BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Sindrom nefrotik (SN) adalah keadaan klinis yang ditandai oleh proteinuria
masif, masif, hipoprotein hipoproteinemia, emia, edema, dan dapat disertai dengan hiperlipidemia. hiperlipidemia. Angka kejadian kejadian SN di Amerika Amerika dan Inggris Inggris berkisar berkisar antara 2- per !"".""" anak berusia berusia di ba#ah !$ tahun per tahun, sedangkan di Indonesia dilaporkan % per !"".""" anak per tahun, dengan perbandingan perbandingan anak laki-laki laki-laki dan perempuan perempuan 2&!. 'i 'epartemen 'epartemen Ilmu eseha esehatan tan Anak Anak *I+ *I+S S /akart /akarta, a, sindro sindrom m nefrot nefrotik ik merupak merupakan an penyebab penyebab kunjunga kunjungan n sebagi sebagian an besar besar pasien pasien di polikl poliklini inik k khusus khusus Nefrol Nefrologi ogi,, dan merupak merupakan an penyebab tersering gagal ginjal anak yang dira#at antara tahun !001-2""". enya enyaki kitt
yang yang
mengu mengubah bah
fung fungsi si
glom glomer erul ulus us
sehi sehingg nggaa
menga mengaki kibat batka kan n
kebo3oran protein (khususnya albumin) ke dalam ruang 4o#man akan menyebabkan terj terjad adiny inyaa sind sindro rom m ini. ini. 5tio 5tiolo logi gi SN se3a se3ara ra garis garis besa besarr dapat dapat dibag dibagii 6, yait yaitu u kongeni kongenital tal,, glomer glomerulo ulopat patii primer primer+id +idiop iopati atik, k, dan sekund sekunder er mengik mengikuti uti penyaki penyakitt sistemik sistemik seperti seperti pada purpura purpura 7eno3h-S3honl 7eno3h-S3honlein ein dan lupus eritematosus eritematosus sitemik. sitemik. Sindrom nefrotik pada tahun pertama kehidupan, terlebih pada bayi berusia kurang dari % bulan, merupakan kelainan kongenital (umumnya herediter) dan mempunyai prognosis buruk. Sindro Sindrom m nefrot nefrotik ik (SN) (SN) pada pada anak yang yang didiag didiagnos nosis is se3ara se3ara histop histopato atolog logik ik sebagai sebagai lesi lesi minima minimal, l, sebagi sebagian an besar besar member memberika ikan n respons respons terhada terhadap p pengoba pengobatan tan steroi steroid d (sensi (sensiti tiff steroi steroid). d). Sedangk Sedangkan an SN lesi lesi nonmin nonminima imall sebagi sebagian an besar besar tidak tidak memberikan respons terhadap pengobatan steroid (resisten steroid).!-8 International steroid).!-8 International Study of Kidney Disease in Children (IS') Children (IS') membuat panduan gambaran klinis dan labor laborat ator oriu ium m untu untuk k memp memper erki kira raka kan n jeni jeniss lesi lesi pada pada anak anak yang yang mende menderi rita ta SN. SN. 9ambaran klinis dan laboratorium tersebut adalah usia saat serangan pertama, jenis kelamin, hipertensi, hematuria, rerata kadar kreatinin, komplemen 6, dan kolesterol serum. Seperti telah diketahui, bentuk histopatologik memberikan gambaran terhadap
respons respons pengobatan pengobatan steroid, steroid, seperti seperti jenis glomerulonef glomerulonefriti ritiss mesangial mesangial proliferat proliferatif if (9N) sebesar $"-$1: adalah resisten seroid. Sampai saat ini, belum terdapat data gambar gambaran an histop histopatol atologi ogik k di Indone Indonesia sia,, sehing sehingga ga pada pada sindro sindrom m nefrot nefrotik ik resist resisten en steroi steroid d (SNS) (SNS) dan sindro sindrom m nefrot nefrotik ik sensit sensitif if steroi steroid d (SNSS) (SNSS) akan akan member memberika ikan n gambaran klinis yang berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh IS'. adar protein nonalbumin diikutsertakan pula dalam penelitian ini karena belum pernah diteliti sebelumnya. enelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara berbagai gambaran gambaran klinis klinis dan laboratori laboratorium um se3ara bersama-sama bersama-sama dengan respons respons terhadap terhadap pengobatan steroid (SNS dan SNSS). (4ehrman, 2""")
!.
1.2 Tujuan Penulisan Makalah ;ujuan *mum
aha ahasi sis# s#aa keper kepera# a#at atan an mampu mampu mema memaham hamii konse konsep p dasar dasar medi mediss dan asuha asuhan n kepera#atan pada klien dengan penyakit sindroma nefrotik. 2.
;ujuan h husus ahasis#a kepera#atan dapat & a. enjel enjelask askan an pengert pengertian ian dari dari sindrom sindromaa nefroti nefrotik k b. enjelaskan etiologi dari sindroma nefrotik 3. enj enjel elas askan kan pato patofi fisi siolo ologi gi dan pohon pohon masa masala lah h (path (path#ay #ays) s) dari dari sindr sindrom omaa d. e. f. g. h.
