PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER
DINAS KESEHATAN PUSKESMAS CAKRU Alamat : Jln Diponegoro no.3 Desa Cakru - Kecamatan Kencong Kode Pos 68111
Rencana Kerja Lima Tahun Puskesmas CAKRU TAHUN 2017-2021 NO
1
Indikator SPM
Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar
Definisi Operasional
Pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan dengan jadwal 1. satu kali pada trimester pertama, 2. satu kali pada trimester kedua dan 3. dua kali pada trimester ketiga dilakukan oleh Bidan dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Kebidanan baik yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta yang memiliki Surat Tanda Register (STR). Standar pelayanan antenatal adalah pelayanan yang dilakukan kepada ibu hamil dengan memenuhi kriteria 10T yaitu : 1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan; 2. Ukur tekanan darah; 3. Nilai status gizi (Ukur Lingkar Lingkar Lengan Atas/LILA) 4. Ukur tinggi puncak rahim (fundus uteri); 5. Tentukan presentasi janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ); 6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan;
Cara Perhitungan
Persentase ibu hamil mendapatkan pelayanan ibu hamil = Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan K4 di fasilitas pelayanan pelayanan kesehatan milik pemerintah dan swasta ---------------------------------- x 100 % Jumlah semua ibu hamil di wilayah kabupaten/ kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun yang
Target Tahun
2017 100%
2018 100%
2019 2020 100% 100%
2021 100%
Sumber Data
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER
DINAS KESEHATAN PUSKESMAS CAKRU Alamat : Jln Diponegoro no.3 Desa Cakru - Kecamatan Kencong Kode Pos 68111
Rencana Kerja Lima Tahun Puskesmas CAKRU TAHUN 2017-2021 NO
1
Indikator SPM
Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar
Definisi Operasional
Pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan dengan jadwal 1. satu kali pada trimester pertama, 2. satu kali pada trimester kedua dan 3. dua kali pada trimester ketiga dilakukan oleh Bidan dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Kebidanan baik yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta yang memiliki Surat Tanda Register (STR). Standar pelayanan antenatal adalah pelayanan yang dilakukan kepada ibu hamil dengan memenuhi kriteria 10T yaitu : 1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan; 2. Ukur tekanan darah; 3. Nilai status gizi (Ukur Lingkar Lingkar Lengan Atas/LILA) 4. Ukur tinggi puncak rahim (fundus uteri); 5. Tentukan presentasi janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ); 6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan;
Cara Perhitungan
Persentase ibu hamil mendapatkan pelayanan ibu hamil = Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan K4 di fasilitas pelayanan pelayanan kesehatan milik pemerintah dan swasta ---------------------------------- x 100 % Jumlah semua ibu hamil di wilayah kabupaten/ kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun yang
Target Tahun
2017 100%
2018 100%
2019 2020 100% 100%
2021 100%
Sumber Data
NO
2
3
Indikator SPM
Definisi Operasional
Cara Perhitungan
Target Tahun
2017
7. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan; 8. Tes laboratorium: tes kehamilan, pemeriksaan hemoglobin darah (Hb), pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya), pemeriksaan protein urin (bila ada indikasi); yang pemberian pelayanannya disesuaikan dengan trimester kehamilan. 9. Tatalaksana/penanganan kasus sesuai kewenangan; 10. Temuwicara (konseling) Setiap ibu bersalin Persalinan yang dilakukan oleh : Persentase ibu bersalin mendapatkan 100% mendapatkan Bidan dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis pelayanan pesalinan = pelayanan persalinan Kebidanan yang bekerja di fasilitas pelayanan Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan sesuai standar kesehatan Pemerintah maupun Swasta yang memiliki pelayanan persalinan sesuai standar Surat Tanda Register (STR) baik persalinan normal difasilitas kesehatan dan atau persalinan dengan komplikasi. ----------------------------------x100 % Jumlah semua ibu bersalin yang ada di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun Setiap bayi baru lahir Pelayanan yang diberikan pada bayi usia 0-28 hari dan Persentase bayi baru lahir mendapatkan 100% mendapatkan mengacu kepada Pelayanan Neonatal Esensial sesuai yang pelayanan kesehatan bayi bayi baru lahir= pelayanan kesehatan tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari sesuai standar Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak, dilakukan oleh yang mendapatkan pelayanan kesehatan Bidan dan atau perawat dan atau Dokter dan atau Dokter ayi baru lahir sesuai denganstandar Spesialis Anak di fasilitas pelayanan kesehatan (Polindes, ------------------------x 100 % Poskesdes, Puskesmas, Bidan Praktek swasta, klinik bersalin, Jumlah semua bayi baru lahir di wilayah balai kesehatan ibu dan anak, rumah sakit pemerintah kabupaten/kota dalam kurun waktu satu maupun swasta), Posyandu dan atau kunjungan rumah tahun
2018
2019
2020
2021
100%
100% 100%
100%
100%
100% 100%
100%
Sumber Data
NO
4
5
6
Indikator SPM
Definisi Operasional
Cara Perhitungan
2017 Setiap balita Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada anak berusia 0- Persentase anak usia 0-59 bulan yang 100% mendapatkan 59 bulan dan dilakukan oleh Bidan dan atau Perawat dan atau mendapatkan pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan Dokter/DLP dan atau Dokter Spesialis Anak yang memiliki alitasesuai standar = sesuai standar Surat Tanda Register (STR) dan diberikan di fasilitas Jumlah balita 0 – 59 bulan yang mendapat kesehatan pemerintah maupun swasta, dan UKBM. Meliputi : pelayanan kesehatan balita sesuai standar 1. Penimbangan minimal 8 kali setahun, pengukuran dalam kurun waktu satu tahun panjang/tinggi badan minimal 2 kali setahun -------------------------------- x100% 2. Pemberian kapsul vitamin A 2 kali setahun Jumlah balita 0 – 59 bulan yang ada di 3. Pemberian imunisasi dasar lengkap wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun yang sama. Setiap anak pada usia Penjaringan kesehatan adalah pelayanan yang meliputi : Persentase anak usia pendidikan dasar 100% pendidikan dasar 1. Penilaian status gizi (tinggi badan, berat badan, tanda yang mendapatkan skrining mendapatkan skrining klinis anemia); kesehatan sesuai standar = kesehatan sesuai 2. Penilaian tanda vital (tekanan darah, frekuensi nadi Jumlah anak usia pendidikan dasar kelas standar dan napas); 1 dan 7 yang mendapat pelayanan 3. Penilaian kesehatan gigi dan mulut skrining kesehatan di satuan pendidikan 4. Penilaian ketajaman indera penglihatan dengan poster dasar snellen; -----------------------------------------5. Penilaian ketajaman indera pendengaran dengan x100% garpu tala; Jumlah semua anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan 7 yang ada di wilayah kerja di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun ajaran. Setiap warga negara Setiap warga negara Indonesia usia 15-59 tahun setahun Persentase warga negara usia 15 – 59 100% Indonesia usia 15 s.d. sekali mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar, tahun mendapatkan skrining kesehatan 59 tahun mendapatkan meliputi : sesuai standar = skrining kesehatan 1. Deteksi kemungkinan obesitas dilakukan dengan Jumlah pengunjung usia 15 – 59 tahun sesuai standar. memeriksa tinggi badan dan berat badan serta lingkar mendapat pelayanan skrining kesehatan perut sesuai standar dalamkurun waktu satu 2. Deteksi hipertensi dengan memeriksa tekanan darah tahun
Target Tahun
2018 100%
2019 2020 100% 100%
2021 100%
100%
100% 100%
100%
100%
100% 100%
100%
Sumber Data
NO
7
Indikator SPM
Definisi Operasional
sebagai pencegahan primer 3. Deteksi kemungkinan diabetes melitus menggunakan tes cepat gula darah 4. Deteksi gangguan mental emosional dan perilaku ketajaman pendengaran 5. Deteksi ketajaman penglihatan 6. Pemeriksaan ketajaman pendengaran 7. Deteksi dini kanker dilakukan melalui pemeriksaan payudara klinis dan pemeriksaan IVA khusus untuk wanita usia 30-59 tahun. Setiap warga negara Pelayanan skrining kesehatan warga negara usia 60 tahun ke Indonesia usia 60 atas sesuai standar dilakukan sesuai kewenangan oleh : tahun ke atas 1. Dokter; mendapatkan skrining 2. Bidan; kesehatan sesuai 3. Perawat; standar 4. Nutrisionis/Tenaga Gizi; 5. Kader Posyandu lansia/Posbindu. Diberikan di Puskesmas dan jaringannya, fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, maupun pada kelompok lansia, bekerja sama dengan pemerintah daerah : 1. Deteksi hipertensi dengan mengukur tekanan darah 2. Deteksi diabetes melitus dengan pemeriksaan kadar gula darah 3. Deteksi kadar kolesterol dalam darah 4. Deteksi gangguan mental emosional dan perilaku, termasuk kepikunan menggunakan Mini Cog atau Mini Mental Status Examination (MMSE)/Test Mental Mini atau Abreviated Mental Test (AMT) dan Geriatric Depression Scale (GDS).
Cara Perhitungan
Target Tahun
2017
2018
2019
2020
Persentase warga negara usia 100% 60 tahun Keatas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar = Jumlah pengunjung berusia 60 tahun ke atas yang mendapat skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 kali dalam kurun waktu satu tahun --------------------------x100 % Jumlah semua penduduk berusia usia 60 tahun ke atas yang ada di wilayah Kabupaten/ Kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun perhitungan
100%
100% 100%
2021
----------------------------------x 100% Jumlah warga negara usia 15 – 59 tahun yang ada di wilayah kerjadalam kurun waktu satu tahunyang sama.
100%
Sumber Data
NO
Indikator SPM
8
Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
9
Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
Definisi Operasional
Cara Perhitungan
Target Tahun
2017 100%
1. Mengikuti panduan praktik klinik bagi dokter di FKTP Persentase penderita hipertensi mendapat 2. Pelayanan kesehatan sesuai standar diberikan kepada Pelayanan kesehatan sesuai penderita hipertensi di FKTP Standar = 3. Pelayanan kesehatan hipertensi sesuai standar meliputi: Jumlah penderita hipertensi yang a. Pemeriksaan dan monitoring tekanan darah mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai b. Edukasi standar dalam kurun waktu satu tahun c. Pengaturan diet seimbang _________________x 100% d. Aktifitas fisik Jumlah estimasi penderita hipertensi e. Dengelolaan farmakologis erdasarkan angka prevalensi kab/kota 4. Pelayanan kesehatan berstandar ini dilakukan untuk dalam kurun waktu satu tahun pada tahun mempertahankan tekanan darah pada <140/90 mmHg yang sama untuk usia dibawah 60 tahun dan <150/90 mmHg untuk penderita 60 tahun ke atasdan unutk mencegah terjadinya komplikasi jantung, stroke, diabetes melitus dan penyakit ginjal kronis. Jika tekanan darah penderita perlu dirujuk ke FKTL yang berkompeten. Sarsaran : penduduk usia 15 tahun ke atas Pelayanan kesehatan penyandang DM diberikan sesuai Persentase penyandang DM yang 100% kewenangannya oleh: mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai 1. Dokter standar = 2. Perawat Jumlah penyandang DM yang 3. Nutrisionis/Tenaga Gizi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai Pelayanan kesehatan diberikan kepada penyandang DM di standar dalam kurun waktu satu tahun FKTP sesuai standar meliputi 4 (empat) pilar penatalaksanaan --------------------------x 100% sebagai berikut: Jumlah penyandang DM berdasarkan 1. Edukasi angka prevalensi DM nasional di wilayah 2. Aktifitas fisik kerja dalam kurun waktu satu tahun pada 3. Terapi nutrisi medis tahun yang sama 4. Intervensi farmakologi
2018 100%
2019 2020 100% 100%
2021 100%
100%
100% 100%
100%
Sumber Data
NO
10
11
12
Indikator SPM
Definisi Operasional
Setiap orang dengan Pelayanan kesehatan jiwa diberikan oleh perawat dan dokter gangguan jiwa Puskesmas pada gangguan jiwa (ODGJ) berat, meliputi : (ODGJ) mendapatkan a. Edukasi dan evaluasi tentang; tanda dan gejala pelayanan kesehatan gangguan jiwa, kepatuhan minum obat dan informasi sesuai standar lain terkait obat, mencegah tindakan pemasungan, keberhasilan diri, sosialisasi, kegiatan rumah tangga dan aktivitas bekerja sederhana. b. Tindakan kebersihan diri ODGJ berat, promotif preventif dan mencegah terjadinya kekambuhan dan pemasungan.
