Page " 2
Laporan Praktikum ke- 1 Hari/Tanggal : Senin, 29 September 2014
m.k. Mikrobiologi Akuakultur Kelompok : IV
Asisten : 1. Rahman, S.Pi., M.Si
2. Asisten Mikro 2013
PENGENALAN ALAT, PENYIAPAN MEDIUM, STERILISASI
BAHAN DAN PERALATAN
Oleh:
Stefanno M.A. Rijoly
C151140401
ILMU AKUAKULTUR
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mikrobiologi adalah sebuah telaah mengenai organisme hidup yang berukuran mikroskopis. Dunia mikroorganisme terdiri atas 5 kelompok organisme; bakteri, protozoa, virus, serta algae dan cendawan mikroskopis. Dalam bidang ini kita mempelajari banyak segi mengenai jasad-jasad renik ini; di mana adanya, ciri-cirinya, kekerabatan antara sesamanya seperti juga dengan kelompok organisme lainnya, pengendaliannya, dan peranannya dalam kesehatan serta kesejahteraan kita (Pelczar dan Chan, 2010).
Kegiatan praktikum yang meliputi penyiapan medium, sterilisasi bahan dan peralatan sangat penting untuk diperhatikan praktikan. Dengan memperhatikan kegiatan praktikum tersebut akan menentukan keberhasilan dalam suatu kegiatan praktikum. Karena keberhasilan dalam kegiatan praktikum menjadi indikator bahwa persiapan awal cukup baik.
Pembiakan mikroorganisme dalam laboratorium memerlukan medium yang berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan lingkungan asalnya. Umumnya, medium biakan berisi air, sumber energi, zat hara sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen, hidrogen serta unsur-unsur lain. Medium berdasarkan konsistensinya dibagi menjadi 3 macam, yaitu medium padat, medium setengah padat dan medium cair. Medium padat diperoleh dengan cara menambahkan agar yang berfungsi sebagai pemadat. Medium padat biasanya digunakan untuk mengamati morfologi koloni dan untuk mengisolasi biakan murni. Medium setengah padat dibuat dengan bahan yang sama dengan media padat, akan tetapi mengandung komposisi agar yang berbeda. Medium setengah padat digunakan untuk melihat pergerakan mikroba dan kemampuan fermentasi. Medium cair adalah medium yang berbentuk cair. Medium cair dapat digunakan untuk tujuan pembiakan mikroba dalam jumlah besar (Waluyo, 2008).
Sebelum mengunakan peralatan yang telah disiapkan, terlebih dahulu disterilkan agar tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme lain dan mematikan mikroorganisme yang tidak diinginkan. Dalam penggunaan alat-alat yang telah disterilkan sangat penting untuk menjaga mikroorganisme yang ingin ditumbuhkan, supaya dapat tumbuh sesuai dengan keinginan.
Tujuan
Tujuan praktikum ini yang pertama adalah untuk mengetahui alat-alat apa saja yang terdapat di laboratorium mikrobiologi, cara penggunaan yang benar serta fungsi dan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Tujuan kedua yaitu mengetahui prosedur penyiapan media dan sterilisasi alat dan bahan.
II. METODOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat
Paraktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 29 September 2014 pukul 08.00-10.00 WIB, bertempat di Laboratorium Kesehatan Ikan, Depertemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
2.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop, autoklaf, inkubator, waterbath, shaker, sentrifuge, gelas ukur, erlenmeyer, jarum ose, cawan petri, pipet ukur, batang penyebar, bunsen, gelas beaker, biological safety cabinet (BSC), mikropipet, tabung reaksi, buret dan pipet tetes, ependof, vortex, rak alat. Bahan yang digunakan yaitu kertas bekas dan beberapa macam media bakteri dan fungi seperti PBS, TSA, SWC, PDA, MEA dan GYA.
2.3 Prosedur Kerja
2.3.1 Sterilisasi Cawan Petri dan Pipet
Ambil kertas bekas yang telah disediakan, setelah itu ambil cawan petri. Kemudian letakan cawan petri diatas kertas yang telah disediakan tadi, perlahan-lahan kertas itu di lipat dari semua sisi. Usahakan lipatan kertas ditata rapi, agar bakteri dari luar tidak mudah masuk. Setelah sudah selesai, cawan petri tersebut disimpan kedalam autoklaf. Untuk sterilisasi pipet, tidak jauh berbeda dengan sterilisasi cawan petri. Pertama yang dilakukan yaitu ambil kertas bekas yang telah disediakan, setelah itu ambil pipet tersebut. Kemudian ujung kertas dilipat berbentuk segitiga, setelah itu kertasnya diputar-putar pada batang pipet tersebut. Usahakan memutar kertas tersebut dengan rapi dan rapat. Tujuannya agar tidak terkontaminasi dengan bakteri yang ada di luar. Setelah selesai pipet tersebut disimpan kedalam autoklaf.
