KOMITE NASIONAL UJI KOMPETENSI PERAWAT (KNUKP)
PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PERAWAT INDONESIA (Lulusan Baru)
Kantor: Jln. Jaya Mandala No.15 Patra Kuningan, Jakarta Selatan Phone: (021) (021) 8315069, 8315069, Fax: (021)8315070 (021)8315070 1
Penyusun: Masfuri Herawani Aziz Junarsih Sudibyo Mustikasari Harif Fadilah Amelia Kurniati
2
PENDAHULUAN
Di Indonesia, uji uji kompetensi dan sertifikasinya sertifikas inya belum dipahami secara utuh oleh kebanyakan masyarakat profesi. Sementara itu, penyelenggara pendidikan tinggi keperawatan yang ada di Indonesia tidak sepenuhnya menerapkan kurikulum berbasis kompetensi dan menjadikan standar kompetensi dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai acuan dalam pendidikan, sehingga mutu lulusan sangat bervariasi. Disisi lain,
training professional
berkelanjutan di tempat kerja belum berkembang secara optimal, sehingga perawat kurang peka terhadap perubahan praktek professional. Untuk melindungi kepentingan masyarakat dari praktek keperawatan yang tidak aman dan tidak efektif, diperlukan uji kompetensi yang terstandar secara nasional bagi lulusan baru dan perawat yang telah bekerja serta perawat dari luar negeri yang akan bekerja di Indonesia.
Komite Nasional Uji Kompetensi Perawat (KNUKP) adalah lembaga mandiri yang dibentuk oleh PPNI yang bertanggungjawab untuk memastikan kemampuan praktik secara aman dan efektif serta etis bagi lulusan baru, perawat yang telah bekerja dan perawat luar negeri yang akan bekerja di Indonesia. KNUKP mempunyai kewajiban menilai terpenuhinya standar kompetensi yang dipersyaratkan organisasi profesi PPNI. Uji kompetensi dan sertifikasinya bertujuan untuk memastikan bahwa setiap perawat telah memiliki kompetensi yang dipersyaratkan yang dinyatakan dengan sertifikat uji kompetensi. Hal ini sesuai dengan Undang Undang No. 18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi:
Pasal 12, (2) Untuk menjamin tanggung jawab dan akuntabilitas profesionalisme, organisasi profesi wajib menentukan menentukan standar, standar, persyaratan, persyaratan, dan sertifikasi keahlian, keahlian, serta serta kode etik profesi. profesi.
Uji kompetensi merupakan bagian dari proses sertifikasi dan registrasi perawat yang akan diselenggarakan oleh KNUKP. Uji kompetensi untuk lulusan baru ( entry level ) menggunakan ujian tulis berdasarkan kerangka domain kompetensi yang telah disusun oleh PPNI. Sementara, uji kompetensi bagi Perawat yang saat ini telah bekerja namun belum memiliki sertifikat kompetensi atau ingin meningkatkan jenjang karier profesionalnya atau sertifikasi ulang, dilakukan melalui portofolio, uji tulis dan ujian praktek bila diperlukan, berdasarkan Standar Kompetensi Perawat Indonesia (SKPI).
3
Model uji kompetensi ini dikembangkan oleh para ahli di bidangnya setelah melalui serangkaian proses mencakup benchmarking dengan berbagai negara (negara berkembang dan maju), studi literatur, dan organisasinya disesuaikan dengan situasi dan kondisi kerja perawat di Indonesia, serta masukan dari berbagai stakeholders stakeholders (pemerintah pusat, daerah dan asosiasi rumah sakit).
Peninjauan dan kontrol atas pelaksanaan model uji kompetensi akan dilakukan secara komprehensif dan periodik untuk menjamin validitas model uji yang diselanggarakan tetap up to date. date . Monitoring pelaksanaan uji dilakukan oleh para ahli keperawatan sepanjang proses pelaksanaan dan keseluruhan model uji di evaluasi setiap 5 (lima) tahun sekali atau sesuai kebutuhan. Hasil monitoring dan evaluasi akan digunakan untuk penyempurnaan model uji.
4
KOMPETENSI
Hal
yang
sangat
mendasar
dalam
pengembangan
Model
Uji
Kompetensi
adalah
pengembangan Kriteri Kelulusan Ujian yang merupakan pernyataan komprehensif tentang kemampuan teruji yang yang diukur.
Berikut ini beberapa pengertian Kompetensi dari berbagai references: references : “Competencies “Competencies are the combination of knowledge, skill and characteristics needed to effectivelly perform a role in organization organization and use as a human resourece tool for: selection, training & development, appraisal & succession planning (a.d.lucia, 1999)”
“A competency compete ncy describe the integrate knowledge, skills, judgment and attributes required of a registered nurse to practice safely and ethically in a designated role and setting. (Attributes include, but are not limited to, attitudes, values and beliefs)”(ICN, 2005)
Kompetensi merupakan seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas – tugas – tugas dibidang pekerjaan tertentu (Kepmendikbud No 045/U/2003).
Berdasarkan tiga kompetensi di atas, maka kompetensi seorang perawat adalah sesuatu yang ditampilkan secara menyeluruh oleh seorang Perawat terregistrasi (RN & LVN) dalam memberikan pelayanan profesional kepada klien yang aman dan etis, mencakup pengetahuan, ketrampilan dan pertimbangan yang dipersyaratkan dalam situasi praktek.