Cara Perhitungan
Target Tahun
2017 100%
Persentase ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar = Jumlah ODGJ berat (psikotik) di wilayah kerja kab/kota yang mendapat pelayanan kesehatan jiwa promotif preventif sesuai standar dalamkurun waktu satu tahun --------------------------x100 % Jumlah ODGJ berat psikotik) yang ada di wilayah kerja kab/kota dalam kurun waktu satu tahun yang sama. Setiap orang dengan Pelayanan kesehatan di berikan kepada seluruh orang dengan Persentase Orang dengan TB 100% TB mendapatkan TB yang dilakukan oleh tenaga kesehatan sesuai mendapatkan pelayanan TB sesuai pelayanan TB sesuai kewenangannya di FKTP (puskesmas dan jaringannya) dan standar = standar di FKTL baik maupun swasta Jumlah orang yang mendapatkan pelayanan TB sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun -------------------------x100% Jumlah orang dengan TB yang ada di wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun yang sama Setiap orang beresiko Pelayanan kesehatan kepada ibu hamil, pasien Tb, pasien Persentase orang berisiko terinfeksi HIV 100% terinfeksi HIV (ibu infeksi menular seksual (IMS), waria/transgender, pengguna mendapatkan Pemeriksaan HIV sesuai hamil, pasien TB, napza, dan warga binaan lembaga pemasyarakatan, dilakukan standar= pasien IMS, oleh tenaga kesehatan sesuai kewenangannya dan diberikan Jumlah orang berisiko terinfeksi HIV waria/transgender, di FKTP (Puskesmas dan Jaringannya) dan FKTL baik yang mendapatkan pemeriksaan HIV pengguna napza, dan pemerintah maupun swasta di lapas/rutan narkotika. sesuai standar di fasyankes dalam kurun warga binaan waktu satu tahun
2018 100%
2019 2020 100% 100%
2021 100%
100%
100% 100%
100%
100%
100% 100%
100%
Sumber Data
NO
Indikator SPM
Lembaga Pemasyarakatan) mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar
Definisi Operasional
Cara Perhitungan
--------------------------x100 % Jumlah orang berisiko terinfeksi HIV yang ada di satu wilayah kerja pada skurun waktu satu tahun yang sama
Target Tahun
2017
2018
2019
2020
2021
Sumber Data
Rencana Kerja Lima Tahun Puskesmas CAKRU TAHUN 2017-2021
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target ( Dalam%) 2017
2018
2019
2020
2021
Sumber Data
2.1.UKM Esensial 2.1.1.Upaya Promosi Kesehatan 2.1.1.1 Pengkajian PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)
1.Rumah Tangga yang dikaji
Rumah Tangga (RT) yang dikaji / dilaksanakan survey PHBS tatanan RT di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah Rumah Tangga yang dikaji PHBS dibagi jumlah sasaran Rumah Tangga dikali 100%
20%
20%
20%
20%
20%
Profil Promkes
2.Institusi Pendidikan yang dikaji
Institusi Pendidikan (SD/ MI , SLTP / MTs, SLTA/ MA,PT ) yang dikaji / dilaksanakan survey PHBS tatanan Instistusi Pendidikan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah Institusi Pendidikan yang dikaji PHBS dibagi jumlah sasaran Institusi Pendidikan dikali 100%
50%
50%
50%
50%
50%
Profil Promkes
3. Institusi Kesehatan yang dikaji
Institusi Kesehatan ( BP, Polindes, Pustu Jumlah Institusi Kesehatan dan Puskesmas ) yang dikaji / yang dikaji PHBS dibagi dilaksanakan survey PHBS tatanan jumlah sasaran Institusi Instistusi Kesehatandi wilayah kerja Kesehatan dikali 100% Puskesmas pada kurun waktu tertentu
70%
70%
70%
70%
70%
Profil Promkes
.4. Tempat-Tempat Umum (TTU) yang dikaji
Tempat-Tempat Umum (TTU) yang Jumlah Tempat-Tempat Umum dimaksud adalah tempat ibadah, warung yang dikaji PHBS dibagi makan, pasar yang dikaji / dilaksanakan jumlah sasaran Tempat-Tempat survey PHBS tatanan TTU .di wilayah Umum dikali 100% kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
40%
40%
40%
40%
40%
Profil Promkes
50%
50%
50%
50%
50%
Profil Promkes
5. Tempat Tempat Kerja yang dikaji Tempat-Tempat Kerja (kantor pemerintah, Jumlah Tempat-Tempat Kerja kantor swasta, pabrik/ Home Industri ) yang dikaji PHBS dibagi yang dikaji / dilaksanakan survey PHBS jumlah sasaran Rumah Tangga tatanan Tempat Tempat Kerja.di wilayah dikali 100% kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentupada kurun waktu tertentu
No
Indikator UKM Esensial 6. Pondok Pesantren yang dikaji
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Pondok Pesantren yang dikaji / dilaksanakan survey PHBS tatanan Pondok Pesantren di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentupada kurun waktu tertentu Rumah Tangga yang memenuhi 10 indikator PHBS rumah tangga (persalinan ditolong oleh nakes, Bayi diberi ASI Eksklusif, Menimbang Bayi/Balita, Menggunakan air Bersih, Mencuci tangan pakai air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik dirumah, makan buah dan sayur tiap hari, aktivitas fisik tiap hari, tidak merokok di dalam rumah) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Target ( Dalam%)
Sumber Data
2017
2018
2019
2020
2021
Jumlah Pondok Pesantren yang dikaji PHBS dibagi jumlah sasaran Rumah Tangga dikali 100%
70%
70%
70%
70%
70%
Profil Promkes
Jumlah Rumah Tangga yang memenuhi 10 indikator PHBS rumah tangga dibagi jumlah sasaran pengkajian dikali 100%
56%
59%
62%
62%
62%
Profil Promkes
68%
69%
70%
70%
70%
Profil Promkes
100%
100%
100%
100%
100%
Profil Promkes
2.1.1.1.2.Tatanan Sehat
1.Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10 indikator PHBS
2. Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator PHBS (klasifikasi IV)
Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 Jumlah Institusi Pendidikan indikator PHBS Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 Indikator (mencuci tangan dengan air yang mengalir PHBS Institusi Pendidikan & menggunakan sabun, mengkonsumsi dibagi jumlah sasaran jajanan sehat di kantin sekolah, pengkajian dikali 100% menggunakan jamban bersih dan sehat, melaksanakan olahraga teratur, memberantas jentik, tidak merokok di sekolah, mengukur BB dan TB 6 bulan sekali, membuang sampah pada tempatnya) di wilayah kerja Puskesmas ada kurun waktu tertentu 3.Institusi Kesehatan yang memenuhi Institusi Kesehatan yang memenuhi 6 ( Jumlah Institusi Pendidikan 6 indikator PHBS (klasifikasi IV) enam) Indikator PHBS (menggunakan air yang memenuhi 6 Indikator bersih, menggunakan jamban, tersedia PHBS dibagi jumlah sasaran tempat sampah, tidak merokok, tidak pengkajian dikali 100% meludah sembarangan, memberantas jentik) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
No
Indikator UKM Esensial 4. TTU yang memenuhi 6 indikator PHBS (klasifikasi IV)
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
TTU yang memenuhi 6 ( enam) Indikator Jumlah TTU yang memenuhi 6 PHBS tempat-tempat Umum Indikator PHBS dibagi jumlah (menggunakan air bersih, menggunakan sasaran pengkajian dikali 100% jamban, tersedia tempat sampah, tidak merokok, tidak meludah sembarangan, memberantas jentik) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
5.Tempat Kerja yang memenuhi 8-9/ Tempat Kerja yang memenuhi 8-9 Jumlah Tempat Kerja yang 7-8 indikator PHBS Tempat-Tempat indikator PHBS tempat kerja untuk memenuhi 8-9/ 7-8 indikator Kerja (klasifikasi IV) pabrik/perusahaan (tidak merokok, PHBS Tempat-Tempat Kerja membeli dan mengkonsumsi makanan dibagi jumlah sasaran sehat di tempat kerja, aktivitas/olah raga pengkajian dikali 100% secara teratur, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, memberantas jentik, sarana air bersih, jamban sehat, membuang sampah pada tempatnya, menggunakan APD); Tempat Kerja untuk bukan pabrik/perusahaan yang memenuhi 7-8 Indikator PHBS Tempat Kerja (tidak merokok, membeli dan mengkonsumsi makanan sehat di tempat kerja, aktivitas/olah raga secara teratur, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, memberantas jentik, sarana air bersih, jamban sehat, membuang sampah pada tempatnya); di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Target ( Dalam%) 2017
2018
2019
2020
2021
63%
64%
65%
65%
65%
48%
49%
50%
Sumber Data Profil Promkes
Profil Promkes
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target ( Dalam%)
Sumber Data
2017
2018
2019
2020
2021
28%
29%
30%
30%
30%
Profil Promkes
6 kali
6 kali
6 kali
6 kali
6 kali
Profil Promkes
Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk intervensi lain pada institusi pendidikan (yang dikaji PHBS) dalam kurun waktu tertentu
2 kali
2 kali
2 kali
2 kali
2 kali
Profil Promkes
3. Kegiatan intervensi pada Institusi Institusi Kesehatan yang dimaksud Jumlah kegiatan Kesehatan adalah Balai Pengobatan, Polindes, Pustu penyuluhan/bentuk intervensi dan Puskesmas yang telah diintervensi lain pada Institusi kesehatan baik dengan penyuluhan dan atau bentuk (yang dikaji PHBS) dalam intervensi lainnya (dengan metode apapun kurun waktu tertentu ) oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
2 kali
2 kali
2 kali
2 kali
2 kali
Profil Promkes
6.Pondok Pesantren yang memenuhi Pondok Pesantren yang memenuhi 16-18 Jumlah Institusi Pendidikan 16-18 indikator PHBS Pondok indikator PHBS Pondok Pesantren yang memenuhi 7-8 Indikator Pesantren (Klasifikasi IV) (kebersihan perorangan, penggunaan air PHBS Institusi Pendidikan bersih, kebersihan tempat wudhu, dibagi jumlah sasaran menggunakan jamban, kebersihan asrama, pengkajian dikali 100% kepadatan penghuni asrama, kebersihan ruang belajar, kebersihan halaman, ada kader santri husada, kader terlatih, kegiatan rutin kader, bebas jentik, penggunaan garam beryodium, makanan gizi seimbang, pemanfaatan sarana yankes, tidak merokok, sadar AIDS, menjadi peserta dana sehat) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu 2.1.1.3.Intervensi/ Penyuluhan
1.Kegiatan intervensi pada Kelompok Rumah Tangga
Kelompok RT yang telah diintervensi baik Jumlah kegiatan dengan penyuluhan dan atau bentuk penyuluhan/bentuk intervensi intervensi lain (dengan metode apapun) lain pada rumah tangga oleh petugas Puskemas di wilayah kerja (melalui Posyandu) dalam Puskesmas pada kurun waktu tertentu kurun waktu tertentu diPosyandu.
2. Kegiatan intervensi pada Institusi Institusi Pendidikan (SD / MI ; SLTP / Pendidikan MTs, SLTA/MA, PT ) yang telah diintervensi baik dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya (dengan metode apapun) oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
4. Kegiatan intervensi pada TTU
TTU yang dimaksud adalah tempat ibadah Jumlah kegiatan penyuluhan/ , warung makan dan pasar yang telah bentuk intervensi lain pada diintervensi dengan penyuluhan dan atau TTU (yang dikaji PHBS) dalam bentuk intervensi lainnya (dengan metode kurun waktu tertentu apapun ) oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu 5. Kegiatan intervensi pada Tempat Tempat Kerja ( Pemerintah, swasta, Jumlah kegiatan Kerja pabrik/ home industri ) yang telah penyuluhan/bentuk intervensi diintervensi baik dengan penyuluhan dan lain pada Tempat Kerja (yang atau bentuk intervensi lainnya (dengan dikaji PHBS) dalam kurun metode apapun ) oleh petugas Puskesmas waktu tertentu di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu 6.Kegiatan intervensi pada Pondok Pondok Pesantren yang telah diintervensi Jumlah kegiatan Pesantren baik dengan penyuluhan dan atau bentuk penyuluhan/bentuk intervensi intervensi lainnya ( dengan metode lain pada Pondok Pesantren apapun ) oleh petugas Puskesmas di (yang dikaji PHBS) dalam wilayah kerja Puskesmas pada kurun kurun waktu tertentu waktu tertentu
Target ( Dalam%)
Sumber Data
2017
2018
2019
2020
2021
2 kali
2 kali
2 kali
2 kali
2 kali
Profil Promkes
2 kali
2 kali
2 kali
2 kali
2 kali
Profil Promkes
2 kali
2 kali
2 kali
2 kali
2 kali
Profil Promkes
2.1.1.4.Pengembangan UKBM
1.Pembinaan Posyandu
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) yang dibina petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah Posyandu yang dibina petugas Puskesmas selama satu tahun dibagi jumlah posyandu yang ada dikali 100 %
100%
100%
100%
100%
100%
Profil Promkes
2.Pengukuran Tingkat Perkembangan Posyandu
Posyandu yang diukur stratanya ( Pratama, Madya, Purnama, Mandiri ) berdasarkan penilaian format Tingkat Perkembangan Posyandu minimal satu tahun sekali di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu Posyandu Purnama dan Mandiri ddi wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah Posyandu yang dilakukan pengukuran dibagi jumlah posyandu yang ada dikali 100%
100%
100%
100%
100%
100%
Profil Promkes
Jumlah Posyandu Purnama dan Mandiri dibagi jumlah Posyandu dikali 100%
70%
72%
74%
74%
74%
Profil Promkes
3. Posyandu PURI ( Purnama Mandiri )
No
Indikator UKM Esensial 4.Pengukuran Tingkat Perkembangan Poskesdes
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target ( Dalam%)
Sumber Data
2017
2018
2019
2020
2021
100%
100%
100%
100%
100%
Profil Promkes
Penyuluhan NAPZA di tingkat sebelum Jumlah Penyuluhan NAPZA seseorang menggunakan NAPZA pada dibagi jumlah seluruh kegiatan kelompok potensial (generasi muda, tokoh penyuluhan pada kelompok masyarakat, kader dll) yang dilakukan potensial (generasi muda, tokoh oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja masyarakat, kader dll) dikali Puskesmas pada kurun waktu tertentu 100%
23%
24%
25%
25%
25%
Profil Promkes
Desa Siaga Aktif dengan Strata Pratama, Jumlah Desa Siaga Aktif Madya, Purnama dan Mandiri di wilayah dengan Strata Pratama, Madya, kerja Puskesmas pada kurun waktu Purnama dan Mandiridibagi tertentu jumlah total desa dikali 100%
96%
97%
98%
98%
98%
Profil Promkes
12%
13%
14%
14%
14%
Profil Promkes
12%
16%
20%
20%
20%
Profil Promkes
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang diukur stratanya ( Pratama, Madya, Purnama atau Mandiri ) berdasarkan penilaian format Tingkat Perkembangan Poskesdes minimal satu tahun sekali
Jumlah Poskesdes yang diukur stratanya ( Pratama, Madya, Purnama atau Mandiri ) berdasarkan penilaian format Tingkat Perkembangan Poskesdes dibagi jumlah Poskesdes yang ada dikali 100%
2.1.1.5. Penyuluhan NAPZA ( Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif)
1. Penyuluhan Napza
2.1.1.1.6 Pengembangan Desa Siaga Akti
1.Desa Siaga Aktif
2.Desa Siaga Aktif PURI ( Purnama Desa Siaga Aktif dengan Strata Purnama Jumlah Desa Siaga Aktif Mandiri ) dan Mandiri di wilayah kerja Puskesams Purnama dan Mandiri dibagi Puskesmas jumlah total desa Siaga aktif dikali 100% 3.Pembinaan Desa Siaga Aktif Pembinaan Desa Siaga Aktif Madya oleh Jumlah Desa Siaga Aktif yang petugas Puskesmas minimal 4 (empat) dibina dibagi jumlah total desa kali dalam satu bulan di wilayah kerja Siaga aktif dikali 100 % Puskesmas pada kurun waktu tertentu 2.1.1.7. Promosi Kesehatan
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target ( Dalam%)
Sumber Data
2017
2018
2019
2020
2021
100%
100%
100%
100%
100%
Profil Promkes
2.Promosi kesehatan di dalam Puskesmas dan jaringannya memberikan Jumlah Puskesmas dan gedung Puskesmas dan jaringannya promosi kesehatan kepada masyarakat Jaringannya melakukan (Sasaran masyarakat ) minimal 12 (dua belas) kali dengan promosi kesehatan 12 (dua masing-masing durasi 60 menit dalam belas) kali dalam kurun waktu satu tahun kepada masyarakat yang datang satu tahun kepada masyarakat ke Puskesmas dan jaringannya. yang datang dibagi jumlah Puskesmas dan jaringannya di satu wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun yang sama dikali 100 %
100%
100%
100%
100%
100%
Profil Promkes
3..Promosi kesehatan untuk Puskesmas memberikan Promosi untuk Jumlah promosi untuk pemberdayan masyarakat di bidang pemberdayaan masyarakat ( kegiatan di pemberdayaan masyarakat kesehatan ( kegiatan di luar gedung luar gedung Puskesmas) minimal 12 (dua kepada masyarakat dalam kurun Puskesmas) belas) kali dengan masing-masing durasi waktu satu tahun dibagi jumlah 120 menit dalam satu tahun kepada promosi untuk pemberdayaan masyarakat. masyarakat 12 (dua belas) kali kepada masyarakat di satu wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun yang sama dikali 100 %
