RINGKASAN MATERI KULIAH
EARNINGS MANAGEMENT MANAGEMENT
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi
Oleh: Kelompok III
Ermi Ermida da Ferm Fermia iana na Sonb Sonbay ay
!"# !"#$# $#%# %## # #$" #$"
&osida Ibrahim
'"#$#%###'
Annisa (eogra) ra) *uspi spita
'"#$#%###+"
PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2018
RINGKASAN MATERI KULIAH
EARNINGS MANAGEMENT
,y: -illiam &. S/ott
OVERVIEW
S/ott mende)inisikan earning management sebagai pilihan yang dilakukan oleh mana0er dalam menentukan kebi0akan akuntansi untuk men/apai beberapa tu0uan tertentu. Konsep mana0emen laba menggunakan pendekatan teori keagenan 1agency theory2 yang menyatakan bah3a praktek mana0emen laba dipengaruhi oleh kon)lik antara kepentingan mana0emen 1agent 2 dan pemilik 1 principal 2 yang timbul karena setiap pihak berusaha untuk men/apai atau mempertimbangkan tingkat kemakmuran yang dikehendakinya. Agency theory memiliki asumsi bah3a masing4masing indi5idu semata4mata termoti5asi
oleh
kepentingan
dirinya
sendiri
sehingga
menimbulkan
kon)lik
kepentingan antara prin/ipal dan agent. *ihak pemilik 1prin/ipal2 termoti5asi mengadakan kontrak untuk mense0ahterakan dirinya dengan pro)itabilitas yang selalu meningkat. Agent termoti5asi untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan ekonomi dan psikologisnya6 antara lain dalam hal memperoleh in5estasi6 pin0aman6 maupun kontrak kompensasi. Kon)lik kepentingan semakin meningkat temtama karena pemilik 1prin/ipal2 tidak dapat memonitor akti5itas mana0emen sehari4hari untuk memastikan bah3a mana0emen beker0a sesuai dengan keinginan pemegang saham 1pemilik2. Dalam hubungan keagenan6 pemilik 1prin/ipal2 tidak memiliki in)ormasi yang /ukup tentang kiner0a agen. Agen mempunyai lebih banyak in)ormasi mengenai kapasitas diri6 lingkungan ker0a6 dan perusahaan se/ara keseluruhan. 7al inilah yang mengakibatkan adanya ketidakseimbangan in)ormasi yang dimiliki oleh prin/ipal dan agent. Ketidakseimbangan in)ormasi inilah yang disebut dengan asimetri in)ormasi. Adanya asumsi bah3a indi5idu4indi5idu bertindak untuk memaksimalkan dirinya sendiri6
mengakibatkan agent
meman)aatkan adanya asimetri
in)ormasi yang
dimilikinya untuk menyembunyikan beberapa in)ormasi yang tidak diketahui pemilik 1prin/ipal2. Asimetri in)ormasi dan kon)lik kepentingan yang ter0adi antara prin/ipal dan agent mendorong agent untuk menya0ikan in)ormasi yang tidak sebenarnya kepada prin/ipal terutama 0ika in)ormasi tersebut berkaitan dengan pengukuran kiner0a agent. Salah satu bentuk tindakan agent tersebut adalah yang disebut sebagai earning management.
Menurut 7ealy dan -ahlen menyatakan bah3a mana0emen laba ter0adi ketika para mana0er menggunakan keputusannya dalam pelaporan keuangan dan dalam melakukan penyusunan transaksi untuk mengubah laporan keuangan baik untuk menimbulkan gambaran yang salah bagi stakeholder tentang kiner0a ekonomis perusahaan6 ataupun untuk mempengaruhi hasil kontraktual yang bergantung pada angka4angka akuntansi yang dilaporkan. ,erdasarkan de)inisi4de)inisi di atas maka earning management adalah suatu usaha atau upaya mengatur pendapatan atau keuntungan untuk kepentingan4kepentingan tertentu yang dilandasi oleh )aktor4)aktor ekonomi tertentu. Ada dua /ara memahami earning management yaitu sebagai berikut: . Memandang mana0emen laba sebagai perilaku oportunistik mana0er untuk memaksimalkan utilitasnya dalam menghadapi kontrak kompensasi6 utang6 dan kos politik. $. Memandang mana0emen laba dari perspekti) kontrak e)isien6 artinya earning management memberi )leksibilitas bagi mana0er untuk melindungi diri dan perusahaan dalam mengantisipasi ke0adian4ke0adian tak terduga untuk keuntungan pihak4pihak yang terlibat dalam kontrak. Dengan demikian6
mana0er
mungkin
dapat
mempengaruhi nilai
pasar
perusahaannya melalui earning management. Menurut -att dan 8immerman tu0uan yang akan di/apai
oleh mana0emen
melalui
earning management meliputi:
mendapatkan bonus dan kompensasi lainnya6 mempengaruhi keputusan pelaku pasar modal6 menghindari biaya politik.
