E6ID)>)># 1?:@ LI=DA# 1?0.,erapatan kelen!ar keringat kerbau hanyalah sepersepuluh dari yang dimiliki sapi# sehingga pelepasan panas dengan %ara berkeringat tidak banyak membantu. Selain itu# kerbau mempunyai bulu yang sangat !arang# sehingga mengurangi perlindungannya terhadap sinar matahari langsung. Hal inilah yang menyebabkan kerbau kurang tahan terhadap sengatan sinar matahari atau udara yang dingin. Penurunan temperatur yang tibatiba dapat menimbulkan pneum'nia dan kematian -HA4D)>SUB4>"># 13@ LI=DA# 1?0. Di ba$ah naungan atau di kubangan# temperatur tubuh kerbau akan menurun lebih %epat daripada sapi# mungkin karena kulit tubuh yang hitam kaya akan pembuluh darah yang menghantarkan dan mengeluarkan panas se%ara e(isien -LI=DA# 1?0. ,arena tidak tahan dengan panas dan sinar matahari langsung# kerbau sangat suka dengan air# mereka suka berkubang di dalam air yang tidak mengalir atau lumpur# khususnya pada saat udara panas di siang hari dan pada malam hari -S*I"H dan *AN=,>E6ID)>)># 1?:0. ,erbau akti( terutama pada sen!a dan malam hari# menghabiskan istirahat siang hari dengan berkubang di dalam lumpur atau beristirahat di tanah yang dinaungi pep'h'nan -AN>NI*>US# +?a0. ,arena kebiasaannya ini kerbau men!adi tidak mudah terserang kutu atau ekt'parasit lainnya -A># +0.,arakteristik khas kulit dan kelen!ar
keringat yang dimiliki kerbau menyebabkan kerbau kurang tahan terhadap paparan sinar matahari langsung atau panas. Desain kandang perlu dibuat untuk mengurangi panas lingkungan sehingga memberikan kenyamanan bagi ternak. Stres akibat %ekaman panas tidak menguntungkan kerbau. E6IN= et al. -10 menguraikan h'me'stasis pengaturan panas tubuh akibat stres panas# yang menstimulir kelen!ar adrenalin mensekresikan h'rm'ne epinephrine yang merangsang kelen!ar keringat untuk melakukan e&ap'rasi. Namun demikian karena kelen!ar keringat kerbau "emperatur berhubungan dengan (ungsi kelen!ar end'krin. Stres panas memberikan pengaruh yang besar terhadap sistem end'krin ternak disebabkan perubahan dalam metab'lisme -Anders'n dalam Sient!e# +50. "ernak yang mengalami stres panas akibat meningkatnya temperatur lingkungan# (ungsi kelen!ar tir'idnya akan terganggu.Hal ini akan mempengaruhi selera makan dan penampilan -*9 D'$ell dalam Sient!e# +50. Stres panas kr'nik !uga menyebabkan penurunan k'nsentrasi gr'$th h'rm'ne dan gluk'k'rtik'id.Pengurangan k'nsentrasi h'rm'n ini# berhubungan dengan pengurangan la!u metab'lik selama stres panas. Selain itu# selama stres panas k'nsentrasi pr'laktin meningkat dan diduga meningkatkan metab'lisme air dan elektr'lit. Hal ini akan mempengaruhi h'rm'n ald'ster'n yang berhubungan dengan metab'lisme elektr'lit tersebut. Pada ternak yang menderita stres panas# kalium yang disekresikan melalui keringat tinggi menyebabkan pengurangan k'nsentrasi ald'ster'n -Anders'ndalam Sient!e# +0 I;. HASIL DAN PE*BAHASAN 3.3. "ingkah Laku ,ambing
9lass *ammalia>rd' Arti'da%tilaamili B'&idae=enus >&is -d'mba0 @ 9apra -kambing0Spesies >&is aries -d'mba0 9apra hir%us -kambing0,ambing Piaraan C tidak berbeda !auh dengan kambing liar
C tanduk lebih sederhana 1. *E4U*PU" BIBI4 =I=I SE4I BA6AH merupakan alatalat &ital =USI A"AS,ambing merumput bisa sampai ke dekat tanah daundaun dan rumput di!epit =ISE4BA dan =US"AS gerakan m'n%'ng ke depan dan kepala ke atas rumputterp't'ng. ,ambing digembalakan siang hari# setelah tengah hari# karena a. pagi hari lar&a %a%ing masih berada di pu%uk rumput#rumput masih basahkarena embun.b. digembalakan 'leh anak petani setelah pulang sek'lah.+. 4U*INASIC )umlah peri'de ruminasi kambing ? 1 kaliF+3 !am C Lama ruminasi -t'tal0 ? 1 !amF+3 !am. C Pusat 4uminasi *edula 'bl'ngata C Dipengaruhi 'leh em'si keadaan tenang ruminasi teraturkeadaan takut ruminasi tidak teratur# !arak antara menelan dan regurgitasi diperpan!ang5. *ENGUSUIB. Anak mulai menyusu + 5 !am p'st natal,edua puting dihisap bergantian + 5 kali + 5 detikFputting Anak yang baru lahir sering kelaparan karena tidak berhasil menemukan puting susu semangat turun induk belum berpengalaman men'lak anak menyusuimerumput lebih tekun merumput kurang tekun !arak !ela!ah pendek !arak !ela!ah lebih pan!angF !auh makan rumput banyak rumput sedikit# daundaunan lebih banyak selekti( pr'tein tinggi dan S, rendah kurang selekti( tidak bisa membedakan rasa dapat membedakan rasa pahit# asam# asin# manis menyukai padang rumput datar menyukai daerah berbukit bukit "resh'ld -ambang rasa0 terhadap rasa pahit ,ambing J Sapi. ,ambing masih mau makanan rumputFdaun yang mempunyai rasa pahit sedangkan sapi tidak mau. ,ambing di padang penggembalaan membentuk kel'mp'k+ keluarga *erumput tidak k'ntinyu diselingi ruminasi# istirahat dan bermalas malasan ,egiatan merumput pagi dan sen!a lebih intensi( saat udara se!uk. a!ar "engah hari S're Pun%ak akti&itas merumput ter!adi pada saat SEN)A. *akin tua umur anak# akti&itas menyusu makin !arang saat menyusu pagi s're hari Anak baru lahir menyusu lama Pr'duksi susu induk dipengaruhi 'leh akt'r makanan# terutama men!elang partus )umlah anak anak banyak# pr'duksi susu lebih banyakii. tingkah laku seksual Di daerah tr'pis p'lyestrus Di daerah sub tr'pis p'lyestrus bermusim. *usim ka$in ter!adi akhir musim panas# sepan!ang musim gugur atau permulaan musim dingin.Jantan :"idak begitu dipengaruhi 'leh musim *usim semi dan musim panas kualitas semen dan libid' sedikit menurunK Bisa ka$in sebanyak 1+ 3? kaliFhari selama 5 hariK Dipengaruhi 'leh k'ndisi badan# umur# breed "erangsang melalui penglihatan dan pen%iuman Lebih menyukai betina berahi yang belum dika$ini. Betina Di Ind'nesia p'lyestrus "andatanda berahi mengg's'kan badan dan leher kepada !antan men%ium penis mengikuti !antan menyiapkan diri untuk dinaiki saling seruduk sesama betina untuk menarik perhatian !antan Pubertas ter!adi pada umur / 1/ bulan# tergantung breed# gii# iklim Berahi pertama biasanya tidak !elas. Berahi berikutnya baru !elas. Pan!ang siklus berahi 1/ 1 hari -ratarata 1: hari0 Lama peri'de berahi + 5 !am. Berahi biasanya timbul pada pagi hari. Iii. "ingkah laku s'sial1. Induk anak Anak lahirK dibersihkan induk# plasenta dimakan'leh induknyaAnak menyusu timbul
ikatan s'sial. Bila anak dipisahkan dari induk induk mau menerima bila pemisahan hanya selama 3 menit# anak di%ium%iumkan dahulu. induk men'lak kalau pemisahan lebih dari 3# !am. *akin tua umur anak# ikatan s'sial makin l'nggar. ;. PENU"UP.1. ,esimpulanPerilaku he$an dan adaptasi (isiknya merupakan dari usaha untuk hidup yang dipengaruhi 'leh em'si# rasa lapar# rasa sakit# rasa takut dan rasa marah. akt'r eksternal yang mempengaruhi tingkah laku ternak adalah ingkunga# ketersediaan pakan dan minum# tingkat s'sial# suhu# ikim# hereditas. Perilaku dasar pada he$an seperti makan# minum# tidur# istirahat# akti&itas seksual# ekspl'rasi# latihan# bermain# ekpl'rasi# akti&itas melarikan diri# pemeliharaan dan sebagainya sangat penting untuk diketahui dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan dan memberi rasa nyaman serta aman terhadap diri mereka. ,'ndisi dimana perilaku dasar tersebut tidak terpenuhi akan berdampak pada kiner!a dan pr'dukti&itas dari he$an .+. SaranSaran yang penulis harapkan yaitu untuk kedepannya agar lebih baik lagi sehingga praktikum dapat ber!alan dengan lan%ar tanpa mengulang. "erima kasih ;I. DA"A4 PUS"A,AAbu Bakar. +1+. Ped'man Pelaksanaan Penga$alan Dan ,''rdinasi Perbibitan "ahun +1+. Direkt'rat Perbibitan "ernak Direkt'rat )enderal Peternakan Dan ,esehatan He$an ,ementerian Pertanian +1+.Balai Besar Penelitian ;eteriner B'g'r Barat. +1. Syarat ,esehatan He$anrands'n# 4.D. 15. Anat'mi dan isi'l'gi "ernak. =ad!ah *ada Uni&ersity Press# G'gyakarta. Philladelphia# L'nd'n.Ha(es ESE. 15. 4epr'du%ti'n in arm Animal./ th Ed. Lea and ebiger. PhiladelphiaHidayaturrahmah. +:. 6aktu *'tilitas Dan ;iabilitas Spermat''a Ikan *as -9yprinus %arpi' L.0 Pada Beberapa ,'nsentrasi Larutan rukt'sa.Uni&ersitas Lambung *angkurat# ,alimantan Selatan.Husnurrial. +?. Sinkronisasi birahi dengan preparat hormon prostaglandin (pgf2a). Lab. 4epr'duksi. akultas ,ed'kteran He$an Uni&ersitas Syiah ,uala.Iman dan ahriyan.# ++Siklus Estrus >( 9'$. Pusat Antar Uni&ersitas Bi'tekn'l'gi IPB. B'g'rriend# ". 11. MBeha&i'ral Aspe%t '( Stress.!'urnal'( Dairy S%ien%e#:3++55.httpFFt'nysapi.multiply.%'m. Diakses pada tanggal + >kt'ber +15 pukul1/.+ 6I"A
https://febri22february.wordpress.com/2013/04/15/laporan-tlt/
!)A*(*& A(A *&'A% (#+*A% 'A*& (")#A* ('(4 !"#+AA(A# (#+*A% 'A*& (")#A* $ 'AB@)A(@)& 'A!A#+ &B") "*A) @leh : ebri !uska !adang #.1200101111123 !)@+)A (&$ !"(")#A*A# A*&'(A !"(")#A*A# F")(A B)A?AGA A'A#+ 2013 BAB !"#$A%&'&A# 1.1 'atar Belakang Berdasarkan && no 1 tahun 2008 men,elaskan bah5a : (ernak adalah he5an peliharaan yang produknya diperuntukan sebagai penghasil pangan bahan baku industri ,asa dan/atau hasil ikutannya yang terkait dengan pertanian. edangkan !eternakan adalah segala urusan yang berkaitan dengan sumber daya 6sik benih bibit dan/atau bakalan pakan alat dan mesin peternakan budi daya ternak panen pascapanen pengolahan pemasaran dan pengusahaannya. Adanya undang-undang ini men,adi satu hal yang perlu kita pela,ari dimana bila ingin beternak maka mena,emen peternakannya sudah selayaknya diketahui oleh peternak. %al ini dapat diimplikasikan melalui mengetahui tingkah laku dari ternak tersebut. (ingkah laku he5an adalah suatu kondisi penyesuaian he5an terhadap lingkungannya. etiap he5an akan bela,ar tingkah lakunya sendiri untuk beradaptasi dengan lingkungan tertentu. at5a liar yang didomestikasi akan mengalami perubahan tingkah laku yaitu berkurangnya sifat liar dan agresif musim ka5in yang lebih pan,ang dan kehilangan sifat berpasangan yamin20134.
