SKENARIO
A. SKENARO TIMBANG TERIMA - Strategi Pelaksanaan Timbang Terima Kepertawatan 1. PRE KONFERENS Job Discription Kepala Ruangan : Membuka dan fasilitator Ketua tim : Membuka intervensi selanjutnya Melakukan validasi data
Perawat pelaksana : Menjelaskan data pasien Menjelaskan implementasi yang sudah dilakukan Menjelaskan intervensi yang akan dilakukan’ Melakukan evaluasi (SOAP) Nursing Station
KARU
: Assalamualaikum wr.wb, sebelum kita melakukan timbang terima marilah kita ucapkan puji syukur atas kehadirat Allah swt. Karena rahmat dan karunianyalah kita dapat berkumpul disini tidak lupa kita kirimkan sholawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw yang telah membawa kita dari jaman jahiliya ke jaman modern seperti saat ini, pada pagi hari ini pada tanggal...................2015 akan dilakukan kegiatan timbang terima yang rutin kita lakukan setiap pergantian shif. Kepala perawat pelaksana yang dinas malam dipersilahkan menjelaskan kondisi masing-masing pasien saat ini keperawat pelaksana yang dinas pagi. Untuk masing-masing ketua tim saya persilahkan menvalidasi data yang sudah ada untuk merencanakan tindakan keperawatan.
PP (Pagi)
: Assalamualikum wr.wb, terima kasih untuk kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menjelaskan pasien saat ini, jumlah pasien dari Tim 1 saat ini ini adalah 7 orang dengan tingkat ketergantungan minimal 3 orang , parsial 3 orang, total tidak ada.Identifikasi pasien yang “1 Nama Tn.xumur 9 tahunDiagnosa medis Diare keadaan umum pasienTTVklienyaitu TD: 110/60 mmhg Suhu: 36,5 C,Nadi: 95x/ menitRR 45x/ menit, GCS 5 klienmasihsulituntukdisuruhmakan
keperawatan yang ditemukan antara lain implementasi yang sudah dilakukan, intervensi yang belum terlaksana evaluasi (SOAP).” “ pasien yang ke-2 NamaAn.xumur 9 tahun,tingkat ketegantungan diagnosa medis nyeri keadaan umum pasienTTV TD: 90/70 mmHg, Suhu: 38.5ºC Nadi:120x/ menit, RR: 35x/ menit GCS 4 pasien mengeluhkan bagian abdomen kananbahwa, pasienmengeluhkannyeri keperawatan yang ditemukan antara lain implementasi yang sudah dilakukan intervensi yang belum terlaksana evaluasi (SOAP).” “ pasien yang ke-3 Nama An. X umur 9 Tahun,tingkat ketegantungan diagnosa medis kekurangan volume cairan keadaan umum pasien TTV TD: 90/70 Suhu: 38,5ºC Nadi: 120X/ menitRR: 35x/ menit GCS 4 pasien mengeluhkan dehidrasi berat memungkinkan mengalami penurunan kesadaran.yang ditemukan antara lain implementasi yang sudah dilakukan. intervensi yang belum terlaksana evaluasi (SOAP). pasien yang ke-4 NamaTn A umur 9 tahun,tingkat ketegantungandiagnosa medis Hipertermia keadaan umum pasien TTV TD: 90/70 Suhu 38,5 ºC Nadi 120x/ menitRR: 35x/ menit GCS 3 pasien mengeluhkan dehidrasi dan hemokonsentrasi akibat penurunan volume cairan dan peningkatan eritrositkeperawatan yang ditemukan antara lain implementasi yang sudah dilakukan intervensi yang belum terlaksana evaluasi (SOAP)." KARU
: Terima kasih untuk perawat pelaksana yang telahmenyampaikan kondisi pasien saat ini, mungkin ada yang perlu ditambahkan dari masing-masing ketua Tim untuk menvalidasi data. Kalau tidak ada tambahan mari kita langsung saja menuju keruangan pasien.
2. KONFERENS SAAT BERADA DIRUANGAN PASIEN
KARU
: Assalamu Alaikum Wr.Wb, bagaimana keadaan ibu saat ini? Seperti biasa ibu, kita disini akan melakukan kegiatan timbang terima yang rutin setiap pergantian sift, tujuan dari timbang terima ini adalah mengkomunikasikan keadaan ibu sekarang dan menyampaikan informasi yang penting antara sift jaga. Perkenalkan pada perawat pelaksana sift sore ada mba.........dan mba.....yang akan bertugas menggantikan perawat pelaksana pagi ini. Masing-masing perawat pelaksana yang dinas sore melakukan validasi langsung ke pasien.
PP (Sore)
: Bagaimana keadaan adek.... hari ini Bu.saat ini apakah sudah ada perkembangan yang lebih baik dari sebelumnya ?