100%
100%
100%
100%
100%
Profil Promkes
96%
97%
98%
98%
98%
Profil Promkes
28%
29%
30%
30%
30%
Profil Promkes
1.Sekolah Pendidikan Dasar yang mendapat Promosi kesehatan
Sekolah Pendidikan Dasar (SD/ MI ; SLTP/ MTs) dengan sasaran siswanya ) yang mendapat Promosi kesehatan minimal satu kali dalam satu tahun di wilayah kerjanya
Jumlah sekolah pendidikan dasar (SD/MI serta SMP/MTS dengan sasaran siswanya ) yang mendapat Promosi kesehatan dibagi jumlah seluruh sekolah pendidikan dasar di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama tahun dikali 100%
2.1.1.8 Program Pengembangan
1.Poskesdes beroperasi dengan strata Poskesdes beroperasi yang berstrata Madya, Purnama dan Mandiri Madya , Purnama dan Mandiri di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah Poskesdes beroperasi yang berstrata Madya, Purnama dan Mandiri dibagi jumlah Poskesdes yang ada
2. Pembinaan tingkat perkembangan Pembinaan tingkat perkembangan UKBM Jumlah Poskestren yang dibina Poskestren petugas Puskesmas pada Pondok dibagi jumlah seluruh Pesantren /Pos Kesehatan Pesantren Poskestren dikali 100%
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
3. Pembinaan tingkat perkembangan Pembinaan tingkat perkembangan petugas Pos UKK puskesmas pada Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) Madya, Purnama, dan Mandiri selama 1 tahun di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu 4.Poskestren Purnama dan Mandiri
Cara Penghitungan Jumlah Pos UKK Madya, Purnama, dan Mandiri yang dibina dibagi jumlah seluruh Pos UKK dikali 100%
Poskestren yang berstrata Purnama dan Jumlah Poskesdes yang Mandiri di wilayah kerja Puskesmas pada berstrata Purnama dan Mandiri kurun waktu tertentu dibagi jumlah Poskesdes yang ada dikali 100%
5. Pembinaan tingkat perkembangan Pembinaan tingkat perkembangan petugas Posbindu PTM puskesmas pada Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) Madya, Purnama, dan Mandiri selama 1(satu) tahun
Jumlah Posbindu PTM Madya, Purnama, dan Mandiriyang dibina dibagi jumlah seluruh Poskestren dikali 100%
Target ( Dalam%)
Sumber Data
2017
2018
2019
2020
2021
28%
29%
30%
30%
30%
Profil Promkes
90%
95%
100%
100%
100%
Profil Promkes
13%
14%
15%
15%
15%
Profil Promkes
40%
45%
50%
50%
50%
Laporan Bulanan
2.1.2. Upaya Kesehatan Lingkungan 2.1.2.1.Penyehatan Air
1.Pengawasan Sarana Air Bersih ( SAB )
Monitoring/ Inspeksi Sanitasi/IS terhadap Jumlah SAB yang di IS dibagi Sarana Air Bersih (SAB),yaitu jaringan jumlah SAB yang ada dikali perpipaan,(PDAM, Sambungan rumah, 100 % hidran umum, kran umum) , sumur (sumur pompa tangan, sumur bor dengan pompa, sumur gali terlindung, sumur gali dengan pompa), Perlindungan Mata Air (PMA), Penampungan Air Hujan (PAH) yang disebut sebagai sistim penyediaan air bersih (SPAM) di wilayah kerja Puskesmas selamap kurun waktu tertentu. (PP nomor : 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum)
No
Indikator UKM Esensial 2.SAB yang memenuhi syarat kesehatan
3.Rumah Tangga yang memiliki akses terhadap SAB
Definisi Operasional SAB dimana hasil Inspeksi Sanitasi (IS) secara teknis sudah memenuhi syarat kesehatan (kategori resiko rendah dan sedang), sehingga aman untuk dipakai kebutuhan sehari-hari (termasuk untuk kebutuhan makan dan minum) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu RT yang memiliki akses terhadap SAB (mudah mendapatkan air bersih yang berasal dari SAB terdekat, tidak harus memiliki SAB sendiri, bisa dari SAB umum, kerabat dekat, tetangga dll) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun
Cara Penghitungan
Target ( Dalam%)
Sumber Data
2017
2018
2019
2020
2021
Jumlah SAB yang di IS dan memenuhi syarat kesehatan dibagi jumlah SAB yang di inspeksi Sanitasi dikali 100 %
83%
84%
85%
85%
85%
Laporan Bulanan
Jumlah RT yang memiliki akses SAB dibagi jumlah RT yang ada dikali 100 %
85%
86%
87%
87%
87%
Laporan Bulanan
2.1.2.2.Penyehatan Makanan dan Minu
1.Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan ( TPM )
Monitoring/ Inspeksi Sanitasi Tempat Jumlah TPM yang dibina Pengelolaan Makanan (restoran, rumah dibagi jumlah TPM yang ada makan, depot air minum, Jasa Boga, dikali 100 % sentra makanan jajanan, kantin sekolah, PIRT. Pembinaan terhadap TPM ) yang ada diwilayah Puskesmas dengan berkoordinasi dengan sektor terkait agar pembinaan bisa lebih maksimal, sekaligus memberikan pembinaan terhadap penanggung jawab/pengelola TPM, petugas maupun terhadap penjamah makanan pada kurun waktu tertentu
80%
82%
84%
84%
84%
Laporan Tribulan
2.TPM yang memenuhi syarat kesehatan
TPM yang dari segi fisik (sanitasi) Jumlah TPM yang memenuhi maupun perilaku petugas (hygiene) cukup syarat kesehatan dibagi jumlah bersih, aman dan tidak berpotensi TPM yang dibina dikali 100 % menimbulkan kontaminasi atau dampak negatif kesehatan lainnya, lebih valid apabila disertai dengan bukti hasil Inspeksi sanitasi dan sertifikat laik hygiene sanitasi selama di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
57%
61%
63%
63%
63%
Laporan Tribulan
2.1.2.3.Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
No
Indikator UKM Esensial 1..Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar
2.Rumah yang memenuhi syarat kesehatan
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Kegiatan bersifat monitoring/ Inspeksi jumlah rumah yang tidak Sanitasi (IS) rumah yang terindikasi tidak memenuhi syarat yang di IS memenuhi syarat kesehatan dan perlu dibagi jumlah seluruh rumah mendapat perhatian/pembinaan serta yang tidak memenuhi syarat sarana sanitasi dasar (Jamban, tempat kesehatan dikali 100 % sampah, Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) ) sekaligus memberikan pembinaan terhadap penghuninya di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu Kondisi rumah yang memenuhi : syarat Jumlah rumah yang memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis, syarat kesehatan dibagi jumlah persyaratan pencegahan penularan rumah yang ada dikali 100 % penyakit, persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan. (Kepmenkes No. 829/1999 dan Permenkes No. 1077/2011) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentuKepmenkes No. 829/1999 dan Permenkes No. 1077/2011)
Target ( Dalam%) 2020
2021
Sumber Data
2017
2018
2019
74%
76%
78%
Laporan Bulanan
71,5%
73%
75%
Laporan Bulanan
87%
87,5%
88%
Laporan Tribulan
2.1.2.4.Pembinaan Tempat-Tempat Umum ( TTU )
1.Pembinaan sarana TTU
Monitoring /Inspeksi Sanitasi dan Jumlah TTU yang dibina dibagi pembinaan yang meliputi rekomendasi jumlah TTU yang ada dikali teknis dll terhadap penanggung jawab dan 100 % petugasnya terhadap TTU prioritas, yaitu TTU yang sangat dibutuhkan oleh banyak masyarakat serta memiliki potensi dampak yang besar terhadap kesehatan masyarakat, seperti : RS, Puskesmas, SD, SLTP, SLTA Negeri dan Swasta , Hotel, Pasar, Tempat Wisata. Kegiatan bisa diintegrasikan dengan program lain, seperti promosi kesehatan (intervensi dan penyuluhan PHBS) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
2.TTU yang memenuhi syarat kesehatan
TTU prioritas yang memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan pedoman yang ada, dimana secara teknis cukup aman untuk dipergunakan dan tidak memiliki resiko negatif terhadap pengguna, petugas dan lingkungan sekitar di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Cara Penghitungan
Target ( Dalam%) 2020
2021
Sumber Data
2017
2018
2019
Jumlah TTU yang memenuhi syarat kesehatan dibagi jumlah TTU yang dibina/yang diperiksa dikali 100 %
59%
61%
63%
1.Konseling Sanitasi
Pelayanan berupa Konseling Sanitasi yang Jumlah pasien PBL yang diberikan kepada pasien/penderita dikonseling dibagi dengan Penyakit yang Berbasis Lingkungan jumlah Pasien PBL di wilayah (PBL), yaitu (ISPA, Pnemonia, TBC, Puskesmas dikali 100 % DBD, Malaria, Chikungunya, Flu burung, Filariasis, Diare, Kecacingan, Kulit, Pes, Leptopirosis,keracunan makanan dan peptisida di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu (Permenkes RI No 13/2015)
10%
10%
10%
10%
10%
Laporan Bulanan Puskesmas
2. Inspeksi Sanitasi PBL
IS terhadap sarana pasien PBL yang dikonseling telah
Jumlah IS sarana pasien PBL dibagi jumlah pasien yang dikonseling/terindikasi PBL dikali 100%
20%
40%
40%
40%
40%
Laporan Bulanan Puskesmas
3.Intervensi terhadap pasien PBL yang di IS
Pasien PBL menindaklanjuti saran perbaikan terhadap faktor risiko PBL.
Jumlah pasien PBL menindaklanjuti dan atau ditindak lanjuti saran perbaikan terhdap faktor risiko PBL dibagi jumlah IS dikali 100%
20%
40%
40%
40%
40%
Laporan Bulanan Puskesmas
77%
78%
80%
80%
80%
Laporan Bulanan Puskesmas
Laporan Tribulan
2.1.2.5.Yankesling (Klinik Sanitasi)
2.1.2.6. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) = Pemberdayaan Masyarak
1.Rumah Tangga memiliki Akses terhadap jamban sehat
RT yang memiliki akses jamban apabila Jumlah RT yang memiliki akses KK tersebut dengan mudah dapat jamban sehat dibagi jumlah RT menjangkau dan memanfaatkan jamban yang ada dikali 100 % terdekat.mengakses terhadap jamban sehat di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Sumber Data
2018
2019
2020
2021
77%
78%
80%
80%
80%
Laporan Bulanan STBM
2.Desa/kelurahan yang sudah ODF
Desa/Kelurahan yang masyarakatnya sudah tidak ada yang berperilaku buang air besar di sembarangan tempat tetapi sudah buang air besar di tempat yang terpusat/jamban sehat pada kurun waktu tertentu.Setiap Puskesmas minimal bisa menciptakan 1 Desa ODF (Open Defecation Free) setiap tahunnya
3.Jamban Sehat
Jamban yang: dapat mencegah Jumlah jamban yang memenuhi kontaminasi ke badan air, dapat mencegah syarat kesehatan dibagi jumlah kontak antara manusia dan tinja,, tinja di jamban yang ada dikali 100 % tempat yang tertutup, dapat mengurangi resiko terjadinya penularan penyakit akibat terjadinya kontaminasi terhadap lingkungan sekitar, tidak berbau dan mudah dibersihkan, lubang kloset tidak berhubungan langsung dengan kotoran (sistem leher angsa, ada septic tank dll)
82%
82,5 %
83%
83%
83%
Laporan Bulanan STBM
4.Pelaksanaan Kegiatan STBM di Puskesmas
Kegiatan pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan untuk merubah perilaku hygiene dan sanitasi dengan metode pemicuan, penyuluhan, pembinaan, pemberdayaan lainnya, pembentukan jejaring, koordinasi dengan aparat desa, pembentukan komite, pembentukan natural leader, MMD, penyusunan rencana tindak lanjut dl. 5 (lima) elemen STBM yang diharapkan dapat dilakukan oleh masyarakat, yaitu:tidak buang air besar di sembarang tempat, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah dengan benar, mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman (Permenkes RI No 3/ 2014 tentang STBM)
68%
75%
80%
80%
80%
Laporan Bulanan STBM
2:01:03 Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak dan Keluarga Berencana
Jumlah Desa/Kelurahan yang sudah ODF dibagi jumlah desa/kelurahan yang ada dikali 100 %
Target ( Dalam%) 2017
Jumlah Desa/ Kelurahan yang diberdayakan dibagi jumlah Desa/ Kelurahan yang ada dikali 100 %
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target ( Dalam%) 2017
2018
2019
2020
2021
Sumber Data
2.1.3.1.Kesehatan Ibu
1.Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil Ibu hamil yang mendapat pelayanan (K4) antenatal/Ante Natal Care (ANC)sesuai standar dengan distribusi pelayanan minimal tribulan I : 1 (satu) kali, tribulan II : 1 (satu) kali, tribulan III : 2 (dua) kali oleh petugas kesehatanpada kurun waktu tertentu.
Jumlah Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar dibagi sasaran ibu hamil dkali 100%
89%
90%
90%
90%
90%
Laporan PWS KIA
2.Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn)
Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan pada kurun waktu tertentu
Jumlah persalinan oleh tenaga kesehatan yang kompeten dibagi sasaran ibu bersalin dikali 100%
96%
97%
98%
98%
98%
Laporan PWSKIA
3.Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan
Ibu bersalin yang mendapat Jumlah persalinan oleh tenaga pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang kompeten di kesehatan yang mempunyai fasilitas pelayanan kesehatan kompetensi kebidanan di fasilitas dibagi jumlah sasaran ibu pelayanan kesehatan pada kurun waktu bersalin dikali 100% tertentu
96%
97%
98%
98%
98%
Laporan PWSKIA
4.Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan (KF)
Pelayanan kepada ibu masa 6 (enam) jam sampai dengan 42 hari pasca bersalin sesuai standar paling sedikit 3 (tiga)kali, 1(satu) kali pada 6 jam pasca persalinan sd 3 (tiga) hari; 1(satu) kali pada hari ke 4 (empat) sd hari ke 28 dan 1 (satu) kali pada hari ke 29 sd hari ke 42 (termasuk pemberian Vit A 200.000 IU 2 (dua) kali serta persiapan dan atau pemasangan KB) pada kurun waktu tertentu
96%
97%
98%
98%
98%
Laporan PWSKIA
Jumlah ibu nifas yang memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai standar dibagi sasaran ibu bersalin dikali 100%
No
Indikator UKM Esensial 5.Penanganan komplikasi kebidanan (PK)
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target ( Dalam%)
Sumber Data
2017
2018
2019
2020
2021
Jumlah ibu hamil,bersalin dan nifas dengan komplikasi yang mendapatkan pelayanan sampai selesai dibagi 20% sasaran ibu hamil dikali 100%
80%
80%
80%
80%
80%
Laporan PWSKIA
Neonatus yang mendapatkan pelayanan Jumlah neonatus yang sesuai standar pada 6 ( enam) sd 48 mendapat pelayanan sesuai (empat puluh delapan) jam setelah standar pada 6-48 jam setelah lahir. Pelayanan yang diberikan lahir di bagi sasaran lahir hidup meliputi Inisiasi Menyusui Dini dikali 100% (IMD), salep mata, perawatan tali pusat, injeksi vitamin K1, imunisasi Hepatitis B (HB0) dan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda )
98%
98%
98%
98%
98%
Laporan PWSKIA
96%
96%
97%
97%
97%
Laporan PWS KIA
Ibu dengan komplikasi kebidanan yang ditangani secara definitif (sampai selesai) di fasyankes dasar dan rujukan pada kurun waktu tertentu. Komplikasi yang mengancam jiwa Ibu antara lain : abortus, hiperemisis gravidarum, perdarahan per vagina, hipertensi dalam kehamilan, kehamilan lewat waktu, ketuban pecah dini, kelainan letak/presentasi janin, partus macet/distosia, infeksi berat, sepsis, kontraksi dini/ persalinan prematur, kehamilan ganda dan kasus non obstetri.
2.1.3.2. Kesehatan Bayi
1.Pelayanan Kesehatan neonatus pertama ( KN1)
2.Pelayanan Kesehatan Neonatus 0 - 28 Neonatus umur 0-28 hari yang hari (KN lengkap) memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar paling sedikit 3 (tiga) kali dengan distribusi waktu 1 (satu) kali pada 6 – 48 jam setelah lahir; 1 ( satu) kali pada hari ke 3 – 7; 1 (satu) kali pada hari ke 8 – 28 pada kurun waktu tertentu
Jumlah neonatus umur 0-28 hari yang memperoleh 3 kali pelayanan kunjungan neonatal sesuai standar dibagi sasaran lahir hidup dikali 100%
No
Indikator UKM Esensial 3.Penanganan komplikasi neonatus
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Neonatus dengan komplikasi yang Jumlah neonatus dengan mendapat penanganan sesuai standar komplikasi yang mendapat oleh tenaga kesehatan kompeten pada penanganan sesuai standar tingkat pelayanan dasar dan rujukan dibagi 15% sasaran lahir hidup pada kurun waktu tertentu.Neonatal kali 100% dengan komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan dan/kematian, dan neonatus dengan komplikasi meliputi trauma lahir, asfiksia, ikterus, hipotermi,Tetanus Neonatorum, sepsis, Bayi Berat Badan Lahir (BBLR) kurang dari 2500 gr, kelainan kongenital, sindrom gangguan pernafasan maupun termasuk klasifikasi kuning dan merah pada MTBM .