PATTERNS OF EARNINGS MANAGEMENT
,anyak /ara yang dapat dilakukan oleh mana0er untuk mempengaruhi 3aktu6 0umlah6 atau makna transaksi dalam pelaporan keuangan dengan melakukan pemilihan metode akuntansi dan a//ounting 0udgment. Menurut S/ott berbagai pola yang sering dilakukan mana0er dalam earning management adalah:
. Taking a Bath Ter0adinya taking a bath pada periode yang men0enuhkan atau reorganisasi termasuk pengangkatan 9EO baru. ,ila pemsahaan hams melaporkan laba yang tinggi6 mana0er dipaksa untuk melaporkan laba yang tinggi6 konsekuensinya mana0er akan menghapus akti5a dengan harapan laba yang akan datang dapat meningkat. ,entuk ini mengakui adanya biaya pada periode yang akan datang sebagai kerugian pada periode ber0alan6 kelika kondisi buruk yang tidak menguntungkan tidak dapat dihindari pada periode tersebut. Untuk itu mana0emen harus menghapus beberapa akti5a dan membebankan perkiraan biaya yang akan datang pada saat ini serta melakukan clear the desk sehingga laba yang dilaporkan di periode yang akan datang meningkat. $. Income Minimization ,entuk ini mirip dengan taking a bath6 tetapi lebih sedikit ekstrim6 yakni dilakukan sebagai alasan politis pada periode laba yang tinggi dengan memper/epat penghapusan akti5a tetap dan akti5a tak ber3u0ud dan mengakui pengeluaran4pengeluaran sebagai biaya. *ada saat pro)itabilitas perusahaan sangat tinggi dengan maksud agar tidak mendapat perhatian se/ara politis6 kebi0akan yang diambil dapat berupa penghapusan atas barang modal dan akti5a tak ber3u0ud6 biaya iklan dan pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan6 hasil akuntansi untuk biaya eksplorasi. %. Income Maximization Tindakan ini bertu0uan untuk melaporkan net in/ome yang tinggi untuk tu0uan bonus yang lebih besar. *eren/anaan bonus yang didasarkan pada data akuntansi mendorong mana0er untuk memanipulasi data akuntansi tersebut guna menaikkan laba untuk meningkatkan pembayaran bonus tahunan. ;adi tindakan ini dilakukan pada saat laba menurun. *erusahaan yang melakukan pelanggaran per0an0ian hutang mungkin akan memaksimalkan pendapatan. +. Income Smoothing ,entuk ini mungkin yang paling menarik. 7al ini dilakukan dengan meratakan laba yang dilaporkan untuk tu0uan pelaporan eksternal6 terutama bagi in5estor karena pada umumnya in5estor lebih menyukai laba yang relati) stabil.
Mana0er mungkin merasa6 dengan beberapa pembenaran bah3a mereka dapat dipe/at ketika penghasilan yang dilaporkan rendah. *erataan laba dapat mengurangi kemungkinan pelaporan pendapatan rendah. Akhirnya6 perusahaan dapat melan/arkan laba bersih yang dilaporkan untuk tu0uan pelaporan eksternal. ;ika digunakan se/ara bertanggung 0a3ab6 perataan laba dapat menyampaikan ke orang in)ormasi dalam pasar dengan memungkinkan perusahaan untuk mengkomunikasikan se/ara kredibel kekuatan penghasilan yang diharapkannya terus4menerus. 7arus 0elas bah3a berbagai pola mana0emen laba ini dapat menimbulkan kon)lik. Seiring 3aktu6 pola yang dipilih oleh perusahaan dapat ber5ariasi karena perubahan dalam kontrak6 tingkat pro)itabilitas6 dan 5isibilitas politik. ,ahkan pada titik 3aktu tertentu6 perusahaan mungkin menghadapi kebutuhan yang saling bertentangan6 katakanlah untuk mengurangi laba bersih yang dilaporkan karena alasan politik6 meningkatkannya untuk memenuhi perkiraan analis6 atau memuluskannya untuk tu0uan kontrak.
EVIDENCE OF EARNINGS MANAGEMENT FOR BONUS PURPOSES
Sebuah /atatan oleh 7ealy 1<'=2 yang ber0udul > The Effect of Bonus Schemes on Accounting Decisions, is a seminal in!estigation of a contractual moti!ation for earnings management . E)ek skema bonus keputusan akuntansi adalah in5estigasi moti5asi kontrak pengelolaan pendapatan. 7ealy mengamati bah3a mana0er memiliki in)ormasi dari dalam pada pendapatan bersih perusahaan sebelum pengelolaan pendapatan atau laba. *enelitian 7ealy 1<'=2 menggunakan pendekatan program bonus mana0emen6 yaitu bah3a mana0er akan memperoleh bonus se/ara positi) ketika laba berada di antara batas ba3ah 1bogey2 dan batas atas 1/ap2. Ketika laba berada di ba3ah bogey mana0er tidak mendapatkan bonus6 dan ketika laba berada diatas /ap mana0er hanya mendapatkan bonus tetap. 9atatan 7ealy didasarkan pada teori akuntansi positi). /atatan tersebut men/oba untuk men0elaskan dan meramalkan aneka pilihan para mana0er penentu kebi0akan akuntansi. ?ebih rin/i6 hal tersebut adalah suatu perluasan bonus untuk meren/anakan hipotesis6 negara yang para mana0er perusahaannya mendapatkan bonus akan memaksimalkan laba. Dengan pemandangan lebih lekat di struktur pola bonus6 7ealy sampai pada ramalan yang lebih spesi)ik bagaimana dan dalam keadaan apa para mana0er akan terlibat dalam mana0emen laba 0enis ini.