IbuPasien
: Iya suster,anaksaya masih lemas dan sakit pada bagian kepala
PP (Sore)
: Iya ibu, lemas dan sakit pada bagian kepala yang dirasakan merupakan efek dari proses penyakit, namun ibu jangan terlalu cemas karena sudah ada terapi obat......yang diberikan dokter.......untuk mengatasi masalah yang diderita anak ibu saat ini, (pasien memberikan posisi senyaman mungkin pada pasien) baik ya ibu, tidak perlu sungkan bila memerlukan bantuan, kami akan selalu siap memberikan pelayanan yang terbaik. Demikan perawat pelaksana shifsore menanyakan secara bergantian keluhan dari semua pasien yang ada dikamar perawatananakuntuk menvalidasi data yang dilaporkan oleh perawat pelaksana shifpagi.
KARU
: Sebulum saya akhiri mungkin ada tambahan atau koreksi yang perlu didiskusikan kembali ? jika tidak ada marikitakembalike nurse station.
3. POST KONFERENS KARU : Kita tadi sudah bersama-sama melakukan kegiatan timbang terima. Saya berharap dengan adanya kegiatan ini proses pendelegasian tugas antara shif bisa jelas dan terstruktur. Mungkin dari pasien yang tadi ada yang harus di diskusikan lagi? (Perawat pelaksana dinas sore mengklasifikasikan hasil validasi kepada karu, katim, serta perawat pelaksana yang dinas pagi.) PP (sore) : iya ada tambahan, dari pasien diruangperawatananakkamar 2 atas nama ......dengan diagnosa HIV yang telah berpulang kerahmatullah. Apakah dari RM telah menyampaikan belasungkawan? PP( pagi) : Iya kami telahmenyampaikankepadapihakkeluargapasien. Ketua tim :Untuk selajutnya orangtua atau wali dari pasien tersebut dibimbing untuk menyelesaikan admnistrasi Rumahsakit. KARU : Terima kasih atas kerjasamanya dari ketua tim beserta perawat pelaksana yang telah bekerja dengan baik. Demikian tadi timbang trima ini semoga apa yang telah kita lakukan hari ini bernilai ibadah dihadapan Tuhan Yang Maha Esa, dan kita diberikan kelancaran dalam melaksanakan tugas masing-masing. Tetap semangat dan tunjukkan sikap profesionalisme kita sebagai perawat. Demikian saya akhiri wasalamu alaikum wr.wb( sambil berjabat tangan dengan semua anggota timbang terima)
B. SKENARIO DISCHARGE PLANNING Tugas Dokter
: Melakukan pemeriksaan pada pasien untuk mendiagnosa penyakit pasien secara tepat dan memberikan terapi secara tepat dan cepat. Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya.Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan tarah kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi. Kepala Ruangan : Membuka acara discharge planning kepada pasien. Menyetujui dan menandatangani format discharge planning. Wakil Kepala Ruangan : Menggantikan tugas kepala ruangan apabila kepala ruangan sedang berhalangan dan membantu kepala ruangan dalam mengelola ruang perawatan. Perawat Primer : Membuat rencana discharge planning, membuat leaflet dan kartu discharge planning, memberikan konseling, memberikan pendidikan kesehatan, menyediakan format discharge planning, mendokumentasikan discharge planning, melakukan agenda discharge planning (pada awal perawatan sampai akhir perawatan). Perawat Asosiasi : Ikut membantu dalam melaksanakan discharge planning yang sudah direncanakan. Pasien : Pasien menderita DHF (Dengue High Fever) dan sudah menjalani hospitalisasi rumah sakit selama seminggu. Dari hasil pemeriksaan, pasien dikatakan boleh menjalani pengobatan di rumah dan direncanakan menerima discharge planning dari perawat ruangan. Keluarga Pasien : Menjaga, merawat dan mendampingi pasien selama perawatan dirumah sakit. Ikut berpartisipasi dalam discharge planning yang diberikan perawat. Setting R ole Play Tempat : Rumah Sakit Husadha Ruang : Ruang Mawar (Instalasi Interna) Kamar : 002
Teks Dialog
(Ruang Perawat, Pagi hari) Perawat pelaksana dan Kepala ruangan sedang berdiskusi mengenai discharge planning yang akan diberikan kepada pasien Kresna dengan diagnosa DHF. Perawat Primer : “Selamat pagi Ibu Intan dan Ibu Krisna, saya Padma sebagai Perawat Primer hari ini. SebeLumnya saya ingin menyerahkan formulir rencana discharge planning kepada pasien Kresna di ruang Mawar. Dari hasil observasi, keadaan pasien Kresna sudah membaik.Dari hasil lab rutin menunjukkan peningkatan trombosit dan hematokrit dan sudah dalam rentang normal.Selain itu, kondisi fisik pasien bagus, sudah tidak demam lagi dan tidak lemas lagi.Dari segi asuhan keperawatan pasien sudah bisa pulang hari ini. Saya berencana untuk memberikan discharge planning kepada pasien Kresna. Bagaimana pendapat ibu?Apakah ibu menyetujuinya? Mungkin ibu bisa melihat format rencana discharge planning yang sudah saya buat.” Wakil Kepala Ruangan : “Apa yang difokuskan dari discharge planning ini?” Perawat Primer : “Nanti akan diberikan penyuluhan mengenai pencegahan demam berdarah, apa yang perlu diperhatikan saat pasien pulang nanti dan dipersiapkan leaflet yang bisa dibawa pulang oleh pasien.” Kepala Ruangan : “Baik kalo begitu nanti kita diskusikan lagi bersama dokter visite hari ini.” (Ruang Mawar, Pagi hari) Pagi hari di ruang mawar, kamar 002, terbaring lemas pasien Kresna dengan diagnose DHF. Pasien sudah menjalani hospitalisasi selama seminggu dirumah sakit dan hari ini dilakukan visite rutin oleh dokter bersama dengan kepala ruangan dan perawat pelaksana yang bertugas di shift pagi. Perawat : “Selamat pagi, Bapak. Bagaimana keadaan Bapak hari ini?” Pasien : “Pagi. Sudah mendingan suster.Saya sudah tidak demam lagi.” Perawat : “Bagaimana tidurnya tadi malam Bapak?” Pasien : “Nyenyak suster” Perawat : “Sepertinya kondisi Bapak sudah membaik ya, hari ini akanada kunjungan ya Pak dari Dokter. Seperti kunjungan sebelumnya, Bapak akan dicek kondisi kesehatannya.” Dokter : “Selamat pagi, bapak. Saya dengar dari suster yang merawat bapak bahwa kondisi bapak sudah mulai membaik dan dari hasil laboratorium juga sudah menunjukkan perkembangan yang baik.Bagaimana pola makannya, pak?Apakah pagi ini makanannya habis bapak makan?” Pasien : “Hari ini saya makan habis 1 porsi, dok. Berbeda dengan kemarinkemarin, makanannya tidak habis karena merasa tidak enak menelan makanan.”
