Pertusis (batuk rejan) adalah penyakit akut pada saluran pernafasan. Didapatkan pada anakanak yang berumur kurang dari 5 tahun, terutama pada anak umur 2-3 tahun. Pertusis disebabkan oleh kuman gram negatif Bordetella pertusis
Tujuan
Mengobati penyakit Pertusis
Kebijakan
SK. Kepala Puskesmas Lanjas Nomor:
/
/
/
/2016 tentang Penanganan
Penyakit tifus abdominalis Referensi
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1691/ Menkes/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah sakit; 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2015 tentang Puskesmas. 3. Pedoman pengobatan dasar di puskesmas 2007
Prosedur
1. Anamnese : keluhan pasien secara lengkap, batuk berkepanjangan 2. Pemeriksaan pasien: suhu, nadi, tekanan darah. Gambaran klinis : Gejala timbul 1- 2 minggu setelah berhubungan dengan penderitanya dan didahului masa inkubasi selama 7-14 hari. Biasanya penyakit ini berlangsung selama 6 minggu atau lebih. Itu sebabnya dinamakan batuk seratus hari
3. Penegakan diagnosa meningkatnya serum Ig A spesifik Bordetella pertusis terdeteksi Bordetella pertusis dari spesimen nasofaring kultur swab nasofaring ditemukan Bordetella pertusis 4. Pengobatan :DOTS Pengobatan pertusis ditunjukkan pada kuman penyebabnya dengan pemberian antibiotika yang sesuai seperti: eritromisin 30-50 mg/KgBB 4x sehari Untuk batuk dapat diberikan kodein 0,5 mg/tahun/kali Pertusis dapat dicegah dengan imunisasi DPT yang diberikan pada bayi sebanyak 3 x saat usia tiga, empat dan lima bulan