Descripción: AFP compañias de seguro privadas y publicas
Descripción: Técnicas avanzadas de iluminación con ejemplos de miembros de la AFP.
hyrtbsfhdhy
SOP AFP Puskesmas Banjaran DTPDeskripsi lengkap
SOP AFP Puskesmas Banjaran DTP
bisa
bisaFull description
kakFull description
PELACAKAN KASUS AFP
No.Dokumen : SOP-09/P2P/2016 No. Revisi SOP
: 00
Tanggal Terbit : 07 Januari 2016 Halaman
: 1/3
UPT Dr. Natsir Nugroho
PUSKESMAS TULAKAN
NIP196110011989101001 NIP196110011989101001
1. Pengertian
Kasus AFP (Acute Faccid Paralysis) / (tersangka Polio – Polio – suspected suspected case) adalah semua anak berusia kurang dari 15 tahun dengan kelumpuhan yang sifatnya flaccid (layuh), terjadi secara acut (mendadak), bukan disebabkan oleh ruda paksa Catatan : Apabila ditemukan penderita berusia 15 tahun atau lebih yang diduga kuat sebagai kasus Poliomyelitis oleh para ahli, maka penderita ini termasuk kasus yang harus dilaporkan dan dilakukan penatalaksanaan seperti kasus AFP Yang dimaksud kelumpuhan secara acut : Perkembangan kelumpuhan yang berlangsung cepat (rapid progressive) antara 1 – 14 14 hari sejak mulai lemas sampai lumpuhnya maksimal
2. Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Pelacakan Kasus AFP Keputusan Kepala UPT Puskesmas Tulakan
3. Kebijakan
Nomor : 445/003.01/408.36.21/2016 445/003.01/408.36.21/2016 tentang Jenis-jenis pelayanan di Puskesmas Tulakan
4. Referensi 5. Prosedur
Buku Petunjuk Teknis Survailens Acute Flaccid Paralysis (Survailens AFP, untuk petugas survailens Edisi V, Januari 2003) 1. Menerima laporan kasus AFP 2. Melakukan pelacakan 3. Memastikan apakah AFP atau bukan Jika bukan AFP stop Jika benar AFP pelacakan dilanjutkan
4. Memastikan penyebab kelumpuhan Jika kelumpuhan terjadi akibat kecelakaan/ruda paksa, pelacakan dihentikan (stop) Jika kelumpuhan mendadak tanpa sebab pelacakan dilanjutkan 5. Memastikan berapa lama kelumpuhan : Jika lebih dari 2 bulan mengisi formulir pelacakan (FP-1) dan melaporkannya ke Dinas Kesehatan Kabupaten Jika kurang dari 2 bulan mengisi formulir pelacakan (FP-1) dan pengambilan specimen Specimen berupa tinja, 2 specimen dikumpulkan dalam tenggang waktu ≥ 24 jam, dan diambil ≤ 14 hari setelah kelumpuhan 6. Memberikan penyuluhan/penjelasan tentang AFP, mencatat pada buku kegiatan 7. Merencanakan kunjungan ulang (60 hari) 6. Diagram Mulai
Alir Menerima laporan kasus
Melakukan pelacakan
Memastikan apakah AFP atau bukan Jika bukan AFP stop Jika benar AFP pelacakan dilanjutkan