Dokter
Perawat Pasien Perawat
: “Sudah bagus ya pola makannya. Nanti lebih banyak minum air putih juga ya, pak agar suhu badan Bapak tetap normal dan untuk memperbaiki system kekebalan tubuh bapak juga. Secara keseluruhan dari hasil pengamatan saya, bapak sudah mengalami perkembangan kesehatan yang cukup baik.Hanya saja perlu banyak istirahat dulu dalam beberapa hari.” : “Baik bapak, sekarang bisa istirahat kembali. Sebelum saya tinggalkan, apakah bapak ada pertanyaan?” : “Tidak ada, suster.” : “Baik kalau tidak ada, kami permisi ya Pak.”
(Ruang Perawat) Di ruang perawat, dokter, kepala ruangan, wakil kepala ruangan, perawat primer dan perawat pelaksana berdiskusi mengenai keadaan pasien Kresna dan rencana pemberian terapi selanjutnya. Kepala Ruangan : “Dok, mengenai pasien Kresna, apa sebaiknya bisa direncanakan untuk pulang saja, dari hasil observasi yang dilakukan perawat, kondisi pasien semakin hari semakin membaik dan dari hasil lab juga sudah menunjukkan peningkatan. Trombosit dan hematokritnya juga sudah normal.Sebaiknya apa tidak direncanakan pulang saja?” Dokter : “Tadi juga saya sudah melihat hasil labnya memang menunjukkan peningkatan dan bisa dikatakan normal, tapi menurut saya sebaiknya jangan dipulangkan dulu untuk lebih memastikan keadaannya.” Kepala Ruangan : “Begini Dok, dari sisi asuhan keperawatan pasien sudah bisa membaik, intervensi keperawatan yang diberikan juga sudah tercapai, dan hanya perlu untuk lebih banyak istirahat dan pemulihan saja di rumah.” Dokter : “Tapi bagaimana nanti dengan keadaan pasien jika muncul demam lagi? Menurut saya pasien ini masih sedikit lemas dan masih perlu menjalani hospitalisasi, kita tunggu sampai besok saja.” Wakil Kepala Ruangan : “Maaf Dok, sebelumnya pada intinya pasien hanya memerlukan isitrahat saja yang cukup untuk memulihkan kembali kondisi kesehatannya, dan menurut kami itu bisa dilakukan dirumah, mengingat pasien juga seorang mahasiswa yang pastinya juga dia merasa tidak betah di rumah sakit lama-lama.” Kepala Ruangan : “Iya Dok, mengenai penanganan demam yang nantinya jika muncul lagi, kita sudah merencanakan discharge planning. Discharge planning ini nantinya akan diberikan edukasi kepada pasien mengenai yang perlu diperhatikan di rumah nantinya. Jika nanti, demam pasien muncul lagi, akan diajarkan dengan teknik kompres hangat dan pemberian terapi obat. Minta bantuan keluarga untuk selalu memperhatikan keadaan pasien.”