4.Pelayanan kesehatan bayi 29 hari - 11 Bayi yang mendapatkan pelayanan Jumlah bayi usia 29 hari- 11 bulan paripurna sesuai standar minimal 4 bulan yang telah memperoleh 4 (empat) kali yaitu 1 (satu) kali pada kali pelayanan kesehatan sesuai umur 29 hari – 11 bulan; 1 (satu) kali standar dibagi sasaran bayi pada umur 3-5 bulan, 1 (satu) kali pada dikali 100% umur 6-8 bulan dan 1( satu) kali pada umur 9-11 bulan sesuai standar dan telah lulus KN lengkap pada kurun waktu tertentu. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pemberian injeksi Vitamin K1 , pemberian Vitamin A 1 (satu) kali, imunisasi dasar lengkap, SDIDTK 4 kali bila sakit di MTBS.
2.1.3.3. Kesehatan Anak Balita dan Anak Prasekolah
Target ( Dalam%)
Sumber Data
2017
2018
2019
2020
2021
80%
80%
80%
80%
80%
Laporan PWSKIA
96%
97%
97%
97%
97%
PWS-KIA
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
1. Pelayanan kesehatan anak balita (12 - Anak balita umur 12-59 bulan yang Jumlah anak balita umur 12-59 59 bulan) memperoleh pelayanan sesuai standar, bulanyang memperoleh meliputi pemantauan pertumbuhan pelayanan kesehatan sesuai minimal 8( delapan) kali dalam 1 standar dibagi sasaran anak (satu) tahun; pemantauan balita dikali 100% perkembangan minimal 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun; pemberian vitamin A dosis tinggi 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun pada kurun waktu tertentu. 2.Pelayanan kesehatan Anak pra Anak prasekolah umur 60-72 bulan Jumlah anak umur 60-72 bulan sekolah (60 - 72 bulan) yang memperoleh pelayanan sesuai yang memperoleh pelayanan standar meliputi pemantauan kesehatan sesuai standar dibagi pertumbuhan minimal 8 ( delapan) kali sasaran anak prasekolah dikali dalam 1 (satu) tahun; pemantauan 100% perkembangan minimal 2 (dua) kali dalam 1 ( satu) tahun pada kurun waktu tertentu.
Target ( Dalam%) 2017
2018
2019
2020
2021
84%
85%
86%
86%
86%
Sumber Data Register kohort balita
80%
81%
82%
82%
82%
Laporan PWSKIA
100%
100%
100%
100%
100%
Laporan bulanan ARU
90%
92,5%
95%
95%
95%
Laporan bulanan ARU
2.1.3.4. Kesehatan Anak Usia Sekolah dan
1. Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan mendapatkan pemeriksaan dalam kesehatan rangka penjaringan kesehatan (sesuai pedoman) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .
Jumlah sekolah setingkat SD/ MI/ SDLB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan dibagi jumlah seluruh sekolah setingkat SD/MI/ SDLB yang ada dikali 100%
2. Sekolah setingkat SMP/MTs/SMPLB Sekolah setingkat SMP/MTs/SMPLB Jumlah sekolah setingkat yang melaksanakan pemeriksaan yang mendapatkan pemeriksaan dalam SMP/MTs/ SMPLB yang penjaringan kesehatan rangka penjaringan kesehatan (sesuai melaksanakan pemeriksanaan pedoman) di wilayah kerja Puskesmas penjaringan kesehatan dibagi pada kurun waktu tertentu . jumlah sekolah setingkat SMP/MTs/ SMPLB yang ada dikali 100%
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target ( Dalam%)
Sumber Data
2017
2018
2019
2020
2021
Jumlah sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang melaksanakan pemeriksanaan penjaringan kesehatan dibagi jumlah sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang ada dikali 100%
90%
92,5%
95%
95%
95%
Laporan bulanan ARU
4.Murid kelas I setingkat SD/MI/SDLB Murid kelas I setingkat SD/MI/SDLB Jumlah murid kelas I setingkat yang diperiksa penjaringan kesehatan yang mendapatkan pemeriksaan dalam SD/MI/SDLB yang diperiksa rangka penjaringan kesehatan (sesuai penjaringan kesehatan dibagi pedoman) di wilayah kerja Puskesmas jumlah riil murid kelas I pada kurun waktu tertentu . SD/MI/SDLB dan setingkat dikali 100%
100%
100%
100%
100%
100%
Laporan bulanan ARU
4.Murid kelas VII setingkat SMP/MTs/SMPLB yang diperiksa penjaringan kesehatan
Murid kelas VII setingkat SMP/MTs/SMPLB yang mendapatkan pemeriksaan dalam rangka penjaringan kesehatan (sesuai Pedoman) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .
Jumlah murid kelas VII setingkat SMP/ MTs/ SMPLB yang diperiksa penjaringan kesehatan dibagi jumlah riil murid kelas VII setingkat SMP/ MTs/ SMPLB dikali 100%
90%
92,5%
95%
95%
95%
Laporan bulanan ARU
4.Murid kelas X setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang diperiksa penjaringan kesehatan
Murid kelas X setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang mendapatkan pemeriksaan dalam rangka penjaringan kesehatan (sesuai Pedoman) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .
Jumlah murid kelas X setingkat SMA/MA/SMK/SMALB dan setingkat yang diperiksa penjaringan kesehatan dibagi jumlah riil murid kelas X setingkat SMA/SMK/SMALB dikali 100%
90%
92,5%
95%
95%
95%
Laporan bulanan ARU
3. Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan
Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang mendapatkan pemeriksaan dalam rangka penjaringan kesehatan (sesuai pedoman) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target ( Dalam%)
Sumber Data
2017
2018
2019
2020
2021
Jumlah remaja yang sekolah dan yang tidak sekolah yang mendapat pelayanan kesehatan remaja berupa skrining, pelayanan medis dan konseling dibagi jumlah remaja pada Badan Pusat Statistik (BPS) dikali 100%
67%
68%
69%
69%
69%
Laporan bulanan ARU
1.KB aktif (Contraceptive Prevalence Rate/ CPR)
Peserta KB baru dan lama yang masih Jumlah Peserta KB aktif dibagi aktif menggunakan alat dan obat jumlah PUS dikali 100% kontrasepsi (alokon) terus menerus hingga saat ini untuk menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan yang ada di wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu .Dalam konsep kohort PA bukanlah akseptor kunjungan ulang, sehingga perhitungan seorang akseptor sebagai PA hanya dilakukan 1(satu) kali dalam 1(satu) tahun kalender
69%
70%
70%
70%
70%
LB3 USUB
2. Peserta KB baru
Pasangan Usia Subur (PUS) yang baru Jumlah peserta KB baru dibagi pertama kali menggunakan metode jumlah PUS dikali 100% kontrasepsi termasuk mereka yang pasca keguguran, sesudah melahirkan, atau pasca istirahat minimal 3 (tiga) bulan pada kurun waktu tertentu .
10%
10%
10%
10%
10%
LB3 USUB
3. Akseptor KB Drop Out
Peserta yang tidak melanjutkan Jumlah kasus KB yang drop out kurang dari kurang dari kurang dari kurang dari kurang dari penggunaan kontrasepsi (drop out) dibagi jumlah peserta KB aktif 10 % 10 % 10 % 10 % 10 % dalam 1 (satu) tahun kalender dikali 100 %. diwilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .Kasus drop out tidak termasuk mereka yang ganti cara.
3. Pelayanan kesehatan remaja
Remaja usia 10 – 18 tahun yang sekolah dan yang ti dak sekolah yang mendapatkan pelayanan kesehatan remaja berupa skrining,pelayanan medis dan konseling di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .
2.1.3.5. Pelayanan Keluarga Berencana (K
LB3 USUB
No
Indikator UKM Esensial 4. Peserta KB mengalami komplikasi
Definisi Operasional Peserta KB baru atau lama yang mengalami gangguan kesehatan dan mengarah pada keadaan patologis sebagai akibat dari proses tindakan/ pemberian/ pemasangan alat kontrasepsi yang digunakan seperti perdarahan, infeksi/ abses, flour albus patologis, perforasi, translokasi, hematoma, tekanan darah meningkat, perubahan Hemoglobin, edikalipusi. Komplikasi yang terjadi dalam periode 1 (satu) tahun kalender dihitung 1 (satu) kali serta dihitung per metode (IUD, implant, suntik, pil, MOP dan MOW) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Cara Penghitungan Jumlah peserta KB yang menglami komplikasi dibagi jumlah peserta KB aktif dikali 100%
5. Peserta KB mengalami efek samping Peserta KB baru atau lama yang Jumlah kasus efek samping KB mengalami gangguan kesehatan dibagi jumlah peserta KB aktif mengarah pada keadaan fisiologis, dikali 100 % sebagai akibat dari proses tindakan/ pemberian/ pemasangan alat kontrasepsi yang digunakan spooting, amenore, pusing, sakit kepala, mual, muntah, perubahan berat badan, nyeri tempat insisi, erosi dan nyeri perut.Efek samping yang terjadi dalam periode 1 (satu) tahun kalender dihitung 1 (satu) kali serta dihitung per metode IUD, implant, suntik, pil , 6. PUS dengan 4 T ber KB
PUS dengan 4 Terlalu (4 T), yaitu Jumlah PUS 4T ber KB dibagi berusia kurang dari 20 tahun, berusia jumlah PUS dengan 4T dikali lebih dari 35 tahun, telah memiliki 100 % anak hidup lebih dari 3 (tiga) orang atau anak terakhir belum berusia 2 (dua) tahun yang menjadi peserta KB di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Target ( Dalam%)
Sumber Data
2017
2018
2019
2020
2021
3,5 %
3,5 %
3,5 %
3,5 %
3,5 %
LB3 USUB
12,50%
12,50%
12,50%
12,50%
12,50%
LB3 USUB
80%
80%
80%
80%
80%
LB3USUB
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target ( Dalam%) 2017
2018
2019
2020
2021
Sumber Data
7. KB pasca persalinan
PUS yang mulai menggunakan alat Jumlah PUS yang mengikuti kontrasepsi langsung sampai dengan KB pasca persalinan dibagi 42 (empat puluh dua) hari sesudah jumlah persalinan dikali 100 % melahirkan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
60%
60%
60%
60%
60%
LB3USUB
8. Ibu hamil yang diperiksa HIV
Ibu hamil yang melakukan ANC Jumlah ibu hamil K1 yang pertama kali/kunjungan pertama ke diperiksa HIV dibagi ibu hamil Puskesmas ( K1) dan diperiksa Human K1 dikali 100 % Imuno Deficiency Virus (HIV) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
90%
95%
100%
100%
100%
LB3USUB
1 Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan
Bayi umur 6-11 bulan mendapat kapsul Jumlah bayi umur 6-11 bulan vitamin A biru (100.000 IU) di wilayah mendapat kapsul Vitamin A kerja Puskesmas pada kurun waktu biru (100.000 IU) dibagi tertentu pada kurun waktu tertentu jumlah bayi umur 6-11 bulan yang ada dikali 100%
85%
85%
85%
85%
85%
LB3-Gizi
2 Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 2 (dua) kali setahun
Anak balita umur 12-59 bulan mendapat kapsul vitamin A merah (200.000 IU) 2 kali pertahun di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah anak balita umur 12-59 bulan mendapat kapsul vitamin A 2 ( dua) kali per tahun dibagi jumlah anak balita umur 12-59 bulan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dikali 100%
85%
85%
85%
85%
85%
LB3-Gizi
3 Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil
Ibu hamil yang selama kehamilannya Jumlah ibu hamil dapat 90 mendapat 90 (sembilan puluh) tablet (sembilan puluh) tablet Besi Besi kumulatif di wilayah kerja kumulatif dibagi jumlah sasaran Puskesmas pada kurun waktu tertentu bumil di wilayah kerja Puskesmas kerja dikali 100%
90%
95%
98%
98%
98%
LB3-Gizi
2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Ibu hamil yang hasil pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) nya kurang dari 23,5 cm di wilayah kerja Puskesams Puskesmas pada kurun waktu tertentu
1. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri
2.Pemberian PMT-P pada balita kurus
4.Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)
Target ( Dalam%)
Sumber Data
2017
2018
2019
2020
2021
Jumlah ibu hamil dengan LiLA kurang dari 23,5 cm dibagi jumlah ibu hamil diukur LiLA dikali 100%
21,1%
19,7%
18,2%
18,2%
18,2%
LB3-Gizi
Remaja Putri (SMP dan SMA) yang mendapat 1 (satu) tablet tambah darah per minggu sepanjang tahun di suatu wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah remaja putri yang mendapat 1 (satu) tablet tambah darah per minggu dibagi jumlah remaja putri di suatu wilayah kerja dikali 100%
20%
25%
30%
30%
30%
LB3-Gizi
Balita kurus yang ditemukan dan mendapat PMT pemulihan (PMT-P) di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.Balita kurus yaitu balita yang secara antropometri berdasarkan berat badan dibagi tinggi badan di bawah -2 SD ( menurut Z-score)
Jumlah balita kurus yang ditemukan dan mendapat PMT pemulihan dibagi jumlah balita kurus yang ditemukan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100%
85%
85%
90%
90%
90%
LB3-Gizi
Jumlah bumil KEK yang mendapat PMT pemulihan dibagi jumlah bumil KEK di wilayah kerja Puskesams pada kurun waktu tertentu dikali 100%
65%
80%
95%
95%
95%
LB3-Gizi
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi
3. Ibu Hamil KEK yang mendapat P MT- Bumil KEK yang ditemukan dan Pemulihan mendapat PMT pemulihan di suatu wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Sumber Data
2018
2019
2020
2021
100%
100%
100%
100%
100%
LB3-Gizi
1..Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi buruk
Balita gizi buruk yang ditemukan dan mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi buruk di wilayah kerja Puskesams Puskesmas pada kurun waktu tertentu. Balita gizi buruk yaitu balita yang secara antropometri berdasarkan berat badan dibagi tinggi badan kurang dari -3 SD ( menurut Zscore)
2.Cakupan penimbangan balita D/S
Balita yang ditimbang berat badannya Jumlah balita yang ditimbang di wilayah kerja Puskesmas pada kurun berat badannya (D) dibagi waktu tertentud jumlah balita yang ada ( S) dikali 100% Balita yang naik berat badannya sesuai Jumlah balita yang naik berat dengan standar di wilayah kerja badannya sesuai dengan standar Puskesmas pada kurun waktu tertentu (N) dibagi jumlah balita yang ditimbang (D) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100%
79%
80%
80%
80%
80%
LB3-Gizi
60%
60%
60%
60%
60%
LB3-Gizi
Balita yang grafik pertumbuhannya berada di bawah garis merah pada Kartu Menuju Sehat (KMS) pada kurun waktu tertentu
1,9%
1,8%
1,7%
1,7%
1,7%
LB3-Gizi
90%
90%
90%
90%
90%
Survei
3.Balita naik berat badannya (N/D)
4.Balita Bawah Garis Merah (BGM)
Jumlah balita gizi buruk yang mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi buruk dibagi jumlah balita gizi buruk yang ditemukan dikali 100%
Target ( Dalam%) 2017
Jumlah balita yang grafik pertumbuhannya berada di bawah garis merah pada KMS dibagi jumlah balita yang ditimbang di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100% 5.Rumah Tangga mengkonsumsi garam Rumah tangga yang mengkonsumsi Jumlah rumah tangga yang beryodium garam beryodium di wilayah kerja mengkonsumsi garam Puskesmas pada kurun waktu tertentu beryodium.dibagi jumlah rumah tanngga yang disurvei di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100%
2:01:05 Upaya Pencegahan dan Pengendalian Peny 2.1.5.1. Diare
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target ( Dalam%) 2017
2018
2019
2020
2021
Sumber Data
1. Cakupan pelayanan Diare balita
Penemuan kasus Diare balita di sarana Jumlah balita Diare yang kesehatan dan kader di wilayah kerja ditemukan dibagi target. Puskesmas pada kurun waktu tertentu Target = 20% dikali 843/1000 dikali jumlah balita di wilayah kerja Puskesmas
100%
100%
100%
100%
100%
Register Diare
2. Angka penggunaan oralit
Penderita Diare balita yang berobat mendapat oralit di sarana kesehatan dan kader di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah penderita Diare balita yang diberi oralit di sarana kesehatan dan kader dibagi total penderita Diare balita dikali 100 %
