LAPORAN PERCOBAAN
I.
JUDUL PERCOBAAN Titrasi Pengendapan dan Aplikasinya
II.
HARI/ TANGGAL PERCOBAAN Hari Rabu/ Tanggal 17 Desember 2014 Pukul 11.00 W!
III.
SELESAI PERCOBAAN Hari Rabu/ Tanggal 17 Desember 2014 Pukul 1".#0 W!
IV.
TUJUAN PERCOBAAN 1. $embuat $embuat dan dan menentu menentukan kan %standar %standarisasi& isasi& larutan Ag'( Ag'(# dengan )arutan
'a*l p.a sebagai baku. 2. $enn $ennet etuk ukan an kad kadar ar *l *l+ dalam sampel %air laut&. V.
TINJAUAN PUSTAKA Titrasi Titrasi pengendapa pengendapan n %titrasi argent,metri& argent,metri& merupakan merupakan titrasi yang melibatkan melibatkan
pembentukan endapan dari garam gara m yang tidak muda- larut antara titran dan analit. Hal dasa dasarr yang yang dipe diperl rluk ukan an dari dari titra titrasi si eni eniss ini adal adalaa- pen penap apai aian an kese keseim imba bang ngan an pembentukan yang epat setiap kali ditamba-kan pada analit tidak adanya intererensi yang mengganggu titrasi dan titik ak-ir titrasi yang muda- diamati. stilastila- Argen Argent,m t,metri etri dituru diturunka nkan n dari dari ba-asa ba-asa latin latin Argen Argentum tum yang yang berarti berarti perak. adi Argent,metri Argent,metri merupakan sala- satu ara untuk menentukan kadar 3at dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi berdasar pembentukan endapan dengan dengan i,n Ag . Pada Pada titrasi titrasi argent argent,me ,metri tri 3at pemerik pemeriksaan saan yang yang telatela- dibubu dibubu-i -i indika indikat,r t,r diamp diampur ur dengan dengan laruta larutan n standa standarr garam garam perak perak nitrat nitrat %Ag'( %Ag'(#&. Dengan Dengan mengukur 5,lume larutan standar yang digunakan se-ingga seluru- i,n Ag dapat tepat diendapkan kadar garam dalam larutan pemeriksaan dapat ditentukan.
!erdasarkan !erdasarkan pada indikat,r indikat,r yang digunakan digunakan argent,metr argent,metrii dapat dibedakan dibedakan atas 6 1. $et,de $,-r %pembentukan endapan berarna& $et, $et,de de $,-r $,-r dapa dapatt digu diguna naka kan n untu untuk k mene meneta tapk pkan an kada kadarr kl,r kl,rid idaa dan dan br,mida dalam suasana netral dengan larutan standar Ag'(# dan penamba-an penamba-an 8 2*H(4 sebagai indikat,r. Titrasi dengan ara ini -arus dilakukan dalam suasana netral atau dengan sedikit alkalis pH "9 : ;0. Dalam suasana asam perak kr,mat
1
larut karena terbentuk dikr,mat dan dalam suasana basa akan terbentuk endapan perak -idr,ksida. Reaksi yang teradi adala- 6 Asam 6 2*r(42+ 2H+ < *r(72+ H2( !asa 6 2 Ag 2(H+ < 2Ag(H 2Ag(H < Ag2( H2( =esama =esama larutan larutan dapat dapat diukur diukur dengan dengan natriu natrium m bik,rb bik,rb,na ,natt atau kalsium kalsium karb,nat. )arutan alkalis diasamkan dulu dengan asam asetat atau asam b,rat sebelum sebelum dinetra dinetralka lkan n dengan dengan kalsium kalsium karb, karb,nat. nat. $eskipu $eskipun n menuru menurutt -asil -asil kali kali kelarutan i,dida dan ti,sianat mungkin untuk ditetapkan kadarnya dengan ara ini. 'amun ,le- karena perak l,dida maupun ti,sanat ti,sana t sangat kuat menyerang kr,mat maka -asilnya tidak memuaskan. Perak uga tidak dapat ditetapkan dengan titrasi menggunakan 'a*l sebagai titran karena endapan perak kr,mat yang mula+mula terbent terbentuk uk sukar sukar bereak bereaksi si pada pada titik titik ak-ir ak-ir.. )aruta )arutan n kl,rid kl,ridaa atau atau br,mid br,midaa dalam dalam suasa suasana na netra netrall atau atau agak agak katal katalis is ditit dititra rasi si deng dengan an larut larutan an tite titerr pera perak k nitra nitratt menggu menggunak nakan an indika indikat,r t,r kr,mat kr,mat.. Apabi Apabila la i,n kl,rid kl,ridaa atau atau br,mid br,midaa telatela- -abis -abis diendapkan ,le- i,n perak maka i,n kr,mat akan bereaksi membentuk endapan perak kr,mat yang berarna ,klat/mera- bata sebagai titik ak-ir titrasi. =ebagai