Wakil Kepala Ruangan: “Iya Dok, discharge planning ini nantinya akan diberikan oleh perawat- perawat yang bertugas hari ini.” Dokter : “Iya kalau begitu, saya harapkan nantinya discharge planning ini nantinya benar-benar dilaksanakan kepada pasien dan pastikan jika pasien juga sudah memahami apa yang harus dilakukan di rumah.” Wakil Kepala Ruangan : “Iya nanti akan diberikan leaflet yang berisikan informasi penting bagi kelurga pasien.” Kepala Ruangan : “Iya Dok, jadi bagaimana bisa dipulangkan pasien Kresna hari ini?” Dokter : “Bisa. Pasien Kresna bisa pulang hari ini, saya akan membuat surat ijin pulangnya dan resep obat yang harus diberikan ke pasien.” Kepala Ruangan : “Bu Padma, ini format discharge planning yang sudah saya setujui dan bisa dilakukan pada pasien Kresna ya. Bisa disiapkan untuk discharge planningnyaa sekarang.” Perawat Primer : “Baik bu, nanti akan saya siapkan terlebih dahulu. Bu Okta, tolong panggilkan keluarga Bapak Kresna agar datang ke ruangan perawat sekarang.” PA (3) : “Baik, Bu.” (Ruang Mawar) PA (3) : “Selamat Pagi, Pak. Bagaimana sarapannya? Habis makannya Pak?” Pasien : “Habis suster. Pagi ini sudah makan banyak.” PA (3) : “Bagus ya Bapak. Berarti Bapak sudah sembuh ya sekarang dan tadi setelah dibicarakan dengan Dokter, kata Dokter, bapak hari ini boleh pulang, karena keadaan bapak sudah membaik dan semua hasil pemeriksaan juga menunjukkan peningkatan normal.Keluarga pasien bisa ikut saya sebentar ke ruang perawat, karena ada beberapa penjelasan terkait perencanaan pulang Bapak Kresna hari ini.” Keluarga Pasien : “Baik, suster.” (Nurse Station) PP Keluarga pasien PP
Keluarga Pasien PP Keluarga Pasien
: “Selamat pagi, Bu. Keluarganya Bapak Kresna ya?” : “Iya, suster.” : “Begini Ibu, setelah dokter tadi melakukan pemeriksaan terhadap Bapak Kresna, dan dari hasil tindakan keperawatan, kondisi Bapak Kresna sudah membaik dan sudah bisa dilakukan perawatan dirumah.” : “Apa benar suster adik saya boleh pulang?” : “Iya Ibu. Pasien sudah bisa pulang hari ini dan ini resep obat yang harus ditebus dulu sebelum pulang.” : “Baik suster.”
PP
: “Begini Ibu sebelum nanti Pak Kresna pulang kami akan memberikan penyuluhan. Jadi penyuluhan ini penting nantinya untuk bapak jalani selama pemulihan di rumah.Apa Ibu bersedia untuk diberikan penyuluhan ini?” Keluarga Pasien : “Saya setuju suster, jadi saya nantinya tahu yang benar mengenai perawatan keluarga saya dirumah.” Perawat Primer : “Baiklah Ibu, nanti kami minta waktunya sebelum pulang ya, untuk memberikan penjelasan carapemulihan kondisi BapakKresna dirumah. Sekarang, saya minta Ibu untuk memberikan form ini kepada Bapak kresna agar ditandatangan ya, Bu. Form ini berisi persetujuan Bapak Kresna untuk dilakukan penyuluhan sebelum pulang.” Keluarga Pasien : “Baik, suster. Nanti akan saya berikan.Terima ka sih, sus.” (Ruang Mawar, Discharge Planning) Perawat Primer : “Selamat Pagi Pak, hari ini kami dari perawat ruang mawar yang betugas pagi ini, akan memberikan penyuluhan mengenai yang harus diperhatikan selama bapak pemulihan dirumah. Sebelumnya ada yang ingin Bapak tanyakan dulu sebelum dimulai?” Pasien dan Keluarga: “Tidak suster.” Perawat Primer : “Bapak, nanti akan dijelaskan mengenai informasi-informasinya, kemudian nanti akan ditanyakan kembali dan diakhiri dengan pemberian leaflet yang bisa dibawa pulang. Nanti yang akan memberikan informasi adalah teman perawat saya yang lainnya. Bagimana bapak bisa dimulai sekarang?” Pasien dan Keluarga: “Bisa suster.” PA (1) : “Selamat Pagi Bapak. Benar dengan Bapak Kresna?” Pasien : “Iya benar, suster.” PA (1) : “Saya perawat Widyabersama 2 orang teman saya yang lainnya yaitu perawat Aniek dan Okta yang pagi ini akan memberikan sedikit informasi kepada Bapak dan keluarga mengenai cara perawatan Bapak dirumah nanti setelah Bapak pulang dari rumah sakit.Mungkin sebelumnya Bapak sudah tahu mengenai penyakit yang bapak alami?” Pasien : “Saya menderita penyakit demam berdarah atau DHF karena gigitan dari nyamuk, suster. Kurang lebih itu yang saya tahu.” PA (1) : “Ok, benar ya pak. Demam Berdarah Dengue adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue terutama menyerang anakanak dengan ciri-ciri demam tinggi mendadak, disertai manifestasi perdarahan dan berpotensi menimbulkan syok dan kematian.Demam yang tinggi terjadi secara mendadak dan terus-menerus selama 2-7 hari (tanpa sebab yang jelas). Cara untuk mengetahui seseorang menderita DHF itu
