STUDI KASUS HARGA DIRI RENDAH (Tugas SP Keperawatan Jiwa I)
Oleh : 1. Sekar Purnama Ningsih
04091003024
2. Anissa Tussholiha
04091003025
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA 2013
STUDI KASUS HARGA DIRI RENDAH TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN A.
Pengkajian
1. Identitas
Nama
: Tn. R
Umur
: 34 tahun
Diagnosa Medis
: Gangguan afektif bipolari
No. RM
: 01 33 08
Tanggal Masuk RS
: 04 Februari 2012
Ruang Rawat
: Kutilang
Tanggal Pengkajian
: 14 Februari 2012
Pekerjaan
: Pengangguran
Pendidikan terahir
: SMP
Alamat
: Malaber Rt 01/06 kec. Andir kota bandung
Suku Bangsa
: Sunda/Indonesia
Penanggung Jawab : Nama
: Tn D
Umur
: 43 tahun
Pekerjaan
: swasta
Hubungan dengan klien
: Adik kandung
Alamat
: Malaber Rt 01/06 kec. Andir kota bandung
2. Alasan Masuk
: Di rumah klien mengamuk, halusinasi lihat dan
dengar terlihat mondar mandir, bicara sendiri, marah-marah dan suka merusak alat rumah tangga klien juga suka menyendiri dikamar, melamun. Pada saat dikaji tanggal 14 februari 2012, klien mengatakan dirinya tidak berguna, klien juga mengatakan kesal dengan ibunya, tidak memenuhi keinginan klien untuk pindah rumah, klien merasa malu dengan orang lain karena klien merasa orang yang tidak punya apa-apa, pendidikan hanya lulusan SMP dan tidak punya pekerjaan. Masalah Keperawatan :
a. Resiko perilaku kekerasan b. Isolasi sosial c. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
3. Faktor Predisposisi
:
a. Klien menderita gangguan jiwa sejak tahun 1997, klien pernah di rawat di Rumah Sakit Jiwa Cisarua – Cimahi tahun 1997, kemudian klien selalu berobat jalan secara teratur tetapi + 1 bulan klien menolak minum obat, pengobatan tidak berhasil kemudian klien dianjurkan untuk dirawat. b. Klien tidak pernah mengalami aniaya fisik, seksual maupun tindakan kriminal. c. Dalam anggota keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa. d. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : klien sempat minta pindah rumah tetapi tidak dihiraukan orang tuanya, karena klien merasa tidak betah tinggal dirumah yang lama dan malu dengan orang lain karena klien orang yang tidak punya dan berpendidikan rendah karenanya klien banyak menyediakan perawatan : -
Gangguan konsep diri : harga diri rendah
-
Resiko tinggi perilaku kekerasan
-
Isolasi social
4. Faktor Presipitasi
:
Klien
sering
menyendiri
dikamar
dan
jarang
bersosialisasi dengan lingkungan. 5. Persepsi dan harapan klien dan keluarga :
a. Persepsi klien atas masalahnya : klien merasa tidak berguna dan merasa malu dengan orang lain karena klien tidak bekerja dan tidak mempunyai apa-apa. b. Persepsi keluarga atas masalahnya : klien mengatakan keluarganya tidak peduli dengan keadaanya karena klien hanya penganguran. c. Harapan klien sehubungan dengan pemecahan masalah : klien berharap ingin cepat pulang dan ingin sembuh karena klien tidak betah di RSJ. d. Harapan keluarga sehubungan dengan pemecahan masalah : keluarga berharap yang terbaik untuk kesembuhan klien. 6. Mekanisme koping
: Adaptif;saat klien sendirian, klien hanya duduk di
tempat tidur dan sesekali mencari teman untuk berbincang-bincang, saat klien berbincang-bindang klien merasa senang. 7. Pemeriksaan Fisik
a.
Tanda-tanda vital : Tekanan Darah
: 100/80 mmHg
Nadi
: 96 x/menit
Respirasi Rate
: 23 x/menit
Suhu
: 36,6 C
O
b.
Ukuran : TB 157 cm, BB 46 kg, berat badan turun semenjak masuk RSJ.
c.
Keluhan fisik : klien tidak mengeluh dengan badannya.
