Syok anafilaktik adalah suatu reaksi kepekaan yang berlebihan terhadap masuknya protein/ zat asing ke dalam tubuh.
2. Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah yang dijalankan dokter gigi dan perawat gigi untuk melakukan tindakan jika terdapat pasien yang mengalami syok anafilaktik. SK Kepala UPTD Puskesmas Rawat Inap Bandar Nomor 010/PKM.BANDAR/IV/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
3. Kebijakan 4. Referensi
1. 2. 3.
4.
5. Alat dan bahan
-
-
6. Langkah-Langkah
1. 2. 3. 4.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Pedoman Pelayanan Gawat Darurat. Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Direktorat Rumah Sakit Khusus dan Swasta. Jakarta.1995.Cetakan Kedua Pedoman Kerja Perawat Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit. Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pelayanan Medik.1999.Cetakan I Alat 1. Oxygen mask 2. Tensimeter 3. Ambu Bag 4. APD 5. Termometer 6. Senter Bahan 1. Rekam Medik 2. Abbocate G.20 3. Alkohol 70% 4. Aminophylin ampul 5. Betadine 6. Epinefrin ampul 7. Hipafix 8. Infus set dewasa 9. Kasa 10. Spuit 1 cc, 3 cc, dan 10 cc 11. Infus RL 12. Blanko Resep 13. Blanko Rujukan 14. Akuades Petugas menghentikan pemberian obat penyebab anafilaksis. Petugas menidurkan pasien terlentang dengan kaki lebih tinggi (Posisi Tredelenburg). Petugas membebaskan jalan nafas dan bila ada gigi palsu harus dilepas Petugas segera menyuntikkan epinefrin 1:1000 sebanyak 0,2-0,5 cc IM pada
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
16.
lengan atas (musculus deltoid) agar obat segera mencapai jantung, masukkan secara perlahan. Petugas memberikan oksigen dengan oxygen mask , flow 4-6 L/menit. Petugas memasang infus dengan larutan RL. Petugas mengocor larutan RL 20ml/kg BB bila tekanan darah tidak terukur. Petugas memberikan infus 500ml dalam 30 menit bila tekanan darah sistole <100 mmHg. Petugas memberikan infus 500ml dalam 1 jam bila tekanan darah sistole >100mmHg. Petugas memberikan kortikosteroid untuk semua pasien dengan kasus berat, berulang dan pasien dengan asma Dexametason 5 mg IV. Petugas mengulangi pemberian 0,2-0,5cc epinefrin setiap 5-10 menit hingga tekanan sistolik 90-100 mmHg dan nadi tidak melebihi 120x/menit. Petugas memberikan nafas buatan dengan ambu bag bila terjadi henti nafas. Petugas melakukan RJP bila terjadi henti jantung. Petugas melakukan tata laksana pada penderita yang sembuh jangan langsung dipulangkan tetapi harus diobservasi dengan teliti. Petugas melakukan tata laksana pada penderita yang tidak membaik dan dirujuk ke RS ditemani petugas puskesmas yang berkompeten dimana petugas terlebih dahulu menghubungi rumah sakit rujukan yang dituju. Petugas juga menyediakan epinefrin dan melakukan resusitasi terus menerus. Petugas mencatat semua tindakan dalam rekam medis pasien.
7. Unit Terkait
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Pendaftaran Pelayanan Gigi dan Mulut Ruang Rawat Inap Kebidanan dan Keperawatan Pelayanan KIA RS rujukan Pelayanan Obat Rekam medik