dengan cara melakukan cek darah seperti yang sering Bapak lakukan selama dirawat dimana yang dicari dari darah yaitu data mengenai trombosit, hemoglobin dan hematokrit. Ketiga hal itulah yang menentukan baik atau buruknya kondisi Bapak saat menderita DHF. Penc egahan utama DHF dengan cara menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk demam berdarah. Inisiatif untuk menimbun kolam-kolam air yang sudah tidak digunakan (misalnya pot bunga), menguras bak mandi setiap seminggu sekali, dan membuang hal-hal yang dapat mengakibatkan terbentuknya sarang nyamuk demam berdarah Aedes Aegypti. Beberapa hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit demam berdarah, diantaranya: 1. Melakukan kebiasaan baik, seperti makan-makanan bergizi, rutin olahraga, dan istirahat yang cukup. 2. Perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan melakukan 3M, yaitu menguras bak mandi, menutup wadah yang dapat menampung air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang perkembangan jentik-jentik nyamuk. 3. Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan bubuk abate akan mematikan jentik pada air. Keduanya harus dilakukan untuk memutuskan rantai perkembangbiakan nyamuk.Segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila penderita mengalami demam atau panas tinggi. Sudahkah Bapak dan keluarga melakukan salah satu atau mungkin keseluruhan dari cara pencegahan yang saya sebutkan tadi?” Pasien& Keluarga: “Belum, suster. Saya dan keluarga kurang memperhatikan lingkungan sekitar rumah.” PA (1) :“Nah, untuk itu kedepannya pencegahan yang saya paparkan tadi bisa bapak terapkan,ya.” PA (2) : “Selanjutnya saya akan menambahkan sedikit ya pak.apakah Bapak tahu bagaimana penanganan awal untuk mengatasi demam saat-saat awal terkena DHF?” Pasien : “Tidak tahu, suster.” PA (2) : “Nah, untuk penanganan awal saat demam bisa dilakukan dengan cara melakukan kompres. Selain itu, hal yang terpenting adalah istirahat yang cukup apabila merasa lelah, karena virus dengue ini menyerang sistem kekebalan tubuh Bapak, nah apabila Bapak kelelahan, virus tersebut akan semakin mudah untuk berkembang dalam tubuh Bapak yang lemah.Setelah 1 minggu mengalami DHF biasanya kondisi pasien kembali normal namun masih lemah dan pucat. Oleh karena itu, perawatan yang
dapat diberikan dirumah dalam kondisi pasien yang demikian, yaitu: 1. Istirahat yang cukup pasca rawat 2. Banyak minum air putih 2000-2005 cc /hari 3. Makan seperti biasa tetapi bila terasa sakit makan harus lunak 4. Makanan tidak terlau asam dan pedas Seperti yang kita ketahui, lebih baik mencegah daripada mengobati, dimana beberapa hal utama yang perlu dilakukan dalam mencegah penyebaran virus dengue, yaitu dengan memperhatikan pencetus,misalnya (mengusulkan kepada Ketua RT untuk melakukan fogging rutin, lakukan 3 M (mengurus, menutup, mengubur), jangan biarkan pakaian banyak di ruang istirahat karena akan menyebabkan nyamuk bersarang disana, gunakan kelambuh bila perlu, apabila suhu tubuh tinggi ± 3hari langsung periksakan ke dokter, minum obat sesuai aturan, dan kontrol sesuai jadwal/1 minggu setelah pulang).Nah Bapak, itu informasi yang dapat kami berikan kepada Bapak dan keluarga. Mungkin diantara Bapak atau Ibu ada yang bias menjelaskan kembali apa itu DHF?” Pasien : “DHF biasa disebut dengan demam berdarah yaitu penyakit seperti demam tinggi selama 7 hari yang disebabkan oleh virus dengue.” PA (2) : “Sudah benar ya jawaban Bapak Kresna. Kalau Ibu mungkin bias menyebutkan apa saja yang perawatan yang dapat dilakukan dirumah?” Keluarga Pasien : “Istirahat yang cukup, banyak minum air putih, makan makanan yang lunak dan tidak boleh asam ataupun pedas.” PA (2) : “Sudah benar juga, ya Bu. Itu artinya Bapak dan keluarga sudah mampu untuk melakukan perawatan dirumah.” PA (3) :“Bapak, Ibu sebelum saya akhiri, apakah Bapak dan Ibu ada pertanyaan?” Pasien : “Suster, kenapa saya tidak boleh makan makanan pedas dan asam? Saya kan tidak mengalami diare.” PA (3) : “Bapak tidak boleh makan makanan yang pedas dan asam karena disini kondisi Bapak belum pulih sehingga kemungkinan untuk mengalami demam lagi itu bisa terjadi apabila Bapak makan sembarangan dan menyebabkan gangguan pada pencernaan. Jadi, tidak diperkenankan untuk makan makanan pedas dan asam.Ada lagi yang ingin ditanyakan?” Pasien & Keluarga: “Tidak ada, suster.” PA (3) : “Baik, kalau tidak ada, ini saya bagikan leaflet kepada Bapak dan Ibu. Isinya kurang lebih sama dengan apa yang saya jelaskan tadi, dan saya harap ini dapat menjadi bahan bacaan bagi Bapak dan keluarga dalam melakukan perawatan dirumah. Form discharge planning yang tadi diberikan bisa diberikan kepada saya, Bu. Baik, sekian dari kami, terima kasih atas kerjasamanya, semoga lekas sembuh, dan ingat untuk kontrol kesehatan 1 minggu lagi, ya pak. Selamat pagi.”