indikat,r digunakan larutan kr,mat 8 2*r(4 000#$ atau 0009$ yang dengan i,n perak akan membentuk endapan ,klat mera- dalam suasana netra netrall atau atau agak agak alka alkali lis. s. 8ele 8elebi bi-a -an n indi indikat kat,r ,r yang yang ber berar arna na kuni kuning ng akan akan menganggu arna ini dapat diatasi dengan melarutkan blank, indikat,r suatu titra titrasi si tanp tanpaa 3at ui ui deng dengan an penam penamba baan an kalsi kalsium um karb karb,n ,nat at seba sebaga gaii peng pengga gant ntii endapan Ag*l. 2. $,del >al-ard >al-ard %Penentu 3at arna yang muda- larut&. $et, $et,de de ini ini digu diguna naka kan n dala dalam m pene penent ntua uan n i,n i,n *l !r + d a n + dengan penamba-an larutan standar Ag'(#. ndikat,r yang dipakai adala- ?e # dengan titran 'H4*'= untuk menentralkan kadar garam perak dengan titrasi kembali setelasetela- ditamb ditambaa- larutan larutan standar standar berleb berlebi-. i-. 8elebi 8elebi-an -an Ag'( Ag'(# dititrasi dititrasi dengan larutan standar 8*'= sedangkan indikat,r yang digunakan adala- i,n ?e # dimana kelebi-an larutan 8*'= akan diikat ,le- i,n ?e # membentuk arna mera- daradari ?e=*'. #. $,t,de ?aans %ndikat,r Abs,rbsi& Titrasi argen,metri dengan ara aans adala- sama seperti pada ara $,-r -anya terdapat perbedaan pada enis indikat,r yang digunakan. ndikat,r yang digunakan dalam ara ini adala- indikat,r abs,rbsi seperti ,sine atau lu,nesein menurut maam ani,n yang diendapkan ,le- Ag . Titrannya adala- Ag'(# -ingga suspensi 5i,let menadi mera-. pH tergantung pada maam ani,n dan indikat,r 2
yang dipakai. ndikat,r abs,rbsi adala- 3at yang dapat diserap ,le- permukaan endapan dan menyebabkan timbulnya arna. Pengendapan ini dapat diatur agar teradi pada titik ekui5alen antara lain dengan memili- maam indikat,r yang dipakai dan pH. =ebelum titik ekui5alen terapai i,n *l + berada dalam lapisan primer dan setela- terapai ekui5alen maka kelebi-an sedikit Ag'(# menyebabkan i,n *l+ akan digantikan ,le- Ag se-ingga i,n *l+ akan berada pada lapisan sekunder. %8-,pk-ar =$.1;;0& PEMBENTUKAN ENDAPAN BERWARNA =eperti sistem asam basa dapat digunakan sebagai suatu indikat,r untuk titrasi
asam+basa. Pembentukan suatu endapan lain dapat digunakan untuk menyatakan lengkapnya suatu titrasi pengendapan. Dalam -al ini teradi pula pada titrasi $,-r dari kl,rida dengan i,n perak dalam mana digunakan i,n kr,mat sebagai indikat,r. Pemunulan yang permanen dan dini dari endapan perak kr,mat yang kemera-an itu diambil sebagai titik ak-ir %T@&. Titrasi $,-r terbatas untuk larutan dengan perak dengan pH antara "0 : 100. Dalam larutan asam k,nsentrasi i,n kr,mat akan sangat dikurangi karena H*r( 4+ -anya teri,nisasi sedikit sekali. )agi pula dengan -idr,gen kr,mat berada dalam kesetimbangan dengan dikr,mat teradi reaksi6 2H 2*r(4+ < 2H*r(4 < *r 2(72+ 2H2( $engeilnya k,nsentrasi i,n kr,mat akan menyebabkan perlunya menamba- i,n perak dengan sangat berlebi- untuk mengendapkan i,n kr,mat dan karenanya menimbulkan galat yang besar. Pada umumnya garam dikr,mat ukup dapat larut. Pr,ses argent,metri termasuk dalam titrasi yang meng-asilkan endapan dan pembentukan i,n k,mpleks. Pr,ses argent,metri menggunakan Ag'( # sebagai larutan standar. Pr,ses ini biasanya digunakan untuk menentukan garam+garam dari -al,gen dan sianida. 8arena kedua enis garam ini dapat membentuk endapan atau senyaa k,mpleks dengan i,n Ag sesuai dengan persamaan reaksi sebagai berikut 6 'a*l Ag Ag*lB 'a 8*' Ag Ag*lB 8 8*' Ag*'B 8 CAg%*'& 2 8arena Ag'(# mempunyai kemurnian yang tinggi maka garam tersebut dapat digunakan sebagai larutan standar primer. Dalam titrasi argent,metri ter-adap i,n *'+ terapai untuk garam k,mpleks 8CAg%*'& 2 karena pr,per tersebut dikemukakan pertama kali ,le- )ieberg ara ini tidak dapat dilakukan dalam suasana am,niatial karena garam k,mpleks dalam larutan akan larut menadi i,n k,mplek diamilum. 3