100%
100%
100%
100%
100%
Register Diare
3. Angka Penderita diare balita yang diberi tablet Zinc
Penderita Diare balita yang diberi Jumlah penderita Diare balita tablet Zinc di wilayah kerja Puskesmas yang diberi tablet Zinc dibagi pada kurun waktu tertentu jumlah penderita Diare balita dikali 100 %
80%
80%
80%
80%
80%
80%
90%
100%
100%
100%
Register ISPA/Pneumonia
lebih dari 80%
lebih dari 80%
lebih dari 80%
lebih dari 80%
lebih dari 80%
Register kohort PB dan MB
2.1.5.2. ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Atas)
Cakupan penemuan penderita Pneumonia balita
Kasus Pneumonia balita yang ditemukan Jumlah penderita Pnemonia dan ditangani di wilayah kerja Puskesmas balita yang ditangani dibagi pada kurun waktu tertentu target dikali 100%. Target = (4,45 % x jumlah balita di wilayah kerja Puskesmas) ...10%
2.1.5.3.Kusta
1. Cakupan pemeriksaan kontak dari Pemeriksaan kontak serumah dan tetangga Jumlah kontak dari kasus Kusta kasus Kusta baru sejumlah lebih kurang 10 (sepuluh) baru yang diperiksa dalam 1 rumah disekitar penderita Kusta baru yang (satu) tahun dibagi jumlah diperiksa. Dengan asumsi jumlah kontak kontak dari kasus Kusta baru yang ada disekitar penderita sejumlah 25 seluruhnya dikali 100% orang di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
No
Indikator UKM Esensial 2. Kasus Kusta yang dilakukan PFS secara rutin
3. RFT penderita Kusta
Definisi Operasional Penderita Kusta yang diperiksa Pemeriksaan Fungsi Syaraf (PFS) yang masih berobat secara rutin (12 kali untuk MB/Multi Basiler dan 6 kali untuk PB/Pauci Basiler) diantara seluruh penderita dalam 1 (satu) tahun di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu Release From Treatment (RFT) bila penderita baru tipe PB 1 (satu) tahun sebelumnya dan tipe MB 2 (dua) tahun sebelumnya menyelesaikan pengobatan tepat waktu di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Cara Penghitungan
Target ( Dalam%)
Sumber Data
2017
2018
2019
2020
2021
Jumlah penderita Kusta yang diperiksa PFS dalam 1 tahun secara rutin dibagi jumlah seluruh penderita dalam 1 tahun dikali 100 %
lebih dari 90%
lebih dari 95%
lebih dari 95%
lebih dari 95%
lebih dari 95%
Register kohort PB dan MB
Jumlah penderita baru PB 1 (satu) tahun sebelumnya dan MB 2 (dua) tahun sebelumnya menyelesaikan pengobatan tepat waktu dibagi jumlah penderita baru PB 1 (satu) tahun sebelumnya dan MB 2 (dua) tahun sebelumnya yang mulai pengobatan dikali 100%
lebih dari 90%
lebih dari 90%
lebih dari 90%
lebih dari 90%
lebih dari 90%
Register kohort PB dan MB
Jumlah penderita baru PB dan MB yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu dengan score kecacatannya tidak bertambah / tetap dibagi jumlah penderita baru yang memulai Multi Drug Therapi (MDT) pada period kohort yang sama dikali 100%
lebih dari 97%
lebih dari 97%
lebih dari 97%
lebih dari 97%
lebih dari 97%
Register kohort PB dan MB
4. Penderita baru pasca pengobatan dengan score kecacatannya tidak bertambah atau tetap
Penderita Kusta tipe PB (dari 1 tahun sebelumnya) dan tipe MB (dari 2 tahun sebelumnya) yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu dengan score kecacatan yang tidak bertambah/ tetap dari total penderita baru tipe PB dan MB di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
5. Proporsi kasus defaulter Kusta
Defaulter yaitu penderita Kusta yang tidak Jumlah kasus PB / MB yang Kurang dari Kurang dari Kurang dari Kurang dari Kurang dari menyelesaikan pengobatan tepat waktu, tidak menyelesaikan 5% 5% 5% 5% 5% meliputi penderita PB tidak ambil obat pengobatan tepat waktu dibagi lebih dari 3 (tiga) bulan, MB tidak ambil jumlah kasus baru PB/MB yang obat lebih dari 6 (enam) bulan, diantara mendapat pengobatan pada kasus baru yang mendapat pengobatan periode yang sama dikalikan pada periode 1 (satu) tahun. 100%
Register kohort PB dan MB
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
6. Proporsi tenaga kesehatan di desa Prosentase tenaga kesehatan yang ada di Jumlah tenaga kesehatan di endemis Kusta tersosialisasi desa endemis telah tersosialisasi Program desa endemis Kusta telah P2 Kusta dari seluruh tenaga kesehatan mendapat sosialisasi dibagi yang ada. Desa endemis kusta adalah desa jumlah seluruh tenaga yang selama 3 (tiga) tahun berturut-turut kesehatan di desa endemis ditemukan kasus baru kusta di wilayah Kusta) dikali 100% kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu 7. Proporsi kader kesehatan di desa Kader kesehatan di desa endemis yang Jumlah kader kesehatan di desa endemis Kusta tersosialisasi telah tersosialisasi Program P2 Kusta endemis Kusta telah mendapat terutama untuk membantu penemuan sosialisasi dibagi jumlah suspect Kusta di wilayah kerja Puskesmas seluruh kader kesehatan di desa pada kurun waktu tertentu endemis Kusta dikali 100% 8. Proporsi SD/ MI di desa endemis Kusta dilakukan screening Kusta
Target ( Dalam%) 2017
2018
2019
2020
2021
lebih dari 90%
lebih dari 95%
lebih dari 95%
lebih dari 95%
lebih dari 95%
lebih dari 90%
lebih dari 95%
lebih dari 95%
lebih dari 95%
lebih dari 95%
Sumber Data
SD/ MI yang ada di desa endemis Kusta telah dilakukan screening Kusta pada kurun waktu tertentu
Jumlah SD / MI di desa endemis Kusta telah dilakukan screening Kusta dibagi jumlah seluruh SD / MI di desa endemis Kusta) dikali 100%
100%
100%
100%
100%
100%
Penemuan suspek TB Paru atau penderita batuk berdahak yang lebih dari 2 (dua) minggu yang ditemukan diwilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .
Jumlah suspek TB yang diperiksa dibagi target suspek dikali 100%. Target suspek penderita TB = 326/100. 000 x jumlah penduduk x 60% x 10
75%
80%
90%
90%
90%
Register TB 06
100%
100%
100%
100%
100%
Register TB 03
2.1.5.4.Tuberculosis Bacillus (TB) Paru
1.Penemuan suspect penderita TB
2.Penderita TB Paru BTA Positif Penderita TB baru dengan hasil Jumlah pasien baru BTA positif yang dilakukan pemeriksaan kontak pemeriksaan dahak positif yang dilakukan baru yang dilakukan pemeriksaan kontak dibanding dengan pemeriksaan kontak serumah jumlah total TB paru Basil Tahan Asam dibagi jumlah TB BTA positif (BTA) positif baru pada kurun waktu baru yang ditemukan dikali tertentu 100%
No
Indikator UKM Esensial 3.Angka Keberhasilan pengobatan pasien baru BTA positif
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Pasien TB paru baru BTA positif yang Jumlah pasien TB paru baru hasil akhir pengobatan dinyatakan sembuh BTA positif sembuh dengan dan pengobatan lengkap diantara seluruh pengobatan lengkap dibagi pasien TB Paru baru BTA positif yang jumlah pasien TB paru baru diobati dan tercatat didalam register TB BTA positif yang diobati dikali 03 Kabupaten/ Kota dalam periode 100% tertentu ( 3 bulan atau 1 tahun )
Target ( Dalam%)
Sumber Data
2017
2018
2019
2020
2021
90%
90%
90%
90%
90%
Register TB 08
100%
100%
100%
100%
100%
Data dari laporan kegiatan penyuluhan
lebih dari 95%
lebih dari 95%
lebih dari 95%
lebih dari 95%
lebih dari 95%
2.1.5.5.Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS
Anak sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang sudah dijangkau penyuluhan HIV/AIDS
Anak sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang sudah disuluh atau dijelaskan tentang penyakit HIV/AIDS di wilayah kerja Puskesmas selama bulan pada kurun waktu tertentu
Jumlah anak sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang mendapatkan penyuluhan HIV/AIDS dibagi jumlah seluruh anak sekolah (SMP dan SMA/sederajat) di wilayah kerja Puskesmas dikali 100%
2.1.5.6. Demam Berdarah Dengue (DBD
1. Angka Bebas Jentik (ABJ)
Rumah yang bebas jentik di wilayah kerja Jumlah rumah bebas jentik puskesmas pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah rumah yang diperiksa jentiknya dikali 100 %
2. Penderita DBD ditangani
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditemukan berdasarkan kriteria World Health Organization (WHO) dan ditangani sesuai standar Tatalaksana Pengobatan DBD di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah kasus DBD yang ditangani sesuai standar Tatalaksana Pengobatan DBD dibagi dengan jumlah seluruh DBD yang terlaporkan di wilayah Puskesmas dikali 100%
100%
100%
100%
100%
100%
3.Cakupan PE kasus DBD
Penyelidikan epidemologi (PE) meliputi kegiatan pemeriksaan jentik, pencarian kasus DBD yang lain serta menentukan tindakan penanggulangan fokus selanjutnya. yang dilakukan terhadap setiap kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah kasus DBD yang dilakukan PE dibagi jumlah seluruh kasus DBD di wilayah Puskesmas dikali 100%.
100%
100%
100%
100%
100%
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target ( Dalam%) 2017
2018
2019
2020
2021
Sumber Data
2.1.5.7. Malaria
1.Penderita Malaria yang dilakukan pemeriksaan SD
Kasus klinis Malaria yang diperiksa Sediaan Darah (SD) nya secara laboratorium di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah kasus klinis Malaria yang diperiksa SD nya secara laboratorium dibagi jumlah kasus Malaria dikali100%
100%
100%
100%
100%
100%
2.Penderita positif Malaria yang diobati sesuai standar (ACT)
Penderita Malaria berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, yang dalam sediaan darahnya terdapat Plasmodium baik Plasmodium Falciparum, Vivax dikali atau campuran yang mendapat pengobatan Artesunat Combination Therapi (ACT) dan dosis pengobatan sesuai jenis Plasmodium di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah penderita Malaria yang mendapat pengobatan ACT sesuai jenis Plasmodium dibagi jumlah kasus Malaria dikali 100 %
100%
100%
100%
100%
100%
3.Penderita positif Malaria yang di follow up
Kasus Malaria yang dilakukan follow up pengobatannya pada hari ke 7, 14 dan 28 sampai hasil pemeriksaan laboratoriumnya negatif di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah kasus Malaria yang telah dilakukan follow up pengobatannya pada hari ke 7, 14 dan 28 sampai hasil pemeriksaan laboratoriumnya negatif dibagi jumlah kasus Malaria dikali 100 %
100%
100%
100%
100%
100%
Jumlah kasus gigitan HPR yang dilakukan cuci luka dibagi jumlah kasus gigitan HPR dikali 100 % Jumlah kasus gigitan HPR terindikasi yang mendapatkan vaksinasi dibagi jumlah kasus gigitan HPR terindikasi dikali 100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
2.1.5.8. Pencegahan dan Penanggulangan Rabies
1.Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR
2.Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR yang berindikasi
2.1.5.9. Pelayanan Imunisasi
Kasus gigitan HPR (Hewan Penular Rabies) yang dilakukan cuci luka di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu Kasus gigitan HPR terindikasi yang mendapatkan vaksinasi di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Register penderita, register laboratorium
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target ( Dalam%)
Sumber Data
2017
2018
2019
2020
2021
92%
92,5 %
93%
93%
93%
Kohort bayi
>95%
>95%
100%
100%
100%
Kohort bayi
Jumlah murid SD/MI klas I yang mendpt DT dibagi jumlah murid SD/MI kelas I yang ada dikali 100 % Jumlah murid SD/MI klas I yang mendpt campak dibagi jumlah murid SD/MI kelas I yang ada dikali 100 % Jumlah murid SD/ MI kelas 2 dan 3 yang mendpt TT dibagi jumlah murid SD/MI kelas 1 dan 2 yang ada dikali 100 %
>98%
>98%
>98%
>98%
>98%
Laporan imunisasi (BIAS)
>98%
>98%
>98%
>98%
>98%
Laporan imunisasi (BIAS)
>98%
>98%
>98%
>98%
>98%
Laporan imunisasi TT
6. Imunisasi TT5 pada WUS (15-49 th)
Hasil cakupan penapisan dan imunisasi Jumlah WUS yang status TT 5 TT pada WUS (Wanita Usia Subur) umur dibagi Jumlah WUS tahun yang 15-49 tahun dengan status TT5 sama dikali 100 % (Imunisasi TT ke 5) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
> 85%
> 85%
> 85%
> 85%
> 85%
Laporan imunisasi TT
7.Imunisasi TT2 plus bumil (15-49 th)
Hasil cakupan imunisasi TT pada ibu hamil usia 15-49 tahun dengan status T2 ( Vaksin TT atau Td kedua) ditambah T3 ditambah T4 ditambah T5 di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
> 85%
> 85%
> 85%
> 85%
> 85%
Kohort ibu dan Laporan Imunisasi TT
1.IDL (Imunisasi Dasar Lengkap)
Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) bila bayi berusia kurang dari 1 (satu) tahun telah mendapatkan 1 (satu) kali Hepatitis B, 1(satu) kali imunisasi BCG, 3 (tiga) kali imunisasi DPT-HB-Hib, 4 (empat) kali imunisasi Polio, dan 1 (satu) kali imunisasi Campak di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
2. UCI desa
UCI (Univercal Coverage Immunization) Jumlah bayi IDL dibagi jumlah desa adalah kelurahan/desa dimana bayi lahir hidup dikali 100 % minimal 80 % bayi yang ada di desa tersebut mendapatkan imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja Puskesmas selama kurun waktu tertentu.
3 Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD
Hasil cakupan imunisasi DT ( Difteri Tetanus) pada anak SD/MI kelas 1 di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu 4 Imunisasi Campak pada anak kelas Hasil cakupan imunisasi campak pada 1 SD anak SD/MI kelas 1 di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .5 Imunisasi TT pada anak SD kelas Hasil cakupan imunisasi TT(Tetanus 2 dan 3 Toxoid) pada anak SD/MI kelas 2 dan 3 di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah bayi yang mendapat IDL dibagi jumlah bayi lahir hidup dikali 100 %
Jumlah bumil yang status (T2 + T3 + T4 +T 5) dibagi jumlah bumil tahun yang sama dikali 100 %
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target ( Dalam%)
Sumber Data
2017
2018
2019
2020
2021
Jumlah bulan pemantauan (grafik) suhu lemari es pagi dan sore tiap hari (lengkap harinya) dibagi jumlah bulan dalam setahun (12 bulan) dikali 100 %
100%
100%
100%
100%
100%
Buku grafik suhu per lemari es
9.Ketersediaan catatan stok vaksin
Ketersediaan catatan stok vaksin sesuai Pengisian buku Stok dibagi 12 dengan kebutuhan maksimum minimum bulan dikali 100 % ditunjukkan dengan pengisian buku stock vaksin di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
100%
100%
100%
100%
100%
Buku stok vaksin
10. Laporan KIPI Zero reporting / KIPI Non serius
Laporan zero reporting KIPI / KIPI ( Kejadian Ikutan Paska Imunisasi) non serius yang lengkap di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
> 90%
> 90%
> 90%
> 90%
> 90%
Laporan KIPI
>80%
>80%
>80%
>80%
>80%
Laporan STP
> 90%
> 90%
> 90%
> 90%
> 90%
Laporan STP
>80%
>80%
>80%
>80%
>80%
Laporan C1
8 Pemantauan suhu lemari es vaksin Pencatatan suhu lemari es penyimpanan vaksin 2 (dua) kali sehari pagi dan siang pada buku grafik suhu di Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah Laporan KIPI Non Serius dibagi jumlah Lap 12 bulan dikali 100 %
2.1.5.10.Pengamatan Penyakit (Surveilla
1. Laporan STP yang tepat waktu
2.Kelengkapan laporan STP
Laporan STP (SurveilansTerpadu Penyakit) yang tepat waktu sampai dengan tanggal 5 ( lima) setiap bulan.