Tim/panitia kompetensi Tugas utama dari tim kompetensi adalah pengumpulan data terkait competency dari semua lapangan kerja perawat ditatanan kesehatan. Tim/panitia kompetensi dibentuk oleh PP PPNI, yang merepresentasikan seluruh masyarakat dan perawat Indonesia. Komposisi tim terdiri atas 20-30 orang, terdiri dari unsur: PPNI Pusat
: 5 orang
KNUKP
:3
PPNI Provinsi
: 5 orang
Direktorat Direktor at Kep
:1
Puspronakes
:1
5
Institusi pendidikan Program D3
: 2 orang
Program S1
: 2 orang
Pasca Sarjana: 2 orang: RS type A/B
: 2 orang
PKM Dan Mandiri
: 2 orang
Masyarakat
: 2 orang
Seleksi Anggota Tim/panitia Kompetensi Seleksi dilakukan melalui seleksi administrasi dan wawancara, kecuali untuk unsur direktorat, puspronakes dan masyarakat. Anggota mendapat surat persetujuan dari instansi atau atasan langsung dan akan diangkat dengan Surat Keputusan PP PPNI dan dapat di angkat kembali untuk 1 (satu) kali periode. Pembaharuan kompetensi akan di tinjau dalam rentang waktu 3 – 5 – 5 tahun sekali.
Syarat anggota tim/panitia kompetensi dari unsur perawat
Pendidikan minimal S 1 keperawatan
Anggota PPNI
Pengalaman kerja minimal 5 tahun
Aktif bekerja
Sehat jasmani dan rokhani.
Validasi kompetensi Validasi mempertimbangkan seluruh elemen masyarakat. Unsur yang terlibat dalam validasi ini adalah perawat perwakilan bidang keilmuan serta perwakilan wilayah. Tim validasi kompetensi merupakan perwakilan dari unit pelayanan dan pendidikan dengan pendidikan minimal master/magister. Validasi dapat menggunakan metode survey, focus group atau metode lain yang memenuhi kaidah ilmiah. Hasil kerja ini kemudian akan di pertimbangkan dan syahkan oleh PP PPNI. Validasi dilakukan secara regular dalam rentang waktu 3-5 tahun sekali.
6
Kerangka uji nasional ( b l u e p r i n t ) Uji nasional didasarkan atas domain kompetensi, mengacu kepada domain yang telah di tetapkan PPNI, yaitu: 1. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya 2. Pemberian asuhan dan manajemen asuhan keperawatan 3. Pengembangan professional
Kompetensi yang akan diujikan lulusan baru mengacu pada karakteristik seperti: 1. Dapat diujikan secara efektif efektif dengan metode MCQ 2. Sesuai dengan peran dan dan tanggungjawab perawat baru lulus 3. Sangat penting dan prinsip untuk dikuasi oleh perawat baru lulus
Proporsi uji mengacu kepada tugas pokok perawat sesuai dengan jenjang pendidikan. Validasi terhadap proporsi materi uji dilakukan bersama perawat dari pelayanan, pendidikan dan profesi (PPNI). Materi uji kompetensi dikembangkan dari 12 kompetensi inti yang mencakup 3 (tiga) domain kompetensi. Komponen untuk mengembangkan materi uji mencakup:
1.
Variabel Struktur yaitu : Jumlah dibuat dengan mengembangkan dari 12 kompetensi inti yang mencakup 3 domain.
Setiap kompetensi terdiri dari 2-5 elemen kompentensi dimana satu elemen kompetensi akan diukur dengan 3-8 kriteria unjuk kerja. Bentuk soal bisa berupa MCQ, presentasi dan kasus yang disesuaikan dengan
kompetensi yang akan diukur. Persentase soal berdasarkan domain kompetensi mencakup :
Domain
MCQ
OSCA*
Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
15 -20%
5-10%
Asuhan dan manajemen asuhan keperawat
70-80%
20-25%
Pengembangan professional
5-10%
2-5%
Keterangan: *) Rencana dengan DIKTI
Persentase soal berdasarkan taksonomi adalah
Kognitif = 92-96%
7
Pengetahuan dan teori dasar –
–
–
–
2.
Lulusan S1 : 25 - 30%
: 35-50%
Lulusan D3 : 40 - 50% Lulusan S1 : 30 – 30 – 40% 40%
Berpikir kritis –
Lulusan D3 : 20 - 25%
Aplikasi teori/pengetahuan –
: 20-30%
: 20-35%
Lulusan D3 : 20 – 20 – 25% 25% Lulusan S1 : 25 – 25 – 35% 35%
Afektif = 4-8%
Variabel kontekstual yaitu : o
Tipe klien : individu, keluarga, kelompok dan komunitas
o
Umur dan gender : perempuan, laki-laki dengan tingkat umur : bayi, anak, dewasa dan lansia
o
Budaya, fokus pada kesadaran, sensitivitas sensitivita s serta respek terhadap perbedaan nilai, keyakinan dan praktik
o
Situasi dan kesehatan klien yaitu kondisi stabil serta holistik
o
Lingkungan dan pelayanan kesehatan : lingkungan praktik untuk entry level dapat dapat pada setiap tatanan dan sebagian besar kompetensi tidak tergantung pada tatanan, bisa spesifik jika diperlukan
Tabel 1: Sebaran & Proporsi Soal
Presentase Pertanyaan
40 – 40 – 50% 50% soal/ pertanyaan bebas 40 – 40 – 50% 50% soal/ pertanyaan kasus
Variabel kontekstual : 1. Tipe klien
2. Umur dan gender
a. Individual
: 50-80%
b. Keluarga
: 5-10%
c. Kelompok
: 10-15%
Laki laki
Perempuan
8
3. Budaya
Bayi
: 5%
5% : 10%
Anak
: 10%
10% : 20%
Dewasa : 20%
30% : 50%
Lansia
12% : 20%
: 8%
Kesadaran sensitivitas, respek terhadap perbedaan nilai, keyakinan dan praktik
4. Situasi dan kesehatan klien 5. Lingkungan dan pelayanan kesehatan
Situasi stabil dan tidak stabil secara holistik a. Lingkungan praktrik untuk entry level dapat dapat pada setiap tatanan (puskesma, ruang rawat, gawat darurat, poliklinik, keluarga, masyarakat) b. Sebagian besar kompetensi tidak tergantung pada tatanan, bisa spesifik jika diperlukan
9
SOAL UJIAN
Soal berbentuk pilihan ganda, dengan empat alternative jawaban dengan satu jawaban benar (one best answer). Jumlah soal 180 dengan 20 pertanyaan percobaan. Pertanyaan percobaan tersebar, hanya diketahui oleh petugas analisa data.