!erilaku merupakan suatu akti7itas yang perlu melibatkan fungsi 6siologis. etiap macam perilaku melibatkan penerimaan rangsangan melalui panca indera. !erubahan rangsangan-rangsangan ini men,adi akti7itas neural aksi integrasi susunan syaraf dan akhirnya akti7itas berbagai organ motorik baik internal maupun eksternal untuk mempertahankan proses keseimbangan agar proses metabolisme di dalam tubuh dapat berlangsung secara normal randson 188C4 etiap ternak mempunyai tingkah laku yang berbeda hal ini melatarbelakangi kami untuk ter,un langsung memperhatikan tingkah laku perkomuniti karena keberhasilan peternak dapat ditin,au dari sistem peternakannya dan bagaimana peternak dapat memberi animal 5elfare pada ternaknya. Berdasarkan hal untuk menghindari segala ketidak nyamanan yang membuat ternak stress dan mengasilkan produksi yang rendah maka sangat penting untuk mengtahui tingkah laku ternak tersebut selan,utnya dapat menterapkannya dimasyarakat umum. 1.2 )umusan masalah $ari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah berupa: 1. Apakah yang dimaksud tingkah laku ternakH 2. Bagaimana tingkah laku ternak secara umumH 3. Bagaimana tingkah laku ternak saat melakukan akti7itasnyaH >. Apakah ada perbeadaan tingkah laku antar ternakH 1.3 (u,uan pengamatan pengamatan ini bertu,uan agar : 1. ahasis5a mampu mengetahui dan faham tingkah laku ternak secara umum. 2. ahasis5a mampu mengetahui dan faham aspek apa sa,a yang diamati untuk mengetahui tingkah laku ternak dan langkah menyikapinya. 3. ahasis5a mampu mengaplikasikan tentang pemahaman tingkah laku ternak dalam dunia ker,a dilapangan kedepannya. >. ahasis5a mampu bela,ar memberi kenyamanan pada akti7itas ternak. 1.> anfaat !engamatan anfaat pengamatan Bagi ahasis5a adalah dengan ter,un langsung
pada praktikum dapat memberi pengetahuan tentang apa yang diperlukan ternak pada akti7itasnya dengan lingkungan dan diri ternak sendiri sehingga menciptakan kenyamanan pada ternak. BAB A(") $A# "(@$" !"#+AA(A# 2.1 ?aktu dan (empat !elaksanaan pengamatan ini dilakukan pada: hari dan tanggal : minggu 2> aret 2013 5aktu : ,am 1.00 -19.00 2.2 ateri !engamatan ateri yang di,adikan acuan pengamatan tingkah laku ternak pada praktikum ini meliputi delapan aspek diantaranya adalah: 1. ngesti7e beha7ior yaitu merupakan tingkah laku makan dan minum pada ternak. 2. "liminati7e beha7ior yaitu merupakan tingkah laku difacet atau cara mengeluarkan faces serta urinate atau cara ternak mengeluarkan urine. 3. Agonistic beha7ior yaitu cara ternak berkelahi dengan sesamanya. >. helter seeking beha7ior yaitu kebiasaan berteduh dimana kebiasaan atau tingkah tersebut akan muncul dari ternak saat merasakan panas matahari atau hu,an. . n7estigati7e beha7ior yaitu disebut ,uga dengan eIploratory merupakan reaksi pertama kali saat ternak didatangi oleh manusia atau ,uga merupakan upaya dari ternak mengenali seseorang. C. +rouping beha7ior disebut ,uga dengan gregarious merupakan keinginan berkelompok tingkah laku ini berbeda antara ternak satu dengan yang lainnya tergolong ,enisnya. 9. ocial beha7ior J *omonikasi merupakan bagaimana ternak berkomunikasi dengan sesamanya J $ominasi social %irarki social yaitu keinginan bertahan atau sifat ingin diakui keberadaanya ditengah populasihal ini disebut ,uga hubungan strati6kasi misalnya antara indukan dan anakan dominan dan subordinat. . Body care beha7ior J +rooming yaitu kegiatan membersihakan diri pada ternak.
J (hermoregulatory yaitu suatu usaha untuk mempertahankan suhu tubuh untuk mencapai rasa nyaman atau dapat pula disebut comfort seeking yang artinya mencari kenyamanan. J (ingkah laku istirahat yaitu bagaimana ternak tersebut istirahat dan mendapt kenyamanannya. 2.3 etode !engamatan !engamatan ini dilakukan secara singkat dengan mengamati delapan aspek pengamatan tersebut diatas secara bergulir antar kelompok setiap kelompok memiliki 5aktu selama 20 menit untuk mengamati setiap satu komoditi ternak dan akan berpindah kekomoditi selan,utnya setelah 20 menit hingga begitu seterusnya. 2.> Fariabel Gang $iamati Fariabel yang diamati terdiri atas enam komoditi ternak yaitu terbagi atas: 1. (ingkah laku sapi potong 2. (ingkah laku sapi perah 3. (ingkah laku kambing peranakan eta5ah !"4 >. (ingkah laku kambing boer . (ingkah laku domba C. (ingkah laku Ayam BAB %A' $A# !"BA%AA# >.1 (ingkah 'aku api !otong !ada hasil pengamatan yang dilakukan didapatkan hasil sebagi berikut: 1. ngesti7e beha7ior pada sapi potong yaitu: akan: mengambil makanan dengan menggenakan lidahnya serta gigi seri ba5ah yang merupakan pen,epit makanannya dan rahang atas menutup rahang pada ternak akan bergeser dari kiri ke kanan sehingga melumatkan pakan. inum: dengan mengunakan lidahnya dan memasukkan dalam mulutnya tidak terlihat saat pengamatan4 uhu dan kelembaban dapat mempengaruhi kehidupan sapi khususnya pada tingkah laku makan ,ika suhu lingkungan tinggi sapi cenderung lebih banyak minum dari pada merumput makan4. skandar 20114
pada saat kami pengamatan suhunya rendah sehingga sapi lebih banyak makan dan tak terlihat akti7itas minum. 2. "liminati7e beha7ior $efacet sapi potong yaitu dengan cara mengangkat ekor keatas serta kaki belakang akan dilebarkan sedikit lalu mengeluarkan kotoran setelah itu mengibaskan ekornya. proses urinate yaitu dengan cara yang hampir sama namun kaki belakang agak di tekuk sedikit. ni diper,elas oleh unus1884 yang menyatakan bah5a saat mengeluarkan urine ataupun kotoran maka ekor sapi akan otomatis naik. 3. Agonistic beha7ior yaitu sifat berkelahi tidak nampak pada pengamatan karena kandang yang disediakan merupakan kandang indi7idu. etiap 1 ternak diikat masing E masing sehingga tidak ter,adi interaksi berkelahi dengan sesamanya. ifat berkelahi di,elaskan pada pendapat raser 18814 yang menyatakan bah5a Kperkelahian dari sapi selalu dipimpin oleh satu sapi yang dominan besar4 dan selalu menunduk saat ada yang ingin menggantikan posisinya dan merebut makanannya.L >. helter seeking beha7ior yaitu merupakan sifat berteduh dari panas serta hu,an pada peternakan sumber sekar sapi potong telah ditempatkan dikandang yang melindunginya dari panas dan hu,an sehingga telah terasa kenyamanan pada ternak. (api bila ternak berada di penggembalaan yang terbuka maka kerbau akan mencari tempat teduh yang melindunginya dari panas dan hu,an seperti diba5ah pohon. haniago 18814 menyatakan sapi merupakan ternak yang sangat mudah beradaptasi dengan lingkungannya karena sapi bisa mempertahankan suhu tubuhnya dengan panas maupun suhu dingin. . n7estigati7e beha7ior pada sapi potong ditun,ukan dengan sifat tergolong agresif saat baru sa,a didatangi kepalanya akan mendongong untuk melihat siapa yang datang dan meninggalkan akti7itas makannya lama- kelamaan saat di elus kepalanya dia akan
lebih tenang.hal ini sesuai dengan pendapat Appleby 18834 menyatakan sapi akan mudah stress membuat sapi selalu 5aspada . C. +rouping beha7ior tidak tampak pada sapi potong karena diikat secara indi7idu dan saat pengamatan mereka sedang makan sehingga fokus pada makanan dari pada sesamanya. menurut haniago 18814 sapi hidupnya berkelompok untuk men,auhi predator yang ingin memakan mereka sehingga mereka akan saling berkumpul 9. ocial beha7ior J *omunikasi: mengau mooooouuu4 dan menggerakkan badan. J $ominasi social hirarki social : sapi yang besar dan muda lebih ditakuti yang lebih kecil dan sapi tua lebih mengalah. aat pengamatan terlihat saat sapi besar mencoba mengambil makanan sapi kecil yang kecil akan men,auh. !ada mena,emen peternakan sumber sekar karna sapi diberi tempat perkamar sehingga semua dapat menikmati pakan sendiri tidak dapat di,angkau seluruhnya oleh sapi lain. . Boddy care beha7ior terbagi atas tiga sifat : J +rooming yaitu usaha membersihkan diri ditun,ukan dengan cara mengibas E ngibaskan ekornya ketubuh disertai sifat men,ilat badannya saat merasakan gatal ditempat yang ter,akau. J (hermoregulatory merupakan usaha ternak untuk mempertahankan suhu tubuh agar mencapai rasa kenyaman atau omfort seeking encari *enyamanan4. %al ini $itun,ukan dengan lebih banyak mengkomsumsi minuman agar dapat mempertahankan keadaan tubuh dan saat hari mulai sore dan matahari agak redup terlihat ternak lebih banyak makan agar suhu badannya dapat hangat. !ada anakan ditun,ukan dengan sifat yang tergolong berbeda pada anakan sapi potong lebih banyak bermain diba5ah matahari . J (ingkah laku istirahat ditun,ukan dengan kegiatan sapi melipat kaki belakangnya dan men,atuhkan pantatnya menahan badan dengan siku kaki depannya serta menggangkat kepalanya melihat sekelilingnya. >.2 (ingkah 'aku api !erah !ada hasil pengamatan yang dilakukan didapatkan hasil sebagi berikut: 1. ngesti7e beha7ior pada sapi perah yaitu: akan: mengambil makanan dengan menggenakan lidahnya serta