Jumlah laporan STP tepat waktu (Ketepatan waktu) dibagi jumlah laporan (12 bulan) dikali 100 % Laporan STP yang lengkap 12 ( dua Jumlah laporan STP yang belas) bulan di wilayah kerja Puskesmas lengkap (kelengkapan laporan) pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah laporan (12 bulan) dikali 100 %
3.Laporan C1 tepat waktu
Laporan C1 (Campak) yang tepat waktu sampai dengan tanggal 5 setiap bulan.
Jumlah laporan C1 tepat waktu dibagi jumlah laporan (12 bulan) dikali 100 %
4.Kelengkapan laporan C1
Laporan C1 yang lengkap di wilayah kerja Jumlah laporan C1 lengkap Puskesmas pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah laporan (12 bulan) dikali 100 %
> 90%
> 90%
> 90%
> 90%
> 90%
Laporan C1
5.Laporan W2 (mingguan) yang tepat waktu
Laporan W2 (Wabah Mingguan) yang tepat waktu tiap minggu
>80%
>80%
>80%
>80%
>80%
Laporan W2
Jumlah laporan W2 tepat waktu dibagi jumlah laporan W2 dikali 100 %
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target ( Dalam%) 2017
2018
2019
2020
2021
Sumber Data
6.Kelengkapan laporan W2 (mingguan)
Laporan W2 yang lengkap (52 minggu)di Jumlah laporan W2 yang wilayah kerja Puskesmas pada kurun diterima dibagi jumlah laporan waktu tertentu (52 minggu) dikali 100 %
> 90%
> 90%
> 90%
> 90%
> 90%
Laporan W2
7.Grafik Trend Mingguan Penyakit Potensial Wabah
Grafik mingguan penyakit potensial wabah yang digunakan untuk mengamati pola kecenderungan mingguan penyakit potensial wabah di wilayah Puskesmas pada kurun waktu tertentu. 17 Penyakit Potensial Wabah menurut Permenkes Nomor : 1501 Tahun 2010 yaitu : Kolera, Pes, Demam Berdarah Dengue, Campak, Polio/ AFP, Difteri, Pertusis, Rabies, Malaria, Avian Influenza H5N1, Antraks, Leptospirosis, Hepatitis, Influenza A baru (H1N1)/Pandemi 2009, Meningitis, Yellow Fever dan Chikungunya.
Jumlah grafik mingguan penyakit potensial wabah yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas dikali 100%
100%
100%
100%
100%
100%
Laporan KLB/ W1
8.Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB ditanggulangi dalam waktu kurang dari 24 (dua puluh empat) jam
Desa/ Kelurahan yang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang laporan Wabah (W1) nya diselidiki dan ditanggulangi dalam waktu kurang dari 24 (dua puluh empat) jam oleh Puskesmas dan atau Kabupaten/Kota dan atau Provinsi.
Jumlah Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB dan ditanggulangi dalam waktu kurang dari 24 (dua puluh empat) jam dibagi jumlah Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB dikali 100 %
100%
100%
100%
100%
100%
Laporan KLB/ W1
Desa/ Kelurahan melaksanakan kegiatan Jumlah Desa/ Kelurahan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak melaksanakan kegiatan Menular (Posbindu PTM) Posbindu PTM dibagi jumlah Desa/ Kelurahan yang ada diwilayah kerja Puskesmas dikali 100%
30%
40%
50%
50%
50%
Portal Web PPTM/ Profil Tahunan
2.1.5.11.Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
1. Desa/ Kelurahan yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target ( Dalam%)
Sumber Data
2017
2018
2019
2020
2021
30%
40%
50%
50%
50%
Laporan bulanan deteksi dini kanker cervix/ Portal web PPTM
Jumlah sekolah yang ada di wilayah Puskesmas melaksanakan KTR dibagi jumlah sekolah di wilayah Puskesmas dikali 100% 4.Penduduk usia lebih dari 15 tahun Penduduk usia lebih dari 15 (lima belas) Jumlah penduduk usia lebih yang melakukan pemeriksaan tahun yang melakukan pemeriksaan dari 15 tahun yang melakukan melakukan tekanan darah tekanan darah pemeriksaan tekanan darah dibagi jumlah penduduk usia lebih dari 15 tahun di wilayah Puskesmas dikali 100%
30%
40%
50%
50%
50%
Laporan verifikasi sekolah KTR 2 kali setahun
30%
40%
50%
50%
50%
Laporan Bulanan Puskesmas dan jaringannya (dalam dan luar gedung)/ Portal Web PPTM
5.Penduduk usia lebih dari 18 tahun Penduduk usia lebih dari 18 ( delapan Jumlah penduduk usia lebih yang melakukan pemeriksaan gula belas) tahun yang melakukan pemeriksaan pemeriksaan dari 18 tahun yang melakukan darah gula darah pemeriksaan gula darah dibagi jumlah pddk usia lebih dari 18 tahun di wilayah puskesmas dikali 100
30%
40%
50%
50%
50%
Laporan bulanan puskesmas dan jaringannya (dalam dan luar gedung)/portal web PPTM
2.Perempuan usia 30 – 50 tahun yang di deteksi dini kanker cervix dan payudara .
Wanita usia 30 – 50 th yang di deteksi dini kanker cervix dan payudara
3.Sekolah yang ada di wilayah Puskesmas melaksanakan KTR
Sekolah yang ada di wilayah Puskesmas melaksanakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
Jumlah wanita usia 30 – 50 th yang di deteksi dini kanker servix dan payudara dibagi jumlah wanita usia 30-50 tahun di wilayah Puskesmas dikali 100%
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
6.Obesitas/IMT pada penduduk usia Penduduk usia lebih dari 15 ( lima belas) Jumlah penduduk usia lebih lebih dari 15 tahun yang melakukan tahun yang melakukan pemeriksaan dari 15 ( lima belas) tahun pemeriksaan IMT Obesitas/ IMT ( Indeks Massa Tubuh). yang melakukan pemeriksaan IMT adalah berat badan dibagi tinggi Obesitas/IMT dibagi jumlah badan kuadrat dikali 100%. Normal 18- penduduk usia lebih dari 15 ( 24.9 lima belas) tahun di wilayah wilayah puskesmas dikali 100%
Target ( Dalam%) 2017
2018
2019
2020
2021
30%
40%
50%
50%
50%
Sumber Data Laporan bulanan Puskesmas dan jaringannya (dalam dan luar gedung)/portal web PPTM
Rencana Kerja Lima Tahun Puskesmas CAKRU TAHUN 2017-2021
No
INDIKATOR KINERJA/JENIS KEGIATAN
Definisi Operasional
Target (%)
Cara Penghitungan
Sumber Data
2017
2018
2019
2020
2021
80%
9 0%
100%
100%
100%
2.2.1.Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat ( Perkesmas)
1
Ra si si o Ku Kun ju ju ng ng an an Ru Ru ma ma h (RKR)
Keluarga (KK) yang dikunjungi Jumlah keluarga (berdasarkan dalam program pendekatan Kartu Keluarga/KK) yang keluarga berdasarkan 12 (dua dikunjungi dalam program belas) indikator utama penanda pendekatan keluarga dibagi status kesehatan sebuah keluarga jumlah keluarga (KK) yang ada di sesuai Petunjuk Teknis Program wilayah kerja Puskesmas dikali 100 Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga adalah jumlah peserta JKN atau bukan peserta JKN yang terdapat pada wilayah kerja Puskesmas yang dikunjungi oleh petugas Puskesmas
P-care
No
INDIKATOR KINERJA/JENIS KEGIATAN 2
Individu dan keluarganya dari keluarga rawan yang mendapat keperawatan kesehatan masyarakat ( Home care)
Definisi Operasional Individu dan keluarganya yang termasuk dalam keluarga rawan ( penderita penyakit menular dan tidak menular termasuk jiwa , ibu hamil resiko tinggi dan KEK, balita KEK, miskin) yang mendapat keperawatan kesehatan masyarakat oleh tim terpadu Puskesmas ( medis, paramedis, bidan, gizi, kesling dll sesuai kebutuhan) untuk penilaian lingkungan ( keadaan rumah, keluarga,keuangan) dan pemeriksaan fisik (menilai keadaan awal, deteksi penyakit, respon terapi dll) di wilayah kerja Puskesmas pada waktu tertentu.
Target (%)
Cara Penghitungan Individu dan keluarganya mendapat keperawatan kesehatan masyarakat dibagi jumlah keluarga rawan di Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100 %
Sumber Data
2017
2018
2019
2020
2021
60%
70%
80%
80%
80%
Form dan register Keperawatan Kesehatan Masyarakat dan Register Kohort Keluarga Binaan Perkesmas
No
INDIKATOR KINERJA/JENIS KEGIATAN
3
Definisi Operasional
Target (%)
Cara Penghitungan
Sumber Data
2017
2018
2019
2020
2021
Jumlah keluarga yang mengalami kenaikan tingkat kemandirian dibagi jumlah seluruh keluarga yang dibina dikali 100%
30%
35%
40%
40%
40%
Register Kohort Keluarga Binaan Perkesmas
Pemberdayaan kelompok Kelompok masyarakat ( PMR, Jumlah kelmpok pemberdayaan masyarakat terkait program Karang Taruna, SBH, kader masy yang sudah mendapat kesehatan jiwa posyandu dll ) sudah mendapat sosialisasi tentang kesehatan jiwa sosialisasi tentang deteksi dini dibagi jumlah kelompok gangguan jiwa dan cara merujuk pemberdayaan masyarakat dikali ke Puskesmas di wilayah 100% kerjanya pada kurun waktu tertentu tahun sebelumnya.
25%
25%
30%
30%
30%
Data dasar UKBM (Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat)
Kenaikan tingkat Kenaikan tingkat kemandirian kemandirian keluarga keluarga KM I adalah Keluarga setelah pembinaan menerima keperawatan kesehatan masyarakat KM II adalah Keluarga tahu dan dapat mengungkapkan masalahkesehatannya secara benar, dan melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai anjuran. KM III adalah Keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara aktif dan melakukan tindakan pencegahan secara aktif. KM IV adalah keluarga melakukan tindakan promotif secara aktif
2.2.2.Pelayanan Kesehatan Jiwa
1
No
INDIKATOR KINERJA/JENIS KEGIATAN
Definisi Operasional
Target (%)
Cara Penghitungan 2017
2
Penanganan kasus jiwa ( Kasus jiwa yang ditangani Jumlah ODGJ + ODMK ditangani gangguan perilaku, petugas kesehatan di Puskesmas petugas kesehatan di Puskesmas gangguan jiwa, gangguan (mendapat konseling dan dibagi estimasi ODGJ + ODMK di psikosomatik, masalah pengobatan) dibandingkan wilayah Puskesmas dikali 100% napza dll ) yang datang dengan estimasi jumlah Orang berobat ke Puskesmas Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) di wilayah Puskesmas.Estimasi ODGJ di Puskesmas= 0,22 % x jumlah penduduk wilayah Puskesmas.Estimasi ODMK : 6% x jumlah penduduk wilayah Puskesmas.Target Pelayanan : 40% dari total estimasi ODGJ dan ODMK di wilayah Puskesmas.
3
Penanganan kasus kesehatan jiwa melalui rujukan ke RS / Specialis
Kasus kesehatan jiwa yang Jumlah kasus kesehatan jiwa yang dirujuk ke RS / Spesialis dirujuk ke RS / Spesialis dibagi dibandingkan dengan jumlah jumlah seluruh kasus kesehatan seluruh kasus kesehatan jiwa di jiwa dikali 100% wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu tahun sebelumnya
40%
25%
2018 40%
20%
2019 40%
20%
Sumber Data 2020 40%
20%
2021 40% Laporan Bulanan Kesehatan Jiwa
20%
Laporan Bulanan Kesehatan Jiwa
No
INDIKATOR KINERJA/JENIS KEGIATAN
4
Kunjungan rumah pasien jiwa
Definisi Operasional
Target (%)
Cara Penghitungan
Pasien jiwa yang dikunjungi Jumlah pasien jiwa yang mendapat rumahnya oleh petugas kunjungan rumah dibagi jumlah kesehatan/kader kesehatan seluruh pasien jiwa yang ditangani dalam rangka dikali100% konseling/edukasi/pengobatan dibandingkan jumlah seluruh pasien jiwa yang ditangani di wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu tahun sebelumnya
Sumber Data
2017
2018
2019
2020
2021
25%
30%
35%
35%
35%
Data dasar pasien jiwa dan Buku/Laporan Kegiatan Luar Gedung
2.2.3.Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut 2.2.3.1.UKGS
1
Murid kelas 1 yang dilakukan penjaringan
Murid kelas 1 SD/MI yang Jumlah murid kelas 1 SD/MI yang dilakukan penjaringan kesehatan dilakukan penjaringan dibagi gigi dan mulut di wilayah kerja jumlah murid kelas 1 SD/MI dikali Puskesmas pada kurun waktu 100% tertentu
100%
100%
100%
100%
100%
Lap.gigi/ Puskesmas
2
Murid kelas 1-6 yang mendapat perawatan
Perawatan Preventif dan kuratif sederhana( berupa kumur-kumur fluor, topical aplikasi fluor, f issure sealant, Surface Protection, Automatic Restoratif Treatment (ART) , pencabutan gigi sulung) yang diberikan pada murid kelas 1-6 SD/MI yang dilakukan oleh tenaga kesehatan gigi baik di sekolah ataupun yang dirujuk ke Puskesmas.