nefrotik enjelaskan enjelaskan manifestas manifestasii klinik klinik dari sindroma sindroma nefrot nefrotik ik enjelaskan enjelaskan pemeriksaan pemeriksaan penunjang penunjang dari dari sindroma sindroma nefrotik nefrotik enjel enjelask askan an penatal penatalaks aksanaa anaan n dari sindrom sindromaa nefrotik nefrotik enjelaskan enjelaskan komplikasi komplikasi dari sindroma sindroma nefrotik nefrotik enjelaskan enjelaskan asuhan kepera#atan kepera#atan dari sindroma sindroma nefrotik nefrotik
BAB II TINJAUAN TEOI
2.1 De!inisi
Nephroti3 Syndrome adalah merupakan kumpulan gejala yang disebabkan oleh adanya injury glomerular yang terjadi pada anak dengan karakteristik< proteinuria, hypoproteinuria, hypoalbuminemia, hyperlipidemia dan edema. (Suriadi, 2""%) Sindro Sindroma ma nefrot nefrotik ik adalah adalah suatu suatu sindro sindroma ma yang ditand ditandai ai dengan dengan protei proteinur nuria, ia, hipoal hipoalbum bumine inemia mia,, hiperl hiperlipi ipidemi demia, a, dan edema. edema. Sindro Sindrom m ini dapat dapat terjad terjadii karena karena adanya faktor yang menyebabkan menyebabk an premeabilitas glomerulus. (7idayat, A.A=i=, 2""%) Sind Sindro roma ma Nefr Nefrot otik ik adal adalah ah peny penyak akit it deng dengan an geja gejala la edem edema, a, prot protei einu nuri ria, a, hipoalbuminemia, hiperlipidemia, kadang-kadang terdapat hematuria, hipertensi, dan penurunan fungsi ginjal. (Ngastiyah, 2""1) 4erdasarkan pengertian diatas maka, dapat diambil kesimpulan bah#a sindroma nefrotik adalah merupakan suatu kumpulan gejala yang ditandai dengan proteinuria, hipoalbuminemia, hiperlipidemia, dan edema. 2.2 Eti"l"gi
enyebab enyebab sindrom sindrom nefrotik nefrotik yang pasti belum diketahui, diketahui, akhir-akhi akhir-akhirr ini dianggap sebagai sebagai suatu suatu penyaki penyakitt autoim autoimun, un, yaitu yaitu suatu suatu reaksi reaksi antige antigen n > antibo antibodi. di. enurut enurut Ngastiyah (2""1), umumnya etiologi dibagi menjadi & !. Sind Sindro rom m nef nefro roti tik k ba#aa ba#aan n 'ituru 'iturunkan nkan sebagai sebagai resesi resesiff autosom autosomal al atau atau karena karena reaksi reaksi matern maternofet ofetal. al. esist esisten en terhadap terhadap semua pengobatan. pengobatan. rognosis rognosis buruk dan biasanya biasanya pasien meninggal meninggal dalam bulan-bulan pertama kehidupannya. 9ejala & 5dema pada masa neonatus 2. Sind Sindro rom m nefr nefrot otik ik sek sekun under der 'isebabkan oleh & a. ala alari riaa kuar kuarta tana na (mal (malar aria ia kuar kuarta tana na yang yang dise diseba babk bkan an plas plasmo modi dium um malariae, memiliki masa inkubasi lebih lama daripada penyakit malaria tertia tertiana na atau atau tropi tropika< ka< gejala gejala pertam pertamaa biasany biasanyaa tidak tidak terjad terjadii antara antara !$ sampai 8" hari setelah infeksi terjadi. 9ejala itu kemudian akan terulang lagi tiap tiga hari) atau parasit lainnya. b. enyakit kolagen seperti lupus eritematosus anafilaktoid. 3. 9lumer 9lumerulon ulonefr efriti itiss akut akut atau atau kronik kronik,,
diseminata,
purpura
d. ;rom ;rombo bosi siss ?ena ?ena rena renali lis. s. e. 4ahan 4ahan kimia seperti seperti trimet trimetadi adion, on, paradio paradion, n, penisila penisilami min, n, garam emas, emas, air raksa. f. Amiloidosis,
penyakit
sel
sabit,
hiperprolinemia,
nefritis
membranoproliferatif hipokomplementemik. (Ngastiyah, 2""1) 6. Sindrom nefrotik idiopatik ;idak ;idak diketa diketahui hui sebabny sebabnyaa atau atau disebut disebut sindrom sindromaa nefrot nefrotik ik primer primer.. 4erdas 4erdasark arkan an histopatologis yang tampak pada biopsi ginjal dengan pemeriksaan mikroskop biasa dan mikroskop elektron, hurk dkk membaginya menjadi & a. ela elain inan an mini minima mall ada mikroskop elektron akan tampak tampak foot prosessus prosessus sel epitel berpadu. 'engan 3ara imunofluore imunofluoresensi sensi ternyata tidak terdapat terdapat imunoglublin imunoglublin 9 (Ig9) pada dinding kapiler glomerulus. b. Nefropati membranosa Semua glomerulus menunjukan menunjukan penebalan penebalan dinding dinding kapiler kapiler yang tersebar tersebar tanpa proliferasi sel. rognosis kurang baik. 3. 9lomer 9lomerulo ulonef nefrit ritis is proli prolifer ferati atif f !. 9lomerulone 9lomerulonefrit fritis is proliferati proliferatiff esudatif difus. difus. ;erdapat ;erdapat prolifer proliferasi asi sel mesangi mesangial al dan infil infiltra trasi si sel polimo polimorfo rfonukl nukleus eus.. emben embengkan gkanan an sitoplasma endotel yang menyebabkan kapiler tersumbat. 2. 'engan 'engan penebal penebalan an batang batang lobula lobular. r. ;erda ;erdapat pat prolef prolefira irasi si sel mesang mesangial ial yang yang terseb tersebar ar dan penebal penebalan an batang lobular. 6. 'engan 'engan bulan bulan sabit sabit ( 3res 3res3ent 3ent)) 'idapa 'idapatka tkan n prolif prolifera erasi si sel mesangi mesangial al dan prolif prolifera erasi si sel epitel epitel sampai kapsular dan ?iseral. rognosis buruk. 8. 9lomer 9lomerulo ulonef nefrit ritis is membra membranopr noproli olifer ferati atif f roliferasi sel mesangial dan penempatan fibrin yang menyerupai membran basalis di mesangium. ;iter globulin beta-I atau beta-IA rendah. rognosis buruk. d. 9lomer 9lomerulo uloskl sklero erosis sis fokal fokal segm segment ental al