8. Keluarga
a. Genogram
Ket : : Laki-laki : Perempuan Penjelasan : Klien merupakan anak ke 5 dari 5 bersaudara, klien tinggal bersama kedua orang tuanya dan ke 3 orang kakaknya. Orang terdekat dengan klien adalah kakak laki-lakinya. b. Pola pengambilan keputusan: saat klien ada masalah klien suka memukul kaca dan merusak alat-alat rumah tangga. 9. Psikososial
a. Konsep Diri 1) Citra tubuh : Klien tidak mempermasalahkan struktur maupun bentuk tubuhnya. Klien menyatakan dari anggota tubuhnya tidak ada yang dianggap terlalu disukai ataupun tidak disukai. 2) Identitias diri : Pada saat dikaji klien mengatakan dirinya seorang laki-laki dan penampilannya sesuai dengan kodratnya 3) Peran : Pada saat dikaji klien mengatakan anak ke-5 dari 5 bersaudara, klien sangat menyayangi ibunya. Dirumah sakit klien mengatakan sebagai pasien untuk menjalani program pengobatan, saat dikaji klien tampak gelisah dan terkadang menarik diri. 4) Ideal diri : Klien berharap agar cepat pulang dan dapat pekerjaan.
5) Harga diri : Pada saat dikaji klien mengatakan dirinya merasa tidak berguna dan merasa kurang beruntung dalam hidupnya sehingga klien sering menyendiri dan melamun dikamar. Masalah keperawatan : Gangguan konsep diri : harga diri rendah. b. Hubungan Sosial : Orang yang berarti bagi klien adalah orang tuanya, klien mengatakan tidak efektif dalam kegiatan kelompok dalam masyarakat, hambatan dalam berhubungan dengan orang lain, klien selalu minder dan malu karena klien orang yang tidak punya dan berpendidikan rendah sehingga klien sering mengurung diri dikamar. Masalah keperawatan
: Isolasi sosial
c. Spiritual : Klien bergama Islam, selama di rumah sebelum klien mengalami gangguan jiwa klien selalu melaksanakan ibadah shalat 5 waktu. Saat di RSJ klien rajin beribadah. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah 10. Status Mental
a.
Penampilan
Pada saat dikaji penampilan klien rapi, rambut rapi, tidak kotor dan tidak berketombe. Masalah keperawatan b.
: Tidak ada masalah
Pembicaraan
Pada saat berkomunikasi klien menjawab dengan aktif dan bercerita tentang kehidupan klien dan sesuai dengan topik pembicaraan Masalah keperawatan c.
: Tidak ada masalah
Aktivitas Motorik
Pada saat dikaji klien tampak gelisah, klien sering menyendiri dan kadang-kadang mau berinteraksi dengan pasien lain. Masalah keperawatan
: Isolasi sosial
d.
Alam Perasaan
Pada saat dikaji klien terlihat gelisah karena ingin segera pulang ke rumahnya dan klien tidak menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa dan klien selalu mengatakan dia sehat Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan e.
Afek
Afek klien sesuai dengan rangsangan, klien terlihat putus asa ketika mengatakan ingin pulang Masalah keperawatan f.
: Tidak ada masalah
Interaksi Selama Wawancara
Pada saat berkomunikasi kontal mata aktif, klien kooperatif, klien menjawab dengan aktif dan cepat. Masalah keperawatan g.
: Tidak ada masalah
Persepsi
Klien mengatakan selama di rawat di rumah sakit jiwa Cisarua tidak pernah mendengar ataupun melihat yang sebenarnya tidak nyata. Masalah keperawatan h.
: Tidak ada masalah
Proses Pikir
Pada saat dikaji klien berbicara sesuai topik pembicaraan dan menjawab dengan aktif dan cepat. Masalah keperawatan i.
: Tidak ada masalah
Isi pikir
Pada saat dikaji tidak mengalami gangguan isi pikir Masalah keperawatan j.
: Tidak ada masalah
Tingkat Kesadaran
Klien dapat mengenali tempat, waktu dan orang disekitarnya. Masalah keperawatan k.
: Tidak ada masalah
Memori
Pada saat dikaji klien dapat mengingat siapa yang membawanya ke rumah sakit. Masalah keperawatan
: Tidak ada masalah
l.
Tingkat Kosentrasi dan Berhitung
Klien mampu berkonsentrasi terhadap pertanyaan yang diajukan dan mampu menghitung jumlah 1-10 Masalah keperawatan
: Tidak ada masalah
m. Kemampuan Penilaian Saat dikaji klien dapat mengambil keputusan sederhana contoh klien mau gosok gigi atau keramas. Masalah keperawatan n.
