Kasus 1 : Bayi Ny. Ati Bayi perempuan Ny. Ati umur 5 hari diperiksa petugas kesehatan pada waktu kunjungan rumah. Berat badan bayi 2100 gram, suhu 35,6 0C. Ibu mengatakan seluruh tubuh bayi kaku. Petugas tidak melihat tremor, tidak mendengarĀ adanya suara melengking bayi. Terlihat tangan bayi bergerak-gerak seperti petinju dan tidak berhenti ketika dielus-elus, m ulut bayi tidak mencucu. Seluruh tubuh bayi kaku tanpa rangsangan. Pada hitungan napas pertama 62 kali/menit, hitungan kedua 65 kali/menit. Tidak di temukan suara bayi merintih.
Kasus 2 : Bayi ibu Lilis Pada waktu kunjungan rumah petugas kesehatan mendapati bayi laki-laki Ibu Lilis umur 4 hari sakit parah. Ketika ditimbang, beratnya 2250 gram. Petugas tidak menemukan riwayat kejang. Hasil pemeriksaan tidak ada tanda/gejala kejang. Hitungan napas bayi: 62 kali/menit, hitungan kedua 58 kali/menit. Tidak ada tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat, t idak terdengar bayi merintih. Suhu 36,80C. Ditemukan pustul di kulit dan pusar kemerahan.
Kasus 3 : Hani Hani, bayi perempuan umur 3 minggu dibawa ibunya ke puskesmas karena diare selama 2 hari.at badan 2600 gram, suhu 36,30C. Hani sadar dan tidak letargis, gelisah dan rewal, matanya cekung. Pada pemeriksaan didapat cubitan kulit perut kembali segera dan terdapat pustul di kulit. Hitung napas 57 kali / menit.
Kasus 4: Erna Erna, bayi perempuan umur 1 bulan dibawa ibunya karena diare selama 3 hari. Berat badan 1700 gram, suhu 35.9 0C. Hitung napas 58 kali / menit. Erna masih bias minum, tidak muntah dan tidak ada riwayat kejang. Pada pemeriksaan tidak ditemukan tarikan dinding dada kedalam yang kuat, tidak merintih, mata tidak bernanah dan pusarnya normal. Anak tampak letargis, matanya cekung, cubitan kulit perut kembalinya lambat.
Kasus 5 : Kirana Kirana,bayi perempuan berumur 4 hari, lahir normal dan cukup bulan. Pada waktu kunjungan rumah, ibu mengatakan tubuh bayinya kuning sejak 2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan didapatkan: berat badan 2900 gram, suhu 37,50C. Kirana bisa minum ASI, gerakannya normal dan tidak ada riwayat kejang. Petugas tidak menemukan nanah di mata, pusarnya normal, ditemukan pustul di leher. Hitung napas 59 kali / menit. Kirana tidak diare, kulit tampak kuning sampai siku dan lutut. Tinja berwarna pucat
Kasus 2: Emi Saat kunjungan rumah, ibu mengatakan bayi perempuannya kuning 1 hari yang lalu. Pada pemeriksaan didapatkan: Emi berumur 5 hari, berat badan 2100 gram, suhu 37.20C,frekuensi napas 54 kali/menit. Tidak ditemukan tanda/gejala kemungkinan Penyakit Sangat Berat atau Infeksi Bakteri. Ibu mengatakan Emi diare sejak kemarin dan pada pemeriksakan tidak ditemukan gejala/ tanda dehidrasi. Kulit bayi kuning dibagian kepala dan leher. Tinjanya normal. Kasus 3: Ina Ina, bayi perempuan berumur 3 minggu, berat badan 2100 gram, suhu 36.70C dibawa ibu ke puskesmas karena mata bernanah sejak 2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan: ada sedikit nanah di mata, tidak ditemukan pustul di kulit dan pusarnya normal. Hitung napas 56 kali / menit. Ina tidak diare dan tidak ikterus.