Penulis soal Penulis soal adalah orang yang ditunjuk oleh KNUKP, mewakili daerah atau provinsi di Indonesia dan mendapat mandat dari PPNI propinsi.
Tugas dari kelompok pembuat soal adalah: –
Mengembangkan soal berdasarkan blue print KNUKP dan pedoman pembuatan soal pilihan ganda (MCQ).
–
Menyusun rasional pilihan jawaban yang benar dan salah sesuai pedoman pembuatan rasional soal dan menuliskan referensi yang tepat untuk mendukung rasionalnya.
Kriteria penulis soal –
–
Pendidikan minimal S1/ners, diutamakan magister/master/spesialis Pengalaman klinik minimal 3 tahun dan masih aktif di klinik (atau membimbing) hingga setahun terakhir
–
–
–
–
Memiliki ketrampilan membuat soal atau sertifikat pendidik atau instruktur klinik Memilki integritas pribadi yang baik Direkomendasikan oleh PPNI provinsi Bersedia menjaga kerahasiaan tugas sebagai pengembang soal KNUKP (pernyataan kesediaan bermeterai)
–
–
–
–
–
–
–
Bersedia mengikuti pelatihan pembuatan dan membuat soal Mampu secara aktif bekerja dalam kelompok Mampu mengopersikan/menggunakan komputer Mampu berpikir konseptual untuk menterjemahkan kompetensi kedalam soal pilihan ganda Mampu melihat keperawatan dan proses keperawatan dalam perspektif yang luas Fleksibilitas yang tinggi dalam menggunakan berbagai pendekatan penyelesaian masalah Mampu berpikir kritis dan kreatif dan mampu mengekpreskanya secara lisan dan tertulis
10
–
Mampu menerima kritik dan ide orang lain dan menggunakanya secara efektif dalam pengembangan soal
–
Bersedia tidak melakukan kontak dengan ‘dunia luar’ selama dalam ruang penyusunan soal. Segala alat komunikasi di non-aktifkan.
Proses pembuatan soal dilakukan dalam kelompok sesuai dengan area keperawatan. Area keperawatan meliputi: –
–
–
–
–
–
Keperawatan medical bedah Keperawatan jiwa Keperawatan maternitas Keperawatan anak Keperawatan gawat darurat Keperawatan komunitas
Dalam proses pembuatan soal, tim penulis soal di damping oleh ahli pembuat soal pilihan ganda. Psychometric expert bila diperlukan akan membantu untuk menilai daya beda, tingkat kesulitan, validitas dan realiabilitas setiap item pilihan yang telah dikembangkan oleh pembuat soal. Tim soal juga akan di damping ahli bahasa yang bertugas untuk menyelaraskan bahasa sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar. Tim pendamping ini sangat bermanfaat untuk memberi masukan luar atas istilah, teknis penulisan dan penalaran bahasa. Soal kemudian diserahkan kepada KNUKP untuk dilanjutkan pada proses selanjutnya. Proses pembuatan soal dilakukan di tempat steril dan setiap anggota tim yang keluar masuk dari tempat
pembuatan
soal
akan
dilakukan
pengecekan
terhadap
kemungkinan
adanya
pelanggaran sterilitas.
Dalam proses pengembangan soal, KNUKP bertanggungjawab untuk:
Menyediakan transporatasi,akomodasi transporatasi, akomodasi dan konsumsi sesuai standard KNUKP
Memfasilitas Memfasilit as pelatihan (penyegaran) pembuatan soal
Menyediakan alat tulis, komputer dan staf pembantu umum
Menyediakan sumber / literature untuk pembuatan soal
Menyediakan tempat ‘netral’ untuk pengembangan soal yang aman
11
Melakukan uji coba soal dalam kelompok pembuat soal, meliputit daya beda item, validitas, dan reliabilitas soal. Contoh, perhitungan daya beda butir dilakukan dengan menggunakan formula: DB
P A
P B
yang mana : P A = Proporsi kelompok Atas yang menjawab benar, dihitung dengan menggunakan rumus : P A = B A /J A , dimana : B A = banyak responden kelompok atas yang menjawab benar J A = banyak responden kelompok atas PB = Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar, dihitung dengan menggunakan rumus : P B = BB /JB , dimana : BB
= banyak responden kelompok bawah yang menjawab benar
JB
= banyak responden kelompok bawah
Kriteria dan interpretasi/kesimpulan dari daya beda suatu item soal yaitu sebagai berikut : No
Besarnya DB
Kesimpulan/klasifikasi Kesimpulan/kl asifikasi
1
Kurang dari 0,19
2
0,20 – 0,20 – 0,39 0,39
Cukup (sedang)
3
0,40 – 0,40 – 0,69 0,69
Baik
4
0,70 – 0,70 – 1,00 1,00
Sangat baik
5
Bentanda negatif
Kurang
Jelek
Melakukan kompilasi untuk lanjutan pemprosesan soal berikutnya
Standar daya beda yang diterima ≥ 0,4
Kriteria soal Dalam penulisan soal, soal bukan hanya soal ‘ingatan’ namun soal yang membutuhkan penalaran menengah hingga tinggi, sesuai dengan jenjang diploma dan ners. Soal ini lebih sulit dibuat karena harus dipahami dahulu konsepnya dan baru bisa dibuat soal. Beberapa ketentuan yang dapat dijadikan acuan dalam pengembangan soal dengan penalaran baik antara lain: 1. Fokus pada pertanyaan. Misalnya, contoh indicator, jika disajikan data, peserta dapat menentukan masalah atau diagnose keperawatan.