Alasan ,onus "#onus scheme$. Adanya asimetri in)ormasi mengenai keuangan perusahaan menyebabkan pihak mana0emen dapat mengatur laba bersih untuk memaksimalkan bonus mereka. Moti5asi bonus merupakan dorongan mana0er perusahaan dalam melaporkan laba yang diperolehnya untuk memperoleh bonus yang dihitung atas dasar laba tersebut. Mana0er perusahaan dengan ren/ana bonus lebih mungkin menggunakan metode4metode akuntansi yang meningkatkan in/ome yang dilaporkan pada periode ber0alan. Studi 7ealy telah terbatas pada perusahaan &en/ana (anti4&ugi siapa didasarkan pada pendapatan neto dilaporkan sekarang sa0a. Ini disebut ren/ana bonus untuk sisa bagian ini. Kita 0uga melihat bah3a6 karena alasan pengurangan risiko6 pola bonus mempunyai nilai lebih. Untuk kemungkinan pengendalian risiko yang mungkin berlebihan6 mereka bias 0uga mempunyai solusi. Mana0er akan meningkatkan net income perusahaan untuk memaksimalkan bonus yang mereka terima. ,agaimana mana0er mengolah laba bersih@ 7ealy mengasumsikan bah3a mana0er menggunakan metode akrual. Dengan )ormula: ?aba ,ersih Arus kas berasal dari keg. Operasi B Akrual ,ersih Ini dapat dipe/ah men0adi: ?aba ,ersih Arus kas berasal dari keg. Operasi B Akrual Con4Diskresioner ,ersih B Akrual Diskresioner ,ersih Asumsi pen0elasan untuk empat poin akrual6 sebagai berikut: . ,eban Amortisasi beban amortisasi tahunan yang ditetapkan oleh kebi0akan amortisasi perusahaan dan mengestimasikan man)aat ekonomis asset. $. Kenaikan pada *iutang Usaha ,ersih berasumsi bah3a ini berasal dari penurunan penyisihan piutang tak tertagih6 yang dihasilkan dari perkiraan konser5ati) dikurang dari tahun4tahun sebelumnya. %. Kenaikan pada *ersediaan berasumsi bah3a ini berasal dari perusahaan manu)aktur yang kuat pada saham selama periode kapasitas produksi yang berlebih. 7asilnya adalah termasuk biaya o5erhead dalam persediaan tetap daripada
sebagai
penambahan
beban
5olume
yang
ber5ariasi
yang
menguntungkan. +. *enurunan pada Utang Usaha dan Ke3a0iban Akrual berasumsi bah3a ini berasal dari perusahaan yang lebih optimis tentang klaim garansi pada produk4 produknya dari yang telah di tahun4tahun sebelumnya.
OTHER MOTIVATIONS FOR EARNINGS MANAGEMENT Other Motivations For Earnings Manageent
Moti5asi kontrak atas ter0adinya mana0emen laba dikaitkan dengan penggunaan data akuntansi dalam memonitor dan meregulasi kontrak atas perusahaan dan pihak4 pihak lain yang berkepentingan 1 stakeholders$. Se/ara eksplisit maupun implisit6 kontrak4kontrak yang ber0enis kompensasi mana0emen banyak dikaitkan dengan kiner0a keuangan perusahaan. Ada alasan khusus yang menyebabkan mengapa mana0emen laba ter0adi dalam konteks kontrak yaitu baik kreditor maupun komite kompensasi yaitu komite yang menyiapkan berkas kontrak antara mana0er perusahaan6 merasa bah3a upaya mengungkapkan ada tidaknya mana0emen laba adalah upaya yang mahal dan membutuhkan 3aktu. Kondisi ini seakan men0adi pendorong bagi mana0er untuk melakukan mana%emen la#a. Ada $ tu0uan untuk menggambarkan earning management dari sisi kontrak6 yaitu: . Kontrak antara mana0er dengan perusahaan Dalam
hal
ini
perusahaan
memberi
kebebasan
bagi
mana0er untuk
melakukan earning management dengan tu0uan agar target perusahaan dapat ter/apai. Untuk men/apai tu0uannya perusahaan mena3arkan bonus bagi prestasi mana0er yang dapat men/apai target perusahaan. $. Kontrak antara perusahaan dengan kreditur Kontrak hutang antara perusahaan dengan kreditur pada a3al kontrak telah ditentukan adanya persyaratan4persyaratan tertentu antara perusahaan dengan kreditur. Adanya pelanggaran pada persyaratan kontrak akan menyebabkan perusahaan lerkena penalties. Oleh sebab itu untuk menghindari adanya penalties perusahaan /enderung meningkatkan pendapatan. To Meet Investors! Earnings E"#e$tations
*engharapan dari in5estor bisa dalam berbagai bentuk dan /ara.
