Asumsi Dasar Tes Draw A Person Chafifuddin Dermawan Jahya Ujung 10.860.0214 Joki Muchtar Lutfi
10.860.0210 10.860.0201 10.860.0199
Dikembangkan berdasarkan Teori Goodenough pada tahun 1921. Selanjutnya dikembangkan oleh beberapa tokoh antara lain: Bender, Buch, Hummer, Jolles, Mac Hower. Tes Goodenough pada awalnya mengungkap kemampuan IQ, dengan dasar bahwa sebelum orang dapat membaca dan menulis, maka yang dilakukan adalah menggambar atau melakukan coretan. Tes ini meminta subjek untuk menggambar figur manusia, karena adanya asumsi bahwa gambar yang mudah dikenali dari suatu objek adalah bentuk manusia dan semenjak dini individu sudah seringkali menggambar manusia dibandingkan menggambar bentuk atau objek lain. Menurut Florence Laura Goodenough, individu melakukan coretan karena adanya proses mental
Menurut Goodenough, gambaran anak kecil terkait erat
antara
konsep
perkembangan
mental
dan
kemampuan intelegensi secara umum.
Goresan atau coretan anak lebih menunjukkan ekspresi diri dibandingkan keindahan.
Gambar yang dibuat cenderung apa yang diketahui dan
bukan
apa
yang
dilihat.
Dasar
tersebut
merupakan landasan perkembangan intelegensi dan mental anak yang dapat diamati mengacu pada standar normatif yang harus dibuat.
Versi Machover lebih mengungkap kondisi psikis berdasarkan
teori
psikoanalisa.
Machover
berasumsi bahwa individu menggambar orang adalah cerminan atau persepsi diri dengan berbagai atribut yang melatarbelakangi.
Administrasi Tes Draw A Person
Testee duduk senyaman mungkin dengan ruangan yang cukup lega untuk menggerakkan tangan selama menggambar
Kertas HVS
Posisi kertas vertikal
Pensil HB yang runcing dan penghapus
Jika gambar berwarna, disediakan krayon, pensil warna atau pen warna-warni.
Instruksi Awal DAP (tidak wajib diberikan namun sebaiknya diberikan)
“Saya
akan memberi Anda tugas yang berkaitan dengan menggambar. Tetapi saudara tidak perlu merasa khawatir. Gambar yang anda buat tidak akan dinilai baik-buruknya. Yang penting anda mengikuti instruksi yang saya berikan!”
Instruksi selanjutnya:
Silahkan saudara menggambar manusia, bentuknya terserah, yang penting orang lain jika melihat tahu bahwa itu gambar manusia.
Waktu : pada dasarnya tidak dibatasi, namun untuk penyajian secara klasikal dapat diberikan waktu antara 5 sampai 10 menit.
Setelah
testi
selesai
menggambar,
berilah
instruksi:
Tuliskan pada bagian kertas yang masih kosong, usia dari orang yang anda gambar, jenis kelamin, serta aktivitas yang sedang dilakukan
Dalam analisis selanjutnya, kita berpegang pada 3 hal yaitu : ruang ; gerak dan bentuk.
Ruang adalah : Posisi figur diatas kertas, apakah ditempatkan ditengah, kiri, kanan, atas atau bawah
Gerak adalah : Bagaimana pinsil diatas kertas bergerak membentuk figur manusia. Ini mencakup tekanan pinsil, cara subyek membuat garis dan bayangan.
Bentuk adalah : Bagaimana proporsi figur, apa yang digambar, elaborasi, detail, distorsi, ada yang tidak digambar dan sebagainya.