12
2. Menganalisa argument. Contoh indicator, misalnya: Jika diberikan sebuah situasi, peserta dapat memberikan alasan yang mendukung argumentasi yang disajikan. 3. Menentukan kesimpulan. Jika diberikaan sebuah pernyataan, peserta dapat menyimpulkan yang benar tentang pernyataan. 4. Menilai. Jika diberikan pernyataan masalah, peserta dapat memecahkan masalah yang disajikan dengan alasan yang benar. 5. Mendefinisikan Mendefinisik an konsep atau asumsi. Jika diberikan sebuah argumentasi, peserta dapat menentukan pilihan teori atau asumsi yang tepat. 6. Mendeskripsikan Mendeskripsik an situasi klinis. Jika disajikan sebuah situasi, peserta dapat mendeskripsikan mendeskripsi kan pernyataan atau data klinis yang dihilangkan dengan tepat. 7. Menyelesaikan masalah secara terencana. Jika disajikan pernyataan, peserta dapat merencakan pemecahan masalah secara sistematis. 8. Mengevalusi strategi. Jika diberikan sebua pernyataan pernyataan masalah atau stategi, peserta dapat mengevaluasi strategi atau prosedur yang disajikan.
Reviewer Reviewer atau penelaah soal diperlukan untuk menilai soal agar sesuai dengan standard soal KNUKP. Tugas reviewer adalah: –
–
–
–
–
Melihat Kisi-kisi soal atau blue print yang yang telah ditetapkan oleh Dewan Profesi KNUKP Kesesuaian indicator soal dengan pertanyaan dan jawaban Kesesuaian ranah/level kognitif dan kompetensi Tingkat kesulitan soal untuk lulusan baru D3/S1 Menentukan draft acuan acuan tingkat kesulitan butir soal. Dengan rumus sebagai berikut : P
B JS
yang mana : P
= Tingkat kesukaran item soal
B
= Banyaknya responden yang menjawab benar dari butir soal.
JS
= Jumlah peserta (responden)
Kriteria dan interpretasi/kesimpulan dari tingkat kesukaran suatu tes yaitu:
No
Besarnya P
Kesimpulan
1
Kurang dari 0,30
Terlalu Sukar
2
0,30 – 0,30 – 0,70 0,70
Sedang (cukup)
13
3
–
–
–
Lebih dari 0,70
Terlalu Mudah
Menolak, merevisi atau menerima soal untuk diproses dalam tahapan selanjutnya. Menalaah hasil uji statistic soal yang diujicobakan kepada anggota reviewer. Standar soal yang diterima adalah antara 0,70 – 0,2 – 0,2 (namun tetap mengacu tingkat kognitif dalam blue print)
Syarat ketentuan proses pelaksanaan review atau telaah soal sama dengan proses pembuatan soal. Peserta reviewer adalah Dewan Pakar atau yang disetujui oleh dewan pakar dengan kriteria tambahan adalah pendidikan minimal master/magister, diutamakan doctor.
Editing teknis Editing teknis soal berfokus pada segi bahasa dan tampilan soal akan dilakukan oleh staf teknis KNUKP. Proses ujicoba soal akan dilakukan secara bersamaan dengan proses ujian. 20 soal dalam tiap ujian adalah soal percobaan dengan sebaran merata, namun dirahasiakan.
Kriteria soal yang masuk dalam soal percobaan adalah: -
Soal valid secara content, dinyatakan oleh mayoritas anggota reviewer
-
Soal valid secara perhitungan statistic dalam dalam ujicoba anggota penyusun soal
-
Daya beda dalam katagori baik (>0,25) dalam uji coba anggota penyusun soal
-
Reliable dalam ujicoba anggota penyusun soal
-
Memiliki tingkat kesukaran, domain, ranah, area, dan kompetensi yang dibutuhkan dibutuhka n dalam peta blue print paket paket soal
Semua soal yang telah masuk dalam proses revisi dewan profesi direvisi diterima sebagai soal baik dan kurang baik. Soal baik diberikan kode nomor panggil dan akan dirangkai menjadi soal ujian percobaan dan soal yang buruk akan disimpan atau dihancurkan. Soal yang berkatogori baik dalam proses uji coba peserta uji, akan diberi kode dan diujikan pada tahun berikutnya. Soal yang belum memenuhi standar dalam proses percobaan peserta uji akan ditinjau kembali oleh dewan profesi.
14
BANK SOAL
Bank soal adalah sebuah sarana untuk penyimpanan file soal yang belum terpakai atau telah terpakai dalam bentuk fisik atau elektronik. Sifat bank soal adalah menjaga kerahasiaan soal agar soal tersebut tidak bocor kepada pihak yang tidak diinginkan. Personel yang memiliki akses ke dalam bank soal dan mengakses data bank soal adalah ketua departemen sertifikasi dan staf khusus yang telah diberi mandat. Staf yang diberi mandat, adalah seseorang yang bertugas untuk mengolah administrasi soal yang telah disumpah. Pintu atau akses dibuat menggunakan sistem kode keamanan (kunci) yang terjamin. Di dalam bank soal terdapat ruang untuk proses penggandaan (bila mungkin) proses penyimpanan, proses kompilasi soal serta proses penghancuran dokumen yang tidak terpakai. Demi keamanan, tidak ada pintu lain, kecuali pintu utama. Jendela dan lubang angin dipastikan aman (teralis) dan terkunci dengan kuat. Setiap orang yang masuk/keluar menandatangani berita acara.
Pemasukan soal Soal atau set soal dapat dimasukan ke dalam bank soal setelah mendapat persetujuan kepala departemen sertifikasi. Pengkodean butir soal dilakukan dengan sistem kode tertentu oleh pihak bank soal. Pengkodean dimaksudkan untuk memudahkan merangkai paket soal dan mendeteksi soal-soal yang pernah diujikan.