gigi seri ba5ah yang merupakan pen,epit makanannya dan rahang diatas menutup rahang pada ternak akan bergeser sehingga melumatkan pakan. sesuai dengan pernyataan dari raser 18814 yang menyatakan sapi tidak gigi atas untuk melumatkan makanan tapi dengan cara unik sapi akan makan dengan menggerakkan makanan dengan cara melingkar dan mengikat rumput yang akan dimakan menggunakan lidah kemudian di tarik berlahan. inum: dengan mengunakan lidahnya dan memasukkan dalam mulutnya tidak terlihat saat pengamatan4. 2. "liminati7e beha7ior $efacet sapi potong yaitu dengan cara mengangkat ekor keatas serta kaki belakang akan dilebarkan sedikit lalu mengeluarkan kotoran setelah itu mengibaskan ekornya. proses urinate yaitu dengan cara yang hampir sama namun kaki belakang agak di tekuk sedikit lalu mengibaskan ekornya. ni diper,elas oleh unus1884 yang menyatakan bah5a saat mengeluarkan urine ataupun kotoran maka ekor sapi akan otomatis naik. 3. Agonistic beha7ior yaitu sifat berkelahi terlihat sapi lebih indi7idual namun sapi akan menandukkan kepalanya pada sapi yang lain bila merasa terganggu. >. helter seeking beha7ior yaitu merupakan sifat berteduh dari panas serta hu,an semua ternak berada dalam kandang beratap sehingga sudah terlihat sifat nyaman dari panas dan hu,an. . n7estigati7e beha7ior pada sapi perah terlihat lebih agresif dibandingkan dengan sapi potong sifat ini semakin tampak saat men,elang pemerahan susu sapi dan banyak orang disekitarnya ternak akan merasa tidak nyaman dan memilih banyak melakukan gerakan seperti ber,alan atau sebagainya namun setelah keadaaan sepi dan tanpa banyak kerumunan maka sapi potong akan menun,ukkan sikap tenang. C. +rouping beha7ior tidak terlalu nampak pada sapi perah lebih terlihat indi7idualis hal ini ditun,ukan dengan sifat tenang dan tidak nampak ada komunikasi antara ternak satu dengan yang lainnya meskipun ternak sebagian tidak ditali. #amun bila ada sapi yang
makan maka ternak yang lain akan mencari pakan yang disekitar sapi tersebut mengikuti4. 9. ocial beha7ior J *omunikasi: mengau mooooouuu4 dan menggerakkan badan. J $ominasi social hirarki social : tidak terlihat perbedaan pada sapi karna telah dipisahkan yang terdiri dari sapi yang besar dan tidak terlalu tua dominan dan dominan4 sehingga tidak ada sapi yang men,adi subordinat. adi mana,emen peternakan seperti ini telah bagus yaitu membedakan hirarki sapi agar tidak ter,adi stress pada ternak. . Boddy care beha7ior terbagi atas tiga sifat : +rouming yaitu usaha membersihkan diri ditun,ukan dengan cara mengibas E ngibaskan ekornya saat terdapat lalat pada tubuhnya dan men,ilat tubuhnya untuk menghilangkan kuman yang dapat menyakitinya. adi bila sapi telah melakukan tingkah yang tidak nyaman perlu dilakukan pembersihan pada ternak. ¬ (hermoregulatory yaitu usaha untuk mempertahankan suhu tubuh untuk mencapai rasa nyaman atau omfort seeking encari *enyamanan4 $itun,ukan melalui lebih banyak minum saat matahari benar E benar panas dan saat hari mulai sore dan matahari agak redup terlihat ternak lebih banyak makan dan melakukan akti7itas bergerak yang lebih banyak ¬ (ingkah laku istirahat ditun,ukan dengan kegiatan sapi melipat kaki belakangnya dan men,atuhkan pantat nya menahan badan dengan siku kaki depannya serta menggangkat kepalanya melihat sekelilingnya. ¬ >.3 (ingkah 'aku *ambing !eranakan "ta5ah !"4 !ada hasil pengamatan yang dilakukan didapatkan hasil sebagi berikut: 1. ngesti7e beha7ior pada *ambing !eranakan "ta5ah !"4 yaitu dengan mencium pakannya lalu merenggut dengan cara mengambil makanan dengan menggenakan lidahnya serta gigi seri ba5ah yang merupakan pen,epit makanannya lalu menutup dengan gigi atas rahang pada ternak akan bergeser dari kiri ke kanan hingga melumatkan pakan lalu menelannya. enurut $e7endra = Burns 188>4 kambing mempunyai kebiasaan makan yang berbeda dengan ruminansia lainnya. Bila tidak dikendalikan kebiasaan makan dapat
mengakibatkan kerusakan. Bibirnya yang tipis mudah digerakkan dengan lincah untuk mengambil pakan. *ambing mampu makan rumput yang pendek dan merenggut dedaunan. $isamping itu kambing merupakan pemakan yang lahap dari pakan yang berupa berbagai macam tanaman dan kulit pohon. cara ternak menganbil minuman adalah dengan memasukkan sebagian mulutnya dalam kubangan air lalu memasukkan dalam mulut dan meminumnya. 2. "liminati7e beha7ior pada defacet *ambing !eranakan "ta5ah !"4 $efacet sapi potong yaitu dengan cara mengangkat ekor keatas serta yang kaki belakang akan dilebarkan sedikit lalu mengeluarkan kotoran setelah itu mengibaskan ekornya sebanyak 3 kali. proses urinate yaitu dengan cara yang hampir sama namun kaki belakang agak di tekuk sedikit lalu mengibaskan ekornya. 3. Agonistic beha7ior yaitu sifat berkelahi ditun,ukan dengan saling membenturkan kepala/tanduk antara ternak hal ini semakin sering terlihat saat ter,adi perebutan pakan antar ternak. >. helter seeking beha7ior yaitu merupakan sifat berteduh dari panas serta hu,an kandang ternak kambing didesain mempunyai tempat meman,at karna kambing suka meman,at dan sebagian dilindungi dengan atap sedangkan yang lain tidak maka saat panas terlalu tinggi dan hu,an kambing berkumpul ditempat yang teduh kambing tidak suka dengan air. . n7estigati7e beha7ior pada *ambing !eranakan "ta5ah !"4 terlihat lebih agresif kambing akan lebih bersahabat dengan yang datang dan sangat berbeda saat diperah sapi perah akan nampak lebih tenang dan cukup satu orang yang memerah namun pada *ambing !eranakan "ta5ah !"4 perlu dua orang untuk memerah satu orang akan memerahnya dan satu lagi akan menahan tubuh ternak agar tidak mela5an saat di perah. C. +rouping beha7ior atu sifat berkelompok pada kambing peranakan eta5ah !"4 terlihat sama separti kambing umumnya yaitu #ampak indi7idualis. +rouping dapat terlihat saat anak-anak kambing sedang
bermain maka mereka akan berkelompok. 9. ocial beha7ior J *omunikasi: mengembek dan menggerakkan badan. J $ominasi social hirarki social : kambing dominan adalah yang muda dan besar terlihat saat perebutan makanan maka yang kecil dan kambing tua lebih subordinat. *ambing anak-anak lebih dekat dengan induknya kambing anak-anak ,uga suka bermain dengan kambing anak-anak lainnya seperti mengganggunya. . Boddy care beha7ior terbagi atas tiga sifat : +rooming yaitu usaha membersihkan diri ditun,ukan dengan cara mengibaskan badan dan menggosokan badan pada dinding kandang. adi perlu menyiapkan kandang dengan dinding yang sedikit kasar dan tak menyakitinya kita ,uga perlu memerhatikan kandang bila ada dinding ta,am atau paku di dinding. ¬ (hermoregulatory yaitu usaha untuk mempertahankan suhu tubuh untuk mencapai rasa nyaman atau omfort seeking encari *enyamanan4 $itun,ukan dengan cara saling men,auh dari krumunan bersandar dan duduk disamping dinding tersebut. *ambing muda lebih suka berakti6tas.¬ (ingkah 'aku stirahat ditun,ukan dengan bermain berlarian atau tertidur.¬ >.> (ingkah 'aku *ambing Boer 1. ngesti7e beha7ior pada *ambing !eranakan "ta5ah !"4 yaitu dengan mencium pakannya lalu merenggut dengan cara mengambil makanan dengan menggenakan lidahnya serta gigi seri ba5ah yang merupakan pen,epit makanannya lalu menutup dengan gigi atas rahang pada ternak akan bergeser sehingga melumatkan pakan lalu menelannya. *ambing lebih suka mengambil makanan yang tinggi karena sikap kambing suka meman,at. !aryadi 200>4 menyatakan bah5a cara kambing makan adalah 14 akti7itas mencium hi,auan yaitu a5al akti7itas mencium hingga kambing mulai melakukan akti7itas lainnya 24 akti7itas merenggut makanan yaitu a5al perenggutan hi,auan hingga diangkat untuk dikunyah 34 akti7itas mengunyah makanan yaitu akti7itas yang dimulai dari hasil perenggutan hi,uauan yang telah dikumpulkan di dalam mulut hingga melakukan akti7itas
menelan >4 akti7itas menelan makanan yaitu akti7itas yang dimulai dari menelan hasil kunyahan hingga akti7itas lainnya. cara ternak menganbil minuman adalah dengan memasukkan sebagian mulutnya dalam kubangan air lalu memasukkan dalam mulut dan meminumnya. 1. "liminati7e beha7ior pada defacet *ambing !eranakan "ta5ah !"4 yaitu dengan cara mengangkat ekor keatas serta kaki belakang akan dilebarkan dan keluarnya sedikit-sedikit hingga 3 kali berturut-turut. edangkan pada proses urinate yaitu dengan cara yang hampir sama namun kaki belakang agak di tekuk sedikit lalu mengibaskan ekornya. 2. Agonistic beha7ior yaitu sifat berkelahi sifat ini tidak tampak pada kambing Boer hal ini ,uga mungkin tergantung karena sistim mene,emen kandang dimana dalam 1 kandang besar ditempati oleh beberapa ekor sehingga akti7ittas berkelahi tidak nampak. 3. helter seeking beha7ior yaitu merupakan sifat berteduh dari panas serta hu,an semua ternak berada dalam kandang beratap sehingga sudah terlihat sifat nyaman dari panas dan hu,an. >. n7estigati7e beha7ior pada *ambing Boer ditun,ukan dengan lebih mudah akrab dengan kedatangan seseorang yaitu merespon baik saat tangan kita memegang kepalanya maka kambing akan mengelus kepalanya ketangan kita. . +rouping beha7ior atau sifat berkelompok pada kambing Boer sama dengan kambing peranakan eta5ah !"4 dan separti kambing umumnya yaitu nampak indi7idualis. C. ocial beha7ior J *omunikasi: mengembek dan menggerakkan badan. J $ominasi social hirarki social : kambing boer tidak terlihat yang dominan dan subordinat karena sistem peternakannya telah membedakan yang dominan dan subordinat 9. Boddy care beha7ior terbagi atas tiga sifat : +rooming yaitu usaha membersihkan diri ditun,ukan dengan cara
