Ditetapkan oleh, Direktur RS Islam Lumajang Tanggal terbit STANDART PROSEDUR OPERASIONAL
PENGERTIAN
05 September 2016 dr. R. Elyunar Dwi Nugroho, MMRS NIK.01.71.0008 adalah proses menghilangkan noda dengan menggunakan menggunakan detergent pada semua jenis linen yang terkena cairan tubuh (seperti darah, kencing, muntahan dan feses) dan linen yang berasal dari infeksi TB paru, infeksi salmonella dan shigella, HBV dan HIV dan infeksi lainnya yang spesifik atau linen yang berasal dari ruang isolasi.
TUJUAN
1.
Acuan dalam proses pencucian pencucian linen infeksius infeksius dapat dijalankan dijalankan dengan baik dan benar. benar.
KEBIJAKAN
2.
Mencegah terjadinya infeksi nosokomial
3.
Linen bersih dan siap didistribusikan kembali
Pelayanan Laundry selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien (Sesuai dengan Keputusan Direktur RS Islam Lumajang Nomor: KEBIJAKAN 66/21/VIII/SK_ 66/21/VIII/SK_DIR_Keb/2013 DIR_Keb/2013 Laundry ) Tentang Kebijakan Pelayanan laundry.
PROSEDUR
1.
Cuci tangan
2.
Gunakan APD (apron, masker, sarung tangan, sepatu boot) saat proses pencucian
3.
Timbang linen terlebih dahulu tanpa membuka kantong plastik Linen infeksius. Sesuaikan dengan kapasitas mesin cuci.
Ditetapkan oleh, Direktur RS Islam Lumajang Tanggal terbit STANDART PROSEDUR OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. R. Elyunar Dwi Nugroho, MMRS NIK 01.71.0008 4.
Bersihkan linen dari cairan infeksius pasien dengan cara menyiram linen di saluran air (spoelhok) dengan air mengalir, kemudian masukkan linen dalam bak linen infeksius (warna merah) dan rendam selama10-15 menit dalam larutan klorin 0,5% atau 1% untuk linen infeksius bekas pasien HIV dan Hepatitis B
5.
Setelah dilakukan perendaman, masukkan linen infeksius ke dalam mesin cuci infeksius
6.
Pencucian linen infeksius menggunakan air pana s dengan suhu 90˚C pada mesin cuci
UNIT TERKAIT
7.
Lakukan pencucian sesuai pengoperasian mesin cuci infeksius