Pasien & Keluarga: “Selamat pagi, suster.”
C. SKENARIO RONDE KEPERAWATAN Pra Ronde Pp mendatangi kantor kepala ruangan untuk konsultasi masalah pasien kelas 1. Pp : assalamualaikum permisi Pak Karu : waalaikumsalam, silahkan masuk dan silahkan dududk. Pp : terimakasih Pak, saya menghadap Bapak ingin mengkonsultasikan masalah pasien Tn”n” dan meminta sran Bapak. Karu : ya silahkan.. apakah ada masalah dengan pasien tersebut Pp : iya Pak, pasien Tn”n” datang dengan keluhan batuk > 30 hari dan mengeluarkan sputum, batuk dengan rasa panas di tenggorokan, kadang Tn. R mengalami sesak napas dan nyeri dada. Dari diagnosa medis yang ditemukan adalah TBC. Setelah dirawat selama 2 hari dan sudah diberi tindakan keperawatan. Karu : lalu apakah kamu sudah menyiapkan Tim Ronde dan siapakah yang akan kamu ajak untuk menjadi tim ronde keperawatan serta kapan pelaksanaannya?? Pp : sudah Pak, rencananya besok akan dilakukan ronde keperawatan kemudian saya mengajak dokter, pp, ahli gizi, fisioterapi, konsultan, pa, Karu : baiklah kalau memang sudah siap, silahkan kamu lanjutkan dan persiapkan yang perlu dipersiapkan. Pp : terimakasih Pak, saya permisi dahulu Setelah masalah perijinan sudah selesai, kemudian pp mengunjungi pp kekemar pasien Tn”n” untuk melakukan infomconsent dan meminta persetujuan untukndilakukan ronde keperawatan. Pp : assalamualaikum permisi Pak, Selamat Pagi. Bagaiman kondisi bapak hari ini?? Tn.P : wallaikumsalam.. seperti biasa pak, saya masih batuk dan sakit di dada pak.. Kel.P : Bagaimana ini Pak Pp : begini Pak.. untuk menindak lanjuti masalah yang masih dirasakan Tn”P” maka saya berencana untuk mengadakan ronde keperawatan. Ronde keperawatan ini adalah suatau pemecahan masalah keperawatan yang belum terselesaikan yang nantinya masalah ini akan diberikan solusi oleh dokter ahli, Perawat Konsultan dan tim medis lainnya. Tujuan tindakan ronde keperawatan ini adalah untuk menyelesaikan permasalahan yang masih dirasakan Tn”P” saat ini. Untuk itu saya meminta ijin kepada Bapak untuk mengadakan ronde keperawatan besok pagi dan mohon Bapak untuk mengisi formulir persetujuan tindakan ronde keperawtan. Tn.P : saya setuju asal penyakit saya bisa segera sembuh
Pp
: baiklah terimakasih atas persetujuan anda dan saya permisi dahulu
RONDE Karu, pp dan tim ronde keperawatan di Nurse station
Karu
: assalamualaikum.. terimasih atas kehadirannyan dan hari ini kita akan mengadakan ronde keperawatan dan saya akan memperkenalkan tim ronde kali ini.
PP
: …………..
PA
: …………..
Dokter
: …………..
Perawat Konsultan: ……………… Ahli gizi
: …………..
Fisioterapi
: ................
Baiklah masalah akan d jelaskan oleh PP PP
: Permasalahannya adalah Tn. “ P” sudah dirawat selama 2 hari dengan diagnosa TBC . Pasien datang dengan keluhan batuk > 30 hari dan mengeluarkan sputum, batuk dengan rasa panas di tenggorokan, kadang Tn. P mengalami sesak napas dan nyeri dada. Maka dari itu saya mengadakan ronde keperawatan yang bertujuan untuk meminta saran kepada semuanya untuk menyelesaikan masalah Tn “P”. Baiklah saya akan melihat pasien bernama Tn “P” untuk menyamakan data yang sudah ada bersama PA
PP dan PA mendatangi pasien untuk memvalidasi data PP
: Assalamu’alaikum permisi Pak, kami dari TIM ronde keperawatan bermaksud untuk menanyakan perihal yang masih bapak rasakan saat ini.
Tn.P
: Wa’alaikumsalam ya silahkan
PP
: Melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan hal-hal lain yang diperlukan untuk menunjang data. Bagaimana Pak apakah bapak masih batuk dan nyeri pada dada?
Tn.P
: Masih pak, aduh sakit nih dada saya uhuk uhukkk....
PP
: sabar ya pak yah, saya periksa dulu. Seltelah ini nanti saya diskusikan dengan tim ronde keperawatan. Baiklah terima kasih pak kami permisi dulu.
Setelah Validasi data dan dari pasien, tim ronde kembali ke ners station untuk menindaklanjuti dan membahas masalah yang ada.
Karu
: Untuk mempersingkat waktu saya persilahkan PP,PA dan konselor untuk memberikan solusi atau intervensi lanjutan yang akan di berikan kepada Tn “P”
PP
: Setelah saya validasi data kepada pasien langsung, saya mendapatkan bahwa px belum ada perubahan. Menurut dokter bagaimana mengatasi mesalah px.
