Halaman : H. Mahmud.SKM NIP. 19690817 198911 1 001 Merupakan suatu cara untuk mendeteksi adanya perubahan system tubuh. Tanda vital meliputi : Tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh, frekuensi pernapasan. Tanda vital mempunyai nilai yang sangat penting bagi fungsi tubuh. Adanya perubahan tanda vital maka mempunyai arti sebagai indikasi adanya kegiatan organ-organ di dalam tubuh. 1. Mengetahui keadaan umum pasien 2. Mengetahui / mengikuti perkembangan penyakit 3. Membantu menegakkan diagnosa Semua pasien
1. Persiapan Alat Secara Umum - Sfigmomanometer ( tensimeter) model air raksa atau jarum - Arloji ( jam tangan ) - Thermometer ( pengukuran suhu ) - Stetoskop 2. Tahapan Pelaksanaan Tindakan a. Pengukuran suhu secara manual - Tujuan : Pengukuran suhu tubuh untuk mengetahui rentang suhu tubuh tiap waktu pengkaian - Persiapan alat : - Thermometer air raksa ( aksila, oral atau rectal ) Tissue kering Bengkok Vaselin ( untuk pengkajian suhu rectal ) - Botol disinfektan, ada 3 jenis bahan : 1. Berisi larutan lisol 2% 2. Berisi larutan sabun 3. Berisi air bersih b. Prosedur Pelaksanaan - Pengukuran suhu secara oral Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan Cuci tangan Gunakan sarung tangan ( hanscond )
Mengatur posisi klien ( duduk ) Turunkan suhu pada thermometer sampai angka 35”c Tentukan letak bawah lidahh Letakkan thermometer dibawah lidah dan sejajar dengan gusi Anjurkan mulut dikatupkan selama 3-5 menit Angkat dan baca hasil ( dalam membaca luruskan dan sejajarkan dengan mata pembaca kemudian baca hasil dengan seksama sebatas mana air raksa berhenti, catat hasil.
-
Pengukuran suhu melalui aksila Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan Cuci tangan Gunakan sarung tangan ( handscond ) Mengatur posisi klien ( duduk ) Turunkan suhu pada thermometer sampai angka 35”c Letakkan thermometer pada daerah aksila kemudian suruh pasien menjepit sampai 3-5 menit Mencatat hasil Bersihkan thermometer
-
Pengukuran suhu melalui rectal Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan Cuci tangan Gunakan sarung tangan ( handscond ) Mengatur posisi dengan menyuruh pasienmiring kiri Turunkan suhu pada thermometer sampai angka 0”c dan oleskan vaslin secukupnya Turunkan pakaian pasien sampai bagian gleteal dan tetap menjaga privacy pasien Letakkan telapak tangan pada sisi gluteal pasien dan masukkan thermometer ke dalam rectal, suruh pasien menahan sampai 3-5 menit dan usahakan jangan sampai berubah posisi Setelah selesai angkat thermometer dan baca / catat hasil Bersihkan thermometer
-
Pemeriksaan denyut nadi Nilai denyut nadi merupakan indicator untuk menilai system kardiovaskuler, denyut nadi dapat
diperiksa dengan mudah menggunakan palpasi di atas arteri radialis ataupun nadi perifer yang lain. Nilai normal nadi : 60 – 80x/menit. a. Tujuan : Mengetahui denyut nadi ( irama, frekuensi, dan kekuatan palfasi) Menilai kemampuan funsi kardiovaskuler. b. Alat dan bahan Arloji / stop-watch c. Prosedur pelaksanaan Menjelaskan prosedur pada klien Cuci tangan Atur posisi tangan sejajar dengan tubuh dan posisi supinal Tentukan posisi atreri radialis yang akan di palpasi Hitung denyut nadi dengan mempalpasi arteri radialis dengan mencocokkan denyut pertama dengan jarum panjang pada arlogi Catat hasil pengukuran -
Pemeriksaan pernafasan Nilai pemeriksaan pernaasan merupakan salah satu indicator untuk mengetahui fungsi system pernaasan yang didalamnya ada siklus pertukaran O2 dan CO2 a. Tujuan Mengetahui frekuensi, irama, dan kedalaman pernafasan b. Alat dan bahan Arloji / stopwatch c. Prosedur pelaksanaan Menjelaskan prosedur pada klien Cuci tangan Atur posisi pasien dengan berbaring Alihkan perhatian pasien dengan menatap keatas Hitung frekuensi pernafasan dan catat hasil
-
Pemeriksaan tekanan darah Nilai tekanan darah merupakan indicator untuk menilai system kardiovaskuler bersamaan dengan pemeriksaan nadi. a. Tujuan Mengetahui nilai tekanan darah b. Alat dan bahan Sfigmomanometer air raksa atau jarum Stetoskop c. Prosedur pelaksanaan Menjelaskan prosedur pada klien Cuci tangan
5. Unit Kerja 6. Unit Terkait
Atur posisi pasien dengan tidur terlentang Atur tangan dengan dengan posisi supinal Keataskan lengan baju Pasang manset pada lengan atas, 3 cm diatas fossa cubitti dan jangan pada lengan yang terpasang infuse Memasang manset jangan terlalu ketat maupun longgar tetapi yang pas melekat pada lengan Pasang stetoskop di bawah manset pas diatas arteri brakialis untuk memudahkan auskultasi Tentukan denyut nadi radialis Pompa balon manset sampai nadi radialis tidak teraba dan pompa lagi kira-kira 20 mmHg setelah nadi tidak teraba Pasang stetoskop pada telinga sambil memegang nadi radialis, turunkan udara dalam manset sampai terdengar bunyi koroktoff pertama dan pertamakali denyut nadi teraba disebut sistolik dan denyut nadi terakhir disebut diastolic. Catat hasil pengukuran dan beritahu pasien hasil pengukuran tekanan darahnya
3. Hal-hal yang perlu di perhatikan - Mengukur tanda-tanda vital dapat di lakukan pada : Pasien dengan kelainan tekanan darah Pasien sebelum dan sesudah pembedahan Pasien dengan kehamilan Pasien dengan perdarahan Pasien dengan syok / koma Pasien baru - Sikap Gunakan komunikasi yang terapeutik Bekerja dengan hati-hati dan sopan sehingga alat pemeriksaan tidak terjatuh Tidak ragu dan tergesa-gesa Mendengarkan bunyi sistolik dan diastolik serta mencatat hasil dengan tepat dan benar 1. Unit POLI KIA 1. Instalasi Gawat Darurat 2. Ruang KIA / KB 3. Unit Medikal Register