Sebagai
/ontohnya6 kemungkinan bisa didasarkan kepada laba dari periode yang sama pada tahun sebelumnya atau analisa terkini atau perkiraan yang dilakukan oleh perusahaan. *erusahaan yang mena3arkan laba lebih besar dari nilai yang diharapkan se/ara tipikal akan menikmati peningkatan share pri/e se/ara signi)ikan6 se0alan dengan re5isi in5estor pada probabilitas mereka dari per)orma baik di masa mendatang. Sebagai
kebalikannya6 maka perusahaan dengan ke0utan laba negati5e akan mengalami penurunan share pri/e se/ara signi)ikan. ,arto56 (i5oly6 dan 7ayn 1$##$2 dalam studinya6 mendokumentasikan mengenai return dari share abnormal yang se/ara signi)ikan untuk perusahaan4perusahaan yang melebihi perkiraan analisa laba terbaru dari mereka6 yang relati5e terhadap perusahaan yang mengalami kegagalan dalam memenuhi perkiraan analisa laba. Skinner dan Sloan 1$##$26 mendokumentasikan negati5e share returns untuk perusahaan4perusahaan yang mengalami kegagalan memenuhi perkiraan laba mereka. Cilai ini se/ara signi)ikan adalah lebih besar 0ika dibandingkan dengan return positi) dari perusahaan yang mampu melebihi perkiraan laba mereka. 7al ini menun0ukkan bah3a pasar akan memberikan penalti kepada perusahaan yang mengalami kegagalan untuk memenuhi pengharapan dibandingkan dengan re3ard yang mereka terima ketika melebihi ekspektasi. Tentunya6 para mana0er yang kehilangan laba yang yang diharapkan bisa mena3arkan pen0elasan. ,eberapa pen0elasan 0elas menghadapi masalah perusahaan. Kegagalan memenuhi laba yang diharapkan in5estor memiliki konsekuensi yang serius. Ada akibat langsung terhadap harga saham perusahaan dan biaya modal yang mun/ul ketika in5estor mere5isi probabilitas mereka terhadap kiner0a masa akan datang. Dan 0uga ada akibat tidak langsung melalui reputasi mana0er. Konsekuensinya6 memenuhi ekspektasi laba dan mempertahankan reputasi adalah dorongan mana0emen laba yang kuat. Initia% P&'%i$ O((erings
,erdasarkan de)inisinya6 perusahaan yang melakukan I*O masih belum mempunyai harga pasar. 7al ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana menilai saham dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu6 in)ormasi akuntansi keuangan yang dimasukkan kedalam prospektus men0adi sumber in)ormasi yang berguna. 9ontohnya6 9larkson6 Dontoh6 &i/hardson dan Se)/ik 1<<$2 menemukan temuanbukti empiris bah3a pasar memberikan respon se/ara positi) kepada peramalan earnings sebagai sinyal nilai perusahaan. 7al ini menimbulkan kemungkinan bah3a mana0er dari perusahaan yang go publik mengelola earnings yang dilaporkan dalam prospektusnya dengan harapan untuk menerima harga yang lebih tinggi untuk saham mereka.
Initial &u#lic 'ffering 1I*O2 adalah pena3aran perdana saham oleh perusahaan yang hendak go pu#lic kepada in5estor yang berminat6 dengan melakukan I*O perusahaan yang a3alnya berbentuk pri5at maka men0adi perusahaan yang go pu#lic. Fan 1$##!26 berdasarkan sampel yang berbeda menemukan bah3a mana0er mengelola laba yang tinggi untuk tu0uan I*O6 dan pembalikan akrual berikutnya mengurangi laba di masa depan. 7al ini menyarankan in5estor se/ara rasional mengantisipasi kehadiran perusahaan I*O yang melakukan earning management dan membangun antisipasi kedalam 0umlah yang mereka bayar untuk saham I*O.
THE GOOD SIDE OF EARNINGS MANAGEMENT B%o$)e* Co&ni$ation
Konsep komunikasi yang terhambatdiblokir berasal dari Demski dan Sappington 1<'!a2 1DSa2. Se/ara )rekuen6 maka agen yang memperoleh in)ormasi yang dispesialiasikan sebagai bagian dari keahlian mereka6 dan 0enis in)ormasi ini kemungkinan besar akan bernilai untuk berkomunikasi kepada pelaku utama6 yakni membuka komunikasi yang di terhambat diantara perusahaanmana0er dengan pemilik perusahaan atau in5estor. DSa menun0ukkan kehadiran dari komunikasi yang diblokir yang bisa menurunkan e)isiensi dari kontrak agen6 karena agen kemungkinan akan kekurangan perolehan in)ormasi dan berkompensasi dengan bertindak. ;ika hal ini ter0adi6 maka pelaku utama akan menerima insenti) untuk men/oba mengeliminasi atau menurunkan blo/kade in)ormasi. Ada beberapa /ara untuk mengurangi blo/kade. (u dan ?i 1$##!2 melaporkan sebuah reaksi peningkatan pasar yang positi) terhadap pengungkapan strategi bisnis oleh perusahaan yang berteknologi tinggi ketika pengungkapan didahului oleh isyarat keper/ayaan dalam mana0emen perusahaan6 yaitu pembelian saham. *engungkapan barisan item mengurangi kemampuan mana0er untuk menggunakan earnings management untuk men/apai perkiraan6 dengan demikian ke/urigaan in5estor bah3a perkiraan mungkin dinaikkan. *ada konteks ini6 earnings management 0uga dapat sebagai alat mengurangi blo/kade. *embukaan atas in)ormasi mana0er melalui akrual diskresioner yang membuat hasil yang diinginkan memiliki keper/ayaab. *asar mengetahui bah3a para mana0er akan bertindak gila4gilaan untuk melaporkan laba yang tinggi daripada menahannya.