Perawat Konselor : Dilihat dari riwayat Tn “P” sebelumnya setelah kami menanyakan kepada istri px, ternyata dikeluarga Tn. N sebelumnya ada yang mengalami TBC, jadi kemungkinan Tn N terkena virus TBC yang tertular dari adiknya, selain itu kebiasaan yang tidak sehat yang dilakukan oleh Tn N yaitu setiap hari Tn N selalu menghabiskan rokok sebanyak lebih dari 3 bungkus perhari sehingga hal itu memperparah kondisi kesehatanya. Bagaimana menurut Tim yang lain? Dokter
: Sebaiknya diberikan rifampisin 600 mg 3x/hari.
Karu
: untuk dari Tim Gizi bagaimana?
Tim Gizi
: untuk makanan nanti kami siapkan makanan khusus untuk penyakit TBC
Fisioterapi
: untuk kestabilan nafas sebaiknya kita posisikan px dengan posisi duduk, perhatikan untuk sering memposisikan pasien bergantian agar tidak terjadi dekubitus.
Karu
: Baiklah saya rasa Ronde kali ini sudah cukup dan terima kasih atas partisipasinya. Saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. W b
D. SKENARIO STERILISASI OBAT E. SKENARIO SUPERVISI Kepala Ruangan : Muhammad Arifullah Tuwo Perawat A : Sri Wulandari S ( TIM I) Perawat B : …………… Perawat C : …………… Perawat D : …………… Perawat E : …………… Pasien : …………… Keluarga Pasien : …………… Narator : …………… Di sebuah Rumah Sakit A di ruang penyakit dalam para perawat di pagi hari melakukan operan shift pada pukul 07.00 WIB di ruang perawat. Kepala Ruangan : assalamualaikum wrb . . . . Selamat pagi, alhamdulillah kita masih diberi kesehatan. Sehingga bisa bertemu lagi seperti hari biasanya, baik langsung saja laporan dari masing-masing TIM. Perawat A : Dari TIM I jumlah pasien ada 7, Tn. A mengeluh sesak dan sudah diberikan oksigen, N y. B tambahan infus 500cc karena mengalami diare, Ny. C hari ini sudah boleh pulang. Perawat B : Dari TIM II jumlah pasien 5, Ny. A tadi sudah dilakukan transfusi, Ny. B pasien baru masuk dengan keluhan sesak, batuk lebih dari 2 minggu, dan Ny. E tadi mengeluh nyeri dan sulit untuk tidur. Kepala Ruangan : Baik terima kasih atas laporannya, sekarang mari kita berdoa sesuai kepercayaan masing-masing. Setelah selesai operan para perawat melakukan verbed dan TTV lalu perawat beserta kepala ruangan mengecek pasien satu per satu hingga sampailah pada Ny. D Kepala Ruangan : Selamat pagi Ibu ... bagaimana tidurnya tadi malam? Nyenyak atau tidak? Pasien : Tidak mas Kepala Ruangan : Kenapa??? Pasien : Ini mas, kaki saya rasannya sakit, nyeri jadi saya tidak bisa tidur. Kepala Ruangan : ya sudah sekarang istirahat dulu nanti ada perawat yang akan mengajari ibu teknik relaksasi agar ibu tidak merasa n yeri lagi. Pasien : Baik mas
Setelah mengecek satu per satu pasien perawat dan kepala ruangan kembali ke ruangan untuk melakukan tindakan lebih lanjut kepada pasien. Kepala Ruangan : sus, nanti pasien Ny. E tolong di ajarkan relaksasi ya? Supaya nyeri yang dia rasakan bisa berkurang. Perawat D : baik pak. Saya akan lakukan. Setelah itu perawat menuju ruang Ny.E untuk melakukan relaksasi. Perawat D : selamat pagi bu? Pasien : Pagi sus. Perawat D : Bu, saya hari ini akan mengajarkan ibu teknik relaksasi supaya nyeri yang ibu rasakan sedikit berkurang, jadi ibu bisa tidur nyenyak. Ibu bersedia kan? Pasien : Iya saya mau. Perawat D : Iya, baiklah ibu berhubung anak ibu ada disini juga, jadi dapat melihat teknik relaksasi yang saya ajarkan, supaya anak ibu nantinya bisa mengingatkan cara relaksasinya nanti kalau ibu merasakan nyeri. Keluarga Pasien : iya sus,.. nanti saya ingatkan caranya kalau ibu saya merasakan nyeri. Perawat D : Ibu bisa melihat saya terlebih dahulu setelah itu ibu sendiri sambil saya ajari. Pasien : (mengangguk) Iya sus. Perawat D : Pertama ibu tarik napas melalui hidung, tahan 3 detik lalu hembuskan pelan-pelan lewat mulut (sambil mempraktikkan). Ini diulang beberapa kali sampai nyeri berkurang. Ibu sekarang sudah mengerti? Sekarang coba ganti ibu yang mempraktikkan? Pasien : (Melakukan relaksasi) seperti ini ya sus? Perawat D : Iya , bu. Bagus. Sekali lagi bu. Nanti kalau ibu sudah capek, ibu bisa istirahat dulu. Pasien : Iya sus. Perawat D : Mbak bisa dipahami teknik relaksasi tadi. Keluarga pasien : bisa diulang lagi sus ?