40%
45%
50%
50%
50%
Lap.Puskesmas
Jumlah murid kelas 1-6 yang mendapat perawatan preventif dan kuratif sederhana dibagi jumlah murid kelas 1-6 SD/MI yang membutuhkan perawatan dikali 100%
No
INDIKATOR KINERJA/JENIS KEGIATAN 3
SD/MI dengan UKGS Tahap III
Definisi Operasional
Target (%)
Cara Penghitungan
Sumber Data
2017
2018
2019
2020
2021
Murid SD / MI yang dirujuk ke Jumlah SD/MI dengan UKGS Puskesmas untuk mendapatkan Tahap III dibagi jumlah SD/MI perawatan di wilayah kerja dikali 100% Puskesmas pada kurun waktu tertentu
30%
40%
50%
50%
50%
Lap.gigi/ UKGS
2.2.3.2.UKGM 1
AP RAS ya ng di la kuk an penjaringan di UKBM (Posyandu dan PAUD)
Anak pra sekolah (APRAS) di UKBM (Posyandu & PAUD) yang dilakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah APRAS yang dilakukan penjaringan dibagi jumlah APRAS di UKBM ( Posyandu & PAUD) dikali 100%
40%
50%
60%
60%
60%
Lap puskesmas
2
UKBM yang melaksanakan UKGM
Cakupan UKBM yang melaksanakan UKGM di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah UKBM yamg melaksanakan UKGM dibagi jumlah UKBM dikali 100%
15%
20%
25%
25%
25%
Lap.Puskesmas
Jumlah Hatra ramuan yang memiliki STPT dibagi jumlah Hatra Ramuan yang ada di wilalyah kerja Puskesmas dikali 100%
65%
70%
75%
75%
75%
Laporan Tribulan Kesehatan Tradisional (Kestrad)
65%
70%
75%
75%
75%
Laporan Tribulan Kesehatan Tradisional (Kestrad)
55%
60%
65%
65%
65%
Laporan Tribulan Kesehatan Tradisional (Kestrad)
2.2.4.Pelayanan Kesehatan Tradisional
1
Penyehat Tradisional ramuan yang memiliki STPT
Penyehat Tradisional Ramuan yang memiliki Surat Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT) di wilalyah kerja Puskesmas
2
2. Hatra denganketrampilan yang memiliki STPT
Hatra (Penyehat Tradisional ) dengan Keterampilan yang memiliki STPT di wilalyah kerja Puskesmas
3
Jumlah Hatra Keterampilan yang memiliki STPT dibagi jumlah Hatra Keterampilan yang ada di wilalyah kerja Puskesmas dikali 100% Fasilitas Yankestrad yang Fasilitas Yankestrad (Pelayanan Jumlah Fasilitas yankestrad yang berijin Tradisional) yang berijin yang berijin dibagi jumlah yankestrad ada di wilayah kerja Puskesmas yang ada di wilayah kerja Puskesmas dikali 100 %
No
INDIKATOR KINERJA/JENIS KEGIATAN 4
Definisi Operasional
Target (%)
Cara Penghitungan
Sumber Data
2017
2018
2019
2020
2021
Pembinaan ke Penyehat Jumlah Penyehat Tradisional yang Tradisional yang dilakukan oleh mendapat pembinaan oleh petugas puskesmas/kader di petugas/kader kesehatan dibagi wilayah kerja Puskesmas jumlah Penyehat Tradisional yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam periode 1 tahun dikali 100%
30%
40%
50%
50%
50%
Laporan Tribulan Kesehatan Tradisional (Kestrad)
Kelompok/ klub olahraga, meliputi kelompok olahraga di sekolah, klub antara lain jantung sehat, senam asma, senam usila, senam ibu hamil, senam diabetes, senam osteoporosis, kebugaran jamah haji dan kelompok olahraga/latihan fisik lainnya yang dibina di wilayah kerja Puskesmas selama pada kurun waktu tertentu,
Jumlah kelompok/klub olahraga yang dibina dibagi jumlah kelompok/ klub olahraga yang ada dikali 100%
30%
35%
40%
40%
40%
Data dasar
CJH yang dilakukan Jumlah CJH yang dilakukan pengukuran kebugaran jasmani Pengukuran Kebugaran Jasmani sesuai dengan pedoman yang oleh Puskesmas pada tahun ada. berjalan dibagi Jumlah CJH yang terdaftar di Puskesmas pada tahun berjalan dikali 100 % P en gu ku ra n K eb ug ar an Pengukuran Kebugaran jasmani Jumlah anak sekolah yang jasmani pada anak sekolah Anak Sekolah ( SD kelas 4 - 6, dilakukan Pengukuran Kebugaran SMP dan SMA) di wilayah Jasmani dibagi jumlah murid yang Puskesmassesuai dengan ada di wilayah Puskesmas dikali pedoman yang ada selama kurun 100 % waktu tertentu
60%
70%
80%
80%
80%
Data dasar, Kementerian agama
25%
30%
35%
35%
35%
Data dasar
P emb in aa n k e P en ye ha t Tradisional
2.2.4.Pelayanan Kesehatan Olahraga
1
Kelompok /klub olahraga yang dibina
2
P en gu ku ra n K eb ug ar an Calon Jamaah Haji
3
No
INDIKATOR KINERJA/JENIS KEGIATAN
Definisi Operasional
Target (%)
Cara Penghitungan
Sumber Data
2017
2018
2019
2020
2021
2.2.6.Pelayanan Kesehatan Indera 2.2.6.1.Mata
1
Penemuan dan penanganan Kasus refraksi yang ditemukan Kasus refraksi yang ditemukan dan Kasus refraksi. dan ditangani di masyarakat & ditangani dibagi jumlah penderita Puskesmas melalui pemeriksaan yang diperiksa refraksi dikali 100% visus/ refraksi di wilayah kerja pada kurun waktu tertentu .
70%
60%
55%
55%
55%
Register rwt jln & Lap.semester prog.kes Indra
2
Penemuan kasus penyakit mata di Puskesmas
65%
50%
45%
45%
45%
Register rwt jln & Lap.semester prog.kes Indra
35%
30%
25%
25%
25%
Register rwt jln & data dasar
90%
95%
100%
100%
100%
Lap. Daftar hadir peserta penyuluhan dan jadwal penyuluhan & Lap semester prog.kes.indera.
3 Penemuan kasus buta
Kasus penyakit mata yang Jenis kasus penyakit.mata dibagi ditemukan melalui pemeriksaan jumlah seluruh pemeriksaan kasus / kegiatan screening, baik secara mata dikali 100% aktif maupun pasif ( yang datang saja ) di wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu.
Kasus buta katarak yang katarak pada usia diatas 45 ditemukan melalui pemeriksaan tahun atau kegiatan screening untuk usia diatas 45 tahun baik dalam gedung maupun luar gedung di wilayah kerjanyapada kurun waktu tertentu tahun sebelumnya.
4
.Penyuluhan Kesehatan Mata
Jumlah kasus buta katarak dibagi jumlah penduduk usia lebih dari 45 tahun yang dilakukan skrening dikali 100%
Kegiatan penyuluhan kesehatan Jumlah penyuluhan yang mata yang dilaksanakan baik di dilaksanakan dalam kurun waktu dalam puskesmas maupun di setahun dibagi 12 x 100% luar puskesmas di wilayah kerjanyapada kurun waktu tertentu.
No
INDIKATOR KINERJA/JENIS KEGIATAN
5 .Pelayanan rujukan mata
Definisi Operasional
Target (%)
Cara Penghitungan
Sumber Data
2017
2018
2019
2020
2021
Penderita penyakit mata yang dirujuk dengan menjalani pemeriksaan/pengobatan sebelumnya atau tidak di wilayah Puskesmas pada kurun waktu tertentu tahun sebelumnya.
Jumlah penyakit mata yang dirujuk dibagi jumlah penderita penyakit mata dikali 100%
30%
25%
20%
20%
20%
Register rwt jln & Lap semester prog.kes.indera.
2.2.6.2.Telinga
1
P en emua n ka su s y an g rujukan ke spesialis di Puskesmas melalui pemeriksaan fungsi pendengaran
Kasus kasus yang di rujukan ke spesialis melalui pemeriksaan fungsi pendengaran baik dalam maupun luar gedung di wilayah Puskesmas pada Kurun waktu tertentu tahun sebelumnya.
Jumlah kasus yang dirujukan ke spesialis dibagi jumlah kasus gangguan pendengaran dikali 100%
12%
12%
!0%
!0%
!0%
Register rwt jln & Lap semester prog.kes.indera
2
Penemuan kasus penyakit telinga di puskesmas
kasus Penyakit telinga yang ditemukan melalui pemeriksaan/ kegiatan skreening baik yang dilakukan di dalam gedung dan luar gedung ( yang datang saja ) di wilayah Puskesmas pada kurun waktu tertentu tahun sebelumnya.
Jumlah kasus penyakit telinga dibagi jumlah kunjungan kasus telinga (baru dan lama) dikali 100%
35%
40%
45%
45%
45%
Register rwt jln & Lap semester prog.kes.indera
3
Penemuan Kasus Serumen Kasus serumen prop yang Jumlah kasus serumen prop yang prop ditemukan pada saat screening / ditemukan dibagi jumlah kasus penjaringan dan atau pada saat telinga yang diperiksa dikali 100% berobat di puskesmas di wilayah Puskesmas pada Kurun waktu tertentu tahun sebelumnya.
55%
60%
65%
65%
65%
Data penjaringan/screening dan register rawat jalan
No
INDIKATOR KINERJA/JENIS KEGIATAN
Definisi Operasional
Target (%)
Cara Penghitungan
Sumber Data
2017
2018
2019
2020
2021
Lansia (umur > 60 th) yang Jumlah lansia yang mendapat mendapat pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan dibagi jumlah di fasilitas kesehatan dan lansia yang ada (BPS) dikali 100% Posyandu di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .
56%
57%
58%
58%
58%
Laporan Bulanan ARU
Pekerja formal yang mendapat konseling total seluruh pekerja dari seluruh perusahaan/ PNS/ sektor formal lainnya yang mendapat konseling (tatap muka, konsultasi, promotive dan preventive secara individu) baik didalam maupun diluar gedung oleh petugas p uskesmas.Jumlah seluruh pekerja formal adalah total pekerja dari sektor formal (pemerintah/ BUMN/ swasta) di wilayah kerja Puskesmas
60%
70%
80%
80%
80%
Data dasar
2.2.7. Pelayanan Kesehatan Lansia Pelayanan Kesehatan Lansia
2.2.8. Pelayanan Kesehatan Kerja
1
P ek er ja fo rma l ya ng mendapat konseling
Jumlah pekerja formal yang mendapat konseling dibagi jumlah seluruh pekerja formal yang dibina dikali 100%
No
INDIKATOR KINERJA/JENIS KEGIATAN
Definisi Operasional
2
P ek er ja in fo rma l ya ng mendapat konseling
3
Promotif dan preventif Salah satu atau seluruh kegiatan Jumlah promotif dan preventif yang dilakukan pada promosi (penyuluhan, konseling, yang dilakukan pada kelompok kelompok kesehatan kerja latihan olahraga dll) dan kesehatan kerja dibagi jumlah preventif (imunisasi, seluruh Pos UKK dikali 12 dikali pemeriksaan kesehatan, APD, 100% ergonomi, pengendalian bahaya lingkungan dll) yang dilakukan minimal 1 (satu) kali tiap bulan selama 12 ( dua belas) bulan pada kelompok kesehatan kerja. Jumlah seluruh Pos UKK : adalah total Pos UKK di wilayah binaan kali 12 ( dua belas) bulan
2.2.9. Kesehatan Matra
Target (%)
Cara Penghitungan
Pekerja informal yang mendapat Jumlah p ekerj a informa l yang konseling adalah total pekerja mendapat konseling dibagi jumlah da ri sel ur uh sektor informa l sel uruh pe kerj a infor mal yang lainnya yang mendapat dibina dikali 100% konseling (tatap muka, konsultasi, promotive dan preventive secara individu) baik didalam maupun diluar gedung oleh petugas puskesmas.Jumlah seluruh pekerja informal : adalah total pekerja dari sektor informal (petani, nelayan, pedagang, dan lain-lain) di wilayah kerja Puskesmas
Sumber Data
2017
2018
2019
2020
2021
60%
70%
80%
80%
80%
Data dasar dan Laporan Bulanan Kesehatan Pekerja (LBKP)
60%
70%
80%
80%
80%
Data dasar dan Laporan Bulanan Kesehatan Pekerja (LBKP)
No
INDIKATOR KINERJA/JENIS KEGIATAN
Definisi Operasional
1
Hasil pemeriksaan Jemaah haji yang dilakukan kesehatan jamaah haji 3 pemeriksaan kesehatan bulan sebelum operasional terdata.
2
Terbentuknya Tim TRC [Tim Reaksi Cepat]
Adanya TRC Puskesmas
Target (%)
Cara Penghitungan Jumlah hasil pemeriksaan jemaah haji yg dientry dalam siskohat pd 3 bln sebelum operasional dibagi dengan jumlah kouta jemaah haji pd tahun berjalan dikali 100
Adanya SK TRC Puskesmas
Sumber Data
2017
2018
2019
2020
2021
70%
75%
80%
80%
80%
100%
100%
100%
100%
Laporan rekapitulasi pemeriksaan haji
100% SK TRC
Rencana Kerja Lima Tahun Puskesmas CAKRU TAHUN 2017-2021
No
Jenis pelayanan
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Frekuensi Pengumpul an Data
Periode Analisa
Target 2017
2018
2019
2020
2021
Sumber Data
2.3.1. Pelayanan rawat jalan 1. Angka Kontak
Pemanfaatan
Mengetahui tingkat aksesabilitas dan pemanfaatan pelayanan primer
2.Rasio Rujukan Rawat Jalan Non Spesialistik
koordinasi dan untuk mengetahui kerjasama kualitas pelayanan
Kontak bila peserta JKN (per nomor identitas peserta) yang terdaftar mendapatkan pelayanan kesehatan baik di dalam gedung maupun di luar gedung
Jumlah Peserta terdaftar yang melakukan kontak dengan Puskesmas dibagi total jumlah peserta terdaftar di FKTP dikali 1000 (seribu).
1 b ul an
1 b ul an
1 50 p er m il 1 50 p er m il 1 50 p er m il 1 50 p er m il 1 50 p er m il
C at at an r uj uk an dalam P-care
Kasus non spesialistik adalah kasus terkait 144 diagnosa yang harus ditangani di Puskesmas serta kriteria Time-AgeComplicationComorbidity (TACC) . Kelayakan rujukan kasus tersebut berdasarkan kesepakatan dalam bentuk perjanjian kerjasama antara BPJS Kesehatan, Puskesmas, Dinkes Kabupaten/Kota dan Organisasi Profesi dengan memperhatikan kemampuan pelayanan Puskesmas serta progresifitas penyakit yang merupakan keadaan khusus dan/atau kedaruratan medis
Jumlah peserta yang dirujuk 1 bulan dengan kasus non spesialistik dibagi jumlah seluruh peserta yang dirujuk oleh Puskesmas dikali 100 %
1 bulan
kurang dari kurang dari kurang dari kurang dari kurang dari 5% 5% 5% 5% 5%
P-Care.
PJ Pelayanan
No
Jenis pelayanan 3.Rasio Peserta Prolanis Rutin Berkunjung ke FKTP (RPPB)
Dimensi Mutu
Tujuan
kesinambunga kesinambungan n pelayanan pelayanan penyakit kronis .
4.Penyediaan rekam Efektif dan & medis rawat jalan Efisiensi kurang dari 10 menit
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Frekuensi Pengumpul an Data
Penyakit kronis masuk jumlah Peserta Prolanis 1 bulan Prolanis yaitu Diabetes yang rutin berkunjung Melitus, Hipertensi, (jumlah peserta JKN yang Rujuk Balik (Jantung, terdaftar dalam Prolanis Asma, Penyakit Paru (per nomor identitas Obstruktif Kronis peserta) dan mendapatkan (PPOK), epilepsi, stroke, pelayanan kesehatan dalam schizophrenia, dan gedung maupun di luar Systemic Lupus gedung. dibagi jumlah Erythematosus (SLE)). Peserta Prolanis terdaftar di Aktifitas Prolanis:(1) Puskesmas dan jaringannya edukasi Klub (2) dikali 100% Konsultasi Medis (3) Pemantauan Kesehatan melalui pemeriksaan penunjang (4) Senam Prolanis (5) Home Visit (6) Pelayanan Obat secara rutin (obat PRB)
Rekam medik Penyediaan rekam medis Jumlah rekam medik rawat tersedia dengan cepat rawat jalan dihitung jalan yang disediakan dalam sejak pasien waktu kurang dari 10 menit memasukkan berkas dibagi jumlah rekam medik hingga rekam medis rawat jalan yang disampling tersebut ditemukan dikali 100%
1 bln
Periode Analisa 1 bulan
3 bulan
Target 2017
2018
2019
2020
2021
50%
50%
50%
50%
50%
100%
100%
100%
100%
Sumber Data
PJ Pelayanan
Aplikasi P-Care.