DSb menun0ukan bah3a arus kas operai6 atau beberapa pengukuran kiner0a tidak terolah lainnya seperti laba sebelum item yang tidak biasa6 menyatakan beberapa in)ormasi tentang kiner0a perusahaan di masa depan. Camun6 mana0emen memiliki in)ormasi tambahan tentang kiner0a masa depan6 seperti strategi perusahaan yang baru6 perubahan karakteristik perusahaan6 atau perubahan kondisi pasar. -alaupun hampir rele5an6 in)ormasi tersebut /ukup kompleks karena komunikasi tersebut diblokir. 9hen6
7emmer6
dan
8hang
1$##!2
menganalisa
suatu
model
yang
mengilustrasikan interaksi antara peran pengin)ormasian in5estor terhadap earnings management yang hanya didiskusikan dan dampaknya atas kontrak kompensasi. 978 lalu mengenalkan akuntansi konser5ati). Akuntansi konser5ati) menurunkan e)isiensi kontrak. *ada 3aktu yang sama6 akuntansi konser5ati) mengurangi kebutuhan menaikan earnings management. E#iri$a% Evi*en$e o( Goo* Earnings Manageent
Subramanyam 1<<"2 menyediakan beberapa bukti pada isu ini. Dia membagi akrual kedalam komponen diskresioner dan komponen non4diskresioner6 menggunakan model ;ones. Subramanyam menemukan6 setelah pengendalian terhadap e)ek arus kas operasi dan akrual non4diskresioner pada pengembalian saham6 konsisten dengan para mana0er6 rata4rata6 menggunakan earnings management se/ara bertanggung0a3ab untuk mengungkapkan in)ormasi bagian dalam tentang laba masa depan. ie 1$##2 menggunakan model ;ones untuk mengestimasi akrual diskresioner dan non4diskresioner untuk setiap perusahaan yang diobser5asi. ?alu estimasi kehadiran dari dua komponen akrual tersebut. Sebagaimana yang dapat kita prediksi6 dia menemukan bah3a kehadiran dari akrual diskresioner kurang dari non dikresioner. Dengan kata lain6 daripada bereaksi terhadap akrual diskresioner yang seolah4olah baik6 pasar tampaknya lebih memilih menilainya terlalu tinggi. &eaksi pasar yang positi) terhadap komponen akrual diskresioner6 3alaupun kurang positi) daripada komponen asli. Mana0er menggunakan akrual diskresioner untuk menyampaikan in)ormasi yang berguna pada in5estor6 0uga mendukung hasil kontrak yang e)isien. Kita simpulkan bah3a ada teori yang penting dan bukti penting bah3a earning management dapat mengin)ormasikan pada in5estor sekaligus memungkinkan adanya kontrak yang lebih e)isien. Alasan lain untuk perkembangan mana0emen laba adalah bah3a ada baik sisi untuk itu. Seperti disebutkan6 kita dapat
mempertimbangkan sisi baik dari mana0emen laba baik dari kontraktor dan perspekti) pelaporan keuangan. Dari perspekti) kontrak se0auh mana laba mana0emen bisa baik berhubungan dengan kontrak yang e)isien 5ersus oportunistik bentuk teori akuntansi positi). ,erdasarkan kontrak yang e)isien6 maka diinginkan untuk memberikan mana0er beberapa kemampuan untuk mengelola pendapatan di dalam menghadapi kontak lengkap dan kaku. Kita harus berhati4hati untuk tidak selalu mena)sirkan bukti mana0emen laba untuk bonus6 per0an0ian hutang6 dan alasan4alasan politik sebagai buruk. Mana0emen laba bisa men0adi alat untuk menyampaikan in)ormasi kepada pasar6 sehingga harga saham dapat lebih men/erminkan prospek masa depan perusahaan.