KOMPOSISI AIR LAUT
Air laut mengandung #9E garam+garaman gas+gas terlarut ba-an+ba-an ,rganik dan partikel+partikel tak terlarut. 8eberadaan garam+garaman mempengaru-i siat isis air laut %seperti6 densitas k,mpresibilitas titik beku dan temperatur dimana densitas menadi maksimum& beberapa tingkat tetapi tidak menentukannya. !eberapa siat %5isk,sitas daya serap a-aya& tidak terpengaru- seara signiikan ,le- salinitas. Dua siat yang sangat ditentukan ,le- umla- garam di laut %salinitas& adala- daya -antar listrik %k,ndukti5itas& dan tekanan ,sm,sis. Faram+garaman utama yang terdapat dalam air laut adala- kl,rida %99E& natrium %#9E& sulat %GE& magnesium %4E& kalsium %1E& p,tassium %1E& dan sisanya %kurang dari 1E& terdiri dari bikarb,nat br,mide asam b,rak str,ntium dan l,rida. Tiga sumber utama garam+garaman dilaut adala- pelapukan batuan di darat gas+gas 5ulkanik dan sirkulasi lubang+lubang -idr,termal di laut dalam. =eara ideal salinitas merupakan umla- dari seluru- garam+garaman dalam gram pada setiap kil,gram air laut. =eara praktis adala- susa- untuk mengukur salinitas di laut ,le- karena itu penentuan -arga salinitas dilakukan dengan meninau k,mp,nen yang terpenting saa yaitu kl,rida %*l&. 8andungan kl,rida ditetapkan pada ta-un 1;02 sebagai umla- dalam gram i,n kl,rida pada satu kil,gram air laut ika semua -al,gen digantikan ,le- kl,rida. Penetapan ini menerminkan pr,ses kimiai titrasi untuk menentukan kandungan k,rida. INDIKATOR K 2CrO4
ndikat,r 8 2*r(4 digunakan pada titrasi antara i,n -alida dan i,n perak dimana kelebi-an i,n Ag akan bereaksi dengan *r( 42+ membentuk perak kr,mat yang berarna mera- bata %ara $,-r&. Pada titik eki5alen6 @ki5alen Ag @ki5alen *l+
REAKSI YANG TERJADI: • • • • •
Ag'(#%s& H2(%l& Ag'(#%aI& H2(%aI& 'a*l%s& H2(%l& 'a*l%aI& H2(%aI& 'a*l%aI& Ag'(#%aI& Ag*l2%s& 'a'(#%aI& Ag'(#%aI& 'a*l%aI& %air laut& Ag*l%s& 'a'(#%aI& 2Ag*l%s& 8 2*r(4%aI& Ag2*r(4%s& 28*l%aI&
4
VI.
ALAT DAN BAHAN a. ALAT: + )abu Jkur + Pipet F,nd,k + )abu @rlenmeyer + Pipet tetes + !uret + =tati dan 8lem + 'eraa analitik + Felas ukur + !,t,l sempr,t + =patula + Felas kimia + *,r,ng + R,l ilm + Pr, pipet + Pikn,meter
100 m) 10 m) 290 m)
b. BAHAN: + =erbuk Ag'(# + )arutan Ag'(# + =erbuk 'a*l p.a + )arutan 'a*l p.a + ndikat,r 82 *r(4 + Air suling %air aIuades& + =ampel %air laut&
VII.
ALUR KERJA . Pembuatan dan Penentuan %=tandarisasi& )arutan Ag'(# K 01 ' A. Pembuatan )arutan Ag'(# K 01 '
Serbuk AgNO3 ditimbang seberat ± 6,5 gram dengan neraca analitik dipindahkan dalam gelas piala 5 mL dilarutkan dengan air suling diencerkan sampai !"lume 5 mL disimpan dalam b"t"l ber#arna
Larutan AgNO3
!. Penentuan %standarisasi& )arutan Ag'(# K 01 ' dengan )arutan 'a*l p.a sebagai baku. Na$l p%a Serbuk ditimbang seberat ± ,5&2 gram dengan neraca analitik dipindahkan dalam labu ukur 1 mL dilarutkan dalam air suling 5 diencerkan sampai tanda batas dik"c"k dengan baik agar tercampur sempurna
Larutan Na$l p%a
25 ml Larutan Na$l dipindahkan dalam labu erlenme'er 25 mL ditambahkan dengan 25 mL air suling ditambahkan 1 mL indikat"r (2$rO4 dititrasi dengan larutan AgNO3
)erdapat endapan merah bata )itrasi dilakukan seban'ak 3 kali *ihitung !"lume AgNO3 *ihitung k"nsentrasi AgNO3
("nsentrasi AgNO3 2. Penentuan 8adar *l+ dalam sampel %air laut&
Sampel +air laut dimasukkan dalam pikn"meter 5 mL diukur berat -enis sampel diambil 1 mL sampel dan dipindahkan dalam labu ukur 1 mL diencerkan sampai tanda batas dik"c"k dengan baik agar tercampur sempurna pengenceran dilakukan dua kali diambil 1 mL dan dipindahkan ke dalam labu erlenme'er 25 mL ditambahkan 3 tetes indikat"r (2$rO4 5.
)erdapat endapan merah bata titrasi diulangi seban'ak 3 kali dihitung !"lume AgNO3 dihitung kadar $l/ dalam air laut
(adar $l dalam sampel
6
VIII. HASIL PENGAMATAN
',
1.