mengibaskan badan dan menggosokan badan pada dinding kandang. *ambing Boer lebih bersih di bandingkan kambing peranakan eta5ah !"4.¬ (hermoregulatory yaitu usaha untuk mempertahankan suhu tubuh untuk mencapai rasa nyaman atau omfort seeking encari *enyamanan4 $itun,ukan dengan cara saling men,auh dari kerumunan dan bersandar pada dinding. ¬ (ingkah 'aku stirahat ditun,ukan dengan tertidur dan duduk santai dikandang masing E masing. ¬ >. (ingkah 'aku $omba 1. ngesti7e beha7ior pada $omba yaitu dengan akan : mencium makanan lalu mengambilnya dengan lidah dan memasukkan dalam rahang ba5ah dan menutupnya dengan rahang atas dan mengunyahnya dan memasukkan dalam rumen. inum : tidak terlihat saat pengamatan. 2. "liminati7e beha7ior pada defacet $omba yaitu dengan cara mengangkat ekor keatas serta kaki belakang akan dilebarkan. edangkan pada proses urinate yaitu dengan cara yang hampir sama namun kaki belakang agak di tekuk sedikit. 3. Agonistic beha7ior yaitu sifat berkelahi sifat ini tidak tampak pada $omba meskipun dalam satu kandang di isi oleh domba yang lebih dari toga yang hanya terlihat sikap saling mendorong. >. helter seeking beha7ior yaitu merupakan sifat berteduh dari panas serta hu,an semua ternak berada dalam kandang beratap sehingga sudah terlihat sifat nyaman dari panas dan hu,an. . n7estigati7e beha7ior pada $omba ditun,ukan dengan lebih mudah akrab dengan kedatangan seseorang dan terlihat lebih merespon orang yang datang. C. +rouping beha7ior atau sifat berkelompok pada $omba sangat nampak mereka bergerombol antara domba satu dengan yang lain dan saling mengendus meskipun tertutup oleh sekat E sekat dinding bahkan anak domba yang berukuran tubuh kecil berlarian dari
kandang satu kekandang lain yang memang terdapat lubang yang muat untuk dimasuki. ikap grouping tampak saat mereka berkomunikasi dan saling bergelombor. 9. ocial beha7ior pada domba social beha7iornya sangat #ampak bahkan dari kedua aspek: *omonikasi : terbentuk komunikasi yang baik antara ternak satu dengan ternak lainnya karena mereka saling ,a5ab men,a5ab sehingga terdengar ribut ¬ $ominasi osial atau %eirarki ,uga tampak yaitu kecil maupun besar terlihat sama dan dapat berbaur. ¬ raser 18814 yang menyatakan bah5a suara yang dikeluarkan oleh seekor ternak adalah salah satu bentuk komunikasi antar ternak lain maupun menun,ukan komunikasinya terhadap peternak. . Boddy care beha7ior terbagi atas tiga sifat : +rooming yaitu usaha membersihkan diri ditun,ukan dengan cara mengibaskan badan dan menggosokan badan pada dinding kandang. #amun $omba lebih orok hidupnya dibandingkan dengan kambing . ¬ (hermoregulatory yaitu usaha untuk mempertahankan suhu tubuh untuk mencapai rasa nyaman atau omfort seeking encari *enyamanan4 $itun,ukan dengan cara mendekat. pada daerah yang dekat dengan tumbuhan. !ada siang hari dengan suhu yang tinggi kambing akan merumput lebih sedikit 5aktu yang digunakan untuk ruminasi lebih singkat dengan istirahat yang relatif lama. etianah 200>4¬ (ingkah 'aku stirahat ditun,ukan dengan tertidur dan duduk santai dikandang masing E masing. ¬ >.C (ingkh 'aku Ayam 1. ngesti7e beha7ior yaitu ditun,ukan dengan sikap Anak ayam tidak bela,ar minum tetapi bela,ar makan mematuk. ula-mula mematuk serpihan ringan dedak4 yang meng-apung di atas air dari pengalaman itu ayam bela,ar minum !raktis: akan dan minum diberikan dalam 5aktu 2> ,am setelah menetas makin cepat bela,ar makin baik Ayam sangat membutuhkan air.
2. "liminati7e beha7ior pada defacet ayam yaitu dengan cara berhenti dari akti7itasnya dan mengeluarkan kotoran dan air urinate secara bersamaan 3. Agonistic beha7ior yaitu sifat berkelahi sifat ini tidak tampak pada ayam mereka nampak sama dan saling menghempit dalam mengambil makanan dan bermain-main. >. helter seeking beha7ior yaitu merupakan sifat berteduh dari panas serta hu,an semua ternak berada dalam kandang beratap sehingga sudah terlihat sifat nyaman dari panas dan hu,an. . n7estigati7e beha7ior pada ayam ditun,ukan dengan lebih pemalu karena bila didekati maka ayam akan menghindar dan saat seseorang mengeluarkan suara keras maka ayam akan merespon seluruhnya mencari arah suara dengan mengangkat kepalanya. C. +rouping beha7ior atau sifat berkelompok pada anak Ayam sangat kompak mereka makan ditempat yang sama dan saling bermain satu dengan yang lain. 9. ocial beha7ior pada domba social beha7iornya sangat #ampak bahkan dari kedua aspek: *omonikasi : saling menciut dan mendekati satu dengan yang lain ¬ $ominasi osial atau %eirarki ,uga tampak yaitu dapat berbaur dan telah dipisahkan yaitu sesama anak ayam. ¬ . Boddy care beha7ior terbagi atas tiga sifat : +rooming yaitu usaha membersihkan diri ditun,ukan dengan mematuki diri sendiri hal ini sesuai dengan Appleby18834 yang menyatakan bah5a Antara lain mematuki bulunya sendiri feathers picking4 dan mandi pasir dust bathing4. ¬ (hermoregulatory yaitu usaha untuk mempertahankan suhu tubuh untuk mencapai rasa nyaman atau omfort seeking encari *enyamanan4 $itun,ukan dengan cara mendekat. pada daerah yang hangat.¬ (ingkah 'aku stirahat ditun,ukan dengan tertidur dan duduk santai dikandang masing E masing ¬
BAB F *"!&'A# $A# A)A# >.1 *esimpulan J (ingkah laku ternak merupakan tingkah laku untuk mencapai kenyamanannya dan menambah perkembanganya J (ingkah laku setiap ternak berbeda perkomuniti dan mempunyai tu,uan masing-masing dengan itu kita dapat menyiapkan fasilitas atau hal yang dibutuhkan dari ternak contoh kandang yang nyaman tempat makan yang sesuai memisahkan kolompok agar tidak ada ter,adi dominan dan subordinat yang merugikan subordinat untuk komuniti sapi4 memberi obat yang tidak meringankan rasa gatal membersihkan/memberi obat4 pada ternak bila mereka terlihat sangat tidak nyaman dan kandang yang tidak terlalu sesak terhadap komuniti. J ara peternak memberi fasilitas memberi dampak pada tingkah laku ternak >.2 aran !ada praktikum ini memiliki system yang tergolong bagus yaitu mengamati banya komoditi ternak namun ,uga masih terdapat kekurangan aspek yang diamati sangat kompleks sedangkan 5aktu pengamatan hanya 20 menit perkomoditi sedangkan tingkah laku ternak antara pagi dan siang serta sore sudah berbeda dimana ternak ,uga merupakan mahluk hidup yang sama dengan manusia tiap 5aktu titik nyamannya berbeda dengan pengamatan 20 menit belum cukupuntuk mengtahui tingkat kenyamannya . $A(A) !&(A*A arland $...188>. Animal Beha7ior !sychology "thology and "7olution. ingapore :"'B. raser A.. 1881. pontaneously @ccurring orm of (onicimmobilty in arm Animal. .comped. 7ol 32no 2> hal 330-331. unus . r s. 188. *ehidupan (ernak di 'ingkungan (ropis. akultas peternakan : &B press. !aryadi A. 2002. (ingkah laku makan kambing lokal de5asa yang digembalakan di lahan gambut hutan sekunder !alangkaraya *alimantan (engah. kripsi. akultas !eternakan. nstitut !ertanian Bogor Bogor.
atianah.200>. (ingkah 'aku akan *ambing 'okal !ersilangan yang $igembalakan di 'ahan +ambut: tudi *asus di *alampangan !alangkaraya *alimantan (engah. hlm. 111-122 &&M1MtahunM2008 ("#(A#+ &!*% Gamin.2013. *ese,ahteraan domba Akibat !encukuran : (ingkah 'aku $omba ebelum aat dan etelah !encukuran Bulu.7ol 114 hal Appleby .. and 5ood . +ush $.+.. 18834.$e7elopment of beha7ior in beef bulss : seIual beha7ior causes moreprobles than aggressinion. animal produksi 7ol >2 no >C hal 11. $e7endra . 189. (he digesti7e eNciency of goat.?orld )e7ie5 of Animal !roduction. alaysiaAgricultural )esearch and $e7elopment nstitute erdang elangor. 1>14: 8-22. http://555.animalbeha7iour.net/for-kids/farm-animals/goats/
Fision and other special senses +oats ha7e prominent eyes a panoramic 6eld of 320OE3>0O and a binocular 7ision of 20OE C0O. (estsha7e been done on male goats to determine their capacity for colour 7ision and they ha7e been found to distinguish yello5 orange blue 7iolet and green from grey shades of similar brightness Buchenauer and ritsch 1804. (hey ha7e a 5ell-de7eloped sense of smell and a ne5 food is in7estigated by sniNng it.
ocial organisation dominance and leadership n a herd of feral goats it is a large male that is dominant and maintains discipline and coherence of the Pock acken
social organisation and beha7iour in the feral goat including the importance of olfactory communication. Agonistic encounters can be Knon-contactL threat 5hich includes staring a horn-threat 5ith chin do5n and horns for5ard rush or rear as a challenge threat. ontact agonistic encounters include pushing the forehead against another goat butting in 5hich interactants engage horns4 and the rear-clash 5hich is a high intensity encounter. n feral groups the group si
eIual beha7iour (he male tests the urine of the female and performs Pehmen. %e then approaches the female 5ith a slight crouch head slightly eItended horns back and ears for5ard the tail 7ertical and often 5ith the tongue eItended oblent< 189>4. (he female either remains still as the male approaches or begins to mo7e a5ay depending on her state of recepti7ity. f she is recepti7e the male does the Trush-grumbleR 5here he rushes to5ards the female and 7ocalises. %e then nu<
aternal-oSspring beha7iour ?ithin a fe5 minutes after parturition the mother begins acti7ely licking and grooming the kid. (his not only cleans the kid but probably pro7ides cues for neonate recognition by mother. (hese cues are a compleI interplay of 7ocal 7isual olfactory and gustatory stimuli.