THE BAD SIDE OF EARNINGS MANAGEMENT O##ort&nisti$ Earnings Manageent
Meskipun teori dan bukti bertanggung 0a3ab dalam mempergunakan mana0emen laba6 ada 0uga bukti mana0emen laba yang buruk. Dari pers)ekti) kontrak6 ini merupakan hasil dari tingkah laku oportunistik mana0er. Ke/enderungan mana0er untuk menggunakan mana0emen laba agar memaksimalkan bonus mereka. In5estigasi mengungkapkan se0umlah moti5asi untuk mana0emen laba tersebut. ang umum adalah kedekatan dengan pelanggaran per0an0ian utang. Moti) lain untuk melakukan mana0emen laba yang buruk mun/ul ketika mana0er bermaksud untuk meningkatkan modal saham baru dan ingin memaksimalkan hasil dari penerbitan saham baru. Akrual diskresioner dapat digunakan untuk meningkatkan laba bersih yang dilaporkan dalam 0angka 3aktu pendek6 seperti memper/epat pengakuan pendapatan6 memperpan0ang masa man)aat aset modal6 menyediakan untuk biaya lingkungan dan pemulihan. Selama mana0emen laba digunakan untuk menaikkan harga yang tak terduga6 pemilik yang sekarang dapat meman)aatkannya sampai ada yang terbaru. *erusahaan yang melakukan mana0emen laba memiliki rata4rata le5erage yang lebih besar dan se/ara signi)ikan memiliki lebih banyak pelanggaran kontrak hutang daripada pengendalian. 7anna 1<<<2 membahas 0enis lain dari mana0emen laba. Ini ter0adi karena sering mun/ulnya biaya yang berlebihan untuk item yang tidak berulang6 seperti men/atat batas standar tes6 dan ketentuan reorganisasi. ,onus mana0er biasanya berdasarkan laba sebelum item yang tidak biasa.
Ketentuan reorganisasi tidak mempengaruhi bonus atau kemampuan untuk memenuhi perkiraan pendapatan dan pengurangan beban di masa depan yang meningkatkan laba masa depan yang die5aluasi oleh mana0er. Dye mengungkapkan bah3a mana0er yang bertindak sebagai pemegang saham memiliki kemampuan dan insenti) untuk mengelola laba sehingga memaksimalkan harga 0ual agar dapat diterima oleh pemegang saham sekarang. Mana0emen laba dalam konteks internasional dipela0ari oleh ?euG6 Canda6 dan -yso/ki 1$##%2. Menurut mereka6 mana0emen laba berbeda dengan pendekatan akrual yang dikemukakan oleh ;ones. Salah satu ukuran didsarkan pada korelasi antara akrual dan arus kas yang berkorelasi rendah6 misalnya6 bah3a perusahaan H perusahaan di suatu negara dapat mengakui pendapatan sebelum diterima se/ara tunai. Sebuah ukuran ketiga adalah besarnya total akrual6 total akrual tinggi mengandung akrual tetapan tinggi6 mirip dengan penalaran 7ealy.
Menurut 7ealy 1<<<26 mana0emen laba mengaburkan in)ormasi kiner0a ekonomis perusahaan karena ada kondisi dimana mana0er perusahaan memiliki akses in)ormasi se/ara langsung sementara sebagian stakeholder tidak. Ada sebagian in)ormasi yang tidak tersampaikan ke stakeholder. Mana0er disisi lain6 memang dapat menggunakan kebi0akan untuk membuat laporan keuangan lebih in)ormati)6 men/erminkan kiner0a perusahaan sesungguhnya6 misalnya melalui pemilihan metode akuntansi atau estimasi untuk memberikan sinyal yang memadai agi penilaian kiner0a perusahaan. Akan tetapi kebi0akan akuntansi untuk membuat laporan keuangan lebih in)ormati) kepada pengguna tidak masuk dalam de)inisi.
Kontro5ersi mun/ul ketika mana0emen laba dikaitkan dengan moraletika6 apakah tindakan mana0er melakukan mana0emen laba tidak akan menyesatkan pemakai laporan keuangan. Apalagi karena laba merupakan komponen penting yang dipantau para pemakai laporan keuangan. Ditin0au dari legalitas6 tidak ada yang dilanggar karena pemilihan metode akuntansi tidak melanggar standar akuntansi yang berlaku di samping merupakan ke3enangan mana0er untuk memilih metode akuntansi yang akan dipakai. Menilai etis atau tidaknya mana0emen laba dapat dilihat dari sudut pandang pen/apaian keseimbangan antara kepentingan indi5idu 1mana0er2 dengan ke3a0iban terhadap pihak4pihak
yang terkait dengan perusahaan 1stakeholder2. ang dimaksud dengan stakeholder adalah pemegang saham6 karya3an6 pelanggan6 pemasok6 kreditur dan in5estor. *enilaian tersebut hanya dapat dilakukan kalau mana0er melakukannya se/ara sadar6 artinya menyadari implikasi 0angka pan0ang yang ditimbulkan. Tekanan persaingan untuk menghasilkan laba yang tinggi bisa menyebabkan perilaku tidak etis6 terutama untuk perusahaan yang menggunakan angka akuntansi untuk penilaian kiner0a se/ara mutlak. Mana0er dengan kiner0a keuangan yangburuk dan perusahaan dengan laba rendah lebih mudah melakukan tindakan tidak etisdibandingkan mana0er dengan kiner0akeuangan baik dan perusahaan dengan laba. Do Managers A$$e#t Se$&rities Mar)et E((i$ien$+,
Teknik mana0emen laba yang di0elaskan6 termasuk Cortel6 tidak selalu konsisten dengan e)isiensi pasar sekuritas. Mereka mengandalkan buruknya pengungkapan dan keterbatasan perhatian dari in5estor untuk men0aga tingkat mana0emen laba sebagai in)ormasi pihak internal. S/hrand dan -alther 1$###2 melaporkan lagi bentuk mana0emen laba. Mereka menganalisis sampe perusahaan yang melaporkan materi6 keuntungan yang tidak berulang atau kerugian atas pen0ualan property6 pabrik6 dan peralatan pada kuartal tahun sebelumnya tetapi tidak ada keuntungan tersebut atau kerugian pada kuartal yang sama tahun ber0alan. ?aba pro)orma men/erminkan bentuk lain dari mana0emen laba terhadap pertanyaan penerimaan mana0er atas e)isiensi pasar. Mana0er yang menekankan pada klaim laba pro)orma bah3a ukuran ini lebih baik untuk menggambarkan kiner0a perusahaan dari laba bersih (AA*. Camun6 ketika laporan laba4rugi yang didasarkan oleh (AA* tersedia6 pasar yang e)isien akan menyesuaikan se/ara /epat untuk item yang dihilangkan dari pengumuman laba pro)orma. Konsekuensinya6 tekanan mana0er atas laba pro)orma menyarankan mereka untuk tidak menerima e)isiensi. Kebi0akan mana0emen laba tidak masuk akal 0ika pasar sekuritas e)isien. Konsekuensinya6 mana0er yang terikat pada hal tersebut6 mereka seharusnya tidak menerima se/ara penuh tentang e)isiensi. Ana%+-ing Managers! S#ee$h to Dete$t Ba* Earnings Manageent
Dalam ,agian .+.$6 kami menga/u pada penelitian reaksi analis oleh ,arton dan Mer/er tahun $##= terhadap alasan4alasan mana0er karena hasil keuangan yang menge/e3akan.
