Jl. Raya Kaligawe KM. 4 Semarang Tanggal Terbit Standar Prosedur
Ditetapkan Oleh : Direktur Utama RSI Sultan Agung
Operasional
Pengertian
Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes 1. Kredensial adalah proses evaluasi terhadap staf medis untuk menentukan kelayakan diberikan kewenangan klinis (clinical privilege) 2. Staf medis adalah dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis di rumah sakit. 3. Komite medik adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola klinis(clinical governance) agar staf medis di rumah sakit terjaga profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis. 4. Kewenangan klinis (clinical privelege) adalah hak khusus seorang staf medis untuk melakukan sekelompok pelayanan medis tertentu dalam lingkungan rumah sakit untuk suatu periode tertentu yang dilaksanakan berdasarkan penugasa klinis (clinical appointment). 5. Penugasan klinis (clinical appointment) adalah penugasan direktur rumah sakit kepada seorang staf medis untuk melakukan sekelompok pelayanan medis di rumah sakit tersebut berdasarkan daftar kewenangan klinis yang telah ditetapkan baginya. 6. Rekredensial adalah proses reevaluasi terhadap staf medis yang telah memiliki kewenangan klinis (clinical privilege) untuk menentukan kelayakan pemberian kewenangan klinis tersebut. 7. Mitra bestari (peer group) adalah sekelompok staf medis disiplin ilmu yang sesuai dengan reputasi dan kompetensi profesi yang baik untuk menelaah segala hal yang terkait dengan profesi medis. 8. Buku putih (White paper) adalah dokumentasi tertulis mengenai berbagai hal menyangkut kewenangan klinis tertentu.
Tujuan
Sebagai acuan dalam pelaksanaan proses kredensial staf medis di RSI Sultan Agung.
PROSEDUR KREDENSIAL STAF MEDIS
RS ISLAM SULTAN AGUNG Jl. Raya Kaligawe KM. 4
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman 2/3
Semarang Kebijakan
1. Setiap dokter baru yang akan menjalankan tugas profesinya harus melewati proses kredensial. 2. Bagi dokter yang telah bertugas menjalankan profesinya sebelum ketentuan ini berlaku maka perlu dilakukan proses kredensial sesuai Permenkes Nomor 755/Menkes/PER/IV/2011. 3. Untuk tahap awal akan dilakukan pemutihan (pemberian clinical privilege terhadap semua dokter yang sudah ada di RS. Islam Sultan Agung). 4. Clinical Privilege yang diberikan meliputi core privilege dan non core privilege yang akan diseleksi lebih lanjut sesuai white paper nya. 5. Kewenangan klinis akan berakhir bila surat penugasan klinis (clinical appointment) habis masa berlakunya atau dicabut oleh direktur rumah sakit. 6. Surat penugasan klinis (clinical appointment) memiliki masa berlaku selama 3 (tiga) tahun.
Prosedur
1. Komite Medik menugaskan Sub Komite Kredensial untuk melaksanakan kredensialing 2. Subkomite kredensial membuat surat undangan kepada dokter umum atau spesialis baru, untuk pelaksanaan kredensial berdasarkan surat rekomendasi penerimaan dokter dari direktur dilampiri formulir daftar rincian kewenangan klinis dokter yang akan diajukan. 3. Sub Komite Kredensial membuat surat undangan kepada Ketua SMF terkait, dan Mitra Bestari untuk melaksanakan kredensial . Mitra bestri sedikitnya 3 staf medis dan berjumlah ganjil. 4. Sub Komite Kredensial bersama dengan Ketua SMF dan Mitra Bestari melaksanakan kredensial dengan menghadirkan dokter umum atau spesialis beserta daftar rincian kewenangan klinis yang telah diisi oleh dokter yang akan dikredensial sesuai dengan kode dokter pemohon: a) Kode 1: Kompeten sepenuhnya b) Kode 2: Memerlukan supervisi c) Kode 3: Tidak dimintakan kewenangannya karena di luar kompetensi d) Kode 4: Tidak dimintakan kewenangannya karena fasilitas tidak tersedia
PROSEDUR KREDENSIAL STAF MEDIS
No. Dokumen
RS ISLAM SULTAN AGUNG
No. Revisi
Halaman 1/3
Jl. Raya Kaligawe KM. 4 Semarang 5.
Ketua SMF dan mitra bestari akan melakukan kajian terhadap formulir daftar rincian kewenangan klinis dan mengisikan pada bagian 1 pada kolom rekomendasi sesuai kode untuk mitra bestari: a) Kode 1: Disetujui berwenang penuh b) Kode 2: Disetujui di bawah supervisi c) Kode 3: Tidak disetujui karena bukan kompetensinya d) Kode 4: Tidak disetujui karena fasilitas tidak tersedia Dengan memperhatikan pengisian kode rekomendasi pada bagian I yang diisi oleh mitra bestari, selanjutnya diambil keputusan dari pengisian tersebut kode sama yang terbanyak, setelah itu mitra bestari mengisi pada bagian II: Rekomendasi Mitra Bestari dengan melingkari: permohonan clinical privilege disetujui, disetujui dengan catatan ataukah tidak disetujui.
6.
Komite Medik melalui Sub Komite Kredensial akan melakukan kajian terhadap formulir daftar rincian kewenangan klinis yang telah diisi, selanjutnya Komite Medik/Sb Komite Kredensial mengisi pada bagin III: dengan melingkari: disetujui, disetujui dengan catatan ataukah tidak disetujui mempertimbangkan hasil rekomendasi dari mitra bestari
7.
Kajian yang dilakukan oleh subkomite kredensial meliputi elemen: a) Kompetensi: 1. Berbagai area kompetensi terutama kompetensi medis sesuai standar kompetensi yang disahkan oleh lembaga pemerintah yang berwenang untuk itu. 2. Kognitif 3. Afektif 4. Psikomotor b) Kompetensi fisik c) Kompetensi mental/prilaku d) Perilaku etis
8.
Bilamana diperlukan Sub Komite Kredensial dapat meminta White Paper untuk kewenangan tertentu.
9.
Kewenangan klinis yang diberikan mencakup derajat kompetensi dan cakupan praktik
10. Hasil pengkajian oleh subkomite kredensial diajukan ke Komite Medik 11.
Komite Medik memberikan rekomendasi kewenangan klinis staf medis yang bersangkutan kepada direktur
12. Bagian SDI melakukan pemeriksaan keabsahan berkas ijasah (primary source verification) dokter yang bersangkutan 13. Direktur menerbitkan clinical appointment bagi staf medis yang bersangkutan. Tujuan