BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Manusia sebagai mahluk hidup sama dengan mahluk hidup lainnya, pasti bergerak, karena tidak ada kehidupan di dunia ini tanpa adanya gerakan. Gerak tergantung dari koordinasi dan integritas pada setiap level yang berjenjang, mulai dari tingkat mikro sampai dengan tingkat makro, yaitu terjadi pada molekuler, sel, jaringan, organ, sistem, dan individu serta dipengaruhi pula oleh faktor-faktor internal maupun eksternal. Kualitas gerak fungsional pun tergantung dari efektifitas dan efisiensi gerak dari individu tersebut. Ada beberapa faktor yang dapat dijadikan acuan untuk menilai efektifitas dan efisiensi gerak individu antara lain; fleksibilitas ( flexibility), flexibility), keseimbangan (balance), (balance), koordinasi (coordination), coordination), kekuatan (power) dan daya tahan (endurence (endurence ). Diantara berbagai faktor di atas penulis akan membahas lebih dalam mengenai keseimbangan. Keseimbangan tubuh adalah salah satu faktor yang penting bagi aktivitas dan kesehatan manusia. Dimana setiap aktivitas fisik yang dilakukan manusia membutuhkan tingkat keseimbangan yang baik. Seperti halnya kerangka bangunan rumah, kerangka tubuh manusia pun memiliki titik keseimbangan. Titik keseimbangan merupakan titik yang menjaga keseimbangan seluruh kerangka yang menopang bangunan tubuh manusia agar tetap berdiri kokoh. Bila ia bergeser, maka bangunan tubuh manusia menjadi tidak seimbang dan goyah. Oleh karena itu titik keseimbangan ini harus dijaga agar tetap berada pada kedudukan nya. Persoalannya, berbeda dengan rumah, tubuh manusia tidak menetap, selalu bergerak dan berubahubah posisi. Dengan demikian titik keseimbangannya pun ikut berubah-ubah mengikuti pergerakan dan perubahan posisi tubuh. 1.2 Tujuan 1. Mengetahui pengertian dari latihan keseimbangan 2. Mengetahui tujuan dari latihan keseimbangan 3. Mengetahui indikasi dan kontra indikasi dari latihan keseimbangan 4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari latihan keseimbangan 5. Mengetahui langkah-langkah dari latihan keseimbangan
BAB 2. Evidence Based Nursing 2.1 Pengertian Pengertian keseimbangan menurut O’Sullivan adalah kemampuan untuk mempertahankan pusat gravitasi pada bidang tumpu terutama ketika saat posisi tegak . Dan menurut Ann Thomson, keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan tubuh dalam posisi kesetimbangan maupun dalam keadaan statik atau dinamik, serta menggunakan aktivitas otot yang minimal . Keseimbangan juga bisa diartikan sebagai kemampuan relatif untuk mengontrol pusat massa tubuh ( center of mass ) atau pusat gravitasi ( center of gravity ) terhadap bidang tumpu ( base of support ). Keseimbangan melibatkan berbagai gerakan di setiap segmen tubuh dengan di dukung oleh sistem muskuloskleletal dan bidang tumpu. Kemampuan untuk menyeimbangkan massa tubuh dengan bidang tumpu akan membuat manusia mampu untuk beraktivitas secara efektif dan efisien. Pa da kemampuan keseimbangan berdiri diperlukan beberapa faktor – faktor yang mempengaruhinya, sistem informasi sensoris, respon otot-otot postural yang sinergis ( Postural muscles response synergies), kekuatan otot ( Muscle Strength), Adaptive systems, lingkup gerak sendi ( Joint range of motion). 2.2 Indikasi Dan Kontra Indikasi a. Indikasi 1. Klien yang memiliki gangguan keseimbangan b. Kontra Indikasi 1. Riwayat fraktur pada ekstermitas bawah. 2. Hipotensi ortostatik 3. Atrofi di salah satu atau kedua tungkai 2.3 Kelebihan Dan Kekurangan Kelebihan : dalam jurnal metode penlitian mudah dipahami oleh pembaca, dan dari pembahasannya juga sudah menjelaskan dengan sistemis. Kekurangan : di dalam metode tidak di cantumkan latihan keseimbangan / standart oprasional latihan keseimbangannya.
