KELOMPOK III
ELEMEN MESIN 2 TRANSMISI TRANSM ISI SABUK RANTAI RANTAI & KOPLING
WILSEN LATUNDA LATUNDA GINTING ANDRI WIILY WIILY ARDIANTA PERNANDO SIMAREMARE FRENCHO AGUSTINUS S BAHRUN NIZAM LUBIS MALIK ARIFIN REYNOLD PATRIA ANDRI S ALFIAN ALIFER MUHAMMAD JASA Nst RAHMAN SONOWIJOYO
130421026 130421027 130421028 130421029 130421030 130421031 130421032 130421033 130421035 130421036 1
TRANSMISI Transmisi adalah suatu alat untuk meneruskan tenaga dan putaran dari poros satu ke poros yang lain dan dibantu dengan alat yang sesuai kebutuhan, misalnya alat itu adalah rantai, sabuk, kopling, roda gigi dan lain lain.
Transmisi Kopling
Transmisi Rantai
Transmisi Sabuk
Transmisi Roda gigi
2
Secara umum transmisi di bedakan menjadi 2 macam yaitu : 1. Transmisi langsung Transmisi langsung digunakan untuk menyalurkan tenaga dan putaran pada jarak jarak yang dekat and posisi yang segaris antara poros penggerak dengan yang digerakkan. Sistem ini sering disebut dengan transmisi roda gigi, karena cara kerjanya kontak secara langsung antara elemen poros penggerak dengan yang digerakan.
Gambar Roda gigi dan Kopling yang merupakan contoh Tansmisi Langsung
3
2. Transmisi Tak Langsung Pada transmisi ini tidak terjadi kontak elemen poros dengan poros yang digerakkan melainkan melalui elemen suatu transmisi yang menghubungkan kedua poros. Transmisi ini digunakan jika kedua poros letaknya saling berjauhan. Contohnya Contohnya seperti Transmisi Transmisi Sabuk, rantai, dan lain lain.
Contoh Sabuk dan Rantai yang perupakan contoh Tansmisi Tansmisi Tidak Tida k Langsung
4
Kelebihan dan kelemahan Tanasmisi Langsung & Transmisi Tidak langsung Tanasmisi Langsung
Tanasmisi Tidak Langsung
kelebihan tidak terjadi slip dapat memindahkan daya yang besar dapat digunakan untuk putaran tinggi dan tepat ringkas tidak memerlukan tempat yang luas dapat memindahkan daya dengan putaran stabil kelemahan perlu ketelitian tinggi dalam perencanaannya, sampai perawatannya. Biaya pembuatan yang cukup mahal. kelebihan dapat meneruskan daya antara poros yang berjauhan tidak perlu ketelitian yang tinggi dalam perencanaan biaya pembuatan dan perewatannya cukup murah Kelemahan memerlukan tempat yang lebih luas lebih sering terjadi slip tidak dapat digunakan dengan putaran tinggi. 5
BAB I Transmisi Kopling
6
TRANSMISI KOPLING Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros penggerak (driving (driving shaft ) ke poros yang digerakkan (driven (driven shaft ), ), dimana putaran inputnya akan sama dengan putaran outputnya.
Contoh-contoh Transmisi Kopling 7
Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah kopling adalah:
•
•
•
•
Mampu menahan adanya kelebihan beban. Mengurangi getaran dari poros penggerak yang diakibatkan oleh gerakan dari elemen lain. Mampu menjamin penyambun gan dua poros atau lebih. Mampu mencegah terjadinya beban kejut
8
Hal yang perlu diperhatikan untuk merencanakan sebuah kopling
•
•
•
•
Kopling harus mudah dipasang dan dilepas Kopling harus dapat mentransmisikan daya sepenuhnya dari poros Kopling harus sederhana dan ringan. Kopling harus dapat mengurangi kesalahan hubungan pada poros.