: Tidak ada masalah
Daya Tilik Diri
Klien mengingkari bahwa dirinya sakit, klien mengatakan dirinya sehat. Masalah keperawatan
: Penatalaksanaan regimen terapeutik inefektif.
11. Kebutuhan Perencanaan Pulang
a.
Makan
Klien makan 3 kali sehari dengan porsi makan habis, jenis makanan nasi, sayur, laukpauk, klien dapat makan tanpa bantuan Masalah keperawatan : Tidak ada masalah b.
BAB/BAK
Klien dapat BAB dan BAK sendiri di kamar mandi tanpa bantuan Masalah keperawatan : Tidak ada masalah c.
Mandi
Klien mandi 1x/hari. Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri d.
Berpakaian
Klien mampu berpakaian sendiri, klien tidak mau mengganti baju meskipun sudah kotor Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri e.
Istirahat dan Tidur
Pada saat dikaji klien mengatakan tidur nyanyak dan tidak pernah tidur siang Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
f.
Penggunaan Obat
Selama perawatan klien mendapat pengobatan secara teratur, obat diberikan oleh perawat dan harus di tunggu untuk memastikan obatnya diminum oleh klien Masalah keperawatan : Tidak ada masalah g.
Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan jika pasien sudah pulang klien akan selalu kontrol, minum obat secara teratur dan akan selalu memperhatikannya Masalah keperawatan : Tidak ada masalah h.
Kegiatan di Dalam Rumah
Klien mengatakan kegiatan di dalam rumah hanya berdiam diri di kamar Masalah keperawatan : Isolasi sosial i.
Kegiatan di luar rumah
Klien mengatakan bila sudah pulang ingin bekerja. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah 12. Mekanisme Koping
Pada saat dikaji klien mengatakan tidak pernah bercerita kepada orang lain apabila ada masalah Masalah keperawatan : Isolasi sosial 13. Masalah Psikososial dan Lingkungan
Klien mengatakan tidak mau bergaul dengan orang lain karena malu dirinya orang yang tidak punya Masalah keperawatan : Isolasi sosial 14. Pengetahuan Klien Tentang Gangguan Jiwa
Klien tidak mengetahui bahwa dirinya mengalami ganguan jiwa. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah 15. Aspek Medik
Diagnosa Medis : Ganguan afektif bipolari Terapi Medis : - Meferomat 500 mg 2x1 / hari
- Amitriphiline 25 mg 2x1/ hari - Lodopin 2x1/ hari - Trihexcyphenidil 2x1/ hari - Trifluopheracine 2x1/ hari 16. Masalah Keperawatan
a.
Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
b.
Kerusakan interaksi sosial : Isolasi sosial
c.
Regimen terapeutik inefektif
d.
Defisit perawatan diri
e.
Resiko perilaku kekerasan
17. Diagnosa keperawatan
a.
Ganguan konsep diri : Harga diri rendah
b.
Kerusakan interaksi sosial : isolasi sosial
c.
Resiko tinggi prilaku kekerasan
d.
Regimen terapeutik inefektif
18. Analisa data NO
1.
DATA SENJANG
MASALAH
Ds :
Gangguan
Klien mengatakan klien mengatakan dirinya tidak
berguna,
malu
jika
harga diri rendah
berhubungan
dengan orang lain, karena tidak mempunyai apa-apa dan berpendidikan rendah. Do : Klien tampak sedih, melamun dan diam 2.
Ds :
Isolasi sosial
Klien mengatakan di rumah sering berdiam diri di kamar Do : Klien
terlihat
sering
menyendiri ditempat tidur
melamun
dan
konsep
diri
:
3.
Ds :
Resiko
Klien mengatakan klien suka merusak
tinggi prilaku
kekerasan
barang-barang di rumah, jika keinginananya tidak dipenuhi. Do : Klien sudah dirawat 2 kali di RSJP Cisarua dengan
gejala
marah-marah,
yang
sama,
merusak
mengamuk,
barang-barang
rumah tangga 4.