Kepala: diartikan sebagai super-ego, pusat kendali diri terhadap aturan agama, sosial, keluarga, atau hukum. Leher: Leher diartikan sebagai penghubung superego dengan ego dan id. Badan: menunjukkan pusat kesadaran diri. Bahu: menunjukkan kekuatan fisik. Lengan dan tangan: Menunjukkan kemampuan dalam menghadapi lingkungan. Kaki dan Tungkai: menunjukkan kestabilan dalam membawa diri. Aktivitas kaki juga dapat menunjukkan apakah subjek memiliki dorongan untuk berubah terhadap beragam situasi atau justru sebaliknya,
F ig u r e Se q u e n c e (jenis kelamin)
C o m p a r i s o n o f F i g u r e s (perbandingan antar
figur yang satu dengan figure lainnya apabila diminta menggambar 2 kali)
L o c a t i o n (lokasi gambar)
M o v e m e n t (meliputi gerakan atau dorongan dari
gambar)
Distortions
and
o m i s s i o n (penyimpangan
gambar atau penghilangan bagian gambar)
Scoring Tes Draw A Person
1. Kesan Umum:
Seperti
apakah
aktivitas
gambar,
apakah
menggambar orang sedang duduk, tiduran, atau beraktivitas indikasi energi seseorang
Perlu juga mendapat perhatian, kesan yang muncul dari orang yang digambar. Apakah gambar orang seperti benda mati atau terlihat hidup, dsb.
2. Lokasi Gambar
Meliputi pengamatan apakah gambar berada pada
Di atas garis tengah (untuk orang dewasa)
Di atas garis tengah (untuk anak kecil)
Di tengah
Di bawah/didasar/dibawah garis tengah
Di kanan/ kecenderungan ke kanan
Di kanan atas.
Di kiri/ cenderung ke kiri.
Di kiri bawah
3. Ukuran Gambar
Gambar kecil: perasaan tidak pasti, perasaan tertekan dalam berhubungan dengan lingkungan. Regresi, kurang semangat, inferior, kurang mampu. Gambar besar (sangat besar): fantasi dari self esteem, ciri-ciri manic, agresif. Tendensi ekspansif. Gambar besar, jelek, kosong (biasa dibuat anakanak): mental deficiency. Gambar keluar dari kertas: kesukaran merencanakan sesuatu (idealis). Tendensi manic, over active. Gambar terdiri dari garis-garis dasar: perasaan tidak aman. Ingin diakui oleh kelompoknya.
4. Kualitas Garis
Garis yang konsisten (tidak berulang tapi berlanjut dan ajeg): penyesuaian diri baik. Garis yang tebal: penuntut, menguasai, menentang kekuasaan. Dorongan bermusuhan yang ditampakkan. Yakin diri (dengan shading dan tekanan yang kuat). Anxiety. Tegang dan bermusuhan. Kemasakan otak organis. Schizephren tipe manic. Garis yang tipis: ada hambatan dalam berhubungan dengan lingkungan. Biasa pada tendensi schizoid. Garis yang kabur: kurang berani tampil. Cemas, insecure, ragu-ragu/ takut. Kontrol yang rigid (yang didasari rasa tertekan dan kurang mampu). Garis dengan tekanan yang berubah-ubah: tak stabil, impulsive, mudah frustasi. Histeris atau siklotimk.
Garis yang tipis, patah dan tidak tetap (disertai patah-patah): ketakutan, tidak aman, tidak pasti. Garis yang keriting, patah, berulang, disertai tekanan ringan: schizoid alcoholic. Garis seperti gergaji: kecemasan, kontrol motorik rendah, kurang dapat mencapai keseimbangan. Garis dengan koordinasi jelek: tegangan yang muncul, cemas. Garis yang tebal kotor dan shading yang berlebihan: anxietyneorotics, psikistis. Biasa untuk anak kecil.
Aspek Kognisi, Emosi Dan Sosial Dapat Diungkap Melalui: 1. Kognisi
Proporsi bagian
Shading (ketepatan)
Kelengkapan bagian
Dimensi gambar
Logika gambar
2. Emosi Ukuran gambar Kualitas garis Proporsi bagian Proporsi kepala Ukuran tangan Ukuran kaki Posisi gambar orang Kelengkapan dan tambahan Keberhasilan pada leher Proporsi gambar orang Penghilangan bagian gambar Aktivitas orang
3. Sosial
Mata
Keterbukaan tangan
Aktivitas
Facing (arah hadap muka)
Leher (dimensi)
Mulut