ada kelainan ini yang men3olok sklerosis glomerulus. Sering disertai atrofi tubulus. rognosis buruk. 2.# Pat"!isi"l"gi $an P"h"n Masalah %Path&a's(
ond ondis isii dari dari sindr sindrom om nefro nefroti tik k adal adalah ah hila hilang ngnya nya plas plasma ma potei potein, n, teruta terutama ma albumi albumin n ke dalam dalam urine. urine. eskip eskipun un hati hati mampu mampu mening meningkatk katkan an produksi
albumin,
namun
organ
ini
tidak
mampu
untuk
terus
memper mempertah tahanka ankanny nnyaa jika jika albumi albumin n terusterus-mene menerus rus hilang hilang melalu melaluii ginjal ginjal sehingga terjadi hipoalbuminemia. ;erjad rjadin inya ya
penu penuru runa nan n
teka tekana nan n
onko onkoti tik k
menye enyeba babk bkan an
edem edemaa
generalisata akibat 3airan yang berpindah dari sistem ?askular ke dalam ruang 3airan ekstraseluler. enurunan sirkulasi ?olume darah mengaktifkan siste sistem m reninrenin-angi angioten otensin sin menyebab menyebabkan kan retens retensii natriu natrium m dan edema edema lebih lebih lanjut. anifestasi dari hilangnya protein dalam serum akan menstimulasi sintesis lipoprotein di hati dan terjadi peningkatan konsentrasi lemak dalam darah (hiperlipidemia). Sindrom nefrotik dapat terjadi di hampir setiap penyakit renal intrinsik atau atau sistem sistemik ik yang yang mempeng mempengaru aruhi hi glomer glomerulu ulus. s. eskip eskipun un se3ara se3ara umum umum penyakit ini dianggap menyerang anak-anak, namun sindrom nefrotik juga terjad terjadii pada pada orang orang de#asa de#asa termas termasuk uk lansia lansia.. enyebab enyebab sindro sindrom m nefrot nefrotik ik men3a en3aku kup p
glom glomer erul ulon onef efri riti tiss
glom glomer erul ulos oskl kler eros osis is
inte interk rkapi apile lerr,
kron kronis is,,
dibe dibettes
amil amiloi oido dosi siss
ginj ginjal al,,
melli ellitu tuss peny penyaki akitt
dis disert ertai lupus lupus
erythematosus sistemik, dan trombosis ?ena renal. espons perubahan patologis pada glomerulus se3ara fungsional akan memberikan berbagai masalah kepera#atan pada pasien yang mengalami glomerulus progresif 3epat. (Arif utta@in, 2"!!).
2.
2.) Mani!estasi *linik !. anif anifest estasi asi utama utama sindr sindrom om nefrot nefrotik ik adalah adalah edema. edema. 5dema 5dema biasany biasanyaa ber?aria ber?ariasi si
dari bentuk ringan sampai berat (anasarka). 5dema biasanya lunak dan 3ekung bila ditekan (pitting), dan umumnya ditemukan disekitar mata (periorbital) 2. 6. 8.
dan berlanjut ke abdomen daerah genitalia dan ekstermitas ba#ah. enu enuru runa nan n juml jumlah ah uri urin n & urin urinee gela gelap, p, ber berbus busaa u3at 7ematuri 7ematuria mikroskopik kadang-kadang terlihat pada sindrom nefrotik, namun tidak tidak dapat dapat dijadi dijadikan kan petanda petanda untuk untuk membed membedakan akan berbag berbagai ai tipe tipe sindro sindrom m
1. %.
nefrotik. Anorek Anoreksia sia dan diare diare dise disebab babkan kan karena karena edema edema mukos mukosaa usus. usus. Saki Sakitt kepal kepala, a, mala malais ise, e, nyeri nyeri abdom abdomen en,, berat berat badan badan mening meningkat kat dan keleti keletihan han
.
umumnya terjadi. 9agal 9agal tumbu tumbuh h dan pelis pelisuta utan n otot (jangk (jangkaa panjang) panjang),, (4et=, (4et=, e3i e3ily ly .2""2 .2""2 )
2.+ Pe,eriksaan Penunjang !. eme emeri riks ksaa aan n *rin *rin *rinalisi *rinalisiss adalah tes pertama pertama kali digunakan dalam diagnosis sindrom
nefrotik. roteinuria nefrotik akan terlihat oleh 6 B atau 8 B pada dipsti3k ba3aan, atau dengan pengujian semi kuantitatif oleh asam sulfosali3yli3. Sebuah 6 B merupakan 6"" mg + d dari protein urin atau lebih, yaitu 6 g + atau lebih dan dengan demikian dalam kisaran nefrotik. emeriksaan dipsti3ks kimia albumin adalah protein utama yang diuji. a. rot rotei ein n urin urin C D 6,1 6,1 gram gram+! +!, ,6 6 m2 luas permukaan tubuh+hari b. *rinalisa C 3ast hialin dan granular, hematuria 3. 'ips 'ipsti ti3k 3k urin urin C posi positi tiff untu untuk k pro prote tein in dan dan dar darah ah d. 4erat jenis urinC meningkat meningkat (normal (normal & 2$1 mEsmol) mEsmol) 2. 'arah ada pemeriksaan kimia darah dijumpai& a. b.