Perawat D
: Pertama, tarik napas melalui hidung, tahan 3 detik lalu hembuskan pelan pelan lewat mulut (sambil mempraktikkan). sekarang sudah mengerti? Coba mbak praktikkan?
Keluarga pasien
: (Mempraktikkan teknik relaksasi), jadi kalau saya nyeri juga bisa saya lakukan cara ini suster supaya nyeri saya berkurang suster.
Perawat D
Keluarga Pasien
: Iya, bisa mbak, jadi cara ini di ulang beberapa kali sampai nyerinya berkurang. : iya sus, terima kasih.
Perawat D
: Ya sudah bu. Sekarang saya sudah selesai, ibu silahkan istirahat dulu saya mau kembali ke ruangan dulu. Kalau ibu perlu bantuan ibu bisa panggil saya.
Pasien
: Baik sus.
Setelah selesai melakukan teknik relaksasi perawat melapor pada Kepala Ruangan. Perawat D
: tok ,,, tok,,, permisi pak
Kepala ruangan
: oh ... iya silahkan masuk, silahkan duduk
Perawat D
: maaf pak, saya mau melapor bahwa saya sudah mengajarkan teknik relaksasi kepada Ny.E.
Kepala ruangan
: Baik sus. Bagaimana respon dari pasien? Apakah pasien bisa melakukan sendiri dan apakah nyerinya berkurang sekarang?
Perawat D
: Pasien sudah bisa melakukannya sendiri dan nyeri yang pasien rasakan juga telah berkurang.
Kepala Ruangan : Baik sus, terima kasih. Nanti saya akan mengeceknya. Silahkan melanjutkan pekerjaan. Perawat D
: Baik pak.
Setelah Kepala Ruangan menyelesaikan pekerjaannya, Kepala Ruangan mengunjungi Ny.E . Kepala Ruangan : Selamat pagi bu? Pasien
: Pagi pak.
Kepala Ruangan : Bagaimana bu keadaannya? Tadi kan sudah diajarkan teknik relaksasi, apakah nyerinya sudah berkurang? Pasien
: Anu pak. Nyerinya sudah berkurang tapi sedikit. Saya masih merasa nyeri walau saya sudah lakukan teknik relaksasi. Ini bagaimana pak?
Kepala Ruangan : Baik bu. Saya akan berusaha membantu ibu untuk mengatasi masalah ibu. Saya mencari cara untuk mengurangi rasa nyeri yang ibu rasakan.
Pasien
: Iya pak. Terima kasih.
Setelah itu Kepala Ruangan dan semua perawat berdiskusi. Perawat C
: Permisi pak?
Kepala Ruangan : Ya silahkan. Perawat C
: Ada keperluan apa bapak memanggil kita semua?
Kepala Ruangan : Begini, tadi kan saya sudah mengecek keadaan pasien Ny.E yang mengeluh nyeri. Dia tadi sudah mendapatkan teknik relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri tapi setelah saya kaji Ny.E masih merasa nyeri. Dia berkata bahwa nyerinya hanya berkurang sedikit. Saya merasa bahwa pelayanan kita di manajemen nyeri masih kurang sehingga perlu tingkatkan. Perawat D
: Iya saya rasa juga begitu. Karena Tn.H juga mengeluh masih merasa nyeri juga.
Perawat E
: Iya. Bagaimana kalau kita juga melakukan distraksi dalam manajemen nyeri.
Perawat C
: Iya ya. Betul tuh.
Kepala Ruangan : Saya rasa itu ide yang baik. Apakah kalian semua setuju? Atau ada yang mempunya ide lain? Perawat E
: Begini pak, saya juga setuju jika kita juga melakukan distraksi. Tapi saya mau menambahkan bagaimana kalau beberapa dari kita mengikuti pelatihan manajemen nyeri agar kita bisa mempunyai banyak referensi dari manajemen nyeri dan kita juga bisa meningkatkan pelayanan dibidang manajemen nyeri. Bagaimana pak?
Kepala Ruangan : Wah idemu bagus sekali. Bagaimana pendapat yang lain? Kalian semua setuju? Perawat C
: Iya pak. Itu ide yang bagus, saya setuju.
Perawat D & E
: Iya pak setuju. (sambil mengangguk-angguk)
Kepala Ruangan : Baik kalau begitu saya akan mengirim beberapa dari kalian untuk mengikuti pelatihan manajemen nyeri. Saya akan memberitahukannya secepatnya. Sekarang diskusi ini saya akhiri, terima kasih atas
partisipasinya. Semoga nanti hasilnya memuaskan. Amin. Sekarang kalian bisa kembali melaksanakan pekerjaan yang tadi tertunda. Semua Perawat
: Iya pak. Permisi.
Setelah 2 hari beberapa perawat mengikuti pelatihan manajemen nyeri kemudian perawat menerapkan ilmu yang mereka dapat pada pelatihan tersebut. Setelah beberapa hari cara ini diterapkan ada peningkatan dalam pelayanan di ruangan tersebut, dan pasien merasa puas dengan pelayanan di ruangan itu.