Plasenta manual adalah pengeluaran plasenta yang belum lahir setelah 30 menit janin lahir dengan menggunakan tangan. Agar bidan mampu mengenali retensio plasenta dan memberikan pertolongan pertama termasuk manual plasenta dan penanganan perdarahan sesuai dengan perdarahan. Berdasarkan SK Kepala UPTD Puskesmas Rawat Inap Mande No .001/SK/KA-PKMMND/I/2016 Tentang jenis-jenis pelayanan Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal 1.
Memberitahu kepada ibu akan dilakukan pengeluaran plasenta secara manual. 2. Menyiapkan ruangan, menutup pintu. 3. Menyiapkan dan mendekatkan alat-alat. 4. Menyiapkan posisi ibu dengan posisi lithotomi. 5. Menaruh kain diatas paha ibu 6. Memberitahu ibu akan dipasang infus. 7. Petugas cuci tangan. 8. Petugas memakai sarung tangan. 9. Mendesinfektan vulva dan sekitarnya. 10. Labia dibuka dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanan dimasukkan secara obstetric kedalam vagina. Kemudian tangan kiri menahan fundus untuk mencegah kolporeksi, tangan kanan dengan posisi obstetric menuju ke ostium uteri dan terus kelokasi plasenta tangan dalam ini menyelusuri tali pusat agar tidak terjadi salah jalan( false route ). 11. Setelah tangan dalam sampai plasenta maka tangan tersebut dipindahkan kepinggir plasenta dan mencari bagian plasenta yang sudah lepas untuk menentukan bidang pelepasan yang tepat, kemudian dengan sisi tangan kanan sebelah kelingking (ulner) plasenta dilepaskan pada bidang antara bagian plasenta yang sudah terlepas dan dinding Rahim dengan gerakan yang sejajar dengan dinding Rahim. 12. Setelah seluruh plasenta terlepas plasenta dipegang dan dengan perlahan-lahan ditarik keluar.
1
Unit Terkait
13. Setelah plasenta dilahirkan dan diperiksa bahwa plasenta lengkap segera dilakukan kompresi bimanual uterus dan disuntikan metil ergometrin 0,2 mg IM atau IV sampai kontraksiuterus baik. 14. Ibu diposisikan dengan kaki lurus kemudian dibersihkan. 15. Pantau perdarahan, kontraksi uterus dan tanda vital (Tensi,Nadi,Suhu) 16. Membersihkan alat-alat, alat-alat direndam kedalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit. Cuci tangan dengan sabun, kemudian dibilas dengan air bersih. Alat-alat disterilkan. 17. Petugas cuci tangan menggunakan sabun lalu keringkan. 1. PONED 2. KIA 3. IGD 4. LABORATORIUM
Diagram Alir Memberitahu kepada ibu akan dilakukan pengeluaran plasenta secara manual
Menyiapkan ruangan, menutup pintu.
Memberitahu ibuakan dipasang infus.
Menaruh kain diatas paha ibu
Petugas cuci tangan.
Mendesinfektan vulva dan sekitarnya.
Petugas memakai sarung tangan.
Petugas memakai sarung tangan.
Menyiapkan dan mendekatkan alatalat.
Menyiapkan posisi ibu dengan posisi lithotomi.
Mendesinfektan vulva dan sekitarnya
Petugas cuci tangan.
Labia dibuka dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanan dimasukkan secara obstetric kedalam vagina. Kemudian tangan kiri menahan fundus untuk mencegah kolporeksi, tangan kanan dengan posisi obstetric menuju ke ostium uteri dan terus kelokasi plasenta tangan dalam ini menyelusuri tali pusat agar tidak terjadi salah jalan( false route ).