rot rotei ein n tota totall menu menuru run n (N & %,2%,2-$, $,! ! mg+! mg+!"" "" ml) ml) Albumin menurun (N & 8-1,$ mg+!"" ml). 7al ini disebut sebagai hipoalbuminemia (nilai kadar albumin dalam darah F 2,1 gram+!"" ml). ada SN ternyata katabolisme protein meningkat akibat katabolisme protein yang terjadi terjadi di tubuh ginjal. eningkatan eningkatan katabolism katabolismee in merupakan merupakan fa3tor tambahan terjadinya hipoalbuminemia selain dari proteinuria (albuminuria). ada SN sering pula dijumpai anoreksia akibat edema mukosa usus sehingga intake berkurang yang pada gilirannya dapat menimbulkan hipoproteinemia. ada umumnya edema anasarka terjadi bila kadar albumin darah F 2 gram+!"" ml, dan syok hipo?olemia terjadi biasanya pada kadar F ! gram+!"" ml. (4et=,
2""2) 6. emeri emeriks ksaa aan n 'iag 'iagno nost stik ik a. ontge ontgen n dada dada bisa bisa menunju menunjukka kkan n adany adanyaa 3aira 3airan n yang yang berl berlebi ebihan. han. b. *S9 ginjal dan ; S3an ginjal atau IG menunjukkan menunjukkan pengkisutan ginjal. 3. 4iop 4iopsi si ginjal ginjal bisa menunj menunjukk ukkan an sala salah h satu satu bent bentuk uk glom glomer erul ulon onef efri riti tiss kroni kroniss atau pembentukkan pembentukkan jaringan jaringan parut yang tidak tidak spesifik spesifik pada glomeruli. glomeruli. (4et=, 2""2)
2.- Penatalaksanaan
!. enatalaksanaan edis
engo engoba bata tan n sindr sindrom omaa nefr nefrot otik ik hanya hanya bers bersif ifat at simp simpto toma mati tik, k, untuk untuk meng mengur uran angi gi atau atau mengh menghil ilang angka kan n prot protei einu nuri riaa dan memp memper erbai baiki ki keada keadaan an hipoalbuminemia, men3egah dan mengatasi komplikasinya, yaitu& a. Isti Istira rahat hat samp sampai ai edem edemaa ting tinggal gal sedi sediki kit. t. 4ata 4atasi si asup asupan an natr natriu ium m samp sampai ai kurang kurang lebih lebih ! gram+ha gram+hari ri se3ara se3ara prakti praktiss dengan dengan menggun menggunakan akan garam garam se3ukupnya dan menghindari makanan yang diasinkan. 'iet protein 2-6 gram+kg44+hari. b. akanan yang
mengandung
protein
tinggi
sebanyak
6
>
8
gram+kg44+hari, dengan garam minimal bila edema masih berat. 4ila edema berkurang dapat diberi garam sedikit. 3. 4ila 4ila edema tidak tidak berkuran berkurang g dengan pembat pembatasa asan n garam, garam, dapat diguna digunakan kan diuretik, biasanya furosemid ! mg+kg44+hari. 4ergantung pada beratnya edema dan respon pengobatan. 4ila edema refrakter, dapat digunakan hididr hididroklo oklorti rtia=i a=id d (21-1" (21-1" mg+har mg+hari) i) selama selama pengobat pengobatan an diuret diuretik ik perlu perlu dipantau kemungkinan hipokalemi, alkalosis metabolik dan kehilangan 3airan intra?askuler berat. d. 'engan 'engan anti antibiot biotik ik bila bila ada infe infeksi ksi.. e. 'iuretikum f. or ortiko tikossteroi eroid d International ooperati?e Study of idney 'isease in hildren (IS') mengajukan 3ara pengobatan sebagai berikut & !) Selam Selamaa 2$ hari predn prednis ison on diber diberik ikan an per oral oral dengan dengan dosis dosis %" mg+h mg+har ari+ i+lu luas as perm permuka ukaan an bada badan n (lpb) (lpb) denga dengan n maks maksim imum um $" mg+hari. 2) emudi emudian an dilanjut dilanjutkan kan dengan dengan prednison prednison per oral selama selama 2$ hari dengan dosis 8" mg+hari+lpb, setiap 6 hari dalam satu minggu dengan dosis maksimum %" mg+hari. 4ila terdapat respons, maka pengobatan ini dilanjutkan se3ara intermitten selama 8 minggu. 6) ;aperi pering ng-o -off ff&& pred predni niso son n bera berang ngsu surr-ang -angsu surr ditu dituru runk nkan an,, tiap tiap minggu& 6" mg, 2" mg, !" mg sampai akhirnya dihentikan. g. ain-lain ungsi asites, pungsi hidrotoraks dilakukan bila ada indikasi ?ital. 4ila ada gagal jantung, diberikan digitalis. (4ehrman, 2""") 2. enatalaksanaan epera#atan