Ds :
Defisit perawatan diri
Klien mengatakan klien mandi 1 kali sehari Klien tidak mau mengganti pakaiannya Do : Pakaian klien tampak kotor
19. Rencana Tindakan Keperawatan
Nama mahasiswa
: Tanzeri gusali
NIM
: 4003090024
Nama
: Tn R
No RM
: 013308
Ruang
: kutilang
NO
1
PERENCANAAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ganguan konsep harga
diri
:
TUJUAN
KRITERIA INTERVENSI
TUM :
Setelah
Klien
pertemuan
diri berhubungan
rendah
dengan
Ds :
orang
Klien
secara
INTERVENSI
3
kali klien
mampu : Mengidentifikasi
lain
Sp. 1
Hubungan
Identifikasi kemampuan positif
RASIONAL
saling
percaya merupakan dasar
yang kelancaran
kemapuan
dimiliki
hubungan
aspek yang dimiliki.
a.Diskusikan
interaksi
mengatakan dirinya
optimal
tidak
kemampuan
berguna, malu TUK 1 : dan
Menilai
minder Klien
kemampuan yang
dapat digunakan. dapat
positif
yang
dimiliki
seperti
Memilih kegiatan kegiatan
membina
yang sesuai dengan
dirumah.
lain
hubungan
kemampuan.
b.
Do :
saling
berdiam
diri
yang sudah dipilih. Merencanakan
ditempat tidur
kegiatan
dan
sudah dilatihkan
jarang
beri
Melatih kegiatan yang
yang
Dukungan
klien positif
terhadap orang
Klien tampak percaya.
selanjutnya
dapat
meningkatkan pujian
harga diri klien
realistis
dan
hindarkan
setiap
Mengidentifikasi
kali hal-hal
pertemuan
positif
yang dimiliki klien
dengan
Pujian
yang tidak
berinteraksi
penilaian
realistis
dengan
negative.
menyebabkan
lain.
orang
2.
nilai klien
melakukan
kemampuan
kegiatan,
yang
karena
dapat
dilakukan
saat
ini. a.
dengan
klien
kemampuan yang
masih
dapat digunakan saat ini b. bantu klien menyebutkan dan
beri
penguatan terhadap kemampuan klien c.
perlihatkan
respon kondusif
yang dan
menjadi pendengar yang
ingin
mendapatkan pujian
diskusikan
hanya
aktif 3.
pilih
kemampuan yang
akan
dilatihkan a.
diskusikan
dengan
klien
beberapa aktifitas
yang
dapat dilakukan sehari-hari b. bantu klien menetapkan aktivitas
mana
yang dapat klien lakukan
secara
mandiri c. susun bersama
klien
aktivitas
atau
kegiatan seharihari.
TUK 2 : Klien
Sp. 2 dapat
a.
Evaluasi Sp.
memilih
1
kegiatan
b. Pilih
kedua
yang
kemampuan
dapat
yang kedua yang
dilakukan.
dapat dilakukan c.
Latih
kemampuan yang dilatih d.
Masukkan
dalam
jadwal
kegiatan klien Sp. 3 a.
Keterbukaan
Evaluasi Sp dan
pengertian
1&2
tentang
b. Memilih
kemampuan yang
kegiatan
dimiliki
adalah
kemampuan
prasarat
untuk
ketiga
berubah
yang
dapat dilakukan c.
Masukkan
Pengertian tentang
dalam kegiatan kemampuan yang klien
dimiliki
dan
memotivasi untuk tetap mempertahankan kegunaannya
20. Implementasi dan Evaluasi Diagnosa
Implementasi
Evaluasi
Sp. 1 tgl 16 feb 2012 jam 13.00
S . klien mengatakan
Keperawatan
Gangguan konsep diri : harga diri rendah
Mengidentifikasi kemampuan senang bisa ngobrol
DS : klien mengatakan
positif yang dimiliki
dirinya tidak berguna,
a.mendiskusikan kemampuan juga
klien
positif yang dimiliki seperti punya kegiatan positif
malu
dengan
orang lain
kegiatan klien dirumah.