Pengeluaran soal Soal atau set soal dapat dikeluarkan dari bank soal hanya oleh ketua departemen sertifikasi atau orang yang ditunjuk, dibawa dalam amplop tertutup dan hanya diberikan langsung kepada orang yang namanya tertera dalam amplop tersebut. Pengeluaran soal untuk dihancurkan, dilakukan penghancuranya di dalam gedung penyimpan soal.
Penggandaan soal Master soal adalah set soal dari bank soal atau set booklet soal dari bank soal yang siap untuk digandakan. Hal penting yang harus diperhatikan dari master soal adalah desain yang rapi, jenis dan ketebalan huruf yang mudah dibaca. Master soal bisa digandakan untuk kepentingan kepentingan uji setelah mendapat persetujuan dari kepala departemen sertifikasi, diketahui oleh kepala departemen standarisasi dan disyahkan oleh ketua KNUKP. Syarat persetujuan dan pengesahan master soal mengikuti dokumen verifikasi KNUKP.
15
Setelah master soal disetujui oleh ketua KNUKP, master soal dapat dikirim ke percetakan yang telah di tunjuk. Syarat dan ketentuan penunjukan dan percetakan untuk keperluan penggandaan soal sesuai dengan Standar Kualitas dan Keamanan Penggandaan Soal KNUKP. Penggandaan dilakukan satu bulan sebelum dilakukan ujian.
Booklet soal ujian Format ujian tulis berbentuk pilihan ganda, dibukukan dalam bentuk booklet yang berisi, peraturan dan soal-soal. Lembar jawaban dibuat dan diberikan secara terpisah. Booklet memiliki seal pengaman, bila dibuka seal pengaman akan robek. Keutuhan seal pengamanan dianggap sebagai jaminan kerahasiaan soal. Kumpulan booklet disatukan dalam amplop, satu amplop berisi 20-25 booklet. Setiap amplop diberi pengaman dengan segel. Pada lembar atas amplop terdapat tulisan Uji Nasional KNUKP, jumlah dan kode soal, serta tulisan ‘rahasia’. Pengerjaan soal ujian menggunakan pensil 2B dengan cara mengisi lingkaran sesuai dengan pilihan jawaban.
Pengiriman dan penyimpanan di tempat ujian Pengiriman paket ujian menggunakan jasa pengiriman ‘khusus’ ke propinsi. Pengiriman tetap mengedepankan prinsip kerahasiaan dan keamanan soal. Pengawalan dari polisi, bila mungkin diperlukan harus disediakan. Soal tiba dipropinsi tempat ujian antara 1-2 hari menjelang hari ujian. Penerima paket berkas ujian adalah hanya Ketua Perwakilan KNKP Propinsi dengan menandatangani berita acara yang akan diserahkan kembali ke KNKP pusat, komite uji nasional. Berita acara meliputi jumlah box soal, kondisi box dan jam/hari diterima. Ditanda tangan oleh penerima dan 2 orang saksi.
Setelah soal diterima, disimpan dalam tempat khusus yang aman dari pencurian dan atau bahaya lain seperti kebanjiran dan kebakaran. Kunci ruangan dipegang oleh ketua perwakilan KNKP propinsi dan lubang kunci diberi segel dengan tanda tangan dari ketua perwakilan KNKP propinsi dan ketua pengawas ujian.
Pengiriman paket ujian ke tempat ujian dilakukan dengan perkiraan bahwa soal telah diterima di tempat ujian
oleh Penanggungjawab Penanggungjawab Lokasi Ujian antara 2-3 jam menjelang waktu ujian
16
dimulai. Berita acara ditandatangani oleh pengirim dan penerima. Pengiriman ke lokasi ujian menggunakan jasa keamanan yang dapat dipercaya.
UJIAN
Registrasi peserta Peserta ujian erdiri dari lulusan D3 (vokasi) dan S1/Ners (profesi) dibuktikan dengan copy ijazah yang dilegalisir atau surat keterangan lulus asli. Pendaftaran dapat secara kolektif melalui institusi pendidikan. Untuk dapat mengikuti ujian, berkas pendaftaran harus masuk ke KNUKP Propinsi paling lambat 4 minggu sebelum pelaksanaan ujian dan 2 minggu sebelum ke KNUKP Pusat. Pengiriman data peserta ujian dari propinsi dilakukan dengan file elektronik (e-mail) dan atau file kertas.
-
Perawat lulusan baru secara individu/kelompok individu/kel ompok mengikuti uji kompetensi entry level exam dengan mengajukan permohonan, mencantumkan nama institusi pendidikan dan memenuhi persyaratan, 2 (dua) bulan sebelum setiap sesi uji kompetensi; Februari dan Agustus.
-
Membayat biaya ujian ke rekeni ng KNUKP Pusat no…………
-
Setelah divalidasi oleh perwakilan KNUKP provinsi, data dikirim ke KNUKP Pusat, 1(satu) bulan sebelum pelaksanaan ujian; Maret dan September,
-
Calon peserta diberikan tanda registrasi registras i oleh KNUKP Pusat untuk uji
kompetensi (1
minggu) oleh Ketua Registrasi Calon peserta uji kompetensi dari KNKI Pusat. -
Kartu peserta dicetak oleh KNUKP Pusat 1 (satu) minggu); berisikan informasi: a. No Ujian (sesuai dengan nomor pendaftaran). b. Foto Calon peserta ujian. c. Hari ,tanggal, waktu dan tempat ujian. d. Kode tempat ujian. e. Nama ujian. f.
Nama calon peserta ujian.
g. Alamat calon peserta ujian. h. Identitas berupa Kartu anggota PPNI. i.
Alat tulis yang harus dibawa hanya pulpen dan pensil serta pengahapus pensil
Periode ujian
17
Ujian dilakukan dua kali per tahun, setiap bulan April dan Oktober .Tanggal ditentukan sesuai kesepakatan dengan perwakilan propinsi dan asosiasi pendidikan. Periode ujian dan tempat penyelenggaraan akan diumumkan paling lambat dua bulan sebelum waktu ujian.