asien sindroma nefrotik perlu dira#at di rumah sakit, karena memerlukan penga#asan dan pengobatan yang khusus. asalah pasien yang perlu diperh diperhati atikan kan adalah adalah edema edema yang yang berat berat (anasa (anasarka rka), ), diet, diet, resiko resiko kompli komplikas kasi, i, penga#asan mengenai pengobatan atau gangguan rasa aman dan nyaman, dan kurangnya pengetahuan orang tua mengenai penyakit pasien. asien sindroma nefrotik dengan anasarka perlu istirahat di tempat tidur, karena karena dengan dengan keadaan keadaan edema edema yang yang berat berat menyeb menyebabka abkan n pasien pasien kehila kehilangan ngan kemampuannya untuk bergerak. Selama edema masih berat semua keperluan harus ditolong di atas tempat tidur. a. 4aring 4aringkan kan pasien pasien setengah setengah duduk, duduk, karena karena adanya adanya 3airan 3airan di rongga rongga thoraks thoraks akan menyebabkan sesak nafas. b. 4erikan alas bantal pada kedua kakinya sampai pada tumit (bantal diletakkan memanjang, karena jika bantal melintang maka ujung kaki akan lebih rendah dan akan menyebabkan edema hebat). 3. 4ila 4ila pasien pasien seorang seorang anak laki-la laki-laki, ki, berikan berikan ganjal ganjal diba#ah diba#ah skrotum skrotum untuk men3ega men3egah h pemben pembengkak gkakan an skrotu skrotum m karena karena tergan tergantun tung g (perna (pernah h terjad terjadii keadaan skrotum akhirnya pe3ah dan menjadi penyebab kematian pasien). 4ila edema telah berkurang diperbolehkan pasien melakukan kegiatan sesuai kemampuannya, tetapi tetap didampingi atau dibantu oleh keluarga atau pera#at dan pasien tidak boleh kelelahan. *ntuk mengetahui berkurangnya edema pasien perlu ditimb ditimbang ang setiap setiap hari, hari, di ukur ukur lingkar lingkar perut perut pasien pasien.. Selain Selain itu pera#a pera#atan tan pasien pasien dengan dengan sindro sindroma ma nefrot nefrotik, ik, perlu perlu dilakuk dilakukan an pen3ata pen3atatan tan masukan masukan dan pengelu pengeluara aran n 3airan selama 28 jam. ada pasien dengan sindroma nefrotik diberikan diet rendah protein yaitu !,2-2," gram+kg44+hari dan 3ukup kalori yaitu 61 kal+kg44+hari serta rendah garam (! gram+hari). 4entuk makanan disesuaikan dengan keadaan pasien, bisa makanan biasa atau lunak. (Ngastiyah, 2""1) asien dengan sindroma nefrotik mengalami penurunan daya tahan tubuh yang menga mengaki kibat batkan kan muda mudah h terk terken enaa infe infeks ksi. i. omp ompli likas kasii pada pada kuli kulitt akiba akibatt infe infeks ksii streptococcus dapat terjadi. *ntuk men3egah infeksi tersebut, kebersihan kulit perlu diper diperhat hatika ikan n dan alat alat-a -ala latt tenun tenun atau atau pakai pakaian an pasi pasien en harus harus bersi bersih h dan dan kerin kering. g. Antibiotik diberikan jika ada infeksi, dan diberikan pada #aktu yang sama. /ika pasien diperbolehkan pulang, orang tua pasien perlu diberikan penjelasan pen jelasan bagaimana mera#at mera#at anak yang menderita menderita penyakit penyakit sindroma sindroma nefrotik. nefrotik. asien sendiri perlu juga
diterangkan akti?itas apa yang perlu dilakukan dan kepatuhan tentang dietnya masih perlu diteruskan sampai pada saatnya dokter mengi=inkan bebas diet. emberikan penjelasan pada keluarga bah#a penyakit ini sering kambuh atau berubah menjadi lebih berat jika tidak terkontrol se3ara teratur, oleh karena itu orang tua atau pasien dianj dianjur urkan kan kont kontro roll sesu sesuai ai #akt #aktu u yang yang dite ditent ntuka ukan n (bia (biasa sany nyaa ! bula bulan n seka sekali li). ). (Ngastiyah, 2""1) 2.- *",likasi
!.
Infek nfeksi si sekun ekunde derr mungk ungkiin kare karena na kada kadarr imun imunog oglo lobu buli lin n yang ang renda endah h aki akibat bat
hipoalbuminemia. 2. Sho3 Sho3k k & terj terjad adii teru teruta tama ma pada pada hipo hipoal albu bumi mine nem mia bera beratt (F ! gram gram+! +!"" ""ml ml)) yang yang menyebabkan hipo?olemia berat sehingga menyebabkan sho3k. 6. ;romb ;rombosi osiss ?askuler ?askuler & mungki mungkin n akibat ganggua gangguan n sistem sistem koagulasi koagulasi sehing sehingga ga terjadi terjadi peninggian fibrinogen plasma. 8. omplikasi omplikasi yang bisa bisa timbul timbul adalah adalah malnutrisi malnutrisi atau kegagala kegagalan n ginjal. ginjal. (auf, (auf, .2""2) .2""2)
BAB III A/UHAN *EPEA0ATAN /INDOM NEOTI* #.1 Pengkajian
!.