,aru4baru
ini6
program
komputer
menganalisis kata4kata tertulis dan lisan mana0er
/anggih
digunakan
untuk
untuk isyarat yang dapat
mengungkapkan keyakinan mereka tentang kiner0a perusahaan di masa depan dan apakah mereka 0u0ur dalam mengkomunikasikan keyakinan ini. Kami telah melihat /ontoh4/ontoh studi berbasis komputer berskala besar. Dalam Teori dalam *raktik %.%6 ?i 1$##2 menganalisis nada dari se0umlah besar MD As. Dia menemukan bah3a nada dari MD A perusahaan berguna untuk memprediksi pendapatan kuartal mendatang. Dalam ,agian %.".+ kami menin0au studi $# tentang ,ro3n dan Tu/ker6 yang menggunakan perangkat lunak komputer untuk menganalisis sampel besar MD As untuk perubahan susunan kata dari satu tahun ke tahun berikutnya. Mereka melaporkan hubungan positi) antara besarnya perubahan kata4 kata dan akti5itas ekonomi perusahaan 1misalnya6 laba per saham26 dan antara kata ganti ini berubah dan kiner0a berbagi perusahaan. 7asil ini menun0ukkan bah3a lebih sedikit boiler berimplikasi pada kiner0a pangsa yang lebih baik. Di sini6 kami menguraikan studi lain seperti itu6 oleh 7obson6 Maye36 dan Jenkata/halam 17MJ $#$26 yang berorientasi pada deteksi kesalahan penya0ian mana0er dari kiner0a keuangan selama panggilan kon)erensi yang biasanya menyertai rilis in)ormasi laba. *enelitian 7MJ didasarkan pada teori perilaku disonansi kogniti). ,erdasarkan teori ini6 disonansi mun/ul ketika seseorang berperilaku dengan /ara yang bertentangan dengan persepsi diri orang itu. Sebagai /ontoh6 seorang mana0er mungkin per/aya bah3a dia adalah anggota masyarakat yang 0u0ur dan bertanggung 0a3ab. ;ika mana0er itu menekankan selama panggilan kon)erensi bah3a peningkatan pen0ualan kuartal saat ini diperkirakan akan terus berlan0ut ketika pen0ualan sebenarnya telah menurun dan peningkatan ini karena memaksa agen dan distributor untuk menerima lebih banyak produk daripada yang mereka butuhkan 1men0e0ali saluran 26 mana0er itu akan merasa bersalah L artinya6 akan mengalami disonansi kogniti). Teori ini memprediksikan bah3a seorang indi5idu yang tunduk pada disonansi akan men/oba
untuk
menguranginya. Salah
satu /aranya
adalah mengubah
keyakinannya. ?ain adalah untuk mundur agak dari pernyataan membuat disonansi.