100% Register
PJ Pendaftaran
No
Jenis pelayanan
Dimensi Mutu
Tujuan
5.Kelengkapan pengisian rekam medik
Efektifitas
6. Rasio gigi tetap yang ditambal terhadap gigi yang dicabut
Kualitas Mengurangi angka Kesehatan Gigi Pencabutan gigi permanen
Definisi Operasional
Jumlah rekam medik rawat jalan yang diisi lengkap dibagi jumlah rekam medik rawat jalan dikali 100%
Frekuensi Pengumpul an Data
Periode Analisa
1 bln
3 bulan
Pelayanan kesehatan gigi Jumlah gigi yang di tambal dan mulut dalam bentuk dibagi jumlah gigi tetap upaya promotif, yang dicabut dikali 100% preventif dan kuraatif sederhana seperti pencabutan gigi, pengobatan dan penambalan yang dilakukan di sarana pelayanan kesehatan.
1 bulan
3 bulan
7.Bumil yang Kualitas Pelayanan paripurna Kunjungan baru bumil Jumlah bumil yang mendapat perawatan Kesehatan Gigi bagi bumil yang dirujuk dari KIA mendapat perawatan kes kesehatan gigi pada bumil yang mendapat gigi di puskesmas dibagi perawatan kesehatan gigi jumlah bumil yang periksa /diperiksa dan dirawat di di Puskesmas dikali 100% poli gigi Puskesmas
1 bulan
3 bulan
2.3.2. Pelayanan Gawat Darurat
Rekam Medik terisi Rekam medik yang lengkap 1 x 24 jam lengkap dalam 24 jam setelah selesai pelayanan, diisi oleh tenaga medis dan atau paramedis (SOAP,KIE,Askep, diagnosis, Kode ICD X, Kajian sosial, Pengobat an, tanda tangan ) serta pengisian identitas rekam medik lengkap oleh petugas rekam medik (nama, nomor rekam medik, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, no kartu BPJS)
Cara Penghitungan
Target 2017 100%
100% (rasio 2:1)
60%
2018 100%
100% (rasio 2:1)
60%
2019 100%
100% (rasio 2:1)
60%
2020 100%
100% (rasio 2:1)
60%
2021
Sumber Data
100% Register
PJ Pelayanan PJ pendaftaran dan poli umum, UGD, gigi, KIA-KB, MTBS, rawat inap
100% register gigi (rasio 2:1)
PJ pelayanan gigi dan mulut
60% register gigi
PJ pelayanan gigi dan mulut
No
Jenis pelayanan
Dimensi Mutu
Tujuan
1.Kompetensi SDM Keselamatan Kesiapan tenaga memenuhi standar dan efektivitas melayani kasus gawat darurat
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Frekuensi Pengumpul an Data
Periode Analisa
Target 2017
2018
2019
2020
2021
Sumber Data
PJ Pelayanan
Tenaga medis dan paramedis yang telah mengikuti Pelatihan PPGD medis/paramedis serta sopir ambulans yang telah mengikuti pelatihan PPGD awam
Jumlah tenaga medis, paramedis, sopir ambulans yang telah mengikuti pelatihan PPGD dibagi jumlah tenaga medis, paramedis dan sopir ambulans di Puskesmas dikali 100%
1 bln
3 bulan
100%
100%
100%
100%
100% Register
PJ pelayanan gawat darurat
Keselamatan Kesiapan fasilitas , Kesiapan fasilitas dan efektivitas peralatan, sarana (ruang, akses) dan prasarana dan obat di peralatan ( brankar, pelayanan gawat oksigen, jumlah dan darurat sterilitas alat bedah minor, alat Bantuan Hidup Dasar ), sarana ( ambulans dan kelengakapannya) serta obat emer ensi 3.Kelengkapan E fe kt if it as I nf or me d t e ri si Kelengkapan pengisian pengisian informed lengkap 1 x 24 jam data informed d an consent dalam 24 consent , meliputi jam setelah selesai identitas pasien, pelayanan informasi yang disampaikan dan tanda tangan saksi dan emberi la anan 2.3.3. Pelayanan Kefarmasian
Jumlah peralatan sarana prasarana dan obat emergensi yang tidak memenuhi standar dibagi jumlah seluruh peralatan, sarana prasarana serta obat emergensi dikali 100%
1 bln
3 bulan
100%
100%
100%
100%
100% Register gawat darurat
PJ pelayanan gawat darurat
Jumlah informed consent rawat jalan yang diisi lengkap dibagi jumlah informed consent di pelayanan gawat darurat, KB dan persalinan dikali 100%
1 bln
3 bulan
100%
100%
100%
100%
100% Register
PJ pelayanan gawat darurat , KB, persalinan
2. Ketersediaan peralatan, sarana prasarana dan obat memenuhi standar
1.Kesesuaian item obat yang tersedia dengan Fornas
Pemenuhan standar
Evaluasi kesesuaian item Obat terpilih yang sudah disusun dalam obat dalam resep terhadap Fornas Fornas dibutuhkan dan harus tersedia di Puskesmas
Jumlah item obat yang termasuk dalam Fornas dibagi Jumlah item obat yang tersedia di Puskesmas dikali 100 %
1 bulan
3 bulan
80%
90%
100%
100%
100% data stok obat
Penanggun g Jawab Pelayanan Kefarmasia n Puskesmas
2.Kesesuaian ketersediaan obat dengan pola penyakit
E fi si en si
T erg amb ar nya kesesuaian perencanaan dan kebutuhan obat
Jumlah jenis obat yang tersedia dibagi Jumlah jenis obat yang dibutuhkan untuk semua kasus sesuai standar pengobatan dikali 100 %
1 bulan
3 bulan
80%
90%
100%
100%
100% data stok obat
Penanggun g Jawab Pelayanan Kefarmasia n Puskesmas
6 Pelayanan laboratorium
obat yang disediakan sesuai kebutuhan (dengan pola penyakit yang ada di wilayah Puskesmas)
No
Jenis pelayanan
Dimensi Mutu
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Jumlah jenis pelayanan yang Jenis pelayanan tersedia dibagi Jumlah standar laboratorium sesuai jenis pelayanan dikali 100 % Permenkes tentang penyelenggaraan lab puskesmas efektifitas, Tergambarnya Waktu mulai pasien Jumlah pasien dengan kesinambunga kecepatan dan diambil sample sampai waktu tunggu penyerahan n pelayanan, ketepatan pelayanan dengan menerima hasil hasil pelayanan efisiensi laboratorium yang sudah diekspertisi laboratorium < 120 menit kurang/sama dengan 120 dibagi jumlah seluruh menit pemeriksaan dikali 100%
1.Kesesuaian jenis mutu pelayanan laboratorium dengan standar 2.Ketepatan waktu tunggu penyerahan hasil pelayanan laboratorium
Tujuan
3.Kesesuaian hasil Keselamatan, pemeriksaan baku efektivitas, mutu internal (PMI) efisiensi
Tergambarnya standar pelayanan laboratorium
Frekuensi Pengumpul an Data
Periode Analisa
Target 2017
2018
2019
2020
2021
Sumber Data
PJ Pelayanan
1 bulan
3 Bulan
100%
100%
100%
100%
100% Analisa jenis pelayanan
PJ unit Laboratoriu m
1 bulan
3 Bulan
100%
100%
100%
100%
100% S ur ve y, Re gi st er
P J u ni t Laboratoriu m
Jumlah pemeriksaan mutu internal yang memenuhi standar dibagi jumlah pemeriksaan dalam 1 bulan dikali 100%
1 b ul an
3 Bu la n
100%
100%
100%
100%
100% Hasil pemeriksaan baku mutu internal
PJ unit Laboratoriu m
Pelayanan satu hari oleh Jumlah pelayanan satu hari tenaga kesehatan yang oleh tenaga kesehatan terlatih terlatih dibagi seluruh pelayanan satu hari di Puskesmas dikali 100%
1 bulan
3 Bulan
100%
100%
100%
100%
100% Register Kohort
PJ Ruang persalinan & UGD
Jumlah hari perawatan di bagi hasil kali jumlah tempat tidur dengan jumlah hari perawatan di Puskesmas rawat inap pada kurun waktu tertentu
1 bulan
3 Bulan
40%
40%
40%
40%
40% rekam medis
PJ rawat inap
Jumlah visite yang dilakukan oleh dokter dibagi jumlah hari rawat inap di Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100%
1 bulan
3 bulan
100%
100%
100%
100%
100% Rekam medik
PJ unitrawat inap
Tergambarnya Pemeriksaan mutu kualitas pemeriksaan pelayanan laboratorium laboratorium memenuhi +2SD- -2SD (Standar Deviasi) oleh Tenaga Puskesmas yang kompeten, dilakukan evaluasi, analisa dan tindak lanjut
2.3.5.Pelayanan satu hari ( one day care) Pelayanan satu hari ( Keselamatan One day care ) 0-24 jam dilakukan oleh tenaga yang kompeten
Persalinan yang aman di Puskesmas yang sesuai dengan SOP
2.3.6.Pelayanan Rawat Inap 1.BOR
Efektifitas dan Tergambarnya Bed Occupation Rate efisiensi efektifitas dan (BOR) adalah % efisiensi penggunaan pemakaian tempat tidur bed di ruang rawat di Puskesmas rawat inap inap pada kurun waktu tertentu
2.Visite pasien Kompetensi rawat inap dilakukan tehnis, oleh dokter kesinambunga n pelayanan
pelayanan yang terkoordinasi untuk menjamin kesinambungan pelayanan
Visite pasien rawat inap dilakukan oleh dokter
No
Jenis pelayanan
Dimensi Mutu
3.Kelengkapan Efektifitas pengisian rekam medik dalam 24 jam
4. Pertolongan persalinan normal oleh nakes terlatih
Keselamatan
5.Pelayanan konseling gizi
Pemantauan
Tujuan
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Rekam Medik terisi Rekam medik yang telah Jumlah rekam medis yang lengkap diisi lengkap dalam 24 lengkap dibagi jumlah jam setelah selesai seluruh rekam medis di pelayanan oleh staf pelayanan rawat inap dikali medis dan atau perawat 100% (SOAP, KIE, Asuhan keperawatan, lembar observasi , lembar rujukan, asuhan gizi, resume, surat pemulangan, informed concent Persalinan yang Pertolongan persalinan Jumlah pertolongan aman di Puskesmas normal (Persalinan persalingan normal oleh pervaginam) oleh tenaga tenaga kesehatan terlatih kesehatan yang terlatih dan sesuai SOP dibagi APN ( Asuhan seluruh persalinan di Persalinan Normal) dan Puskesmas dikali 100% sesuai SOP
Tersedianya Pelayanan konseling gizi Jumlah konseling gizi pelayanan konseling untuk ibu hamil, balita/ pasien rawat inap gizi di Puskesmas bayi KEK, Obesitas, dibandingkan jumlah kasus Diabetes Melitus, yang dirawat di Puskesmas Hipertensi serta masalah dikali 100% gizi lainnya di Puskesmas rawat inap
Frekuensi Pengumpul an Data
Periode Analisa
Target 2017
2018
2019
2020
2021
Sumber Data
PJ Pelayanan
1 bln
3 bulan
100%
100%
100%
100%
100% Register
PJ rawat Inap
1 bulan
3 Bulan
100%
100%
100%
100%
100% Register Kohort
PJ Ruang persalinan & Rawat gabung
1 bln
3 bulan
80%
80%
80%
80%
80% Rekam medis
Petugas gizi
Rencana Kerja Lima Tahun Puskesmas CAKRU TAHUN 2017-2021
Jenis Variabel
Definisi Operasional
Periode Analisa
Cara penghitungan
Sumber Data
Penanggung Jawab/PJ Pengumpul Data
2017
2018
2019
2020
1
2
3
4
5
6
7
9
10
11
12
13
1
S KM ( Sur ve i Ke pu as an Masyarakat)
Pernyataan puas oleh pelanggan terhadap pelayanan di Puskesmas (Permenpan RB no 18 Tahun 2014)
1 tahun sekali
Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei (dalam prosen) dibagi Jumlah total pasien yang disurvei ( n minimal 150) dikali 100%
Survei dengan kuesioner,laporan, analisa dan RTL
Tim mutu Puskesmas
> 80 %
> 80 %
> 80 %
> 80 %
> 80 %
2
Survei Kepuasan Pasien
Pernyataan puas oleh 3 bulan Jumlah kumulatif hasil pelanggan terhadap unit untuk penilaian kepuasan dari pelayanan di Puskesmas survey pasien yang disurvei (dalam (poli rawat jalan, UGD, koin, 6 prosen) dibagi Jumlah total Gigi, Lab, Farmasi, Rawat bulan untuk pasien yang disurvei dikali Inap, poli umum) survey 100% dengan kuesioner secara internal
Survei dengan metode koin dan atau kuesioner,laporan, analisa dan RTL
Tim mutu Puskesmas
> 80 %
> 80 %
> 80 %
> 80 %
> 80 %
3
P ena ngan an P en ga du an Pelanggan
Pernyataan ketidak puasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan
Catatan Pengaduan Pelanggan, RTL, TL dan evaluasi hasil TL
Tim mutu Puskesmas
100%
100%
100%
100%
100%
No
sebulan sekali
Jumlah pengaduan pelanggan yang telah ditangani dibagi jumlah seluruh pengaduan dikali 100%
Target 2021
No 2:05:04
Jenis Variabel Tidak terjadi hal yang membahayakan keselamatan pasien ( Sasaran keselamatan pasien)
Definisi Operasional
Periode Analisa
Cara penghitungan
Sumber Data
Sasaran Keselamatan Setiap Jumlah pasien dalam satu Rekam medis, Laporan Pasien meliputi: Tidak bulan sekali bulan dikurangi jumlah keselamatan pasien (KTD, adanya kejadian salah kejadian dalam waktu satu KPC,KNC,KTC) ,Survei, identifikasi pasien,Tidak bulan dibagi jumlah pasien laporan infeksi nosokomial, adanya kesalahan dalam satu bulan dikali 100 Daftar tilik kepatuhan SOP pemberian obat high alert/ % komunikasi efektif dan hasil perlu kewaspadaan tinggi, audit internal Tidak adanya kejadian pasien jatuh, Pencegahan terjadinya resiko infeksi, Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan, Kepatuhan penerapan komunikasi efektif
Penanggung Jawab/PJ Pengumpul Data PJ rekam medik,PJ masing2 unit layanan dan Tim Mutu
Target 2017
2018
2019
2020
2021
100%
100%
100%
100%
100%
2:05:05 Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) 1. Cuci tangan
Jumlah petugas yang mematuhi prosedur cuci tangan dibagi jumlah seluruh petugas yang diamati dikali 100% 2. Penggunaan APD saat Petugas menggunakan APD Tiga bulan Jumlah petugas yang melaksanakan tugas ( alat pelindung diri) pada sekali mematuhi prosedur saat melaksanakan tugas penggunaan APD dibagi khususnya di UGD, jumlah petugas yang diamati persalinan, laboratorium dikali 100% 3. Desinfeksi Tingkat Tinggi dan sterilisasi
Prosedur cuci tangan sesuai dengan ketentuan 6 langkah cuci tangan dan 5 momen
Desinfeksi Tingkat Tinggi dan sterilisasi adalah menghancurkan/membunuh mikroorganisme patogen pada benda dan instrumen dengan menggunakan zat kimia cair serta pemusnahan semua mikroorganisme termasuk spora bakteri
Sebulan sekali
Sebulan sekali
Jumlah penanggungjawab DTT dan sterilisasi yang mematuhi prosedur Desinfeksi Tingkat Tinggi ( DTT) dan sterilisasi dibagi jumlah seluruh penanggungjawab DTT dan sterilisasi yang diamati dikali 100%
Daftar Tilik SOP CTPS
Tim mutu dan Tim Audit
100%
100%
100%
100%
100%
Daftar Tilik SOP penggunaan APD
Tim Audit
100%
100%
100%
100%
100%
Daftar Tilik SOP penggunaan DTT dan Sterilisasi
Tim Audit
100%
100%
100%
100%
100%