Kasus 1: Kirana Menurut ibu, tidak ada kesulitan dalam menyusui bayinya. Kirana menyusu 8 kali dalam 24 jam dan tidak diberi makanan/minuman lain.Pada pemeriksaan tidak ditemukan luka atau bercak putih di mulut dan celah bibir/ langit-langit. Petugas menggunakan KMS untuk menentukan berat badan menurut umur. Kasus 2: Emi Ibu mengatakan tidak ada kesulitan dalam menyusui bayinya. Emi menyusu 6 7 kali dalam 24 jam dan tidak mendapat minuman/makanan selain ASI. Tidak ditemukan luka/ bercak putih di mulut ataupun celah bibir / langit-langit. Setelah menentukan berat badan menurut umur, petugas melakukan penilaian cara menyusui, didapatkan: dagu bayi menempel payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawahnya membuka keluar, areola ibu t erlihat lebih banyak dibagian atas daripada bagian bawah mulut bayi. Seluruh badan bayi tampak tersangga dengan baik, kepala dan tubuh lurus, badan bayi menghadap ke dada dan dekat ke badan ibu. Bayi mengisap dalam, teratur, diselingi istirahat dan hanya terdengar suara menelan. Kasus 3: Ina Ibu mengatakan biasanya bayi menyusu dengan baik. Selama sakit ini ia menyusu 3 kali sehari. Ibu memberikan susu formula 3 kali sehari memakai dot. Pada pemeriksaan ditemukan bercak putih di mulut. Ketika ibu menyusui bayinya tampak: dagu bayi menempel pada payudara ibu, mulut kurang terbuka, bibirĀ bawah membuka keluar, areola terlihat lebih banyak di bagian bawah. Badan bayi tidak tersangga dengan baik, kepala dan tubuh lurus, badan bayi tidak menghadap ke dada ibu dan jauh dari badan ibu. Bayi mengisap dangkal dan cepat.
Kasus : Eva
Waktu kunjungan rumah, petugas memeriksa bayi perempuan Eva, umur 5 hari, berat badan 2.200 gram, suhu 36,1oC. Menurut ibu, tangan kanan bayi tidak bergerak sejak lahir dan mulai kemarin bayi tampak kuning. Pada pemeriksaan, hitung napas 57 kali/menit, tidak ada tanda/gejala kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri. Petugas melihat warna kuning yang meluas sampai dada, warna tinja tidak pucat. Tidak ada diare. Bayi disusui 3 - 4 kali sehari dan mendapat susu formula 2 botol sehari. Ketika menilai cara menyusui, didapatkan: badan bayi tersangga dengan baik, kepala dan tubuh bayi lurus, badan bayi menghadap ke dada ibu dan dekat ke ibu. Dagu bayi menempel payudara, mulut bayi kurang terbuka lebar, bibir bawah kurang membuka keluar dan areola bagian atas tampak lebih banyak. Bayi mengisap dengan cepat dan dangkal. Eva sudah mendapat imunisasi Hepatitis B saat lahir. Ibu juga mengatakan payudaranya bengkak dan terasa sakit waktu disentuh. Pada pemeriksaan, terlihat payudara kiri ibu bengkak, kemerahan dan puting masuk ke dalam Kasus Ruben, bayi laki-laki umur 6 hari didatangi petugas untuk kunjungan neonatal. Ibu mengatakan bayi diare sejak 3 hari yang lalu dan wajahnya kuning hari ini. Hasil pemeriksaan didapat: Berat badan 2000 gram, suhu 36,8oC, frekuensi napas 55 kali/menit, tidak ada kejang maupun gangguan napas. Bayi sadar, matanya cekung, kulit dan pusar normal, cubitan kulit perut kembali segera. Kuning tampak sampai ke leher, warna tinjanya normal. Menurut ibu, bayi diberi ASI saja sebanyak 9 kali dalam 24 jam. Ruben tidak mempunyai luka dimulut atau trush dan tidak ada celah bibir/langitlangit. Ketika dinilai tentang cara menyusu: posisi bayi benar, melekat dengan baik dan mengisap secara efektif. Tidak ada masalah lain dan masalah/keluhan ibu. Kasus Regina, bayi perempuan umur 2 minggu, berat badan 2400 gram, suhu 35,80C dibawa ke puskesmas karena sesak napas dan muntah setiap kali disusui. Pada pemeriksaan tampak bayi diam saja, bergerak hanya jika dirangsang, frekuensi napas 73 kali/menit dan 76 kali/menit pada hitungan kedua. Terlihat ada tarikan dinding dada kedalam yang sangat kuat. Regina t idak diare dan tidak kuning. Ibu berkata, sejak tadi malam Regina tidak bisa menyusu, biasanya ia menyusu 8 kali dalam 24 jam, ibu tidak pernah memberi makanan/minuman lain.