Tempat Tempat ujian ditentukan oleh perwakilan KNUKP propinsi. Criteria tempat uji tulis adalah: -
Diusahakan dalam tempat netral yang tidak memiliki implikasi politis atau menurunkan kredibilitas proses ujian
-
Memiliki izin dari pemilik tempat. Izin diberikan melalui pinjaman atau sewa
-
Nyaman dari segi suhu udara, tidak bising dan tidak bau
-
Memiliki bangku tulis atau meja tulis yang nyaman untuk mengerjakan tugas selama 3-4 jam
-
Jarak satu peserta uji dengan peserta lain adalah 1 - 1,5 meter.
-
Satu ruangan minimal menampung 20 orang
-
Memiliki toilet yang bersih dengan rasio 1: 25-40 orang
-
Memiliki pengeras suara untuk memberikan pengumuman pengumuman proses ujian dari panitia
Ketentuan dan Tata tertib peserta 1. Datang 15 menit paling lambat sebelum waktu ujian. 2. Membawa kartu ujian, alat tulis, ball poin hitam, pensil 2B dan pengelas ujian jika perlu. 3. Hp dan peralatan elektronik harus dimatikan selama mengikuti ujian. 4. Tidak boleh membawa tas kedalam ruang ujian. 5. Bila didapati peserta ujian melakukan kecurangan, pengawas dan panitia dapat menggugurkan peserta ujian. 6. Informasi dan kartu ujian dikirimkan ke calon peserta 2 (dua) minggu sebelum hari pelaksanaan uji kompetensi. 7. Kartu peserta dibawa dan digunakan sebagai identitas mengikuti uji kompetensi. 8. Bagi Perawat yang lulus berhak memperoleh “sertifikat lulus uji uji kompetensi kompetensi nasional” 9. Bagi Perawat yang tidak lulus diberi kesempatan 3x mengikuti uji ulang. 10. Selama persiapan persi apan untuk uji ulang, ul ang, Perawat yang tidak lulus boleh mengikuti program pelatihan. 11. Setelah merasa siap, Perawat yang bersangkutan boleh mengajukan permohonan uji ulang kompetensi.
18
12. Uji ulang ke 3 merupakan kesempatan terakhir. Jika tetap tidak lulus maka Perawat yang bersangkutan harus mengkaji kembali kompetensinya sebagai Perawat. 13. Bagi calon peserta yang tidak hadir pada hari ujian uang pendaftaran hangus
Kartu ujian Desain dibuat terpusat, dikirim secara elektronik dan dicetak di tingkat propinsi. Informasi dalam kartu ujian meliputi: No. Ujian, Kode ujian, tgl ujian, Nama ujian, Nama calon, nama dan alamat nomor calon.
Biaya Besar biaya yang ditanggung perserta ujian adalah Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah). Biaya dapat disesuaikan sewaktu-waktu. Bila tidak hadir tanpa konfirmasi uang tidak kembali.
Biaya dibebankan kepada peserta uji. Biaya digunakan untuk: 1. Pengembangan materi dan update fasilitas fasilit as ujian 2. Pantia penyelenggara ujian 3. Sewa tempat ujian 4. Penggandaan, pengiriman dan penyimpanan soal 5. Pemrosesan hasil ujian 6. Sertifikat lulus uji nasional
Pengumuman peserta ujian Pengumuman di lakukan satu bulan atau 30 hari hari setelah pelaksanaan ujian. Pengumuman dikirim dari KNUKP Pusat Ke perwakilan propinsi melalui surat elektronik dan surat biasa. pengumuman hanya memuat nama peserta yang lulus ujian. Identitas yang dicantumkan dalam pengumuman adalah nama dan nomer peserta.
Penanggungjawab ujian Penanggungjawab ujian di tingkat pusat adalah ketua KNUKP, ditingkat propinsi adalah ketua perwakilan KNUKP propinsi. Ketua KNUKP dapat mengangkat ketua pelaksana atau panitia
19
ujian.
Ketua pelaksana bertanggungjawab kepada penanggungjawab.
Panitia propinsi
bertugas untuk mengorganisasikan proses registrasi, pelaksanaan ujian, pengembalian berkas soal dan lembar jawaban kepada panitia pusat. Panitia propinsi diperkenankan mengangkat perwakilan rayon bila dianggap perlu untuk menjamin kelancaran proses ujian dan pengembalian berkas soal ke KNUKP Pusat. Setiap panitia wajib menandatangani
surat
pernyataan sebagai panitia/pengawas ujian.
Ketua Panitia Pusat Bertanggung jawab atas penyelenggaraan keseluruhan proses ujian
Ketua Panitia Propinsi Bertanggung jawab atas penyelenggaraan proses ujian di propinsi
Penanggungjawab Sektor/Rayon 1. Telah siap di lokasi lokasi sektor paling lambat 5 jam sebelum ujian di mulai 2. Mengikuti rapat koordinasi dengan seluruh petugas sektor dan pembawa soal 3. Menerima materi ujian yang meliputi naskah ujian, lembar jawab ujian, album daftar daftar hadir, berbagai berita acara dan nomor bangku ujian dari panitia propinsi dan membawa berkas tersebut ke lokasi ujian melalui petugas pembawa soal 4. Mengawasi dan memonitor jalanya ujian di dalam sektor yang menjadi koordinasinya dan menanggulangi masalah yang mungkin terjadi atau akan terjadi sewaktu-waktu, bila perlu berkonsultasi dengan panitia propinsi 5. Menerima kembali naskah ujaian (soal dan lembar jawab) yang terpakai dan tidak terpakai dan segera/langsung diserahkan kepada panitia propinsi 6. Setelah ujian selesai, mengawasi pengumpulan lembar jawaban dari penanggungjawab lokasi ujian 7. Memastikan bahwa amplop materi ujian (lembar jawaban terisi/sisa terisi/ sisa dan soal terpakai/sisa) dan sesuai dengan berita acara
Penanggunajawab Lokasi 1. Telah siap di lokasi ujian paling lambat 2 jam sebelum ujian di mulai 2. Mengikuti rapat koordinasi dengan seluruh petugas
20
3. Menerima materi ujian yang meliputi naskah ujian, lembar jawab ujian, album daftar hadir, berbagai berita acara dan nomor bangku ujian dari penanggungjawab sector/rayon dan menyerahkanya kepada pengawas ujian 4. Mengawasi jalanya ujian di ruang-ruang ujian yang menjadi koordinasinya dan menanggulangi masalah yang mungkin terjadi atau akan terjadi sewaktu-waktu, bila perlu berkonsultasi dengan panitia rayon/sector 5. Menerima kembali naskah ujaian (soal dan lembar jawab) yang yang terpakai dan tidak terpakai dan segera/langsung diserahkan kepada panitia rayon/sector 6. Setelah ujian selesai, mengawsi pengumpulan lembar jawaban oleh pengawas ujian 7. Memastikan bahwa amplop materi ujian (lembar jawaban terisi/sisa dan soal terpakai/sisa)
Pengembalian berkas ujian (soal dan jawaban) Setelah proses ujian selesai, berkas dikumpulkan secara berjenjang, disertai berita acara, setiap proses, data berkas/barang dan berita acara harus dicocokan. Pengepakan barang menggunakan kotak yang sama digunakan saat menerima berkas. Berkas kemudian dikirim melalui kurir yang sama.