(he maternalEoSspring bond is 7ery indi7idually speci6c and the female aggressi7ely re,ects the suckling attempts of alien oSspring. eral goats hide the neonate to pre7ent attack by a predator. (his is similar to cattle beha7iour but theyoung of the sheep are follo5ers.
)eferences Buchenauer 7on $. and ritsch B. 180. Uum arbseh7ermCgen 7on %aus
http://www.dummies.com/how-to/content/what-is-normalgoat-behaior.html
What Is Normal Goat Behavior? 4y Cheryl K. Smith *rom Raising Goats For Dummies
Many people are choosing to raise goats as part o* a sustainable li*estyle. * you5re ne' to raising goats& understanding goat beha6ior 'ill help you keep your herd healthy and happy. 0oat herds are hierarchical. Might rules& but so does nepotism. 7ometimes you may *eel inclined to inter6ene in your goats5 bad beha6ior& but don5t do it unless someone is getting hurt. ere are some key players in a goat herd:
•
Herd ueen! 6ery goat herd has a dominant *emale . 7he usually leads the 'ay
and decides 'hen to go out to pasture. 7he gets the best sleeping spot& the primo spot in *ront o* the *eeder and& i* she is a dairy goat& she gets to be milked *irst. * another goat tries to change things& be'are8 The herd 9ueen 'on5t like it. The herd 9ueen5s kids are royalty by birth. The herd 9ueen lets them share in the best eating spot net to her. 7he 'ill de*end them i* any other goats try to get them out o* the 'ay. The herd 9ueen is responsible *or testing ne' plants to determine 'hether they5re edible and she also stands o** predators. 7he usually retains her position until she dies or until she becomes old and in*irm and another doe *ights and 'ins the position. •
Head "u#$! e is usually the biggest and strongest ;and o*ten the oldest< buck.
4ucks also *ight *or the top position but& like the herd 9ueen& a buck retains his position as head buck until he dies or a younger& more dominant buck challenges him and 'ins. ere are some goat beha6iors you should understand: •
Biting! 0oats sometimes communicate by biting. 7ome don5t bite at all and
others bite a lot. •
Butting! Like biting& butting ser6es a role in the goat 'orld. 0oats butt to bully
others out o* their 'ay& to establish their place in the herd& as a *orm o* play& or to *ight& o*ten during rut. 4utting is one reason that keeping horned and dehorned goats together is un'ise. The dehorned goats are at a distinct disad6antage and can be seriously in=ured. The most common reason *or butting and biting is to establish a place ;as high as possible< in the herd. >hen you introduce a ne' goat to the herd& the lo'er)status goats are usually the *irst to *ight. They 'ant to maintain or raise their position in the herd. •
%ounting! 0oat kids start mounting each other e6en 'hen they5re only a *e'
days old. They are practicing to be gro'nup goats& but they5re also attempting to
establish dominance. +s they get a little older& the mounting takes on a seual connotation. >atch bucks during rut to ensure that they5re sa*e *rom each other and to separate them 'hen they aren5t. ?ou also need to make sure not to turn your back on a buck during this time because they also can be aggressi6e to'ard humans.
http://www.acsedu.co.uk/)no/Pets/"nimal-ehaiour/*oatehaiour.asp
Goat Behaviour Ho& to Handle Goats
0oats ha6e a reputation *or being stubborn and misbeha6ed@ but i* you understand their beha6iour& it can be *ar easier to manage their beha6iours. 0oats are naturally a herd animal and a solitary goat may need company o* a human or other animal. + *eral goat herd may be anything *rom 1 to 1(( goats but on a6erage& it 'ill only be made up o* *our goats. erds are led by a dominant *emale and a dominant male. The dominant *emale or A9ueenB generally leads the 'ay 'hen the herd is *oraging. 7he 'ill also g et the most com*ortable sleeping spot and be *irst in line *or any *ood that is administered to the herd. 7he 'ill also stand up to any predators and protect the rest o* the rest o* the herd. er kids are by birth& naturally high up in the herd pecking order. The dominant *emale is most likely to retain her position until she dies or until she becomes too old and in*irm and another doe challenges her position and 'ins. Male goats tend to be dominant according to age& up until si years old a*ter 'hich strength and dominance can decline. orns and body siCe are as important as age in determining a dominant goat. e 'ill mate 'ith the *emales 'hen they come into season and he also protects the herd *rom predators. +gain& he is most likely to retain his position until he dies or until he is challenged and beaten by another buck. 0oats are more aggressi6e and in9uisiti6e than sheep and tend to demonstrate dominance 'ithin a social grouping more than sheep. 0oats display their dominance by lo'ering the head and pointing their horns at the subordinate animal. * animals are e9ual or undetermined dominance they 'ill lock horns repeatedly until dominance o* one animal is established. >hen a ne' goat is added to the herd *ights may take place until the ne' member has established their le6el in the pecking order. t is impossible to stop this *ighting and they need to be le*t to their o'n de6ices to 'ork things out. t is also common *or a doe 'ho has =ust kidded to try and AupgradeB her pecking order in the herd by *ighting& in order to secure a higher status *or her kids. +gain& it is di**icult to pre6ent this *rom happening and the situation sho uld be le*t to run its course. 0oats groom themsel6es by scratching the neck and head 'ith the rear *eet& and by licking other parts o* their body. They are sociable animals and also like to be petted by humans.
%yths a"out Goat Behaviour
'Goats are dirty( 0oats are actually *astidiously clean8 They keep themsel6es 6ery clean and are not keen on getting 'et. +gain& i* goats are 6isibly dirty then management issues may be the cause.
'Goats eat everything( 0oats are 6ery in9uisiti6e creatures and as they donBt ha6e hands& they use their mouths to in6estigate no6el ob=ects. They are actually 9uite *ussy eaters and pre*er to bro'se on trees& shrubs and 'eeds. They 'ill not eat 'ashing or tin cans and are more than likely in6estigating a no6el ob=ect 'ith their mouth rather than attempting to eat it8
'Goats are destru#tive( 0oats are naturally a herd animal@ they pre*er to li6e 'ith other goats and are generally unhappy i* *orced to li6e in solitude. + goat kept on itBs o'n may 'ell become destructi6e and try to escape by breaking through *ences and gates& but this is only to try and *ind other members o* the herd and it is not =ust being destructi6e *or the *un o* it. + goat raised by itsel* may percei6e it5s human o'ners as it5s herd.
http://www.woodgreen.org.uk/petadice/45goatsbeha iour
+oats beha7iour A goat herd is 7ery hierarchical usually 5ith a head male and a herd Queen. ?hen miIing a ne5 member into the herd eIpect disputes to occur for a fe5 days in the form of rearing and butting. (his is 5hilst the ne5 goat establishes a position amongst the herd. #ormally the lo5er status goats 5ill be the 6rst to argue 5ith the ne5 comer. Although this can appear rough it is ,ust natural goat beha7iour. @b7iously from a distance keep a 5atch on
the miI. f you are 5orried 5ith the miI allo5 them to li7e side by side for a 5hile before reintroducing them. +oats dislike people grabbing holding or tugging their horns. n a group goats use their horns to test strength and protect themsel7es. f you beha7e in this 5ay your goat may think you are challenging or threatening them. +oats are ruminants so 5ill spend many hours contently Tche5ing the cudR. (his in7ol7es regurgitating and re-digesting their food. @n occasion you may notice your goat lift and tilt their head 5ith the lips curled tightly back5ards. (his is kno5n as the TPehmenR posture. (hey do this to dra5 in scents to help them detect the smells left by other animals. %as a member of the herd ,ust 5alked by or
5as it a predatorH +oats are intelligent so reQuire plenty of en7ironmental enrichment to keep their minds occupied. (hey ha7e great balance and in their natural en7ironment 5ould e7en climb trees. !ro7ide them 5ith climbing/picnic tables use half 5ooden barrels and tractor tyres to link narro5 5alk5ays for your goats to play on. +oats can be great escapologists so strong fencing is eItremely important. deally it should be 1.m high consist of post and rail 5ith stock fencing. f trained from a young age goats can be trained to 5alk on a lead rein and are e7en able to learn ho5 to pull a small cart 5earing a harness. +oats dislike 5ater and 5ould rather leap o7er streams and puddles then step in them. !ro7ide shelters for your goats to use 5hene7er they 5ish. Gou 5ill kno5 5hen it is about to rain 5hen you see your herd of goatsR race across a 6eld to their shelterW t is a common misconception that Kgoats eat anythingL. A goat may try and taste anything so care must be taken to remo7e poisonous plants and items that may harm them. urther information about goats and other animals is a7ailable.
http://www.merckvetmanual.com/mvm/behavior/normalsocialbehaviorandbehavioralprobl emsofdomesticanimals/behavioralproblemsof!oats.html 4eha6ioral problems are not commonly reported in goats& perhaps because adult males are epected to charge people i* their tur* is tra6ersed. 4eha6ioral problems may actually be more rare ;as opposed to less *re9uently reported< in this group& because their maintenance conditions more closely mimic those in a *ree)ranging situation. Domestication may ha6e had less o* an impact on the social patterns o* goats than is true *or other species.
7el*)suckling 0oats that abort late in pregnancy or those that ha6e a second pregnancy subse9uent to nursing can sel*) suckle. The latter situation may be illuminating& because the beha6ior did not occur 'hen the nanny 'as nursing. Treatment in6ol6es beha6ioral and en6ironmental enrichment& social companionship that is stable be*ore pregnancy& and possibly some antianiety medications.
7tereotypic 4eha6iors 7tereotypic beha6iors in goats are similar to those in sheep ;see 7tereotypic 4eha6iors<. 0oats separated *rom a group may de6elop competiti6e ErearingF or ele6ation. Last *ull re6ie'/re6ision May 2(1 by 0ary M. Landsberg& 47c& DGM& M-HG7& D+HG4
https://books.google.co.id/booksH idh&gUa#se5=pg!A1C1=lpg!A1C1=dQgoatsXethology=sourcebl=ots )huFcml3=sigVVagp&UCI)Gar>h0'(B9u7ol*5=hlid=saY=7ed0ah&*"5iB8+s,oM'AhF+o>*%SuA+VVCA"'$AZ7onepage=Qgoats[20ethology=ffalse
Pengaturan Perka'inan Pada Ternak Kambing +uthor: ibnuIa9i9ah J >ednesday& une ($th& 2(11
Pada umumnya, ternak kambing sudah mulai dewasa kelamin (masak) pada umur 5-10 bulan. Dewasa kelamin sangat tergantung dari ras atau tipe, jenis kelamin, dan lokasi pemeliharaan. ambing tipe ke!il lebih !epat mengalami dewasa kelamin dibandingkan kambing tipe besar.
Perkawinan induk kambing betina sebaiknya dilakukan pada umur "-1# bulan. Pada umur ini se!ara $isik kambing sudah tumbuh dewasa sehingga mampu memproduksi susu dan menjalani masa kebuntingan. Penggunaan
induk betina sebagai produsen anak berlangsung sampai
kambing berumur 5-% tahun.
