniues. SA>O< Jol.*-, Ko.0 *. 7ir S., Ahmad A. &*&. Re!ie# arti"le : Shoulder dysto"ia. >2 S"ien"e !olume * Ko.+ *0. roek K. J. &&. i1e sa!ing skills manual essential obstetri" "are. ondon : R6O< Press *+. AAR7 international. &&'. Fourth edition o1 the AAR7 international program. *-. DruNin 7. ., 6harles ., >ohnson . A. &&. Shoulder Dysto"ia. Department o1 Obstetri" and . <. &**. Shoulder dysto"ia: Diagnosis and 7anagement. 6ali1ornia: 2e"k S"hool o1 7edi"ine ;ni!ersity o1 Southern 6ali1ornia *8. Perinatal Ser!i"es 6. &**. Obstetri"al emergen"ies shoulder dysto"ia. 7anaging abour De"ision Support Tool. *5. Arulkumaran S, Symonds $7, Fo#lie A eds. &&0. OI1ord 9andbook o1 Obstetri"s and
OI1ord: OI1ord