DO : klien tampak
b.
melamun, diri
jarang
berinteraksi
dengan
kali
pujian
pertemuan
mengatakan
seperti olahraga dan yang
berdiam realistis dan hindarkan setiap
dan
orang lain
memberi
dengan perawat. Klien
dengan
menggambar. O
.
klien
terlihat
senang, klien tampak
penilaian negatif.
tenang
dan
2. menilai kemampuan yang
terbuka
dapat dilakukan saat ini.
perawat
a. mendiskusikan dengan klien
A
.
tampak
menerima SP.1 klien
kemampuan yang masih dapat
mengatakan
digunakan saat ini
punya kegitan positif
b.
membantu
menyebutkan
klien
dan
penguatan
beri
terhadap
kemampuan klien c.
memperlihatkan
masih
yang dimilki seperti berolah
raga
dan
menggambar P . lanjutkan SP.2 dan
respon
evaluasi Sp.1
yang kondusif dan menjadi pendengar yang aktif 3. memiilih kemampuan yang akan dilatihkan a. mendiskusikan dengan klien beberapa aktifitas yang dapat dilakukan sehari-hari b.
membantu
menetapkan yang
dapat
klien
aktivitas klien
mana lakukan
secara mandiri c. menyusun
bersama
klien
aktivitas atau kegiatan seharihari.
Sp. 2 tgl 17 feb 2012 jam 13.00
S . klien mengatakan
e. mengevaluasi Sp. 1
ingin
f.
bekerja
memilih kemampuan yang dikonfeksi
tetapi
kedua yang dapat dilakukan
belum ada keahlian,
g. melatih kemampuan yang
klien
dilatih
senang bisa ngobrol
h. Masukkan dalam jadwal
dengan perawat dan
kegiatan klien
kemaren
mengatakan
main
badminton
dan
menggambar di ruang rehabilitasi O
.
senang
klien dan
tampak tenang
bersama perawat A . evaluasi SP.1 . klien mau
bermain
badminton
dan
menggambar P . lanjutkan SP 3, evaluasi Sp. 2 Sp. 3 lanjutan tgl 17 feb jam
S . klien mengatakan
14.00
senang
d. mengvaluasi Sp 1 & 2
berbincang-bincang
e. Memilih
bisa
kegiatan dengan perawat, klien
kemampuan ketiga yang dapat juga dilakukan f.
mengatkan
mendapat
motivasi
Masukkan dalam kegiatan dan
klien
menjadi
semangat
jika
ingin
melakukan kegiatan O
.
klien
tampak
senang dan tenang A . evaluasi SP.1,2. P
.
lanjutkan
intervensi
PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini penulis membahas tentang kesenjangan yang ditemukan antara teori dengan kasus yang penulis buat, pada pembahasan ini penulis menganalisa tentang hambatan yang ditemukan pada saat penulis melakukan asuhan keperawatan pada klien. Pada tahap pengkajian ditemukan adanya beberapa kesenjangan diantaranya pohon masalah. Pada pohon masalah penyebab utama dari masalah utama yang penulis buat pada kasus adalah Harga diri rendah, sedangkan pada teori adalah mekanisme koping keluarga yang tidak efektif. Hal ini disebabkan karena klien mengalami kekecewaan pada saat klien tidak jadi pindah rumah. Hal tersebut menyebabkan klien merasa minder dan malu terhadap orang lain. Dikarenakan dari penyebab masalah utama berbeda maka diagnosa keperawatan yang muncul adalah
Gangguan konsep diri : Harga diri rendah. Adapun hambatan yang penulis temukan pada saat melakukan pengkajian adalah penulis sulit untuk berkomunikasi dengan klien karena klien sering melamun dan kurang perhatian. Oleh karena itu penulis dalam mengatasinya melakukan kontak sering dan singkat. Pada tahap perencanaan, rencana asuhan keperawatan pada Tn. R dimulai setelah data terkumpul yang didapat dari hasil pengkajian. Pada perencanaan tidak menemukan kesenjangan pada tujuan umum maupun tujuan khusus. Pembahasan pada implementasi penulis melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan. Tetapi dalam hal ini penulis mendapatkan hambatan pada tahap implementasi, penulis tidak bertemu dengan anggota keluarganya sehingga penulis tidak dapat memvalidasi data yang dikemukakan klien. Dalam mengatasinya penulis mencocokan dengan dokumentasi yang ada pada status dan dari perawatan di ruang Kutilang. Selain itu penulis tidak dapat melaksanakan perencanaan pada diagnosa keperawatan yang kedua dikarenakan keterbatasan waktu yang penulis miliki. Pada tahap evaluasi penulis hanya dapat melaksanakan diagnosa keperawatan yang pertama saja. Hambatan yang penulis temukan pada saat evaluasi adalah penulis tidak mempunyai waktu yang lama untuk mengevaluasi karena perawat tidak mempunyai waktu yang lama.