21
PEMROSESAN HASIL UJIAN
Penilaian hasil ujian Nilai 1 diberikan untuk jawaban benar dan nilai 0 untuk jawaban salah atau tidak diisi. Tidak ada nilai minus. penilaian diharapkan dengan menggunakan teknologi canggih seperti scanner atau alat sejenis. Penilaian dijadwalkan selesai dalam waktu 2 (dua ) minggu sejak tanggal ujian.
Penetuan hasil ujian Penilaian acuan patokan (criterian reference) dengan standar kelulusan (pass mark) minimal 65 %, dengan asumsi semua tingkat kesukaran soal telah ditentukan sebelumnya oleh dewan pakar sebagai expert judge. judge . Bila terdapat nilai dalam batas antara lulus dan tidak lulus, lembar jawaban dilakukan dilakukan penilaian penilaian ulang secara secara manual manual oleh dua orang penilai penilai yang independe independen. n.
Dalam masa transisi, penetapan nilai batas lulus dilakukan secara bersama sama melibatkan berbagai unsur vital asosiasi pendidikan dan organisasi profesi, yang harus di hadiri oleh: -
Ketua, wakil ketua, kepala departemen standarisasi dan sertifikasi sertifikas i KNUKP Pusat
-
Wakil KNUKP Provinsi
-
2 orang Pengurus Pusat PPNI,
-
2 orang perwakilan asosiasi pendidikan D3,
-
2 orang perwakilan assosiasi pendidikan S1 (AIPNI)
Hasil ujian akan ditandatangani oleh ketua KNUKP. Selanjutnya, rekapitulasi hasil ujian akan dikirim kepada pengurus propinsi dan diumumkan melalui website KNUKP.
Pengumuman
hanya akan mencantumkan peserta yang lulus.
Ketua PPNI member tanda tangan sertifikat lulus uji kompetensi. Sertifikas lulus uji kompetensi dicetak secara terpusat dan dikirimkan ke propinsi dalam waktu paling lambat dua minggu. Propinsi berkewajiban menyampaikan hasil kepada peserta secara pribadi, diirimkan sesuai permintaan peserta ujian, paling lambat dua minggu.
Pelaporan hasil pelaksanaan ujian Hasil ujian dan statistic akan dilaporkan kepada Ketua Umum PPNI, dalam waktu satu bulan.
22
PENUTUP
Sistem uji nasional merupakan upaya untuk menegakan profesionalisme dan akuntabilitas profesi. Uji nasional ini memiliki dampak yang sangat baik bagi pelayanan profesi dan diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lulusan baru. Kredibilitas lembaga KNUKP merupakan hal yang sangat penting dan tidak dapat ditawar-tawar. Diharapkan semua stakeholders stakeholders yang berhubungan dengan perawat dapat terbantu dengan adanya lembaga KNUKP.
REFERENSI Assessment Assessment Strategies Strategies Inc. (2001). (2001). Blue print for the Canadian practical nurse registration examination. examination. Driveway Ottawa ON K2P 1E2 Canadian nurses association (2006). Developing the Canadian nurse examination blue print. CRNE bulletin. (November 8 – 8 – april april 2006). Gilles, J.L. (2002).. Spectral Quality of University Standardized Tests . Dissertation. State University of Liège – Liège – Belgium Belgium Gouli. E, Gogoulou A, Grigoriadou M (2003). A Coherent and Integrated Framework Using Concept Maps for Various Educational Assessment Functions . Journal of Information Technology Education. Volume 2, 2003 National Board of Medical Examiners (1998) .Constructing Written Test Questions For the Basic and Clinical Sciences 3rd edition. Market Street Philadelphia, PA 19104
Tarrant, M., Ware J., Mohammaed A.M (2009).An assessment of functioning and nonfunctioning distractors in multiple-choice questions: a descriptive analysis. Published online 2009 July 7. doi: 10.1186/1472-6920-9-40 Whelan, L (2006). Competency Assessment of Nursing Staff. Orthopaedic Nursing; May/Jun 2006; 25, 3
Lampiran 1.