Pr,sedur Per,baan
Pembuatan dan Penentuan %=tandarisasi& )arutan Ag'(# K 01 ' dengan )arutan 'a*l p.a sebagai baku. A. Pembuatan )arutan Ag'(# K 01 '
Hasil Pengamatan
Dugaan / Reaksi
=ebelum6 Ag'(#%s& H2(%l& • + Ag'(# padat serbuk Ag'(#%aI& H2(%aI& berarna puti+ air suling larutan tak berarna Serbuk AgNO3
8esimpulan
Per,baan tidak dilakukan
ditimbang seberat ± 6,5 gram dengan neraca analitik =esuda-6 dipindahkan dalam gelas piala 5 mL + Ag'(# air suling dilarutkan dengan air suling larutan tak berarna diencerkan sampai !"lume 5 mL disimpan dalam b"t"l ber#arna
Larutan AgNO3
0
!. Penentuan %=tandarisasi& )arutan Ag'(# K 01 ' dengan )arutan 'a*l p.a sebagai baku
Serbuk Na$l p%a + + + +
+
+
+ +
+
=ebelum6 'a*l%s& H2(%l& 'a*l%aI& • ditimbang seberat ± ,5&2 gram dengan neraca analitik 'a*l p.a padat 8ristal H2(%aI& dipindahkan dalam labu ukur 1 mL puti 'a*l%aI& Ag'(#%aI& • air suling dilarutkan larutan tak dalam air suling Ag*l2%s& 'a'( #%aI& berarnadiencerkan sampai tanda batas •2Ag*l%s& 8 4%aI& dik"c"k dengan baik agar2*r( tercampur sempurna larutan 'a*l larutan Ag2*r(4%s& 28*l%aI& tak berarna Larutan Na$l p%a indikat,r 8 2*r(4 larutan erni- berarna kuning 25 ml Larutan Na$l larutan Ag'(# larutan tak berarna dipindahkan dalam labu erlenme'er 25 mL =esudaditambahkan dengan 25 mL air suling 'a*l p.a padat air ditambahkan 1 mL indikat"r (2$rO4 suling larutan tak dititrasi dengan larutan AgNO3 berarna %larutan 'a*l& )erdapat endapan merah bata larutan 'a*l air suling larutan tak berarna larutan 'a*l air suling titrasi dilakukan seban'ak 3 kali indikat,r 8 2*r(4 dihitung !"lume AgNO3 dihitung k"nsentrasi AgNO3 larutan berarna kuning ("nsentrasi AgNO3 larutan 'a*l air suling indikat,r 8 2*r(4 dititrasi dengan larutan Ag'(# larutan
2.
+
Penentuan 8adar *l dalam sampel %air laut&
+ + +
=ampel %air laut&
+
/ dimasukkan dalam pikn,meter 90 m) / diukur berat enis sampel / diambil 10 m) sampel dan dipinda-kan dalam labu ukur 100 m) / dienerkan sampai tanda batas / dik,,k dengan baik agar tera mpur sempurna / pengeneran dilakukan dua kali / diambil 10 m) dan dipinda-kan ke dalam labu erlenmeyer 290
+
m)
/ ditamba-kan # tetes indikat,r 8 2*r(4 9E
Terdapat endapan mera- bata / titrasi diulangi sebanyak # kali / di-itung 5,lume Ag'( # / di-itung kadar *l + dalam air laut
8adar *l dalam sampel
+
berarna mera- bata dan terdapat endapan >1 Ag'(# 2#9 m) >2 Ag'(# 2#7 m) ># Ag'(# 2#G m) =ebelum6 larutan Ag'(# larutan tak berarna sampel %air laut& larutan keruair suling larutan tak
berarna + indikat,r 8 2*r(4 9E larutan erni berarna kuning + massa pikn,meter k,s,ng 294"2G gram + massa pikn,meter isi 7""91# gram. + air laut aIuades larutan keru+ air laut aIuades indikat,r 8 2*r(4 9E larutan berarna kuning + air laut aIuades indikat,r 8 2*r(4 9E dititrasi dengan larutan Ag'(#
'a*l%s& H2(%l& 'a*l%aI&
•
H2(%aI& • 'a*l%aI& Ag'(#%aI& Ag*l2%s& 'a'(#%aI& • Ag'(#%aI& 'a*l%aI& %air laut& Ag*l%s& 'a'(#%aI& •2Ag*l%s& 8 2*r(4%aI& Ag2*r(4%s& 28*l%aI&
&
larutan berarna mera- bata dan terdapat endapan + >1 Ag'(# 44 m) + >2 Ag'(# 40 m) + ># Ag'(# 42 m)
1
I!.