2.4 Standart Operasional Procedur PROSEDUR Latihan Keseimbangan (LKS) LANSIA Persiapan
Siapkan sebuah kursi, pilih yang stabil, kuat dan tidak memiliki roda. Latihan ini akan membantu meningkatkan kekuatan otot, keseimbangan dan koordinasi. Prosedur 1. Pemanasan (warming up)
Prosedur pemanasan pada LKS lansia adalah duduk di kursi lalu ambil napas dalam melalui hidung sambil kedua lengan diangkat ke atas lalu regangkan. Turun kan lengan dan hembuskan napas. Ulangi 10 kali. Idealnya pemanasan dilakukan 5 sampai 10 menit. 2. Memutar bahu Perlahan putar bahu ke atas, belakang dan bawah. Lalu ke atas, depan dan bawah. Lakukan prosedur ini 10 kali. 3. Berjalan menyamping a.
Berdiri dengan kaki dirapatkan dengan lutut yang sedikit bengkok (gambar A)
b.
Lebarkan kaki ke samping dengan perlahan d an terkontrol, geser satu kaki terlebih dahulu ke salah satu sisi (gambar B)
c.
Gerakkan kaki lainnya mendekati kaki yang telah digeser (gambar C)
d.
Hindari menjatuhkan pinggul Anda saat Anda melangkah. Lakukan 5 langkah setiap bergeser ke satu sisi, bergeser kembali 5 langkah ke sisi yang berlawanan. Prosedur ini diulangi 15 kali.
Gambar berjalan menyamping
4. Berjalan menyilang a.
Silangkan kaki kanan ke depan kaki kiri (gambar A)
b.
Gerakkan kaki kiri ke samping menyilang di belakang kaki kanan (gambar B)
c.
Lakukan langkah 1 dan 2 secara berulang hingga 5 langkah
d.
Dilakukan 10 tahapan
Gambar Berjalan menyilang
5. Berjalan dengan tumit dan jari a.
Berdiri tegak lurus, tempatkan tumit kaki kanan di depan jari kaki kiri (Gambar A)
b.
Kemudian lakukan yang sama dengan tumit kaki sebelah kiri. Pastikan Anda mempertahankan ini hingga lima tahapan (gambar B)
c.
Lakukan prosedur ini 10 kali
Gambar Berjalan dengan tumit dan jari 6. Berdiri satu kaki a. Arahkan lansia untuk berdiri menghadap ke kursi
dengan kedua tangan
memegang kursi. b. Angkat kaki kiri setinggi lutut dan biarkan kaki kanan seperti posisi semula c. Pertahankan posisi ini 10 detik, lakukan masing-masing kaki 10 kali d. Lakukan hal yang sama pada kaki kanan 7. Bangun dari duduk ( sit to stand ) Prosedurnya dimulai dengan meminta lansia duduk pada sebuah kursi. Lansia diminta berdiri tanpa bantuan tangan. Prosedur ini dapat diulangi 10 kali. Jika prosedur ini terlalu berat dilakukan maka lansia dapat menggunakan bantal pada kursi agar lebih kuat untuk berdiri. 8. Pendinginan (cooling down) Duduk di kursi lalu ambil napas dalam melalui hidung sambil kedua lengan diangkat ke atas lalu regangkan. Turunkan lengan dan hembuskan napas. Ulangi 10 kali.
BAB III PENUTUP Kesimpulan Latihan keseimbangan adalah latihan khusus yang ditujukan untuk membantu meningkatkan kekuatan otot pada anggota bawah (kaki) dan untuk meningkatkan sistem vestibular/kesimbangan tubuh. Organ yang berperan dalam sistem keseimbangan tubuh adalah balance perception. Latihan keseimbangan sangat penting pada lansia (lanjut usia) karena latihan ini sangat membantu mempertahankan tubuhnya agar stabil sehingga mencegah terjatuh yang sering terjadi pada lansia. Setiap tahunnya di Amerika Serikat dilaporkan sekitar 300.000 kasus patah tulang pada hip disebabkan karena terjatuh. Latihan keseimbangan ini sangat berguna untuk memandirikan para lansia agar mengoptimalkan kemampuannya sehingga menghindari dari dampak yang terjadi yang disebabkan karena ketidakmampuannya.