engkajian Anamnesa
a. Identitas b. eluhan utama yang sering dikeluhkan #ajah atau kaki. 3. ada pengkaj pengkajian ian ri#aya ri#ayatt kesehatan kesehatan sekarang, sekarang, pera#at pera#at menanyakan menanyakan hal hal berikut& berikut& !. aji aji berapa berapa lama lama keluhan keluhan adanya adanya perubah perubahan an urine urine output. output. 2. aji aji onset keluh keluhan an bengkak bengkak pada #ajah #ajah atau atau kaki apakah apakah diserta disertaii dengan adanya keluhan pusing dan 3epat lelah. 6. aji aji adanya adanya keluh keluhan an sakit sakit kepa kepala la dan dan malais malaise. e. d. ada ada pengkajia pengkajian n ri#ayat ri#ayat kesehata kesehatan n dahulu, dahulu, pera#at pera#at perlu mengkaji mengkaji apakah apakah klien klien pernah menderita penyakit edema, apakah ada ri#ayat dira#at dengan penyakit diabetes melitus dan penyakit hipertensi pada masa sebelumnya. enting dikaji tentan tentang g ri#aya ri#ayatt pemakai pemakaian an obat-o obat-obat batan an masa masa lalu lalu dan adanya adanya ri#aya ri#ayatt alergi alergi e.
terhadap jenis obat dan dokumentasikan. ada pengkaji pengkajian an psikosos psikososiokult iokultural, ural, adanya adanya kelemaha kelemahan n fisik, fisik, #ajah, #ajah, dan dan kaki yang bengkak akan memberikan dampak rasa 3emas dan koping yang maladaptif pada
f.
klien. i#ay i#ayat at keham kehamil ilan an dan dan persa persali lina nan n !. renatal eadaan dimana ibu memeriksakan kandungannya selama mengandung dan asupan nutrisi selama kehamilan. 2. Natal roses persalinan pada saat dilahirkan, serta kondisi bayi saat dilahirkan. 6. ostnatal Asupan nutrisi yang diperoleh saat dilahirkan hingga de#asa. 8. Imunisasi 49 ! kali, '; 6 kali, polio 6 kali, 3ampak ! kali
g. i#ay i#ayat at kes keseh ehat atan an lin lingku gkunga ngan n 5ndemik malaria sering terjadi kasus sindroma nefrotik. h. i#aya i#ayatt pert pertumb umbuhan uhan dan perkem perkembang bangan. an. 4erat badan C umur (tahun) H 2 B $. ;inggi badan C 2 kali tinggi badan lahir. erkembangan psikoseksual & anak berada pada fase oedipal+falik dengan 3iri meraba-raba dan merasakan kenikmatan dari beberapa daerah erogennya, senang
bermain dengan anak berjenis kelamin beda, oedipus kompleks untuk anak lakilaki lebih dekat dengan ibu, elektra kompleks untuk anak perempuan lebih dekat dengan ayah. erkembangan erkembangan psikososial psikososial & anak berada pada fase pre s3hool (inisiati?e (inisiati?e ?s rasa bersalah) yaitu memiliki inisiatif untuk belajar men3ari pengalaman baru. /ika usahanya diomeli atau di3ela anak akan merasa bersalah dan menjadi anak peragu. erk erkem emba bang ngan an kogn kognit itif if & masu masuk k taha tahap p pre pre oper operas asio iona nall yait yaitu u mula mulaii mempresenta mempresentasekan sekan dunia dengan bahasa, bermain bermain dan meniru, meniru, menggunakan menggunakan alat-alat sederhana. erkembangan erkembangan fisik dan mental & melompat, melompat, menari, menggambar orang dengan kepala, lengan dan badan, segiempat, segitiga, menghitung jari-jarinya, menyebut hari dalam seminggu, protes bila dilarang, mengenal empat #arna, membedakan besar dan ke3il, meniru akti?itas orang de#asa. espon hospitalisasi & sedih, perasaan berduka, gangguan tidur, ke3emasan, keterbatasan dalam bermain, re#el, gelisah, regresi, perasaan berpisah dari orang
2.
tua, teman. emeriksaan fisik eadaan umum klien lemah dan terlihat sakit berat dengan tingkat kesadaran biasanya 3ompos mentis. ada ;;G sering tidak didapatkan adanya perubahan. a.
B1 % Breating (. 4iasanya tidak didapatkan adanya gangguan pola nafas
dan jalan napas #alau se3ara frekuensi mengalami peningkatan terutama pada fase akut. ada fase lanjut sering didapatkan adanya adan ya gangguan pola napa napass dan dan jala jalan n napa napass yang yang meru merupa paka kan n resp respon onss terh terhad adap ap edem edemaa .
pulmoner dan efusi pleura. B2 % Blood (. (. Serin Sering g dite ditemu muka kan n penu penuru runa nan n 3ura 3urah h jant jantung ung resp respon onss sekunder dari peningkatan beban ?olume.
B# % Brain(. 'idapatkan edema #ajah terutama periorbital, sklera tidak
3.
ikterik. Status neurologis mengalami perubahan sesuai dengan tingkat parahnya a=otemia pada sistem saraf pusat. B+ % Bowel (. (. 'idapatkan adanya mual dan muntah, anoreksia sehingga
$.
sering didapatkan penurunan intake nutrisi dari kebutuhan. 'idapatkan asites pada abdomen 'idapatkan kan adanya adanya kelema kelemahan han fisik fisik se3ara se3ara umum, umum, efek efek B- % Bone). 'idapat
e.
sekunder dari edema tungkai dari keletihan fisik se3ara umum. 6.
engkajian 'iagnostik *rinalisi *rinalisiss didapatkan didapatkan hematuria hematuria se3ara se3ara mikroskopi mikroskopik, k, proteinuri proteinuria, a, terutama terutama albumi albumin. n. eadaan eadaan ini juga juga terjadi terjadi akibat akibat meningk meningkatny atnyaa permea permeabil bilita itass membara membaran n
8.
glomerulus. engkajian enatalaksanaan edis ;ujuan terapi adalah men3egah terjadinya kerusakan ginjal lebih lanjut dan menurunkan risiko komplikasi. *ntuk men3apai tujuan terapi, maka penatalaksanaan tersebut meliputi hal-hal berikut & a.
