prosedur penanganan pasien beresiko tinggi (balita, lansia, pasien dengan resiko penularan infeksi)Full description
REFull description
Deskripsi lengkap
ristiFull description
SOP
HJGWEFJHWEGEFJHWEGEFJHGWE
Full description
contoh rencana auditinternal puskesmas
prosedur penanganan pasien beresiko tinggi (balita, lansia, pasien dengan resiko penularan infeksi)
Full description
Full description
prosedur penanganan pasien beresiko tinggi (balita, lansia, pasien dengan resiko penularan infeksi)Deskripsi lengkap
DOC
SOP/PROMKES/01/2015 01/05
PENANGANAN PASIEN DENGAN PENYAKIT MENULAR /SUSPEK
SOP
No. Kode
: SOP/PROMKES/01/2015
Terbitan
:
No. Revisi
:0
Tgl. Mulai Berlaku :
UPTD Puskesmas Cukir
Halaman
: 1- 5
Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Cukir
dr. HEXAWAN T.W,MKP NIP. 197106082002121003
1. Kebijakan
SK Kepala Puskesmas No. 188.4/257/415.25/2015 tentang Pemberlakuan Standar Operasional Prosedur (SOP) di
2.
Tujuan
Puskesmas Cukir Untuk mencegah terjadinya penularan penyakit suspek /
3.
Referensi
menular dari pasien ke pasien lain, pengunjung, petugas Modul Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
4.
Pengertian
5.
Alat dan Bahan
Alat dan bahan : 1. APD 2. Ruangan khusus
6.
Langkah- Langkah
Bagan Alir
Untuk kasus penyakit menular melalui udara : -
Letakkan pasien dalam satu ruangan tersendiri, jika ruangan tersendiri tidak tersedia, kelompokkan kasus yang telah dikonfirmasi secara terpisah di dalam ruangan atau bangsal dengan beberapa tempat tidur dari kasus yang belum
dikonfirmasi
didiagnosis
atau
sedang
(kohorting).
Bila
ditempatkan dalam 1 ruangan jarak
1
Pendidikan dan pelatihan petugas medis
SOP/PROMKES/01/2015
antar tempat tidur harus lebih dari 2 meter dan diantara tempat tidur harus ditempatkan penghalang fisik seperti tirai atau sekat. - Jika
memungkinkan
ruangan
tersebut
bertekanan
upayakan
dialiri
negatif
udara
dengan
6-12
pergantian udara per jam dan sitem pembuangan
udara
menggunakan partikulasi HEPA)
keluar
atau
saringan
efisiensi
yang
udara
tinggi
termonitor
(filter sebelum
masuk ke sistem sirkulasi udara lain di Puskesmas - Jaga pintu tertutup setiap saat - Pastikan setiap orang yang memasuki ruangan memakai APD yang sesuai Pertimbangan pada saat penempatan pasien : - Kamar terpisah bila dimungkinkan kontaminasi luas terhadap lingkungan misalnya luka lebar dengan cairan yang merembes keluar, diare - Kamar terpisah dengan pintu tertutup, isalnya luka dengan infeksi kuman gram negatif - Kamar
terpisah
dengan
ventilasi
dibuang keluar dengan exhaust ke area tidak ada orang lalu lalang : TBC - Kamar terpisah bila pasien kurang mampu menjaga kebersihan (anak, gangguan mental) - Bila
kamar
terpisah
tidak
memungkinkan dapat dilakukan sitem kohorting.
Bila
dicampur
dengan
pasien non
infeksi infeksius,
2
SOP/PROMKES/01/2015
petugas
dan pengunjung menjaga
kewaspadaan untuk mencegahtranmisi infeksius. Transport pasien infeksius : - Transport pada pasien infeksius harus dibatasi bila perlu saja - Bila mikroba pasien virulen, hal yang perlu diperhatikan :
Pasien dipakaikan APD (masker, gaun)
Petugas di area tujuan harus diingatkan
akan
pasien
kedatangan
sehingga
menjalankan
dapat
kewaspadaan
berdasarkan tranmisi yang sesuai
Pasien diberi informasi untuk dilibatkan
kewaspadaan
yang
tidak terjadi pada orang lain - Pada pasien dengan diagnosa SARS atau flu burung
Jangan
ijinkan
meninggalkan kecuali
mereka
tempat
untuk
isolasi
pelayanan
kesehatan penting
Pindahkan pasien melalui alur yang
dapat
mengurangi
kemungkinan terpajannya staf, pasien lain atau pengunjung
Bila
memungkinkan,
pasien
memakai masker bedah. Petugas kesehatan menggunakan masker, gaun
pelindung
dan
sarung
tangan Pemindahan pasien - Batasi pergerakan dan transportasi
3
SOP/PROMKES/01/2015
pasien dari ruangan isolasi hanya untuk kepentingan penting - Lakukan hanya jika perlu, beritahu tempat yang akan menerima sesegera mungkin sebelum pasien tiba - Gunakan masker dan gaun pada pasien jika perlu dipindahkan ruangan - Semua petugas menggunakan APD sesuai - Semua
permukaan
dengan
pasien
yang
baik
kontak
ruangan
/
ambulans harus dibersihkan dengan disinfektan Pemulangan pasien - Upaya
pencegahan
infeksi
harus
dilakukan sampai batas waktu masa penularan - Bila dipulangkan sebelum masa isolasi berakhir, pasien yang dicurigai terkena penyakit menular melalui udara harus diisolasidi dalam rumah selama pasien tersebut engalami gejala sampai batas waktu penularan atau sampai diagnosa alternatif dibuat atau hasil uji siagnosa menunjukkan
bahwa
pasien
tidak
terinfeksi dengan penyakit tersebut. Keluarga harus diajarkan cara menjaga kebersihan
diri,
pengendalian
pencegahan infeksi
dan serta
perlindungan diri - Sebelum pemulangan pasien, pasien dan
keluarganya
harus
diajarkan
tentang tindakan pencegahan yang perlu dilakukan, sesuaidengan cara penularan infeksi yang diderita psien - Pembersihan dan desinfeksi ruangan
4
SOP/PROMKES/01/2015
yang benar harus dilakukan setelah pemulangan pasien Pemulasaraan jenazah - Petugas menggunakan APD lengkap - Jenazah
harus
terbungkus
dalam
kantong jenazah yang tidak mungkin tembus sebelum dipindahkan ke kamar jenazah - Segera pindahkan ke kamar jenazah setelah meninggal - Jika keluarga ingin melihat jenazah, diijinkan
untuk
melihat
sebelum
jenazah dimasukkan dalam kantong jenazah dengan menggunakan APD - Petugas harus memberi penjelasan kepada
pihak
keluarga
tentang
penanganan khusus bagi jenazah yang meninggal dengan penyakit menular. Sensitivitas agama, adat istiadat dan budaya harus diperhatikan. - Jenazah tidak boleh dibalsem atau disuntik pengawet - Jenazah hendaknya diantar oleh mobil khusus - Jenazah sebaiknya tidak boleh dari 4 jam disemayamkan di pemulasaraan jenazah 7. Hal-hal yang perlu diperhatikan 8. Dokumen terkait