9
Klasifikasi Kopling Kaku
Kopling bus
Persegi
Kopling flens kaku
Spiral Cakar
Kopling
Kerucut
flens tempa Kopling
Priwil
flens luwes Kopling Karet ban Kopling Tetap
Fleksibel/ Lues
Plat tuggal
Kopling Tidak Tetap
Menurut Jumlahnya
Kopling kare t bintang
Plat banyak Plat cara manual
Kopling gigi Kopling
plat
rantai
Menurut cara pelayanannya
Plat cara Peneumatik
Kopling univ ersal hook Universal Fluida
Plat cara hidrolik
Plat kering
Kopling unive rsal kecepata n tetap
Menurut Pelumasannya
Plat basah
Bagan klasifikasi Kopling
10
Klasifikasi Kopling 1.Kopling Tetap Kopling tetap tetap adalah elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara secara pasti (tanpa terjadi slip), dimana sumbu kedua poros tersebut terletak pada satu garis lurus dan kopling tetap ini selalu dalam keadaan terpasang, untuk memisahkannya harus dilakukan pembongkaran. pembongkaran.
Kopling Universal Join
Kopling CV (constant-velocity)
Contoh-contoh Transmisi Kopling Tetap
Kopling Kaku 11
Klasifikasi Kopling 1.Kopling Tetap
Kopling Oldham
Kopling Roda Gigi
Kopling beam
Contoh-contoh Transmisi Kopling Tetap 12
Klasifikasi Kopling 2.Kopling Tak Tetap Kopling tidak tetap adalah kopling yang digunakan untuk menghu bungkan poros penggerak dan poros yang digerakkan dengan putaran yang sama saat meneruskan daya dengan cara melepaskan atau hubungan kedua poros tersebut dalam keadaan diam maupun berputar tanpa harus menghentikan menghentikan putaran dari poros penggerak.
Kopling Plat (Type Diagfragma)
Contoh-contoh Transmisi Kopling Tidak Tetap
13
Klasifikasi Kopling 2.Kopling Tak Tetap
Kopling Cakar
Kopling Plat (Type Diagfragma)
Contoh-contoh Transmisi Kopling Tidak Tetap
14
BAB II Transmisi Sabuk
15
Transmisi Sabuk Transmisi sabuk adalah tenaga/daya/momen puntir yang transmisikan dari poros yang satu keporos yang lain melalui sebuah belt yang melingkar pada puli yang terpasang pada poros. Kedudukan poros yang satu dengan poros yang lain dapat sejajar ataupun menyilang. Kemampuan transmisi dari system ini sangat ditentukan oleh karakter gesekan antara sabuk dan permukaan puli.
Contoh contoh Transmisi Transmisi Sabuk Sa buk
16
Keuntungan dan kerugian sistem transmisi sabuk Keuntungan : 1.Tidak berisik. 2. Dapat menerima dan meredam beban kejut. 3. Jarak poros tidak tertentu. 4. Dipandang dari segi konstruksi dan pembuatan, mudah dan murah. 5. Hanya memerlukan sdikit perawatan (tanpa menggunakan pelumas). . Kerugian : 1. Slip yang terjadi mengakibatkan rasio angka putaran tidak konstan. 2. Diukur dari besarnya tenaga yang ditransmisikan, system transmisi sabuk memerlukan dimensi/ukuran yang lebih besar daripada system transmisi roda gigi maupun rantai. 17
Jenis-Jenis Transmisi Sabuk 1. Sabuk da datar Sabuk datar adalah sabuk yang luas ketebalannya berbentuk persegi panjang, banyak digunakan di pabrik-pabrik dan bengkel, di mana jumlah daya yang akan dikirim dengan kapasitas sedang, dari satu katrol yang lain dengan jarak dua puli tidak lebih dari 8 meter terpisah.
Contoh Transmisi Sabuk Datar
18
Jenis-Jenis Transmisi Sabuk 2. Sabuk V (V-belt) lt) Sabuk V-belt seperti ditunjukkan pada gambar yaitu adalah sabuk yang luas ketebalannya berbentuk V, banyak digunakan di pabrik-pabrik dan bengkel, di mana daya yang akan dikirim lebih besar, dengan jarak dua puli sangat dekat satu sama lain.
Contoh Transmisi Sabuk V
19
Jenis-Jenis Transmisi Sabuk 3. Sabuk Bulat. Sabuk bulat seperti ditunjukkan pada Gambar, umumnya digunakan pada thefactories dan lokakarya, di mana sejumlah besar daya yang akan dikirim, dari satu katrol yang lain, ketika dua puli lebih dari 8 meter terpisah.