23
PANDUAN KONTROL PEMBUATAN DAN REVIEW SOAL
Penilaian No
Komponen
A
Umum
1
Soal menilai criteria unjuk kerja yang terdapat dalam standar atau blue print atau kerangka assessment
2
Terminology mengukur secara tepat kemampuan berpikir sesuai dengan blue print atau atau assessment framework
3
Soal ditulis sesuai dengan level kognitif yang diharapkan atau sesuai dengan blue print
4
Soal memuat informasi yang akurat
5
Soal tidak mengandung informasi atau instruksi instruks i atau stimulus yang membuat bias (gender, (gender, ras, kelas kelas social, social, etnis, etnis, dll)
6
Soal mencakup hal yang telah dipelajari (bukan hal baru) sesuai dengan blue print
7
Soal harus jelas, lengkap, padat dan penulisanya benar sesuai EYD
8
Hindari adanya kata kunci yang mengarahkan dalam satu jawaban atau antar jawaban
9
Soal harus adil untuk semua peserta
10
Soal yang memerlukan estimasi, harus memuat kualifikasi yang yang jelas (contoh: yang paling tepat, yang paling benar, paling penting, dll)
11
Bila ada kasus atau gambar atau grafik, harus jelas dan bisa dimengerti
12
Gambaran kasus tidak terlalu panjang antara (30-50 kata) atau sesuai kesepakatan
13
Semua pernyataan, kasus, jawaban atau distraktor harus mengacu pada literature baku yang digunakan
B
Jawaban/distraktor
1
Hindari kata negative dalam soal yang diikuti pilihan jawaban negative (double negative)
Baik
Buruk
Td ada
24
2
Hindari kalimat berulang dalam jawaban
3
Distraktor dalam MCQ harus meliputi kesalahan umum dari peserta dan hanya terdapat satu jawaban benar
4
Distraktor harus logis
5
Hindari item jawaban “bukan salah satu diatas” atau “semua jawaban diatas benar”
6
Distraktor harus memiliki korelasi yang benar terhadap pertanyaan atau kasusnya
7
Hindari informasi yang tidak perlu atau arahan dalam distraktor
8
Kalimat distraktor harus sejajar dalam segi panjang kalimat, grammar dan kompleksitasnya dengan kunci jawaban
9
Hindari overlapping dalam distraktor
10
Pilihan jawaban sebaiknya tidak terlalu panjang (1-5-10 kata atau maksimum 20 kata, namun hanya beberapa soal saja dlm satu tes)
11
Jawaban bukan merupakan petunjuk atas jawaban lain
C
Merangkai soal
1
Soal tidak boleh merupakan petunjuk jawaban atas soal lain
2
Formulasi soal harus seimbang dalam hal gender, etnik, kunci, dll
3
Soal harus mencakup topic yang bayak dan fariatif sesuai kompetensi
4
Soal harus mengacu pada blue print atau atau assessment framework.
5
Jawaban harus secara merata terdistribusi terdistri busi
6
Sebelum di cetak, teliti kata demi kata dalam soal
7
Kata atau istilah harus konsisten dalam semua soal
8
Besarnya huruf harus terstandard (11-12 minimal) minimal)
9
Jarak antar soal sebaiknya 2 kali lebih besar dari spasi pernyataan atau pilihan jawaban jawaban soal soal
10
Bila terdapat kasus (vignette), (vignette) , antara kasus dan pertanyaan harus dipisahkan dalam paragraph baru
25
Kesalahan umum dalam pembuatan soal yang perlu diwaspadai 1. Ketidak sesuaian antara pertanyaan dengan kompetensi 2. Ketidak sesuaian tingkat kesulitan soal dengan dengan tingkat kognitif 3. Kemaknaan klinis yang tidak relevan dengan kompetensi 4. Bahasa dan kalimat tidak logis atau multi interprestasi 5. Menanyakan sesuau yang bersifat hafalan (recall) sederhana 6. Kasus (vignyet) tidak menggambarkan suasana klinis yang sebenarnya 7. Subtansi tidak logis (misalnya data pemeriksaan kliniks dan atau laboratorium) 8. Pilihan jawaban tidak homogen
26
Lampiran 2
TAMPLETE SOAL dan REVIEW Nama Pembuat soal Bidang Ilmu Domain Kompetensi Tingkat kognitif/afektif kognitif/afektif Kompetensi Kasus (vignete) bila perlu
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban a. b. c. d. Kunci Jawaban: Referensi:
Item Utama Review
Kesimpulan Reviewer
( ( ( ( (
REVIEW ) kesesuaian kompetensi ) relevansi klinis ) kebenaran isi (conten validity) ) logika bahasa ) focus pertanyaan jelas
( ) diterima ( ) diperbaikai diperbaikai oleh reviewer reviewer
( ( ( ( (
) ) ) ) )
homogenitas distraktor/kunci distraktor/k unci Kejelasan kasus tingkat kesulitan tidak ada BSSD/ betul semua tidak ada double negative
( ) dikembalikan untuk diperbaiki ( ) ditolak
Saran/pendapat/komentar reviewer
Tanggal: Reviewer,
(…………………………….)
27
Lampiran 3 Biodata Pembuat / Reviewer Soal* 1
Nama
2
Gelar
3
Tempat/tgl lahir
4
Keahlian Bidang minat
5
Alamat institusi
6 7
Telpon/fax Alamat rumah
email Telpon/HP
Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi pembuat soal* / reviewer soal* untuk ujian nasional oleh KNUKP PP PPNI. Segala hasil yang saya buat kami serahkan untuk kepentingan ujian nasional. Saya bersedia menjaga kerahasiaan soal yang dibuat/review dan bersedia menerima konsekuensi hukum bila saya melanggar hal tersebut.
…………………………….;
(…………………………………………)
*) coret yang tidak perlu
28
Lampiran 4 Persetujaun Penggandaan Master Booklet Soal Kode Paket Soal Jumlah soal Jumlah halaman Diajukan oleh Jabatan Disetujui oleh: Ketua Standarisasi,
( ……………………………..) Tgl.
Tanggal: Ka. Sertifikasi Sertifikas i
Validasi 1. Kelengkapan soal 2. Kejelasan cetakan 3. Kelengkapan halaman 4. Setuju untuk digandakan Catatan:
Ya
Tidak
Disahkan oleh: Ketua KNUKP
(……………………………….) Tgl.
29