2.3.3 Pembuatan Media
Media yang digunakan umumnya adalah media agar yang sudah tersedia sebagai dalam bentuk bubuk, media tersebut diambil beberapa gram masukan kedalam erlenmeyer kemudian tambahkan akuades lalu dipanaskan sekitar suhu 70°C kemudian dipindahkan dalam autoklaf dan disterilisasi menurut prosedur penggunaan autoklaf.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Alat-alat yang terdapat di Laboratorium Kesehatan Ikan dan yang akan digunakan dalam praktikum mikrobiologi meliputi mikroskop, autoklaf, inkubator, waterbath, shaker, sentrifuge, gelas ukur, erlenmeyer, jarum ose, cawan petri, pipet ukur, batang penyebar/drigalski, lampu bunsen, gelas beaker, biological safety cabinet (BSC), mikropipet, tabung reaksi, erlenmeyer, pipet tetes, ependof dan vorteks.
Alat
Foto Alat
Alat
Foto Alat
Autoclave
Untuk mensterilkan alat dan bahandengan uap kering
Inkubator
Digunakan untuk fermentasi dan menumbuhkan media pada pengujian secara mikrobiologi
Heater (rice cooker)
Menjaga agar media tetap cair dan dapat digunakan setiap saat
Timbangan santorius
Menimbang bahan yang akan digunakan dalam praktikum dengan tingkat ketelitian yang tinggi
Timbangan digital
Menimbang bahan yang akan digunakan dalam praktikum dengan tingkat ketelitian yang tinggi
Kaca objek
sebagai tempat untuk meletakan objek yang akan di amati di bawah mikroskop
Gelas Erlenmeyer
Untuk menampung larutan, bahan atau cairan.
Bunsen
Sterilisasi dengan api (panas)
Mikropipet
Untuk mengambil larutan bahan atau media dengan ukuran di bawah 1ml
Mikrotube (Ependof)
Untuk menghomogenkan sampel seperti DNA, darah dan isolat bakteri
Cawan petri
merupakan alat yang digunakan untuk membiakan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat dituang pada cawan bagian bawah dan cawan bagian atasnya sebagai penutupnya
Rak tabung reaksi
Tempat penyimpanan tabung reaksi agar posisi tabung tetap tegak.
Oven
Untuk Sterilisasi panas kering
Jarum inokulasi
memindahkan mikroba dari sediaan ke dalam media. Ada dua jenis ose, yang pertama ose bulat yang dapat dipakai untuk menggoreskan mikroba pada media miring dan tegak (cawan petri), yang kedua ose lurus yang dapat dipakai untuk
Pipet volum
Untuk mengambil larutan bahan atau media dengan ukuran tertentu
Bahan
Foto Bahan
Bahan
Foto Bahan
Alkohol 95%
Sebagai bahan antibiotik. Sterilisasi kimia
TCBS agar
Media selektif untuk menumbuhkan bakteri Vibrio
Aquades
3.2 Pembahasan
3.2.1 Sterilisasi Cawan Petri dan Pipet
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, jika ditumbuhkan di alam suatu medium tidak ada jasad renik yang dapat berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh renik yang paling tahan panas yaitu spora bakteri (Fardiaz, 1992).
Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi.
Sterilisasi secara fisik (pemanasan, penggunaan sinar gelombang pendek yang dapat dilakukan selama senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah atau terurai akibat temperatur atau tekanan tinggi). Dengan udara panas, dipergunakan alat "bejana/ruang panas" (oven dengan temperatur 170o – 180oC dan waktu yang digunakan adalah 2 jam yang umumnya untuk peralatan gelas).
Sterilisasi secara kimia (misalnya dengan penggunaan disinfektan, larutan alkohol, larutan formalin).
Sterilisasi secara mekanik, digunakan untuk beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau tekanan tinggi akan mengalami perubahan, misalnya adalah dengan saringan/filter. Sistem kerja filter, seperti pada saringan lain adalah melakukan seleksi terhadap partikel-partikel yang lewat (dalam hal ini adalah mikroba) (Suriawiria, 2005).
Banyak metode yang dapat digunakan dalam upaya mensterilisasi alat maupun bahan. Metode yang digunakan bergantung pada sifat dan karakteristik alat dan bahan yang akan disterilisasi dan jenis mikroorganisme yang ingin dimusnahkan. Prosedur sterilisasi yang paling sering digunakan dalam laboratorium mikrobiologi adalah sterilisasi panas lembab dengan menggunakan autoclaf. Berikut merupakan gambar contoh membungkus cawan petri sebelum dimasukkan kedalam autoclave alat yang disiapkan untuk sterilisasi dalam autoclaf dan yang akan diinkubasi.