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1. Pembuatan dan penentuan %standarisasi& larutan 'a2=2(# K 01 '. Pada per,baan pertama yaitu pembuatan dan penentuan %standarisasi& larutan 'a2=2(# K 01 '. Jntuk pembuatan larutan 'a 2=2(# K 01 ' tidak dilakukan karena larutan 'a 2=2(# K 01 ' tela- disediakan di lab,rat,rium kimia analitik. =elanutnya pada penentuan %standarisasi& larutan 'a 2=2(# K 01 ' yang kami lakukan pertama+tama yaitu menimbang serbuk 8( # yang berarna putiseberat 0#97" gram dengan menggunakan neraa analitik. 8emudian serbuk 8(# tersebut dipinda-kan ke dalam labu ukur 100 ml dengan bantuan ,r,ng. R,l ilm yang tela- digunakan sebagai tempat untuk menimbang 8( # dan ,r,ng tersebut kami bilas dengan air suling beberapa kali untuk memastikan ba-a tidak ada serbuk 8( # yang masi- tertinggal di dalam r,l ilm maupun di ,r,ng. =elanutnya serbuk 8( # dilarutkan menggunakan air suling erni- tak berarna dan dienerkan -ingga tanda batas dari labu ukur. 8emudian dik,,k dengan baik agar terampur sempurna dan di-asilkan larutan standar 8( # ernitak berarna. )arutan standar 8(# yang tela- di-asilkan dipinda-kan ke dalam tiga labu erlenmeyer 290 ml yang masing+masing berisi 29 ml larutan 8( #. 8emudian pada masing+masing labu erlenmeyer ditamba-kan 10 ml larutan 8 20E erni- tak berarna dan arna larutan tidak beruba-. Penamba-an larutan 8 20E ini bertuuan agar umla- i,n + pada larutan tersebut -arus berlebisupaya semua analit dari serbuk 8( # dapat beruba- seluru-nya menadi pr,duk. =elain itu ungsi lainnya supaya dari m,l 2 yang terbentuk dapat ditunukkan dari m,l sampel. =elanutnya sebanyak 29 ml H*l 4 ' erni- tak berarna ditamba-akan pada setiap labu erlenmeyer dan meng-asilkan peruba-an arna menadi mera- ke,klatan. ?ungsi penamba-an H*l ini bertuuan untuk memberikan suasana asam. Hal ini dikarenakan larutan 8( # merupakan sumber dari seumla- i,d yang diketa-ui dalam titrasi. )arutan yang mengandung kalium i,didat atau kalium i,dida tersebut -arus berada dalam keasaman yang tinggi karena dalam keadaan asam yang tinggi maka umla- 3at redukt,r yang mengalami ,ksidasi %2& seara kuantitati dapat ditentukan. (le- sebab itu pada titrasi i,d,+i,dimetri ini -arus ditamba-kan dengan asam kuat seperti H*l dan H2=(4. 8emudian larutan tersebut dititrasi dengan menggunakan larutan 'a 2=2(# 11
erni- tak berarna yang sebelumnya larutan natrium ti,sulat tersebut teladigunakan untuk membilas buret pembilasan tersebut dilakukan untuk memastikan supaya dalam buret tersebut tidak terdapat sisa larutan lain. 8emudian larutan natrium ti,sulat tersebut dimasukkan ke dalam buret. )arutan standar 8(# yang tela- ditamba-kan dengan larutan 8 20E dan larutan H*l 4 ' dan meng-asilkan arna mera- ke,klatan. Hal ini sesuai dengan persamaan reaksi yaitu6 (#+%s& "H%aI& "+ #H2(%l& #2%aI& %berarna ingga& 8emudian dititrasi dengan larutan 'a2=2(# erni- tak berarna -ingga teradi peruba-an arna menadi kuning muda. Peruba-an arna menadi kuning muda tersebut sesuai dengan persamaan reaksi yaitu6 #H2(%l& #2%aI& 2 =2(#2+%aI& "+%aI& =4("2+%aI& %kuning muda& Pada pr,ses titrasi i,d,metri ini i,din meng,ksidasi ti,sulat menadi i,n tetrati,nat -al ini sesuai dengan persamaan reaksi berikut6 2%aI& 2=2(#2+%aI& 2+%aI& =4("2+%aI& =etela- beruba- arna menadi kuning muda larutan tersebut ditamba-kan dengan 2 tetes indikat,r kani atau amilum yang keru-. =e-ingga meng-asilkan peruba-an arna menadi kuning ke,klatan. Penamba-an indikat,r kani -arus dilakukan pada ak-ir titrasi atau mendekati titik ak-ir titrasi. Hal ini dikarenakan i,d dengan kani membentuk k,mpleks yang berarna biru yang tidak larut dalam air dingin se-ingga dik-aatirkan mengganggu penetapan titik ak-ir titrasi bila ditamba-kan saat aal titrasi. =elanutnya larutan tersebut dititrasi kembali dengan larutan 'a 2=2(# K 01 ' dan meruba- arna larutan dari kuning ke,klatan menadi erni- tak berarna. Hal ini sesuai dengan persamaan reaksi kimia berikut6 ,d+amilum %biru& 'a 2=2(# 2'a 'a 2=4(" amilum %tak berarna& Titrasi tersebut dilakukan sebanyak tiga kali dengan pr,sedur per,baan yang sama.
Dari titrasi tersebut didapatkan 5,lume larutan 'a2=2(# yang dibutu-kan.
Pada
labu
erlenmeyer
yang
pertama
dibutu-kan
larutan
'a2=2(# sebanyak 20 ml pada labu erlenmeyer yang kedua dibutu-kan larutan 'a2=2(# sebanyak 1;7 ml. =edangkan pada labu erlenmeyer ke tiga dibutu-kan 12
larutan 'a2=2(# sebanyak 1;9 ml. Dari data yang diper,le- tersebut dapat ditentukan n,rmalitas dari larutan 8( # sebesar 01 ' sesuai dengan rumus6 n. g ' Mr . V =elanutnya untuk meng-itung n,rmalitas larutan 'a 2=2(# pada tiap masing+ masing labu erlenmeyer digunakan rumus6
'.> 8(# '.> 'a2=2(#
=e-ingga diper,le- n,rmalitas larutan 'a2=2(# pada masing+masing labu erlenmeyer sebesar6 '1 0129 ' '2 0127 ' '# 012G ' Dan didapatkan n,rmalitas larutan 'a 2=2(# rata+rata sebesar 0127 '. dari -asil n,rmalitas larutan 'a2=2(# rata+rata tersebut dapat ditentukan m,laritas dari larutan 'a2=2(# dengan menggunakan rumus6 N $ n =e-ingga didapatkan m,laritas larutan 'a 2=2(# sebesar 0127 $.