;adi6 0ika mana0er kami ditanya mengapa pen0ualan akan terus meningkat6 dia mungkin men/oba mengubah keyakinannya dengan memberikan alasan yang meyakinkan6 atau mungkin memenuhi syarat pernyataan sebelumnya dengan menun0ukkan6 misalnya6 bah3a itu tergantung pada penerimaan pasar produk baru. Se0auh pen0elasan mana0er memberikan petun0uk seperti ini bah3a dia menderita disonansi kogniti)6 ini membuat pernyataan a3al men0adi men/urigakan. *erangkat lunak /anggih mampu memindai u/apan yang direkam pengelola untuk mendeteksi petun0uk ini. 7MJ menggunakan program sema/am itu untuk menganalisis pidato mana0er selama lima menit pertama pertanyaan dan 0a3aban$ setelah .=!$ presentasi laba kuartalan selama $##!6 memperoleh skor disonansi kogniti) untuk setiap mana0er. *ertanyaannya kemudian adalah6 apakah skor disonansi memprediksi misreporting mana0er@ Untuk men0a3ab pertanyaan ini6 7MJ memeriksa laporan keuangan masa depan setiap perusahaan sampel untuk bukti penyesuaian pendapatan yang menurun pendapatan. Mereka melaporkan bah3a skor disonansi mereka membantu memprediksi perusahaan4perusahaan yang membuat penyesuaian tersebut. Dengan demikian tampaknya analisis pidato mana0er memegang 0an0i untuk prediksi mana0emen laba yang buruk. Camun6 perlu diketahui bah3a setelah para mana0er menyadari pidato mereka sedang dianalisis6 mereka kemungkinan akan mempela0ari strategi untuk menghindari mengungkapkan apa yang mereka /oba sembunyikan. 7asil yang mungkin adalah urutan perangkat lunak yang semakin /anggih sebagai respons terhadap strategi /ounter4strategi yang terus ditingkatkan. I#%i$ations (or A$$o&ntants
Implikasi bagi akuntan yang ingin mengurangi mana0emen laba yang buruk6 bagaimanapun tidak menolak e)isiensi pasar6 tetapi untuk meningkatkan keterbukaan. *engungkapan penuh membantu para in5estor untuk menge5aluasi laporan keuangan6 sehingga mengurangi kerentanan mereka terhadap bias perilaku dan mengurangi kemampuan mana0er untuk mengeksploitasi tata kelola perusahaan yang buruk dan ine)isiensi pasar. 9ara lain untuk meningkatkan pengungkapan men/akup pelaporkan dampak pada pendapatan inti yang se/ara umum6 membantu in5estor dan komite kompensasi untuk mendiagnosis kelemahan item.
CONC.USIONS ON EARNINGS MANAGEMENT
Mana0emen laba dimungkinkan oleh )akta bah3a pendapatan bersih yang benar tidak ada. Selan0utnya6 (AA* tidak sepenuhnya membatasi pilihan kebi0akan mana0er dan prosedur akuntansi. Konsekuensi ekonomi dibuat ketika perubahan (AA* mempengaruhi kemampuan mana0er untuk bermain. Artinya6 mana0er akan bereaksi terhadap perubahan aturan yang mengurangi )lesibilitas pilihan akuntansi mereka. Mana0emen laba adalah pemilihan kebi0akan akuntansi oleh mana0er untuk men/apai tu0uan khusus. Terdapat dua /ara yang saling melengkapi dalam ber)ikir tentang
mana0emen
laba.
*ertama6
perilaku
oportunistik
mana0emen
untuk
memaksimumkan utulitasnya dalam kompensasi6 kontrak6 dan kos politik. Kedua6 perspekti) kontrak e)isien ketika mana0emen laba dilakukan untuk menguntungkan semua yang terlibat dalam kontrak. Earnings management sebagai inter5ensi dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tu0uan memperoleh beberapa kebutuhan pribadi. Earnings management ter0adi ketika mana0emen menggunakan keputusan tertentu dalam pelaporan keuangan dan penyusunan transaksi4transaksi yang mengubah laporan keuangan hal ini bertu0uan untuk menyesatkan para stakeholder tentang kondisi kiner0a ekonomi perusahaan6 serta untuk mempengaruhi penghasilan kontraktual yang mengendalikan angka akuntansi yang dilaporkan. Ada tiga sasaran yang dapat di/apai oleh mana0er dalam melakukan mana0emen laba meliputi: minimalisasi biaya politik 1politi/al /ost minimiGation26 maksimalisasi kese0ahteraan manager 1manager 3ealth maimiGation26 dan minimalisasi kas pendanaan 1minimiGation o) )inan/ing /ost2. ,erbagai bentuk mana0emen laba seperti taking a bath6 perataan laba 1in/ome smoothing26 maksimalisasi atau minimalisasi pendapatan dapat dilakukan oleh pihak mana0emen dengan meman)aatkan peluang yang ada dalam standar akuntansi seperti penerapan kebi0akan akuntansi atau pemilihan metode akuntansi yang digunakan. Adanya kemungkinan manipulasi ini karena adanya )leksibilitas yang diberikan oleh (AA* dan karena sulit untuk menekankan pelaporan keuangan yang )leksibel. Meskipun pengurangan keandalan dan sensi5itas yang sering mun/ul menyertai mana0emen laba6 argument yang kuat dapat dibuat bah3a itu berguna 0ika masih dalam batas4batas. *ertama6 memberikan mana0er )leksibilitas untuk berekasi terhadap realisasi negara yang tak terduga ketika kontrak yang tidak lengkap. Kedua6 mana0emen laba dapat ber)ungsi sebagai komunikasi in)ormasi yang kredibel untuk in5estor. Terakhir6
argument ini konsisten dengan pasar sekuritas e)isien dan 5ersih e)isiensi teori akuntansi positi). Apakah mana0emen laba yang baik atau buruk tergantung pada bagaiman penggunaannya. Akuntan dapat mengurangi tingkat mana0emen laba yang buruk dengan membuka ke publi/. 7al ini dapat di/apai dengan meningkatkan pengungkapan yang rendah.