;irah ba baring *ntuk mengatasi penyulit, pada stadium oedem, ada hipertensi, ada bahaya
trombosis, apabila relaps. b. 'iuretik 'iberikan furosemid !-2 mg+kg44+dosis 2-8 kali sehari. 3. Adenoko Adenokorti rtikos koster teroid oid,, golo golongan ngan predni prednison son Induksi & 2 mg+kg44+28 jam dibagi 6 dosis selama 8 minggu (maksimal $" mg+28 jam). 4ila terjadi remisi & 2 mg+kg44+28 jam dosis tunggal tiap pagi, tiap 8$ jam sekali selama 8 minggu. ;apering ;apering off dosis dikurangi ",1 mg+kg44 setiap 2 minggu, selama 2-8 bulan. d. 'iet 'iet renda rendah h natr natrium ium tinggi tinggi protei protein n ;inggi protein dan rendah garam (pada stadium oedem dan selama pemberian kortikosteroid. airan dibatasi. emberian kalsium dan ?itamin '. e.
;erapi 3a 3airan /ika klien dira#at di rumah sakit, maka intake dan output diukur se3ara 3ermat
dan di3atat. airan diberikan untuk mengatasi kehilangan 3airan dan berat badan harian.
#.2 Diagn"sa *eera&atan !. ele elebi biha han n ?olum ?olumee 3air 3airan an berh berhub ubung ungan an deng dengan an penu penuru runa nan n ?olu ?olume me urin urine, e,
retensi 3airan dan natrium. 2. etidaksei etidakseimbangan mbangan nutris nutrisii kurang kurang dari kebutuhan kebutuhan tubuh tubuh berhubunga berhubungan n dengan ketidakmampuan untuk mengabsorpsi nutrien. 6. 9ang 9anggua guan n mobi mobili lita tass fisi fisik k berhu berhubun bunga gan n deng dengan an penu penuru runa nan n keku kekuat atan an otot otot,, kontrol dan atau massa. 8. e3emasan e3emasan berhubungan berhubungan dengan perubahan perubahan status status kesehatan. kesehatan.
#.# en3ana Asuhan *eera&atan
'iagnosa kepera#atan !. ele elebi biha han n ?ol ?olume ume 3air 3airan an berhubungan dengan penurunan ?olume urine, retensi 3airan dan natrium.
Inter?ensi erta ertahan hanka kan n 3atat 3atatan an intake intake dan output output yang yang akurat asang urin kateter jika diperlukan onitor hasil lab yang sesu sesuai ai deng dengan an rete retens nsii 3airan (4*N, 7mt, osmolalitas urin) onitor ?ital sign onit onitor or indi indika kassi retensi+kelebiha lebihan n 3airan emelihara tekanan ?ena retensi+ke (3ra3l 3les es,, G G, edema edema,, sent sentra ral, l, teka tekana nan n kapi kapile ler r (3ra ?ena leher her, paru, output jantung dan distensi asites) ?ital sign %. aji aji loka lokasi si dan dan luas luas ;erbebas ;erbebas dari kelelahan, kelelahan, edema ke3emasan atau bingung . onit onitor or masuk asukan an makanan+3airan $. onitor status nutrisi 0. onitor berat badan !". onitor elektrolit !!. onitor tanda dan gejala dari odema. 2. etid etidaks aksei eimb mban angan gan nutr nutris isii Setelah dilakuka!. n aji aji adan adany ya aler alergi gi kura kurang ng dari dari kebu kebutu tuha han n tubu tubuh h tind tindak akan an kepe kepera ra#a #ata tan n makanan 2. olaborasi olaborasi dengan ahli berhubungan dengan selama ...28 jam nutrisi gi=i untuk untuk menent menentuka ukan n ketidakmampuan untuk kura kurang ng tera terata tasi si deng dengan an gi=i
;ujuan dan riteria 7asil Setelah dilakuka!. n tind tindak akan an kepe kepera ra#a #ata tan n selama ...28 ja m 2. kelebih kelebihan an 3airan 3airan terata teratasi si dengan kriteria hasil & 6. ;erbeba erbebass dari dari edema, edema, efusi, anaskara 4unyi nafas bersih, tidak ada dyspneu+ortopneu 8. ;erbebas ;erbebas dari distensi ?ena 1. jugularis
mengabsorpsi nutrien.
jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien onitor adanya penurunan 44 gula darah onitor turgor kulit oni onito torr kekri kekring ngan an,, ramb ambut kusam, am, tota otal protein, 7b dan kadar 7t %. onit nitor mual ual dan muntah . onitor pu3at, kemerahan, dan kekeringan konjungti?a $. onitor intake nutrisi 0. ola olabo bora rasi si deng dengan an dokter tentang kebu kebutu tuha han n suple uplem men makanan seperti N9;+;N sehingga intake 3airan yang adekuat dapat dipertahankan !". Inform Informasi asikan kan kepada kepada klie klien n dan dan nutk nutkel elua uarg rgaa tentang manfaat nutrisi 6. 9ang 9anggu guan an mobi obilita litass fisi fisik k Setelah dilakuka!. n aji kemampuan pasien berhubungan dengan penurunan tind tindak akan an kepe kepera ra#a #ata tan n dalam mobilisasi 2. at atih pas pasien ien dala dalam m kekuata kekuatan n otot, otot, kontro kontroll dan atau selama ...28 ja m kebutuhan massa. gangguan gangguan mobili mobilitas tas fisik fisik pemenuhan 3ara mandir diri tera terata tasi si denga dengan n krit kriter eria ia A' se3ar sesuai kemampuan hasil & 6. 'amp 'ampin ingi gi dan dan bant bantu u lien lien mening meningkat kat dalam pasien saat mobilisasi akti?itas fisik bantu penuhi eng enger ertti tuju tujuan an dari dari dan kebutuhan A' pasien peningkatan mobilitas 8. en3anakan dan emperagakan penggunaan alat bantu sediakan akti?itas se3ara untuk mobilisasi (#alker) bertahap 1. Anjurkan keluarga untuk
indikator & Albumin serum re albumin serum 6. 7ematrokit 7emaglobin ;otal ;otal iron binding 3apa3ity 3ap a3ity8. /umlah limfosit 1.