2. Penentuan kadar *l2 dalam sampel %larutan pemuti-& Pada per,baan kedua yaitu penentuan kadar *l 2 dalam sampel %larutan pemuti-&. Pertama+tama kami menimbang massa pikn,meter k,s,ng dengan menggunakan neraa analitik dan didapatkan -asil seberat 294#19 gram. 8emudian pikn,meter tersebut diisi dengan larutan pemuti- erni- tak berarna sebanyak 90 ml dan ditimbang kembali. =e-ingga didapatkan -asil sebebrat G09;07 gram. Penimbangan pikn,meter k,s,ng dan pikn,meter yang diisi dengan larutan pemuti- ini bertuuan untuk meng-itung berat enis dari sampel %larutan pemuti-& yang akan diui. Dari data tersebut didapatkan massa enis sampel %larutan pemuti-& sebesar 110# gram/ml dan berat sampel %larutan pemuti-& yang akan diui sebesar 220" gram. =elanutnya larutan pemuti- dalam pikn,meter tersebut dipinda-kan pada masing+masing labu erlenmeyer 290 ml sebanyak 2 ml dan ditamba-kan aIuades erni- tak berarna sebanyak 79 ml untuk setiap labu erlenmeyer. Pada pengeneran larutan pemuti- tidak merubaarna larutan dan sesuai dengan persamaan reaksi berikut6 13
'a(*l%l& 2H2(%l& 'a(2%aI& H*l%aI& 8emudian pada masing+masing labu erlenmeyer ditamba-kan dengan # gram serbuk 8 yang berarna puti-. =e-ingga larutan beruba- arna menadi ,range. ?ungsi dari penamba-an serbuk 8 ini sebenarnya sama dengan ungsi penamba-an larutan 8 20E pada per,baan pertama yaitu pembuatan dan penentuan %standarisasi& larutan 'a2=2(# K 01 ' yaitu bertuuan agar umla- i,n + pada larutan tersebut -arus berlebi- supaya semua analit dapat berubaseluru-nya menadi pr,duk. =elain itu ungsi lainnya supaya dari m,l 2 yang terbentuk dapat ditunukkan dari m,l sampel. =elanutnya ditamba-kan G ml H2=(4 2 ' 16" pada setiap labu erlenmeyer. Jntuk membuat larutan H 2=(4 16" yaitu dengan ara mereaksikan #0 ml aIuades dengan 9 ml larutan H 2=(4 2 ' erni- tak berarna. ?ungsi dari penamba-an larutan H 2=(4 ini sebenarnya sama dengan ungsi penamba-an larutan H*l pada per,baan pertama yaitu pembuatan dan penentuan %standarisasi& larutan 'a2=2(# K 01 ' yaitu bertuuan untuk memberikan suasana asam. Hal ini dikarenakan larutan 8( # merupakan sumber dari seumla- i,d yang diketa-ui dalam titrasi. )arutan yang mengandung kalium i,didat atau kalium i,dida tersebut -arus berada dalam keasaman yang tinggi karena dalam keadaan asam yang tinggi maka umla- 3at redukt,r yang mengalami ,ksidasi %2& seara kuantitati dapat ditentukan. (le- sebab itu pada titrasi i,d,+i,dimetri ini -arus ditamba-kan dengan asam kuat seperti H*l dan H2=(4. =etela- ditamba-kan dengan larutan H 2=(4 maka arna larutan berubamenadi mera- ke,klatan. Hal ini sesuai dengan persamaan reaksi berikut6 (*l+%aI& "H%aI& "+ #H2(%l& #2%aI& %berarna ingga& 8emudian pada masing+masing labu erlenmeyer ditamba- # tetes larutan amm,nium m,libdat yang keru- dan meng-asilkan arna larutan merake,klatan. ?ungsi penamba-an larutan amm,nium m,libdat bertuuan sebagai katalis untuk memperepat reaksi.
Ta-ap selanutnya yaitu larutan tersebut dititrasi dengan larutan 'a2=2(# erni- tak berarna -ingga teradi peruba-an arna menadi kuning muda. Peruba-an arna menadi kuning muda tersebut sesuai dengan persamaan reaksi yaitu6 #H2(%l& #2%aI& 2 =2(#2+%aI& "+%aI& =4("2+%aI& 14
%kuning muda& Pada pr,ses titrasi i,d,metri ini i,din meng,ksidasi ti,sulat menadi i,n tetrati,nat -al ini sesuai dengan persamaan reaksi berikut6 2%aI& 2=2(#2+%aI& 2+%aI& =4("2+%aI& =etela- beruba- arna menadi kuning muda larutan tersebut ditamba-kan dengan 9 ml indikat,r kani atau amilum yang keru- pada masing+ masing labu erlenmeyer. =e-ingga meng-asilkan peruba-an arna menadi ungu ke-itaman. Penamba-an indikat,r kani -arus dilakukan pada ak-ir titrasi atau mendekati titik ak-ir titrasi. Hal ini dikarenakan i,d dengan kani membentuk k,mpleks yang berarna biru yang tidak larut dalam air dingin se-ingga dik-aatirkan mengganggu penetapan titik ak-ir titrasi bila ditamba-kan saat aal titrasi. =elanutnya larutan tersebut dititrasi kembali dengan larutan 'a2=2(# K 01 ' dan meruba- arna larutan dari ungu ke-itaman menadi erni- tak berarna. Hal ini sesuai dengan persamaan reaksi kimia berikut6 ,d+amilum %biru& 'a 2=2(# 2'a 'a 2=4(" amilum %tak berarna& Titrasi tersebut dilakukan sebanyak tiga kali dengan pr,sedur per,baan yang sama.