Gambar 1. Proses Pembungkusan Caan Petri
Selain proses sterilisasi dengan Autoclave, ada juga sterilisasi dengan inkubator. Inkubasi terkait erat dengan pengetahuan tentang kondisi lingkungan bakteri yang diinokulasi dapat tumbuh secara optimum. Bila memeriksa suatu spesimen untuk mencari suatu spesies bakteri tertentu seperti spesies bakteri tifoid, maka pengetahuan tentang ciri-ciri bakteri dan kondisi lingkungan sangat penting. Sebagai contoh bakteri tifoid adalah heterotrofik, aerobik dan mesofilik. Makan kondisi inkubator juga harus menyediakan kondisi sesuai kebutuhan atau sesuai dengan kondisi di alam (Pelczar dan Chan, 2010).
3.2.2 Pembuatan Media
Media adalah suatu substrat dimana mikroorganisme dapat tumbuh yang disesuaikan dengan lingkungan hidupnya.Media berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada media (Pelczar dan Chan, 2010).
Media berdasarkan fungsinya, yaitu: Media diperkaya (enriched medium) adalah medium yang ditambah zat-zat tertentu (serum, darah, ekstrak tumbuhan dan lain-lain), digunakan untuk menumbuhkan mikroba heterotrof. Media selektif (selective medium) adalah media yang ditambah zat kimia tertentu yang bersifat selektif untuk mencegah pertumbuhan mikroba lain sehingga dapat mengisolasi mikroba tertentu, misalnya media yang mengandung kristal violet pada kadar tertentu, dapat mencegah pertumbuhan bakteri gram positif tanpa mempengaruhi bakteri gram negatif. Contohnya: Endo Agar, EMB (Eosin Metilena Biru) Agar, SSA (Salmonella Shygella Agar), VRB (Violet Red Bile Agar). Media diferensial (deferential medium) adalah media yang ditambahkan zat kimia tertentu yang menyebabkan mikroba membentuk pertumbuham atau mengadakan perubahan tertentu hingga dapat membedakan tipenya. Contohnya: TSIA (Triple Sugar Iron Agar) (Waluyo, 2008).
Gambar 2 media petri SWC, TCBS dan PBS, dan media data dalam tabung reaksi (agar miring)
Media memiliki karakteristik berbeda-beda baik warna, pH, viskositas, titik cair, titik beku, kandungan nutrisi, salinitas maupun permeabilitas. Sebagai contoh media SWC berwarna hijau tua merupakan media yang cocok jika digunakan untuk menumbuhkan bakteri yang berasal dari laut atau tahan dengan salinitas tinggi. Respon warna bakteri yang tumbuh pada media juga beragam. Bakteri yang sama jika ditumbuhkan pada media yang berbeda dapat memunculkan warna koloni yang berbeda (Prescott dan Harley, 2002).
Media yang dicetak dalam cawan petri memiliki keunggulan area permukaan media luas, mudah digores, dapat ditumbuhi beberapa macam bakteri sekaligus, bisa digunakan untuk metode tuang dan mudah menghitung koloni. Namun media cawan tidak memiliki ketebalan media yang cukup. Media dalam tabung reaksi memiliki keunggulan yaitu ketebalan media besar sehingga cocok untuk menumbuhkan bakteri yang biasa hidup pada kolom media. Media dalam tabung cocok untuk metode tusuk. Media tabung agar miring biasanya digunakan untuk metode gores dengan bahan yang digunakan dalam jumlah sedikit (Atlas, 2010).
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Media yang digunakan untuk menumbuhkan suatu bakteri harus dibuat secara aseptik agar bakteri yang diinginkan dapat tumbuh dengan baik tanpa ada gangguan dari kontaminan, sehingga diperoleh bakteri yang murni. Agar hal itu tercapai maka alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pembuatan media harus disterilkan terlebih dahulu dengan prosedur yang benar sesuai dengan metode yang digunakan, dalam hal ini metode yang digunakan adalah metode panas basah menggunakan autoclave.
4.2 Saran
Masing-masing prosedur penggunaan alat dan bahan perlu dijelaskan lebih mendalam, khususnya pada penggunaan alat yang sensitif kerusakan atau memiliki potensi bahaya dalam penggunaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Atlas, Ronald. M. 2010. Handbook of Microbiological Media. Fourth Edition. CRC Press. New York
Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Pelczar, M.J dan E.C.S. Chan. 2010. Dasar-Dasar Mikrobiologi (terjemahan), R.S. Hadioetomo, T. Imas, S. S. Tjitrosomp dan S. L. Angka. Jakarta (ID): UI Press.
Prescott, L.M dan J. P. Harley. 2002. Laboratory Exercises in Microbiolgy. Fifth Editon. McGraw-Hill Company. USA
Suriawira. 2005. Pengantar Mikrobiologi Umum. Angkasa; Bandung.
Waluyo, Lud. 2008. Teknik dan Metode Dasar dalam Mikrobiologi. UMM Press. Malang.
Page " 1