&iklus birahi seekor kambing betina antara #0-#' hari. asa birahinya berlangsung selama 1-# hari. ambing betina tidak akan bunting bila dikawinkan dalam keadaan tidak sedang birahi. ambing yang sudah bunting tidak mengalami masa birahi lagi.
ambing pejantan bisa dikawinkan sesekali mulai umur 10 bulan, tetapi tidak dibiarkan melayani lebih dari #0 ekor induk betina sebelum umurnya genap satu tahun. Dalam tenggang waktu dua bulan itu, kambing jantan hanya kawin 1%-#0 kali saja atau maksimal dua kali kawin dalam seminggu. Pejantan dapat digunakan sebagai pema!ek sampai umur -* tahun.
1. Perkawinan di Tempat Terbuka
Perkawinan berlangsung di padang gembalaan atau tempat terbuka. Perkawinan dilakukan dengan melepaskan induk kambing pejantan ke dekat sekelompok induk kambing betina sepanjang waktu. Perbandinganny, satu ekor induk pejantan untuk #0-#5 ekor induk betina.
2. Perkawinan di Kandang
Perkawinan yang paling baik berlangsung di dalam kandang dan diatur. Pejantan jangan sampai kawin dua kali dalam seminggu. Dengan !ara ini, seekor pejantan dapat melayani induk betina sampai 100 ekor dalam jangka waktu dua tahun.
+nduk betina tak akan mau dikawinkan bila tidak dalam keadaan birah. asa birahi kambing betina berlangsung antara #' '* jam. Dalam satu kali kawin biasanya sudah !ukup untuk
menghasilkan keturunan. etapi untuk lebih meyakinkan, kambing betina dapat dikawinkan ulang setelah % 1# jam sesudah perkawinan pertama.
ambing betina yang sudah dikawinkan sebanyak tiga kali dalam masa subur tetapi belum juga bunting, sebaiknya dia$kir untuk ternak potong.
Sumber: Buku Penggemukan Kambing Potong
ategory/ +n$o ambing ags/ ambing, Perkawinan Pada ambing, ernak ambing ea2e a omment
Pemilihan nduk 4etina antan Pada Ternak Kambing +uthor: ibnuIa9i9ah J Tuesday& May 1#th& 2(11
+nduk betina berperan untuk melahirkan anak. alon induk sebaiknya dipilih dari ternak yang masih muda, memiliki bentuk tubuh bagus, dan berasal dari induk yang setiap kali beranak melahirkan lebih dari satu ekor. Perilaku induk menunjukkan si$at keibuan dan menunjukkan kasih sayang dalam memelihara dan mengasuh anaknya.
3erikut ini adalah !iri-!iri dari !alon induk betina dan jantan yang baik untuk ternak kambing.
1. alon +nduk 3etina 4ang &ubur
iri induk kambing betina yang subur bisa dilihat saat menjelang kawin (birahi), ditunjukkan dengan adanya tanda-tanda sebagai berikut/
•
3ibir rahim sedikit membengkak, mengeluarkan lendir, dan berwarna kemerah-merahan.
•
&ering mengembik dan terlihat gelisah.
•
en!ing hampir setiap saat.
•
a$su makannya susah dan agak rewel.
•
Pada kambing susu yang sudah beranak, masa subur juga ditandai dengan berkurangnya air susu yang dihasilkan.
#. alon Pejantan 4ang +deal
alon pejantan ideal sebaiknya dipilih salah satu dari sekelompok kambing jantan yang kondisi pertumbuhan dan perkembangannya baik, serta memiliki penampilan tergagah dari !alon pejantan yang ada.
Dari penampilan $isik, !alon pejantan memiliki dada yang bidang dan permukaan dada terlihat lebar dari jarak antara kaki kiri dan kanan. edua buah pelir (testis) normal dan bergantung erat. 3uah 6akar panjang dan si$at kejantanannya nyata. 3adan tampak panjang. 3adan belakang berukuran besar dengan kaki yang kuat dan bertumit tinggi. 7mur pejantan sebaiknya tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua, yaitu sekitar 1-5 tahun.
Sumber: Buku Penggemukan Kambing Potong
ategory/ +n$o ambing ags/ ambing 3etina, ambing 8antan, ernak ambing ea2e a omment
Pemilihan 4ibit ntuk Ternak Kambing +uthor: ibnuIa9i9ah J Monday& May 1"th& 2(11
3aik buruknya kualitas kambing yang diternakkan tergantung pada dua $aktor, yaitu bibit dan lingkungan hidup. Dalam pengembangbiakan kambing untuk tujuan pemeliharaan, bibit kambing yang dipilih harus baik dan sehat. ujuan pemilihan bibit untuk menghasilkan keturunan sekaligus menghasilkan produksi yang baik.
Pembentukan bibit unggul kambing ternakan yang !o!ok dengan kondisi lingkungan setempat merupakan hal yang ditekankan dalam pengembangbiakan ternak kambing. ambing ka!ang atau kambing lokal lain dapat digunakan sebagai salah satu parent stock (bibit indukan) untuk pembentukan bibit unggul yang diharapkan.
7paya pembibitan ditekankan pada pemurnian dan peningkatan produksi. 7paya ini dilakukan dengan !ara seleksi genetik yang memperhatikan si$at-si$at unggul yang diharapkan. ontoh si$at unggul dari kambing yaitu kemampuan beranak kembarnya tinggi, pertumbuhannya !epat, dan mutu produksinya sesuai yang diharapkan konsumen.
Sumber: Buku Penggemukan Kambing Potong
(#+*A% 'A*& (")#A* A#(A)A #$&* $A# A#A* (%@A A!&()@ @# A)(*"' @# 10:3> A
emua makhluk hidup termasuk he5an memiliki ciri-ciri salah satunya yaitu iritabilitas/ menanggapi rangsang. Adanya kepekaan he5an terhadap rangsangan baik yang datangnya dari dalam maupun luar maka he5an tersebut akan memberikan prilaku/ respon yang berbeda-beda sesuai dengan rangsangan yang diberikan. (ernak akan bertingkah laku karena menanggapi adanya rangsangan tersebut diantaranya adalah tingkah laku makan dan minum tingkah laku indukanak tingkah laku sexual, tingkah laku berlindung tingkah laku berkumpul dan tingkah laku menyingkirkan kotoran. !erilaku merupakan suatu akti7itas yang perlu melibatkan fungsi 6siologis. etiap macam perilaku melibatkan penerimaan rangsangan melalui panca indera. !erubahan rangsangan-rangsangan ini men,adi akti7itas neural aksi integrasi susunan syaraf dan akhirnya akti7itas berbagai organ motorik
baik
internal
maupun
eksternal
untuk
mempertahankan
proses
keseimbangan agar proses metabolisme di dalam tubuh dapat berlangsung secara normal. (ingkah laku he5an dide6nisikan sebagai ekspresi dari sebuah usaha untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri perbedaan kondisi internal maupun eksternal. $apat ,uga dide6nisikan sebagai respons he5an terhadap stimulus/rangsangan. (ingkat kematian anak setelah kelahiran pada ternak ruminansa dan babi secara nyata mempengaruhi tingkat keuntungan pada satu usaha peternakan dan ,uga kema,uan genetika melalui pengaruhnya terhadap seleksi diferensial. *ebanyakan kematian anak ter,adi beberapa hari setelah kelahiran dan mungkin dapat disebabkan oleh kombinasi dari beberapa faktor. aktor-faktor ini termasuk karakteristik induk dan anak yan dalam hal ini mungkin disebabkan oleh
faktor genetika atau pengaruh faktor lingkungan dan atau interaksi antara faktorfaktor tersebut. aktor tersebut antara lain adalah : bobot lahir K litter size L kemampuan induk dan daya tahan anak yang baru dilahirkan. *ematian anak dapat disebabkan
oleh
faktor
lingkungan
seperti
iklim
,umlah
ternak
dalam
kandang/padang rumput keadaan lokasi tingkat pakan selama masa akhir kebuntingan
dan
interaksi
yang
kompleks
diantara
faktor
tersebut
yang
mempengaruhi kekuatan ikatan induk dan anak. ". Rumusan 'asalah 1. Apakah yang dimaksud dengan tingkah laku induk-anakH 2. Bagaimanakah tingkah laku induk-anak pada ternak ter,adiH . %u6uan Penulisan 1. &ntuk mengetahui pengertian tingkah laku induk anak. 2. &ntuk mengetahui tingkah laku anatara induk dan anak pada masing-masing ternak.
PE'","7"# ". %ingkah +aku )nduk-"nak !erilaku tingkah laku4 adalah tindakan atau aksi yang mengubah hubungan antara organisme dan lingkungannya. %al itu merupakan kegiatan yang diarahkan dari luar dan tidak mencakup banyak perubahan di dalam tubuh yang secara tetap ter,adi pada makhluk hidup. !erilaku dapat ter,adi sebagai akibat suatu stimulus dari luar. )eseptor diperlukan untuk mendeteksi stimulus itu saraf diperlukan untuk mengkoordinasikan respons efektor itulah yang sebenarnya melaksanakan aksi. !erilaku dapat ,uga disebabkan stimulus dari dalam. %e5an yang merasa lapar akan mencari makanan sehingga hilanglah laparnya setelah memperoleh makanan. 'ebih sering ter,adi perilaku suatu organisme merupakan akibat gabungan stimulus dari luar dan dari dalam uhara 20104.
ukhtar 18C4 dalam !andan5ati 20084 menyatakan bah5a pola perilaku dapat dikelompokkan ke dalam 8 sistem perilaku yaitu sebagai berikut : 1. !erlaku ingestive yaitu perilaku makan dan minum 2. Shelter seeking mencari perlindungan4 yaitu kecenderungan mencari kondisi
lingkungan yang optimum dan menghindari bahaya. 3. !erilaku agonistik yaitu perilaku persaingan atau persaingan antara dua sat5a se,enis umum ter,adi selama musim ka5in. >. !erilaku sexsual yaitu perilaku peminangan courtship behaviour 4 kopulasi dan hal-hal lain yang berkaitan dengan hubungan antara sat5a ,antan dan betina satu ,enis. 5. Care
giving atau epimelitik atau
perilaku
pemeliharaan
yaitu
pemeliharaan
terhadap anak maternal behaviour 4 dan memberi bantuan kepada indi7idu lain yang menderita tekanan succorant behaviour 4. (ingkah laku he5an dide6nisikan sebagai ekspresi dari sebuah usaha untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri perbedaan kondisi internal maupun eksternal. $apat ,uga dide6nisikan sebagai respons he5an terhadap stimulus / rangsangan. (ingkat kematian anak setelah kelahiran pada ternak ruminansia dan non ruminansia secara nyata mempengaruhi tingkat keuntungan pada satu usaha peternakan dan ,uga kema,uan genetika melalui pengaruhnya terhadap seleksi diferensial. *ebanyakan kematian anak ter,adi beberapa hari setelah kelahiran dan mungkin dapat disebabkan oleh kombinasi dari beberapa faktor.
aktor-faktor ini termasuk karakteristik induk dan anak yang dalam hal ini mungkin disebabkan oleh faktor genetika atau pengaruh faktor lingkungan dan atau interaksi antara faktor-faktor tersebut. aktor tersebut antara lain adalah : bobot lahir “litter size L kemampuan induk dan daya tahan anak yang baru dilahirkan. *ematian anak dapat disebabkan oleh faktor lingkungan seperti iklim ,umlah ternak dalam kandang/padang rumput keadaan lokasi tingkat pakan selama masa akhir kebuntingan
dan
interaksi
yang
kompleks
diantara
faktor
tersebut
yang
mempengaruhi kekuatan ikatan induk dan anak. Maternal behaviour antara lain adalah : 1. !erilaku induk Pra-Partus sebelum melahirkan4 2. !erilaku induk ketika pastus melahirkan4 3. !erilaku pasca partus setelah melahirkan4 . %ingkah +aku )nduk-"nak pada %ernak (Maternal Behaiour! 1.