memb embant antu pasien 8.
e3emasan berhubungan dengan Setelah dilakuka!. n perubahan status kesehatan. tind tindak akan an kepe kepera ra#a #ata tan n 2. selama ...28 ja m ke3emas ke3emasan an klien klien terata teratasi si dengan kriteria hasil & lien mamp6. u meng mengiident dentiifika fikasi si dan dan meng mengun unka kapk pkan an geja gejall8. a 3emas 1. engidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontrol 3emas Gital tal sign sign dala dalam m bata batass normal ost ostur ur tubuh tubuh,, eksp ekspre resi si #ajah, #ajah, bahasa bahasa tubuh tubuh dan tingkat akti?itas menunjukkan berkurangnya ke3emasan
#.) E4aluasi !. ele elebi biha han n ?ol ?olum umee 3ai 3aira ran n dapa dapatt ter terat atas asii 2. eni ening ngka katn tny ya asup asupan an nutr nutris isii 6. eni eningk ngkat atan an kemam kemampua puan n akti? akti?it itas as seha sehari ri-h -har arii 8. enurunan ke ke3ema emasan
akti?it ?itas
9unakan 9unakan pendekat pendekatan an yang menenangkan ;emani mani pasi pasien en untuk untuk member memberika ikan n keamanan keamanan dan mengurangi takut Iden Identi tifi fikas kasii ting tingkat kat ke3emasan ibatkan keluarga untuk mendampingi klien 4antu pasien mengenal situasi yang menimbulkan ke3emasan
BAB I5 PENUTUP ).1 *esi,ulan
Nephroti3 Syndrome adalah merupakan kumpulan gejala yang disebabkan oleh adanya injury glomerular yang terjadi pada anak dengan karakteristik< proteinuria, hypoproteinuria, hypoalbuminemia, hyperlipidemia dan edema. (Suriadi, 2""%) Sindroma nefrotik adalah suatu sindroma yang ditandai dengan proteinuria, hipoal hipoalbum bumine inemia mia,, hiperl hiperlipi ipidemi demia, a, dan edema. edema. Sindro Sindrom m ini dapat dapat terjad terjadii karena karena adanya faktor yang menyebabkan menyebabk an premeabilitas glomerulus. (7idayat, A.A=i=, 2""%) enyebab sindrom nefrotik yang pasti belum diketahui, akhir-akhir ini dianggap sebagai suatu penyakit autoimun, yaitu suatu reaksi antigen > antibodi. *mumnya etiologi dibagi menjadi & !. 2. 6. 8.
Sind Sindrrom nefr nefrot otiik ba# ba#aa aan n Sind Sindrrom nef nefrroti otik seku sekund nder er Sind Sindro rom m nefr nefrot otik ik idio idiopa pati tik k 9lom 9lomer erul ulos oskl kler eros osis is foka fokall segm segment ental al
).2 /aran
!.
Semog Semogaa makal makalah ah ini ini dapat dapat berm berman anfaa faatt bagi bagi yang yang pemb pemba3 a3a, a, teru teruta tama ma mahasi mahasis# s#aa
kepera#atan 2. Semoga dapat menjadi menjadi bahan bahan a3uan a3uan pembelajaran pembelajaran bagi mahasis#a mahasis#a kepera#atan. kepera#atan. 6. Semoga Semoga makala makalah h ini dapat dapat menjadi menjadi pokok pokok bahasan bahasan dalam dalam berbaga berbagaii diskusi diskusi dan dan forum terbuka.
DATA PU/TA*A
4ehrma 4ehrman, n, .5. ', dkk. 2""". 2""". Nelson Nelson Ilmu Ilmu Kesehatan Anak Volume Volume 3 Edisi 15. 15. /akarta& 59 4et=, e3ily ynn. 2""2. Buku 2""2. Buku Saku Keperaatan !ediatri Edisi 5. 5. /akarta& 59 7idayat, A. A=i= Alimul. Alimul. 2""%. 2""% . !en"antar Ilmu Keperaatan Anak . /akarta& Salemba edika utta@in, Arif. 2"!!. Asuhan 2"!!. Asuhan Keperaatan #an""uan Sistem !erkemihan. !erkemihan. /akarta& Salemba edika Ngastiyah. 2""1. !eraatan 2""1. !eraatan Anak Sakit Edisi $. $. /akarta& 59 Nuurarif, A.7. 2"!1. Aplikasi Asuhan Keperaatan Berdasarkan Dia"nosa %edis &ilid 3Edisi 'e(isi )anda )IC*)+C . Jogyakarta&edia3tion auf , Syar Syarif ifud uddi din. n. 2""2. 2""2. Catatan Kuliah )efrolo"i Anak . 4agian 4agian Ilmu Ilmu eseha esehatan tan Anak, *7 & akassar Suriadi .2""%. Asuhan .2""%. Asuhan Keperaatan Anak Edisi $. $. /akarta& G Sagung