TEKS EDITORIAL
Disusun oleh: Kelompok 1 Rasyidta Qurania Rora Hasna Nurul Zhafira Morarto Pratana Pratama Sudewa
Isi Teks Editorial Teks editorial adalah teks yang berisi pendapat pribadi seseorang terhadap suatu isu/masalah aktual. Isu tersebut meliputi masalah politik, sosial, ataupun masalah ekonomi yang memiliki hubungan secara signifikan dengan politik. Teks jenis ini secara teratur muncul di koran atau majalah. Dalam mengungkapkan pendapat harus dilengkapi dengan fakta, bukti-bukti, dan alasan yang logis agar dapat diterima oleh pembaca atau pendengar. Bagian-bagian teks editorial adalah sebagai berikut. a. Judul Pada umumnya syarat teks editorial sama dengan judul artikel opini, yaitu provokatif, singkat, padat, relevan, fungsional, representative dan merujuk pada bahasa baku. b. Tesis Pada bagian pembuka editorial, dipaparkan latar belakang dari permasalahan yang diangkat dalam teks. c. Argumentasi Teks editorial membahas masalah yang sedang diperbincangkan umum di masyarakat. Masalah yang diulas biasanya berskala nasional. Teks editorial jarang membahas isu internasional. Isu internasional hanya akan dibahas jika memberikan efek pada stabilitas nasional. Dalam mengulas sebuah masalah, penulis selalu menyertakan beraneka argumentasi.Argumentasi ini bisa menyertakan fakta dan opini. d. Penegasan ulang Bagian ini berisi saran dan solusi dari penulis atas permasalahan yang sedang dibahas atau bisa berupa kesimpulan yang sifatnya menegaskan ulang pendapatnya. Point Penting Teks editorial terdiri dari judul, tesis, argumentasi, penegasan ulang.Isi tajuk rencana biasanya mengulas isu nasional.
Contoh Teks Editorial Ciremai yang Patut Dipertahankan Kabar pengembalian Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Ciremai, Jawa Barat kepada pemerintah dari PT Chevron cukup melegakan masyarakat setempat. Kita ingat bahwa Chevron merupakan peserta tunggal dalam lelang WKP Ciremai yang digelar 2011 lalu. Chevron kemudian ditetapkan sebagai pemenang lelang WKP tersebut. Masyarakat yang sebelumnya mengadakan ‘perlawanan’ bisa bernapas sejenak. Entahlah, pemerintah yang gagal menangkap keinginan masyarakat atau masyarakat yang gagal mengerti program pemerintah. Yang pasti gesekan akan kembali terjadi karena WKP Ceremai kemungkinan akan kembali dilelang. Kita masih ingat isu yang beredar di masyarakat, bahwa pemerintah menjual Gunung Ciremai pada Chevron. Tentunya, isu itu menjadi sangat sensitif mengingat Chevron adalah pihak asing. Nasionalisme ditambah cinta lingkungan seperti bahan bakar yang memberi semangat pada masyarakat sekitar, bahkan masyarakat yang berdomisili di laur Ciremai tapi pernah bertempat tinggal atau sekadar berkunjung. Mereka mengagumi Gunung Ciremai dan khawatir jika proyek panas bumi itu akan menggerus keindahan Gunung Ciremai. Saatnya pemerintah meninjau ulang program-programnya. Masyarakat sudah berani bersikap untuk melindungi lingkungannya. Bukankah tugas pemerintah adalah mengayomi rakyatnya, tanah airnya? Bukan semata mencari celah keuntungan tapi merusak lingkungan. Mari kita analisis isi teks editorial tersebut. Judul teks editorial adalah Ciremai yang Patut Dipertahankan.Tesis: Kabar pengembalian Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Ciremai, Jawa Barat kepada pemerintah dari PT Chevron cukup melegakan masyarakat setempat.Argumentasi: Nasionalisme ditambah cintalingkunga n seperti bahan bakar yang memberi semangat pada masyarak at sekitar, bahkan masyarakat yang berdomisili di laur Ciremai tapipernah bertempat tinggal atau sekadar berkun jung. Mereka mengagumi Gunung Ciremai dan khawatir jika pr
oyek panas bumi itu akanmenggerus keindahan Gunung Cirem ai.Penegasan ulang:Saatnya pemerintah meninjau ulang programprogramnya. Masyarakat sudah beranibersikap untuk melindun gi lingkungannya
PENDAPAT Opini atau pendapat adalah perkiraan, pikiran, atau tanggapan tentang suatu hal (seperti orang atau peristiwa). Opini atau pendapat bersifat subjektif. Pendapat orang mengenai suatu hal dapat berbeda-beda. Perbedaan pendapat yang dikeluarkan bergantung pada sudut pandang dan latar belakang yang dimiliki. Opini atau pendapat adalah suatu keadaan yang belum pasti kebenarannya. Walaupun suatu kejadian yang diperhitungkan pasti terjadi, namun jika belum terjadi, kejadian tersebut dimasukkan sebagai opini. Apalagi penilain seseorang terhadap suatu benda atau keadaan atau kejadian jelas termasuk opini. Contoh opini adalah sebagai berikut: a. Anjloknya prestasi sepakbola Indonesia terutama disebabkan minimnya pembinaan usia dini dan diperparah adanya dualism kepemimpinan ditubuh PSSI. b. Permasalahan yang membelit PSSI bisa diatasi jika masingmasing pihak bisa bekerja sama.
RAGAM INFORMASI Langkah – langkah menulis Editorial atau Tajuk Rencana a.