(elinci
a. !erilaku induk kelinci pra-partus Beberapa hari sebelum kelahiran anak-anak kelinci sang induk akan terlihat gelisah keluar masuk kotak sarang menggaruk-garuk kandangnafsu makan sedikit berkurang dan induk yang sangat protektif akan cenderung menyerang ,ika akan di pegang. ni merupakan perilaku alamiah kelinci yang perlu di lakukan adalah cukup memberi perhatian dan ketenangan yang harus dilakukan adalah memberikan rumput kering di dalam kotak sarang dan sedikit rumput kering di luar kotak sarang. $an membiarkan induk menyalurkan nalurinya mengangkat rumput kering tersebut ke dalam kotak sarangnya. b. !erilaku induk ketika partus Beberapa ,am sebelum kelahiran sang induk akan mencabuti bulu di ba5ah perutnya dan di kumpulkan di kotak sarangnya. !erilaku ini mengindikasikan sang induk sudah akan melahirkan anak-anaknya. ni masa yang sangat penting ,adi peternak yang baik akan membiarkan induk kelinci memiliki pri7asinya agar induk menyelesaikan kelahiran anak-anaknya sendiri. !ada kondisi yang sekiranya kritis pada induk barulah peternak
c. !erilaku induk ketika pasca-partus esaat setelah di lahirkan anak-anak kelinci terlihat sangat tidak berdaya. !eternak tidak perlu kha5atir ,ika induk langsung meninggalkan kotak sarang setelah membersihkan anak-anaknya. !ada kondisi ini naluri sang induk sangatlah baik. Gang perlu di lakukan oleh peternak adalah memenuhi seluruh kebutuhan kelinci pada masa ini dengan cara: memberikan ketenangan makanan keamanan dan kenyamanan selama masa menyusui. #amun pada praktiknya terdapat induk yang tidak mau menyusui anaknya. %al ini ter,adi karena : 14 kebersihankandang kandang yang besih men,adikan kelinci peliharaan kita kerasan dan tidak mudah stres. elain itu kandang yang kotor dan pengap dapat men,adi tempat hidup bakteri dan parasit sehingga men,adi penyakit. *alau induk sudah tidak nyaman di dalam kandangnya mustahil akan mera5at anak-anaknya dengan baik. 24 *urang pahamnya peternak akan 5aktu menyusui anak kelinci. Anak kelinci menyusuhnya sebentar kira-kira 2-3 menit dan 5aktunyapun tertentu paling sering malam hari mulai lepas maghrib tengah malam atau pada 5aktu subuh. Biasanya peternak a5al belum pernah melakukan pengamatan ini sehingga menganggap anak kelinci tidak dira5at induknya. 34 peternak sering memegang anak kelinci dengan tangan telan,ang perlakuan seperti ini kurang baik karena induk kelinci mempunyai indera pembau yang sangat sensiti7e sehingga akan mengenali anak-anaknya. Andai anak kelinci dipegang peternak
dengan
tangan
telan,ang
induk
akan
mengira
itu
bukan
anaknya. ehingga dalam perkembangannya anak akan dibiarkan oleh induknya sehingga anak kelinci mengalami kematian. >4 *arena ada induk yang bersifat kanibal induk yang mempunyai sifat kanibal mempunyai tanda-tanda sangat agresif dan suka melukai anak-anaknya hingga berdarah sehingga anak kelinci ada yang mati. aran mengatasi kanibal sebaiknya ketika menyusui induk diberi makanan/nutrisi yang bagus dan ,angan pernah kekurangan.
4 *arena sempitnya kotak anak kelinci. *otak yang digunakan sebagai tempat melahirkan anak-anak kelinci ini apa bila sempit akan berakibat fatal yaitu seringnya terin,ak-in,ak induk yang akan menyusui anaknya. 2.
abi
a. !erilaku induk babi Pra-Partus embuat sarang D tiga hari sebelum partus tiba tempat diluar kandang menggali tanah lekukan4 tempat didalam kandang membuat tumpukan ,erami. nduk babi biasanya melahirkan anaknya pada sarang yang telah dibangunnya. b. !erilaku ketika partus alinan induk-anak pada babi tidak sebaik ungulata sehingga memungkinkan pemeliharaan anak oleh induk lain ostering4 pada induk babi yang melahirkan bersamaan tetapi terpisah apabila pengaturan ,umlah anak dilakukan sebelum anak berumur 1 minggu dan sebelum susunan anak pada putting terbentuk. nduk babi tidak men,ilati atau membersihkan anaknya. ecara alami setelah KterengahengahL karena belum bernafas beberapa saat setelah lahir anak babi kemudian akan terbatuk bernapas dalam dan baru kemudian dapat bernafas dengan normal. (erdapat persaingan yang sangat ketat antar anak untuk mendapatkan putting susu terdepan yang memiliki produksi susu terbesar hingga terbentuk susunan anak pada putting susu secara permanen. c. !erilaku pasca-partus 14 !emeliharaan anak. !erlu perhatian terhadap anak yang berumur 1-> hari post partus supaya anak
tidak
ter,epit
induk
setelah
>-10
hari post
partus diasuh
keluar
kandang.kemampuan regulasi dan pertahanan suhu tubuh anak babi kurang berkembang dibanding ternak ungulata sehingga memerlukan sarang untuk membantu
mempertahankan
suhu
tubuh.
ekanisme
bersarang
dapat
meningkatkan resiko kematian anak akibat tertndih induknya di sarang sebesar 20[. (erdapat beberapa kasus induk kanibal yang memakan anaknya. 24 enyusui
!osisi induk menyusui berbaring/berdiri biasa ter,adi suckling order diantara anak
biasanya
ambing pectoral dada4
lebih
besar
dari
pada
ambinginguinal perut4 anak dg. Berat badan tinggi dapat ambing yang pectoral frek5ensi menyusui : 1-2 kali/hari >- menit. *arakteristik khusus nursingpada babi adalah menun,ukkan tingkah laku komplek dalam mengasuh anak dan menyusui teat or!er 4. enyusui dalam inter7al yang cukup pendek 0-C0 menit4. nduk membutuhkan stimulasi piglet. !roses milk let !o"n yaitu : a4 ase 1 !ada a5alnya piglet berdesakan di sekitar ambing memassage ambing dan putting dengan moncongnya. nduk bersuara Kgrunt L perlahan dengan inter7al teratur sebagai tanggapan. etiap seri grunt berbeda frekuensi suaradan keras lemahnya yang mengindikasikan tahapan kesiapan menyusui dar induk bagi piglet. ase kompetisi dan menyodok ambing dengan moncong selama 1 menit berakhir ketika susu mulai diekskresikan b4 ase 2 Berikutnya adalah fase menyusu dimana piglet menghisap putting melalui mulutnya dengan gerakan lambat 1I/detik4 c4 ase 3 etelah ber,alan lebih dari 20 detik inter7al grunt dari induk akan meningkat dan suaranya mengeras fase puncak tahap ini tidak diikuti dengan peningkatan ekskresi susu bahkan ada kecenderungan menurun piglet mengimbangi dengan meningkatkan intensitas menghisap 3I/detik. !ada fase ini ter,adi peningkatan sekresi hormon oksitosin dari pituitary dan peningkatan ekskresi '$ baru kemudian selama 10 E 20 menit ter,adi puncak ekskresi susu kemudian berhenti. d4 ase > !iglet
tetap memassage ambing
dan
menghisap
putting
untuk
menginformasikan status kebutuhan nutrisinya kepada induk yang akan disediakan pada saat ekskresi susu selan,utnya. 34 (ingkah laku anak babi
!iglet tidak dibersihkan oleh induknya berebut putting perlu potong gigi strata social makan bermain >4 !embentukan teat order pada anak babi : $alam 5aktu beberapa ,am setelah kelahiran hingga 2 minggu anak babi men,adi mampu mengenali posisi putting dan lebih menyukai menyusu dari bagian anterior
dibanding
posterior
timulasi
putting
bagian anterior berpengaruh
terhadap inisiasi milk let !o"n ehingga penting untuk men,amin bah5a putting susu anterior ditempati oleh anak babi yang sehat dan kuat #eat or!er berfungsi sebagai tipe penguasaan territori hingga terbentuk susunan keluarga yang relatif stabil bagi anak babi. !erkelahian sering ter,adi untuk memperebutkan teat or!er namun bisa terhensi dengan sendirinya ketika sudah tercipta siapa pemenang dan hierarkhinya. #op or!er piglet bisa dipisahkan dari induk dan pigglet sekelahirannya hingga 2 hari dan mash diterima dan mendapatkan teat order yang sama setelah dikembalikan. (etapi sebaliknya ,ika yang dipisahkan adalah bottom or!er piglet ketika dikembalikan dan ,ika telah ter,adi “rearrangement teat or!er$ maka piglet akan dianggap bukan lagi sebagai anggotanya dan ditolak/diserang ,ika bergabung. $irekomendasikan untuk tetap menggabungkan dan tidak merubah kelompok sekelahiran hingga masa pemotongan/ penyembelihan 3.
(uda asa bunting 3>0X- hari kelahiran ter,adi pada malam hari meskipun ada ,uga kecenderungan ter,adi pada dini hari. etelah melahirkan mare akan tetap rebah beberapa saat sambil menyodok-nyodok oal. *ontak tersebut merupakan a5al terbentuknya ikatan induk anak secara intensive yang bahkan lebih besar dibanding kedekatan dengan ka5anannya.2 ,am setelah lahir anak kuda berdiri kemudian ber,alan mengikut induknya. are seringkali menggigit menyodok bahkan menendang untuk men,auhkan oal dari ka5anannya. Anak kuda suka menggigit kaki induknya pada umur 3-> minggu suka berkelahi. ebagian besar anak
kuda
selalu
mengikuti
induknya
dan
kurang
bersosialisasi
dengan
ka5anannya. are baru mengi,inkan oal bergabung dengan ka5anannya setalah dirasa cukup memiliki kemampuan. %ubungan mengasuh anak pada kuda dapat ter,adi hingga kurun 5aktu 2 tahun. 4.