Contoh Transmisi Sabuk Bulat
20
Jenis-Jenis Transmisi Sabuk 4. Sabu Sabuk k Gigi (Ti (Timing ming Be Belt lt)) Sabuk Gigi adalah sabuk perpindahan positif dan dapat mengikuti gerakan relatif. Sabuk ini memiliki gigi, yang masuk ke dalam gigi puly dengan serasi. Sehingga ketika dikencangkan dengan benar, Sabuk ini tidak memiliki slip sedikitpun, berjalan pada kecepatan konstan, dan sering digunakan untuk mentransfer gerakan dengan waktu yang tepat.
Contoh Transmisi Sabuk Gigi
21
BAB III Transmisi Rantai
22
Transmisi Rantai Transmisi rantai digunakan untuk transmisi tenaga pada jarak sedang. Kelebihan transmisi ini dibanding dengan sabuk-puli adalah dapat digunakan untuk menyalurkan daya yang lebih besar.
23
JENIS JENIS RANTAI 1.RANTAI ROLLER
Rantai Roller Roller adalah rantai yang dapat dapat digunakan langsung langsung dan dengan cara yang efisien untuk mentransmisikan daya antara poros poros yang paralel.
24
CARA KERJA •
•
•
Rol akan memutar bushing yang terpasang ketat pada bagian dalam pelat penghubung Pin akan mencegah plat penghubung bagian luar berputar dengan pemasangan yang sangat ketat Rantai akan mengait pada gigi sproket sproket dan meneruskan daya tanpa slip dan menjamin perbandingan putaran yang tetap.
25
KEUNTUNGAN
Mampu meneruskan daya yang besar karena kekuatannya kekuatannya yang besar Tidak memerlukan tegangan awal Keausan kecil pada bantalan Pemasangannya mudah dan harganya murah Variasi ukuran banyak sehingga dapat dipakai untul daya besar maupun kecil Tidak menimbulkan bahaya kebakaran Tidak terpengaruh temperatur tinggi karena adanya oli dan grease Dipakai bila diperlukan transmisi positif dan kecepatan sampai 60 m/min 26
KERUGIAN
•
Variasi kecepatan yang tidak dapat dihindari karena lintasan busur pada sproket yang mengait mata rantai
•
Suara dan getaran karena tumbukan antara rantai dan dasar kaki gigi sproket
•
Perpanjangan rantai karena keausan pena dan
bushing yang diakibatkan oleh gesekan dengan sproket 27
JENIS JENIS RANTAI 2.Rantai Senyap (Silent Chaint) Disebut rantai senyap karena suara dan getaran yang ditimbulkan lebih halus dibandingkan dengan tipe-tipe rantai lainnya. Hal ini disebabkan dari keunggulan dalam desain sambungan dan jalur dari rantai senyap itu sendiri. Rantai senyap bertujuan untuk meneruskan daya dari sambungan sebelumnya yang didesain untuk mengangkut bahan-bahan material dan dioperasikan dengan getaran yang minimum.
Gambar Rantai Senyap
28
KEUNTUNGAN •
Tidak berisik
•
Getaran kecil
•
Tumbukan impact saat akan berputar kecil
•
Tahan lama
•
Tenaga yang diteruskan lebih besar
•
Memiliki efisiensi yang tinggi
•
Mudah dalam pemasangan 29
Keuntungan Rantai senyap dibandingkan dengan Rantai Roll •
Bisa beroperasi dalam kecepatan kecepatan yang lebih tinggi ting gi dan kapasitas tenaga yang lebih besar
•
Suara yang dihasilkan dihasilkan silent chain lebih l ebih halus
•
Getaran yang dihasilkan lebih kecil
•
Beban impact yang terjadi lebih kecil selama pemasangan sprocket
•
Efisiensinya Efisiensinya lebih tinggi ting gi mendekati 99%
•
Umur sprocket lebih tahan lama
30
KESIMPULAN:
Kopling
31
TERIMAKASIH....
32