Terdiri dari persiapan alat dan bahan serta tatacara persalinanFull description
sop
sop apn
Full description
Deskripsi lengkap
PER
persalinan normalDeskripsi lengkap
SOPFull description
PERSALINAN NORMALDeskripsi lengkap
Standar Prosedur Operasional
5
persalinan normal
km k
sop apn
induksi persalinan
SOP Persalinan SCDeskripsi lengkap
sopDeskripsi lengkap
persalinan iufd
sop apnDeskripsi lengkap
PERSALINAN GANDA
No Dokumen
No.Revisi
Halaman 1
…………... Ditetapkan, Direktur
Tanggal Terbit
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURAL
Februari 2018 dr. Hilmi K. Riskawa, Sp. A.,M.Kes
Pengertian
Suatu kehamilan dimana terdapat dua atau lebih embrio atau janin sekaligus
Tujuan
Persalinan berlangsung baik, ibu dan bayi hidup
Kebijakan Peralatan
Peralatan
Bak instrumen berisi partus set 2 set (klem anatomis 1, klem cirurgis 1, gunting tali pusat 1, gunting episiotomi, s etengah koher 1)
Sarung tangan steril
Kom berisi kapas dan air DTT
Penghisap lendir atau delee
Spuit 3cc
Umbilikal klem dan mono aural 2 buah
Kasa steril
Kain utk ibu dan bayi
Bengkok
Tempat placenta
Baskom berisi air dtt dan waslap
Baskom berisi cairan klorin 0,5%
Tempat sampah basah dan kering
Obat
Oksitosin Prosedural
Selama kehamilan 1. Penilaian pertumbuhan janin dan penanganan bila ada masalah : Kemajuan pertumbuhan janin (fetometri) Deteksi kelainan kongenital
2. Penilaian retardasi pertumbuhan secara USG 3. Pematangan paru janin : bila ada tanda-tanda partus prematurus yang mengancam dengan pemberian dexametason 24 mg/hr. 4. Rawat inap bila : Ada kelainan obstetric Ada his / pembukaan serviks Adanya hipertensi Pertumbuhan salah satu janin terganggu Kondisi social yang tidak baik. Profilaksis / mencegah partus prematurus dengan obat tokolitik. Pada persalinan 1. Prinsip-prinsip penanganan Sebaiknya persalinan ditangani oleh penolong persalinan yang terampil agar mampu mengenali dan menangani berbagai komplikasi antara lain : - Persalinan preterm - Disfungsi uterus - Prosentasi uterus - Prosentasi abnormal - Prolapsus tali pusat - Solusio plasenta - Perdarahan post partum 2. Tenaga penolong persalinan tersebut diatas harus selalu mendampingi dan menangani proses persalinan. 3. Siapkan instrument dan bahan untuk kondisi gawat darurat, termasuk persediaan darah yang sesuai. 4. Pasang infuse profilaksis 5. Siapkan tenaga terlatih dan berpengalaman untuk resuitasi atau mengatasi kondisi gawat darurat. 6. Tersedianya fasilitas dan sarana yang memadai untuk persalinan ganda 7. Persalinan sebaiknya dilaksanakan di RS. Prinsip penanganan kehamilan ganda. Bayi I 1. Cek presentasi - Bila persentasi kepala lakukan pertolongan sama dengan presentasi normal dan lakukan monitoring dengan partograf. - Bila presentasi bokong lakukan pertolongan sama dengan bayi tunggal presentasi bokong. - Bila letak lintang lakukan seksio sesarea. 2. Monitoring janin dengan auskultasi berkala DJJ.
3. Pada kala II berioksitosin 2,5 IU dalam 500 ml dexstrosa 5% atau ringer laktat 10 tetes / menit. 4. Jangan melepas klem tali pusat dan jangan melahirkan plasenta sampai bayi terakhir lahir. Bayi II dan seterusnya. 1. Segera setelah kelahiran bayi I - Lakukan palpasi abdomen untuk menentukan adanya bayi selanjutnya. - Bila letak lintang lakukan versi luar. - Periksa DJJ 2. Lakukan pemeriksaan vaginal untuk : adanya prolaps funikuli, ketuban pecah, letak lintang, presentasi bayi. 3. Bila presentasi kepala - Bila kepala belum masuk, masukan pada PAP secara manual - Ketuban di amniotomi - Periksa DJJ - Bila tidak timbul kontraksi dalam 10 menit, tetesan oksitosin dipercepat sampai HIS adekuat. - Bila 30menit bayi belum lahir lakukan tindakan menurut persyaratan yang ada (vakum, forceps, seksio). 4. Bila presentasi bokong - Lakukan persalinan pervaginam bila pembukaan lengkap dan bayi tersebut tidak lebih besar dari bayi 1. - Bila tidak ada kontraksi sampai 10 menit tetesan oksitosin dipercepat sampai HIS adekuat. - Pecahkan ketuban - Periksa DJJ. - Bila gawat janin lakukan ekstraksi - Bila tidak mungkin melakukan persalinan pervaginam lakukan seksio sesarea. 5. Bila letak lintang - Bila ketuban intake, lakukan versi luar. - Bila versi luar gagal, dan pembukaan lengkap lakukan versi ekstraksi - Bila gagal lakukan seksio sesarea. 6. Pasca persalinan berikan oksitosin drip 20 IU dalam 1 li ter cairan 60 tetes / menit atau berikan ergometrin 0,2 mg 1 M 1 menit sesudah kelahiran anak yang terakhir dan lakukan manajemen aktif kala III untuk mengurangi perdarahan persalinan.