"8am
a. !roses pembentukan telur !roses ini ber,alan selama 2>-2 ,am melalui saluran reproduksi yang terdiri dari infundibulum magnum isthmus 7agina dan cloaca. $imana seluruh bagian tersebut disebut sebagai o7iduct. b. !erilaku ketika bertelur (anda-tanda men,elang bertelur adalah : gelisah mengeluarkan suara dan mencari sarang atau tempat untuk bertelur. Anak ayam turun segera setelah 2> E 2C ,am menetas. emiliki sifat meniru induk maupun ayam lainnya. *esendirian dan rasa tercekam ditandai dengan menciap-ciap. !ada saat de5asa : kanibal saling bertengkar patuk mematuk berebut pakan saat seperti ini sering muncul peck or!er 4. c. Pre la%ing behavior pada ayam
!ada sistem pemeliharaan beralas litter tingkah laku sebelurm bertelur hampir mirip dengan tingkah laku natural. $idahuli dengan fase mencari sarang yang nyaman untuk bertelurD pemilihan bidang sarang untuk bertelur dan kemudian diikuti dengan pembuataan nest hollo"/cekungan untuk bertelur. !ermasalahan yang ter,adi tergantung pada ukuran pen dan ,umlah sarang yang tersedia. *eterbatasan sarang dan interaksi aggressive merupakan faktor utama penyebab banyaknya “&oor eggs$. Ayam lebih menyukai bertelur di dekat tempat ter,adi kopulasi dibandingkan dengan tempat yang terisolasi namun tetap membutuhkan suana yang nyaman dan tenang d. (ingkah laku pada saat o7iposisi pada ayam Ayam lebih menyukai bertelur dengan menghadap serong kedepan dengan bidang miring kedepan. nisiasi ter,adinya kanibalisme lebih banyak ter,adi ,ika ayam
menghadap
ke
dalam nest
box .
ika
ter,adi
penundaan
o7iposisi
akibat lighting inerior ataupun keterbatasan nest box retensi telur pada uterus sering mengakibatkan deposisi ekstra calcium pada permukaan kulit telur. %al tersebut mengakibatkan tampak lapisan seperti debu pada permukaan kulit telur dan tentunya menambah ketebalan telur dan mereduksi kemampuan pertukaran udara ,ika telur akan ditetaskan. e. (ingkah 'aku !ost 'aying Ayam
Ayam menduduki telur yang telah dikeluarkannya selama X 0. ,am. eningkatkan resiko pemendekan masa simpan telur konsumsi dengan mencegah pendinginan telur secara cepat disamping peningkatan kontaminasi mikrobia. !ada sistem roll "a% nest boxes hal ini dapat direduksi karena telur akan segera dikeluarkan dari sarang. emberikan peluang untuk menduduki telur dapat meningkatkan hasrat untuk mengeram hal ini dapat ter,adi meskpun pada ,enis ayam petelur yang sudah terseleksi secara genetis. )esiko lain yang muncul adalah munculnya peluang bagi ayam untuk memakan telurnya sendiri. !ada a5alnya dapat ter,adi dengan mengkonsumsi telur yang retak / pecah namun ayam yang memiliki pengalaman memakan telur biasanya akan terus berlan,ut dengan memakan telur yang retak bahkan ,ika tidak menemukan akan memecahkan telur yang utuh. olusi perbaikan management pengurangan lighting . f.
(ingkah laku anak ayam
14 engenal induk katan induk E anak terbentuk dengan adanya panggilan / suara induk untuk menun,ukkan
makanan
peran
terbatas
induk
pada pada
anak proteksi
maternal dan
ee!ing
menga,arkan
call 4
mengenal
pakan e!ible maupun ine!ible 24 %ubungan dalam kelompok Agresi dilakukan dalam rangka membentuk hierarkhi / pecking order yang stabil. !ecking order mulai muncul beberapa minggu setelah menetas dan baru mulai stabil setelah berumur C E minggu. 34 akan (ingkat
ketergantungan
terhadap
kebutuhan broo!iness danbroo!ing
s%stem.
induk !ada
,enis
sebatas unggas
lain
pada tingkat
ketergantungan cukup tinggi berbagai ,enis burung contoh merpati burung hantu dsb.4 Social
relationship bisa
terbangun
dengan
sendirinya
imprinting tidak
terfokusD ,ika didampingi induk imprinting fokus pada induk4 5.
(ambing ecara umum tanda-tanda kelahiran induk kambing dan domba itu sama yaitu sebagai berikut
a. nduk sering bengong dan menggaruk-garukkan kakinya b. ika ada dalam kandang kelompok induk biasanya akan meyendiri c. ere,an dan keluar cairan dari 7ul7a Anak yang baru lahir dibersihkan induknya plasenta dimakan oleh induknya. Anak kambing yang menyusu akan timbul ikatan sosial. Bila anak dipisahkan dari induk: induk mau menerima bila pemisahan hanya >- menit dengan terlebih dahulu anak dicium-ciumkan dahulu. akin tua umur anak ikatan social makin longgar. Anak mulai menyusu : 2-3 ,am post natal. *edua putting dihisap bergantian 2-3 kali 20-30 detik/putting4. Anak yang lahir sering kelaparan sehingga rentan kematian karena: a. (idak berhasil menemukan putting susu. enyebabkan semangat menyusu dari anak kambing turun. b. nduk belum berpengalaman akan menolak anak menyusu. !ada kambing liar pen,ilatan atau pembersihan bulu oleh induk terhadap anak yang baru lahir digunakan oleh induk untuk memberi tanda pada anaknya. adi anak lain yang telah kontak dengan induk mereka tidak akan diterima oleh induk lain tetapi anak lain yang tidak pernah mengadakan kontak dengan induk aslinya dapat diterima dengan baik. 9.
!omba (ingkah 'aku nduk selama dan sebelum *elahiran ter,adi hubungan timbal balik yang intensif antara induk E anak. nduk he5an ungulata men,ilati membran dan cairan plasenta anak yang baru lahir. edangkan anak itu sendiri berusaha untuk berdiri dan mencari putting susu induk untuk mendapatkan kolostrum yang sangat penting bagi pertumbuhannya. nduk tidak membutuhkan 5aktu cukup lama untuk mengenali anaknya tetapi anaknya memerlukan beberapa hari untuk mengenal induknya dan ,ika lapar akan mendekati siapa sa,a dan bahkan bukan induknya sendiri untuk menyusu selama berminggu-minggu. %al yang sangat kritis bagi anak adalah bela,ar menyusu untuk dapat minum kolostrum dan kemudian susu biasa dari induknya. 'ama 5aktu yang diperlukan se,ak induk domba se,ak pertama menun,ukkan rasa gelisah hingga melahirkan dan anaknya ,atuh ketanah ber7ariasi antara 1 menit hingga 3 ,am. *egiatan dilan,utkan
dengan men,ilati anaknya sering diikuti dengan suara bernada rendah dan berat. !en,ilatan dimulai dari kepala kemudian bergerak ke bagian punggung dan ekor. ntensitasnya sangat tinggi sesaat setelah kelahiran kemudan menurun men,adi 9 [ dalam 5aktu 1 menit pertama dan men,adi 10 [ dalam 5aktu > ,am setelah kelahiran. !en,ilatan dengan dia5ali dari kepala memberikan kesempatan bagi anak yang hidungnya telah bersih untuk mudah bernafas disamping berfungsi untuk membersihkan cairan amnion dan membentuk ,alinan antara induk E anak. ntensitas ,ilatan yang diterima anak pertama domba biasanya lebih besar dibanding anak kedua atau ketiga ,ika ter,adi kelahiran kembar. airan amnion mempunyai peranan penting dalam penerimaan anak oleh induk domba melalui proses
pen,ilatan.
(ingkah
laku
dan
karakterstik
anak
tampaknya
,uga
mempengaruhi perkembangan tingkah laku keindukan dengan mempengaruhi timbulnya sifat men,ilati dan tingkah laku keindukan. !ada beberapa kasus induk domba lebih tertarik pada anak induk lain yang berumur 12-2> ,am dibanding anaknya sendiri. !eriode sensitif atau kritis untuk ,alinan/ikatan induk-anak berlangsung kirakira
20-30
menit
pertama
setelah
kelahiran
5alaupun
beberapa
peneliti
menyatakan bah5a proses ini berlangsung sampai 5aktu > ,am. nduk domba yang dipisahkan dari anaknya setelah kontak selama 30 menit dapat membedakan anaknya dari anak E anak lainnya bila mereka dikumpulkan kembali. ika pemisahan dilakukan sesaat setelah kelahiran mengakibatkan induk kesulitan mengidenti6kasi anaknya dan resiko ini dapat diturunkan ,ika pemisahan dilakukan 2 E > hari setelah kelahiran pada saat ikatan sempurna telah terbentuk. .
7api Anak sapi akan mulai berdiri setelah > menit dilahirkan 2 s.d. ,am kemudian akan mencari putting induknya induk sudah harus pada posisi bisa berdiri karakter menyusui dengan berdiri4. ekanisme identi6kasi anak E induk dilakukan melalui 7okalisasi olactor% penciuman4 and vision . Cal akan menyodok ambing dan putting induknya untuk merangsang ter,adinya mekaniasme laktasi. nduk dengan permasalahan kelahiran membutuhkan 5aktu lebih lama untuk berdiri sehingga anak sulit mengakses susu Kbutuh bantuan peternakL. ekanisme menyusu biasa dia5ali dengan menyusu pada putting bagian depan induk secara
aktif menolak menyusui anak sapi lain sangat indi7idualis4. #ilai hertabilitas induk dengan mothering abilit% yang baik pada sapi relatif rendah. *arakteristik tingkah laku anak : melon,ak menendang mencakar mendengkur bersuara dan mengadu kepala butting4. sapi ,antan lebih sering menunggangi dan mendorong anak sapi betina buller ri!er s%n!rome'. nduk sapi men,ilati urogenital dan rectal untuk menstimulasi urinasi dan defekasi. ekanisme ini diatur secara hormonal. Anak kembar mendapatkan perlakuan K groomingL lebih sedikit dibanding anak tunggal. *ontak yang ter,adi menit setelah kelahiran akan menciptakan ikatan yang sangat kuat antara induk E anak !ada ternak sapi ,alinan antara induk dengan anak yang terlahir kembar lebih lemah dibanding induk yang melahirkan anak tunggal yang ditun,ukkan dengan frekuensi men,ilati kedua anaknya yang lebih rendah dibanding kelahiran tunggal. *ontak induk E anak pada sapi setelah 3 menit kelahiran sudah cukup untuk membangun ,alinan yang baik antara induk E anak. !emisahan sampai ,am sesudah lahir memberikan suatu kemungkinan 0[ penerimaan induk terhadap anaknya sendiri dan pemisahan lebih dari 2> ,am menyebabkan penolakan secara permanen oleh induk. !engenalan induk oleh anak pada sapi sebagaimana ternak lainnya membutuhkan 5aktu beberapa hari dan bila lapar akan terus mendekati induk lainnya sebelum mampu mengidenti6kasi induknya.
7impulan $ari uraian di atas dapat disimpulkan: 1. (ingkah laku ternak muncul karena rangsangan atau stimulus dari luar. 2. )angsangan tersebut bisa berupa: ancaman suhu dan kelembaban lingkungan pengaruh indi7idu lain. 3. !erilaku suatu ternak merupakan akibat gabungan stimulus dari luar dan dari dalam. >. etiap ternak mothering abilit% atau maternal behavior namun tinggi rendahnya berbeda-beda. Babi memiliki mothering abilit% yang rendah. Berbeda dengan ternak ruminansia yang kebanyakan memiliki mothering abilit% yang tinggi.