Dari titrasi tersebut didapatkan 5,lume larutan 'a2=2(# yang dibutu-kan.
Pada
labu
erlenmeyer
yang
pertama
dibutu-kan
larutan
'a2=2(# sebanyak 209 ml pada labu erlenmeyer yang kedua dibutu-kan larutan 'a2=2(# sebanyak 202 ml. =edangkan pada labu erlenmeyer ke tiga dibutu-kan larutan 'a2=2(# sebanyak 20# ml. Dari data tersebut dapat diketa-ui kadar *l 2 dalam sampel %larutan pemuti-& dengan menggunakan rumus6 m,lek *l2 m,lek 'a 2=2(# n. g Mr n. $. >
Jntuk mengeta-ui kadar *l 2 dengan menggunakan rumus6 E *l2
massa sampel x 100 berat sampel
=e-ingga didapatkan kadar *l2 pada labu erlenmeyer yang pertama sebesar 41G;E pada
labu
erlenmeyer yang kedua didapatkan kadar *l2 sebesar 15
4127E. =edangkan pada labu erlenmeyer yang ketiga didapatkan kadar *l 2 sebesar 414GE. =e-ingga kadar rata+rata *l 2 dalam sampel %larutan pemuti-& sebesar 4199E.
!.
KESIMPULAN Dari -asil per,baan yang dilakukan pada per,baan titrasi ,ksidimetri %titrasi
i,d,+i,dimetri& yaitu penentuan %standarisasi& larutan 'a2=2(# K 01 ' dengan 8alium ,didat sebagai baku diper,le- >1 20 m)L > 2 1;7 m)L > # 1;9 m). Jntuk menentukan n,rmalitas 'a2=2(# maka -arus diari dulu n,rmalitas 8(# dengan menggunakan rumus 6 gr× Ek N . Mr × V =
Dari per-itungan didapatkan n,rmalitas 8(# 0,1 '. Dari -asil diatas kita bisa meng-itung n,rmalitas 'a2=2(# untuk tiap per,baan Dan -asilnya adalasebagai berikut 6 '1 0,125 ' L '2 0127 ' L '# 0,128 '. $aka untuk n,rmalitas 'a2=2(# rata+rata adala- 0,127 '. Dari n,rmalitas 'a2=2(# rata+rata tersebut kita dapat meng-itung menentukan kadar *l 2 dalam sampel %larutan pemuti-& dengan ara m,l eki5alen *l2 m,l eki5alen 'a 2=2(# dengan per-itungan didapatkan nilai kadar *l2 dalam sampel %larutan pemuti-& sebesar 4,189% L 4,127% dan 4,148%. =e-ingga didapatkan kadar rata+rata *l2 dalam sampel %larutan pemuti-& sebesar 4,155%.
JAWAB PERTANYAAN A. T"#ra$" I%&%'I%&"()#r" 1. Apa perbedaan antara titrasi i,d,metri dan i,dimetriM aab6
16
,d,metri adala- analisa titrimetrik yang seara tidak langsung untuk 3at yang bersiat ,ksidat,r seperti besi tembaga . Nat:3at ini akan meng,ksidasi i,dida yang ditamba-kan membentuk i,din. ,din yang terbentuk ditentukan dengan menggunakan larutan baku natrium ti,sulat. (ksidat,r 8 2 2e+ 2 'a2=2(# 'a 'a 2=4(" =edangkan i,dimetri merupakan analisis titrimetri yang seara langsung digunakan untuk 3at redukt,r atau natrium ti,sulat dengan menggunakan larutan i,din atau dengan penamba-an larutan baku berlebi-an. 8elebi-an i,din dititrasi kembali dengan menggunakan larutan ti,sulat. Redukt,r 2 2+ 'a2=2(# 2 'a 'a 2=4("
2. !agaimana reaksi antara kalium i,dat kalium i,dida asam kl,ridaM =etiap 1 m,l kalium i,dat sama dengan berapa eki5alenM aab6 Reaksi antara kalium i,dat kalium i,dida asam kl,rida6 • 8(#%aI& 98 %aI& "H*l%aI& #2%aI& "8*l%aI& #H2(%l& BM 1 m,l 8( # "e akibatnya !@ 8( sama dengan . Hal ini • 6 dikarenakan i,n i,dat mendapatkan lima elektr,n dalam reaksi dengan i,dida dan untuk itu berat eki5alennya dalam reaksi ini adala- seperlima dari berat m,lekularnya. 'amun demikian reaksi yang terlibat dalam titrasi adala- reaksi antara i,dine dengan ti,sulat. $engingat 1 mm,l i,dat meng-asilkan # mm,l atau " meI i,dine berat eki5alen dari i,dat untuk menyelesaikan pr,ses adala- seperenam dari berat m,lekularnya.