Memilih (selecting)
Pada langkah pertama, pilihlah isu-isu yang hendak diangkat. Perlu pertimbangan tersendiri untuk menentukan isu apa yang hendak diangkat. Perbedaan pertimbangan inilah yang membedakan pengangkatan isu setiap media berbeda-beda. Misalnya saja, pada kamis, 7 september 2007,media indonesia mengangkat masalah buruknya kompetensi transportasi di indonesia. Sementara seputar indonesia mengangkat masalah siginifikansi APEC. b.
Mengumpulkan (collecting)
Tahap berikutnya, kumpulkan pendukung yang akan memperkuat opini yang hendak disampaikan. Pendukung berupa fakta-fakta seputar topik yang diangkat ini akan memberi nilai objektivitas pada tulisan daripada sekadar opini belaka. Untuk memberikan nilai yang lebih kuat, kumpulkanlah pendapat-pendapat yang berotoritas agar opini yang hendak dikemukakan lebih berbobot. c.
Mengaitkan (connecting)
Langkah ketiga ialah menghubungkan atau mengaitkan. Sebelum menyusun draf editorial, rembukkan dulu dengan anggota redaksi (ingatlah bahwa editorial itu mewakili sikap media terkait). Isi editorial yang disampaikan harus jelas dan menyampaikan detail-detail yang akurat, dilengkapi dengan contoh-contoh pendukung. Berikan argumen yang kuat pada
awal dan akhir editorial. Dalam hal ini, argumen yang dipertentangkan, berikut kelemahan-kelemahannya dapat ditunjukkan. Jangan lupa, tawarkan solusi pada akhir editorial
d.
Memperbaiki (correcting).
Akhirnya, lakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap hasil tulisan tersebut. Editorial itu harus jelas dan bertenaga. Tapi jangan sampai menyerang pihak lain. Upayakan pula untuk tidak terlalu mengajari. Susunan paragraf sebaiknya ringkas dan lugas. Sekali lagi, berbagai contoh dan ilustrasi akan bermanfaat. Apalagi kutipan-kutipan yang berbobot, akan menguatkan opini kita. Yang lebih penting lagi, kemukakan semua dengan jujur dan akurat.
Ada beberapa struktur yang bisa digunakan untuk menyusun sebuah editorial. Berikut ini salah satunya. a. "Lead" dengan penjelasan yang objektif terhadap isu/kontroversi tertentu. Jangan lupa menyertakan prinsip 5W 1H. · Tariklah beragam fakta dan kutipan dari bahan-bahan yang relevan. · Untuk memperkuat posisi, lakukan riset tambahan seperlunya. b.
Kemukakan opini oposisi terlebih dahulu.
Sebagai penulis editorial, anda tidak seharusnya menyetujui opini yang mengemuka, identifikasikan pihak-pihak yang bertentangan dengan anda. · Gunakan beragam fakta dan kutipan untuk menyatakan opinin mereka secara objektif.
· Berikan posisi oposisi yang kuat. Anda tidak akan mendapat apa pun kalau menyanggah posisi yang lemah. c. Sanggah keyakinan pihak oposisi secara langsung. Sebelum benar-benar menyanggah, artikel dapat diawali dengan sebuah transisi. · Tariklah fakta-fakta dan kutipan-kutipan dari orang-orang lain yang mendukung posisi Anda. · Akui poin yang valid dari pihak oposisi yang akan membuat Anda tampak rasional, yang mempertimbangkan seluruh pilihan. d. Berikan alasan/analogi asli lainnya. Untuk mempertahankan posisi anda, berikan alasan yang disajikan dalam urutan semakin kuat. e. Simpulkan dengan tegas, berikan solusi dari masalah atau tantang pembaca untuk berbagian memecahkan masalah. · Sebuah kutipan akan efektif, khususnya jika berasal dari sumber terpercaya. · Pertanyaan retoris dapat menjadi simpulan yang efektif juga. Sebab sering kali pertanyaan seperti ini menyadarkan kalangan tertentu.
SIMPULAN Simpulan ialah sesuatu yang disimpulkan, hasil menyimpulkan, kesimpulan. Simpulan juga berarti kesudahan pendapat (pendapat terakhir yang berdasarkan pada uraian sebelumnya), atau keputusan yang diperoleh berdasarkan metode berpikir induktif atau deduktif. Simpulan dari Teks Editorial Editorial atau Tajuk rencana adalah sikap, pandangan atau pendapat penerbit terhadap masalah-masalah yang sedang hangat dibicarakan masyarakat. opini berisi pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual, fenomenal, atau kontroversial yang berkembang di masyarakat. Opini yang ditulis pihak redaksi diasumsikan mewakili redaksi sekaligus mencerminkan pendapat dan sikap resmi media yang bersangkutan. Menulis tajuk memerlukan situasi dan kondisi tertentu yang sangat dipengaruhi oleh peristiwa atau kejadia dalam pemberitaan sehari-hari. Tajuk tidak bisa mengupas suatu kejadian yang sudah lama berlangsung.
Tajuk rencana merupakan suara lembaga maka tidak ditulis dengan mencantumkan nama penulisnya, seperti halnya menulis berita atau features. Idealnya tajuk rencana adalah pekerjaan, dan hasil dari pemikiran kolektif dari segenap awak media. Jadi proses sebelum penulisan tajuk rencana, terlebih dahulu diadakan rapat redaksi yang dihadiri oleh pemimpin redaksi, redaktur pelaksana serta segenap jajaran redaktur yang berkompeten, untuk menentukan sikap bersama terhadap suatu permasalahan krusial yang sedang berkembang di masyarakat atau dalam kebijakan pemerintah.