B. A*+",a$" T"#ra$" I%&%'I%&"()#r" 1. elaskan beberapa kekurangan amilum digunakan sebagai indikat,rO aab6
10
!eberapa kekurangan amilum digunakan sebagai indikat,r dalam pr,ses titrasi i,d,+i,dimetri adala- tidak muda- larut dalam air dingin tidak stabil pada suspensi dengan air. 8arenanya dalam pr,ses pembuatannya -arus dibantu dengan pemanasan. 2. $engapa pada titrasi i,d,metri indikat,r amilum ditamba-kan pada saat mendekati titik eki5alenM aab6 =ebaiknya indikat,r amilum ditamba-kan pada saat titrasi mendekati titik eki5alen karena amilum dapat membentuk k,mpleks yang stabil dengan i,din berarna biru yang tidak larut dalam air dingin se-ingga dik-aatirkan menggangu penetapan titik ak-ir titrasi. #. $engapa penamba-an larutan 'a2=2(# menggunakan aIuades yang mendidi-M aab6 Pada pembuatan larutan 'a2=2(# -arus menggunakan aIuades yang mendididikarenakan supaya padatan/serbuk dari 'a2=2(#.9H2( tetap berada dalam keadaan yang steril. =elain itu siat dari padatan/serbuk 'a2=2(#.9H2(tidak stabil pada angka aktu yang lama se-ingga diperlukan natrium karb,nat atau b,raks sebagai ba-an pengaet.
DA-TAR PUSTAKA ##*://"(a($a(%&ra."+)$.0%r&*r)$$.1%(/23/2/("1r%$%#'0%r&'ar)5#%()#r".*&
1
Annisa.%200;&. Iodometri dan Iodimetri “-ttps6//annisanus-ie.,rdpress.,m/200;/07/17/i,d,metri+dan+i,dimetri/ %,nline& %diakses pada -ari 8amis tanggal 04 Desember 2014L pukul 12.10 ib& !asset.et.al.%1;7G&.Vogel’s Textbook o !"antitati#e Inorgani$ nal&sis 'ed(4).),nd,n6),ngman Fr,up )imited ?atura-mi Rid-a.%201#&.Titrasi Iodometri Q-ttp6//.slides-are.net/rid-aatura-mi/titrasi+i,d,metri %,nline& %diakses pada -ari 8amis tanggal 04 Desember 2014L pukul 1#.14 ib& ).Jnder,,d A.%1;;#&. nalisis *imia *"alitati edisi V .akarta6@rlangga (3an =el5i.%2012&.Titrasi Iodometri dan Iodimetri(+-ttp6//sel5i,3an.,rdpress.,m/2012/0"/0"/titrasi+i,d,metri+dan+ i,dimetri/ %,nline& %diakses pada umat tanggal 09 Desember 2014L pukul 21692 ib& Padmaningrum ReginaTutik.%2012&.Titrasi Iodometri -ttp6//sta.uny.a.id/sites/deault/iles/pengabdian/regina+tutik+padmaningrum+dra+ msi/Gtitrasii,d,metrireginatutikuny.pd %,nline& %diakses pada -ari 8amis tanggal 04 Desember 2014L pukul 1#621 ib& P,ediast,eti=ri dan Jtiya A3i3a- dkk.%2014&. and"an raktik"m *imia nalitik I .asar/dasar *imia nalitik . =urabaya6 ?$PA Jnesa Ri3ky.%2011&.Titrasi ksidimetri(+-ttp6//mel+ri3ky.bl,gsp,t.,m/2011/12/titrasi+ ,ksidimetri.-tml %,nline& %diakses pada -ari 8amis tanggal 04 Desember 2014L pukul 14629 ib& =5e-la =.%1;G9&. "k" ar Vogel- nalisis norganik *"antitati 3akro dan emimikro %ilid &. akarta6 PT 8alman $edia Pusaka
PERHITUNGAN TITRASI PENGENDAPAN
A. STANDARISASI LARUTAN ANO6 7 8 N 1&
Diketa-ui 6 $assa 'a*l 009;0 gram $r. 'a*l 9G9 >. 'a*l 29 m) >1 Ag'(# 2#9 m) >2 Ag'(# 2#7 m) ># Ag'(# 2#G m) Ditanya 6 $. Ag'(# ..M aab 6 m,l eki5alen 'a*l m,l eki5alen Ag'(# gr 1000 > S n S Mr S 100 >. Ag'(# S '. Ag'( # +
Per,baan m,l eki5alen 'a*l m,l eki5alen Ag'(# >SnS
gr Mr
1000
S
100
0,0590
29 S 1 S
58,5
>. Ag'(# S '. Ag'( #
1000
S
100
2#9 S '. Ag'( #
02921 2#9 S '. Ag'( # 0,2521
'. Ag'(#
23,5
'. Ag'(# 00107 ' N $ n +
0,0107 1
00107 $
Per,baan m,l eki5alen 'a*l m,l eki5alen Ag'(# gr 1000 > S n S Mr S 100 >. Ag'(# S '. Ag'( # 0,0590
29 S 1 S
58,5
1000
S
100
2#7 S '. Ag'( #
02921 2#7 S '. Ag'( # 0,2521
'. Ag'(#
23,7
'. Ag'(# 0010" ' N $ n +
0,0106 1
0010" $
Per,baan m,l eki5alen 'a*l m,l eki5alen Ag'(#
2
>SnS
gr Mr
1000
S
100
0,0590
29 S 1 S
58,5
>. Ag'(# S '. Ag'( #
1000
S
100
2#G S '. Ag'( #
02921 2#G S '. Ag'( # 0,2521
'. Ag'(#
23,8
'. Ag'(# 0010" ' N $ n
0,0106 1
0010" $
% PENENTUAN KADAR C+' DALAM AIR LAUT
21